LP DAN ASKEP MATERNITAS 1 - Yuli R (1) - Fix
LP DAN ASKEP MATERNITAS 1 - Yuli R (1) - Fix
LP DAN ASKEP MATERNITAS 1 - Yuli R (1) - Fix
A DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA DEFISIT NUTRISI PADA G1P0A0 KEHAMILAN
TRIMESTER I DI RUANG POLI KLINIK KEBIDANAN
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Disusun Oleh
WIWI KHASANAH, S.Kep
A32020241
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian................................................................................................1
B. Etiologi ....................................................................................................2
C. Batasan Karakteristik ..............................................................................2
D. Fokus Pengkajian ....................................................................................3
E. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan.................................................4
F. Masalah Keperawatan Lain yang Muncul...............................................5
G. Intervensi Keperawatan...........................................................................6
BAB II PENGKAJIAN/ TINJAUAN KASUS
A. Identitas Pasien........................................................................................10
B. Identitas Penanggung Jawab ...................................................................10
C. Keluhan Utama........................................................................................10
D. Riwayat Kesehatan Sekarang ..................................................................11
E. Riwayat Kesehatan Dahulu .....................................................................11
F. Riwayat Kesehatan Keluarga ..................................................................11
G. Riwayat Genogram..................................................................................11
H. Riwayat Ginekologi ................................................................................11
I. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu.........................................12
J. Riwayat KB .............................................................................................12
K. Riwayat Kesehatan Saat ini.....................................................................12
L. Riwayat Psikososial ................................................................................13
M. Pola Hidup yang Meningkatkan Resiko Kehamilan ...............................13
N. Persiapan Persalinan................................................................................14
O. Obat-obatan yang Dikonsumsi saat ini ...................................................14
P. Pola Fungsional Menurut Gordon ...........................................................14
Q. Pemeriksaan Fisik ...................................................................................16
R. Pemeriksaan Penunjang ..........................................................................18
S. Program Terapi........................................................................................18
T. Analisa Data ............................................................................................19
U. Prioritas Diagnosa Keperawaan ..............................................................20
V. Intervensi Keperawatan...........................................................................21
W. Implementasi Keperawatan .....................................................................24
X. Evaluasi ...................................................................................................26
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembahasan.............................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Kehamilan merupakan suatu proses yang akan menyebabkan terjadinya
perubahan fisik, mental dan sosial yang dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis,
lingkungan, sosial budaya serta ekonomi. Pada masa kehamilan terdapat berbagai
komplikasi atau masalah masalah yang terjadi, seperti mual dan muntah yang
merupakan salah satu gejala awal kehamilannya, keluhan ini bisa terjadi pada pagi hari,
siang, malam atau bahkan merasa sangat mual dan muntah setiap saat (Tiran, 2009).
Menurut Maghfiroh & Astuti (2016), mengungkapkan keterkaitan hormone HCG
(Hormone Carionic Gonadoptropin) dengan gejala mual muntah yang kerap dialami
oleh wanita hamil, yang biasanya membaik setelah trimester pertama. Muntah terjadi
ketika pusat muntah di medulla atau zona pemicu kemoreseptor yang terletak di
dinding lateral ventrikel ke empat terstimulasi. Pada sebagian wanita hamil gejala
tersebut lebih sering muncul saat bangun tidur sehingga kerap disebut dengan emesis
gravidarum, akan tetapi paada sebagian yang lain gejala mual muntah.
Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah berlebihan yang terjadi pada
wanita hamil sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan kadar elektrolit,
penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis dan
kekurangan nutrisi. Hiperemesis Gravidarum dapat mempengaruhi keadaan umum,
berat badan makin menurun dan dehidrasi yang berakibat kekurangan volume cairan
dan dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, berat bayi lahir
rendah, kelahiran prematur, serta malformasi pada bayi baru lahir. Hiperemesis
gravidarum memberikan dampak psikologis, sosial, dan spiritual. Secara psikologis
hiperemesis gravidarum dapat menimbulkan dampak kecemasan pada ibu hamil.
Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada wanita usia produktif,
tetapi kurangnya pengetahuan berkaitan dengan reproduksi dapat menimbulkan
kecemasan tersendiri (Handayani, 2017). Dalam kehamilan mual muntah adalah gejala
yang normal dan sering terjadi pada trimester pertama (Setyawati et al, 2014). Namun,
apabila berlebihan dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum
menjadi buruk sehingga ibu kekurangan energi dan juga zat gizi yang disebut
hiperemesis gravidarum (Rofi’ah et al, 2019).
Dampak yang terjadi pada hiperemesis gravidarum yaitu dehidrasi yang
menimbulkan defisit nutrisi jika tidak segera ditangani, gangguan fungsi liver dan
terjadi ikterus, terjadi perdarahan pada parenkim liver sehingga menyebabkan
gangguan fungsi umum pada alat vital sampai dapat menimbulkan kematian (Manuaba,
2017). Jika tidak dilakukan pengobatan, maka kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu
hamil tidak terpenuhi sehingga dapat mengganggu kesehatan, aktifitas ibu hamil dan
berpengaruh pada pertumbuhan janin. Pengobatan dilakukan dengan memberikan
asuhan keperawatan (Willy, 2019).
Defisit nutrisi yaitu ketidakcukupan asupan zat gizi untuk memenuhi kebutuhan
energi harian karena asupan makanan yang tidak memadai atau karena gangguan
pencernaan dan penyerapan makanan (Ida Mardalena,S.Kep.,Ners., 2017). Defisit
nutrisi adalah keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal)
atau penurunan berat badan akibat kedidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolism (Ns. Harwina Widya Astuti, 2010)Berdasarkan pengertian-pengertian
diatas, dapat disimpulkan defisit nutrisi adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh
adanya gangguan dalam penyerapan makanan sehingga dapat menyebabkan penurunan
berat badan.
Peran perawat dengan memberikan asuhan keperawatan pada pasien
hiperemesis gravidarum dengan masalah keperawatan utama defisit nutrisi bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan tidak
menempatkan klien pada posisi ketergantungan, memberikan informasi dan
meningkatkan pengetahuan klien tentang penatalaksanaan yang diberikan sehingga
klien diharapkan dapat mematuhi terapi yang diberikan (Rahmawati, 2018).
B. ETIOLOGI
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang menjadi penyebab Hiperemesis
Gravidarum adalah:
a. Faktor konsentrasi human chorionic gonadothropin (HCG) yang tinggi: sering
terjadi pada kehamilan primigravida, Molahidatidosa, kehamilan ganda, dan
hidramnion.
b. Faktor organik, karena masuknya vili khoriales ke dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik.
c. Faktor Psikologis: keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut pada
kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya
d. Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes, dsb.
Stikes Muhammadiyah Gombong
4
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Batasan karakteristik menurut NANDA tahun 2012:
1) Menghindari makanan
2) Berat badan 20 % atau lebih di bawah berat badan ideal
3) Kerapuhan kapiler
4) Bising usus hiperaktif
5) Kurang makanan
6) Kurang informasi
7) Kurang minat pada makanan
8) Penurunan berat badan dengan makanan asupan adekuat
9) Kesalahan konsepsi, informasi
10) Membran mukosa pucat
11) Ketidakmampuan memakan makanan
12) Tonus otot menurun
13) Mengeluh gangguan sensasi rasa
14) Cepat kenyang setelah makan
15) Steotorea
16) Kelemahan otot pengunyah
17) Kelemahan otot untuk menelan
Faktor yang berhubungan menurut NANDA tahun 2012:
1. Faktor psikologis
2. Faktor biologis ( hilang nafsu makan, mual dan muntah )
Stikes Muhammadiyah Gombong
5
3. Faktor ekonomi
4. Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
5. Ketidakmampuan untuk menerima makanan
6. Ketidakmampuan untuk menelan makanan.
Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut Hiperemesis gravidarum tidak ada
kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi
apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis gravidarum.
Menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
a. Tingkatan I (ringan)
1) Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita
2) Ibu merasa lemah
3) Nafsu makan tidak ada
4) Berat badan menurun
5) Merasa nyeri pada epigastrium
6) Nadi meningkat sekitar 100 per menit
7) Tekanan darah menurun
8) Turgor kulit berkurang
9) Lidah mengering
10) Mata cekung
b. Tingkatan II (sedang)
1) Penderita tampak lebih lemah dan apatis
2) Turgor kulit mulai jelek
3) Lidah mengering dan tampak kotor
4) Nadi kecil dan cepat
5) Suhu badan naik (dehidrasi)
6) Mata mulai ikterik
7) Berat badan turun dan mata cekung
8) Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi
9) Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi acetonuria
c. Tingkatan III (berat)
1) Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma)
2) Dehidrasi hebat
3) Nadi kecil, cepat dan halus
4) Suhu badan meningkat dan tensi turun
5) Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan enselopati
Stikes Muhammadiyah Gombong
6
D. FOKUS PENGKAJIAN
Pada kasus ini dalam mengidentifikasi masalah keperawatan Hyperemesis Gravidarum
mulai dari pengkajian identitas pasien, riwayat kesehatan, pola fungsional, pemeriksaan
laboratorium yang berguna untuk menunjang dalam pemberian asuhan keperawatan.
Asuhan keperawatan ditentukan berdasarkan data fokus yang diperoleh dari pengkajian
keluhan keluhan yang dirasakan oleh pasien, dari keluhan yang didapat digunakan
untuk menentukan prioritas masalah keperawatan yang muncul, menentukan intervensi,
implementasi keperawatan dan mengevaluasi dari asuhan keperawatan yang diberikan.
2. Pathway
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SLKI) Keperawatan Indonesia
SDKI (SIKI)
Defisit Nutrisi D.0019 Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN NUTRISI (I.
keperawatan pengetahuan Status 03119)
Definisi Nutrisi (L.03030) membaik Observasi
Asupan nutrisi tidak dengan kriteria hasil: Identifikasi status nutrisi
cukup untuk memenuhi 1. Verbalisasi: keinginan untuk Identifikasi alergi dan
kebutuhan metabolisme. meningkatkan nutrisi (5) intoleransi makanan
2. Pengetahuan tentang pilihan Identifikasi makanan yang
Penyebab
makanan yang sehat (5) disukai
Ketidakmampuan 3. Pengetahuan tentang pilihan Identifikasi kebutuhan
menelan makanan makanan yang sehat (5) kalori dan jenis nutrient
Ketidakmampuan 4. Pengetahuan tentang standar Identifikasi perlunya
mencerna makanan asupan nutrisi yang tepat (5) penggunaan selang
Ketidakmampuan nasogastrik
mengabsorbsi nutrien Status Nutrisi (L.03030) Monitor asupan makanan
Peningkatan kebutuhan *1=Menurun 2=Cukup menurun Monitor berat badan
3=Sedangl 4=Cukup meningkat 5= Monitor hasil pemeriksaan
metabolisme meningkat
Faktor ekonomi (mis. laboratorium
KRITERIA HASIL 1 2 3 4 5
finansial tidak 1 Verbalisasi: Terapeutik
mencukupi) . keinginan untuk Lakukan oral hygiene
Faktor psikologis (mis. meningkatkan sebelum makan, jika perlu
nutrisi Fasilitasi menentukan
stres, keengganan
2 Pengetahuan
untuk makan) pedoman diet (mis.
. tentang pilihan
makanan yang Piramida makanan)
sehat Sajikan makanan secara
3 Pengetahuan menarik dan suhu yang
. tentang pilihan sesuai
makanan yang Berikan makan tinggi
sehat
4 Pengetahuan
serat untuk mencegah
. tentang konstipasi
standarasupan Berikan makanan tinggi
nutrisi yang tepat kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasigastrik jika asupan
oral dapat ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli
Stikes Muhammadiyah Gombong
9
Menarik diri p
prot hangat atau dingin, terapi
Berfokus pada diri ekti bermain)
sendiri f
Geli 1 2 3 4 5 Kontrol lingkungan yang
Diaforesis sah memperberat rasa
Kes 1 2 3 4 5 nyeri(mis.suhu ruangan,
ulita pencahayaan, kebisingan)
n
tidu Fasilitasi istirahat dan
r tidur
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Intoleransi Aktifitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen energy
D.0056 berhubungan keperawatan diharapkan kondisi (I.05178)
dengan ketidak pasien membaik dengan kriteria
hasil: Identifikasi gangguan
seimbangan antara
Toleransi Aktivitas (L.05047) fungsi tubuh yang
asupan dan kebutuhan mengakibatkan kelelahan
nutrisi
Indikator A T
Tanda mayor: Monitor pola dan jam
Mengeluh lelah Satuirasi 4 2 tidur
Oksigen
Frequensi jantung Lakukan latihan rentang
meningkat >20% gerak pasif dan atau pasif
dari kondisi istirahat
Stikes Muhammadiyah Gombong
11
Keterangan:
: Perempuan,
: Laki-laki
: Pasien
H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien mengatakan mengalami menarche pada usia 11tahun dengan lama menstruasi kurang
lebih 7 hari dan teratur dengan siklus 30 hari. Darah yang keluar biasanya banyak pada hari
pertama sampai hari keempat, berwarna merah kecoklatan dan bau khas darah.
I. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU
No Tahun Jenis Persalinan Penolong JK Keadaan Bayi Masalah
Waktu Lahir Kehamilan
1 Hamil - - - - -
sekarang
Pengalaman menyusui : tidak Berapa lama : -
Riwayat Antenatal Care
TM I: Klien memeriksakan kehamilannya selama 3x di Bidan
J. RIWAYAT KB
Klien mengatakan belum pernah melakukan program KB
K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI
HPHT : 06-09-2020
HPL : 13-06-2021
BB sebelum hamil : 50 kg BB saat ini : 48 kg
TD sebelum hamil : 110/80 mmHg TD saat ini : 114/ 79 mmHg
L. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Keadaan mental
Klien mengatakan senang dengan kehamilannya dan keluarganya juga menerima
kehamilannya dengan senang. Namun klien sekarang merasa khawatir dengan kondisi
kehamilanya saat ini.
2. Adaptasi psikologis
Klien mengatakan sangat bersyukur dengan kehamilan pertamanya. Klien berharap semoga
semua baik baik saja, menyerahkan pada dokter tindakan yang akan dilakukan.
3. Penerimaan terhadap kehamilan
Klien mengatakan sangat senang dan bersyukur atas kehamilannya yang pertama.
4. Masalah khusus: tidak ada
M. POLA HIDUP YANG MENINGKATKAN RESIKO KEHAMILAN
Klien mengatakan selama hamil mengalami penurunan nafsu makan dan pola makan
cenderung tidak teratur karena mual dan muntah.
N. PERSIAPAN PERSALINAN
1. Senam hamil
Klien mengatakan selama hamil belum pernah melakukan senam kehamilan
2. Rencana tempat melahirkan
Klien mengatakan sejak pertama hamil sudah menentukan tempat persalinannya di RS
3. Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
Klien mengatakan sudah menyiapkan semua perlengkapan persalinan dari kebutuhan bayi
dan kebutuhan ibu
4. Kesiapan mental ibu dan keluarga
Klien mengatakan siap menjalani persalinan dan klien juga mendapatkan kudungan dari
suami dan keluarga
5. Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan.
Klien mengatakan sudah tahu tanda-tanda melahirkan dan apabila nyeri klien meminta
bantuan suami untuk mengusap-usap bagian punggung klien
Stikes Muhammadiyah Gombong
14
6. Perawatan payudara
Klien mengatakan belum tahu cara perawatan payudara, klien hanya tahu perawatan
payudara dengan mandi saja.
O. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI
Klien mengatakan hanya minum obat yang diberikan oleh bidan pada saat memeriksakan
kehamilannya.
P. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON
1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Klien mengatakan memeriksakan kehamilannya di puskesmas dan ketika sakit klien
berobat ke puskesmas
2. Pola Nutrisi-Metabolik
Klien mengatakan selama hamil makan sebanyak 3x sehari dengan porsi nasi, sayur,
lauk pauk dan minum sebanyak 6-8 gelas sehari
3. Pola Eliminasi
Klien menggatakan BAK sebanyak 6-8 kali sehari dengan warna kuning jernih
4. Pola Latihan-Akivitas
Klien mengatakan aktivitas sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas, dan klien
mengatakan sejak usia kehamilan 7 bulan klien sering merasa lelah ketika beraktivitas
5. Pola Kognitif Perseptual
Klien mengatakan khawatir dengan kehamilan dan proses persalinannya.
6. Pola Istirahat-Tidur
Klien mengatakan sulit untuk istirahat dan sering terbangun saat tidur karena nyeri perut
dan mual
7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
Klien mengatakan senang dengan kehamilannya dan tugasnya bertambah menjadi seorang
ibu
8. Pola Peran dan Hubungan
Klien mengatakan hubungannya dengan suami dan keluarga harmonis
9. Pola Reproduksi/Seksual
Klien mengatakan selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami untuk mengurangi
frekuensi hubungan seksual
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stress)
Klien mengatakan senang dengan kehamilannya yang pertama dan klien mengatakan
senang dan nyaman jika ditemani oleh suami dan keluarganya
11. Pola Keyakinan dan Nilai
Stikes Muhammadiyah Gombong
15
Klien mengatakan ibadah teratur sholat 5 waktu dan selalu berdoa supaya diberi kelacaran
dala persalinan dan diberikan kesehatan baik ibu maupun bayinya
Q. PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetrik: G1P0A0 H 24 minggu 2 hari
Keadaan umum: Baik
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 48kg / 157cm
Tanda Vital
- TD : 114/76mmHg
- Suhu : 36,6oC
- Nadi : 89 x/menit
- RR : 20 x/menit
Kepala Leher
- Kepala : bentuk kepala mesochepal
- Mata : konjungtiva ananemis, sklera anikterik
- Hidung : bersih tidak ada sekret
- Mulut : mukosa bibir kering, tidak sianosis
- Telinga : simetris, tidak ada gangguan pendengaran
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Masalah Khusus : tidak ditemukan
Dada
Jantung:
- I : Tidak terlihat ictus cordis
- Pa : ictus cordis teraba
- Pe : Pekak
- A : Reguler, tidak ada suara tambahan
Paru:
- I : Pengembangan dada terlihat simetris, ekspirasi lebih panjang
- Pa : Pengembangan dada teraba simetris, terlihat otot bantu pernapasan ( nafas cuping
hidung)
- Pe : Sonor
- A : Vasikuler, suara tambahan wheezing
- Masalah Khusus: tidak ada
- Payudara : tidak ada benjolan, areola melebar
Stikes Muhammadiyah Gombong
16
T. ANALISA DATA
V. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
14-1- 1 Setelah dilakukan Pengaturan posisi
2021 tindakan selama 1x24 (I.01019)
Jam 13.20 jam diharapkan kondisi 1. Monitor status
WIB pasien membaik dengan oksigenasi sebelum dan
kriteria hasil : sesudah mengubah
Pola Nafas (L.01004) posisi
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
14-1- 3 Setelah dilakukan Terapi Relaksasi (I.09326)
2021 tindakan selama 1x24 jam
1.Identifikasi penurunan
Jam 13.20 diharapkan Ansietas
tingkat energi.
WIB menurun dengan kriteria
2. Identifikasi teknik relaksasi
hasil :
yang efektif digunakan
TingkatAnsietas(L.09083)
Indikator A T 3.Identifikasi kesediaan,
Khawatir 2 4 kemampuan, penggunaan
Tegang 2 4
Gelisah 2 4
Keterangan :
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
W. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
X. EVALUASI
Pada tanggal 14 Januari 2021 jam 09.40 Ny. F dan suaminya beserta ibunya datang ke
Poliklinik kandungan Dr. Soedirman Kebumen. Klien datang dengan keluhan nyeri di tengkuk/
leher. Status obstetri klien G1P0A0 dengan usia gestasi 38 minggu+ 3 hari. Skala nyeri 6 dan
nyeri terasa hilang timbul.
Ketika klien merasa nyeri dan kenceng pada tengkuk perawat membantu klien dengan
menyuruh klien nafas dalam dengan harapan nyeri bisa berkurang. Terapi yang diberikan pada
ibu hamil trimester III untuk mengurangi nyeri dapat dilakukan dengan terapi non
farmakologi yaitu nafas dalam. Relaksasi nafas dalam dapat mengurangi nyeri pada ibu
hamil dikarenakan dapat meningkatkan relaksasi dengan menurunkan kerja sistem saraf
simpatis dan meningkatkan sistem saraf parasimpatis. Sistem saraf parasimpatis melepaskan
neurotransmitter seperti endofrin. Endofrin bekerja untuk menahan impuls nyeri dimedulla
spinalis, maka implus nyeri tidak dihantarkan ke thalamus dan pada akhirnya tidak ada impuls
nyeri yang diteruskan ke korteks serebri (Tamasuri, 2007).
Relaksasi nafas dalam dilakukan dengan cara tarik nafas melalu hidung kemudian
tahan dalam hitungan satu sampai tiga setelah itu hembuskan melalui mulut secara perlahan.
Pada ibu dengan kehamilan trimester III bentuk janin semakin membesar yang
mengakibatkan desakan uterus ke diafragma yang mengakibatkan dinding dada tertekan
sehingga gerakan paru terbatas, gerakan paru yang terbatas mengakibatkan ventilasi dan
pernapasan meningkat sehingga nafas menjadi pendek dan dangkal yang mengakibatkan
perubahan pola nafas. Untuk pernapasan yang sesak pasien sudah terpasang O2.
Klien juga mengatakan sesak napas, Fase ekspirasi memanjang, penggunaan otot bantu
pernapasan, napas cuping hidung, hasil pemeriksaan vital sign TD: 165/112 mmHg, ND :
88x/menit, S: 36.6’C RR: 24x/menit. Dalam kasus ini His masih jarang terjadi, pergerakan bayi
juga masih sedikit, monitor CTG setiap 1 jam sekali, dan dari pemeriksaan CTG didapatkan
hasil sbb Baseline: 155x/menit,Variabilitas: > 5, Akselerasi: +, Deselerasi: -, Fetal Movement: +.
Dalam kasus ini klien dikonsulkan ke dokter obgyn.
Penelitian dilakukan oleh Damayanti (2015) dengan judul “ Hubungan tehnik pernapasan
dengan kemajuan persalinan” dimana jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian
cros sectional dan populasi penelitian adalah ibu bersalin pada tahun 2015 dengan sampel ibu
bersalin dari Januari – Maret 2015 yang berjumlah 63 orang, didapatkan dari 39 responden yang
menggunakan tehnik pernapasan benar mayoritas mengalami kemajuan persalinan sebesar 32
29 Stikes Muhammadiyah Gombong
28
responden (82,1%). Kesimpulan penelitian ini ada hubungan teknik pernapasan dengan
kemajuan persalinan, sehingga teknik pernapasan penting diterapkan dalam proses persalinan
untuk dapat membantu memperlancar proses persalinan.
Penelitian dilakukan oleh Suryanti (2013) dengan judul ”Teknik Adaptasi Pola Napas
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri dan memperlancar Proses Persalinan” Model penelitian
yang digunakan adalah Quasi Experimental, variable penelitian meliputi adaptasi pola napas,
nyeri persalinan dan waktu persalinan. Hasil penelitian menunjukkan secara statistik terdapat
perbedaan yang signifikan pada intensitas nyeri antara kelompok ibu bersalin yang diberikan
teknik adaptasi pola napas dengan ibu bersalin yang tidak diberikan teknik adaptasi pola napas
pada ibu bersalin di RSUD Cilacap, sehingga teknik adaptasi pola napas penting diterapkan pada
proses persalinan untuk mengurangi nyeri persalinan dan memperlancar proses persalinan.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarata: Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Vivian. (2011). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Tamsuri,
A. (2007). Konsep & Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EG