Makalah Hernia KLMPK 10
Makalah Hernia KLMPK 10
Makalah Hernia KLMPK 10
HERNIA
Disusun Oleh :
Norohmah (201902030092)
Verrasonia Yuniastryd H.P (201902030098)
II A/Semester 4
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Gangguan Sistem Pencernaan Hernia” untuk pemenuhan tugas mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah 2.
Dalam proses pembuatan makalah ini kami mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing, teman-teman serta orang tua yang telah memberikan
dukungan motivasi maupun secara finansial.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penyusun
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Tujuan....................................................................................................................5
C. Manfaat Penulisan..................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI...........................................................................................................6
A. Definisi...................................................................................................................6
B. Etiologi...................................................................................................................6
C. Pathofisiologi dan Pathway....................................................................................7
D. Klasifikasi dan Tanda Gejala..................................................................................8
E. Komplikasi.............................................................................................................9
F. Pemeriksaan Diagnostik.........................................................................................9
G. Program Terapi.......................................................................................................9
H. Proses Keperawatan.............................................................................................10
BAB III............................................................................................................................13
TINJAUAN KASUS........................................................................................................13
A. Pengkajian............................................................................................................13
B. Diagnosa..............................................................................................................16
C. Intervensi..............................................................................................................16
D. Implementasi dan Evaluasi...................................................................................18
BAB IV............................................................................................................................20
PEMBAHASAN..............................................................................................................20
BAB V.............................................................................................................................22
PENUTUP.......................................................................................................................22
A. Kesimpulan..........................................................................................................22
B. Saran....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kemajuan pencegahan berbagai macam penyakit
bermunculan dari herbal hingga medis, penyakit pun semakin berkembang.
Dengan bertambahnya pengetahuan dan mudahnya akses informasi mengenai
penyakit saat ini titik fokus masyarakat mayoritas tertuju pada penyakit
menular dan penyakit degeneratif, kewaspadaan terhadap penyakit lain yang
dapat pula memberikan kontribusi perubahan status kesehatan masyarakat
dinilai minin, seperti pada hernia.
Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang memproses atau
mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan
enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Terdapat beberapa gangguan
masalah sistem pencernaan yang salah satunya yaitu hernia.
Orang awam sering menyebut hernia dengan istilah turun berok atau
burut dan menyangka bahwa gangguan kesehatan ini biasa terjadi pada laki-
laki setengah tua atau usia lanjut. Padahal, sebenarnya hernia juga dapat
terjadi pada anak-anak.
Hernia diberi nama berdasarkan letak hernianya, umpamanya
diafragma, inguinal, umbilikal, femoral. Berdasarkan terjadinya, hernia di bagi
menjadi : hernia bawaan dan hernia dapatan (hernia akuisita). Berdasarkan
sifatnya, hernia disebut sebagai hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar
masuk (usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring
atau di dorong masuk ke perut) dan jika isi kantong tidak dapat direposisi
kembali ke dalam rongga perut, maka disebut hernia iropenibel, ini
disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia.
B. Tujuan
1. Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah :
Agar perawat mampu memberikan asuhan keperawatan yang tepat bagi
pasien pre op hernia dan juga pada pasien post op hernia.
2. Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca mampu
mengetahui tentang :
Pengertian hingga proses keperawatan untuk hernia.
C. Manfaat Penulisan
Diharapkan dapat memberi manfaat sebagai salah satu sumber literatur
dalam bidang profesi keperawatan, memberikan pengertian dan pengambilan
keputusan yang tepat kepada pembaca, khususnya dalam menyikapi dan
mengatasi jika ada penderita hernia.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Hernia adalah keluarnya isi tubuh (biasanya abdomen) melalui defek
atau bagian terlemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Hernia atau yang
sering disebut dengan turun berok/burut merupakan salah satu gangguan pada
sistem pencernaan yang umumnya diderita oleh pria.
Hernia inguinalis yaitu menonjolnya isi suatu rongga yang melalui
anulus inguinalis yang terletak disebelah lateral vaso epigastrika inferior
menyusuri kanal inguinal dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis
eksternus. Hernia inguinal adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ
dari tempatnya yang normal melalui sebuah defek konginital.
B. Etiologi
Hal yang mengakibatkan hernia antara lain adalah :
1. Kelemahan abdomen
Disebabkan karena cacat bawaan atau keadaan yang didapat sesudah
lahir dan usia dapat mempengaruhi kelemahan dinding abdomen (semakin
bertambah usia dinding abdomen semakin melemah).
2. Peningkatan tekanan intra abdomen
Disebabkan karena mengangkat benda berat (heavy lifting), batuk
kronis kehamilan, kegemukan (market obesity) dan gerak yang berlebihan.
3. Bawaan sejak lahir
Pada usia kehamilan 8 bulan terjadi penurunan testis melalui kanalis
inguinal menarik peritoneus dan disebut plekus vaginalis, peritoneal hernia
karena canalis inguinal akan tetap menutup pada usia 2 bulan.
4. Terlalu mengejan saat buang air kecil/besar.
5. Terdapat cairan pada rongga perut (ascites).
6. Peritoneal dialysis
7. Ventriculoperitoneal shunt.
8. Penyakit paruobstruksi kronis (PPOK).
9. Riwayat keluarga ada yang menderita hernia.
C. Pathofisiologi dan Pathway
Adanya tekanan
Terdorong lewat
dinding posterior
canalis inguinal yang
Pembedahan
lemah
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Hari/Tanggal : Kamis, 29 November 2018
Waktu : 14.30 WIB
Metode : wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumen
Sumber Data : Klien, Tenaga Kesehatan lain, status kesehatan pasien
Tempat : Kamar Bedah RSUD Karawang
1. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Agama : islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Praubosok RT/RW.09/03 Kel.Muarabaru
Kec.Cilamaya Wetan Kab. Karawang
Status Perkainan : Menikah
No. CM : 748627
Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis lateralis Sinistra
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Klien
1) Keluhan utama
Klien mengtakan ada benjolan dilipat paha kiri, dengan
karakteristik :
P: Nyeri dirasakan bertambah setelah BAK
Q: Nyeri seperti ditekan/tertekan
R: Nyeri pada arealipatan paha kiri
S: Skala nyeri 3(0-10),nyeri ringan
T: nyeri dirasakan hilang timbul
3. Pre Operasi
a. Informed Conccent : Ada (di tandatangani oleh anak klien)
b. Sedia Darah : Ya
c. Jenis Darah : PRC
d. Jumlah : 250cc
e. Baju Operasi : Ya
f. Lokasi Operasi : daerah abdomen
g. Riwayat Alergi : tidak ada
h. Saturasi O2 pre operasi : 99%
i. Kesulitan Bernafas : Tidak ada masalah pada Pernafasan
j. Bleeding : tidak ada
k. Data fokus lainnya : terdapat benjolan pada selangkangan
kiri
Kesadaran : Compos mentis, GCS 15
TD : 170/90 mmHg
S : 36,7⁰C
RR : 16 x/mnt
HR : 68x/mnt
4. Pemeriksaan Penunjang
Hari / tanggal : Senin, 26 November 2018
Hb : 13,6 gr/dl
Eritrosit : 4,62 x 10^/ul
Leukosit : 9,57 x 10^3/ul
Trombosit : 332 x 10^3/ul
Hematokrit : 38,1%
MCV : 83 fl
MCH : 29 pg
MCHC : 36 g/dl
RDW-CV : 12,5%
BT/CT : 2 mnt/10,5 mnt
GDS : 99 mg/dl
Ureum : 28,5 mg/dl
Greatinin : 1,1 mg/dl
CT/BT : 3mnt/10mnt
B. Diagnosa
- Ansietas b.d akan dilakukan pembedahan dan kurangnya pengetahuan
tentang prosedur pembedahan
- Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi mengenai kondisi prognosis
dan tindakan pengobatan
C. Intervensi
No.
No Waktu Implementasi Evaluasi
Dx
1. Rabu , 28 1. 5) Kaji tingkat S :Pasien
November 2018 kecemasan pasien mengatakan merasa
6) Berikan lebih tenang setelah
informasiyang mendengarkan
akurat mengenai penjelasan dari
prosedur persiapan perawat mengenai
operasi prosedur operasi
7) Dengarkan keluhan
pasien O : Pasien tampak
8) Beri kesempatan lebih tenang dan
pasien bertanya lebih siap untuk
melakukan tindakan
pembedahan /
operasi
A : pengkajian
dilanjutkan, ansietas
pasien berkurang
ekspresi wajah
tampak tenang
P : Intervensi
dihentikan
Jumat, 30 2. 1) Ajarkan cara S : Pasien
November 2018 merawat luka mengatakan sudah
operasi dan menjaga paham dengan cara
kebersihannya
yang harus
2) Beri kesempatan
pasien untuk dilakukan selama
bertanya proses
3) Anjurkan untuk penyembuhan
meneruskan
pengobatan/minum O : Pasien masih
2. obat secara teratur terlihat agak
di rumah dan
bingung
kontrol kembali ke
dokter
A : pengkajian
dilanjutkan,
masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
Sabtu, 1 2. 1) Ajarkan cara S : Pasien
Desember 2018 merawat luka mengatakan sudah
operasi dan menjaga bisa melakukan cara
kebersihannya
perawatan luka
2) Beri kesempatan
pasien untuk yang baik dan benar
bertanya
3) Anjurkan untuk O : Pasien terlihat
meneruskan mampu dan siap
3. pengobatan/minum untuk melakukan
obat secara teratur perawatan sendiri
di rumah dan
dirumah
kontrol kembali ke
dokter
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan adalah pemeriksaan fisik, observasi dan
anamnesa serta wawancara saat pre operasi dan post operasi. Ditemukan data
pre op yaitu klien nampak tegang, cemas, TTV:TD 170/90 mmHg, S 36*C,
RR 16x/mnt, HR 68x/menit. Klien mengatakan takut karena akan dilakukan
operasi. Pengkajian pada saat pre operasi sesuai dengan teori yang ada.
Kemudian data yang ditemukan pada post operasi adalah, tampak luka
operasi ditutup kasa sepanjang 10cm. Klien nampak bingun mengenai cara
perawatan dan pengobatan lukanya. Pengkajian yang dilakukan pada post
operasi tidak sesuai dengan teori yang ada karena tidak ditemukan mual dan
nyeri saat pengkajian dikarenakan saat dikaji pasien masih dalam pengaruh
anastesi.
B. Diagnosa
Secara teoritis terddapat 4 diagnosa, sedangkan dari tinjauan kasus ini
hanya ditemukan 2 diagnosa saja, yaitu ansietas b/d akan dilakukan
pembedahan dan kurangnya pengetahuan tentang prosedur pembedahan dan
kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi mengenai kondisi prognosis dan
tindakan pengobatan. Dari dua masalah tersebut prioritas penyelesaian
masalah adalah ansietas karena ansietas harus diatasi terlebih dahulu untuk
melanjutkan pelaksanaan pembedahan.
C. Intervensi
Diagnosa yang utama pre op adalah ansietas b/d akan dilakukannya
pembedahan. Dilakukan tindkan keperawatan 1x24 jam masalah ansietas
dapat teratasi, klien mengatakan rasa takutnya berkurang dan siap untuk
dilakukan tindakan operasi. Tindakan keperawatan semua dilakukan sesuai
teori dalam rencana asuhan keperawatan.
Diagnosa keperawatan post op adalah kurang pengetahuan b.d kurangnya
informasi mengenai kondisi prognosis dan tindakan pengobatan. Setelah
dilakukan tindakan selama 2x24 jam pasien sudah dapat memahami
bagaimana cara perawatan dan pengobatan untuk penyakitnya ini, dan
bersedia melanjutkan perawatan luka sendiri di rumah dan melakukan kontrol
ke dokter.
D. Implementasi
Tindakan keperawatan dilakukan pada tanggal dengan menjelskan
prosedur yang dilakukan untuk tindakan operasi, menemani klien untuk
menurunkan kecemasan.
Tindakan kepreawatan post op yaitu ajarkan cara merawat luka operasi
dan menjaga kebersihannya, berikan kesempatan pasien bertnya dan anjurkan
paien untuk meneruskan pengobatan/minum obat secara teratur di rumah dan
kontrol kembali ke dokter.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan untuk menilai
sejauh mana keberhasilan dari rencana keperawatan yang diberikan mampu
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari semua diagnosa, masalah ansietas
mampu teratasi setelah 1x24 jam dan masalah ketidaktahuan / kurangnya
pengetahuan mengenai proses perawatan dan pengobatan dapat teratasi setelah
2x24 jam.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hernia atau yang sering disebut dengan turun berok/burut adalah
keluarnya isi tubuh (biasanya abdomen) melalui defek atau bagian terlemah
dari dinding rongga yang bersangkutan. Hernia diberi nama berdasarkan letak
hernianya, umpamanya diafragma, inguinal, umbilikal, femoral. Berdasarkan
terjadinya, hernia di bagi menjadi : hernia bawaan dan hernia dapatan (hernia
akuisita). Berdasarkan sifatnya, hernia disebut sebagai hernia reponibel bila isi
hernia dapat keluar masuk (usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk
lagi jika berbaring atau di dorong masuk ke perut) dan jika isi kantong tidak
dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut, maka disebut hernia
iropenibel, ini disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum
kantong hernia.
Biasanya hernia terjadi karena konganital dan disebabkan oleh kegagalan
penurunan procesus vaginalis (kantong hernia). Hernia juga dapat terjadi
karena kelemahan otot pada dinding abdomen dan adanya peningkatan
tekanan intra abdomen disebabkan oleh kehamilan, kerja keras, mengejan
pada waktu BAB dan miksi, batuk menahun. Hernia dapat terjadi jika terdapat
defek tersebut dan adanya tekanan intra abdomen.
B. Saran
Dari pembahasan diatas terdapat beberapa saran yang dapat kami
sampaikan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dengan
menerapkan prinsip pencegahan lebih baik dari pada mengobati. Dan
disarankan untuk perrangkat dan petugas medis untuk dapat meningkatkan
wacana perawatan kesehatan dan penanganan pasien hernia.
DAFTAR PUSTAKA
M. Clevo Rendi dan Margareth TH, 2019. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
Dan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika.
Deden Dermawan, S.Kep. Ns, dan Tutik Rahayuningsih, S.Kep. Ns, 2010.
Keperawatan Medikal Bedah (Sisitem Pencernaan). Yogyakarta : Gosyen
Publishing.
https://id.scrib.com/document/396223780/Askep-Makalah-Hernia