SP

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN CEMAS

Situasi:

Ny. L Umur 38 tahun sedang di rawat di bangsal bedah RSUD Sukadana sejak 2 hari yang lalu dengan
diagnose medis Apendic. Pasien rencana operasi tetapi pasien masih menunda pengisian format
persetujuan tindakan operasi.

Proses Keperawatan

A. Kondisi Klien
1. Data Subjektif :
a. Klien Mengatakan Khawatir dan takut mati pada saat di bius
b. Klien mengatakan sulit tidur setelah mendengar rencana operasi
c. Klien mengatakan takut nyeri setelah pembedahan
d. klien mengatakan merasa cemas gagal operasi
e. Klien merasa ngeri menghadapi ruang operasi

2. Data Objektif
a. Klien terlihat cemas dan gelisah
b. Wajah klien terlihat tegang
c. Telapak tangan klien teraba lembab
d. Klien terlihat memainkan jari – jari tangan terus menerus
e. Klien sering mengulang pertanyaan yang sama
f. TD : 140/90 mmhg
g. HR : 100 x/mnt dan Rr: 26 x/menit

B. Diagnosa Keperawatan
Anxietas / kecemasan
C. Tujuan Khusus
1. Dapat membina hubungan saling percaya antara perawat dan pasien.
2. Pasien dapat mengenali gejala cemas
3. Pasien dapat memahami dan mengerti cara mengurangi dan mengontrol cemas dengan Tehnik
Latihan Napas Dalam

D. Tindakan Keperawatan
TUK (1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya

Intervensi :
1. Berikan salam dan perkenalan
2. Sebutkan nama perawat sambil berjabat tangan
3. Jelaskan maksud hubungan interaksi
4. Berikan rasa simpati dan kenyamanan bagi pasien
5. Jangan melakukan penyangkalan pada apa yang di komunikasikan
6. Saling mempercayai bahwa apa yang di sampaikan itu bener adanya sehingga dapat membawa
hasil yang di harapkan.

TUK (2) Pasien dapat mengenali gejala cemas


Intervensi:
1. Berikan kesempatan pada pasien mengenali cemas yang di rasakannya.
2. Berikan kesempatan pada pasien mengemukakan pikirannya tentang bagaimana responnya
menghilangkan kecemasannya.

TUK (3) Pasien dapat memahami tentang cara mengurangi, mengatasi dan mengontrol cemas
yaitu dengan Tehnik Latihan Napas Dalam.
Intervensi :
1. Mendemontrasikan dan memotivasi pasien untuk melakukan Tehnik Latihan Napas Dalam.
2. Melakukan cara tidak mengajari tetapi cukup memberikan motivasi untuk menggantikan
perilaku yang kurng tepat.

A. Orientasi
1. Salam terapeutik
Assalamu’alaikum…..
Selamat pagi bu…?
Perkenalkan nama saya Jumadi, saya senang di panggil Jumadi, Saya perawat di sini yang
bertugas merawat ibu dari jam 08.00 – 14.00 Wib. Maaf Bu, Apakah benar dengan Ibu Leni ?Ibu
senang di panggil apa ?

2. Evaluasi Validasi
Bagaimana perasaan Ibu Leni saat ini? Bagaimana tidur ibu semalam?

3. Kontrak
a. Topik :
Membantu pasien mengenali cemas dan cara mengatasi dan mengontrol cemas

“Baik lah bu Leni, sesuai dari yang ibu Leni katakan tadi, bahwa bu leni merasa cemas dan
khawatir menghadapi operasi ?... Nah sekarang Bagaimana kalau kita berbincang – bincang
tentang masalah tersebut. Ibu leni maukan ?”

b. Waktu :
“Berapa lama bu Leni mau berbincang – bincang dengan saya ? oh .. 15 menit saja?” boleh….,
Baiklah kalau begitu kita setujui 15 menit saja ya Bu ?

c. Tempat
“ Dimana kita akan berbincang – bincang bu Leni? Oh iya..Nggak apa – apa di sini saja, yang
penting ibu merasa nyaman.”
4. Tujuan tindakan atau pembicaraan
Pasien dapat mengenali Cemas

“Dengan berbincang – bincang sama saya, nanti ibu Leni dapat Mengenali cemas dan bagaimana
cara mengurangi atau mengontrol cemas, dengan cara yang kita diskusikan hari ini..”

B. Kerja ( Langkah – langkah tindakan keperawatan )


1. Lakukan pendekatan dengan kontak sering dan singkat secara bertahap
2. Observasi tingkah laku pasien terkait dengan kecemasan
3. Berikan kesempatan pada pasien mengenali gejala cemas
4. Berikan kesempatan pada pasien mengidentifikasikan dan mengungkapkan perasaan tentang
kecemasannya.
5. Mendorong dan memotivasi pasien untuk melakukan cara mengatasi dan mengontrol cemas
6. Mendemontrasikan tehnik Latihan Napas Dalam

“Baiklah bu…, Dari yang ibu katakan tadi, bahwa ibu merasa cemas dan sulit tidur setelah
mendengar rencana operasi. Nah sekarang, coba ibu ungkapkan sama saya tentang kecemasan
tersebut, apa kecemasannya ? Dan apa yang ibu rasakan ? cemasnya seperti apa ? Bagaimana ibu
mengatasi atau mengontrolnya dan apa yang ibu lakukan ?
“ Nah… Bagaimana kalau kita berdiskusi cara mengatasi dan mengurangicemas tersebut? Ya..
begitu dong bu ( sambil tersenyum ). Mungkin ibu sudah pernah mendengarnya yaitu Tehnik
Napas Dalam. Apa ibu sudah tau tentang tehnik napas dalam? Apakah ibu masih ingat caranya ?
benar yang ibu sampaikan ..
“Tapi… Baiklah bu, supaya ibu lebih ingat lagi tentang latihan tehnik napas dalam , saya
contohkan dulu ya bu..”
caranya : (perawat mendemontrasikan )
“Pertama Posisi kita harus santai atau rilek, kemudian tarik napas panjang lewat hidung, tahan
sebentar lalu hembuskan melalui mulut pelan – pelan dengan mulut di bulatkan, sambil perut di
kecilkan.”
“Coba ibu peragakan ….iya..begitu bu…benar sekali..

C. Terminasi
1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah berdiskusi tadi?” Bagaimana perasaan ibu setelah mengingat
dan mengulangi serta melakukan tehnik latihan napas dalam?” Ya… Kelihatannya ibu sudah agak
rilek dan lebih nyaman . Apakah ada yang mau ibu tanyakan sama saya bu, tentang yang kita
bicarakan hari ini bu?
Ya, bener sekali bu, Kecemasan sangat berpengaruh pada kondisi fisik dan psikologi sehingga
muncul gejala seperti yang ibu rasakan tadi, termasuk TD meningkat nadi meningkat. Dan ibu
jangan merasa khawatir dan cemas tentang prosedur tindakan operasi tersebut, seperti
pembiusan. Karena ibu nanti akan di tangani oleh dokter dan perawat yang terlatih atau ahli di
bidang itu.
b. Evaluasi Objektif
“Nah…Baiklah Bu, saya ingin melihat ibu meragakan lagi cara melakukan tehnik napas dalam.
Wah… Bagus sekali…Ibu ingat semuanya..”

2. Tindak Lanjut Klien ( Apa yang perlu di latih klien sesuai dengan tindakan yang telah di
lakukan).
“ Latihan ini bisa di lakukan kapan saja dan sebaikny aLatihan napas dalam ini dilakukan
berulang – ulang, sehingga perasaan ibu bisa lebih tenang dan nyaman, dan kecemasan ibu dapat
berkurang dan terkontrol sehingga persiapan operasi lebih baik.”

3. Kontrak yang akan datang


“Baiklah Bu, Nanti saya akan memantau keadaan ibu lagi. Tujuanya untuk
mengetahuiterkontrolnya kecemasan dan saya akan membawakan pengisian persetujuan
operasinya yang ibu tunda sebelumnya sebai tanda ibu menyetujui tindakan operasi. Dan saya
akan kembali kesini 2 jam lagi.
“ Baiklah.. Bu, kalau begitu saya pamit dulu ya bu,, Assalamu’alaikum…sampai jumpa bu…

Anda mungkin juga menyukai