Acara 5 Acc PH Tanah Colorimetris
Acara 5 Acc PH Tanah Colorimetris
Acara 5 Acc PH Tanah Colorimetris
Salah satu cirri fisiologis yang khas dari larutan tanah ialah
reaksinya.Istilah atau batasan, pH didefinisikan sebagai kemasaman atau
kebasaan relative suatu bahan. Skala pH mencakup dari nilai 0 (nol) hingga 14.
Nilai pH 7 dikatakan netral. Dibawah nilai 7 dikatakan asam, sedangkan diatas 7
dikatakan basa.
Asam menurut teori Bronsted dan Lewry adalah suatu bahan yang
cenderung untuk memberi proton (+) kebeberapa senyawa lain, demikian
sebaliknya apabila basa adalah suatu bahan yang cenderung untuk menerimanya.
Teori asam basa ini sangat baik untuk diterapkan dimedia cair termasuk larutan
tanah. Sedangkan teori asam basa lain yang sangat baik diterapkan dalam tanah
adalah menurut Arrhenius, yaituasamadalahsuatubahan yang
menghasilkan ataumenurunkan pH apabila terdisasosiasi dalam air, sebaliknya
apabila basa dalam disasosiasinya akan menghasilkan atau menaikkan pH.
Sebagian besar tanah tanah produktif, mulai dari hutan humid dan sub
humid hingga padang rumput di semiarid, mempunyai pH bervariasi antara 4.0
hingga 8.0. Nilai diatas atau dibawah variasi tersebut disebabkan oleh garam Ca
dan Na atau ion dan dalam larutan tanah. Pengaruh utama pH di dalam tanah
adalah pada ketersediaan dan sifat meracun unsur seperti Fe, Al, Mn, B, Cu, Cd
dll terhadap tanaman atau mikroorganisme.
pH tanah atau derajat kemasaman tanah adalah nilai yang
menggambarkan jumlah relative ion H+ didalam larutan tanah. pH actual tanah
adalah konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah yang diukur dengan pelarut air.
Sedangkan, pH potensial tanah adalah konsentrasi ion H+ pada koloid tanah.
Sampel tanah yang digunakan pada acara ini adalah contoh tanah
latosol kering angina dengan diameter 0,5mm. Sampel tanah dimasukkan
kedalam 2 labu ukur dengan takaran yang sudah ditentukan lalu masing-masing
labu ukur ada yang ditambahkan larutan aquades dan ada juga dengan KCL. Lalu
digojok hingga kedua larutan homogeny. Setelah itu didiamkan hinga
mengendap. Lalu celupkan pH stik yang berbeda kedalam masing-masing labu
ukur. Digunakan juga pH meter supaya nilainya lebih akurat.
Data yang didapat adalah larutan H2O atau aquades dengan warna
keruh kecoklatan memiliki nilai pH 6,28 dan larutan KCL dengna warna yang
sama memiliki nilai pH 5,42. Pada pH potensial nilainya lebih rendah disbanding
pH actual karena ion H+ yang terukur lebih banyak daripada pH potensial. Jika
pH potensial lebih besar maka nilai yang mendominasi adalah muatan negative.
Jadi, nilai yang mendominasipada tanah latosol 0,5mm ini adalah muatan
postitif.
I. KESIMPULAN