10 Tips Cara Pengendalian HAMA
10 Tips Cara Pengendalian HAMA
10 Tips Cara Pengendalian HAMA
Hama & Penyakit Ikan – Definisi atau pengertian hama ikan adalah semua makhluk hidup
(hewan) baik yang berukuran tubuh lebih kecil, sama ataupun lebih besar dari tubuh ikan yang
keberadaannya tidak diinginkan karena mampu menimbulkan gangguan pada ikan. Dengan kata
lain hama ikan adalah semua makhluk hidup yang dapat memangsa, mengganggu ataupun
menjadi pesaing hidup dalam suatu habitat ikan. Sedangkan definisi penyakit pada ikan adalah
suatu gejala fisiologis ikan yang disebabkan oleh suatu parasit atau faktor lingkungan yang tidak
sesuai. Munculnya penyakit pada ikan selain dipengaruhi kondisi ikan yang lemah juga cara
penyerangan dari organisme yang menyebabkan penyakit tersebut. Ikan nila adalah ikan air
tawar yang tahan penyakit dan bandel. Serangan penyakit pada ikan nila jarang ditemukan
mewabah secara besar-besaran. Namun bukan berarti hama maupun penyakit pada ikan nila
boleh dianggap sepele. Serangan penyakit pada ikan nila bisa saja datang dan pembudidaya tetap
harus waspada.
c). Kodok – Kodok adalah musuh utama bagi telur-telur ikan, hama ini suka memangsa telur
ikan hingga habis tidak tersisa. Pengendalian hama kodok pada budidaya ikan nila dilakukan
dengan sering membuang telur kodok yang mengapung, menangkap dan membuang hidup-
hidup.
d). Ular – Ular menyerang benih dan ikan kecil dan memangsanya. Pengendalian hama ular
pada budidaya ikan nila dilakukan dengan penangkapan dan pemagaran kolam menggunakan
jaring.
e). Lingsang – Hama ini adalah binatang yang sangat rakus memangsa ikan. Linsang
menyerang dan memakan ikan pada malam hari. Pengendalian hama linsang pada budidaya ikan
nila dilakukan dengan memasang jebakan berumpun dan memagari kolam menggunakan jaring.
Baca juga Macam-macam HAMA & PENYAKIT IKAN, Karakteristik dan Pengelompokannya
f). Burung – Burung biasanya menyukai dan memakan benih dan ikan-ikan kecil meskipun
tidak jarang memakan ikan dewasa. Pengendalian hama burung pada budidaya ikan nila
dilakukan dengan cara memasang penghalang bambu diatas permukaan kolam agar supaya
burung sulit sulit menerkam, memasang jaring diatas permukaan kolam, diberi rumbai-rumbai
atau tali penghalang diatas kolam.
Trichodina sp. adalah mikroorganisme parasit yang sering menyerang ikan air tawar, seperti
ikan nila. Trichodina sp. biasanya menyerang bagian luar tubuh ikan, yaitu kulit, sirip dan
insang. Gejala serangan Trichodina sp. pada ikan nila yaitu terlihat adanya luka pada bagian
tubuh ikan yang diserang.
Epistylis spp. merupakan mikroorganisme parasit yang sering menyerang bagian luar tubuh ikan
nila. Bagian tubuh yang sering diserang Epistylis spp. adalah kulit, sirip ikan dan insang. Gejala
serangan terlihat adanya perubahan warna insang menjadi merah kecoklatan, gangguan
pernapasan pada ikan/ikan sulit bernapas, gerakan ikan lambat, dan pertumbuhan ikan terhambat.
Penyakit ini menular melalui kontak langsung antara ikan yang sakit dengan ikan sehat.
c). Penyakit Jamur pada Ikan Nila yang Disebabkan Oleh Saprolegniasis
Saprolegniasis adalah organisme sejenis jamur/cendawan yang sering ditemukan pada kolam
pembenihan ikan nila. Saprolegniasis sering menyerang telur-telur ikan nila, larva dan benih ikan
nila. Penyakit ini biasanya menyerang bagian luar tubuh ikan. Gejala serangan terlihat seperti
benang-benang halus berwarna putih sampai putih kecoklatan.
Penyakit bercak merah pada ikan nila disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas.
Kedua jenis bakteri ini biasanya menyerang bagian luar dan organ dalam tubuh ikan. Gejala
serangan penyakit bercak merah pada ikan nila yaitu terjadinya pendarahan pada bagian tubuh
yang terserang, sisik ikan nila terkelupas, menimbulkan borok pada kulit ikan nila, perut
membusung, dan terjadi pendarahan pada organ hati, ginjal dan limpa. Gejala lain yaitu gerakan
ikan melemah dan sering muncul kepermukaan kolam.
Baca juga Macam-macam HAMA & PENYAKIT IKAN, Karakteristik dan Pengelompokannya
Selain beberapa organisme penyabab penyakit pada ikan nila diatas, penyakit ikan nila juga
dapat disebabkan oleh kualitas air yang buruk, kotoran atau limbah yang ada didasar kolam dapat
menimbulkan keracunan pada ikan. Sisa-sisa pakan dan pembusukan material organik di dasar
kolam dapat menimbulkan gas beracun, seperti H2S yang menyebabkan keracunan pada ikan
nila.