LP Dan SP Defisit Perawatan Diri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN

DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

DISUSUN OLEH :
Nama : Estia Putri, S.Kep
NIK : 201560311043

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIkes MEDISTRA INDONESIA
JL.CUT MUTIA RAYA NO.88A SEPANJANG JAYA BEKASI TIMUR
2021
I. Kasus (masalah utama)
Defieit perawatan diri
II. Pengertian dan Proses terjadinya masalah
1. Pengertian
Defisit perawatan diri yaitu gangguan melakukan aktifitas perawatan diri
(kebersihan diri, berhias, makan, toileting). Sedangkan perawatan diri merupakan
salah satu kemampuan dasar manusia untuk memenuhi kebutuhannya guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya Herdman (2012)

2. Proses terjadinya masalah


a. Faktor prediposisi
1. Biologis
Seringkali disebabkan karena penyakit fisik dan mental yang menyebabkan
pasien tidak mampu melakukan perawatan diri dan adanya faktor herediter
atau keturunan.
2. Psikologis
factor perkembangan memegang peranan yang tidak kalah penting hal ini
dikarenakan keluarga terlalu melindungi dan memanjakan individu sehingga
perkembangan inisiatif terganggu. Pasien gangguan jiwa mengalamai defisit
perawatan diri dikarenakan kemampuan realitas yang kurang sehingga
menyebabkan pasien tidakpeduli terhadap diri dan lingkungannya termasuk
perawatan diri.
3. Sosial
Kurangnya dukungan sosial dan situasi lingkungan mengakibatkan penurunan
kemampuan dalam perawatan diri. b.Faktor presipitasi Faktor presiptasi yang
dapat menimbulkan defisit perawatan diri adalah penurunan motivasi,
kerusakan kognitif atau persepsi, cemas, lelah, lemah yang dialami individu
sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala defisit perawatan diri dapat dinilai dari pernyataan
pasien tentang kebersihan diri, berdandan dan berpakaian, makan dan minum,
BAB dan BAK dan didukung dengan data hasil observasia
a. Data subjektif Pasien mengatakan tentang :
1. Malas mandi
2. Tidak mau menyisir rambut
3. Tidak mau menggosok gigi
4. Tidak mau memotong kuku
5. Tidak mau berhias/ berdandan
6. Tidak bisa / tidak mau menggunakan alat mandi / kebersihan diri
7. Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum
•BAB dan BAK sembarangan
8. Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB dan
BAK •Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar
b. Data objektif
1. Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku panjang, •
2. Tidak menggunakan alat-alat mandi pada saat mandi dan tidak mandi
dengan benar
3. Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi, serta tidak
mampu berdandan
4. pakaian tidak rapi, tidak mampu memilih, mengambil, memakai,
mengencangkan dan memindahkan pakaian, tidak memakai sepatu,
tidak mengkancingkan baju atau celana.
5. Memakai barang-barang yang tidak perlu dalam berpakaian,mis
memakai pakaian berlapis-lapis, penggunaan pakaian yang tidak
sesuai. Melepas barang-barang yang perlu dalam berpakaian, mis
telajang.
6. Makan dan minum sembarangan serta berceceran, tidak menggunakan
alat makan, tidak mampu (menyiapkan makanan, memindahkan
makanan ke alat makan (dari panci ke piring atau mangkok, tidak
mampu menggunakan sendok dan tidak mengetahui fungsi alat-alat
makan), memegang alat makan, membawa
RENTANG RESPON DEFISIT PERAWATAN DIRI

Adaftif maladaptif

Pola perawatan seimbang kadang perawatan diri tidak melakukan


Tidak seimbangan perawatan diri

III. A. Pohon masalah

Gangguan pemeliharaan kesehatan (BAB/BAK,


mandi dan makan efek

Defisit perawatan diri


Core problem

Menurunya motivasi dalam


perawatan diri penyebab

Isolasi sosial: menarik diri

B. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


1. Pengkajian defisit perawatan diri Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan
observasi kepada pasien dan keluarga. Tanda dan gejala defisit perawatan diri yang
dapat ditemukan dengan wawancara, melalui pertanyaan sebagai berikut:
a. Coba ceritakan kebiasaan/ cara pasien dalam membersihkan diri?
b. Apa yang menyebabkan pasien malas mandi, mencuci rambut, menggosok gigi
dan,menggunting kuku?
c.Bagaimana pendapat pasisen tentang penampilan dirinya? Apakah pasien puas
dengan penampilan sehari-hari pasien?
d. Berapa kali sehari pasien menyisir rambut , berdAndan, bercukur (untuk laki-
laki) secara teratur?
e.Menurut pasien apakah pakaian yang digunakan sesuai dengan kegiatan yang akan
dilakukan
f. Coba ceritakan bagaimana kebiasaaan pasien mandi sehari-hari ? peeralatan
mandi apa saja yang digunakan pasien ?
g. Coba ceritakan bagaimana kebiasaan makan dan minum pasien ?
h. Menurut pasien apakah alat makan yang digunakan sesuai dengan fungsinya ?
i. Coba ceritakan apa yang pasien lakukan ketikan selesai BAB atau BAK ?
j. Apakah pasien membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB dan
BAK?
k. Tanyakan mengenai pengetahuan pasien mengenai cara perawatan diri yang
benar

Tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dapat ditemukan melalui observasi
adalah sebagai berikut :
a.Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki
dan bau, kuku panjang dan kotor.
b. Ketidakmampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak-acakan,
pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak
bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.
c.Ketidakmampuan makan dan minum secara mandiri, ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makan dan minum sendiri, makan berceceran, dan
makan tidak pada tempatnya.
d. Ketidakmampuan BAB dan BAK secara mandiri, ditAndai dengan BAB dan
BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB
dan BAK.

IV. Diagnosa keperawatan


Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan tAnda dan gejala defisit
perawatan diri yang ditemukan. Jika hasil pengkajian menunjukkan tAnda dan gejala
defisit perawatan diri, maka diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah Defisit
perawatan diri : Kebersihan diri,berdAndan, makan dan minum, BAB dan BAK
V. Rencana tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan defisit perawatan diri dilakukan terhadap pasien dan
keluarga. Saat memberikan pelayanan di rumah sakit (bila ada pasien dikunjungi atau
didampingi keluarga), puskesmas atau kunjungan rumah, maka perawat menemui
keluarga terlebih dahulu sebelum menemui pasien. Bersama keluarga, perawat
mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan keluarga. Setelah itu, perawat
menemui pasien untuk melakukan pengkajian dan melatih cara untuk mengatasi defisit
perawatan diri yang dialami pasien.
Setelah perawat selesai melatih pasien, maka perawat kembali menemui keluarga dan
melatih keluargauntuk merawat pasien, serta menyampaikan hasil tindakan yang telah
dilakukan terhadap pasien dan tugas yang perlu keluarga lakukan yaitu untuk
membimbing pasien melatih kemampuan mengatasi defisit perawatan diri yang telah
diajarkan oleh perawat.
Tindakan keperawatan untuk pasien dan keluarga dilakukan pada setiap pertemuan,
minimal empat kali pertemuan hingga pasien dan keluarga mampu mengatasi defisit
perawatan diri.
a. Tindakan Keperawatan untuk Pasien Defisit Perawatan Diri
Tujuan: Pasien mampu:
1. Membina hubungan saling percaya
2. Melakukan kebersihan diri secara mandiri
3. Melakukan berhias/berdAndan secara baik
4. Melakukan makan dengan baik 5)Melakukan BAB/BAK secara mandiri

b. Tindakan Keperawatan untuk Pasien Defisit Perawatan Diri


1. Membina hubungan saling percaya dengan cara:
 Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
 Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang
perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien
 Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
 Buat kontrak asuhan: apa yang akan dilakukan bersama pasien, berapa
lama akan dikerjakan dan tempatnya di mana.
 Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh
untuk kepentingan terapi
 Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien
 Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
2. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri Untuk melatih pasien dalam
menjaga kebersihan diri , perawat dapat melakukan tahapan tindakan yang
meliputi:
 Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
 Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri•Menjelaskan cara-
cara melakukan kebersihan diri.
 Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
3. Melatih pasien berdandan/berhias Untuk pasien laki-laki latihan meliputi
:Berpakaian, Menyisir rambut dan Bercukur Untuk pasien wanita, latihannya
meliputi :Berpakaian, Menyisir rambut dan Berhias
4. Melatih pasien makan dan minum secara mandiri Untuk melatih makan dan
minum pasien, perawat dapat melakukan tahapan sebagai berikut:
 Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari dewasa 2000-2200
kalori (untuk perempuan) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kalori
setiap hari makan minum 8 gelas (2500 ml setiap hari) dan cara makan
dan minum
 Menjelaskan cara makan dan minum yang tertib.
 Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan dan minum setelah
makan dan minum •Mempraktek makan sesuai dengan tahapan makan
yang baik
5. Mengajarkan pasien melakukan BAB dan BAK secara mandiri Perawat dapat
melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri sesuai tahapan berikut:
 Menjelaskan tempat BAB dan BAK yang sesuai
 Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
 Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
 Mempraktikkan BAB dan BAK dengan baik
c. Tindakan Keperawatan untuk Keluarga Pasien Defisit Perawatan Diri Keluarga
diharapkan dapat merawat pasien defisit perawatan diri di rumah dan menjadi
sistem pendukung yang efektif bagi pasien
Tujuan: Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami defisit
perawatan diri Tindakan keperawatan
1. Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien defisit perawatan
diri
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya defisit
perawatan diri dan mengambil keputusan merawat pasien
3. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan
oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
4. Latih keluarga cara merawat dan membimbing kebersihan diri, berdAndan,
makan dan minum, BAB dan BAK pasien
5. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung perawatan diri pasien
6. Mendiskusikan tAnda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera
ke fasilitas kesehatan.
7. Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.

Evaluasi Kemampuan Pasien dan Keluarga Dalam Defisit Perawatan Diri


a.Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan ditandai dengan peningkatan
kemampuan pasien dalam perawatan diri, seperti
1. Klien mampu melakukan mandi, mencuci rambut, menggosok gigi dan
menggunting kuku dengan benar dan bersih
2. Mengganti pakaian dengan pakaian bersih
3. Membereskan pakaian kotor
4. Berdandan dengan benar
5. Mempersiapkan makanan
6. Mengambil makanan dan minuman dengan rapi
7. Menggunakan alat makan dan minum dengan benar
8. BAB dan BAK pada tempatnya
9. BAB dan BAK air kecil dengan bersih.
b. Evaluasi kemampuan keluarga defisit perawatan diri berhasil apabila keluarga
dapat :
1. Mengenal masalah yg dirasakan dalam merawat pasien (pengertian, tanda
dan gejala, dan proses terjadinya defisit perawatan diri )
2. Menyediakan fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien
3. Merawat dan membimbing pasien dalam merawat diri : kebersihan diri ,
berdandan (wanita), bercukur (pria), makan dan minum, BAB dan BAK.
4. Follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan rujukan.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
SP 1 P

Masalah Utama : Defisit Perawatan Diri


A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien tampak kotor
Rambut klien kusut dan acak – acakan
Klien bau
2. Diagnosa keperawatan:
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan
c. Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat
4. Tindakan
a. Sapa klien dengan ramah sambil berjabat tangan, tanyakan nama lengkap dan
nama panggilan yang disukai.
b. Diskusikan dengan klien fungsi kebersihan diri dengan metahuan klien
terhadap hal yang berhungan dg kebersihan diri
c. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri.
d. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti mandi, sikat gigi,
menyisir, keramas, gunting kuku.
e. Masukkan dalam jadwal harian.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik

Selamat pagi, kenalkan saya perawat estia Nama bapak siapa, senang dipanggil siapa?
Saya perawat di ruang ini ...., saya yang akan merawat T?
2. Evaluasi/ validasi

Dari tadi saya lihat bapak menggaruk-garuk badannya, gatal ya?

3. Kontrak
 Topik : Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ?
 Waktu : Berapa lama kita berbicara ?. 20 menit ya...?
 Tempat : Mau dimana...?. disini aja ya.

KERJA
Berapa kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini? Menurut T apa
kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut T apa
manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak
merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita
tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut T yang bisa muncul ?” Betul ada
kudis, kutu...dsb.
pa yang T lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja T menyisir rambut?
Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?”
(Contoh untuk pasien laki-laki
Berapa kali T cukuran dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa gunanya
cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?”. Iya... sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan ada
alat cukurnya?”. Nanti bisa minta ke perawat ya.
Berapa kali T makan sehari? Apa pula yang dilakukan setelah makan?” Betul, kita
harus sikat gigi setelah makan.
Di mana biasanya T berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”. Iya... kita
kencing dan berak harus di WC, Nach... itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa
membersihkan pakai air dan sabun.
Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu kita
persiapkan? Benar sekali..T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan
sabun serta sisir”.
Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing T
melakukannya. Sekarang T siram seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil shampoo
gosokkan pada kepala T sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya
ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih,
jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok
seluruh gigi T mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih.
Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. T bagus
sekali melakukannya. Selanjutnya T pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.

TERMINASI
1. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ?
2. Evaluasi Obyektif
Coba T sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?.
Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan
diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi” Bagus sekali
3. RT
mau berapa kali T mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore, Mari...kita masukkan
dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya T..., dan beri tanda kalau sudah
dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau
diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani?\
4. Kontrak
 Topik : Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?”
 Waktu : Pagi-pagi sehabis makan.
 Tempat : Disini aja ya...
Daftar Pustaka

Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and


Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell Keliat, B.A., dkk. (2011).
Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course).Jakarta: EGC
Stuart,G.W. (2009)
Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th edition. Missouri: Mosby

Anda mungkin juga menyukai