Profil Kesehatan Kota Metro TH 2019
Profil Kesehatan Kota Metro TH 2019
Profil Kesehatan Kota Metro TH 2019
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan “Profil
Kesehatan Kota Metro 2019” dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Mudah-mudahan ”Profil Kesehatan Kota Metro 2019” ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan
tenaganya dalam penyusunan profil ini, kami ucapkan terima kasih.
Metro, 2020
KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA METRO
i
LEMBAR PERSETUJUAN
SEKRETARIS,
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4 Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk, Kota Metro Tahun
2019
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Wilayah Kota Metro
Gambar 6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro Tahun 2015 - 2019
Gambar 8 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap, Rawat Jalan dan Gangguan
Jiwa Kota Metro Tahun 2019
Gambar 9 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kota Metro Tahun
2015-2019
Gambar 10 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Klinik Kota
Metro Tahun 2019
Gambar 11 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit
Kota Metro Tahun Tahun 2019
Gambar 18 Prosentase Peserta JPK terhadap Jumlah Penduduk Kota Metro Tahun
2015 – 2019
v
Gambar 20 Kasus Kematian Ibu Kota Metro Tahun 2015 – 2019
Gambar 21 Perkiraan Angka Kematian Ibu Kota Metro Tahun 2015 – 2019
Gambar 24 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Kota Metro Tahun 2015 –
2019
Gambar 25 Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil dengan komplikasi Kota Metro Tahun
2015 – 2019
Gambar 26 Cakupan Deteksi Dini Neonatus Dengan Komplikasi Kota Metro Tahun
2015 – 2019
Gambar 27 Perkiraan Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran Hidup Kota
Metro 2015 – 2019
Gambar 30 Cakupan Imunisasi Bayi per Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
Gambar 31 Cakupan D/S Menurut Wilayah Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
Gambar 36 Jumlah Balita Gizi Buruk per Kecamatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 39 Jumlah Kasus Balita dengan Gizi buruk dan BGM Kota Metro Tahun
2015 – 2019
Gambar 40 Persentase Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator BB/U Kota Metro
Tahun 2019
vi
Gambar 41 Sebaran Persentase Balita Underweight Menurut Puskesmas Kota
Metro Tahun 2019
Gambar 42 Persentase Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator TB/U Kota Metro
Tahun 2019
Gambar 43 Persentase Baduta dan Balita Stunting Menurut Kelompok Umur Kota
Metro Tahun 2019
Gambar 46 Persentase Balita Wasting Menurut Kelompok Umur Kota Metro Tahun
2019
Gambar 49 Perkiraan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Kota Metro
Tahun 2019
Gambar 50 Proporsi Kematian Bayi Berdasarkan Umur Kota Metro Tahun 2019
Gambar 51 Perkiraan Angka Kematian Akaba per 1000 Kelahiran Hidup Kota
Metro Tahun 2015-2019
Gambar 52 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Kota Metro Tahun 2019
Gambar 56 Incidence Rate DBD per 100.000 Penduduk & Case Fatality Rate DBD
Kota Metro Tahun 2015-2019
Gambar 57 Distribusi Kasus DBD Kota Metro per Kecamatan Tahun 2019
Gambar 58 Cakupan Case Detection Rate (CDR) dan Cure Rate (CR) TBC BTA +
Kota Metro Tahun 2015-2019
Gambar 60 Angka Kesakitan Diare Balita per 1000 penduduk Kota Metro Tahun
2015-2019
vii
Gambar 61 Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 Tahun
Kota Metro Tahun 2015-2019
Gambar 62 Angka Kesakitan Campak per 1000 Balita Kota Metro Tahun 2015-
2019
Gambar 67 Cakupan Sarana Air Minum Yang Dilakukan Pengawasan Kota Metro
Tahun 2019
Gambar 69 Cakupan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kota Metro Tahun 2019
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah
Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota
Metro Tahun 2019
Tabel 3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Dan Ijazah
Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Kota Metro Tahun
2019
Tabel 5 Jumlah Kunjungan Pasien Baru Rawat Jalan, Rawat Inap, Dan
Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kota
Metro Tahun 2019
Tabel 7 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2019
Tabel 8 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2019
Tabel 11 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
ix
Tabel 17 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan Kota
Metro Tahun 2019
Tabel 23 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Dan Ibu
Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
Tabel 27 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Tambah Darah (Ttd)
Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
Tabel 31 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
Tabel 32 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Anak Balita Menurut Penyebab
Utama, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
Tabel 33 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
x
Tabel 34 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,
Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
Tabel 35 Bayi Baru Lahir Mendapat IMD* Dan Pemberian Asi Eksklusif Pada
Bayi < 6 Bulan Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro
Tahun 2019
Tabel 41 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Dan Anak Balita Menurut
Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
Tabel 44 Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Bb/U, Tb/U, Dan Bb/Tb
Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
Tabel 47 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro
Tahun 2019
xi
Tabel 50 Puskesmas Yang Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Keluarga Kota Metro Tahun 2019
Tabel 54 Jumlah Kasus HIV Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kota
Metro Tahun 2019
Tabel 55 Jumlah Kasus Dan Kematian Akibat AIDS Menurut Jenis Kelamin Dan
Kelompok Umur Kota Metro tahun 2019
Tabel 56 Kasus Diare Yang Dilayani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan
Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
Tabel 58 Kasus Baru Kusta Cacat Tingkat 0, Cacat Tingkat 2, Penderita Kusta
Anak<15 Tahun, Kota Metro Tahun 2019
Tabel 61 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2019
Tabel 64 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian
Luar Biasa (KLB) Kota Metro tahun 2019
xii
Tabel 66 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Metro Kota Metro Tahun 2019
Tabel 70 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA Dan
Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (SADANIS) Kota Metro
Tahun 2019
xiii
TIM PENYUSUN
Pengarah
drg. Erla Andrianti, MARS
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro
Ketua
dr. Silfia Naharani, MM
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Metro
Anggota
Wiza Abela, S.Gz
M. Zainudin, S.Kom
Amalia Amraini, A.Md.G
Amilia Wulandhani, SKM
Arief Dharma Laksana, S.E
Muhammad Rafiq
Tim Editor
M. Zainudin, S.Kom
Amalia Amraini, A.Md.G
Arief Dharma Laksana, S.E
Muhammad Rafiq
Kontributor
Badan Pusat Statistik Kota Metro
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Metro
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Metro (P2PAPP & KB)
Rumah Sakit Umum Daerah Jend. Ahmad Yani Kota Metro
Rumah Sakit Islam Kota Metro
Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro
Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Metro
RSIA Anugerah Medical Centre Kota Metro
Rumah Sakit Permata Hati Kota Metro
RSIA Asih Kota Metro
Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Metro
Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro
Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro
Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Metro
xiv
xv
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
BAB I
DEMOGRAFI
Kota Metro yang berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi
Lampung) meliputi areal daratan seluas 68,74 Km2atau 0,19 % dari luas Provinsi
Lampung yang besarnya 3.528.835 Km2. Secara geografis Kota Metro terletak pada
5°6’ -5°8’ LS dan 105°17’-105°19’ BTdengan batas wilayah sebagai berikut:
A. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung
Tengah dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
B. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang Kabupaten
Lampung Timur dan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
C. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan
Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
D. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung
Tengah.
Gambar 1
Peta Wilayah Kota Metro
88%, dan rata-rata curah hujan pertahun 2.264 sampai dengan 2.868 mm.Kota
Metro secara administratif terbagi menjadi 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan, yaitu:
Tabel 1
Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Metro
NO KECAMATAN JUMLAH LUAS (KM2)
KELURAHAN
1 Metro Pusat 5 11,71
2 Metro Utara 4 19,64
3 Metro Barat 4 11,28
4 Metro Timur 5 11,78
5 Metro Selatan 4 14,33
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Metro
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Metro Utara (19,64 Km2),
sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Metro Barat (11,28
Km2).
2
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Berdasarkan data BPS 2019 dalam profil Kota Metro tahun 2019 dapat
diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota Metro sebesar 1,53%. Apabila
melihat Rasio Jenis Kelamin, jumlah penduduk laki-laki 83.596 jiwa (49,93%) lebih
sedikit dari jumlah penduduk wanita yang berjumlah 83.815 jiwa (50,07%). Rincian
penduduk Kota Metro berdasarkan kelompok umur dapat digambarkan melalui
piramida penduduk sebagai berikut :
Gambar 2
Piramida Penduduk Kota Metro Tahun 2019
75+
65 - 69
55 - 59
45 - 49
35 - 39
Perempuan
25 - 29
Laki-laki
15 - 19
5-9
-10.000 -8.000 -6.000 -4.000 -2.000 - 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000
3
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
produktif. Ratio beban tanggungan penduduk Kota Metro termasuk klasifikasi rendah
(<50%).
Gambar 3
PDRBmenurut lapangan usaha
Tahun 2015-2019
2019 5,61
2018 5,66
2017 5,66
2016 5,9
2015 5,87
5,45 5,5 5,55 5,6 5,65 5,7 5,75 5,8 5,85 5,9
4
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
7000
6365,42
6000 5894,78
5485,03
5000 4997,83
4437,93
4000
3000
2000
1000
0
2015 2016 2017 2018 2019
5
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 5
Pendidikan Kota Metro
Tahun 2019
32,61
35,00
30,00 26,35
20,00 15,21
13,26 13,51
15,00 10,54 10,86
9,55
7,58 8,12
10,00
3,82 4,74
5,00 0,50 1,29 1,79
0,86
laki-laki perempuan
Pendidikan di Kota Metro yang tertinggi adalah lulusan Sekolah Menengah Atas
(29,5 %) sedangkan yang terendah adalah pendidikan Diploma I/Diploma II (0,9%)
Dan masih ada 9,1 persen yang tidak memiliki ijazah SD.
6
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
76,77
77 76,22
75,87
76 75,45
75
74
73
71,5
72
71
70
69
68
2015 2016 2017 2018 2019
7
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
BAB II
SARANA KESEHATAN
Sarana pelayanan kesehatan Kota Metro ada 192 sarana yang terdiri dari rumah sakit
yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, Puskesmas dan jaringannya terdiri dari
Puskesmas, Pustu dan puskesmas keliling ,sarana pelayanan lain terdiri Klinik, praktek
dokter perorangan, praktek pengobtan tradisional, bank darah rumah sakit dan unit
tranfusi darah, sarana produksi dandistribusi kefarmasian terdiri dari pedagang besar
farmasi, Apotik, toko obat dan penyalur alat kesehatan.
Alat transportasi di puskesmas meliputi puskesmas keliling dan sepeda motor. Untuk
puskesmas keliling (kendaraan bermotor roda empat) setiap puskesmas sudah
8
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Dari 12 Puskesmas yang ada di Kota Metro, semua Puskesmas sudah terakreditasi.
Puskesmas terakreditasi Utama ada 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Yosomulyo,
Puskesmas Sumbersari Bantul, dan Margorejo dan 9 Puskesmas terakreditasi Madya.
Dengan kelengkapan sarana yang ada di Puskesmas Kota Metro perlu adanya
pemeliharaan terhadap sarana yang ada sehingga dalam pelaksanaan pelayanan baik di
dalam gedung maupun di luar gedung dapat tersedia dengan baik dan pelayanan
puskesmas sesuai dengan harapan masyarakat.
Gambar 7
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola
Kota Metro Tahun 2019
140
120
100
80
126
60
40
42
20
7 17
0
Rumah sakit Puskesmas Sarana Sarana
dan pelayanan produksi &
jaringannya lain distribusi
kefarmasian
9
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 8
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan dan Gangguan jiwa Per
Puskemas Kota Metro Tahun 2019
25000
Jml Kunjungan
20000
15000
10000
5000
0
Metro Yoso.M Banjar S Purwo.S Krang R G Agung M.jati Iring M Ysodadi Tejo A SS.Bant Margorej
ul o
Rawat Jalan 23943 21583 17083 7321 10723 12437 10728 23574 13287 15157 16504 -
Rawat Inap - - 215 - - - - - - - 267
10
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas menunjukkan grafik menurun dalam tahun
terakhir seperti tergambar sebagai berikut.
Gambar 9
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2015-2019
190.000 120,00
170.000
100,00
150.000
130.000
80,00
110.000
90.000 60,00
70.000
40,00
50.000
30.000
20,00
10.000
-10.000 0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Jml Kunjungan 144.753 160.161 172.340 173.064 162.708
Prosentase kunjungan thdp
94,00 99,65 103,76 95,45 91,19
Pddk
Tingginya jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas Kota Metro dapat dimaklumi
mengingat penduduk yang berkunjung di puskesmas Kota Metro tidak hanya penduduk
Kota Metro namun juga penduduk luar wilayah terutama penduduk Lampung Tengah
dan Lampung Timur.
Salah satu Misi untuk mencapai Visi Kota Metro adalah memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau. Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas
penunjang merupakan bagian dari upaya pelayanan kesehatan individu/perorangan
dengan menyediakan pelayanan kuratif yang bermutu dan terjangkau kepada
masyarakat. Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan meliputi upaya
11
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga
miskin.
Pelayanan Kesehatan di klinik dengan 6 klinik di Kota Metro, jumlah kunjungan rawat
jalan 25.581 kunjungan dan rawat inap 4.841 kunjungan, seperti tergambar dalam grafik
berikut
Gambar 10
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Klinik
Kota Metro Tahun 2019
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
-
Klinik
Rawat Jalan 25.581
Rawat Inap 4.841
Upaya kesehatan perorangan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk
menyembuhkan, memulihkan maupun merehabilitasi kesehatan perorangan. Pelayanan
rawat jalan dilakukan untuk merehabilitasi gangguan kesehatan ringan, dan pelayanan
rawat inap diperlukan untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan berat. Saat ini
Kota Metro memiliki 8 unit rumah sakit, yang menurut kepemilikan terdiri dari 1 RS
Pemerintah, 4 RS Swasta, dan 3 RS khusus swasta. Jumlah kunjungan di seluruh
rumah sakit di Kota Metro sebanyak 389.363atau sebesar 237% dari jumlah penduduk.
Dari seluruh jumlah kunjungan, sebanyak 188% atau 314.710orang adalah pasien rawat
jalan, sedangkan pasien rawat inap sebanyak 83.653 orang atau 50% dan pasien
gangguan jiwa sebanyak 4.069 orang atau 2,4%.
Jumlah kunjungan yang tinggi dapat terjadi karena yang datang ke rumah sakit di Kota
Metro bukan saja berasal dari Kota Metro sendiri tetapi banyak juga yang berasal dari
12
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
luar kota Metro. Grafik dibawah ini menunjukkan jumlah penduduk yang memanfaatkan
rumah sakit di Kota Metro.
Gambar 11
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit
Kota Metro Tahun 2019
300.000
250.000
Jml Kunjungan
200.000
150.000
100.000
50.000
-
RS Pemerintah RS Swasta RS Swasta
Khusus
Gangguan Jiwa 4069 0 0
Rawat Inap 22.141 50.776 7.145
Rawat Jalan 63.799 228.726 21.996
Sumber : Bagian Rekam Medis RSUD A. Yani, RS Mardi Waluyo, RS Islam, RS Muhammadiyah, RSIA
Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati,RSB Asih, RS Azizah
13
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Tabel 3
Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2019
JUMLAH
NO RUMAH SAKIT TEMPAT BOR ALOS TOI GDR NDR
TIDUR
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemanfaatan tempat tidur rumah sakit
(Bed Occupation Rate/BOR) di Kota Metro menunjukkan pencapaian yang variatif antar
rumah sakit. lima rumah sakit (RS.A Yani, RS. Mardi Waluyo,RS Muhammadiyah,RSIA
AMC, RSB Permata Hatidan RS Azizah) menunjukkan BOR yang ideal 60-100%,
sedangkan 4rumah sakit lainnya masih di bawah angka ideal.
Rumah sakit yang ada di Kota Metro hingga akhir tahun 2019 sebanyak 8 unit. Dari segi
kepemilikan, 1 rumah sakit milik pemerintah dan 7 rumah sakit milik swasta. Seluruh
rumah sakit dilengkapi dengan laboratorium kesehatan dan empat diantara delapan
rumah sakit tersebut memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu RSU Jend. A. Yani (milik
pemerintah), RSU Mardiwaluyo (milik swasta), RSU Muhammadiyah (milik swasta), RSU
Islam (milik swasta).
14
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 12
Jumlah RS dengan kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
Kota Metro Tahun 2019
Adapun target yang digunakan untuk menilai keberhasilan posyandu adalah cakupan
posyandu purnama dan mandiri sebesar 25%. Pengertian dari posyandu Purnama yaitu:
posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah
kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu; KB, KIA, Gizi
dan Imunisasi lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan. Sedangkan
posyandu mandiri adalah posyandu purnama yang telah menjalankan program dana
sehat dengan cakupan 50% KK.
Pada tahun 2019 jumlah posyandu di Kota Metro tercatat sebanyak 156 buah yang
terdiri dari 89 posyandu mandiri, 54 posyandu purnama dan 13 posyandu madya.
Proporsi posyandu menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada
gambar berikut.
15
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 13
Persentase Posyandu Menurut Strata Kota Metro tahun 2019
Pratama Madya
0.00% 8.33%
Pratama
Madya
Purnama
34.62% Purnama
Mandiri
57.05% Mandiri
Sumber: Seksi Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Sedangkan distribusi posyandu menurut strata yang tersebar di 5 kecamatan yang ada
di Kota Metro adalah sebagai berikut:
Gambar 14
Prosentase Posyandu menurut Strata per Kecamatan
di Kota Metro tahun 2019
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Posyandu mandiri terbanyak ada di kecamatan Metro Timur (30 posyandu) dan
posyandu Purnama terbanyak ada di kecamatan Metro Pusat (25 posyandu) dan
Posyandu madya ada di Metro utara (7 posyandu). Bila dibandingkan dengan data
Posyandu tahun 2018 (total 156 Posyandu, 0 Pratama, 13 Madya, 54 Purnama,
16
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
89Mandiri) pada tahun 2019 tidak ada kenaikan maupun penurunan jumlah posyandu
yaitu 156 posyandu dengan rincian 0 pratama, 7 madya, 68 purnama, dan 81 mandiri.
25
21 21
20
15
9 Poskeskel
10 8
Posbindu
5 5
4 4 4 4
5
0
Metro Metro Metro Metro Metro
Pusat Utara Barat Timur Selatan
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
17
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
18
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
BAB III
TENAGA KESEHATAN
Upaya Pelayanan Kesehatan dapat dilaksanakan dengan optimal apabila ditunjang dengan
sumber daya yang memadai. Sumber daya kesehatan di Kota Metro dikelompokkan menjadi
sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
Proporsi jenis tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat yaitu 42% (982 orang),
proporsi terbesar kedua adalah bidan yaitu 12% (291orang). Sedangkan proporsi tenaga
kesehatan yang paling sedikit adalah Laboratorium medis yaitu 0,2% (5 orang). Adapun
distribusi tenaga kesehatan di sarana kesehatan dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 16
Distribusi Tenaga Kesehatan pada Sarana Kesehatan
Kota Metro tahun 2019
1000 982
900
800
700
600
500
400
267 291
300
200 101
28 32 50
100 15 5 17 20
0
19
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Bila dilihat dari rasio masing-masing jenis tenaga Rasiokesehatan per 100.000
penduduk menunjukkan bahwa rasio jenis tenaga terbesar adalah rasio tenaga perawat
yaitu sebesar 505 per 100.000 penduduk (target nasional 2019 adalah 180 per 100.000
penduduk). Sedangkan rasio terendah adalah profesi Sarjana Kesmas dengan rasio 6
per 100.000 penduduk ( Target nasional 16 per 100.000 penduduk).
Dari tabel rasio di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan kecukupan tenaga
kesehatan sudah memenuhi target. Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan masih
kekurangan tenaga, hal ini dikarenakan rasio sarana kesehatan sangat tinggi sehingga
perlu tenaga kesehatan yang yang lebih agar jumlah tenaga kesehatan di sarana
kesehatan seperti puskesmas sesuai dengan jumlah yang ada.
20
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anggaran kesehatan pada tahun 2019 meningkat
dari tahun sebelumnya. APBD II masih menjadi sumber utama pendanaan kesehatan di Kota
Metro. Pada tahun 2019 Pengeluaran per kapita untuk pembiayaan kesehatan yang
bersumber dari pemerintah pada periode 2015-2019 dapat dilihat dari grafik berikut:
21
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 17
Perkembangan Anggaran Kesehatan Perkapita
Kota Metro Tahun 2015-2019
1.600.000
1.430.904 1.457.438
1.400.000 1.351.236 1.329.468
1.200.000
Jml Anggaran (Rp.)
1.000.000 1.010.290
800.000
600.000
400.000
200.000
-
2015 2016 2017 2018 2019
Anggaran Kesehatan perkapita 1.010.290 1.351.236 1.430.904 1.329.468 1.457.438
22
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 18
Prosentase Peserta JPK terhadap Jumlah Penduduk
Kota Metro Tahun 2015 – 2019
200
180 186,5
160
140 144,04
120
100
80 81
71,43
60 57,63
40
20
0
2015 2016 2017 2018 2019
Adapun rincian prosentase peserta menurut jenis JPK pra bayar pada tahun 2019 dapat
dilihat dari grafik berikut.
Gambar 19
Prosentase JPK Menurut Jenisnya
Kota Metro Tahun 2019
3,96
20,12
20,03
PBI APBN
PBI APBD
11,20
PPU
PBPU
27,14
BP
JKN di Kota Metro terdiri dari Penerima bantuan iuran (PBI) APBN sebesar 20,12 %,
penerima bantuan iuran (PBI) APBD sebesar 11,20 %, pekerja penerima upah (PPU)
sebesar 27,14%, pekerja bukan penerima upah (mandiri) sebesar 20,03 %, bukan
pekerja sebesar 3,96 %.
23
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
BAB V
KESEHATAN KELUARGA
5.1 KESEHATAN IBU
1. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)
Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan,
persalinan, dan masa nifas. Angka kematian ibu merupakan cermin status kesehatan
masyarakat terutama kesehatan wanita. Angka kematian ibu dapat menggambarkan
status gizi, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, serta menunjukkan
rendahnya keadaan sosial ekonomi.
Jumlah kasus kematian ibu melahirkan di Kota Metro pada tahun 2015 terdapat 0
kematian, tahun 2016 tejadi kematian 2 dari 2740 kelahiran hidup (diperkirakan 73 per
100.000 KH), sedangkan tahun 2017 terdapat 3 kematian dari 2786 kelahiran
hidup.(diperkirakan 107,7 per 100.000 KH), tahun 2018 terdapat 3 kematian dari 2654
kelahiran hidup (diperkirakan113 per 100.000 KH)tahun 2019 terdapat 3 kematian dari
2620 kelahiran hidup (diperkirakan115 per 100.000 KH). Adapun gambaran kasus
kematian ibu dalam beberapa tahun terakhir terlihat pada gambar berikut:
Gambar 20
Kasus Kematian Ibu Kota Metro tahun 2015-2019
3 3 3 3
Kasus Kematian Ibu
2 2
0 0
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Sangat sulit menganalis kecenderungan kasus kematian ibu di Kota Metro karena
kejadian kematian ibu berfluktuatif. Namun dari grafik di atas dapat diketahui bahwa
24
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
kasus kematian ibu di Kota Metro tahun 2017ada3, pada tahun 2018 kematian ada
3dan tahun 2019 tetap ada 3 kematian Angka kematian ibu secara riil di Kota Metro
tidak bisa diperoleh karena Angka Kematian Ibu (AKI) didisain untuk tingkat nasional
melalui kegiatan survey, namun sebagai bahan evaluasi Angka Kematian Ibu (AKI) di
Kota Metro diperkirakan sebesar 115 per 100.000 kelahiran hidup. Adapun perkiraan
Angka Kematian Ibu di Kota Metro tergambar di bawah ini :
Gambar 21
Perkiraan Angka Kematian Ibu Kota Metro tahun 2015-2019
140
Perkiraan AKI per 100.000 KH
120
115
107,7 107,6
100
80
73
60
40
20
0 0
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Pelayanan Ante Natal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga yang memiliki
kompetensi/profesional untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standard
pelayanan antenatal yang meliputi standar minimal ”10 T” untuk pelayanan Ante Natal
Care (ANC) yang terdiri atas:
(Timbang) berat badan, Ukur (tekanan) darah, Ukur (tinggi) fundus uteri, Pemberian
imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap,Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet
selama kehamilan, (Tetapkan) status gizi, (Tes) laboratorium, (Tentukan) presentasi
janin dan denyut jantung janin, (Tatalaksana) kasus, (Temu) wicara dalam rangka
pensiapan rujukan.
25
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru bumil
(K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling
sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada
triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga. Gambaran cakupan K1 dan K4 selama
rentang 5 tahun tergambar dalam grafik berikut:
Gambar 22
Cakupan K1 Kota Metro Tahun 2015– 2019
K1
102
101,5
101,4
101
100,5
K1
100 100 100 100 100
99,5
99
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar 23
Cakupan K4 Kota Metro Tahun 2015 – 2019
K4
101
100,6
100,5
K4
99,5
99,3
99
98,5
2015 2016 2017 2018 2019
26
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Pada tahun 2019, dari 2.882 ibu hamil terdapat 2.882 yang memeriksakan kehamilan
(K1) atau sebesar 100%. Adapun cakupan pelayanan K4 pada tahun 2019 sebesar
100%. Pencapaian cakupan pelayanan K1-K4 sudah memenuhi target yang ditetapkan
yaitu sebesar 95%. K4 yang meningkat pada tahun 2017 dapat disebabkan adanya
bumil yang melakukan pemeriksaan kehamilan dari luar wilayah Kota Metro.
Gambar 24
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Kota Metro Tahun 2015– 2019
100,5
Cakupan Persalinan o/ Nakes (%)
99,5
99
98,5
98 98
97,5
97
96,5
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Pada tahun 2018 dari 2.751 persalinan 100 % ditolong oleh petugas kesehatan, angka
ini sudah memenuhi target sebesar 100%. Hal ini terjadi karena Kota Metro tidak ada
tenaga dukun lagi, maka pertolongan persalinan di Kota Metro dilakukan oleh tenaga
Kesehatan.
27
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 25
Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil dengan komplikasi
Kota Metro Tahun 2015 – 2019
101
Cakupan Deteksi Bumil Resti (%)
Tahun
28
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Upaya menekan angka kesakitan dan kematian bayi dilakukan dengan cara deteksi
bayi-bayi komplikasi untuk mendapatkan rujukan dan penatalaksanaan selanjutnya.
Petugas kesehatan dituntut untuk mampu mengenali bayi komplikasi. Disamping perlu
juga diketahui bahwa neonatus komplikasi lahir dari ibu dengan kehamilan komplikasi
pula.
Adapun neonatus yang termasuk dalam kategori resiko tinggi adalah sebagai berikut:
1. Prematur / berat badan lahir rendah (BB< 1750 –2000gr)
2. Umur kehamilan 32-36 minggu
3. Bayi dari ibu DM
4. Bayi dengan riwayat opname
5. Bayi dengan kejang berulang
6. Sepsis
7. Asfiksia Berat
8. Bayi dengan ganguan pendarahan
9. Bayi dengan Gangguan nafas (respiratory distress)
Adapun pencapaian program tersebut di Kota Metro dari tahun 2014 sampai dengan
tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Gambar 26
Cakupan Deteksi Dini Neonatus Dengan Komplikasi
Kota Metro Tahun 2015-2019
140
130,7
120
114,1
100 102 102,3
80 83,3
60
40
20
0
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
29
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan deteksi dini neonatus komplikasi di Kota
Metro telah mencapai target nasional 100% yaitu mencapai 102,3%, hal ini terjadi
dikarenakan Kota Metro dengan sarana prasarana yang memadai dan jarak tempuh ke
fasilitas kesehatan yang cukup dekat menjadi alasan bagi masyarakat kabupaten
tetangga untuk mencari pelayanan kesehatan di Kota Metro. Dari tahun ke tahun dapat
diketahui bahwa cakupan program meningkat tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
30
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 27
Perkiraan Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran Hidup
Kota Metro tahun 2015-2019
8
7 7
6 6
5,7
5 5
4,6
4
0
2015 2016 2017 2018 2019
Neonatal
Adapun proporsi penyebab Kematian Neonatal selama tahun 2019 seperti tampak
pada gambar berikut:
Gambar 28
Prosentase Penyebab Kematian Neonatal
Kota Metro tahun 2019
Lain Lain; 3
BBLR; 5
Kelainan
Bawaan; 4
Asfeksia; 3
BBLR (35%) Penyebab Kematian Terbesar di Kota Metro. Menurut WHO, kejadian
BBLR terkait erat dengan kekurangan gizi ataupun kejadian sakit pada saat kehamilan.
31
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Untuk mencegah terjadinya BBLR, identifikasi dini terhadap ibu hamil KEK (kurang
energi kalori) kemudian diikuti dengan pemberian suplemen gizi kepada ibu pada masa
kehamilan mutlak dilakukan (Bang, Abhay et al, 2009). Sedangkan Kelainan Kongenital
merupakan penyebab terbesar kedua kasus kematian Neonatal di Kota Metro (30%).
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul
sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur, merupakan penyakit bawaan yang belum
diketahui penyebabnya. Asfiksia ( kesulitan bernafas sesaat setelah lahir. Menurut
NICEF, Kejadian Asfiksia bisadicegah dengan meningkatkan kualitas proses
persalinan dan perawatan terhadap bayi baru lahir. Petugas Kesehatan (terutama
bidan) dituntut untuk bisa mendeteksi asfiksia dan dapat melakukan resusitasi
terhadap bayi baru lahir apabila terjadi asfiksia (UNICEF REPORT, 2009). Penyebab
kematian bayi < 1 tahun adalah penyakit infeksi dan penyebab lain.Dari penyebab
kematian bayi di atas, dapat disimpulkan bahwa upaya menurunkan angka kematian
neonatus perlu difokuskan pada kegiatan pemeriksaan neonatus pada saat janin
dalam kandungan, bayi baru lahir, terutama bayi Aspeksia dan BBLR. Dari hasil
pengkajian yang dilaksanakan program sie kesga bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi kematian neonatus di Kota Metro antara lain karena kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir, kurangnya
pengetahuan dan keterampilan bidan dalam mendeteksi dan menangani kasus
neonatal resiko tinggi. Sedangkan di tingkat pelayanan rujukan kurangnya kolaborasi
UGD yang merupakan pintu masuk pertama, di ruang operasi dengan dokter spesialis
anak dan juga kurangnya ruang neonatus (NICU, PICU) yang tersedia baik di Rumah
sakit umum daerah maupun rumah sakit swasta.
32
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan di sarana
pelayanan kesehatan maupun di rumah, ataupun di tempat lain melalui kunjungan
petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada
umur 1-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada
umur 9-12 bulan.
Gambar 29
Cakupan Kunjungan Neonatus 1 dan Neonatus Lengkap
Kota Metro Tahun 2015– 2019
100
99,5
99
98
97,5
97
2015 2016 2017 2018 2019
Kunjungan Neonatus 98,3 99 99,9 100 100
Kunjungan Bayi 99,3 98,5 98,9 100 100
Cakupan kunjungan neonatus di Kota Metro tahun 2019 yaitu sebanyak 2.620 dari
jumlah sasaran sebesar 2.620 (cakupan 100%) untuk KN lengkap sedangkan KN 1
cakupan sebanyak 2.620 dari sasaran 2.620 (100%).
9. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG,
DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan
imunisasi untuk anak SD (Kelas 1: DT dan kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan dilakukan
atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB,
ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan
teknis.Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri,
pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatistis B, dan campak antara lain :
a) Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang diberikan pada umur 0-
11 bulan. Frekuensinya hanya satu kali dengan suntikan pada lengan kanan atas
luar (intrakutan).
33
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
b) Imunisasi DPT-Hb-Hib untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus yang
diberikan pada umur 2-11 bulan. Frekuensinya diberikan sebanyak 3 kali dengan
selang waktu 4 minggu disuntikkan pada paha tengah luar
(intramuskular). kemudian dilanjutkan dengan pemberian DPT-Hb-Hib pada usia 18
bulan (dibawah 3 Th)
c) Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis yang diberikan pada
umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali, selang waktu 4 minggu dengan cara meneteskan
ke mulut bayi.
d) Imunisasi HB diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang diberikan hanya
satu kali pada umur 0-7 bulan dengan cara menyuntikkan pada paha tengah luar
(intramuskular).
e) Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan pada usia 9
bulan dan dilanjutkan pada anak usia 24 bulan (dibawah 3 tahun) dengan cara
menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan)
34
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 30
Cakupan Imunisasi Bayi per Puskesmas Kota Metro Tahun 2019
200
Imunisasi (%)
180
160
140
120
100
80
Cakupan
60
40
20
0 Karang Ganjaragu
Metro Yosomulyo Banjar Sari Purwosari Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejo Agung SS Bantul Margorejo
Rejo ng
HB < 7 hari 31 41 56 20 104 19 65 86 134 98 107 39
BCG 96 100 103 57 154 51 79 121 141 105 119 50
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 93,2 91,4 130,8 97,4 148,9 67,7 83,8 126,3 139,1 109,9 107,9 83,3
POLIO4 93,2 89,6 130,8 92,9 152,5 71,1 83,8 121,1 147,1 120,4 108,7 81
CAMPAK 97 91 122 94 161 59 100 82 140 92 83 71
IDL 98,0 91,2 95,9 87,1 171,9 85,0 84,3 144,9 116,8 86,6 94,5 81,7
Dari grafik di atas dapat dilihat adanya disparitas yang sangat tinggi antar puskesmas
dalam pencapaian imunisasi di wilayah kerjanya. Terdapat puskesmas dengan capaian
imunisasi yang sangat tinggi yaitu Puskesmas Karangrejo dan yang terendah Puskesmas
Margorejo, tidak ada di bawah target yang sudah ditetapkan yaitu <80%. Puskesmas
Ganjaragung target Imunisasi DPT-HB3 belum mencapai 67,7%, untuk itu perlu adanya
peningkatan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor agar keberhasilan UCI
100 % diikuti dengan target imunisasi yang tinggi.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan
imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal
di setiap Kabupaten/Kota hingga <2 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada masa
lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun pencapaian
target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa pemberian TT4 dosis
pada seluruh wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 39 tahun).
Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak5 dosis
dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan yang berguna
bagi kekebalan seumur hidup, pemberian TT2 selang waktupemberian minimal 4 minggu
setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun, TT3 selang waktu pemberian minimal 6
bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun, TT4 selang waktu pemberian
minimal 1 tahun setetelah TT3 dengan masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5
selang waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25
35
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
tahun dan pemberian TT2 imunisasi yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang
dimulai saat dan atau sebelum kehamilan).
120,0
102,4 100,3 101,4
100,0
80 80,580 80 81,780 80 80 80 80 80 80 78,680 80
71,7 74,9
80,0 70,2 67,1 68,0
64,0
60,0
40,0
20,0
0,0
Margorej
Metro Yoso.M Banjar .S Puwosari Karang.R Ganjar.A Mulyojati Iring.M Yosodadi Tejo.A SS Bantul
o
D/S 71,7 80,5 70,2 81,7 64,0 67,1 74,9 68,0 102,4 100,3 78,6 101,4
target 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
36
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Jika dilihat cakupan D/S per puskesmas, dari 12 Puskesmas di Kota Metro 6 Puskesmas
Tidak mencapai target dan 6 Puskesmas mencapai target, dari capaian target yang
ditetapkan yaitu sebesar 80%.
Adapun kecenderungan cakupan D/S tahun 2015 - 2019 adalah sebagai berikut:
Gambar 32
Cakupan D/S Kota Metro Tahun 2015 – 2019
D/S
95
Cakupan
90
85
80
75
70
2015 2016 2017 2018 2019
D/S 91,1 81,9 82,5 85,9 78,8
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan D/S di Kota Metro
menunjukkan kecenderungan yang berfluktuatif, untuk tahun 2019 D/S masih
belummencapai target.
2. Balita BGM mendapat MP-ASI dan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat badannya berada
pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita yang menderita BGM
berada pada fase rawan untuk beralih ke status gizi buruk sehingga perlu diberikan
intervensi berupa pemberian MP-ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari.
Dari 52 balita BGM usia 6-24 bulan, tidak ada balita yang mendapatkan MP-ASI. Hal ini
disebabkan karena tidak adanya dana untuk membiayai program MP-ASI bagi balita
BGM usia 6-24 bulan. Hal ini cukup memprihatinkan karena balita BGM yang tidak
mendapatkan penanganan cenderung untuk beralih status menjadi balita gizi buruk.
Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-
score <−3, dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan marasmus-
kwasiorkor). Balita gizi buruk harus mendapatkan perawatan standar yang meliputi:
a) Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, dehidrasi, hipoglikemi, dan hipotermi;
b) Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TB;
37
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Dari 1kasus balita gizi buruk yang terdapat di Kota Metro, 100% penderita mendapatkan
perawatan.
Gambar 33
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Wilayah Puskesmas
Kota Metro Tahun 2019
105%
100%
95%
90%
85%
80%
75%
Yosomul Purwosar SS Margorej
Metro Banjar S Karang R G Agung Mulyojati Iring M Yosodadi Tejo A
yo i Bantul o
Cakupan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 101% 100% 100% 100%
Target 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%
38
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
dikarenakan balita yang datang di posyandu pada bulan vitamin A mendapatkan vitamin
A di Posyandu sedangkan yang sekolah mendapatkan Vit. A di sekolah PAUD dan TK.
4. Pemberian Tablet Fe
Kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil mempunyai
dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan
risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur dan kematian pada
ibu dan bayi baru lahir. Penelitian Saraswati dan Sumarno (1998) menunjukkan bahwa
ibu hamil dengan kadar Hb <10 g/dl mempunyai risiko 2,25 kali lebih tinggi untuk
melahirkan bayi BBLR, sedangkan ibu hamil dengan anemia berat mempunyai resiko
melahirkan bayi BBLR 4,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia
berat. Penelitian menyebutkan bahwa resiko kematian ibu meningkat 3,5 kali pada ibu
hamil yang menderita anemia.
Upaya peningkatan gizi ibu hamil khususnya dalam mencegah terjadinya anemia
dilakukan dengan pemberian tablet besi pada ibu hamil. Tablet tambah darah (Fe)
diberikan kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilannya. Pada tahun
2019 cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe1) dan (fe3) adalah 100 %.
Sedangkan pada tahun 2018 cakupan pemberian tablet besi (Fe1) 100% dan (fe3) 99%
seperti tergambar dalam grafik berikut.
Gambar 34
Cakupan Pemberian Tablet Fe Kota Metro Tahun 2015 –2019
100
99,5
Cakupan
99
98,5
98
97,5
97
2015 2016 2017 2018 2019
Fe1 100 100 100 100 100
Fe3 100 98,3 100 99 100
39
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Adapun cakupan Fe1 dan Fe3 di setiap puskesmas di Kota Metro pada tahun 2019 adalah
sebagai berikut :
Gambar 35
Cakupan Pemberian Tablet Fe Berdasarkan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2019
102%
100%
98%
96%
94%
92%
90%
88%
86%
84% Yosomul Purwosar Margorej
Metro Banjar S Karang R G Agung Mulyojati Iring M Yosodadi Tejo A SS Bantul
yo i o
Fe Fe1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 101% 100% 100% 100%
Fe fe3 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Target 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semua puskesmas telah mencapai target yang
diharapkan (90%) pada tablet Fe 1 dan tablet Fe 3.
40
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 36
Jumlah Balita Gizi Buruk per Kecamatan
Kota Metro Tahun 2019
1
1
1
1
1
Gizi Buruk 1
0
0
0
0 0 0 0 0 0
0
Metro Pusat Metro Utara Metro Barat Metro Timur Metro Selatan
Dengan peningkatan deteksi dini, manajemen data, dan cakupan pemberian makanan
tambahan bagi balita gizi kurang membuat Kota Metro di tahun 2019 tidak ada balita
Gizi Buruk.
Jumlah kasus bayi BBLR di Kota Metro semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah
bayi BBLR sebesar 237 kasus tahun 2015, tahun 2016 meningkat menjadi 239kasus
dan tahun 2017 meningkat jauh menjadi 268 kasus, untuk tahun 2018menurun menjadi
216kasus dan di tahun 2019 kembali menurun dengan jumlah 106 kasus seperti
terdapat dalam grafik berikut:
41
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 37
Jumlah Kasus BBLR Kota Metro Tahun 2015 – 2019
300 268
237 239
250 216
Jml Kasus BBLR
200
150 106
100
50
0
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Dapat diketahui juga bahwa jumlah kasus bayi dengan BBLR terbanyak berada di
Puskesmas Yosomulyo (21 bayi), dan kasus terendah di Puskesmas Metrodengan 1
kasus. Adapun distribusi kasus BBLR berdasarkan wilayah kerja puskesmas disajikan
dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 38
Distribusi Kasus BBLR Berdasarkan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2019
25
21
Jml Kasus BBLR
20
15 13
11 11
10 9
8 8 8
7
5
5 4
1
-
Puskesmas
Dari gambar di atas terlihat bahwa distribusi kasus BBLR berada di semua Puskesmas
dengan jumlah lebih dari 10 di setiap Puskesmas, Hal ini menggambarkan status gizi
42
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
pada bayi baru lahir rendah menunjukan bahwa bayi dalam kandungan gizinya kurang
yang dapat disebabkan karena asupan gizi sewaktu hamil kurang, adanya penyakit
bawaan dll. Untuk itu perlu pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang pada ibu
hamil serta tambahan makanan bergizi seperti susu pada ibu hamil.
Gambar 39
Jumlah Kasus balita dengan gizi buruk dan BGM
Kota Metro Tahun 2015-2019
120 102
100
80
60
40
14 17
20 4 2 5 2 1 0
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Gizi buruk 4 2 5 2 1 0
BGM 169 168 146 102 14 17
Jumlah kasus balita gizi buruk yang dilaporkan oleh Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota
Metro, pada tahun 2015 menjadi 2 kasus, tahun 2016 meningkat kembali menjadi 5
kasus, tahun 2017 ada 2 kasus, tahun 2018 ada 1 kasus dantahun 2019 ada 0 kasus.
Sedangkan jumlah Balita Bawah Garis Merah (BGM) selama lima tahun cenderung
berfluktuatif pada tahun 2015 yaitu 168 kasus, tahun 2016 menjadi 146, tahun 2017
menurun jadi 102 kasus, tahun 2018 menurun jadi 14 kasus dan tahun 2019 menurun
43
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
jadi 17 kasus. Kasus balita BGM perlu diwaspadai karena status BGM berpotensi untuk
beralih ke status Gizi Buruk jika tidak mendapat penanganan yang memadai. Untuk
temuan gizi buruk terbaru 2019 ada 0 kasus.
86,76
8,88
1,47 2,89
44
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
perlu konfirmasi lebih lanjut. Masalah underweight yang terjadi lama akan
mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
20,20
13,50 13,60
11,60 12,20
10,40
9,40 8,80 8,80 9,00
7,10
5,40
4,50
45
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Grafik 42
Presentase Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator TB/U
Kota Metro Tahun 2019
87,62
8,73
3,65
Target persentase balita stunting untuk tahun 2019 adalah 28%. Persentase
balita stunting menurut kelompok umur terlihat pada grafik 4 dibawah ini:
46
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Grafik 43
Presentase Baduta dan Balita Stunting Menurut Kelompok Umur
Kota Metro Tahun 2019
12,38
9,18
23,90
21,40
18,80
15,20
12,70 12,80
10,20 11,20 12,40
8,80
5,50 4,60 5,30
47
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
88,89
5,43 4,3
1,38
48
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Grafik 46
Presentase Balita Wasting Menurut Kelompok Umur
Kota Metro Tahun 2019
6,8
5,48
13,50
11,70
10,50
9,30
7,40 7,50
6,80
5,60
4,40 4,40
2,40 2,60
2,00
49
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 48
Cakupan ASI Eksklusif Kota Metro Tahun 2015-2019
78,7
80 63,8
59,3
48 52,7
60
Prosentase
40
20
0
2015 2016 2017 2018 2019
%cakupan
Berdasarkan laporan pada tahun 2018 didapatkan bahwa dari 2.725 sasaran bayi
terdapat 1.006 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif (63.8%), pada tahun 2019
didapatkan meningkat dari 2.290 sasaran bayi terdapat 1.803 bayi yang mendapatkan
ASI eksklusif (78,7%). Angka cakupan ASI eksklusif sudah mencapai target yaitu
sebesar 60%. Hal ini dapat disebabkan karena masyarakat terutama ibu hamil sudah
50
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
memiliki pengetahuan tentang pentingnya ASI Eksklusif serta penanganan bidan yang
langsung menyarankan memberikan ASI pada ibu melahirkan.
51
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 49
Perkiraan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup
Kota Metro tahun 2015-2019
2,5
Perkiraan AKB per 1000 KH
2 2 2 1,9
1,5 1,5
0,5
0,4
0
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Pada Tahun 2019 di Kota Metro terdapat 5 kasus kematian bayi (1 bulan - < 1
tahun) dan penyebab kematiannya adalah diare 1 kasus dan 4 kasus karena penyebab
lainnya ( Puskesmas Metro, Yosomulyo, Karangrejo, Yosodadi dan Sumber Sari Bantul).
Jika dilihat dari proporsi kematian bayi berdasarkan umur, maka didapatkan grafik
sebagai berikut:
Gambar 50
Proporsi Kematian Bayi Berdasarkan Umur
Kota Metro tahun 2019
0- 28 hari
12 1-<1 th
52
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Kematian bayi di Kota Metro umumnya terjadi pada masa neonatal(0-28 hari)dan Post
Neonatal (1 bl < 1th.). Hampir 71 % dari seluruh angka kematian bayi di Kota Metro
terjadi pada masa neonatal. sedangkan 29% pada umur 1 bl < 1th.
Dari hasil pengkajian kasus kematian neonatal di Kota Metro antara lain karena
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir,
kurangnya pengetahuan dan keterampilan bidan serta dokter umum dalam mendeteksi
dan menangani kasus neonatal resiko tinggi.
Kemampuan tenaga kesehatan dan adanya fasilitas dalam hal perawatan neonatal
esensial adalah suatu keharusan dalam upaya penurunan angka kematian bayi
Kemampuan dan fasilitas tersebut meliputi persalinan yang bersih dan aman, stabilitas
suhu, inisiasi pernapasan spontan, inisiasi menyusui ASI dini, dan pencegahan infeksi
serta pemberian imunisasi. Dari hasil pengkajian kasus kematian banyak faktor yang
mempengaruhi bertambahnya kasus kematian neonatal di Kota Metro antara lain
karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya pada bayi baru
lahir, kurangnya pengetahuan dan ketrampilan bidan dalam mendeteksi dan
menangani kasus neonatal resiko tinggi sedangkan di tingkat pelayanan rujukan
kurangnya kolaborasi di ruang operasi dengan dokter spesialis anak dan kurangnya
ruang neonatus yang tersedia baik di Rumah Sakit Umum Daerah maupun Rumah
Sakit Swasta.
53
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 51
Perkiraan Angka Kematian Akaba per 1000 Kelahiran Hidup
Kota Metro tahun 2015-2019
0,8
0,7 0,7
0,6
0,5
0,3 0,3
0,2
0,1
0 0
2015 2016 2017 2018 2019
54
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Pasal 93:
(1) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi,
pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi
oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara
terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan.
(2) Kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melalui pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi
masyarakat, usaha kesehatan sekolah.
Pasal 94:
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga,
fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka memberikan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh
masyarakat.
55
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 52
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Kota Metro Tahun 2019
4000
3500
3000
2500
2000
3646
1500
1000
500 836
0
Tumpatan gigi tetap Pencabutan gigi tetap
Dari 12 Puskesmas yang ada di Kota Metro, untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dilaksanakan pencabutan gigi tetap sebanyak 3646kasus dan tumpatan gigi tetap 836
kasus, sedangkan pelaksanaan usaha kesehatan gigi sekolah terdapat di 45 SD/MI dari
73 SD/MI yang ada di Kota Metro dan yang melaksanakan sikat gigi massal ada 73
SD/MI.
Dari jumlah 29.876 siswa SD/MI yang diperiksa giginya hanya 36 siswa pada Usaha
kesehatan gigi sekolah dan sebanyak 943 siswa yang perlu perawatan gigi, sedangkan
UKGS belum dilaksanakan di semua SD/MI yang ada di Kota Metro dan siswa yang
diperiksa tidak semua, karena pemeriksaan gigi biasanya bersamaan dengan
penjaringan siswa SD/MI yaitu anak SD/MI yang baru masuk.
56
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Poliklinik Geriatri Terpadu di Rumah Sakit, dan menyediakan sarana dan prasarana
yang ramah bagi lanjut usia.
Pelayanan kesehatan usia lanjut di Kota Metro dilaksanakan di 12 Puskesmas dengan
rutinitas melaksanakan senam Usila, pemeriksaan kesehatan serta pemberian
penyuluhan dan pemberian multi vitamin dan susu. Kota Metro ada 13.960 Usila dan
yang mendapat pelayanan kesehatan 13.960 Usila (100%), dapat dilihat pada grafik di
bawah ini :
Gambar 53
Pelayanan kesehatan Usia Lanjut
Kota Metro Tahun 2019
100%
90%
80%
70%
60% 13.960 13.960
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Jumlah Usila Mendapatkan pelayanan
kesehatan
57
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT
6.1 Morbiditas
Morbiditas/ Angka kesakitan dapat diartikan sebagai keadaan sakit yaitu adanya
penyimpangan dari keadaan kesehatan yang normal (BKKBN, 2009). Angka kesakitan
mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah dan berkaitan erat
dengan kejadian kematian. Pada bagian ini akan disajikan gambaran kejadian penyakit
yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat Kota Metro sepanjang
tahun 2019.
1. Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas
Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur penduduk kearah
usia tua menyebabkan terjadinya transisi epidemiologis, yang ditandai dengan masih
tingginya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non infeksi. Penyakit infeksi akut
lainnya pada saluran pernafasan bagian atas tetap menduduki peringkat pertama pada
pola penyakit rawat jalan di puskesmas.
Gambaran sepuluh besar penyakit pada pasien rawat jalan di puskesmas pada tahun
2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Sepuluh Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas (terlapor Klinik
Utama dan Klinik Pratama)Kota Metro Tahun 2019
58
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat
jalan di puskesmas dan klinik didominasi oleh penyakit non-Infeksi (6 diagnosa). Pada
tabel tersebut ada 1 diagnosa penyakit non-infeksi yang menjadi indikator kinerja
kesehatan nasional yaitu Hipertensi. Tingginya angka penyakit non-infeksi tersebut
mengindikasikan bahwa adanya pola hidup dan gaya hidup masyarakat yang tidak
sehat. Dengan pelaksanaan program GERMAS oleh Dinas Kesehatan dan
peningkatan kunjungan program PISPK beserta intervensinya kepada masyarakat
diharapkan dapat menurunkan angka penyakit non-infeksi. Penyakit infeksi akut (4
diagnosa) yang ada pada tabel tersebut semuanya berkaitan dengan saluran
pernafasan, artinya masyarakat belum sepenuhnya memahami dan mengetahui tata
laksana pencegahan penyakit saluran pernafasan agar tidak menularkan ke orang lain.
2. Penyakit Menular
a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pneumonia
Penyakit ISPA khususnya Pneumonia masih merupakan penyakit utama
penyebab kesakitan dan kematian bayi dan balita. Di Dunia setiap tahun
diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena Pneumonia (1 balita/20 detik)
dari 9 juta total kematia Balita diantara 5 kematian balita, 1 diantaranya
disebabkan oleh Pneumonia. Karena besarnya kematian ISPA ini, ISPA
Pneumonia disebut sebagai Pandemi yang terlupakan atau the Forgotten
Pandemic. Namun, tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini, sehingga
Pneumonia disebut juga pembunuh Balita yang terlupakan atau The Forgotten
Killer of Children (WPD, 2011). Pneumonia menyebabkan empat juta kematian
pada anak balita di dunia, dan merupakan 30 % dari seluruh kematian yang ada.
Di Negara Berkembang 60 % kasus Pneumonia disebabkan oleh Bakteri,
sementara di Negara maju umumnya disebabkan Virus.
59
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Pneumonia pada balitaselama periode waktu 2015 – 2019 terjadi peningkatan dan
fluktuatif, seperti tergambar dalam grafik sebagai berikut :
Gambar 54
Kasus Pneumonia pada Balita Kota Metro tahun 2015-2019
250
209
200 198
184
Jml Kasus
150
132
100
50 53
0
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Pada tahun 2019 penderita pneumonia balita yang ditemukan sebanyak 317
penderita, dan sudah mencapai target yang diharapkan sebanyak 1.675 penderita
(13% dari jumlah balita)..
Jumlah populasi balita untuk Program P2 ISPA Kota Metro tahun 2019 sebanyak
13.183 jiwa. Sasaran penemuan penderita Pneumonia balita Kota Metro tahun
2019 adalah 1.675 kasus (13% dari jumlah balita). Target penemuan penderita
pneumonia balita sebesar 13% dari jumlah sasaran (1.675 kasus). Adapun
Realisasi temuan penderita pneumonia pada balita tahun 2019 adalah sebanyak
317 kasus, yang artinya realisasi penemuan dan penanganan penderita
pneumonia sebesar 18,94% dari jumlah sasaran. Cakupan Penemuan penderita
pneumonia pada balita paling banyak terdapat di Puskesmas Karangrejo sebesar
65% dan terendah di Puskesmas Margorejo, Purwosari, Tejoagung sebesar 0%.
Realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita per-puskesmas dapat
dilihat dari grafik sebagai berikut:
60
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 55
Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut Puskesmas
Kota Metro Tahun 2019
120
100
Presentase
80
60
40
20
0
Ganja
Yoso Banjar Purw Karan Mulyo Iring Yosod Tejo Bantu Marg
Metro r
mulyo Sari osari g Rejo jati Mulyo adi Agung l orejo
Agung
Cakupan 1 12 34 0 65 2 5 3 53 0 8 0
Target 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Secara umum realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita di Kota Metro
sudah mencapai target.
61
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 56
Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk& Case Fatality Rate DBD
Kota Metro tahun 2015-2019
300 140,00%
267
120,00%
250 233 114,7%
192 100,00%
JJumlah Kasus
200
80,00%
150
60,00%
100 83 CFR
40,00%
59
50
20,00%
Incidence rate DBD pada tahun 2019 mengalami kenaikan yang signifikan dari
tahun 2018 yaitu naik sebanyak 133 kasus. Case fatality Rate (CFR)menunjukkan
keganasan suatu penyakit juga untuk menilai kualitas penanganan yang dilakukan
(Roestam, A UI 2009).CFR Kota Metromeningkat dari tahun 2018 menjadi 1,70%
dan tahun 2019 menjadi 114,7%
Jumlah kelurahan yang terkena DBD selama tahun 2015-2019 tersebar di 22
kelurahan dari5 kecamatan yang ada di Kota Metro.Pada tahun 2019, kecamatan
yang mempunyai kasus DBD terbanyak adalah Kecamatan Metro Timurdengan 79
kasus dan kecamatan dengan jumlah kasus terkecil adalah Kecamatan Metro
Selatan 10 kasus. Berikut ini adalah gambaran distribusi kasus DBD per
kecamatan:
62
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 57
Distribusi Kasus DBD Kota Metro per Kecamatan Tahun 2019
10 43
79
26
34
Metro Pusat Metro Utara Metro Barat Metro Timur Metro Selatan
Banyak faktor yang menyebabkan masih banyaknya jumlah penderita DBD antara
lain karena kepadatan rumah, mobilitas penduduk, belum optimalnya program
pemberantasan vektor (nyamuk Aedes Aegepty), dan perilaku hidup bersih dan
sehat yang belum optimal. Dengan demikian perlu kerjasama antara berbagai
elemen baik masyarakat, pemerintah maupun swasta untuk melakukan upaya
agar jumlah kasus DBD di Kota Metro dapat ditekan.
Trend terjadinya penyakit DBD naik turun, untuk itu perlu adanya kewaspadaan
dini pada saat terjadi perubahan musim dari musim panas ke musim hujan, baik
pada pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan melalui jaringannya yaitu
Puskesmas dan poskeskel serta masyarakat itu sendiri.
Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) melalui 4 M plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang dan
Memantau Jentik) plus Menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat
penampungan air, tidak menggantungkan baju serta kegiatan-kegiatan lainnya
yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang biak.
63
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Angka Bebas Jentik (ABJ) merupakan tolok ukur tingkat partisipasi masyarakat
dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang
berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan
baru, serta pelaksanaan Program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik diharapkan
dapat menekan angka kasus DBD dan juga meningkatkan cakupan ABJ ≥ 95%.
Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas
kesehatan maupun juru/kader pemantau jentik (Jumantik/Kamantik).
Tabel 7
Realisasi Program P2DBD Kota Metro Tahun 2019
TAHUN 2019
NO INDIKATOR
TARGET REALISASI
1 Angka Kesakitan DBD (per 100.000 48% 114,7%
pddk)
Strategi program P2 TBC Paru di Kota Metro juga mengacu kepada strategi DOTS
yang mencakup; upaya penemuan dan pengobatan penderita TBC Paru BTA+
minimal 80% yang di ikuti dengan angka konversi sebesar 80% serta angka
kesembuhan minimal 85% yang dilakukan melalui unit pelayanan puskesmas dan
unit pelayanan kesehatan lainnya. Pelaksanaan program penanggulangan
64
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Cakupan penemuan penderita baru (CDR) TBCAll Case sangat berfluktuatif, yaitu
33,7 % pada tahun 2015, pada tahun 2016 adalah 34 %, pada tahun 2017 adalah
34,87%, naik pada tahun 2018 sebesar 39,96% dan naik pada tahun 2019
sebesar 52,39%. Namun peningkatan cakupan penemuan penderita baru TBC
BTA+ tidak diikuti dengan keberhasilan pengobatan. Angka keberhasilan
pengobatan adalah angka yang menunjukkan presentase pasien TBC BTA+ yang
menyelesaikan pengobatan (SR). Penduduk Angka kesembuhan penyakit TBC
Paru dengan BTA+ (cure rate) pada tahun 2015 terjadi yaitu 90 %, turunpada
tahun 2016 yaitu 84 %, dan naik pada tahun 2017 turun menjadi 92%, pada tahun
2018turun menjadi 75% dan pada tahun 2019 naik menjadi 95%. Angka
keberhasilan pengobatan TBC BTA+ di Kota Metro telah melampaui target
nasional (85%) sebesar 96 %. Perkembangan cakupan Case Detection Rate
(CDR) dan angka kesembuhan (CR) TBC All Case selama tahun 2015-2019
tergambar dalam grafik berikut.
Gambar 58
Cakupan Case Detection Rate (CDR) dan Cure Rate (CR) TBC BTA +
Kota Metro Tahun 2015-2019
100
90
80
70
Cakupan (%)
60
50
40
30
20
10
0
2015 2016 2017 2018 2019
CR 90 84 92 75 95
CDR 33,7 34 34,87 39,96 52,39
Dari data di atas harus diwaspadai karena angka angka tersebut masih belum
memenuhi target nasional artinya dari kasus TBC yang ditemukan dan diobati
telah dilakukan manajemen kasus dengan baik tetapi perlu diupayakan lebih
maksimal dalam rangka peningkatan mutu pelayanan pengobatan penderita
65
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
93
92
91 91
90
89
88
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
66
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
pengawasan yang efektif dari PMO (pengawas Menelan Obat) dan kerja sama
yang baik dengan lintas sektor terkait.
d. Penyakit Diare
Penyakit diare merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia.
Menurut WHO dan UNICEF, terjadi sekitar 2 milyar kasus penyakit diare di seluruh
dunia setiap tahun dan sekitar 1,9 juta anak balita meninggal karena penyakit
diare setiap tahun, sebagian besar terjadi di negara berkembang. Dari semua
kematian anak balita karena penyakit diare, 78% terjadi di wilayah Afrika dan Asia
Tenggara. Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan period prevalence diare
badalah 3,5%, lebih kecil dari hasil Riskesdas 2007 (9%). Pada Riskesdas 2013,
sampel diambil dalam rentang waktu yang lebih singkat. Insiden diare untuk
semua kelompok umur di Indonesia adalah 3,5%. Pernyataan bersama WHO-
UNICEF tahun 2004 merekomendasikan pemberian oralit, tablet zinc, pemberian
ASI dan makanan serta antibiotika selektif merupakan bagian utama dari
manajemen penyakit diare.
Hasil Kajian Masalah Kesehatan berdasarkan siklus kehidupan 2011 yang
dilakukan oleh Litbangkes tahun 2011 menunjukkan penyebab utama kematian
bayi usia 29 hari 11 bulan adalah Pnemonia (23,3%) dan diare (17,4%). Dan
penyebab utama kematian anak usia 1-4 tahun adalah Pnemonia (20,5%) dan
Diare (13,3%).
Hasil rapid survei diare yang dilakukan oleh Subdit Hepatitis dan Penyakit Infeksi
Saluran Pencernaan (PISP) menunjukkan bahwa angka kesakitan diare semua
umur tahun 2015 adalah 270/1.000 penduduk semua umur dan angka kesakitan
diare pada balita adalah 843/1.000 balita.
Diare banyak disebabkan oleh pemakaian air yang tidak bersih dansehat,
pengolahan dan penyiapan makanan yang tidak higienis dan ketiadaan jamban
sehat tahun 2010 yaitu 29,2 per 1000 penduduk dan tahun 2011 meningkat
menjadi 33.03 per1000 penduduk, dan tahun 2012 menurun menjadi 22,9 per
1000 penduduk, tahun 2013 menurun yaitu 20,6 per 1000 penduduk, tahun 2014
meningkat yaitu 22,69 per 1000 penduduk, tahun 2015 adalah 18,44 per 1000
penduduk, tahun 2016 adalah 17,24 per 1000 penduduk dan tahun 2017 menurun
menjadi 14,57. Grafik perkembangan Angka Kesakitan Diare Balita di Kota Metro
terlihat pada gambar berikut:
67
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 60
Angka Kesakitan Diare Balita per 1000 penduduk
Kota Metro Tahun 2015-2019
20
18 18,44
17,24
16
IR Diare per 1000 jiwa
14 14,57
12,7
12
11,1
10
8
6
4
2
0
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun 2015 hingga 2019, peningkatan 7
poin pada Incident Rate (IR) diare per 1000 jiwa merupakan hasil kerja yang patut
diapresiasi. Pelaksanaan kegiatan kewaspadaan dini dan surveilan yang ketat,
koordinasi yang baik melalui lintas program maupun lintas sektor,
mengembangkan dan menyebarluaskan pedoman program tatalaksana penderita
diare, maupun meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam
pengelolaan program harus tetap dijalankan seiring dengan inovasi-inovasi yang
dibuat pada tingkat Puskesmas maupun oleh Dinas Kesehatan.
68
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
mendapatkan indikator Non polio AFP rate sama atau lebih dari 1 pada anak
berusia kurang dari 15 tahun yang dilaporkan baik puskesmas/ masyarakat
maupun rumah sakit. Untuk mencapai non polio AFP rate ≥2 di Kota Metromaka
harus ditemukan minimal 1 kasus lumpuh layuh.
Tahun 2019 tidak ditemukan kasus AFP Tahun 2018 tidak ditemukan kasus
AFP,Tahun 2017 tidak ditemukan kasus AFP, tahun 2016 ditemukan 1 kasus
(Puskesmas Purwosari), tahun 2015 tidak ditemukan kasusdi. Grafik
perkembangan Angka Kesakitan AFP di Kota Metro terlihat pada gambar berikut:
Gambar 61
Acute Flaccid Paralysis (AFP)rateper 100.000 Penduduk<15 tahun
Kota Metro Tahun 2015-2019
3
AFP rate per 100.000
2,5 2,44
pddk<15 th
2
1,5
1
0,5
0 0 0 0 0
2015 2016 2017 2018 2018
Tahun
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa penemuan kasus AFP di Kota Metro dari
tahun ke tahun selalu berada di atas target nasional yaitu ≥ 2 per 100.000
penduduk <15, tahun 2015 tidak ditemukan kasus, tahun 2016 terdapat 1 kasus
(>2 per 100.000 penduduk <15 tahun), tahun 2017 tidak ditemukan kasus,tahun
2018 tidak ditemukan kasus dan tahun 2019 tidak ditemukan kasus. Dari setiap
kasus AFP yang ditemukan selalu dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk
mengetahui ada tidaknya virus polio liar. Dari hasil pemeriksaan selama tahun
2015-2019 tidak ditemukan adanya infeksi virus polio liar pada kasus AFP yang
ditemukan.
f. Penyakit Campak
Penyakit campak merupakan penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB.
Penyakit ini menempati urutan ke-5 penyebab kematian pada bayi. Penyakit
Campak yang juga disebut measles adalah penyakit yang sangat menular dan
akut. Program reduksi campak global (WHO Ninth General Programme of Work,
69
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Kasus campak di Kota Metro mengalami penurunan selama periode tahun 2012
meningkat tajam yaitu ada 163 kasus atau 9,4 per 1000 balita dan menurun tahun
2013 terdapat 121 kasus atau 6,7 per 1000 balita, tahun 2014, 2015, 2016, 2017,
2018 dan 2019 tidak ada kasus campak yang meninggal seperti terlihat pada
gambar berikut:
Gambar 62
Angka kesakitan Campak per 1000 Balita
Kota Metro Tahun 2015-2019
1
0,9
IR Campak per 1000 Balita
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0 0 0 0 0 0
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
70
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 63
Cakupan Imunisasi Campak Kota Metro Tahun 2015-2019
120
114
110 110,6
100 97,7
93
80
Cakupanper
60
40
20
0
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar 64
Cakupan Imunisasi Campak Berdasarkan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2019
160,00
140,00
120,00
100,00
cakupan
80,00
60,00
40,00
20,00
-
Yosom Banjar Prwsar Ganjar T. Margor
Metro K. Rejo Mlyjati I.Mulyo Ysdadi Bantul
ly S i A Agung ejo
Imunisasi Campak 126,24 109,26 111,94 101,22 101,99 150,94 83,26 90,58 91,37 101,17 104,84 138,52
Target 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
g. Penyakit Kusta
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi
masalah kesehatan di Propinsi Lampung, baik dari aspek medis maupun aspek
sosial. Indikator program penanggulangan penyakit kusta, berdasar satandar
pelayanan minimal (SPM) adalah angka kesembuhan (Release from
treatment/RFT) serta angka kesekitan (Angka Prevalensi) per 10.000 penduduk.
Penemuan penderita baru (case finding) penyakit Kusta di Kota Metro selama ini
dilaksanakan secara pasif yaitu hanya dari penderita yang berobat ke puskesmas.
Tahun 2011 ditemukan 1 kasus penyakit kusta di wilayah kecamatan Metro Pusat
pada kelurahan Metro dan tahun 2012 tidak ada temuan kasus baru, penderita
71
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
kusta yang ada adalah kasus lama yaitu yang ditemukan tahun 2011. Tahun 2013
terdapat 1 kasus baru di Metro dan tahun 2014 terdapat 1 kasus di Yosodadi dan
tahun 2015 dan 2016 tidak ditemukan kasus, namun pada 2017 ditemukan 3
kasus kusta yang berada di wilayah kerja Puskesmas Metro, tahun 2018
ditemukan 1 kasus kusta dan tahun 2019 ditemukan 1 kasus kusta yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Metro
Hal ini juga disebabkan tenaga puskesmas banyak yang belum dilatih program P2
Kusta, untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan melalui
pelatihan-pelatihan yang ada dan mengoptimalkan kegiatan penemuan penderita
melalui kegitan perkesmas yang ada.
Gambar 65
Kasus Kusta Baru
Kota Metro Tahun 2015-2019
2,5
2
3
1,5
1
1 1
0,5
0 0
0
2015 2016 2017 2018 2019
72
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
16 15
14
12
10 9
8 7 IR
6
6 CFR
4
4
2 2
2
0 0 0
0
2015 2016 2017 2018 2019
73
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
74
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
BAB VII
KESEHATAN LINGKUNGAN
75
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 67
Cakupan Sarana Air Minum Yang Dilakukan Pengawasan
Kota Metro Tahun 2019
40.000 36.610
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
51 49
-
Jumlah diperiksa memenuhi syarat
Sumber: Seksi Kesling & Kesjaor
Gambaran keluarga yang memiliki sarana sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut
puskesmas adalah sebagai berikut:
Gambar 68
Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan jamban sehat
Kota Metro Tahun 2019
38.526 38.526
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000 329 329 1.111 1.111
0
Komunal Jamban Sehat Semi Jamban sehat
Permanen (JSSP) permanen (JSP)
jumlah sarana 329 1.111 38.526
Jumlah KK Pengguna 329 1.111 38.526
76
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Untuk itu perlu adanya kerjasama yang lebih intensif pada semua pihak untuk
mewujudkan sanitasi total berbasis masyarakat, sehingga akan tercipta lingkungan
sehat untuk memutuskan rantai penularan penyakit, terutama penyakit menular.
Gambar 69
Cakupan Sanitasi total berbasis masyarakat
Kota Metro Tahun 2019
25
20
15
22 22
10
5
0
0
Kel. melaksanakan Kel. stop BABS Kel. STBM
STBM
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dalam pelaksanaan Program STBM, seluruh
kelurahan melaksanaan STBM, Kelurahan yang sudah berstatus stop BABS (Buang Air
Besar Sembarangan) 22 Kelurahan, dan kelurahan yang berstatus Kelurahan STBM
jumlah 0 kelurahan.
77
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh bahwa cakupan TTU yang ada
di Kota Metro pada tahun 2019 sebanyak 505 TTU dan yang memenuhi syarat 373 yaitu
73,9%.
Hal ini perlu ditingkatkan dalam pemeriksaan TUPM, karena tempat tempat umum dan
pengelolaan makanan merupakan tempat yang langsung berhubungan dengan
masyarakat, sehingga bila terjadi sesuatu pada TUPM dapat menjadikan penyakit yang
dapat menyebarluas di tengah masyarakat. Untuk itu perlu adanya peningkatan
pengetahuan baik bagi masyarakat maupun pada pengelola tempat tempat umum dan
pengelola makanan. Sehingga produk dari pengelola makanan yang akan di konsumsi
masyarakat sudah memiliki laik higienis dari dinas kesehatan dan tempatnya memenuhi
syarat kesehatan sehingga masyarakat aman dalam mengkonsumsi makanan tersebut.
Gambar 70
Cakupan TTU Sehat
Kota Metro Tahun 2019
330
350
300
250 222
200 154
128
150
100
50 23 23
0
sarana sarana TTU
pendidikan kesehatan
78
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
Gambar 71
Cakupan TPM Sehat
Kota Metro Tahun 2019
350
300
250
200
150
100
50
0
Jasa boga Rumah makan depot air minum Makanan/jajanan/k
antin/sentra
makanan jajanan
Memenuhi syarat 8 81 33 110
Tdk memenuhi syarat 15 64 38 317
79
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2019
80
RESUME PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 69 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 22 Desa/Kelurahan Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 83,596 83,815 167,411 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.0 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 2435.4 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 43.3 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 99.7 Tabel 2
8 Penduduk 15 tahun ke atas melek huruf 101.6 87.9 94.7 % Tabel 3
9 Penduduk 15 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 20.7 17.4 19.0 % Tabel 3
b. SMA/ MA 61.1 49.2 55.1 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
f. S1/Diploma IV 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 6 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 2 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 10 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 0 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 5 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 45 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100.0 % Tabel 6
IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 82.7 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan #DIV/0! % Tabel 18
46 Total anggaran kesehatan Rp243,991,232,624 Rp Tabel 19
47 APBD kesehatan terhadap APBD kab/kota 100.0 % Tabel 19
48 Anggaran kesehatan perkapita Rp1,157,404 Rp Tabel 19
V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 1,318 1,302 2,620 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6.0 1.5 3.8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
51 Jumlah Kematian Ibu 3 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 114.5 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100.0 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 100.0 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 29.9 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 100.0 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 100.0 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 100.0 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 100.0 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 100.0 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 100.1 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 87.0 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan 33.3 % Tabel 29
VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar 100.00 % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 308 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC 52.28 % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak 139.59 % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 100.0 91.7 95.7 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 47.0 5.0 29.1 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua
kasus TBC 50.7 10.0 33.4 % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan tuberkulosis 1.0 per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 18.9 % Tabel 53
102 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar
pneumonia min 60% 1.0 % Tabel 53
103 Jumlah Kasus HIV 10 5 15 Kasus Tabel 54
104 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 55
105 Jumlah Kematian akibat AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 55
106 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 23.1 % Tabel 56
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 47.1 % Tabel 56
108 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 1 1 Kasus Tabel 57
109 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 1 1 per 100.000 penduduk Tabel 57
110 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun 0.0 % Tabel 58
111 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta 100.0 % Tabel 58
112 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.0 % Tabel 58
113 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 58
114 Angka Prevalensi Kusta 0.1 per 10.000 Penduduk Tabel 59
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
115 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 60
116 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0.0 0.0 0.0 % Tabel 60
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
2 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 62,760 55,329 118,089 101.6 87.9 94.7
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 5 6
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 2 2
- JUMLAH TEMPAT TIDUR -
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 10 10
3 PUSKESMAS KELILING -
4 PUSKESMAS PEMBANTU 5 5
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN -
2 KLINIK PRATAMA 16 16
3 KLINIK UTAMA 4 4
4 BALAI PENGOBATAN -
5 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
6 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN -
7 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN -
8 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN -
9 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -
10 BANK DARAH RUMAH SAKIT 5 5
11 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
12 LABORATORIUM KESEHATAN 2 2
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI -
6 APOTEK 45 45
7 APOTEK PRB 2 2
8 TOKO OBAT 5 5
9 TOKO ALKES 3 3
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN BARU RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
2 Klinik Pratama
SUB JUMLAH I 70,702 117,398 188,100 436 1,042 1,478 141 91 232
1 Klinik Utama
2 RS Umum
RSUD Jend. A. Yani 27,434 36,365 63,799 9,653 12,488 22,141 2,228 1,841 4,069
3 RS Khusus
SUB JUMLAH II 73,738 126,928 314,710 22,672 37,871 83,653 2,228 1,841 4,069
Sumber: Sie Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Pembiayaan Kesehatan dan Sie Pelayanan Kesehatan & Kesehatan Tradisonal
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 6
PERSENTASE RUMAH SAKIT DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
KABUPATEN/KOTA 8 8 100.0
1 RSUD Jend. A. Yani 250 9,742 12,399 22,141 487 644 1,131 248 303 551 50.0 51.9 51.1 25.5 24.4 24.9
2 RSU Mardi Waluyo 199 22,837 872 408 #DIV/0! #DIV/0! 38.2 #DIV/0! #DIV/0! 17.9
3 RSU Islam 73 2,392 2,743 5,135 37 34 71 8 5 13 15.5 12.4 13.8 3.3 1.8 2.5
4 RSU Muhammadiyah 154 5,667 8,242 13,909 126 197 323 84 124 208 22.2 23.9 23.2 14.8 15.0 15.0
5 RSIA AMC 66 1,469 3,886 5,355 1 3 4 - - 0 0.7 0.8 0.7 0.0 0.0 0.0
6 RSIA Asih 15 - 672 672 - - 0 - - 0 #DIV/0! 0.0 0.0 #DIV/0! 0.0 0.0
7 RSB Permata Hati 60 184 6,132 6,316 - - 0 - - 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
8 RS Azizah 37 2,705 5,457 8,162 0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
KABUPATEN/KOTA 854 22,159 39,531 84,527 651 878 2,401 340 432 1,180 29.4 22.2 28.4 15.3 10.9 14.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a DOKTER
DR SPESIALIS DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Metro 0 0 0 - 2 2 0 2 2 - 1 1 0 0 0 0 1 1
2 Puskesmas Yosomulyo 0 0 0 - 2 2 0 2 2 - 1 1 0 0 0 0 1 1
3 Puskesmas Banjarsari 0 0 0 3 - 3 3 0 3 - 2 2 0 0 0 0 2 2
4 Puskesmas Purwosari 0 0 0 - 1 1 0 1 1 - - 0 0 0 0 0 0 0
5 Puskesmas Karangrejo 0 0 0 1 1 2 1 1 2 - - 0 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas Ganjar Agung 0 0 0 - 2 2 0 2 2 1 - 1 0 0 0 1 0 1
7 Puskesmas Mulyojati 0 0 0 1 - 1 1 0 1 - 1 1 0 0 0 0 1 1
8 Puskesmas Iringmulyo 0 0 0 - 2 2 0 2 2 - 1 1 0 0 0 0 1 1
9 Puskesmas Yosodadi 0 0 0 - 1 1 0 1 1 - - 0 0 0 0 0 0 0
10 Puskesmas Tejoagung 0 0 0 - 2 2 0 2 2 - 1 1 0 0 0 0 1 1
11 Puskesmas Sumbersari Bantul 0 0 0 1 2 3 1 2 3 - 1 1 0 0 0 0 1 1
12 Puskesmas Margorejo 0 0 0 - 1 1 0 1 1 - - 0 0 0 0 0 0 0
1 RSUD Jend. A. Yani 25 16 41 2 24 26 27 40 67 - 3 3 1 1 2 1 4 5
2 RSU Mardi Waluyo 5 2 7 5 7 12 10 9 19 1 - 1 - 1 1 1 1 2
3 RSU Islam 14 4 18 1 10 11 15 14 29 1 - 1 - - 0 1 0 1
4 RSU Muhammadiyah 17 5 22 4 8 12 21 13 34 1 1 2 1 - 1 2 1 3
5 RSIA AMC 6 3 9 1 11 12 7 14 21 - - 0 - - 0 0 0 0
6 RSIA Asih 6 1 7 - 4 4 6 5 11 - - 0 - - 0 0 0 0
7 RS Permata Hati 11 5 16 6 5 11 17 10 27 - 2 2 - - 0 0 2 2
8 RS Azizah - 8 8 2 4 6 2 12 14 - 1 1 - - 0 0 1 1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA)b 84 44 128 27 89 116 111 133 244 4 15 19 2 2 4 6 17 23
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK b 76.5 69.3 145.7 11.3 2.4 13.7
b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 12
PERAWATa
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
1 Puskesmas Metro 0 5 5 9
2 Puskesmas Yosomulyo 2 7 9 11
3 Puskesmas Banjarsari 2 10 12 12
4 Puskesmas Purwosari 5 6 11 8
5 Puskesmas Karangrejo 1 1 2 9
6 Puskesmas Ganjar Agung 1 5 6 8
7 Puskesmas Mulyojati 2 4 6 9
8 Puskesmas Iringmulyo 0 6 6 7
9 Puskesmas Yosodadi 2 3 5 9
10 Puskesmas Tejoagung 1 3 4 7
11 Puskesmas Sumbersari Bantul 8 4 12 13
12 Puskesmas Margorejo 1 14 15 15
1 RSUD Jend. A. Yani 133 189 322 28
2 RSU Mardi Waluyo 75 154 229 45
3 RSU Islam 35 57 92 12
4 RSU Muhammadiyah 53 119 172 26
5 RSIA AMC 7 19 26 23
6 RSIA Asih 3 10 13 12
7 RS Permata Hati 12 23 35 16
8 RS Azizah 8 24 32 12
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0
b
JUMLAH (KAB/KOTA) 343 639 982 279
b
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 586.6 166.7
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA a APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Metro 0 1 1 0 1 1 0 2 2
2 Puskesmas Yosomulyo 0 - 0 0 1 1 0 1 1
3 Puskesmas Banjarsari 0 1 1 0 1 1 0 2 2
4 Puskesmas Purwosari 0 1 1 0 - 0 0 1 1
5 Puskesmas Karangrejo 0 1 1 0 - 0 0 1 1
6 Puskesmas Ganjar Agung 0 1 1 0 - 0 0 1 1
7 Puskesmas Mulyojati 0 1 1 0 - 0 0 1 1
8 Puskesmas Iringmulyo 0 - 0 0 1 1 0 1 1
9 Puskesmas Yosodadi 0 1 1 0 - 0 0 1 1
10 Puskesmas Tejoagung 0 1 1 0 - 0 0 1 1
11 Puskesmas Sumbersari Bantul 0 1 1 0 1 1 0 2 2
12 Puskesmas Margorejo 1 - 1 - - 0 1 0 1
1 RSUD Jend. A. Yani 3 12 15 4 9 13 7 21 28
2 RSU Mardi Waluyo 3 13 16 1 6 7 4 19 23
3 RSU Islam - 2 2 1 1 2 1 3 4
4 RSU Muhammadiyah - 2 2 1 4 5 1 6 7
5 RSIA AMC - 1 1 - 1 1 0 2 2
6 RSIA Asih 1 5 6 - 1 1 1 6 7
7 RS Permata Hati - 3 3 - 4 4 0 7 7
8 RS Azizah 2 4 6 - 2 2 2 6 8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA)b 10 51 61 7 33 40 17 84 101
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 36.4 23.9 60.3
NON PBI
PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
DESA
NO KECAMATAN PUSKESMAS YG MEMANFAATKAN DANA
JUMLAH %
DESA UNTUK KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro - - #DIV/0!
Yosomulyo - - #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari - - #DIV/0!
Purwosari - - #DIV/0!
Karangrejo - - #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung - - #DIV/0!
Mulyojati - - #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo - - #DIV/0!
Yosodadi - - #DIV/0!
Tejoagung - - #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul - - #DIV/0!
Margorejo - - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - - #DIV/0!
JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS HIDUP + HIDUP + HIDUP +
HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP MATI
MATI MATI MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KEMATIAN IBU
JUMLAH JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
LAHIR HIDUP < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
1 Metro Pusat Metro 385 385 100.0 385 100.0 367 367 100.0 367 100.0 367 100.0 367 100.0 367 100.0 367 100.0
Yosomulyo 534 534 100.0 534 100.0 510 510 100.0 510 100.0 510 100.0 510 100.0 510 100.0 510 100.0
2 Metro Utara Banjarsari 178 178 100.0 178 100.0 170 170 100.0 170 100.0 170 100.0 170 100.0 170 100.0 170 100.0
Purwosari 164 164 100.0 164 100.0 155 155 100.0 155 100.0 155 100.0 155 100.0 155 100.0 155 100.0
Karangrejo 146 146 100.0 146 100.0 139 139 100.0 139 100.0 139 100.0 139 100.0 139 100.0 139 100.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 285 285 100.0 285 100.0 272 272 100.0 272 100.0 272 100.0 272 100.0 272 100.0 272 100.0
Mulyojati 208 208 100.0 208 100.0 199 199 100.0 199 100.0 199 100.0 199 100.0 199 100.0 199 100.0
4 Metro Timur Iringmulyo 263 263 100.0 263 100.0 251 251 100.0 251 100.0 251 100.0 251 100.0 251 100.0 251 100.0
Yosodadi 296 296 100.0 296 100.0 282 282 100.0 282 100.0 282 100.0 282 100.0 282 100.0 282 100.0
Tejoagung 152 152 100.0 152 100.0 145 145 100.0 145 100.0 145 100.0 145 100.0 145 100.0 145 100.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 134 134 100.0 134 100.0 130 130 100.0 130 100.0 130 100.0 130 100.0 130 100.0 130 100.0
Margorejo 137 137 100.0 137 100.0 131 131 100.0 131 100.0 131 100.0 131 100.0 131 100.0 131 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,882 2,882 100.0 2,882 100.0 2,751 2,751 100.0 2,751 100.0 2,751 100.0 2,751 100.0 2,751 100.0 2,751 100.0
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
Sumber:
Sumber:
……………..
Sie Surveilans
(sebutkan)
dan Imunisasi Dinkes Metro
TABEL 27
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Metro Pusat Metro 3,942 116 3.4 1,929 56.4 176 5.1 354 10.3 0 0.0 1 0.0 847 24.7 3,423 86.8
Yosomulyo 5,580 234 4.8 1,762 36.3 693 14.3 857 17.6 44 0.9 168 3.5 1,054 21.7 4,856 87.0
2 Metro Utara Banjarsari 1,882 36 2.2 844 50.7 360 21.6 151 9.1 0 0.0 0 0.0 275 16.5 1,666 88.5
Purwosari 1,729 181 11.7 665 43.1 228 14.8 186 12.1 0 0.0 20 1.3 263 17.0 1,543 89.2
Karangrejo 1,546 42 3.1 871 63.4 257 18.7 89 6.5 0 0.0 4 0.3 111 8.1 1,374 88.9
3 Metro Barat Ganjar Agung 2,967 32 1.3 1,659 65.3 112 4.4 119 4.7 10 0.4 40 1.6 560 22.0 2,542 85.7
Mulyojati 2,274 77 4.0 430 22.2 1,172 60.4 116 6.0 0 0.0 0 0.0 144 7.4 1,939 85.3
4 Metro Timur Iringmulyo 2,757 219 9.3 616 26.2 189 8.0 519 22.0 0 0.0 0 0.0 811 34.5 2,354 85.4
Yosodadi 3,053 185 7.2 662 25.8 527 20.6 678 26.4 9 0.4 174 6.8 320 12.5 2,564 84.0
Tejoagung 1,589 122 7.8 727 46.7 240 15.4 224 14.4 0 0.0 2 0.1 243 15.6 1,558 98.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 1,417 69 5.5 225 18.0 609 48.7 124 9.9 0 0.0 4 0.3 220 17.6 1,251 88.3
Margorejo 1,399 67 5.5 697 57.1 170 13.9 130 10.7 2 0.2 37 3.0 115 9.4 1,220 87.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 30,135 1,380 5.3 11,087 42.3 4,733 18.0 3,547 13.5 65 0.2 450 1.7 4,963 18.9 26,225 87.0
CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
PERKIRAAN PENANGANAN
JUMLAH PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS IBU DENGAN KOMPLIKASI
KEBIDANAN L P L+P
HAMIL KOMPLIKAS
I % L P L+P L P L+P % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Metro Pusat Metro 385 77 77 100.0 173 170 343 26 26 51 27 104.0 26 102.0 53 103.0
Yosomulyo 534 107 107 100.2 242 243 485 36 36 73 36 99.2 38 104.3 74 101.7
2 Metro Utara Banjarsari 178 36 36 101.1 81 83 164 12 12 25 13 107.0 12 96.4 25 101.6
Purwosari 164 33 33 100.6 75 76 151 11 11 23 12 106.7 11 96.5 23 101.5
Karangrejo 146 29 29 99.3 73 61 134 11 9 20 11 100.5 10 109.3 21 104.5
3 Metro Barat Ganjar Agung 285 57 57 100.0 128 129 257 19 19 39 19 99.0 21 108.5 40 103.8
Mulyojati 208 42 42 101.0 99 98 197 15 15 30 16 107.7 14 95.2 30 101.5
4 Metro Timur Iringmulyo 263 53 53 100.8 121 118 239 18 18 36 19 104.7 18 101.7 37 103.2
Yosodadi 296 59 59 99.7 135 130 265 20 20 40 21 103.7 19 97.4 40 100.6
Tejoagung 152 30 30 98.7 67 71 138 10 11 21 10 99.5 11 103.3 21 101.4
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 134 27 27 100.7 61 63 124 9 9 19 9 98.4 10 105.8 19 102.2
Margorejo 137 27 27 98.5 63 60 123 9 9 18 11 116.4 8 88.9 19 103.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,882 576 577 100.1 1,318 1,302 2,620 198 195 393 204 103.2 198 101.4 402 102.3
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA BALITA BALITA
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
BAYIa BAYIa BAYIa
BALITA TOTAL BALITA TOTAL BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 0 1 0 1 2 0 0 2 1 0 1
Yosomulyo 2 1 0 1 1 0 0 3 1 0 1
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 2 0 0 0 1 0 0 3 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 2 1 0 1 0 0 0 0 2 1 0 1
Tejoagung 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1
Margorejo 0 0 0 0 6 0 0 6 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 4 0 4 12 1 0 1 18 5 0 5
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 4.6 3.0 0.0 3.0 9.2 0.8 0.0 0.8 6.9 1.9 0.0 1.9
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN ANAK BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI) PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
KELAINAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS TETANUS LAIN- PNEUMO KELAINAN PNEUMO
BBLR ASFIKSIA SEPSIS KELAINAN DIARE MALARIA TETANUS SALURAN LAIN-LAIN DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI LAIN-LAIN
NEONATO LAIN NIA SARAF NIA
BAWAAN CERNA
RUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
1 Metro Pusat Metro 173 170 343 173 100.0 170 100.0 343 100.0 1 0.6 0 0.0 1 0.3
Yosomulyo 242 243 485 242 100.0 243 100.0 485 100.0 15 6.2 6 2.5 21 4.3
2 Metro Utara Banjarsari 81 83 164 81 100.0 83 100.0 164 100.0 5 6.2 3 3.6 8 4.9
Purwosari 75 76 151 75 100.0 76 100.0 151 100.0 2 2.7 3 3.9 5 3.3
Karangrejo 73 61 134 73 100.0 61 100.0 134 100.0 3 4.1 1 1.6 4 3.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 128 129 257 128 100.0 129 100.0 257 100.0 4 3.1 5 3.9 9 3.5
Mulyojati 99 98 197 99 100.0 98 100.0 197 100.0 5 5.1 3 3.1 8 4.1
4 Metro Timur Iringmulyo 121 118 239 121 100.0 118 100.0 239 100.0 2 1.7 6 5.1 8 3.3
Yosodadi 135 130 265 135 100.0 130 100.0 265 100.0 8 5.9 5 3.8 13 4.9
5 Metro Selatan Tejoagung 67 71 138 67 100.0 71 100.0 138 100.0 6 9.0 5 7.0 11 8.0
Sumbersari Bantul 61 63 124 61 100.0 63 100.0 124 100.0 3 4.9 8 12.7 11 8.9
Margorejo 63 60 123 63 100.0 60 100.0 123 100.0 3 4.8 4.00 6.7 7 5.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,318 1,302 2,620 1,318 100.0 1,302 100.0 2,620 100.0 57 4.3 49 3.8 106 4.0
BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 2 2 100.0
Yosomulyo 3 3 100.0
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 100.0
Purwosari 2 2 100.0
Karangrejo 1 1 100.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 2 100.0
Mulyojati 2 2 100.0
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 100.0
Yosodadi 2 2 100.0
Tejoagung 2 2 100.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2 2 100.0
Margorejo 2 2 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100.0
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH LAHIR HIDUP BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS < 24 Jam 1 - 7 Hari
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Metro Pusat Metro 173 170 343 224 129.5 232 136.5 456 132.9 128 74.0 165 97.1 293 85.4 232 134.1 255 150.0 487 142.0
Yosomulyo 242 243 485 232 95.9 261 107.4 493 101.6 65 26.9 113 46.5 178 36.7 214 88.4 256 105.3 470 96.9
2 Metro Utara Banjarsari 81 83 164 18 22.2 24 28.9 42 25.6 52 64.2 57 68.7 109 66.5 88 108.6 74 89.2 162 98.8
Purwosari 75 76 151 31 41.3 20 26.3 51 33.8 64 85.3 58 76.3 122 80.8 90 120.0 87 114.5 177 117.2
Karangrejo 73 61 134 65 89.0 70 114.8 135 100.7 7 9.6 8 13.1 15 11.2 74 101.4 79 129.5 153 114.2
3 Metro Barat Ganjar Agung 128 129 257 1 0.8 0 0.0 1 0.4 162 126.6 174 134.9 336 130.7 169 132.0 169 131.0 338 131.5
Mulyojati 99 98 197 31 31.3 21 21.4 52 26.4 83 83.8 101 103.1 184 93.4 104 105.1 92 93.9 196 99.5
4 Metro Timur Iringmulyo 121 118 239 1 0.8 2 1.7 3 1.3 55 45.5 60 50.8 115 48.1 56 46.3 60 50.8 116 48.5
Yosodadi 135 130 265 26 19.3 36 27.7 62 23.4 51 37.8 57 43.8 108 40.8 68 50.4 82 63.1 150 56.6
Tejoagung 67 71 138 64 95.5 95 133.8 159 115.2 18 26.9 25 35.2 43 31.2 124 185.1 104 146.5 228 165.2
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 61 63 124 64 104.9 76 120.6 140 112.9 0 0.0 0 0.0 0 0.0 67 109.8 64 101.6 131 105.6
Margorejo 63 60 123 6 9.5 7 11.7 13 10.6 47 74.6 44 73.3 91 74.0 50 79.4 48 80.0 98 79.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,318 1,302 2,620 763 57.9 844 64.8 1,607 61.3 732 55.5 862 66.2 1,594 60.8 1,336 101.4 1,370 105.2 2,706 103.3
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
DPT-HB-Hib3 POLIO 4* CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Metro Pusat Metro 27 31 58 222 822.2 249 803.2 471 812.1 222 822.2 250 806.5 472 813.8 206 763.0 227 732.3 433 746.6 195 722.2 219 706.5 414 713.8
Yosomulyo 175 135 310 226 129.1 255 188.9 481 155.2 215 122.9 242 179.3 457 147.4 261 149.1 270 200.0 531 171.3 225 128.6 238 176.3 463 149.4
2 Metro Utara Banjarsari 30 20 50 83 276.7 68 340.0 151 302.0 78 260.0 67 335.0 145 290.0 86 286.7 64 320.0 150 300.0 72 240.0 61 305.0 133 266.0
Purwosari 44 39 83 85 193.2 83 212.8 168 202.4 77 175.0 83 212.8 160 192.8 81 184.1 85 217.9 166 200.0 77 175.0 78 200.0 155 186.7
Karangrejo 44 25 69 72 163.6 75 300.0 147 213.0 72 163.6 75 300.0 147 213.0 76 172.7 78 312.0 154 223.2 74 168.2 78 312.0 152 220.3
3 Metro Barat Ganjar Agung 32 32 64 168 525.0 175 546.9 343 535.9 174 543.8 184 575.0 358 559.4 198 618.8 202 631.3 400 625.0 159 496.9 150 468.8 309 482.8
Mulyojati 24 22 46 108 450.0 100 454.5 208 452.2 103 429.2 96 436.4 199 432.6 101 420.8 98 445.5 199 432.6 115 479.2 105 477.3 220 478.3
4 Metro Timur Iringmulyo 35 40 75 72 205.7 79 197.5 151 201.3 75 214.3 76 190.0 151 201.3 62 177.1 63 157.5 125 166.7 69 197.1 65 162.5 134 178.7
Yosodadi 21 21 42 80 381.0 93 442.9 173 411.9 80 381.0 93 442.9 173 411.9 90 428.6 90 428.6 180 428.6 98 466.7 91 433.3 189 450.0
Tejoagung 29 35 64 154 531.0 182 520.0 336 525.0 153 527.6 183 522.9 336 525.0 133 458.6 127 362.9 260 406.3 158 544.8 176 502.9 334 521.9
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 31 30 61 67 216.1 65 216.7 132 216.4 67 216.1 66 220.0 133 218.0 50 161.3 80 266.7 130 213.1 50 161.3 71 236.7 121 198.4
Margorejo 33 26 59 71 215.2 72 276.9 143 242.4 73 221.2 61 234.6 134 227.1 95 287.9 74 284.6 169 286.4 64 193.9 58 223.1 122 206.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 525 456 981 1,408 268.2 1,496 328.1 2,904 296.0 1,389 264.6 1,476 323.7 2,865 292.0 1,439 274.1 1,458 319.7 2,897 295.3 1,356 258.3 1,390 304.8 2,746 279.9
CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA)
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
BADUTA DIIMUNISASI
JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 339 349 688 206 60.8 237 67.9 443 64.4 225 66.4 275 78.8 500 72.7
Yosomulyo 489 484 973 205 41.9 206 42.6 411 42.2 193 39.5 181 37.4 374 38.4
2 Metro Utara Banjarsari 137 132 269 78 56.9 62 47.0 140 52.0 82 59.9 71 53.8 153 56.9
Purwosari 166 162 328 76 45.8 63 38.9 139 42.4 65 39.2 55 34.0 120 36.6
Karangrejo 154 148 302 82 53.2 98 66.2 180 59.6 82 53.2 95 64.2 177 58.6
3 Metro Barat Ganjar Agung 262 269 531 160 61.1 163 60.6 323 60.8 142 54.2 144 53.5 286 53.9
Mulyojati 240 239 479 84 35.0 80 33.5 164 34.2 81 33.8 85 35.6 166 34.7
4 Metro Timur Iringmulyo 138 138 276 73 52.9 44 31.9 117 42.4 57 41.3 41 29.7 98 35.5
Yosodadi 207 190 397 96 46.4 118 62.1 214 53.9 96 46.4 103 54.2 199 50.1
Tejoagung 258 258 516 162 62.8 187 72.5 349 67.6 129 50.0 135 52.3 264 51.2
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 127 122 249 67 52.8 77 63.1 144 57.8 54 42.5 57 46.7 111 44.6
Margorejo 120 125 245 68 56.7 55 44.0 123 50.2 84 70.0 77 61.6 161 65.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,637 2,616 5,253 1,357 51.5 1,390 53.1 2,747 52.3 1,290 48.9 1,319 50.4 2,609 49.7
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
% % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 70 70 100.0 680 680 100.0 750 750 100.0
Yosomulyo 254 254 100.0 1,795 1,795 100.0 2,049 2,049 100.0
2 Metro Utara Banjarsari 56 56 100.0 575 575 100.0 631 631 100.0
Purwosari 73 73 100.0 525 525 100.0 598 598 100.0
Karangrejo 65 65 100.0 514 514 100.0 579 579 100.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 63 63 100.0 538 538 100.0 601 601 100.0
Mulyojati 46 46 100.0 414 414 100.0 460 460 100.0
4 Metro Timur Iringmulyo 38 38 100.0 557 557 100.0 595 595 100.0
Yosodadi 21 21 100.0 548 548 100.0 569 569 100.0
Tejoagung 59 59 100.0 331 331 100.0 390 390 100.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 17 17 100.0 396 396 100.0 413 413 100.0
Margorejo 29 29 100.0 291 291 100.0 320 320 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 791 791 100.0 7,164 7,164 100.0 7,955 7,955 100.0
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
1 Metro Pusat Metro 868 857 1,725 868 100.0 857 100.0 1,725 100.0
Yosomulyo 1,252 1,190 2,442 1,252 100.0 1,190 100.0 2,442 100.0
2 Metro Utara Banjarsari 426 398 824 426 100.0 398 100.0 824 100.0
Purwosari 393 364 757 393 100.0 364 100.0 757 100.0
Karangrejo 350 327 677 350 100.0 327 100.0 677 100.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 663 634 1,297 663 100.0 634 100.0 1,297 100.0
Mulyojati 530 466 996 530 100.0 466 100.0 996 100.0
4 Metro Timur Iringmulyo 616 586 1,202 616 100.0 586 100.0 1,202 100.0
Yosodadi 671 660 1,331 671 100.0 660 100.0 1,331 100.0
Tejoagung 354 339 693 354 100.0 339 100.0 693 100.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 325 299 624 325 100.0 299 100.0 624 100.0
Margorejo 309 306 615 309 100.0 306 100.0 615 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,757 6,426 13,183 6,757 100.0 6,426 100 13,183 100.0
BALITA
JUMLAH SASARAN BALITA DITIMBANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
(S) JUMLAH (D) % (D/S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 388 440 828 278 316 594 71.6 71.8 71.7
Yosomulyo 852 802 1,654 675 656 1,331 79.2 81.8 80.5
2 Metro Utara Banjarsari 325 360 685 225 256 481 69.2 71.1 70.2
Purwosari 333 327 660 272 267 539 81.7 81.7 81.7
Karangrejo 260 231 491 162 152 314 62.3 65.8 64.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 320 358 678 209 246 455 65.3 68.7 67.1
Mulyojati 222 209 431 166 157 323 74.8 75.1 74.9
4 Metro Timur Iringmulyo 311 343 654 210 235 445 67.5 68.5 68.0
Yosodadi 332 322 654 228 442 670 68.7 137.3 102.4
Tejoagung 192 153 345 105 241 346 54.7 157.5 100.3
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 190 161 351 86 190 276 45.3 118.0 78.6
Margorejo 179 184 363 124 244 368 69.3 132.6 101.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,904 3,890 7,794 2,740 3,402 6,142 70.2 87.5 78.8
STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA SERTA USIA PENDIDIKAN DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 7,141 7,516 14,657 3,738 52.3 8,877 118.1 12,615 86.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
Yosomulyo 10,314 10,433 20,747 1,467 14.2 5,424 52.0 6,891 33.2 57 3.9 132 2.4 189 2.7
2 Metro Utara Banjarsari 3,510 3,486 6,996 3,079 87.7 5,217 149.7 8,296 118.6 188 6.1 378 7.2 566 6.8
Purwosari 3,237 3,191 6,428 224 6.9 1,471 46.1 1,695 26.4 63 28.1 293 19.9 356 21.0
Karangrejo 2,895 2,854 5,749 108 3.7 4,212 147.6 4,320 75.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 5,464 5,567 11,031 4,928 90.2 3,770 67.7 8,698 78.9 6 0.1 5 0.1 11 0.1
Mulyojati 4,370 4,084 8,454 29 0.7 147 3.6 176 2.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 Metro Timur Iringmulyo 5,088 5,161 10,249 4,292 84.4 4,180 81.0 8,472 82.7 136 3.2 81 1.9 217 2.6
Yosodadi 5,548 5,803 11,351 446 8.0 4,976 85.7 5,422 47.8 20 4.5 57 1.1 77 1.4
Tejoagung 2,924 2,985 5,909 33 1.1 311 10.4 344 5.8 0 0.0 0 0.0 0 0.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2,659 2,609 5,268 29 1.1 139 5.3 168 3.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0
Margorejo 2,536 2,666 5,202 212 8.4 1,794 67.3 2,006 38.6 2 0.9 28 1.6 30 1.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 55,686 56,355 112,041 18,585 33.4 40,518 71.9 59,103 52.8 472 2.5 974 2.4 1,446 2.4
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
PUSKESMAS
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN PENJARINGAN PENJARINGAN
KEGIATAN PENJARINGAN
KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KELAS 7 KESEHATAN KELAS 1,
KESEHATAN REMAJA KESEHATAN KELAS 1
DAN 10 7, 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Metro Pusat Metro v v v v v v
Yosomulyo v v v v v v
2 Metro Utara Banjarsari v v v v v v
Purwosari v v v v v v
Karangrejo v v v v v v
3 Metro Barat Ganjar Agung v v v v v v
Mulyojati v v v v v v
4 Metro Timur Iringmulyo v v v v v v
Yosodadi v v v v v v
Tejoagung v v v v v v
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul v v v v v v
Margorejo v v v v v v
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 12 12 12 12 12 12
PERSENTASE 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
JUMLAH TERDUGA
JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS
TUBERKULOSIS YANG KASUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPATKAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN TUBERKULOSIS
LAKI-LAKI +
PELAYANAN SESUAI ANAK 0-14 TAHUN
PEREMPUAN
STANDAR JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA
BATUK BUKAN
DIBERIKAN PERSENTASE PERKIRAAN PNEUMONIA PNEUMONIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA TATALAKSANA YANG PNEUMONIA PNEUMONIA JUMLAH
JUMLAH BERAT
STANDAR DIBERIKAN BALITA %
KUNJUNGAN (DIHITUNG NAPAS TATALAKSAN
/ LIHAT TDDK*) A STANDAR L P L P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Metro Pusat Metro 1,725 687 648 94.3 219 0 0 0 3 0 3 3 1.4 426 611 1,037
Yosomulyo 2,442 1,136 820 72.2 310 16 20 0 0 16 20 36 11.6 1,530 1,542 3,072
2 Metro Utara Banjarsari 824 930 709 76.2 105 21 15 0 0 21 15 36 34.3 1,065 1,389 2,454
Purwosari 757 204 199 97.5 96 0 0 0 0 0 0 0 0.0 331 422 753
Karangrejo 677 288 279 96.9 86 34 22 0 0 34 22 56 65.1 319 469 788
3 Metro Barat Ganjar Agung 1,297 309 308 99.7 165 2 2 0 0 2 2 4 2.4 299 374 673
Mulyojati 996 608 598 98.4 126 3 3 0 0 3 3 6 4.8 1,130 1,668 2,798
4 Metro Timur Iringmulyo 1,202 1,131 745 65.9 153 3 1 0 0 3 1 4 2.6 2,869 2,971 5,840
Yosodadi 1,331 424 396 93.4 88 24 21 2 0 26 21 47 53.4 1,391 1,465 2,856
Tejoagung 693 429 426 99.3 170 0 0 0 0 0 0 0 0.0 544 808 1,352
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 624 252 249 98.8 79 4 2 0 0 4 2 6 7.6 314 446 760
Margorejo 624 626 612 97.8 78 0 0 0 0 0 0 0 0.0 474 479 953
6 RS/Lainnya #DIV/0! 73 46 0 0 73 46 119 #DIV/0! 184 237 421
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,192 7,024 5,989 85.3 1,675 180 132 2 3 182 135 317 18.9 10,876 12,881 23,757
Prevalensi pneumonia pada balita (%)
Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana Standar minimal 60% 12
Persentase Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60% 100.0%
HIV
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI KELOMPOK
L P L+P
UMUR
1 2 3 4 5 6
1 ≤ 4 TAHUN 0 0.0
2 5 - 14 TAHUN 1 1 6.7
3 15 - 19 TAHUN 0 0.0
4 20 - 24 TAHUN 0 0.0
5 25 - 49 TAHUN 5 5 10 66.7
6 ≥ 50 TAHUN 4 4 26.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 5 15
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar #DIV/0!
KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
PROPORSI PROPORSI
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
DIARE
JUMLAH TARGET
DILAYANI MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC
JUMLAH PENEMUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA BALITA
PENDUDUK
SEMUA
BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Metro Pusat Metro 21,898 591 291 266 45.0 20 6.9 266 100.0 20 100.0 20 100.0
Yosomulyo 30,998 837 412 172 20.6 74 18.0 172 100.0 74 100.0 74 100.0
2 Metro Utara Banjarsari 10,454 282 139 216 76.5 52 37.4 216 100.0 52 100.0 52 100.0
Purwosari 9,605 259 128 114 44.0 29 22.7 114 100.0 29 100.0 29 100.0
Karangrejo 8,591 232 114 114 49.1 44 38.5 114 100.0 44 100.0 44 100.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 16,483 445 219 98 22.0 35 16.0 98 100.0 35 100.0 35 100.0
Mulyojati 12,635 341 168 103 30.2 1 0.6 103 100.0 1 100.0 1 100.0
4 Metro Timur Iringmulyo 15,314 413 203 266 64.3 44 21.7 266 100.0 44 100.0 44 100.0
Yosodadi 16,959 458 224 214 46.7 60 26.7 214 100.0 60 100.0 60 100.0
Tejoagung 8,829 238 117 223 93.5 39 33.4 223 100.0 39 100.0 39 100.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 7,872 213 105 208 97.9 68 64.6 208 100.0 68 100.0 68 100.0
Margorejo 7,773 210 104 137 65.3 47 45.3 137 100.0 47 100.0 47 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 167,411 4,520 2,223 2,131 47.1 513 23.1 2,131 100.0 513 100.0 513 100.0
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270 843
KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN,
MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
KASUS BARU
PENDERITA
KUSTA
ANAK<15
PENDERITA KUSTA ANAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 0 CACAT TINGKAT 2 TAHUN
<15 TAHUN
KUSTA DENGAN
CACAT
TINGKAT 2
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Metro Pusat Metro 1 1 100.0 0 0.0 0 0.0 0
Yosomulyo 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
Purwosari 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
Karangrejo 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
Mulyojati 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
Yosodadi 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
Tejoagung 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
Margorejo 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100.0 0 0.0 0 0.0 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 1.000.000 PENDUDUK 0.0
JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
KASUS TERDAFTAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 1 1 0 1 1
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Margorejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.1
PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 0 0 #DIV/0!
Yosomulyo 0 0 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 #DIV/0!
Purwosari 0 0 #DIV/0!
Karangrejo 0 0 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 #DIV/0!
Mulyojati 0 0 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 #DIV/0!
Yosodadi 0 0 #DIV/0!
Tejoagung 0 0 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 #DIV/0!
Margorejo 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR
% KONFIRMASI %
NO KECAMATAN PUSKESMAS RAPID PENGOBATA
SUSPEK MIKROSKOPI LABORATORIU PENGOBATA
DIAGNOSTIC TOTAL L P L+P N STANDAR L P L+P L P L+P
S M N STANDAR
TEST (RDT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Metro Pusat Metro 2 0 2 2 200.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Yosomulyo 5 0 5 5 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Purwosari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Karangrejo 1 0 1 1 #REF! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 3 0 3 3 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Mulyojati 5 0 5 5 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 4 0 4 4 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Yosodadi 1 0 1 1 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Tejoagung 6 0 6 6 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Margorejo 1 0 1 1 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 Rumah Sakit 14 3 11 14 100.0 2 1 3 3 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 40 3 39 42 105.0 2 1 3 3 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 1,037 1,098 2,135 889 85.7 1,826 166.3 2,715 127.2
Yosomulyo 1,498 1,524 3,022 764 51.0 1,679 110.2 2,443 80.8
2 Metro Utara Banjarsari 510 509 1,019 582 114.1 1,072 210.6 1,654 162.3
Purwosari 470 466 936 280 59.6 418 89.7 698 74.6
Karangrejo 420 417 837 136 32.4 344 82.5 480 57.3
3 Metro Barat Ganjar Agung 794 813 1,607 505 63.6 1,179 145.0 1,684 104.8
Mulyojati 635 597 1,232 358 56.4 834 139.7 1,192 96.8
4 Metro Timur Iringmulyo 739 754 1,493 2,320 313.9 1,804 239.3 4,124 276.2
Yosodadi 806 848 1,654 595 73.8 1,189 140.2 1,784 107.9
Tejoagung 425 436 861 428 100.7 878 201.4 1,306 151.7
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 386 381 767 268 69.4 572 150.1 840 109.5
Margorejo 368 390 758 110 29.9 221 56.7 331 43.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,088 8,233 16,321 7,235 89.5 12,016 145.9 19,251 118.0
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
JUMLAH KK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA METRO
TAHUN 2019