Periode Tiga Kimyeahh

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KIMIA UNSUR

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Kimia


Yang dibimbing oleh Bapak Edy Suyapto,

UNSUR PERIODE KETIGA

Disusun oleh :

Kelompok 8

1. Atik Septi Rahayu (08)


2. Dinda Masruroh (12)
3. M. Fadly Arif (20)
4. Nur Annisa Kusumawardani (25)
5. Yudysfianda R.S (32)
6. Karina Amelia R (33)

XII IPA 3 / SMAN 1 JOMBANG

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah kimia ini dengan judul “Unsur
Periode Ketiga”. Makalah ini, disusun guna memenuhi tugas Kimia.

Dengan penyusunan makalah ini diharapkan agar siswa - siswi dapat lebih meningkatkan
pengetahuan tentang unsur – unsur kimia khususnya unsur periode ketiga, dan pada akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan perolehan hasil belajar.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Jombang, 1 Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A
(golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat
dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan
sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit
dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini
mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau
paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari
unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang
dimiliki unsur-unsur tersebut.Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron 
pada kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.
Unsur periode tiga adalah unsur-unsur pada baris (atau periode) ketiga tabel periodik. Tabel
periodik disusun dalam baris-baris untuk menggambarkan keberulangan tren (periodik) sifat
kimia unsur-unsur seiring kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika tabel periodik
melompati suatu baris dan perilaku kimia mulai berulang, artinya unsur-unsur dengan sifat yang
sama jatuh pada kolom yang sama. Periode ketiga terdiri dari delapan unsur: Natrium (Na),
Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon
(Ar). Dua pertama, Natrium dan Magnesium, adalah anggota blok-s tabel periodik, sementara
lainnya adalah anggota blok-p. Perlu dicatat bahwa sudah ada subkulit 3d, tetapi belum terisi
hingga periode 4, hal semacam ini memberi bentuk karakteristik pada tabel periodik "dua baris
dalam satu waktu". Seluruh unsur periode 3 terdapat di alam dan memiliki setidaknya satu isotop
stabil.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja anggota (unsur-unsur) dari periode tiga?
2. Bagaimana kelimpahan unsur- unsur periode tiga di alam?
3. Bagaimana sifat fisik dari unsur-unsur periode tiga?
4. Bagaimana sifat kimia dari unsur- unsur periode tiga?
5. Bagaimana cara pembuatan unsur- unsur periode tiga?
6. Apa manfaat dan dampak penggunaan unsur- unsur periode tiga?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui anggota (unsur-unsur) dari periode tiga
2. Mengetahui kelimpahan dan sumber unsur- unsur periode tiga
3. Mengetahui sifat fisik dari unsur-unsur periode tiga
4. Mengetahui dan sifat kimia unsur- unsur periode tiga
5. Mengetahui cara pembuatan unsur- unsur periode tiga
6. Mengetahui manfaaat dan dampak penggunaan unsur- unsur periode tiga
7.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Anggota Unsur-Unsur Periode Tiga


1. Natrium (Na)
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan
seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa
alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam
udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena
sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni.
2. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada golongan IIA,
memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah
elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan
unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama
digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-
magnesium yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
3. Aluminium (Al)
Aluminum ialah unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang terletak pada golongan
IIIA, dengan simbol Al dan nomor atom 13. Aluminium adalah logam yang paling
berlimpah, merupakan konduktor listrik yang baik, terang dan kuat serta tahan
terhadap korosi. Aluminium dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat
dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Aluminium
banyak digunakan dalam kabel bertegangan tinggi, bingkai jendela dan badan
pesawat terbang, ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup
botol susu. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil.
4. Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan
nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk
bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon
hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan
silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik
digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.
5. Fosfor (P)
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang
terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor di lambangkan
dengan huruf P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam
transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga
atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan
fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu
fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang
dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
6. Belerang (S)
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan
multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning.
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral
sulfide dan sulfate. Sulfur adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan
dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun
juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
7. Khlor (Cl)
Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl
dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen
(VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa
lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk
pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas,
klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat,
klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.
8. Argon (Ar)
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor
atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.
Nama "argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau "yang tidak aktif",
sebuah referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia.
Oktet lengkap (delapan elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan
terhadap ikatan dengan unsur-unsur lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik
tetap yang menentukan dalam Skala Suhu Internasional 1990.
2. Keberadaan di Alam Unsur Periode Tiga
1. Natrium
Dialam unsur natrium terdapat sebagai senyawa garam natrium klorida (NaCl). Garam
natrium klorida merupakan sumber utama untuk memperoleh logamnya. Logam Na yang
berasal dari garamnya ini dapat diperoleh dengan cara elektrolisis. Elektrolisis garam NaCl
dilakukan dalam bentuk lelehannya dengan elektroda karbon. Sementara itu, NaCl sendiri
dapat dibuat dengan cara mereaksikan logam natrium dengan gas klorin sesuai persamaan
reaksi:
2Na(S) + Cl 2NaCl(S).

Selain dari garam NaCl, logam Na juga dapat diperoleh dari oksidasinya seperti Na2O atau
dari mineralnya yaitu kriolit (Na3AlF6).
2. Magnesium
Di alam magnesium ditemukan di dalam air laut dan dalam bentuk mineral-mineralnya.
Mineral magnesium yang banyak terdapat di alam yaotu dolomit (CaCO3.MgCO3) dan
karnalit (KCL.MgCl2.6H2O). Selain dalam bentuk mineral, magnesium dapat ditemukan
dalam bentuk garam sulfatnya yaitu MgSO4 dan oksidanya (MgO).
3. Alumunium
Di alam aluminium banyak dijumpai dalam bentuk silikat, yaitu aluminium silikat
(KalSi3O6) dengan mineral karolit (Na3AlF6). Aluminium silikat dalam keadaan murni
dikenal dengan tanah liat proselin atau kaolin. Sementara itu, aluminium silikat kurang
disebut tanah liat.
Selain dalam bentuk silikat dan mineral, aluminium dapat juga ditemukan dalam bentuk
oksidasinya yaitu Al2O3. Oksida aluminium ini mempunyai berbagai bentuk, diantaranya
sebagai batu permata yang mengandung air dan batu yang sangat kasar. Batu kasar ini dikenal
dengan baukasit.
4. Silikon
Dialam silikon ditemukan dalam bentuk mineral. Mineral-mineral silikon yang banyak
ditemukan diantaranya ortoklase (K2O.Al2O3.6SiO2), kaoulin (Al2O3.SiO2.2H2O), atau
albit (Na2O.Al2O3.6SiO2). selain sebagai mineral juga dapat ditemukan sebagai silikat atau
sebagai silikon dioksida (SiO2). Senyawa silikon dioksida dapat ditemui dalam berbagai
bentuk diantaranya pasir kuarsa dan sebagai batu-batuan seperti akik dan opal. Tanah liat
yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan keramik juga mengandung silikon.
Sementara itu, senyawa silikon yang berasal dari jasad renik misalnya tanah diatome.
5. Fosfor
Dialam fosfor ditemukan tidak dalam bentuk keadaan bebas melainkan dalam bentuk
senyawa. Sebagian besar fosfor ditemukan dalam bentuk mineral-mineral apatit seperti
Ca9(PO4)6.CaF2, Ca9(PO4)6.CaCl2, atau Ca9(PO4)6.Ca(OH)2. Selain itu fosfor juga
ditemukan dalam mineral fosforit seperti Ca3(PO4)2. Dalam jasad hidup, fosfor dapat kita
jumpai dalam putih telur, tulang, dan fosfolipid. Keberadaan fosfor dalam bahan-bahan
tersebut sebagai senyawa fosfat berperan penting dalam DNA dan pembentukan membran.
Selain itu sennyawa fosfat juga terdapat dalam tanah pertanian.
6. Belerang
Unsur belerang mudah ditemukan, baik dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa.
Dalam bentuk unsur bebas, belerang banyak terdapat di dekat kawah gunung berapi dan ada
sebagian yang berada di dalam tanah. Di indonesia, unsur belerang banyak ditemukan di
daerah Dieng. Sementara itu, dalam bentuk senyawa, belerang dapat ditemukan sebagai
sulfida dan sulfat. Sulfida yang banyak ditemukan yaitu timbal glans (PbS), seng blende
(ZnS), tembaga kis (CuS), dan yang paling banyak yaitu pirit (FeS). Sebagai senyawa sulfat,
belerang ditemukan dalam batu tahu atau gips anhidrit (CaSO4), barium sulfat (BaSO4), dan
magnesium sulfat (MgSO4). Selain ditemukan dalam keadaan bebas dan sebagai sulfida dan
sulfat belerang dapat juag ditemukan dalam hewan sebagai penyusun putih telur dan tanah
pertanian.
7. Klorin
Unsur klorin merupakan salah satu unsur periode ketiga yang bersifat sangat reaktif. Oleh
karena itu, unsur klorin jarang terdapat dalam keadaan bebas di alam, melainkan dalam
bentuk senyawa ion dengan logam-logam. Unsur klorin berbentuk molekul diatomik dan
berwujud gas. Contohnya natrium klorida (NaCl) dalam air laut.
8. Argon
Argon ditemukan pertama kali oleh Lord Rayleigh dan William Ramsay. merupakan gas
yang tidak bewarna dan berasa yang keluar dari gunung berapi dan ± 0,93% terdapat diudara.
Argon bersifat tidak reaktif seperti halnya gas mulia yang lain. Argon dapat diperoleh dengan
cara memaskan udarea dengan CaC2. Terdapat sekitar 1% argon di atmosfer. Terbentuk di
atmosfer sebagai akibat dari proses sinar kosmik.
3. Sifat Fisik Unsur-Unsur Periode Tiga
Data sifat periodik unsur-unsur periode tiga :
Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Ar

Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Elektron valensi 35 352 3523p1 352p32 3523p3 3523p4 3523p5 3523p6

Jari-jari atom 1,86 1,60 1,43 1,17 1,10 1,04 0,99 0,97
Energi 495,8 737,7 577,6 786,4 1011,7 999,6 1251,1 1520,4
ionisasi(Kj/ma)

Keelektronegatifa 0,93 1,31 1,61 1,90 2,19 2,58 3,16 -


n
Titik leleh (0C) 97,81 648,8 660,37 1,410 44,1 119,0 - -189,2
100,98
Titik didih 903,8 1,105 2467 2,355 280 44,67 -34,6 -185,7

Berdasarkan tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah
elektron valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari atom
semakin kecil sehingga semakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya semakin besar). Harga
keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan sebaliknya, harga
keelektropositifan semakin kecil. Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar
karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C).
Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan.
Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na
>Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.
4. Sifat Kimia Unsur-Unsur Periode Tiga
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri ke kanan
sebagai berikut :
a. Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur - unsur periode ke tiga
ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Ar

-2,711 -2,375 -1,706 -0,13 -0,276 -0,508 +1,358 -

b. Sifat Logam dan Nonlogam


Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan unsur-
unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat
peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam).
Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi) sehingga tidak
dibahas lebih lanjut dalam bab ini.

c. Sifat Asam-Basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan logam. Sifat
basa atau sifat asam dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi electron dan harga ionisasi
unsur - unsur tersebut.
 Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur - unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin besar
sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron Dari unsur tersebut akan kurang
tertarik kea rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi
berkurang.
Contoh :
M – OH→ M+ + OH-
Jadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
 Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin mudah
menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur periode ketiga
semakin kuat.
Contoh :
M – OH →MO- + H+
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4) asam
sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan asam sangat lemah
sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O.
5. Cara Pembuatan Unsur-Unsur Periode Tiga
a. Natrium
Dibuat dengan cara elektrolisis leburan NaCl. Prosesnya disebut proses Downs,
yaitu dengan menambah 58% CaCl2 dan KF pada elektrolisis lelehan NaCL.
Tujuan penambahan untuk menurunkan titik lebur NaCl hingga mencapai 550 °C.
Reaksi : NaCl(l) Na+ + Cl-
Katode : Na+ + e- Na
Anode : 2 Cl Cl2 + 2 e-
Natrium tidak dapat dibuat dengan elektrolisis air laut. Natrium disimpan dalam
minyak tanah.
b. Magnesium
Logam magnesium dapat diperoleh dengan cara mengektrolisis lelehan MgCl2
dengan elektrode karbon. Reaksi elektrolisis tersebut sebagai berikut:
MgCl2 Mg2+ +2Cl-
Katode: Mg2+ + 2e- Mg
Anode: 2Cl- Cl2 + 2e- +
MgCl2 Mg + Cl2
c. Alumuinium
Dalam industri, logam aluminium dibuat dengan cara elektrolisis lebburan
aluminium oksida. Cara ini ditemukan oleh Charles Martin Hall pada tahun 1886,
sehingga prosesnya dikenal dengan proses Hall. Oksida yang digunakan berupa
bauksit yang dicampur dengan oksida-oksida lain seperti besi oksida, dan silikon
oksida.
Langkah pertama sebelum proses elektrolisis auminium adalah memperoleh
aluminium oksida dari bauksit. Bauksit kotor dicuci dengan larutan NaOH pekat
untuk memisahkan Al2O3 dari zat-zat lain yang ada dalam bauksit. Selanjutnya,
larutan yang dihasilkan ditambahkan asam agar terbentuk endapan (Al(OH)3).
Kemudian, endapan Al(OH)3 dipanaskan agar agar terurai menjadi Al2O3 murni.
Leburan aluminium oksida yang diperoleh di elektrolisis.
Saat ini, penggunaan kreolit telah digantikan dengan material-material lain.
Material ini memungkinkan proses berjalan pada suhu rendah. Selain itu, lelehan
yang terjadi lebih kecil kerapatannya dibandingkan dengan lelehan yang terbentuk
dari kreolit. Oleh karenanya lelehan aluminium yang terdapat di dsar sel lebih
mudah dipisahkan dari kelebihan campuran antara Al2O3 dengan material
penurunan suhu.
d. Silikon
Secara komersial, silikon diperoleh dengan cara mereduksi SiO2. Reaksi reduksi
ini dilakukan dalam tungku pembakaran listrik dengan batang karbon atau
kalsium karbida (CaC2). Didalam tungku ini, batang karbon di aliri alur listrik
hingga berpijar sehingga kristal SiO2 tereduksi. Reaksi yang terjadi adalah
SiO2(S) + 2C(s) T Si(s) + 2CO(g)
Selain dengan reduksi SiO2 silikon juga dapat diperoleh dengan cara
memanaskan silikon tertrahalida. Proses pemanasan ini dilakukan pada suhu
tinggi dengan menggunakan pereduksi gas hidrogen. Reaksi yang terjadi:
SiCl4 + 2H2 Si + 4HCl
e. Fosfor
a. Pembuatan fosfor putih
Fosfor putih pertama kali dibuat oleh Hening Brand pada tahun 1669. Ilmuan
kimia ini awalnya mebuat fosfor putih dengan cara memanaskan urine dan pasir
kemudian mengkondensasikan uapnya melalui air. Unsur yang diperoleh dapat
mengeluarkan cahaya, sehingga unsur tersebut dinamakan phosphorus.
Selanjutnya, Wohler memperkenalkan cara modern untuk memperoleh fosfor
putih. Caranya dengan mereduksi kalsium fosfat, pasir dan batang karbon pada
suhu 1.300oC dalam tungku pembakaran listrik. Fosfor yang diperoleh distilasi
kemudian dikondensasikan di dalam air sebagai molekul P4.
Reaksi utama terjadi adalah:
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C 6CaSiO3 + 10CO + P4
Uap P4 dan CO selanjutnya dikondensasi kedalam air hingga diperoleh kristal
fosfor putih murni. Fosfor putih sangat reaktif terhadap oksigen sehingga terbakar
dan menghasilkan gelembung-gelembung. Oleh karena itu fosfor disimpan dalam
air.
b. Pembuatan fosfor merah
Fosfor merah dibuat dengan cara memanaskan fosfor putih. Fosfor merah dalam
keadaan murni dapat diperoleh dengan cara kristalisasi larutanya menggunakan
Pb. Namun, fosfor merah sulit diperoleh dalam keadaan murni.
f. Belerang
a. Cara Frasch
Pembuatan belerang dengan cara Frasch ditemukan oleh seorang ahli mesin
Amerika yaitu H. Frasch pada tahun 1890. Pengolahan belerang dengan cara
Frasch dilakukan untuk mengambil belerang cair dari dalam tanah. Caranya, tanah
yang mengandung belerang di bor menggunakan bor yang terdiri atas pipa-pipa
yang mempunyai diameter berbeda dan disusun secara simetris.
b. Cara Clause
Pengolahan belerang dengan cara Clause menggunakan bahan baku gas asam
sulfida (H2S). Gas H2S dapat diperoleh dari hasil pembakaran kokas. Prosesnya,
gas H2S dioksidasikan dengan oksigen agar menghasilkan gas SO2. Gas SO2
yang dihasilkan dicampurkan dengan sebagian gas H2S sehingga dihasilkan
belerang cair.
H2S + 3/2 O2 SO2 + H2O H= -123,9 Kkal
SO2 + 2H2S 3S + 2H2O H= -34,2 Kkal
g. Klorin
a. Elektrolisis larutan garam dapur
Dalam perdagangan, klorin diproduksi secara besar-besaran dengan proses
elektrolisis larutan garam dapur. Proses ini menggunakan anode grafit dan katode
raksa. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Katode (-): 2Cl- Cl2 + 2e-
Anode (+): 2H2O +2e- 2OH- +H2 +
2Cl- + 2H2O Cl2 + 2OH- + H2

b. Mereaksikan klorida dengan MnO2 dalam H2SO4 pekat


Pada proses reaksi ini, MnO2 berfungsi sebagai oksidator.
Reaksi yang terjadi :
MnO2(s) + 2Cl- (aq) + 4H+(aq) Cl2(g) + Mn2+(aq) + 2H2O(l)
h. Argon
Argon dapat diperoleh dengan cara memaskan udarea dengan CaC2. Terdapat
sekitar 1% argon di atmosfer. Terbentuk di atmosfer sebagai akibat dari proses
sinar kosmik.
6. Manfaat Unsur Periode Tiga Dalam Kehidupan Sehari hari
a. Natrium
a) Dipakai dalam pebuatan ester
b) NACl digunakan oleh hampir semua makhluk
c) Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
d) Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
e) Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
f) NAOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
g) NAHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
h) Memurnikan logam K, Rb, Cs
i) NACO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
j) Mereduksi lelehan KCL, bertujuan untuk memperoleh logam kalium
k) Untuk membentuk Natrium Karbida (Na2C2)
Na + C2H2 Na + C2 Na2C2
b. Magnesium
Logam magnesium digunakan untuk membuat paduan logam atau aloi. Paduan
logam atau aloi ini dikenal juga dengan nama lakur. Beberapa logam yang banyak
digunakan untuk membuat lakur dengan magnesium adalah Al, Zn, dan Mn.
Logam paduan magnesium bersifat ringan tetapi keras, serta tahan terhadap
korosi. Selain itu, kegunaan magnesium yakni:
1. Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
2. Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
3. Pemisah sulfur dari besi dan baja
4. Dipakai pada lempeng yang digunakan d industri percetakan
5. Untuk membuat lampu kilat
6. Sebagai katalis reaksi organik
7. Untuk antasid (Mg(OH)2), pencahar (MgSO4), bata tahan api (MgO), tapal
gigi dan kosmetik (MgCO3).
c. Alumunium
1. Banyak dipakai dalam industri pesawat terbang karena aluminium bersifat
ringan.
2. Sebagai katalis pada industri plastik
3. Digunakan untuk mereduksi oksida-oksida logam seperti MnO2 dan CrO3.
4. Sebagai thermit, yaitu campuran antara serbuk aluminium dengan oksida
besi, digunakan untuk mengelas baja, karena reaksinya menghasilkan kalor yang
cukup tinggi.
2Al + Fe2O3 Al2O3 + 2Fe H = -185 Kkal
5. Garam sulfatnya (Al2(SO4)3. 17H2O) digunakan dalam proses pewarnaan
di industri tekstil dan digunakan di industri kertas.
6. Untuk membuat logam campuran agar menghasilkan paduan yang lebih
keras, lebih kuat, dan lebih tahan karat. Contoh:
ü Duralumin (96% Al, 4% Cu) sangat tahan karat
ü Alnico (50% Fe, 20% Ni, 20% Al, 10% Co) Magnet yang
sangat kuat
ü Magnalium ( 90% Al, 10% Mg) Membuat pesawat terbang
7. Untuk membuat konstruksi bangunan
8. Dipakai pada berbagai macam aloi
9. Tawas sebagai penjernih air
10. Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
11. Membuat berbagai alat masak
12. Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll
d. Silikon
1. Dipakai dalam pembuatan kaca
2. Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
3. Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan
tembaga
4. Untuk membuat enamel
5. Untuk membuat IC
e. Fosfor
a. Digunakan untuk membuat dinding korek dalam indurtri korek api.
b. Untuk membuat asam fosfat
c. Sebagai bahan dasar pada pembuatan pupuk fosfat dan superfosfat,
amhopos, atau NPK di industri pupuk.
d. Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
e. Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
f. Pemisah sulfur dari besi dan baja
g. Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
h. Untuk membuat lampu kilat
i. Sebagai katalis reaksi organik
f. Belerang
a. Sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat.
Asam sulfat sangat diperlukan dalam berbagai industri, karena merupakan bahan
baku di pabrik obat, pupuk, detergen, atau pengolahan logam.
b. Sebagai bahan baku pembuatan korek api
c. Sebagai bahan pada proses vulkanisasi karet
d. Seng sulfida digunakan sebagai bahan pelapis pada layar televisi.
g. Klorin
1. Senyawa natrium hipoklorit (NaHClO3) digunakan sebagai pemutih
2. Sebagai bahan baku pembuatan kapur klorin (CaOCl2) dan kaporit
(Ca(OCl)2). Kedua bahan ini merupakan bahan pengelantang pakaian atau kain,
sedangkang kaporit sendiri digunakan sebagai desinfektan.
3. Kalium klorat (KclO3) digunakan sebagai zat pengoksidasi, bahan-bahan
pembuat petasan atau kembang api, dan bahan untuk membuat kepala korek api.
h. Argon
Argon dapat digunakan sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi
dengan kawat lampu. Adanya bahan ini membuat logam pijar pada lampu tidak
cepat rusak. Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan
proses lainnya. Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses.
Untuk mendeteksi sumber air tanah dan dipakai dalam roda mobil mewah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan unsur-unsur golongan IA diatas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan

masing-masing unsur tersebut di alam berbeda-beda prosentasenya. Memiliki sifat fisik dan

kimia yang berbeda sesuai dengan masing-masing karakteristik yang dimiliki. Membutuhkan

cara-cara pembuatan yang berbeda. Pada unsur golongan III A yaitu Boron , Aluminium,

Gallium, Indium, dan Thalium. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A umumnya dapat

bereaksi dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa. Unsur-unsur dari

logam utama golongan III A di alam tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam

bentuk senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk dapat

mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A dan

senyawanya memiliki kegunaan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri.
DAFTAR PUSTAKA

Atkins., Shriver, Inorganic Chemistry 5th Edition.


Chang., Raymond, 2005, Kimia Dasar Jilid II, Erlangga, Jakarta.
Cotton.,Wilkinson, 2013, Kimia Anorganik Dasar, UI-Press, Jakarta.
Greenwood, N. N., dan Earnshaw, 1997, Chemistry Of The Elements, Reed Education and
Professional Publishing Ltd, India.
Lestari., Sri, 2004, Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia, PT. Kawan Pustaka, Jakarta.
Miessler, G. L., Fischer, P. J., Tarr, D. A, , 2014, Inorganic Chemistry 5th edition, Pearson
Education Inc, Germany.
Svehla. G, 1979, Textbook Of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis, PT. Kalman
Media Pustaka, Jakarta.
Wardhani., Sri, Unsur-Unsur Golongan IA, Malang.

Anda mungkin juga menyukai