Kelas Ibu Hamil

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

KELAS IBU HAMIL "PLUS"

BAB I
PENDAHULUAN

Desa Sidokerto yang biasa dijuluki Desa Samben memang tidak seperti desa – desa lainnya yang
berada di Kecamatan Karangjati. Wilayahnya yang di tepi jalan alternatif Ngawi Surabaya,
menjadikan Desa Sidokerto secara tidak langsung sebagai desa semi modern.
Desa Sidokerto dengan luas wilayah desa 270.270 Ha, terdiri dari 4 dusun, 8 RW dan 30 RT dan
mempunyai penduduk 2.997 jiwa.. Disana terdapat 4 Posyandu balita dan 4 Posyandu lansia. Desa
Sidokerto mempunyai tenaga pendukung kesehatan, diantaranya 5 tenaga kesehatan ( 1 bidan desa,
1 BPS, 1 Dokter umum, 2 perawat ), 20 kader kesehatan, 20 satgas GSI dan 14 pengurus desa
sehat.
Mudahnya akses transportasi, membuat masyarakat Desa Sidokerto khususnya ibu hamil dan balita
berkunjung ke pelayanan kesehatan swasta luar wilayah desa. Kami selaku Bidan Desa merasa rugi,
dengan arti kami Bidan Desa yang nota bene masih kontrak untuk bangunan POLINDESnya dan
masih ’single’ untuk statusnya hanya dipandang sebelah mata. Sehingga menjadi suatu kendala bagi
kami untuk menjalankan program yang ada, khususnya program KIA, misalnya pemberian iodiom
capsul kepada ibu hamil segera di masa awal kehamilannya serta kontak face to face.(Demikian
gambaran sekilas disaat tahun awal penugasan saya di Desa Sidokerto, tahun 2006)
Akan tetapi semuanya tadi menjadi suatu tantangan bagi kami untuk bisa meyakinkan masyarakat
bahwa Bidan Desa ada di tengah – tengah mereka, siap membantu 24 jam dalam segala
permasalahan kesehatan, khususnya Kesehatan Ibu dan Anak. Sweaping bersama kader kesehatan
dan ibu- ibu perangkat, masuk dalam arisan – arisan, pengajian, karangtaruna pun dilakukan Bidan
Desa guna pendekatan kepada masyarakat.
Berbarengan dengan instruksi Kepala Desa Sidokerto tentang pembentukan Pondok Sayang Ibu dan
istruksi lain yang menunjang Kegiatan Gerakan Sayang Ibu pada tahun 2006 maka kami seolah
mendapatkan kesempatan untuk lebih aktif berperan guna menjadikan Desa Sidokerto menjadi Desa
Sayang Ibu yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Sehingga perlahan tapi
pasti kami pun di tidak asing lagi di mata masyarakat Desa Sidokerto, semua kalangan masyarakat
pada umumnya serta ibu dan anak pada khususnya. Serta telah dibangunnya bangunan POLINDES
Sidokerto pada tahun 2009 pula, menjadikan Bidan Desa lebih eksis dalam pelaksanaan program
kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak.
BAB II
KERANGKA PIKIR

Ibu hamil dan anak balita merupakan salah satu kelompok paling beresiko terkena bermacam
gangguan kesehatan (kesakitan dan kematian). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 226/100.000 Kelahiran Hidup. Dengan
angka tersebut, secara matematis dapat diartikan bahwa dalam setiap jamnya terjadi 1 kematian ibu
di Indonesia., atau 24 kematian ibu perhari, 168 kematian ibu perminggu. Ini suatu angka kematian
yang fantastis untuk ukuran era globalisasi.
Pada Rencana Program Jangka Menengah Nasional diharapkan AKB menurun menjadi 24/1000 kh
dan AKI menurun menjadi 118/100.000 kh. Dan dua dari 8 Tujuan Pembangunan Millenium 2000 –
2015 (MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS / MDGS) adalah Menurunkan AK Balita serta
Meningkatkan kualitas kesehatan ibu.
Sedangkan AKI di Kabupaten Ngawi tahun 2010 hingga saat ini sudah mencapai 11 ibu ( data dinkes
ngawi s/d juni 2010 ).
Kematian Ibu dan Bayi masih terjadi dikarenakan Ibu hamil, Ibu bersalin dan Ibu nifas yang
mengalami kegawatan obsterik sering terlambat ditolong karena 4 keterlambatan ( 4T ) yaitu :
a. Terlambat mengenal bahaya
b. Terlambat mengambil keputusan
c. Terlambat transportasi
d. Terlambat memberi pertolongan
Salah satu alat program kesehatan yang diharapkan turut berperan dalam menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat kehamilan, persalinan dan nifas adalahbuku Kesehatan Ibu dan Anak
(buku KIA). Buku KIA adalah suatu buku yang berisi catatan kesehatan Ibu dan Anak serta informasi
cara menjaga kesehatan dan mengatasi anak sakit. Namun tidak semua ibu mau atau bisa membaca
buku KIA, Penyebabnya bermacam-macam, ada ibu yang tidak punya waktu untuk membaca buku
KIA, atau malas membaca buku KIA, sulit mengerti isi buku KIA, ada pula ibu yang tidak dapat
membaca. Oleh sebab itu ibu hamil perlu diajari tentang isi buku KIA dan cara menggunakan buku
KIA. Salah satu solusinya yaitu melalui penyelenggaraan Kelas Ibu.
Dari latarbelakang diatas, kami selaku bidan Desa Sidokerto berikut kader kesehatan, perangkat desa
serta Satgas GSI Desa Sidokerto bekerjasama mengadakan ”KELAS IBU PLUS”.
BAB III
TINJAUAN MATERI

A. Definisi Kelas Ibu


Kelas Ibu Hamil merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa
ibu hamil dibawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator (pengajar) dengan memakai buku KIA
sebagai alat pembelajaran. (Www.infodokter.com)

B. Tujuan Kelas Ibu


Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil tentang
kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir. Sehingga di dapatkan out put
Bayi lahir sehat Ibu selamat. (Www.infodokter.com)

C. Manfaat Kelas Ibu Hamil


Bagi ibu hamil dan keluarganya:
Merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya, memperoleh informasi penting yang harus
dipraktekkan, serta membantu ibu dalam menghadapi persalinan dengan aman dan nyaman.

Bagi petugas kesehatan:


Lebih mengetahui tentang keadaan ibu hamil satu desa, kesehatan ibu hamil dan keluarganya serta
dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu hamil serta keluarganya dan masyarakat.

BAB IV
IMPLEMENTASI

v Pelaksanaan “Kelas Ibu PLUS” Desa Sidokerto


a. Frekuensi pertemuan : 5 kali
b. Tempat : Polindes Sidokerto
c. Waktu : Jam 09.00 WIB sampai selesai / sesuai kesepakatan.
d. Peserta : Ibu Hamil beserta suami / keluarga
e. Penyampai materi :
Bidan Desa
Kepala Puskesmas Karangjati
Kepala Desa Sidokerto
Ketua GSI Desa Sidokerto
Satgas GSI Kecamatan Karangjati
Ahli Gizi Puskesmas Karangjati
Petugas Lapangan Puskesmas Karangjati
f. Alat Pembelajaran & Praktek :
Lembar balik
Soal pre test dan post test
Slide ( Power point )
Buku KIA
Stiker Penandaan ibu hamil
Leaflet
Boneka & Alat memandikan bayi
Alat perawatan payudara
Bantal
g. Kegiatan tambahan :
Tabulin
Senam hamil
Pengisian AKIB
Minum susu hamil bersama.
Minum Vitamin Bersama
h. Sumber Dana :
ADD Desa Sidokerto alokasi Desa Sehat
Swadaya Bidan Desa
Donator sponsor produsen susu ibu hamil

v Sistematika Pelaksanaan ”Kelas Ibu Plus”


Kelas Ibu Plus atau Kelas Ibu Hamil Plus di desa sidokerto, dilaksanakan berdasarkan petunjuk teknis
pelaksanaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, meliputi penyampaian materi, tanya jawab,
praktek, pretest dan post test, PLUS memberikan pengetahuan tentang gerakan sayang ibu yang ada
di desa Sidokerto, yang di sampaikan oleh satgas GSI desa Sidokerto sendiri, sehingga diharapkan
ibu hamil dan suami atau keluarga memahami pentingnya perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi, harapan akhirnya adalah persalinan aman, tidak saja ibu sehat bayi selamat, tapi juga
bayi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, dan juga ibu dapat memantau tumbuh kembang
bayinya sendiri dengan tidak luput dari pendampingan kami selaku Bidan Desa.
”Kelas Ibu PLUS” di desa Sidokerto dibagi menjadi 5 kali pertemuan berturut-turut. Untuk pertemuan
pertama sampai keempat, peserta terdiri dari ibu hamil saja. Kelas Ibu Plus dibuka oleh Kepala Desa
yang dihadiri juga beberapa perangkat desanya. Setiap pertemuan, peserta diberi leaflet untuk dibaca
sebagai awal kegiatan sebelum materi di mulai. Isi Leaflet yang diberikan tidak selalu sama dengan
materi yang akan diberikan. Setelah membaca leaflet selesai, dilanjutkan Pre Test lalu pemberian
materi oleh pengajar dengan menggunakan alat peraga yang ada, setelah pemberian materi peserta
diajari senam hamil dan peserta mempraktekkannya. Para pengajar memberi materi pelajaran melalui
ceramah dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti, tanya jawab, praktek dan curah
pendapat. Pada sesi istirahat pada senam hamil peserta disuguhi PMT (misalkan minuman susu ibu
hamil, buah dan makanan tambahan lainnya). Bebarengan dengan istirahat peserta menabung ke
bidan desa untuk persiapan persalinan dengan jumlah tak ditentukan. Setelah menabung, diadakan
post test untuk mengevaluasi sejauh mana peserta dapat memahami materi yang telah diberikan.
Pada pertemuan kelima, suami atau keluarga ibu hamil didatangkan sebagai peserta. Mereka juga
diberi materi tentang dukungan apa saja yang bisa dibberikan sebagai suami atau keluarga.
Kemudian dijelaskan juga GSI yang ada di desa, komponen-komponen GSI seperti penandaan ibu
hamil, pemetaan ibu hamil, ambulance desa, donor darah dan AKIB berikut manfaatnya. Setelah
pemberian materi, dilaksanakan juga pengisian AKIB (Amanah Keselamatan Ibu dan Bayi) oleh ibu
hamil, suami/keluarga sekaligus ditanda tangani mereka, bidan desa dan kepala desa. Diakhir
pertemuan kelima dibagikan hadiah bagi peserta yang nilai pre test dan post testnya paling tinggi dan
juga diberikan kenang-kenangan kepada semua ibu hamil.
Pemantauan ibu hamil tidak berhenti pada kelas ibu selesai. Karena ada kegiatan senam ibu hamil
yang terus dilaksanakan dua kali dalam sebulan, yaitu setiap tanggal 17 dan tanggal 25, sekaligus
dibuka tabulin. Dan sekali waktu bidan desa beserta petugas gizi dan petugas lapangan Karangjati,
melakukan home visit kerumah ibu hamil untuk melihat keadaan rumah ibu, pola hidup, serta pola
konsumsi makanannya. Sehingga diharapkan pendampingan bidan desa akan terus terlaksana.

v Dukungan Pemerintah Desa dan Satgas Kesehatan Desa Sidokerto


Semua kediatan kesehatan didesa Sidokerto tak luput dari dukungan dan peran serta pemerintah
desa, satgas kesehatan desa setempat termasuk juga ”Kelas Ibu PLUS” ini. Dukungannya berupa
suport pelaksanaan, ikut memberikan materi pelajaran hingga memberika alokasi dana guna
pelaksanaan kelas ibu, seperti pemberian PMT bagi ibu hamil dan pemberian hadiah serta kenang-
kenangan (Rp. 15.000,- setiap pertemuan).

v Kerja Sama dengan Produsen Susu Ibu Hamil


Dalam pelaksanaan kelas ibu ini, bidan desa bekerja sama dengan salah satu produsen susu ibu
hamil guna memberikan peningkatan pemahaman kepada ibu hamil dan keluarga bahwa
penambahan suplemen disaat hamil sangatlah penting, seperti mengkomsumsi susu ibu hamil
sekaligus dari produsen susu juga memberikan ”free Drink” susu ibu hamil serta memberikan kenang-
kenangan kepada peserta berupa perlak bayi.

v Swadaya Ibu Hamil


Pada kegiatan senam hamil yang rutin diadakan 2 kali per bulan, ibu hamil melakukan iuran sebesar
Rp. 3000,-, untuk menambah PMT mereka disaat selesai senam hamil disamping swadaya
pemberian PMT ibu hamil oleh bidan desa.

v Output yang diberoleh dari Kelas Ibu PLUS


1. Ibu hamil dan suami/keluarga merespon positif adanya kegiatan kelas ibu, dibuktikan mereka
selalu datang pada 5 kali pertemuan berturut-turut;
2. Pengetahuan ibu meningkat terbukti dengan nilai post test rata-rata ibu hamil mengalami
peningkatan;
3. Angka kunjungan ibu hamil ke polindes naik 35% menjadi 75 % yaitu dari 26 ibu hamil yang ada di
desa, 21 ibu hamil melakukan pemeriksaan di polindes (sebelumnya hanya 40% dari jumlah ibu
hamil);
4. Ibu hamil mulai senang mengkonsumsi susu ibu hamil karena mereka tahu bahwa didalam susu
tersebut terdapat kandungan mikronutrisi yang tidak didapatkan dari asupan makan sehari-hari;
5. Kelas Ibu PLUS menjadi kegiatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat
V. PENUTUP

Merubah perilaku seorang ibu hamil yang mempunyai latar belakang adat istiadat yang masih kental
atau bahkan kehidupan sosiokultural yang bermacam-macam menuju perilaku dan pemikiran sehat
bisa saja dilakukan asalkan kita lakukan dengan pendekatan yang intens, yang tidak hanya kita
lakukan pada ibu hamil saja tetapi juga pada keluarganya serta masyarakat. Salah satunya dengan
cara peningkatan pengetahuan ibu hamil melalui ”KELAS IBU PLUS” dengan mengikut sertakan
keluarga ibu dan juga masyarakat di dalamnya . Sehingga diharapkan kita dapat memetik hasil dari
usaha tersebut yaitu persalinan yang aman menuju ibu sehat, bayipun selamat , mempunyai mental
dan fisik yang berkualitas serta bisa tumbuh secara optimal.
Diposkan oleh PolindesSidokerto di 00.39 

Anda mungkin juga menyukai