Gerontik Askep Rara
Gerontik Askep Rara
Gerontik Askep Rara
LAPORAN KASUS
OLEH:
MARIA VAGHRA DYBA OSHINDI PURBA
30190116150
PADALARANG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A
I. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Ny. A
Umur : 75 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Pendidikan : SD
Suku/bangsa : Tionghoa/Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal masuk panti : 10 Januari 1990
Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2017
Alamat : Jakarta
3. Pengkajian Fisik.
a. Penampilan umum : Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran
compos mentis, GCS 15.
b. Tanda – tanda vital : tensi 120/70 mmHg,suhu tubuh 36,6ºC, nadi
62x/menit, respirasi 20x/menit.
c. Tinggi Badan : 148 cm,Berat Badan : 57 kg
4. Pemeriksaan fisik persistem
1) Sistem kardiovaskuler
Anamnesa : klien mengatakan tidak ada nyeri dada
Inspeksi : bentuk dada simetris, ictus cordis tidak tampak,
tidak ada sianosis, CRT 3 detik.
Palpasi : akral ekstremitas teraba hangat
Perkusi : terdengar pekak pada ICS 2-5
Auskultasi : HR 62 x/menit, iregular, kuat, BJ 1 terdengar
di ICS 4 midsternal dan ICS 5 midklavikula sinistra, BJ II
terdengar di ICS 2 dekstra dan ICS 2 sinistra. Tidak terdengar
bunyi jantung tambahan.
MK : Tidak ada masalah keperawatan
2) Sistem pernafasan
Anamnesa : pasien mengatakan napasnya tidak sesak , tidak ada
batuk.
Inspeksi : septum hidung di tengah , bentuknya simetris,
pernapasan cuping hidung , tidak tampak retraksi dada, bentuk
dada simetris.
Palpasi : vocal fremitus simetris antara paru kanan dan
paru kiri
Perkusi : sonor pada ICS 2-5
Auskultasi : tipe pernapasan terdengar bronchovesikuler,
terkadang terdengar ronchi.
MK : Tidak ada masalah keperawatan
3) Sistem pencernaan
Anamnesa : pasien mengatakan makan 3 x/ hari , makanan
tidak ada yang di pantang, BAB 1 x/hari. Klien mengatakan selera
makannya tidak pernah berkurang. Klien selalu menghabiskan 1
porsi makanannya.
Inspeksi : bibir pasien tampak lembab, gigi tinggal 2
buah, lidah bersih, abdomen tampak menonjol, tidak ada lesi.
Palpasi : abdomen cembung, tidak distensi, tidak teraba
pembesaran hepar
Perkusi : terdengar bunyi tympani
MK : Tidak ada masalah keperawatan
4) Sistem endokrin
Anamnesa : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat DM
Inspeksi : tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi : tidak teraba pembesaran tiroid
MK : Tidak ada masalah keperawatan
5) Sistem perkemihan
Anamnesa : pasien mengatakan sering buang air kecil pada
pagi hari, terkadang inkontinensia urin.
Inspeksi : pasien tidak terpasang kateter, tidak
menggunakan pampers.
Palpasi : kandung kemih tidak teraba penuh
Perkusi : tidak ada nyeri ketuk
MK : Tidak ada masalah keperawatan
6) Sistem muskuloskeletal
Anamnesa : klien mengatakan ekstremitasnya lemah
terutama pada kaki kanannya.
Inspeksi : ekstremitas atas dan ekstremitas bawah klien
simetris, kekuatan otot 4 4 Kaki kanan terkadang udem.
4 3
MK : Hambatan mobilitas fisik dan Resiko Jatuh
7) Sistem persyarafan
Inspeksi : wajah dan mulut pasien tampak simetris ,
tampak tremor pada bagian mulut, kesadaran composmentis , GCS
15 ( E=4, M= 6, V= 5)
Uji syaraf kranial :
1) Nervus I (olfaktorius)
Pasien dapat mencium bau makanan
2) Nervus II ( optikus)
Pasien tidak dapat membaca tulisan dari jarak 30 cm
3) Nervus III (okulomotorius), IV (troklear), VI (abdusen)
Pasien mampu menggerakan bola mata, refleks pupil +/+
4) Nervus V ( trigeminus)
Kulit wajah sensitif terhadap sentuhan
5) Nervus VII ( fasialis)
Pasien mampu menggerakan bibir, pipi dan dahi, klien mampu
tersenyum.
6) Nervus VIII ( vestibulokoklearis)
Pasien mampu mendengar
7) Nervus IX ( glosofaringeal)
Letak uvula di tengah
8) Nervus X ( vagus)
Pasien mampu menelan makanan
9) Nervus XI ( aksesorius)
Pasien mampu mengangkat bahu kanan dan bahu kiri
10) Nervus XII ( hipoglosus)
Pasien dapat menggerakan lidah ke kanan dan ke kiri
MK : Kerusakan memori
Perkusi
Refleks fisiologis : tendon biceps +/+
Tendon pattela +/+
Refleks patologis : refleks babinski -/-
8) Sistem pancaindera
Anamnesa
Pasien mengatakan pandangan matanya sudah kabur
Inspeksi
Bentuk mata simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, palpebra tidak tampak udem.
MK : Tidak ada masalah keperawatan
9) Sistem reproduksi
Anamnesa
Klien sudah menopause.
MK : Tidak ada masalah keperawatan
10) Sistem integument
Anamnesa
Klien mengatakan kulitnya terkadang gatal, klien mandi 2x sehari.
Klien mengatakan bahwa ia sulit untuk menggosok bagian
punggungnya karena keterbatasan geraknya.
Inspeksi
Kulit klien tampak kering.
Palpasi
Kulit teraba hangat, tidak ada nyeri tekan
MK : Defisit perawatan diri
5. Pengkajian Psikososial
1. Psikososial
a. Kemampuan sosialiasi klien pada saat sekarang
Klien mampu bersosialisasi dengan sesama walau tidak begitu
intens, contohnya seperti menyapa selamat pagi dan sekedar
menyapa bila Ny. A sedang melewati kamar temannya.
b. Sikap klien pada orang lain
Klien bersikap ramah dan mau membagikan sebagian miliknya
kepada orang lain. Contohnya, temannya meminta sedikit
handbody dari Ny. A dan klien memberikannya. Klien juga selalu
mengucapkan terimakasih pada orang yang menolongnya.
c. Harapan klien dalam melakukan sosialisasi
Ny. A berharap teman-temannya masih mau bercerita dengannya
walau sekarang sudah sulit untuk bercerita dengan lancar.
d. Kendala yang dihadapi klien dalam bersosialisasi
Ny. A mengatakan bahwa ia jarang bercerita banyak dengan
teman-temannya karena terkadang topik pembicaraan sudah sulit
untuk dipahami.
e. Kepuasan klien dalam bersosialisasi
Klien mengatakan tidak begitu puas dengan sosialisasinya karena
sudah sulit untuk mengerti bahan pembicaraan.
2. Emosional
Tahap 1
Klien mengalami kesulitan tidur dan klien mengatakan kadang-kadang
gelisah. Klien tidak merasa was-was atau khawatir dan tidak sering
murung/menangis sendiri.
Tahap 2
Klien mengeluh lemas selama kurang lebih beberapa bulan terakhir. Klien
memikirkan mengapa dirinya menjadi cepat lupa.
Masalah Emosional Klien (+)
3. Spiritual
a. Kegiatan agama yang ditekuni klien yaitu mengikuti doa rosario setiap sore
dan mengikuti ibadah Minggu di Panti.
b. Konsep mengenai kematian, semua akan mengalami kematian dan tidak
memandang usia tua ataupun muda
c. Harapannya tentang spiritual, ingin selalu bisa menjalankan kewajiban
A. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN
1. KATZ Indeks
Klien termasuk dalam kategori Mandiri kecuali salah satu saja dari fungsi diatas
yaitu BAB (B).
2. MODIFIKASI DARI BARTHEL INDEKS
1. Makan 5 10 Frekuensi : 3x
Jumlah : 3
porsi
Jenis : sayur,
daging, buah
2. Minum 5 10 Frekuensi : 3-
5 kali / hari
Jumlah : %
gelas / hari
Jenis : air
putih
6. Mandi 5 15 12
Frekuensi : 2x
Total 117
Keterangan :
Nilai 130 : Mandiri
Nilai 60-125 : Dibantu Sebagian
Nilai 55 : Ketergantungan Total
Barthel indeks klien termasuk kedalam kategori klien dengan dibantu sebagian.
6 4 Jumlah 10
Total skor :
a. Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10 : kerusakan intelektual berat
Identifikasi tingkat Kerusakan intelektual dengan menggunakan short portable
mental status Questioner (SPSMQ) : kerusakan intelektual ringan
2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan mengguanakan mini mental status
exam) MMSE
Interpretasi hasil :
a. 24-30 : Aspek kognitif dan fungsi mental baik
b. 18-23 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
c. 0-17 : Terdapat lerusakan aspek fungsi mental berat.
Berdasarkan hasil identifikasi MMSE, aspek kognitif klien tergolong dalam
kerusakan aspek fungsi mental ringan.
Total Hasil 8
Gangguan Neurologis
Kelemahan umum
DS : Gangguan Muskuloskeletal Defisit Perawatan Diri
Klien mengatakan sulit untuk
Penurunan kekuatan otot
mandi karena keterbatasan
Keterbetasan gerak
kemampuan fisiknya untuk
berpindah. Perubahan perilaku merawat diri
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
F. PRIORITAS MASALAH
DS : Kriteria hasil: jelas di akhir pertemuan dengan 2. Melatih daya ingat klien
Klien mengatakan tidak mengingat Setelah dilakukan tindakan klien.
3. Memberi rangsangan kepada
hari, tanggal dan bulan serta tahun keperawatan selama 3 x 7 jam, 2. Mengenang pengalaman masa klien untuk mengingat
sekarang. kesadaran klien terhadap identitas lalu klien. kembali
DO : personal, waktu dan tempat 3. Kaji kemampuan klien dalam 4. Membantu klien mengingat
- Klien tampak pikun meningkat / baik, dengan kriteria mengingat sesuatu. masa lalu
- Klien cepat lupa pada nama hasil : 4. Observasi kemampuan klien 5. Mendorong klien untuk
mahasiswa yang baru saja 1. Mengenal kapan klien lahir berkonsentrasi. berusaha mengingat.
berkenalan dan topik pembicaraan 2. Mengenal hari, bulan, dan 5. Berikan instruksi singkat untuk 6. Memotivasi klien dalam
yang baru saja dilakukan. tahun dengan benar klien dan motivasi klien untuk upayanya mengingat.
3. Klien mampu memperhatikan menjawab.
7. Mendorong dan
dan mendengarkan dengan baik 6. Koreksi interpretasi yang salah mengapresiasi klien dalam
4. Klien mampu mengenal 7. Beri pujian pada setiap kemajuan proses mengingatnya.
identitas dirinya dengan baik. klien.
5. Klien mengenal identitas orang
disekitarnya dengan tepat/baik.
Resiko Jatuh NOC 1. Mengidentifikasi perilaku dan 1. Menghindari resiko jatuh
DS : - Resiko Jatuh faktor yang mempengaruhi resiko klien
Klien mengatakan bahwa kakinya - Resiko Injury
jatuh dalam lingkungan tertentu.
2. Memberi lingkungan yang
sakit karena pernah jatuh di depan
2. Mengindetifikasi karakteristik aman untuk klien
kamarnya. Kriteria hasil:
DO : Setelah dilakukan tindakan lingkungan yang dapat menyebabkan
3. Memudahkan klien dalam
- Klien tampak menggunakan keperawatan selama 3 x 7 jam,
klien jatuh. berpindah.
walker. klien diharapkan dapat :
3. Mendorong klien untuk
- Klien tampak tertatih saat 1. Gerakan terkoordinasi : 4. Mengawasi klien agar tidak
berpindah. kemampuan otot untuk bekerja menggunakan tongkat atau alat bantu jatuh.
- sama secara volunter untuk
berjalan (walker).
melakukan gerakan yang 5. Menjaga keamanan klien
4. Awasi klien saat berpindah
bertujuan
6. Membantu klien untuk
2. Perilaku pencegahan jatuh : 5. Kunci roda dari kursi roda tempat
memahami bagaimana cara
tindakan individu atau pemberi
tidur/brankar selama transfer pasien. agar tidak jatuh.
asuhan untuk meminimalkan
6. Ajarkan klien untuk mengetahui
faktor resiko yang dapat memicu
jatuh dilingkungan individu. bagaimana cara meminimalisir resiko
3. Gerakan terkoordinasi
jatuh.
Defisit Perawatan Diri b. d NOC : 1. Monitor kemampuan klien untuk 1. Mengidentifikasi
gangguan muskuloskeletal ADLs terpenuhi perawatan diri yang mandiri. kemampuan klien dalam
DS : Kriteria Hasil : 2. Monitor kebutuhan klien untuk merawat diri.
Klien mengatakan sulit untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, 2. Membantu klien dalam
Setelah dilakukan tindakan
mandi karena keterbatasan berpakaian, berhias, toileting dan mempersiapkan alat
keperawatan selama 3 x 7 jam,
kemampuan fisiknya untuk klien diharapkan dapat : makan. kebersihan diri.
berpindah. 1.Mengatakan kenyamanan 3. Berikan aktivitas rutin sehari- hari 3. Melatih klien dalam
DO : terhadap kemampuan untuk sesuai kemampuan merawat diri sehari-hari
-Klien tampak kesulitan saat melakukan ADLs 4. Dorong klien untuk melakukan 4. Memotivasi klien dalam
menggosok bagian punggung saat aktivitas sehari-hari yang normal melakukan aktifitas.
2.Dapat melakukan ADLs
mandi. sesuai kemampuan yang dimiliki. 5. Melatih klien untuk
tanpa bantuan.
-Klien tampak kesulitan 5. Dorong untuk melakukan secara merawat diri sesuai
membersihkan area anus bila mandiri, tapi beri bantuan ketika dengan kemampuannya.
selesai BAB klien tidak mampu melakukannya.
-Klien tampak menggunakan
walker untuk berpindah.
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
I. EVALUASI KEPERAWATAN
TGL NO SOAP NAMA &
DK TTD
Selasa, 1 S : Klien mengatakan bahwa ia sering lupa nama mahasiswa Rara
27 Juni O : Klien tampak bingung dan pikun
2017 A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2 S : Klien mengatakan bahwa ia tidak bisa berpindah tanpa
walker.
O : Klien tampak menggunakan walker. Rara
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3 S : Klien mengatakan sulit untuk membersihkan
punggungnya saat mandi.
O : Klien dibantu oleh mahasiswa saat menggosok
punggungnya. Rara
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi