SNI Nugget Ayam
SNI Nugget Ayam
SNI Nugget Ayam
Menurut Wibowo (2001), nugget biasanya terbuat dari daging ayam, telur, tepung
tapioka, tepung roti sedangkan bahan tambahan dan bahan penunjang (bumbu) adalah garam,
bawang putih, bawang bombay, lada dan pala. Pemberian bumbu bertujuan untuk
membangkitkan rasa, garam bersama senyawa fosfat akan membantu pembentukan gel
protein ayam dengan baik, sehingga nugget yang dihasilkan teksturnya padat. Selain itu
dengan penambahan telur dan tepung tapioka dapat menjadi bahan pengikat.
Pembuatan nugget mencakup lima tahap, yaitu penggilingan (di sertai dengan
pencampuran bumbu, es dan bahan tambahan), pencetakan, pelapisan perekat tepung dan
pelumuran tepung roti, penggorengan awal (pre-frying) dan pembekuan (Aswar, 1995). Pada
umumnya bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan nugget adalah daging giling
yang ditambah bahan pengikat, bahan pengisi, minyak jagung, tepung roti, dan bumbu-
bumbu (Elingosa, 1994).
Mutu nugget ayam diacu berdasarkan SNI 01-6683-2014 dapat dilihat pada tabel berikut:
Bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi nugget ayam adalah daging
ayam. Daging yang digunakan sebaiknya daging ayam giling, tujuannya agar mempermudah
ketika proses pencampuran atau pemblenderan sehingga nantinya didapatkan adonan chicken
nugget yang halus dan rata. Bahan pelengkap chicken nugget adalah air dan es batu, bumbu-
bumbu (lada, bawang putih, pala) dan garam (Bintoro, 2008).
Bahan pengikat adalah bahan yang digunakan dalam makanan untuk mengikat air
yang terdapat dalam adonan. Salah satu bahan pengikat dalam makanan adalah tepung.
Terigu banyak digunakan sebagai bahan pengikat karena dapat mengabsorpsi air dengan baik
(Wilson, 1960). Fungsi bahan pengikat untuk memperbaiki stabilitas emulsi, menurunkan
penyusutan akibat pemasakan, memberi warna yang terang, meningkatkan elastisitas produk,
membentuk tekstur yang padat, dan menarik air dari adonan (Tanikawa dkk, 1985). Bahan
pengikat dalam adonan dapat berfungsi sebagai pengemulsi (Kramlich, 1971). Pada
umumnya jenis bahan pengikat yang ditambahkan dalam makanan adalah tepung tapioka,
beras, maizena, sagu, dan terigu (Winarno dkk, 1980). Protein dalam bentuk tepung
dipercaya dapat memberikan sumbungan terhadap sifat pengikatan. Menurut asalnya bahan
dari bahan pengikat berasal dari hewan dan tumbuhan. Bahan pengikat hewani antara lain
susu bubuk skim dan tepung ikan. Bahan pengikat nabati antara lain konsentrat dan isolat
protein kedelai (Kramlich, 1971).
Bahan pengisi berguna dalam menambah bobot sehingga dapat meningkatkan volume
produk (Afrisanti, 2010). Bahan pengisi ditambahkan dalam pembuatan nugget terdiri dari
tepung-tepungan yang memiliki kandungan pati yang tinggi, tetapi kandungan proteinnya
rendah untuk membentuk tekstur yang kompak (Widodo, 2008). Bahan yang umumnya
digunakan adalah tepung maizena. Kandungan utama dari tepung maizena adalah pati. Pati
mempunyai rasa yang tidak manis, tidak larut dalam air dingin tetapi larut dalam air panas
dan dapat membentuk sol atau gel yang bersifat kental (Winarno, 1997).
A.4. Bahan Pembantu