Rasa Bahasa Dalam Bahasa Bali

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Vol. 9 No.

2 September 2019
p-ISSN : 1979-634X e-ISSN : 2686-0252 http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/Kalangwan

RASA BAHASA DALAM BAHASA BALI

Oleh :
Gusti Nyoman Mastini
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
E-mail: [email protected]

Diterima 12 Juli 2019, direvisi 10 Agustus 2019, diterbitkan 2 September 2019

Abstract

Rasa bahasa di dalam percakapan menggunakan Bahasa Bali sangatlah penting,


karena ketika berbicara jika rasa bahasanya sudah sesuai dengan unggul-ungguling Bahasa
Bali akan dapat menimbulkan rasa senang. Tetapi sebaliknya jika rasa bahasanya tidak sesuai
dengan anggah-ungguhing, maka akan menimbulkan rasa tidak enak/ janggal.
Bahasa Bali jika dilihat dari rasa bahasanya dapat dibagi menjadi 3 yakni (1) Rasa
bahasa dalam bentuk kata meliputi : (a) kruna alus mider, (b) kruna alus madia, (c) kruna
alus singgih, (d) kruna alus singgih, (e) kruna alus sor, (f) kruna mider, (g) kruna andap, dan
(h) kruna kasar. (2) Rasa bahasa dan bentuk kalimat meliputi : (a) lengkara alus singgih, (b)
lengkara alus madia, (c) lengkara alus sor, (d) lengkara andap, dan (e) lengkara kasar. (3)
Selanjutnya Bahasa Bali dilihat dari rasa bahasanya dibagi menjadi (a) bahasa alus, (b)
bahasa madia, (c) bahasa andap, dan (d) bahasa kasar.

Keywords: Rasa Bahasa, Bahasa Bali

I. PENDAHULUAN Bali sampai saat ini masih memenuhi


Masyarakat Bali sampai saat ini masih stratifikasi sosial.
menggunakan Bahasa Bali, sebagai media Dengan adanya sor singgih atau anggah-
komunikasi antar etnis penutur Bahasa Bali, ungguhing Bahasa Bali akan dapat
baik dalam situasi formal maupun, tidak menimbulkan rasa bahasa yang berbeda. Rasa
formal. Keberadaan Bahasa Bali memiliki bahasa ketika berbicara menggunakan Bahasa
variasi yang cukup rumit yang disebabkan Bali sangatlah penting. Karena ketika
karena adanya sor singgih atau anggah- berbicara menggunakan Bahasa Bali
ungguhing Bahasa Bali karena masyarakat sangatlah penting. Karena ketika berbicara,

122 Vol. 9 No. 2 September 2019


jika rasa bahasa sudah sempurna atau sudah akan terasa janggal atau
sesuai dengan anggah-ungguhing Bahasa menimbulkan rasa tidak enak bagi
Bali, maka akan dapat menimbulkan perasaan yang mendengarkan seperti contoh
senang bagi orang yang mendengarkan. :
Tetapi sebaliknya jika rasa bahasa yang - Ida mara teka uli jawa
digunakan ketika berbicara tidak sesuai - Titiang mara teka uli
dengan anggah-ungguhing Bahasa Bali, maka jawa
akan dapat menimbulkan rasa yang tidak enak
atau janggal bagi yang mendengarkan. (2) Kruna Alus Madia
Dengan demikian usaha untuk Kruna alus madia adalah kruna alus
meningkatkan kemampuan berbicara dengan yang rasa bahasanya berada antara
menggunakan anggah-ungguhing Bahasa bahasa alus singgih dan bahasa alus
Bali, adalah rasa bahasa. Rasa bahasa yang sor. Adapun untuk yang memiliki
harus dipahami meliputi rasa bahasa dari rasa bahasa alus madia adalah :
tingkat kata /kruna (Bahasa Bali), karena kata niki, nika, ampun, tiang, ngajeng,
merupakan satuan bahasa terkecil yang sirep dsb.
memiliki arti, yang menjadi dasar dari tari Contoh :
pembentuk sebuah kalimat. - tiang ampun ngajeng
di warung
II. PEMBAHASAN - adin tiange dereng
2.1 Rasa Bahasa dalam Bentuk Kata ngajeng
Apabila dilihat dari bentuk katanya rasa
bahasa dalam Bahasa Bali dibagi (3) Kruna Alus Singgih
menjadi : Kruna alus singgih adalah kruna alus
1. Kruna Alus, yang dibagi menjadi 4 yang digunakan untuk menghormati
bagian : orang yang patut dihormati. Kruna
(1) Kruna alus mider, adalah kruna alus singgih ini merupakan
alus yang rasa bahasanya dapat pelengkap dari kruna alus mider,
dipakai untuk menghormati orang karena kruna alus singgih tidak
yang dihormati baik dari golongan memiliki bentuk alus mider. seperti :
Tri Wangsa maupun golongan seda, mobot, ida, ngaksi, maparab,
Jaba. mireng, mantuk, wikan, parab dsb.
Contoh : Contoh dalam kalimat
- Ida wau rauh saling - Ida sampun mantuk
jawi dibi sore
- Titiang wau rauh (4) Kruna Alus Sor
saking jawi Adalah kruna alus yang digunakan
Kata-kata yang bergaris bawah untuk merendahkan diri atau
pada kalimat diatas semuanya merendahkan orang patut
termasuk kruna alus mider. Jika direndahkan. Adapun kata-kata yang
kata-kata tersebut diganti dengan tergolong kruna alus sor adalah :
kata-kata yang lain seperti wau padem, budal, matur, mirage, ipun.
diganti mara, rauh diganti dengan tambet, wasta, nglungsur, dsb.
teka, saking diganti dengan uli, Contoh dalam kalimat :
jawi diganti dengan jawa, - ipun sampun padem
sementara pada kalimat (a) ada kata
ida dan kalimat (b) ada kata titiang 2. Kruna Mider
yang cenderung tergolong kruna Rasa bahasa kruna mider jika
alus. Jika kruna alus diikuti dengan dibandingkan dengan kruna alus mider
alus andap atau kruna kasar, maka sering menimbulkan rasa bimbang,

123 Vol. 9 No. 2 September 2019


karena keduanya dapat digunakan untuk 3. Lengkara Alus Sor
menghormati orang yang patut Lengkara alus sor dibentuk oleh kruna
dihormati, dan dapat juga dijunakan alus sor, alus mider, kruna andap dan
untuk merendahkan diri sendiri atau kruna mider.
orang lain. Tetapi kruna mider tidak Contoh : - ipun kantun nembok
memiliki bentuk andap (tidak memiliki - ipun kantun numbas katik
oposisi). Sedangkan kruna alus mider sate
memiliki bentuk andap. Dengan
demikian kruna mider rasa bahasanya 4. Lengkara Andap
sama (netral) untuk semua golongan. Lengkara andap dibentuk oleh kruna
andap, dan kruna mider
Untuk memperjelas pelentih Contoh : ia majalan ka tegale lakar
contoh kalimat dibawah ini ngebah punyan tiing
- Ida mambas arit
- ipun numbas arit 5. Lengkara Kasar
- ia meli arit Lengkara kasar dibentuk oleh kruna
andap, kruna kasar dan kruna mider
3. Kruna Andap Contoh : suud mamantet, ia magedi
Kruna andap juga disebut dengan kata langsung medem
lepas hormat, yang rasa bahasanya biasa
(andap) yang biasa digunakan dalam 2.3 Rasa Bahasa dalam Bahasa Bali
kehidupan sehari-hari Rasa Bali Bahasa Bali dibentuk oleh
Contoh dalam kalimat : ia suba madaar kruna-kruna dan lengkara-lengkara
sebagaimana telah diuraikan diatas.
4. Kruna Kasar Menurut Ida Bagus Udara Narayana
Kruna kasar adalah kruna / kata yang (1984) rasa bahasa dalam Bahasa Bali
rasa bahasanya kasar yang lumbrah dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
digunakan ketika dalam suasana marah
Contoh dalam kalimat : depang suba ia 1. Bahasa Alus
Bangka Adalah Bahasa Bali yang digunakan
untuk menghormati orang patut
2.2 Rasa Bahasa dalam Bentuk Kalimat dihormati baik orang yang diajak bicara
(Lengkara) ataupun orang yang dhibicarakan
Berdasarkan rasa bahasa, kalimat dalam Bahasa Bali alus dibentuk oleh kruna
Bahasa Bali dibagi menjadi 5 bagian alus mider, alus singgih, alus sor kruna
yakni : mider dan kruna andap.
1. Lengkara Alus Singgih, dibentuk Contoh : Ainggih ida sane krama banjar
lengkara alus singgih dibentuk oleh sane dahat wangiang titiang, rahina sane
kruna alus singgih, kruna alus mider, benjang titiang nunas ida dane mangda
dan kruna mider tedun mabusana adat madia, duaning
Contoh : Ida kantun mentok pacang wenten dharma wecana saking
Ida Padanda Gede Tianyar.
2. Lengkara Alus Madia
Lengkara alus madia dibentuk oleh 2. Bahasa Bali Madia
kruna alus madia, alus mider, kruna Basa madia adalah Bahasa Bali yang
mider dan kruna andap rasa bahasanya tidak terlalu halus dan
Contoh : Tiang kantun membas katik juga tidak kasar. Bahasa ini digunakan
dumur kepada Tri Wangsa, sesame triwangsa
Tiang nu numbas katik malu atau golongan bawah yang patut
dihormati Bahasa Bali madia dibentuk

124 Vol. 9 No. 2 September 2019


oleh kruna alus madia, kruna alus kruna mider, (6) kruna andap, (7)
mider, kruna mider dan kruna andap. kruna kasar.
Contoh : 2. Rasa bahasa dalam bentuk kalimat
ngawit dibi sanja tiang ngayang dini, dapat dibagi menjadi : (1) lengkara
dereng wenten panggihin tiang anak alus singgih, (2) lengkara alus
liwat. Kantos petang gelas tiang madia, (3) lengkara alus sor, (4)
nelahang kopi, dereng taler wenten anak lengkara andap, dan (5) lengkara
rauh. kasar.
3. Rasa bahasa Bahasa Bali dibagi
3. Bahasa Bali Andap/ Kepara/ Lumbrah menjadi (1) bahasa alus, (2) bahasa
Bahasa Andap adalah Bahasa Bali yang madia, (3) bahasa madia, (4) bahasa
rasa bahasanya tidak hormat atau alus andap, dna (4) bahasa kasar.
dan juga tidak kasar. Bahasa ini
dibentuk oleh kruna andap dan kruna DAFTAR PUSTAKA
mider. Bahasa andap dapat digunakan Bagus Dkk, I Gusti Ngurah. 1978/1979. Unda
oleh semua golongan seperti : Usuk Bahasa Bali. Denpasar: Proyek
- golongan jaba Bahasa Bali ini Penelitian Bahasa Indonesia dan
digunakan dalam lingkungan Daerah Pusat Pembinaan dan
pergaulan sehari-hari Pengembangan Bahasa. Departemen
- golongan tri wangsa bahasa ini Pendidikan dan Kebudayaan.
digunakan kepada wangsa yang J. Kersthen. 1970. Warna-warna Bahasa Bali.
lebih rendah dimuat dalam Tata Bahasa Bali.
Contoh : anak ngroko patuh buka Ende Flores : Arnold Dus.
make madaar base Rai Sudarta, Tjokorda. 1994. Tata Krama
ngrokone ento tuah Bahasa Bali dalam Majalah
anggona pararasan dogen Manguri. No. 2 Wahana Komunikasi
ngrokone ento makelo- dan Infromasi Mahasiswa Sastra
kelo sinah ngranayang sakit Daerah Fakultas Sastra UNUD.
Suasta Ida Bagus Made. 1994. Kemampuan
4. Bahasa Bali Kasar Berbicara berdasarkan Anggah-
Bahasa kasar adalah bahasa yang ungguhing Basa Bali. Bahan
digunakan dalam suasana keakraban Penataran Bahasa Bali untuk Guru-
dan suanasa kemarahan. guru SLTP, SLTA Se-Bali 12 s.d 15
Bahan kasar dibentuk oleh : kruna Oktober 1994 di Denpasar.
andap, mider dan kruna kasar. __________1997. “Berpidato dengan
Contoh : yadiastun icang tiwas, icing Bahasa Bali” Denpasar : Jurusan
konden taen tendeh-tendeh ngidih Sastra Daerah Fakultas Sastra
amah-amahan teken nyai. Yen sing Universitas Udayana.
sangkaning bapan wakene, mirib nyai Udara Narayana, Ida Bagus. 1983. “Anggah-
tusing nyidang mamantet buka jani. ungguhing Basa Bali dan
Peranannya sebagai Alat
III. SIMPULAN Komunikasi bagi Masyarakat Bali”.
Berdasarkan apa yang telah diuraikan Denpasar: Fakultas Sastra
dapat disimpulkan Universitas Udayana.
1. Rasa bahasa dalam bentuk kata Tinggen, I Nengah. 1986. Sor-Singgih Basa
dapat dibagi : (1) kruna alus mider, Bali. Istilah Indonesia-Bali.
(2) kruna alus madia, (3) kruna alus Singaraja: Rhika Dewa.
singgih, (4) kruna alus sor, (5)

125 Vol. 9 No. 2 September 2019

Anda mungkin juga menyukai