Bab I
Bab I
Bab I
17D10091
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Shivering adalah salah satu efek samping anestesi umum dan epidural.
Insiden menggigil mencapai 65% (5%-65%) pasca anestesi umum. Faktor
resiko menggigil adalah jenis kelamin dan jenis obat induksi anestesi (insiden
shivering lebih tinggi pada propofol daripada thiopental). Menggigil
merupakan akibat proses termoregulasi fisiologis. (Rehatta dkk., 2019). 40%
menggigil terjadi pada pasien yang mengalami pemulihan dari anesthesia
umum, 50% pada pasien dengan core temperatur 35,5 oC dan 90% terjadi pada
pasien dengan core temperatur 34,5 oC. Hal ini disebabkan karena tindakan
anestesi dapat mengakibatkan gangguan pada termoregulasi tubuh, dimana
terjadinya peningkatan nilai ambang respon terhadap panas dan penurunan
nilai ambang respon terhadap dingin. (Fauzi Nur Akbar & Rahimah Santun
Bhekti, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh (Tamara et al.,
2015) di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung angka kejadian menggigil
pascaoperasi sebesar 26,45%. Sekitar 1 dari 4 pasien yang menjalani operasi,
mengalami kejadian menggigil. Rasio ini cukup tinggi sehingga diperlukan
pencegahan dan penanganan yang tepat untuk mengurangi angka kejadian ini.
Presentase kejadian menggigil paling besar yaitu pada jenis kelamin laki-laki
(28,57%). Lansia awal memiliki presentase yang paling tinggi yaitu sebanyak
31,36%. Teknis anestesi umum sedikit lebih besar proporsinya yaitu 26,45%.
Semakin lama operasi, presentase kejadian menggigil semakin tinggi, dan
pada lama operasi >2 jam, didapatkan presentase sebesar 43,75%. berbeda
dengan penelitian sebelumnya di (Eberhart dkk., 2005) yaitu 14,4%. Angka
kejadian ini juga berbeda dengan penelitian di Thailand 2008 yaitu 20,44%
(M.D. CK, 2008). Menggigil suatu keadaan yang tidak nyaman bagi pasien.
Keadaan ini harus segera diatasi karena dapat menimbulkan berbagai resiko.
Mengigil dapat menimbulkan efek yang berbahaya. Aktifitas otot yang
meningkat akan meningkatkan konsumsi oksigen dan produksi karbon
dioksida. Kebutuhan oksigen otot jantung juga akan meningkat dapat
mencapai 200% hingga 400%. Hal ini tentunya akan berbahaya bagi pasien
dengan kondisi fisik yang jelek seperti pada pasien dengan gangguan kerja
jantung atau anemi berat,serta pada pasien dengan penyakit obstruktif
menahun yang berat. (Sessler DI, 2010).
Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang
Gambaran Kejadian Shivering pada Anestesi General di Ruang Post Operasi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kejadian menggigil (shivering) pada pasien dengan
tindakan operasi yang menggunakan anestesi general di ruang post
operasi.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kejadian menggigil (shivering) pada pasien dengan
tindakan operasi yang menggunakan anestesi general di ruang post
operasi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi resiko menggigil pada pasien post operasi dengan
menggunakan anestesi general.
b. Menganalisis tingkat resiko menggigil pada pasien post operasi
dengan menggunakan anestesi general.
D. Manfaat penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahkan teori dalam
pengembangan ilmu tentang gambaran kejadian shivering dalam tindakan
anestesi general di ruang post operasi.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
a. Institusi Rumah Sakit
Sebagai sumber informasi tambahan untuk istitusi rumah sakit mengenai
resiko terjadinya shivering pada post operasi dengan anestesi general.
b. Perawat Pelaksana Lapangan
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko shivering di ruang
post operasi setelah melakukan tindakan general anestesi.
Daftar Pustaka
HIPKABI. (2014). Buku Keterampilan Dasar Bagi Perawar Kamar Bedah. Hipkabi
press.
Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ, L. C. (2006). Clinical Anesthesiology Patient
Monitors 4th. 1008–1011.
Rehatta N Margarita., Hanindito Elizeus., Tantri Aida R., Redjeki Ike S., Soenarto R.
F., Bisri B Yulianti., D. (2019). ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF:
BUKU TEKS KATI-PERDATIN. Gramedia pustaka utama.
Tamara, T., Fuadi Iwan, S., Fakultas, I., Universitas, K., Rumah, P., Hasan, S., &
Bandung, S. (2015). Angka Kejadian dan Karakteristik Menggigil Pascaoperasi
di Ruang Pemulihan COT RSHS Periode Bulan Agustus – Oktober 2015
Prevalence and Characteristics of Post-anesthetic Shivering in Recovery Room
COT RSHS from August to October 2015. Iv, 161–166.