POT Laporan
POT Laporan
POT Laporan
PENDAHULUAN
Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller
untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super
market saat para pembeli antri untuk melakukan pembayaran, di tempat cuci mobil : mobil
antri untuk dicuci dan masih banyak contoh lainnya. Di sektor jasa, bagi sebagian orang antri
merupakan hal yang membosankan dan sebagai akibatnya terlalu lama antri, akan
menyebabkan pelanggan kabur. Hal ini merupakan kerugian bagi organisasi tersebut.
2. Antrian
3. Fasilitas pelayanan
Karakteristik dari populasi yang akan dilayani (calling population) dapat dilihat
menurut ukurannya, pola kedatangan, serta perilaku dari populasi yang akan dilayani.
Menurut ukurannya, populasi yang akan dilayani bisa terbatas (finite) bisa juga tidak terbatas
(infinite). Sebagai contoh jumlah mahasiswa yang antri untuk registrasi di sebuah perguruan
tinggi sudah diketahui jumlahnya (finite), sedangkan jumlah nasabah bank yang antri untuk
setor, menarik tabungan, maupun membuka rekening baru, bisa tak terbatas (infinte).
Pola kedatangan bisa teratur, bisa juga acak (random). Kedatangan yang teratur sering
kita jumpai pada proses pembuatan/ pengemasan produk yang sudah distandardisasi. Pada
proses semacam ini, kedatangan produk untuk diproses pada bagian selanjutnya biasanya
sudah ditentukan waktunya, misalnya setiap 30 detik. Sedangkan pola kedatangan yang
sifatnya acak (random) banyak kita jumpai misalnya kedatangan nasabah di bank. Pola
kedatangan yang sifatnya acak dapat digambarkan dengan distribusi statistik dan dapat
ditentukan dua cara yaitu kedatangan per satuan waktu dan distribusi waktu antar kedatangan.
1.1.2 Antrian
Batasan panjang antrian bisa terbatas (limited) bisa juga tidak terbatas (unlimited).
Sebagai contoh antrian di jalan tol masuk dalam kategori panjang antrian yang tidak terbatas.
Sementara antrian di rumah makan, masuk kategori panjang antrian yang terbatas karena
keterbatasan tempat. Dalam kasus batasan panjang antrian yang tertentu (definite line-length)
dapat menyebabkan penundaan kedatangan antrian bila batasan telah tercapai. Contoh :
sejumlah tertentu pesawat pada landasan telah melebihi suatu kapasitas bandara, kedatangan
pesawat yang baru dialihkan ke bandara yang lain.
Karakteristik fasilitas pelayanan dapat dilihat dari tiga hal, yaitu tata letak (lay out)
secara fisik dari sistem antrian, disiplin antrian, waktu pelayanan.
Tata letak fisik dari sistem antrian digambarkan dengan jumlah saluran, juga disebut
sebagai jumlah pelayan. Sistem antrian jalur tunggal (single channel, single server) berarti
bahwa dalam sistem antrian tersebut hanya terdapat satu pemberi layanan serta satu jenis
layanan yang diberikan. Sementara sistem antrian jalur tunggal tahapan berganda (single
channel multi server) berarti dalam sistem antrian tersebut terdapat lebih dari satu jenis
layanan yang diberikan, tetapi dalam setiap jenis layanan hanya terdapat satu pemberi
layanan.
Ada dua klasifikasi yaitu prioritas dan first come first serve. Disiplin prioritas
dikelompokkan menjadi dua, yaitu preemptive dan non preemptive. Disiplin preemptive
menggambarkan situasi dimana pelayan sedang melayani seseorang, kemudian beralih
melayani orang yang diprioritaskan meskipun belum selesai melayani orang sebelumnya.
Sementara disiplin non preemptive menggambarkan situasi dimana pelayan akan
menyelesaikan pelayanannya baru kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan.
Sedangkan disiplin first come first serve menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu
datang akan dilayani terlebih dahulu.
Dalam kenyataannya sering dijumpai kombinasi dari kedua jenis disiplin antrian
tersebut. Yaitu prioritas dan first come first serve. Sebagai contoh, para pembeli yang akan
melakukan pembayaran di kasir untuk pembelian kurang dari sepuluh jenis barang (dengan
keranjang) di super market disediakan counter tersendiri.
Waktu yang dibutuhkan untuk melayani bisa dikategorikan sebagai konstan dan acak.
Waktu pelayanan konstan, jika waktu yang dibutuhkan untuk melayani sama untuk setiap
pelanggan. Sedangkan waktu pelayanan acak, jika waktu yang dibutuhkan untuk melayani
berbeda-beda untuk setiap pelanggan. Jika waktu pelayanan acak, diasumsikan mengikuti
distribusi eksponensial.
BAB II
LANDASAN TEORI
Suatu eksperimen yang menghasilkan jumlah sukses yang terjadi pada interval waktu
ataupun daerah yang spesifik dikenal sebagai eksperimen Poisson. Interval waktu tersebut
dapat merupakan menit, hari, minggu, bulan, maupun tahun, sedangkan daerah yang spesifik
dapat berarti garis, luas, sisi, maupun sebuah material.(Dimyati, 1999:309)
1. Jumlah sukses yang tejadi pada interval waktu atau daerah yang tertentu bersifat
independen terhadap yang terjadi pada interval waktu atau daerah tertentu yang lain.
2. Besar kemungkinan terjadinya sukses pada interval waktu atau daerah tertentu yang
sempit, proporsional dengan panjang jangka waktu ataupun ukuran daerah terjadinya
sukses tersebut.
3. Besar kemungkinan terjadinya lebih dari satu sukses pada interval waktu yang singkat
ataupun daerah yang sempit, diabaikan.
5. (Djauhari, 1997:163-164)
6. Parameter λ merupakan rata- rata banyaknya sukses dalam suatu selang. Parameter λ
juga merupakan mean dan variansi dari X.
(Djauhari, 1997:175-176 )
Disini, X dapat menyatakan waktu yang dibutuhkan sampai terjadi satu kali sukses dengan λ=
rata-rata banyaknya sukses dalam selang waktu satuan.
Pada situasi antrian dimana kedatangan dan kepergian (kejadian) yang timbul selama
satu interval waktu dikendalikan dengan kondisi berikut ini. Kondisi 1: Probabilitas dari
sebuah kejadian (kedatangan dan kepergian) yang timbul antara t dan t + Δt bergantung
hanya pada panjangnya Δt, yang berarti bahwa probabilitas tidak bergantung pada t atau
jumlah kejadian yang timbul selama periode waktu (0, t).
Kondisi 2: Probabilitas kejadian yang timbul selama interval waktu yang sangat kecil h
adalah positif tetapi kurang dari satu. Kondisi 3: Paling banyak satu kejadian dapat timbul
selama interval waktu yang sangat kecil h.
Ketiga kondisi di atas menjabarkan sebuah proses dimana jumlah kejadian selama interval
waktu yang berturut-turut adalah Ekponensial. Dengan kasus demikian, dapat dikatakan
bahwa kondisi-kondisi tersebut mewakili proses Poisson.
Definisikan
Kemudian, berdasarkan kondisi 1, probabilitas tidak adanya kejadian yang timbul selama t +
h adalah
(Taha, 1999:179)
Untuk h > 0 dan cukup kecil, kondisi 2 menunjukkan bahwa 0 < P 0(h) < 1. Berdasarkan
kondisi ini, persamaan diatas memiliki pemecahan sebagai berikut.
Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa proses yang dijabarkan dengan Pn(t), interval
waktu antara beberapa kejadian yang berturut-turut adalah Eksponensial. Dengan
menggunakan hubungan yang diketahui antara Eksponensial dan Poisson, kemudian dapat
disimpulkan bahwa Pn(t) pastilah poisson.
Anggaplah f(t) merupakan fungsi kepadatan peluang dari interval waktu antar pemunculan
kejadian yang berturut-turut, t ≥ 0
Misalkan bahwa t adalah interval waktu sejak pemunculan kejadian terakhir, maka
pernyataan berikut ini berlaku
Dengan mensubstitusikan persamaan 2.2 dengan persamaan 2.3, maka akan diperoleh atau
dengan mengambil derivatif dari kedua sisi dalam kaitannya denagan T pada persamaan 2.5,
diperoleh yang merupakan sebuah fungsi kepadatan peluang dari distribusi Eksponensial
dengan mean unit waktu.
Dengan diketahui bahwa f(t) merupakan sebuah distribusi Eksponensial, teori peluang dapat
menjelaskan bahwa Pn(t) adalah fungsi kepadatan peluang dari distribusi Poisson,yaitu:
Nilai mean dari n selama periode waktu tertentu t adalah E{n | t} = α t kejadian. Ini berarti
bahwa α mewakili laju timbulnya kejadian.
Kesimpulan dari hasil diatas adalah bahwa jika interval waktu antara beberapa
kejadian yang berturut-turut adalah Eksponensial dengan mean unit waktu, maka jumlah
kejadian dalam satu periode waktu tertentu pastilah Poisson dengan laju pemunculan rata-rata
(kejadian per unit waktu) α, dan sebaliknya.
waktu yang telah berlalu. Sifat ini setara dengan pembuktian pernyataan probabilitas berikut
ini.
Sifat ini disebut sebagai forgetfullness atau lack of memory dari distribusi eksponensial, yang
menjadi dasar untuk menunjukkan bahwa distribusi poisson sepenuhnya bersifat acak.
Satu ciri unik lainnya dari distribusi poisson adalah bahwa ini adalah merupakan
distribusi dengan mean yang sama dengan varian. Sifat ini kadang-kadang digunakan sebagai
indikator awal dari apakah sebuah sampel data ditarik dari sebuah distribusi poisson. (Taha,
1999: 178-180).
BAB III
PEMBAHASAN
Untuk menguraikan model pelayanan tunggal (single server), lebih dahulu perlu
dibahas distribusi dari kedatangan (proses arrival) yang pada umumnya sudah dibentuk
secara teratur dalam proses poisson. Dengan demikian distribusinya akan mempunyai nilai
parameter dari distribusi poisson. Kadangkala proses poisson juga ditemukan pada proses
pelayanan, yang demikian juga berarti bahwa proses poisson juga berlak pada pelayanan
sehingga dapat dikodekan :
(M/M/1) (GD/∞/∞)
Dimana:
Sering juga ditemukan bahwa proses pelayanan ini dalam parameter-parameter dari distribusi
eksponensial.
Dalam membentuk rumus-rumus untuk single server dari populasi yang tidak terbatas perlu
digunakan notasi-notasi parameter, antara lain :
= Busy System
Selanjutnya untuk penguraian single server ini perlu diperhatikan langkah-langkah yang
dipergunakan, yaitu:
Berarti Pn(t) adalah probabilitas dari n unit dalam system periode waktu = t, maka perlu
diperhatikan bahwa:
Berarti probabilitas dari n unit dalam system dapat dianalisis dengan menjumlahkan
probabilitas dari semua cara yang membuat event-event dapat muncul.
Untuk: (M/M/1):(GD/∞/∞)
μ : Jumlah rata-rata pelayanan per unit waktu (service rate per unit time)
dengan ketentuan :
Ls : Expected number (jumlah yang diharapkan) dalam system (queue dan service) :
Ls =
Model Antrian
Keempat model antrian pada tabel diatas menggunakan asumsi sebagai berikut :
Namun, yang akan dibahas adalah Model D (limited population atau populasi terbatas)
Notasi :
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
2. Karakteristik fasilitas pelayanan dapat dilihat dari tiga hal, yaitu tata letak (lay out)
secara fisik dari sistem antrian, disiplin antrian, waktu pelayanan.
3. Suatu eksperimen yang menghasilkan jumlah sukses yang terjadi pada interval waktu
ataupun daerah yang spesifik dikenal sebagai eksperimen Poisson.
4. Distribusi eksponensial digunakan untuk menggambarkan distribusi waktu pada
fasilitas jasa pengasumsian bahwa waktu pelayanan bersifat acak. Artinya, waktu
untuk melayani pendatang tidak tergantung pada pada banyaknya waktu yang telah
dihabiskan untuk melayani pandatang sebelumnya, dan tidak bergantung pada jumlah
pendatang yang sedang menunggu untuk dilayani.
5. Untuk menguraikan model pelayanan tunggal (single server), lebih dahulu perlu
dibahas distribusi dari kedatangan (proses arrival) yang pada umumnya sudah dibentuk
secara teratur dalam proses poisson. Dengan demikian distribusinya akan mempunyai
nilai parameter dari distribusi poisson.
DAFTAR PUSTAKA
https://mey20.wordpress.com/edocation/tgs-teori-antrian-1/
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Penny%20Rahmawaty,%20M.Si./Modul
%20OR%20-%20TEORI%20ANTRIAN.pdf