ENSIKLOPEDIA PENYAKITtt PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 28

ENSIKLOPEDIA PENYAKIT

A. HARTNUP
a. Pengertian Hartnup
Penyakit Hartnup adalah suatu penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang
menyebabkan ruam kulit dan kelainan otak karena asam amino triptofan dan asam
amino lainnya tidak diserap dengan baik oleh usus dan zat-zat tersebut dibuang ke
dalam air kemih dalam jumlah yang berlebihan.
Penyakit Hartnup terjadi jika seseorang mempunyai dua gen resesif dari
kedua orang tuanya. Penyakit ini memengaruhi pembentukan asam amino yang
merupakan bahan baku protein. Penderita tidak mampu mengubah asam amino
triptofan menjadi niasinamid vitamin B. Akibatnya, penderita tidak dapat
menyerap asam amino sebagaimana mestinya dari usus serta membuangnya
melalui air kemih dalam Jumlah berlebihan. Karena itu di dalam tubuh hanya
sedikit mengandung asam amino.
b. Penyebab Hartnup
Gejalanya dapat dipicu oleh :
• Cahaya matahari
• Demam
• Obat-obatan dan
• Stress emosional atau stress fisik
c. Gejala Hartnup
• Suatu serangan sering didahulu oleh keadaan status gizi yang buruk
• Sebagian besar gejala jarang terjadi dan timbul Karena kekurangan niasinamid
• Ruam kulit akan muncul di bagian tubuh yang terpapar oleh cahaya matahari
• Sering terjadi keterbelakangan mental
• Postur tubuh yang pendek sakit kepala, langkah yang goyah dan pingsan
• Penderita dapat mengalami kelainan psikis
d. Diagnosis Hartnup
Analisis air kemih menunjukkan pola yang abnormal dari pembuangan asam
amino dan hasil pemecahannya.
e. Pengobatan Hartnup
Serangan dapat dicegah dengan mempertahankan status gizi yang baik dan
menambahkan niasinamid atau niasin ke dalam makanan sehari-hari. Untuk
mengatasi kekurangan asam amino akibat penyerapan yang buruk dan pembuangan
yang berlebihan ke dalam air kemih, diberikan makanan
kaya protein
B. HALITOSIS
a. Pengertian Halitosis
Halitosis atau bau mulut adalah bau tidak sedap yang tercium ketika penderita
menghembuskan napasnya. Halitosis psikogenik merupakan suatu keyakinan
bahwa napas seseorang bau, padahal sebenarnya tidak. Masalah ini terjadi pada
orang yang cenderung melebih-lebihkan sensasi tubuh normal. Kadang kadang
halitosis psikogenik disebabkan oleh penyakit jiwa yang serius, seperti skizofrenia.
Seseorang dengan pikiran obsesif juga paranoid bisa memiliki khayalan bahwa
organnya rusak. Keduanya bisa beranggapan bahwa nafas mereka bau.
b. PenyebabHalitosis
Biasanya bau mulut disebabkan oleh makanan atau zat tertentu yang telah
ditelan atau dihirup atau oleh fermentasi bagian-bagian makanan dalam mulut. Bau
mulut juga bisa merupakan gejala penyakit tertentu yang memengaruhi seluruh
tubuh, seperti penyakit hati, kencing manis (diabetes)yang tidak terkontrol atau
penyakit pada para-paru atau mulut. Ada tumor pada kerongkongan atau lambung
yang menyebabkan cairan atau gas berbau busuk masuk ke dalam mulut
c. Gejala Halitosis
Tercium bau busuk atau tidak sedap ketika penderita menghembuskan nafasnya
d. Diagnosis Halitosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya
e. Cara Mengatasi Halitosis
Penyebab fisik dapat dikoreksi atau disingkirkan. Sebagai contoh :
• Orang bisa berhenti makan bawang putih atau memperbaiki kebersihan
mulutnya. Banyak pewangi mulut dan semprotan mulut yang bisa dipakai,
yang terbaik adalah yang mengandung klorofil. Atau bisa juga dengan
menggunakan arang yang diaktifkan yang akan menyerap bau.
• Dokter bisa membantu meyakinkan penderita halitosis psikogenik bahwa
nafas mereka tidak bau. Bila masalahnya berlanjut mungkin diperlukan
bantua dari seorang psikoterapis
C. HEMOFILIA
a. Pengertian Hemofilia
Hemofilia bersal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu haima yang berarti "darah"
dan philia yang berarti "cinta" atau "kasih sayang". Hemofilia adalah suatu
penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada
saat anak tersebut dilahirkan. Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat
membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada
penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Darah
membutuhkan waktu yang lama untuk proses pembekuannya.
Ada dua jenis hemofilia: Hemofilia A yaitu kekurangan faktor pembeku VII dan
hemofilia B yang kekurangan faktor pembeku IX. Pada hemofilia berat (A maupun
B), pendarahan dimulai pada usia dini dan mungkin terjadi secara spontan.Orang
dengan hemofilia ringan mungkin hanya akan mengalami perdarahan berlebihan
ketika mengalami cedera atau trauma.
Pada hemofilia berat, episode perdarahan biasanya dimulai dalam 2 tahun
pertama kehidupan. Perdarahan hebat setelah khitan pada laki-laki kadang-kadang
merupakan tanda pertama dari penyakit hemofilia. Gejala bisa terjadi kemudian
pada pasien dengan kondisi penyakit sedang atau ringan. Perdarahan akibat
hemofilia dapat terjadi di bagian manapun di tubuh, terutama :
• Sendi,
• Otot,
• Saluran pencernaan.
b. Gejala Hemofilia
• Hemarthrosis (perdarahan hebat dalam sendi) adalah karakteristik dari
hemophilia. Lutut dan pergelangan kaki merupakan organ yang paling sering
terkena. Perdarahan menyebabkan penggelembungan pada ruang sendi, nyeri
yang signifikan dan terus-menerus. Seiring waktu, kerusakan sendi terjadi, dan
operasi penggantian sendi kemungkinan diperlukan untuk mengatasinya.
• Perdarahan ke dalam otot dapat terjadi ditandai dengan pembentukan hematoma
(compartment syndrome).
• Perdarahan setelah prosedur dental adalah umum, dan mengeluarkan darah dari
gusi dapat terjadi pada anak-anak ketika gigi baru tumbuh.
• Perdarahan dalam saluran pencernaan dapat menimbulkan darah dalam tinja.
• Perdarahan dalam saluran kemih dapat mengakibatkan darah dalam urin
(hematuria).
• Perdarahan intrakranial (perdarahan ke dalam otak atau tengkorak) dapat
menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan kelesuan.
• Peningkatan perdarahan setelah operasi atau trauma adalah karakteristik dari
hemofilia.
c. Pengobatan Hemofilia
Belum ada obat untuk hemofilia yang efektif, namun kebanyakan penderita
hemofilia dapat menjalani kehidupan cukup normal. Sangat dianjurkan untuk
melakukan konsultasi genetika sebelum memutuskan untuk menikah.
D. HEPATITIS A
a. Pengertian Hepatitis A
Hepatitis A banyak diderita kaum homoseksual dan penderita yang mengidap
virus HIV. Masa inkubasinya 15-50 hari, rata-rata adalah 30 hari. Hepatitis A
merupakan penyakit nonkronik.
b. Penyebab Hepatitis A
Hepatitis A virus (HAV), HAV ditemukan dalam feses dari penderrita hepatitis
A. Masuk ke tubuh melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh HAV.
c. Gejala Hepatitis A
Umumnya tidak ada gejala pada anak-anak. Orang dewasa sering mengalami
gejala seperti flu dengan sakit perut, penyakit kuning, urin berwarna hitam dan
mual.
d. Diagnosis Hepatitis A
Berdasarkan gejala dan tes darah untuk memastikan diagnosis dan jenis virus.
Bila terjadi hepatitis kronis, maka dianjurkan dilakukan biopsi.
e. Pengobatan Hepatitis A
Penyakit ini akan sembuh sendiri setelah beberapa minggu.
f. Pencegahan Hepatitis A
Vaksin hepatitis A merupakan perlindungan terbaik. Proteksi jangka pendek
terhadap hepatitis A adalah dari imunoglobulin. Dapat diberiikan sebelum dan
selama kontak dengan HAV. Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setelah
dari kamar mandi dan sebelum menyiapkan makanan.
E. HEPATITIS B
a. Pengertian Hepatitis B
Hepatitis B juga banyak diderita oleh pengidap virus HIV-positif. Pemeriksaan
darah yang rutin dilakukan dapat mengurangi kasus yang disebabkan oleh transfusi
b. Penyebab Hepatitis B
Hepatitis B virus (HBV), diperoleh melalui transfusi darah dan pasien
hemodialisis. Penularan melalui suntikan yang digunakan bergantian oleh pecandu
obat-obatan terlarang merupakan penyebab terbesar. Demikian pula anak dari ibu
penderita hepatitis B.
c. Gejalan Hepatitis B
Bisa tidak muncul atau muncul tiba-tiba gejala seperti flu, demam, penyakit
kuning, urin berwarna hitam dam feses berwarna hitam kemerah-merahan. Terjadi
pula pembengkakan pada hati.
d. Diagnosis Hepatitis B
Diagnosis berdasarkan gejalanya. Dilakukan tes darah untuk memastikan
diagnosis dan jenis virus. Bila terjadi hepatitis kronis, maka dianjurkan dilakukan
biopsi.
e. Pengobatan Hepatitis B
Interferon alpha sering dipakai oleh dokter untuk pengobatan.
f. Pencegahan Hepatitis B
• Perlindungan terbaik adalah melakukan vaksinasi hepatitis B.
• Jangan berganti-ganti pasangan.
• Lakukan pemeriksaan darah untuk hepatitis B pada wanita hamil.
• Jangan mendonorkan darah bila mempunyai penyakit hepatitis B.
F. HEPATITIS C
a. Pengertian Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit yang diderita oleh 20% dari penderita hepatitis
virus dan selebihnya pada kasus transfusi darah. Masa inkubasi selama 14-182 hari,
rata-rata 42-49 hari.
b. Penyebab Hepatitis C
Hepatitis C virus (HCV). Ditularkan melalui hubungan intim atau kontak
dengan darah yang terinfeksi HCV.
c. Gejala Hepatitis C
Kebanyakan orang tidak memiliki gejala akut. Sebagian penderita mengalami
penyakit kuning, gejala seperti flu, serta pembengkakan hati
d. Diagnosis Hepatitis C
Diagnosis ditegakkan dengan gejala dan tes darah unutk memastikan diagnosis
dan jenis virus.Bila terjadi hepatitis kronis, maka dianjurkan dilakukan biopsi
e. Pengobatan Hepatitis C
Interferon (Alferon N) dan ribavirin.
f. Pencegahan Hepatitis C
Cara untuk mencegah adalah dengan mengurangi risiko paparan dengan virus
yaitu dengan mencegah perilaku berbagi jarum atau alat-alat pribadi seperti sikat
gigi, alat cukur dan gunting kuku dengan orang yang terinfeksi.
G. HEPATITIS D
a. Pengertian Hepatitis D
Hepatitis D merupakan 50% hepatitis tiba-tiba dan parah, dengan angka
kematian yang tinggi. Penyakit ini dapat mengakibatkan gagal hati dalam 2
minggu. Infeksi kebanyakan menyerang para pemakai obat-obatan intravena dan
pendertia hemofilia. Masa inkubasi adalah 1-90 hari. Tingkat keparahan mencapai
2-70%.
b. Penyebab Hepatitis D
Penyebabnya adalah Hepatitis D Virus (HDV). Ditularkan melalui hubungan
initm dengan penderita dan pada homoseksual, menggunakan jarum dan obat-
obatan secara bersamaan.
c. Gejala Hepatitis D
Biasanya muncul secara tiba-tiba gejala seperti flu, demam, penyakit kuning,
urin berwarna hitam dan feses berwarna hitam kemerah-merahan, juga
pembengkakan pada hati.
d. Diagnosis Hepatitis D
Kepastian diagnosis dan jenis virus ditegakkan dengan tes darah. Bila terjadi
hepatitis kronis, maka dianjurkan dilakukan biopsi.
e. Pengobatan Hepatitis D
Interferon-alfa dan transplantasi hati.
f. Pencegahan Hepatitis D
Dilakukan vaksinasi
Hepatitis B HBV-HDV
co-infeksi HBV-HDV
super-infeksi.
H. HEPATITIS E
a. Pengertian Hepatitis E
Hepatitis E banyak diderita kaum homoseksual dan penderita yang mengidap
virus HIV. Masa inkubasinya 15-50 hari, rata- rata adalah 30 hari. Hepatitis E
merupakan penyakit nonkronik.
b. Penyebab Hepatitis E
Hepatitis E, banyak menyerang orang yang kembali dari daerah endemis speerti
India, Afrika, Asia dan Amerika Tengah. Banyak diderita oleh anak-anak dan
wanita hamil. Masa inkubasi 15-60 hari, rata-rata 40 hari.Merupakan penyakit non-
kronik.
c. Gejala Hepatitis E
Biasanya muncul tiba-tiba. Umumnya tidak ada gejala pada anak-anak. Orang
dewasa dapat mengalami gejala seperti flu dengan sakit perut, penyakit kuning,
urin berwarna hitam dan mual..
d. Diagnosis Hepatitis E
Ditanyakan gejalanya bila ternyata ditemukan hepatitis virus maka akan
dilakukan tes darah untuk memastikan diagnosis dan jenis virus. Bila terjadi
hepatitis kronis, maka dianjurkan dilakukan biopsi.
e. Pengobatan Hepatitis E
Tidak ada. Biasanya sembuh setelah beberapa minggu atau bulan.
f. Pencegahan Hepatitis E
• Selalu cuci tangan dengan sabun dan air.
• Cuci buah dan sayuran sebelum dimakan mentah.
• Selalu gunakan air bersih
I. HEPATITIS G
a. Pengertian Hepatitis G
Hepatitis G adalah penyakit inflamasi hati yang baru ditemukan.
b. Penyebab Hepatitis G
Disebabkan oleh hepatitis G virus (HGV), yang mirip dengan virus hepatitis C.
Kontak dengan darah yang terinfeksi HGV.
c. Gejala Hepatitis G
Kebanyakn orang tidak meliki gejala akut. Sebagian pendertia hepatitis C juga
menderita hepatitis ini.
d. Diagnosis Hepatitis G
Metode yang digunakan untuk mendeteksi HGV sangat kompleks, yaitu untuk
mengetahui adanya antibodi HGV. Namun ketika antibodi telah ditemukan, virus
itu sendiri telah menghilang.
e. Pengobatan Hepatitis G
Tidak ada perawatan spesifik untuk penyakit hepatitis akut ini. Penderita harus
banyak istirahat, makan makanan bergizi dan menghindari alkohol.
f. Pencegahan Hepatitis G
• Hepatitis G ditularkan dengan infeksi melalui darah.
• Pencegahannya dengan menghindari kontak dengan darah yang terkontaminasi.
• Jangan gunakan jarum suntik atau peralatan lain secara bersamaan.
J. HFMD
a. Pengertian HFMD
Penyakit mulut, tangan dan kaki atau Hand-Foot-Mouth-Disease (HFMD)
adalah penyakit yang kerap menjangkiti bayi dan anak- anak di bawah 5 tahun.
Gejala yang diderita umumnya, demam, ruam di dalam mulut dan kulit.
b. Diagnosis HFMD
Virus penyebab HFMD dapat menular melalui air liur lendir hidung dan cairan
ruam dari mulut atau kulit orang yang terinfeksi. Anak anak juga dapat terjangkit
dari menyentuh beberapa benda atau permukaan yang disentuh oleh orang yang
sakit.
c. Pencegahan HFMD
Membiasakan anak mencuci tangan dapat meminimalkan risiko penularan
HFMD. Anak anak juga sebaiknya menghindari kontak langsung dengan penderita,
maupun berbagi alat makan dan makanan dengan anak anak lain. Jika anak yang
menderita HFMD telah bertandang ke rumah kita, jangan lupa mencuci semua
peralatan dan mainan yang disentuhnya yang dapat menyebarkan virus Kemudian
lakukan desinfektan dengan menggunakan satu sendok makan pemutih dan 4
cangkir air
K. HIDRONEFROSIS
a. Pengertian Hidronefrosis
Hidronefrosis adalah penggelembungan ginjal akibat tekanan di balik terhadap
ginjal karena aliran air kemih tersumbat. Dalam keadaan normal, air kemih
mengalir dari ginjal dengan tekanan yang sangat rendah. Jika aliran air kemih
tersumbat, air kemih akan mengalir kembali ke dalam tabung-tabung kecil di dalam
ginjal (tubulus renalis) dan ke dalam daerah pusat pengumpulan air kemih (pelvis
renalis). Hal ini akan menyebabkan ginjal menggelembung dan menekan jaringan
ginjal yang rapuh. Pada akhirnya, tekanan hidronefrosis yang menetap dan berat
akan merusak jaringan ginjal sehingga secara perlahan ginjal akan kehilangan
fungsinya.
b. Penyebab Hidronefrosis
Hidronefrosis biasanya terjadi akibat adanya sumbatan pada sambungan
ureteropelvik (sambungan antara ureter dan pelvis renalis) :
• Kelainan struktural, misalnya jika masuknya ureter ke dalam pelvis renalis
terlalu tinggi.
• Lilitan pada sambungan ureteropelvik akibat ginjal bergeser ke bawah.
• Batu di dalam pelvis renalis.
• Penekanan pada ureter.
• Penekanan pada ureter bisa disebabkan oleh:
• Jaringan fibrosa.
• Arteri atau vena yang letaknya abnormal,
• Tumor
Hidronefrosis juga bisa terjadi akibat adanya penyumbatan di bawah sambungan
ureteropelvik atau karena arus balik air kemih dan kandung kemih, misalnya
o Batu di dalam ureter.
o Tumor di dalam atau di dekat ureter.
o Penyempitan ureter akibat cacat bawaan, cedera, infeksi terapi penyinaran atau
pembedahan.
o Kelainan pada otot atau saraf di kandung kemih atau ureter.
o Pembentukan jaringan fibrosa di dalam atau di sekeliling ureter akibat
pembedahan, rontgen atau obat-obatan (terutama metisergid).
o Penonjolan ujung bawah ureter ke dalam kandung kemih (ureterokel).
o Kanker kandung kemih, leher rahim, rahim, prostat atau organ panggul
lainnya.
o Sumbatan yang menghalangi aliran ait kemih dari kandung kemih ke uretra
akibat pembesaran prostat, peradangan, atau kanker.
o Arus balik air kemih dari kandung kemih akibat cacat bawaan atau cedera.
o Infeksi saluran kemih yang berat yang untuk sementara waktu menghalangi
kontraksi ureter.
Hidronefrosis dapat terjadi selama kehamilan. karena pembesaran rahim menekan
ureter Perubahan hormonal akan memperburuk keadaan ini karena mengurangi
kontraksi ureter yang secara normal mengalirkan air kemih ke kandung kemih.
Hidronefrosis akan berakhir bila kehamilan berakhir, meskipun sesudahnya pelvis
renalis dan ureter mungkin tetap agak melebar.
c. Gejala Hidronefrosis
Jika penyumbatan timbul dengan cepat (hidronetrosis akut), biasanya akan
menyebabkan kolik renalis (nyeri yang luar biasa di daerah antara tulang rusuk dan
tulang panggul) pada sisi ginjal yang terkena.
Jika penyumbatan berkembang secara perlahan (hidronefross kronis) bisa tidak
menimbulkan gejala atau nyeri tumpul di daerah antara tulang rusuk dan tulang
pinggul), Nyeri yang hilang timbul terjadi karena pengisian sementara pelvis
renalis atau karena penyumbatan sementara ureter akibat ginjal bergeser ke bawah.
Air kemih dari 10% penderita mengandung darah. Sering ditemukan infeksi
saluran kemih (terdapat nanah di dalam air kemih) demam dan rasa nyeri di daerah
kandung kemih atau ginjal. Jika aliran air kemih tersumbat bisa terbentuk batu
(kalkulus). Hidronefrosis bisa menimbulkan gejala saluran pencernaan yang samar
samar, seperti mual, muntah, dan nyeri perut. Jika tidak diobati pada akhirnya
hidronefrosis akan menyebabkan kerusakan ginjal dan bisa terjadi gagal ginjal
d. Diagnosis Hidronefrosis
Dalam pemeriksaan dokter dapat merasakan adanya massa di daerah antara
tulang rusuk dan tulang pinggul, terutama jika ginjal sangat membesar.
Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya kadar urea yang tinggi karena ginjal
tidak mampu membuang limbah metabolik ini. Beberapa prosedur digunakan
untuk mendiagnosis hidronefrosis :
• USG memberikan gambaran ginjal ureter dan kandung kemih
• Urografi intravena, bisa menunjukkan aliran air kemih melalui ginjal
• Sistoskopi, bisa melihat kandung kemih secara langsung.
e. Pengobatan Hidronefrosis
Hidronefrosis akut diatasi dengan cara berikut :
• Jika fungsi ginjal telah menurun. infeksi menetap atau nyeri yang hebat,
maka air kemih yang terkumpul di atas penyumbatan segera dikeluarkan
(biasanya melalui sebuah jarum yang dimasukkan melalui kulit).
• Jika terjadi penyumbatan total, infeksi yang serius atau terdapat batu, maka
bisa dipasang kateter pada pelvis renalis untuk sementara waktu.
Hidronefrosis kronis diatasi dengan cara berikut:
• Mengobati penyebab dan mengurangi penyumbatan air kemih. Ureter yang
menyempit atau abnormal dapat diangkat melalui pembedahan.
• Pembedahan untuk membebaskan ureter dari jaringan fibrosa Jika
sambungan ureter dan kandung kemih tersumbat, maka dilakukan
pembedahan untuk melepaskan ureter dan menyambungkannya kembali di
sisi kandung kemih yang berbeda.
Jika uretra tersumbat, maka pengobatan nya meliputi:
• Terapi hormonal untuk kanker prostat
• Pembedahan
• Melebarkan uretra dengan dilator.
f. Prognosis Hidronefrosis
Pembedahan pada hidronefrosis akut bilasanya berhasil jika infeksi dapat
dikendalikan dan ginjal berfungsi dengan baik.
L. HIPOGLIKEMIA
a. Pengertian Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah suatu keadaan di mana kadar gula darah (glukosa) secara
abnormal rendah. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah
antara 70 - 110 mg/dl. Pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah, yang
dapat mengakibatkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi.
Otak merupakan organ sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah,
karena glukosa merupakan sumber energi otak yang utama. Otak memberikan
respons terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem saraf,
merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal ini akan
merangsang hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga.
Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak,
b. Penyebab Hipoglikemia
Hipoglikemia dapat disebabkan oleh :
• Pelepasan hormon insulin yang berlebihan oleh pankreas.
• Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi yang diberikan kepada
penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya
• Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
• Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati
• Penyakit autoimun
• Gagal ginjal, gagal jantung, kanker kekurangan gizi syok dan infeksi yang
berat:
• Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus sirosis atau kanker) juga
dapat menyebabkan hipoglikemia
c. Gejala Hipoglikemia
• Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi juga
menyebabkan gejala-gejala: Berkeringat kegelisahan gemetaran, pingsan,
jantung berdebar- debar, dan kadang kadang rasa lapar.
• Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak
sehingga mengakibatkan: Pusing, bingung lelah, lemah, sakit kepala perilaku
yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi gangguan penglihatan kejang
dan koma
• Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin gejalanya terjadi pada pagi
hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena
melakukan olahraga sebelum sarapan pagi.
d. Diagnosis Hipoglikemia
• Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil
pemeriksaan kadar gula darah.
• Penyebabnya dapat ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratoriumsederhana
• Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin dilakukan pengukuran
kadar insulin dalam darah selama berpuasa
• Pemenksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan dilakukan urituk
menentukan lokasi tumor
e. Pengobatan Hipoglikemia
• Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita
mengonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum
jus buah, air gula, atau segelas susu.
• Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti
dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya
roti atau biskuit).
• Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk
memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena
untuk mencegah kerusakan otak yang serius.
M. HIRSUTISME
a. Pengertian Hirsutisme
Hirsutisme adalah suatu keadaan di mana rambut tumbuh secara berlebihan
pada kulit yang biasanya tidak terlalu banyak memiliki rambut.
b. Penyebab Hirsutisme
• Hirsutisme bisa terjadi baik pada pria maupun wanita. Penyebab yang biasa
ditemukan adalah:
• Genetika (keturunan). Keadaan ini sering kali diturunkan dalam satu keluarga,
terutama pada orang-orang Mediterania
Kelainan sistem endokrin :
o Sindrom Polikista indung telut
o Sindrom Cushing,
o Hiperplasia adrenal kongenitalis,
o Pubertas prekok
o Obat-obatan: minoksidil steroid androgenik, testosteron
Penyebab lain, meskipun yang jarang terjadi :
o Menopause
o Pubertas
o Kehamilan
o Kelenjar adrenal yang hiperaktif
o Karsinoma adrenokortikal
o Tumor atau kanker indung telur
o Obat-obatan aminoglutetimid, siklosporin, obat yang mengandung androgen
atau progestin, glukokortikoid, metoklopramid.
c. Faktor Risiko Hirsutisme
• Riwayat hirsutisme dalam keluarga.
• Kelainan endokrin
• Pemakaian androgen (steroid androgenic atau testosteron)
• Usia lanjut
d. Gejala Hirsutisme
Hirsutisme menyebabkan pembesaran akar rambut, pembesaran dan
peningkatan pigmentasi rambut serta pertumbuhan rambut dengan pola penyebaran
yang secara normal ditemukan pada pria. Masalah yang sangat mengganggu pada
hirsutisme adalah pertumbuhan rambut wajah yang berlebihan.Hirsutisme dapat
dihubungkan dengan suatu keadaan yang disebut maskulinisasi, dalam hal ini :
• Suara menjadi lebih berat,
• Rambut di wajah tumbuh secara berlebihan
• Massa otot bertambah
• Ukuran payudara mengecil
• Ukuran alat kelamin membesar
• Siklus menstruasi tidak teratur
e. Diagnosis Hirsutisme
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan untuk diagnostik antara lain:
• Pemeriksaan darah untuk menentukan kadar LH (luteinizing hormone), FSH,
prolaktin dan hormone lainnya
• CT scan perus
• USG
f. Pengobatan Hirsutisme
Sebagai penanggulangan sementara dapat dilakukan tindakan berikut :
• Pencukuran rambut
• Pencabutan rambut.
• Waxing (menggosok dengan lilin)
• Pemakaian bahan kimia untuk merontokkan rambut (depilatori).
• Jika rambutnya halus, dapat digunakan pemutih rambut untuk menutupinya.
• Tindakan permanen untuk mengangkat rambut adalah dengan merusak akar
rambut dan satu-satunya cara yang aman adalah dengan elektrolisis.
• Jika penyebabnya adalah menopause. maka perlu dipertimbangkan untuk
menjalani terapi sulih hormone
• Jika penyebabnya adalah tumor atau kanker indung telur, mungkin perlu
dilakukan tindakan pembedahan atau pengobatan lainnya.
• Jika penyebabnya adalah kelainan endokrin, maka pengobatan terhadap
kelainan endokrin yang ditemukan akan dapat mengatasi masalah
pertumbuhan rambut yang berlebihan dan gejala lainnya.
N. HORDEOLUM
a. Pengertian Hordeolum
Hordeolum yakni benjolan di kelopak mata yang disebabkan oleh peradangan
di folikel atau kantong kelenjar yang sempit dan kecil yang terdapat di akar bulu
mata. Bila terjadi di daerah ini, penyebab utamanya adalah infeksi akibat bakteri.
b. Penyebab Hordeolum
Infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh
bakteri dari kulit biasanya disebabkan oleh bakteri stafilokokkus. Hordeolum
kadang-kadang timbul bersamaan dengan atau sesudah blefaritis Hordeolum bisa
timbul secara berulang
c. Gejala Hordeolum
• Nyeri pada kelopak mata
• Kalau menunduk rasa sakit bertambah
• Tampak suatu benjolan setempat
• Warna kemerah-merahan
• Nyeri tekan
• Mata terkadang berair
• Peka terhadap cahaya terang dan penderita merasa ada sesuatu di matanya.
• Pembengkakan pada sebagian kelopak mata atau kadang-kadang seluruh
kelopak membengkak
• Di tengah daerah yang membengkak sering kali bintik kecil yang berwarna
kekuning-kuningan.
d. Pengobatan Hordeolum
• Pada umumnya hordeolum dapat sembuh sendiri dalam 1-2 minggu.
Pengobatan secara topikal (salep atau tetes mata antibiotika) maupun
kombinasi dengan obat antibiotika oral.
• Kompres hangat selama sekitar 10 15 menit, 4 kali sehari.
• Dilakukan insisi oleh dokter, kemudian diberi salep antibiotika.
e. Pencegahan Hordeolum
• Pencegahan hordeolum dapat dilakukan dengan cara berikut :
• Menjaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan sebelum
menyentuh wajah
• Kelopak mata diusap dengan lembut menggunakan washlap hangat untuk
membersihkan ekskresi kelenjar lemak.
• Menjaga kebersihan peralatan make up mata agar tidak terkontaminasi oleh
kuman.
• Pergunakan kacamata pelindung jika bepergian di daerah berdebu
f. Pragnosis Hordeolum
Hordeolum biasanya sembuh spontan dalam waktu 1-2 minggu. Penyembuhan
lebih cepat dengan penggunaan kompres hangat dan ditutup yang bersih
O. HYDROCELE
a. Pengertian Hydrocele
Hydrocele adalah penumpukan cairan pada selaput yang melindungi testis atau
testes.
b. Penyebab Hydrocele
Hydrocele dapat ada ketika lahir atau terjadi kemudian di dalam hidup. Hal ini
paling sering terjadi setelah usia 40 tahun. Biasanya penyebabnya tidak diketahui
Meskipun begitu, keadaannya kadangkala diakibatkan oleh sebuah gangguan
testikular (misalnya luka, epididymitis atau kanker)
c. Diagnosis Hydrocele
Seorang dokter bisa menyinari lampu terang pada bengkak (transillumination)
untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan ultrasonik pada testis dilakukan pada
hal yang luar biasa, misalnya pada pria muda dengan sebab hydrocele tidak nyata
Ultrasonik dapat mengungkapkan infeksi atau tumor.
d. Gejala Hydrocele
Biasanya, hydrocele tidak menyebabkan gejala: hal ini ditemukan sebagai
bengkak yang tidak menyakitkan di sekitar testis
e. Pengobatan Hydrocele
Kebanyakan hydrocele tidak membutuhkan pengobatan, tetapi pada kondisi
tertentu dokter melakukan tindakan operatif untuk pengangkatan
P. ILEUS
a. Pengertian Ileus
Ileus (lleus Paralitik, lleus Adinamik) adalah suatu keadaan di mana pergerakan
kontraksi normal dinding usus untuk sementara waktu berhenti. Ileus menghalangi
jalannya isi usus, tetapi jarang menyebabkan perforasi.
b. Penyebab Ileus
• Suatu infeksi atau bekuan darah di dalam perut
• Aterosklerosis yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke usus
• Cedera pada pembuluh darah usus.
• Kelainan di luar usus, seperti gagal ginjal atau kadar elektrolit darah yang
abnormal (misalnya rendah kalium tinggi kalsium).
• Obat-obat tertentu
• Kelenjar tiroid yang kurang aktif 24-72 jam setelah pembedahan juga biasa
terjadi ileus.
c. Gejala Ileus
• Kembung
• Muntah
• Sembelit yang Berat
• Kram Perut
d. Diagnosis Ileus
Pada pemeriksaan dengan stetoskop, suara bising usus berkurang atau hilang
sama sekali. Foto rontgen perut menunjukkan lingkaran usus yang menggembung,
Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan kolonoskopi (pemeriksaan usus besar)
untuk mengevaluasi keadaan
e. Pengobatan Ileus
• Pembentukan gas dan cairan karena ileus harus dihilangkan. Selang
dimasukkan ke dalam usus besar melalui anus untuk mengurangi tekanan.
Selang lainnya yang dihubungkan dengan alat penghisap, dimasukkan melalui
hidung menuju ke lambung atau usus halus.
• Penderita tidak boleh makan atau minum apa pun sampai krisisnya teratasi.
• Cairan dan elektrolit diberikan melalui infus
Q. IMPETIGO
a. Pengertian Impetigo
Penyakit Impetigo adalah infeksi kulit yang umum. Jika kulit I terasa gatal
kemudian digaruk, bakteri bisa masuk ke kulit dan menyebabkan impetigo. Bakteri
biasanya masuk ke bagian dalam kulit melalui kulit yang sobek. Setelah itu bakteri
akan masuk ke kulit bagian dalam mereka tumbuh dan berkembang biak
menyebabkan lepuhan. Biasanya lepuhan menjadi penuh nanah dan pecah
meninggalkan kerak.
b. Penyebab Impetigo
Impetigo biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Bakteri ini ada di
dalam lingkungan secara umum dan pada permukaan kulit. Walaupun bisa terjadi
pada orang dewasa, impetigo biasanya ditemukan pada anak berusia 2-5 tahun. Hal
ini disebabkan karena kebersihan badan yang kurang dijaga. Impetigo bisa muncul
pada bagian tubuh mana saja dan paling sering ditemukan pada bagian wajah,
lengan dan tungkai, bahkan impetigo juga bisa menyerang bagian kulit yang
normal dan terutama pada bagian tungkai anak-anak.
Pada orang dewasa, impetigo biasanya terjadi setelah pasien menderita penyakit
kulit yang lainnya, misalnya infeksi saluran pernapasan atas (contohnya flu)
maupun infeksi oleh virus yang lainnya. Impetigo juga terjadi setelah cedera atau
suatu keadaan yang menyebabkan bukaan pada kulit (misalnya yang terjadi pada
infeksi jamur, luka bakar akibat sinar matahari atau juga akibat dari gigitan
serangga). Penyebab dan penyakit impetigo adalah bakteri Streptococcus dan
Staphylococcus.
c. Gejala Impetigo
Impetigo muncul seperti ruam pada bagian mana pun tubuh dan paling sering
terjadi di wajah. Ruamnya bisa melepuh. merah dan berkerak seperti madu Bagian
tepi ruam biasanya tajam Ruam biasanya agak nyeri dan gatal.
Gatal yang muncul disebabkan oleh adanya serangan Staphylococcus aureus
yang bisa menghasilkan sejumlah produk seluler dan ekstraseluler termasuk
exatoxins dan juga coagulase yang bisa memberikan sumbangan pada patogenitas
dari impetigo yang paling utama dihubungkan dengan penyakit jaringan yang
sudah ada sebelumnya Lepuhannya mengeluarkan isi kemudian mengering dan
akhirnya membentuk keropeng Impetigo merupakan salah satu jenis penyakit kulit
yang menular, sama [19.11, 16/12/2020] DwiNH: seperti herpes kulit simpleks
Penularan dari penyakit impetigo ini adalah melalui cairan yang berasal dari
lepuhannya Besar lepuhan ini mulai dari seukuran kacang polong sampai seukuran
cincin besar Lepuhan ini berisi cairan kekuning kuningan yang menimbulkan rasa
gatal. Akibat dan impetigo ini bisa saja terjadi pembengkakan kelenjar getah
bening di sekitar daerah yang mengalami infeksi,
Untuk sebagian besar pasion impetigo pengobatan topikal harus dilakukan
misalnya bacitracin (polysporn) atau mupirocin (bactroban), erythromycin atau
dicloxacillin. Pemakaiannya diterapkan tiga kali sehari selama 7-10 hari. Terapi
sistemik oral harus diberikan kepada pasien dengan jenis penyakit impetigo yang
lebih luas.
d. Pengobatan Impetigo
• Obat yang diminum biasanya merupakan antibiotika yang mengandung
penisilin
• Obat yang dioleskan adalah salep yang mengandung antibiotika mupirocin.
Sebelum krim dioleskan cuci dahulu luka dengan air sabun dan keringkan luka
untuk menghilangkan kerak. Lakukan 3 -4 kali sehari sampai tidak lagi
terbentuk kerak baru.
• Bersihkan luka dengan sabun anti bakteri. Jangan digaruk atau dikopek.
• Infeksi ini biasanya menular. Orang lain bisa terkena infeksinya jika
bersentuhan langsung. Gunakan handuk dan selimut yang berbeda.
• Biasanya ruam hilang dengan sendirinya tetapi antibiotika sering diperlukan
untuk menghilangkan infeksi,
• Selalu cuci tangan sebelum dan setelah mengoleskan salep atau krim
antibiotika untuk menghindari penularan.
• Tutupi luka dengan kasa.

Impetigo biasanya tidak berbahaya. Namun bila dibiarkan atau kuman yang
menyerang cukup banyak dapat terjadi komplikasi berupa radang ginjal, infeksi tulang,
radang paru paru, atau radang kelenjar getah bening Kelainan standar dapat diobati
secara lokal dengan salep antibiotika. Namun bila anak menderita demam dan kelainan
meluas, dia perlu obat antibiotika yang diberikan melalui makanan atau minuman
Kelainan kulit ini dapat sembuh sempurna.

Pemberian salep atau krim juga biasanya akan diberikan oleh dokter, namun cara
yang pertama-tama harus dilakukan adalah luka direndam terlebih dahulu ke dalam air
hangat atau bisa juga dengan menggunakan kompres yang basah untuk membantu
menghilangkan bakteri yang ada pada luka tersebut. Namun, jika luka tidak kunjung
sembuh dan tidak bisa diobati menggunakan antibiotika maka dokter akan mengambil
sampel cairan untuk diuji untuk menentukan jenis antibiotika apa yang bisa membantu
menyembuhkan luka tersebut

R. INERSIA KOLON
a. Pengertian Inersia Kolon
Inersia kolon adalah berkurangnya kontraksi usus besar atau hilangnya
kepekaan rektum terhadap keberadaan tinja, sehingga terjadi sembelit (konstipasi)
yang menahun. Inersia kolon sering terjadi pada orang usia lanjut dan orang yang
berada dalam keadaan lemah atau berbaring terus di tempat tidur. Terjadi juga pada
wanita muda yang sehat.
b. Penyebab Inersia Kolon
• Obat golongan narkotika dan antikolinergik
• Inersia kolon kadang-kadang terjadi pada orang yang menunda buang air besar
atau yang menggunakan obat pencahar dalam jangka panjang
c. Gejala Inersia Kolon
• Konstipasi bisa disertai perasaan tidak enak di perut
• Penderita bisa mengalami impaksi tinja, yaitu tinja di ujung usus besar dan
rektum mengeras dan menghalangi jalan keluarnya.
• Penyumbatan ini dapat menyebabkan kram, nyeri rektum dan susah buang air
besar
• Di sekeliling penyumbatan sering keluar lendir cair, yang kadang-kadang
diartikan sebagai diare
d. Diagnosis Inersia Kolon
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada
pemeriksaan colok dubur, rektum penuh dengan tinja lunak, tapi penderita tidak
ada keinginan untuk buang air besar atau ada keinginan, tetapi mengalami kesulitan
e. Pencegahan Inersia Kolon
Olahraga yang teratur dan makanan yang kaya akan serat (sayuran dan buah-
buahan) akan membantu mencegah terjadinya kelainan ini
f. Cara Mengatasi Inersia Kolon
Diberikan supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur) atau enema
(larutan yang dimasukkan melalui lubang dubur) berupa 2-3 ons air, air campur
garam (enema salin) atau minyak (minyak zaitun). Pada impaksi tinja, digunakan
pencahar, biasanya bahan-bahan osmotik. Penderita harus berusaha untuk buang
air besar setiap hari lebih baik 15-45 menit setelah makan, karena makan
merangsang kontraksi usus. Selain itu, bisa dibantu dengan olahraga yang teratur.
S. INKONTINENSIA TINJA
a. Pengertian Inkontinensia Tinja
Inkontinensia tinja adalah hilangnya pengendalian terhadap pengeluaran tinja,
atau buang air besar tidak terkendali.
b. Penyebab Inkontinensia Tinja
Inkontinensia tinja dapat terjadi selama diare atau jika tinja yang keras
terperangkap di rektum. Inkontinensia tinja yang menetap dapat terjadi pada :
• Orang yang mengalami cedera anus atau
• Urat saraf tulang belakang
• Prolapsus rektum atau penonjolan lapisan rektum melalui anus
• Pikun
• Cedera neurologis pada kencing manis
• Tumor pada anus
• Cedera pada panggul karena persalinan
c. Gejala Inkontinensia Tinja
• Merembesnya tinja cair yang disertai dengan buang gas dari dubur
• Penderita sama sekali tidak dapat mengendalikan keluarnya tinja
d. Diagnosis Inkontinensia Tinja
• Pemeriksaan anus dan rektum
• Pemeriksaan tingkat sensasi di sekeliling lubang anus.
• Pemeriksaan menggunakan sigmoidoskopi.
• Pemeriksaan fungsi saraf dan lapisan otot otot pelvis
e. Pengobatan Inkontinensia Tinja
• Langkah pertama untuk memperbaiki keadaan ini adalah berusaha untuk
memiliki kebiasaan buang air besar yang teratur, akan menghasilkan bentuk
tinja yang normal
• Melakukan perubahan pola makan, berupa penambahan jumlah serat Jika hal-
hal tersebut di atas tidak membantu, diberikan obat yang memperlambat
kontraksi usus, misalnya loperamid.
• Melatih otot-otot anus (sfingter) akan meningkatkan ketegangan dan
kekuatannya dan membantu mencegah kekambuhan Dengan biofeedback,
penderita kembali melatih sfingternya dan meningkatkan kepekaan rektum
terhadap keberadaan tinja, Jika keadaan ini menetap pembedahan dapat
membantu proses penyembuhan.
• Pilihan terakhir adalah kolostomi yaitu pembuatan lubang di dinding perut
yang dihubungkan dengan usus besar Anus ditutup (dijahit) dan penderita
membuang tinjanya ke dalam kantong plastik yang ditempelkan pada lubang
tersebut
T. INSOMNIA
a. Pengertian Insomnia
Ada sebagian orang yang mengaku mengalami sulit tidur. Atau seseorang yang
terbangun di tengah malam dan tidak dapat tidur kembali. Jalan pintas minum obat-
obatan agar mudah tidur. bukan langkah yang bijaksana, karena akan selalu
mengalami ketergantungan. Keadaan tersebut dapat dikatakan sebagai gejala sulit
tidur atau insomnia
b. Penyebab Insomnia
• Kelainan pada saluran
• Suhu udara kamar yang terlalu panas, umumnya suhu udara di atas 23°C
hampir selalu membuat orang tidak tenang tidur di malam hari
• Alas tidur yang kurang nyaman
• Kebisingan serta getaran
• Seseorang yang mengalami depresi hampir pasti terbangun tengah malam dan
tidak dapat tidur kembali
• Makanan dan minuman tertentu misalnya kopi yang mengandung kafein
c. Cara Mengatasi Insomnia
Ada beberapa langkah untuk mengatasi kesulitan tidur :
• Mula-mula tentukan waktu tidur dan bangun secara teratur Tidur pada saat
yang berubah ubah akan membuat tubuh dalam kondisi siaga. Akibatnya,
tubuh selalu dalam keadaan tegang. Jika sudah ditentukan saat tidur dan
bangun, seyogianya dipatuhi.
• Apabila seseorang termasuk sulit tidur tidak dianjurkan tidur pada siang
hari. Tidur siang hari akan mengurangi kebutuhan tidur pada malam hari.
Akibatnya pada malam hari menjadi sulit tidur atau sering terjaga.
• Tempat tidur seyogianya digunakan untuk tidur, bukan untuk kegiatan lain
seperti menonton TV, menulis surat dan sebagainya.
• Menjelang tidur jangan menggunakan telepon seluler Apabila terpaksa
persingkat percakapan jangan menunggu sampai telinga terasa panas.
Manfaatkan pesan singkat (SMS) Pergunakan headset atau handsfree
seefektif mungkin
• Latihan olahraga dapat membantu mengatasi sulit tidur Lakukan olahraga
pada sore hari atau setelah matahari terbenam, tetapi 2-3 jam sebelum
waktu tidur yang telah ditentukan harus telah selesai berolahraga,
• Hindari makanan dan minuman nea tertentu yang manis sebelum berangkat
tidur. Demikian pula minuman yang mengandung alkohol, teh serta kopi
harus dihindari, terutama sore hari Dianjurkan mandi air hangat dan minum
susu hangat menjelang tidur. Susu mengandung banyak asam amino
tryptophan, yang memicu hormon melatonin, sehingga menimbulkan efek
menidurkan
U. JANTUNG KORONER
a. Pengertian Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner atau coronary heart disease (CHD) adalah
penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok darah dan oksigen ke jantung,
Ini disebabkan oleh pembentukan plak di dinding arteri, dikenal pula sebagai
pengerasan arteri. Jika dibiarkan tidak diperiksa, CHD dapat menyebabkan
serangan jantung bahkan kematian.
b. Penyebab Jantung Koroner
Penyakit ini mulanya disebabkan oleh:
• Penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung
(pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh (?):
• Berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat
• Perkapuran
• Pembekuan darah

Kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut.


Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan
aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup son angina
pektoris (nyeri dada) sampai kematian jaringan, yang dikenal dengan serangan
jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

c. Gejala Jantung Koroner


• Nyeri dada angina pektorin),
• Napas terengah-engah.
• Keletihan setelah kegiatan fisik.
• Merasa berat.
• Jantung terasa seperti diremas.
d. Faktor Risiko Jantung Koroner
Beberapa faktor risiko terpenting penyakit jantung koroner:
• Kadar kolesterol Total dan LDL tinggi
• Kadar Kolesterol HDL rendah
• Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
• Merokok
• Diabetes mellitus,
• Kegemukan
• Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga,
• Kurang olahraga
• Stress

Bila memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko tersebut, dianjurkan secara
berkala memeriksakan kesehatan jantung kepada dokter ahli Adanya dua atau lebih
faktor risiko akan berlipat kali menaikkan risiko total terhadap penyakit jantung
koroner.

e. Diagnosa Jantung Koroner


Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit
jantung koroner, antara lain:
• EKG,
• Treadmill,
• Ekokardiografi
• Arteriografi koroner yang sering dikenal sebagai Kateterisasi
f. Pengobatan Jantung Koroner
• Obat-obatan
Pasien bisa diminta untuk mengonsumsi obat-obatan untuk melawan
kolesterol, tekanan darah tinggi dan diabetes
• Bedah Arteri Koroner.
Pencangkokan Pintasan Arteri Koroner adalah prosedur yang digunakan
untuk memintas arteri koroner yang terhalang. Dalam kebanyakan kasus
pencangkokan pintasan menggunakan perpaduan arteri toraks internal dan
vena safena dari kaki. Saat prosedur ini dilakukan, pasien tersambung dengan
mesin jantung paru-paru dan jantung dihentikan.

• Prosedur Kateter.
Bergantung pada keparahan kondisi. bedah dengan invasi minimal juga
tersedia. Prosedur ini mencakup angioplasti atau pembidaian intrakoroner.
• Angioplasti Balon.
Merupakan proses di mana sebuah balon dikembangkan di dalam arteri
yang terhalang seringkali menghasilkan pembentukan kalsium dan lemak di
dalam dinding arteri. Balon dikempiskan dalam waktu singkat, sehingga
memberikan ruang yang lebih luas bagi darah untuk mengalir
V. JERAWAT
a. Pengertian Jerawat
Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat sehingga timbul
beruntus-beruntus dan abses (kantong nanah) yang meradang dan terinfeksi.
b. Penyebab Jerawat
Jerawat paling sering menyerang remaja, tetapi dapat terjadi pada semua usia.
Keadaan ini biasanya mulai timbul pada masa pubertas dan bisa berlanjut selama
bertahun tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormonal yang
merangsang kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak) di kulit. Perubahan
hormonal lainnya yang juga bisa memicu timbulnya jerawat terjadi pada masa
menstruasi, kehamilan pemakaian pil KB atau stres. Jerawat sering kali memburuk
pada musim dingin dan membaik pada musim panas, mungkin disebabkan oleh
efek sinar matahari yang menguntungkan. Makanan hanya sedikit berpengaruh
atau sama sekali tidak berpengaruh terhadap timbulnya jerawat, meskipun
beberapa penderita beranggapan bahwa mereka peka terhadap makanan tertentu.
Selama masa pubertas, kelenjar sebasea menjadi lebih aktif dan menghasilkan
minyak yang berlebihan Minyak yang mengering, kulit yang mengelupas dan
bakteri berkumpul dalarn pori pori kulit dan membentuk komedo minyak dari
selubung akar rambut (folikel) ke Komedo menyebabkan tersumbatnya aliran pori-
pori. Bakteri tumbuh di dalam pori pori yang tersumbat dan menguraikan beberapa
lemak di dalam minyak yang menyebabkan iritasi kulit Jerawat merupakan bintil
hitam dan bintil putih yang mengalami iritasi, Jika infeksi dan iritasi pada jerawat
semakin memburuk maka bisa terbentuk abses.
Jika terdapat komedo jerawat dan pustula (lepuhani berisi nanah) tanpa disertai
abses maka disebut jerawat superfisial. Jika jerawat yang meradang menyusup ke
dalam jaringan kulit di bawahnya dan timbul kista berisi nanah yang bisa pecah
dan berkembang menjadi abses yang lebih besar, maka disebut jerawat dalam.
c. Gejala Jerawat
Jerawat biasanya muncul di wajah dan bahu, tetapi bisa menyebar ke batang
tubuh longan, dan tungkai.Pada jerawat dalom, infeksi dapat menyebar dan
menyebabkan terbentuknya daerah peradangan yang lebih luas dan menonjol, kista
yang berisi nanah dan abses; yang kesemuanya bisa pecah dan meninggalkan
jaringan parut. Jerawat superfisial biasanya tidak meninggalkan jaringan parut.
Menekan atau mencoba memecahkan bisa memperburuk jerawat superficial karena
meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi, peradangan dan pembentukan
jaringan patut
d. Diagnosis Jerawat
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
e. Faktor Risiko Jerawat
Kompres air hangat bisa melunakkan komedo sehingga lebih mudah diangkat.
Komedo bisa diangkat oleh penderita sendiri sebanyak 1-2 kali/minggu dengan
menggunakan jarum steril atau ekstraktor schamberg.
f. Jerawat Superfisial
Untuk menghilangkan jerawat, dapat dioleskan antibiotika clindamycin atau
erythromycin Antibiotika per oral. yaitu tetracycline. minocycline, erythromycin
atau doxicycline, dapat mengurangi atau mencegah jerawat permukaan. Sinar
matahari membantu mengeringkan kulit dan menyebabkan pembentukan sisik
yang sifatnya ringan sehingga mempercepat penyembuhan. Pada penderita yang
menggunakan tretinoin, sinar matahari bisa menyebabkan iritasi yang hebat.
Tretinoin tersedia dalam bentuk krim, cairan atau gel dan mengeringkan kulit tetapi
pemakaiannya harus hati-hati. Jika terjadi iritasi, tretinoin hanya boleh digunakan
pada malam hari.
g. Jerawat Dalam
Diberikan antibiotika tetracycline, minocycline atau erythromycin per oral
selama beberapa minggu. Jika pemberian antibiotika tidak berhasil, diberikan
isotretinoin per oral. Obat ini sangat efektif tetapi bisa menyebabkan cacat bawaan
pada janin. Oleh karena itu, wanita yang sedang menjalani pengobatan dengan
isotretinoin sebaiknya juga menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah
kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai