Laporan Praktikum Elektronika Filter Aktif

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Op-Amp Sebagai Filter Aktif

Fatimah Azzahrah Hanifah-1906303046, Rheivisca Balqies Valentzy-1906304521


Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Depok, Jawa Barat 16436
[email protected]

Ciri-ciri op-amp antara lain yaitu, memiliki dua input dengan satu output, impedansi input tinggi, impedansi output
rendah, penguat open loop tinggi, lebar pita frekuensi tak terhingga, dapat dikonfigurasikan dengan umpan balik,
dan tegangan output nol bila kedua tegangan input sama. Namun, pada kenyataan op-amp memiliki batas tertentu,
tergantung jenis metode pembuatan op-amp tersebut.

PENDAHULUAN TEORI DASAR


Operational amplifier (op-amp) dapat dikatakan Differensiator merupakan rangkaian yang outputnya
sebagai penguat dengan multistage yang mempunyai merupakan fungsi derivative terhadap waktu dan input
input differensial. Op-amp dikemas dalam rangkaian dengan konstanta tertentu. Pada integrator outputnya
terintegrasi (IC). Adapun ciri-ciri op-amp antara lain merupakan fungsi integrasi inputnya. Karena
yaitu, memiliki dua input dengan satu output, merupakan fungsi waktu, bentuk gelombang yang
impedansi input tinggi, impedansi output rendah, dilewatkan akan mengalami perubahan bentuk sesuai
penguat open loop tinggi, lebar pita frekuensi tak dengan hubungan matematisnya. Fungsi waktu berarti
terhingga, dapat dikonfigurasikan dengan umpan pula fungsi frekuensi, rangkaian ini digunakan sebagai
balik, dan tegangan output nol bila kedua tegangan induk dari rangkaian filter aktif, yaitu penguat yang
input sama. Namun, pada kenyataan op-amp memiliki hanya melewatkan daerah frekuensi tertentu.
batas tertentu, tergantung jenis metode pembuatan op-
amp tersebut. TEORI TAMBAHAN

Untuk itu, praktikan membuat rangkaian ini dengan Penguat Op-amp terbagi menjadi dua yaitu op-amp
tujuan untuk memberikan pengertian dasar mengenai penguat linear dan op-amp penguat non linear. Pada
rangkaian integrator dan differensiator dan modul sebelumnya telah dipelajari op-amp sebagai
penerapannya sebagai filter aktif. penguat linear. Pada modul ini akan dipelajari op-amp
sebagai penguat non linear. Op-amp sebagai penguat
non linear merupakan rangkaian penguat yang
menghasilkan sinyal output yang berbeda bentuk
dengan sinyal inputnya. Salah satu rangkaian op-amp
sebagai penguat non linear ialah rangkaian
differensiator dan rangkaian integrator. Selain itu,
rangkaian differensiator dan integrator juga
digunakan untuk merespon frekuensi, misalnya
sebagai rangkaian penapis (filter).
Differensiator yaitu rangkaian penguat yang
melakukan operasi matematis diferensiasi, yaitu
“menghasilkan keluaran tegangan yang berbanding
lurus dengan laju perubahan tegangan input terhadap
waktu”. Dengan kata lain, semakin cepat atau lebih
besar perubahan pada sinyal tegangan input, semakin
besar pula arus input dan semakin besar tegangan
output yang akan berubah.
Rangkaian differensiator akan menghasilkan bentuk
tegangan output yang berbeda dengan tegangan
inputnya. Misal, ketika diberikan sinyal input
berbentuk sinus akan menghasilkan sinyal output
berbentuk cosinus, atau ketika diberikan sinyal input
berbentuk persegi akan menghasilkan sinyal output
berbentuk spike dan ketika diberikan sinyal inout
berbentuk segitiga akan menghasilkan sinyal output sinyal inputnya. Seperti, ketika diberikan gelombang
persegi. persegi akan menghasilkan gelombang segitiga, atau
ketika diberikan gelombang sinus akan menghasilkan
Untuk mendapatkan persamaan tegangan output dari
gelombang negative cosinus, dan ketika diberikan
rangkaian differensiator, dilakukan analisa
gelombang segitiga akan menghasilkan gelombang
menggunakan golden rule. Dari analisa ini akan
persegi.
mendapatkan persamaan tegangan output yaitu:
𝑑𝑉,- Untuk menghasilkan persamaan tegangan output,
𝑉"#$ = −𝑅( 𝐶* perlu dilakukan analisis terhadap rangkaian. Analisis
𝑑𝑡
yang dilakukan prinsipnya sama dengan analisis
Rumus ini secara matematis menunjukkan bahwa rangkaian op-amp inverting. Dengan menganalisis
tegangan output pada rangkaian differensiator menggunakan golden rule akan didapatkan persamaan
merupakan differensiasi dari tegangan input. tegangan output yaitu:
Hubungan dari matematis ini akan menghasilkan
$
bentuk gelombang tegangan output yang berbeda 1
𝑉"#$ = − 𝑉,- 𝑑𝑡 + 𝐾
dengan tegangan inputnya. 𝐶( 𝑅* ;

Rangkaian differensiator mirip seperti rangkaian K merupakan konstanta integrasi terhadap waktu yang
penguat inverting. Sehingga didapatkan persamaan nilainya sesuai dengan nilai tegangan output (Vout)
penguatan dari penguat inverting yaitu: saat t = 0 detik.
𝑅( Untuk mencari persamaan penguatan dari rangkaian
𝐴0 = −
𝑅* integrator dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan penguat inverting. Hanya saja tahanan
Karena tahanan input pada rangkaian differensiator feedback pada rangkaian integrator merupakan
berupa kapasitor, maka didapatkan persamaan kapasitor Cf. Maka persamaan penguatan ialah:
penguatan pada differensiator yaitu:
𝑅(
𝑅( 𝐴0 = −
𝐴0 = − 𝑅*
𝑋3
𝑋3
Dimana Xc didapat dari: 𝐴0 = −
𝑅*
1 1
𝑋3 = = Dimana Xc didapat dari:
𝜔𝐶* 2𝜋𝑓𝐶*
1 1
Maka diperoleh penguatan untuk rangkaian 𝑋3 = =
𝜔𝐶( 2𝜋𝑓𝐶(
differensiator yaitu:
Maka diperoleh penguatan untuk rangkaian integrator
𝐴0 = −𝑅( 𝜔𝐶* = −𝑅( 2𝜋𝑓𝐶*
yaitu:
Dari persamaan penguatan differensiator ini diketahui 1 1
bahwa frekuensi berbanding lurus dengan penguatan 𝐴< = − =−
differensiator sehingga semakin besar frekuensi akan 𝑅* 𝜔𝐶( 𝑅* 2𝜋𝑓𝐶(
menghasilkan nilai penguatan yang semakin besar. Dari persamaan penguatan integrator ini diketahui
Maka, rangkaian differensiator sering digunakan bahwa frekuensi berbanding terbail dengan nilai
sebagai high pass filter untuk meloloskan sinyal penguatan integrator. Sehingga semakin besar
dengan frekuensi besar dan meredam sinyal dengan frekuensi akan menghasilkan nilai penguatan yang
frekuensi kecil. semakin kecil. Karena hal ini, rangkaian integrator
Penguat op-amp selain difungsikan untuk melakukan sering digunakan sebaga low pass filter untuk
operasi matematis differensiasi juga difungsikan untuk meloloskan sinyak dengan frekuensi rendah dan
operasi matematis integrasi yang disebut sebagai meredam sinyal dengan frekuensi tinggi.
rangkaian integrator. Integrator merupakan rangkaian Penyaring atau tapis (filter) merupakan rangkaian
op-amp yang berfungsi untuk menguatkan hasil yang dibuat untuk meloloskan sinyal masukan dengan
integrasi dari sinyal input yang diberikan. frekuansi tertentu dan meredam sinyal masukan
Karena operasi integrasi ini, rangkaian integrator akan dengan frekuensi lainnya. Daerah frekuensi sinyal
menghasilkan sinyal output yang berbeda bentuk dari masukan yang diloloskan disebut pass band dan
daerah frekuensi sinyal masukan yang diredam disebut 𝑅(
stop band. Sementara itu, titik peralihan antara pass 𝐴< = +1
𝑅*
band dan stop band disebut sebagai frekuensi cut-off.
High Pass Filter merupakan filter yang melewatkan
Pada elektronika, filter terbagi menjadi dua yaitu filter sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari
pasif dan filter aktif. Filter pasif merupakan rangkaian frekuensi cut-off dan meredam sinyal dengan
filter yang menggunakan komponen pasif seperti frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off.
resistor, kapasitor, dan induktor. Sementara itu, filter Frekuensi cut-off pada rangkaian ini dapat ditulis
aktif merupakan rangkaian filter pasif yang dengan:
ditambahkan penguat seperti transistor atau op-amp.
1
Berdasarkan kemampuan menangkap frekuensi, filter 𝑓3 =
2𝜋 𝑅* 𝑅= 𝐶* 𝐶=
aktif dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu low
pass filter, high pass filter, band pass filter, dan band ketika R1=R2=R dan C1=C2=C, maka frekuensi cut-
stop filter. Pada modul ini akan dipelajari tiga tipe off:
filter aktif yaitu low pass filter, high pass filter, dan
band pass filter. 1
𝑓3 =
2𝜋𝑅𝐶
Low Pass Filter merupakan filter yang melewatkan
sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari dengan penguatan dapat ditulis sebagai:
frekuensi cut-off serta meredam sinyal dengan
𝑅(
frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off. Low 𝐴< = +1
pass filter terbagi menjadi 2 macam yaitu one pole low 𝑅*
pass filter (filter lolos bawah orde satu) dan two pole
Band Pass Filter merupakan filter yang melewatkan
low pass filter (filter lolos bawah orde dua). sinyal dengan frekuensi tertentu yang dibatasi oleh
Untuk one pole low pass filter dapat dibuat dari satu frekuensi cut-off rendah (fCL) dan frekuensi cut-off
resistor dan satu kapasitor untuk menentukan tinggi (fCH) dan meredam sinyal dengan frekuensi
frekuensi cut-off. Persamaan frekuensi cut-off pada dibawah frekuensi cut-off rendah (fCL) dan di atas
rangkaian ini adalah: frekuensi cut-off tinggi (fCH).

1 Pada tanggapan frekuensi band pass filter terdapat


𝑓3 = istilah badwidth (BW) dan facktor kualitas (Q).
2𝜋𝑅𝐶
Bandwidth atau lebar pita merupakan rentang
dengan pengutan dapat ditulis sebagai: frekuensi dimana sinyal masih dapat dilewatkan. Nilai
bandwidth dapat dicari dengan menggunakan
𝑅(
𝐴< = − persamaan berikut:
𝑅*
𝐵𝑊 = 𝑓@A − 𝑓@B
Untuk rangkaian dengan masukan ke terminal input
inverting op-amp. sementara itu, faktor kualitas merupakan
perbandingan antara frekuensi tengan dengan
𝑅( bandwidth. Frekuensi tengah (f0) merupakan frekuensi
𝐴< = +1
𝑅* puncak dimana nilai penguatan tertinggi dari band
pass filter. Nilai frekuensi tengah dapat dicari dengan
Untuk rangkaian dengan masukan ke terminal input
menggunakan persamaan berikut:
non inverting op-amp.
Sementara itu, untuk rangkaian two pole low pass filter 𝑓; = 𝑓@B × 𝑓@A
terdiri dari 2 kapasitor dan 2 resistor yang Maka, faktor kualitas (Q) dari band pass filter ialah:
dihubungkan ke terminal input non inverting.
Persamaan frekuensi cut-off pada rangkaian ini 𝑓;
adalah: 𝑄=
𝐵𝑊
1 Pada band pass filter, frekuensi cut-off rendah didapat
𝑓3 =
2𝜋 𝑅* 𝑅= 𝐶* 𝐶= dari rangkaian high pass filter. Sedangkan, untuk
frekuensi cut-off tinggi didapat dari rangkaian low
dengan penguatan dapat ditulis sebagai: pass filter. Frekuensi cut-off dari band pass filter
untuk rangkaian orde 1 (seperti di percobaan) dapat
ditulis sebagai berikut:
1
𝑓@B =
2𝜋𝑅* 𝐶*
1
𝑓@A =
2𝜋𝑅= 𝐶=

CARA KERJA
Pada percobaan pertama yaitu differensiator, Gambar 4.2 Rangkaian Integrator
rangkaian disusun seperti gambar 4.1. Pada rangkaian
ini terdapat satu kapasitor sebesar 0,1 µF sebagai
tahanan input dan satu resistor sebesar 1KΩ sebagai
resistor feedback. Tegangan input pada rangkaian ini
berasal dari generator fungsi yang diberikan ke
terminal input inverting.
Rangkaian ini diberikan gelombang sinus dari sinyal
generator dengan frekuensi 1,67 KHz dan amplitudo
200 mV. Kemudian catat gelombang output yang
dihasilkan dan perhatikan bentuk gelombang input dan
outputnya. Jika tidak menghasilkan tegangan output,
ganti kapasitor dengan 10 mF. Lakukan hal yang sama, Gambar 4.3 Rangkaian Low Pass Filter
dengan sinyal input gelombang segitiga dan kotak. Pada percobaan ketiga yaitu low pass filter, rangkaian
Pada percobaan kedua yaitu integrator, rangkaian disusun seperti gambar 4.3. Tegangan input pada
disusun seperti gambar 4.2. Pada rangkaian ini rangkaian ini berasal dari generator fungsi yang
terdapat satu resistor sebesar 1KΩ sebagai resistor diberikan ke terminal input non inverting. Pada
input dan satu kapasitor sebesar 0,1 µF sebagai rangkaian low pass filter terdapat 2 resistor input
tahanan feedback. Tegangan input pada rangkaian ini sebesar 1KΩ (R1 dan R2) dan 2 kapasitor sebesar 1 µF
berasal dari generator fungsi yang diberikan ke (C1 dan C2) yang dihubungkan ke terminal input non
terminal input inverting. inverting. Selain itu, pada rangkaian ini terdapat 1
resistor input sebesar 1 KΩ (R4) dan satu resistor
Sama seperti percobaan pertama, rangkaian diberikan feedback sebesar 10 KΩ (R3) yang dihubungkan ke
gelombang sinus dari sinyal generator dengan terminal input inverting.
frekuensi 1,67 KHz dan amplitudo 200 mV. Kemudian
catat gelombang output yang dihasilkan dan Rangkaian ini diberikan tegangan input sinusoidal
perhatikan bentuk gelombang input dan outputnya. dengan frekuensi rendah dan amplitudo sebesar 1 Vpp.
Jika tidak menghasilkan tegangan output, ganti Kemudian, amati gelombang output yang dihasilkan.
kapasitor dengan 10 mF. Lakukan hal yang sama, Lalu, naikkan frekuensi sinyal input hingga tegangan
dengan sinyal input gelombang segitiga dan kotak. output menjadi 0,707 tegangan output semula dan ini
adalah frekuensi cut-off. Lakukan hal yang sama
dengan mengubah kapasitor menjadi 10 mF.

Gambar 4.1 Rangkaian Differensiator

Gambar 4.4 Rangkaian High Pass Filter


V dan gelombang output berbentuk lancip. Sementara
itu, ketika diberikan gelombang input berupa kotak,
menghasilkan tegangan output sebesar 3,958 V dan
gelombang output berbentuk lancip.
Pada percobaan kedua yaitu integrator, sama seperti
percobaan pertama yaitu tegangan input berasal dari
generator fungsi dengan frekuensi 1,67 KHz dan
amplitudo 200 mV. Pada percobaan ini dilakukan
variasi dengan memberikan gelombang input yang
berbeda yaitu gelombang sinusoidal, segitiga, dan
Gambar 4.5 Rangkaian Band Pass Filter kotak. Dari percobaan ini akan didapat tegangan
output serta bentuk gelombang outputnya.
Pada percobaan keempat yaitu high pass filter,
rangkaian disusun seperti gambar 4.4. Tegangan input Ketika gelombang input yang diberikan berupa
pada rangkaian ini berasal dari generator fungsi yang sinusoidal, menghasilkan tegangan output sebesar
diberikan ke terminal input non inverting. Pada 12,347 V dan gelombang output berbentuk cosinus.
rangkaian high pass filter terdapat 2 kapasitor sebesar Ketika diberikan input berupa gelombang segitiga,
0,1 µF (C1 dan C2) dan 2 resistor sebesar 1 KΩ yang menghasilkan gelombang output sebesar 12,603 V dan
dihubungkan ke terminal input non inverting. Selain gelombang output berbentuk gigi gergaji. Sementara
itu, pada rangkaian ini terdapat 1 resistor input (R3) itu, ketika diberikan gelombang input berupa kotak,
sebesar 1 KΩ dan 1 resistor feedback (R4) sebesar 10 menghasilkan tegangan output sebesar 12,363 V dan
KΩ yang dihubungkan ke terminal input inverting. gelombang output berbentuk gigi gergaji.
Rangkaian ini diberikan tegangan input sinusoidal Pada percobaan ketiga yaitu low pass filter, tegangan
dengan frekuensi tinggi dan amplitudo 1 Vpp. input berasal dari generator fungsi dengan amplitudo 1
Kemudian, amati gelombang output yang dihasilkan. Vpp. Pada percobaan ini dicari frekuensi cut-off
Lalu, turunkan frekuensi hingga tegangan output dengan menentukan Vout 0,707 dari Vout awalnya.
berubah menjadi 0,707 tegangan output semula dan ini Akan tetapi, praktikan tidak berhasil menemukan
merupakan frekuensi cut-off. Lakukan hal yang sama frekuensi-cut off karena tidak ditemukan tegangan
dengan mengubah kapasitor menjadi 10 mF. output yang 0,707 dari tegangan awalnya.
Pada percobaan kelima yaitu band pass filter, Pada kapasitor 1µF dengan frekuensi 50 Hz,
rangkaian disusun seperti gambar 4.5. Tegangan input menghasilkan tegangan output sebesar 12,78 V.
pada rangkaian ini berasal dari generator fungsi yang Sementara itu ketika frekuensi 1KHz, menghasilkan
diberikan ke terminal input inverting. Tegangan input tegangan output sebesar 12,757 V.
sinusoidal diberikan dengan amplitudo 1 Vpp. Dari
frekuensi rendah amati output yang terjadi, kemudian Pada kapasitor 1 mF dengan frekuensi 50 Hz,
naikkan frekuensi perlahan-lahan hingga melewati menghasilkan tegangan output sebesar 0,282 V.
frekuensi tengah dan tegangan output turun menjadi Sementara itu ketika frekuensi 1KHz, menghasilkan
0,707 tegangan output maksimum, ini adalah frekuensi tegangan output sebesar 0,283 V.
cut-off. Pada percobaan keempat yaitu high pass filter,
HASIL tegangan input berasal dari generator fungsi sebesar 1
Vpp. Pada percobaan ini dicari frekuensi cut-off
Pada percobaan pertama yaitu differensiator, tegangan dengan menurunkan frekuensi agar tegangan output
input berasal dari generator fungsi dengan frekuensi 0,707 dari tegangan output awalnya. Akan tetapi,
1,67 KHz dan amplitudo 200 mV. Pada percobaan ini praktikan tidak berhasil menemukan frekuensi-cut off
dilakukan variasi dengan memberikan gelombang karena tidak ditemukan tegangan output yang 0,707
input yang berbeda yaitu gelombang sinusoidal, dari tegangan awalnya.
segitiga, dan kotak. Dari percobaan ini akan didapat
tegangan output serta bentuk gelombang outputnya. Pada kapasitor 0,1µF dengan frekuensi 5KHz,
menghasilkan tegangan output sebesar 12,515 V.
Ketika gelombang input yang diberikan berupa Sementara itu, pada frekuensi 1KHz, menghasilkan
sinusoidal, menghasilkan tegangan output sebesar tegangan output sebesar 12,576 V.
0,298 V dan bentuk gelombang output menjadi
cosinus. Ketika diberikan gelombang input berupa Pada percobaan kelima yaitu band pass filter,
segitiga, menghasilkan tegangan output sebesar 0,565 tegangan input berasal dari generator fungsi sebesar 1
Vpp. Pada percobaan ini dicari frekuensi cut-off tinggi ini, op-amp akan menghasilkan bentuk gelombang
dan frekuensi cut-off rendah dengan mengatur yang berbeda dari bentuk gelombang inputnya.
frekuensi agar tegangan output 0,707 tegangan
maksimumnya. Akan tetapi, praktikan tidak berhasil Ketika tegangan input diberikan, kapasitor yang tidak
mendapatkan frekuensi cut-off tinggi dan frekuensi terisi daya dengan tahanan sangat kecil bertindak
cut-off rendah. sebagai penghubung singkat yang memungkinkan arus
maksimum melewati resistor input.
Pada frekuensi 50 Hz, menghasilkan tegangan output
sebesar 0,071. Sementara itu, pada frekuensi 1KHz, Tidak ada arus yang mengalir ke input op-amp
menghasilkan tegangan output sebesar 1,736 V. sehingga pada titik penjumlah tegangan output akan
nol. Sebagai kapasitor feedback, kapasitor (C) akan
PEMBAHASAN mulai mengisi daya.

Pada percobaan pertama yaitu differensiator, kapasitor Karena kapasitor dihubungkan antara input inverting
terhubung dengan terminal input inverting op-amp dan op-amp dan output op-amp menyebabkan arus
resistor sebagai resistor feedback. Pada rangkaian ini pengisian menurun. Pada titik ini, kapasitor akan
akan menguatkan hasil dari differensiasi sinyal input menghalangi sinyal DC.
yang diberikan. Karena differensiasi ini menyebabkan
bentuk gelombang output berbeda dengan bentuk Ketika kita memberikan sinyal input yang berubah
gelombang inputnya. maka kapasitor akan mengisi dan melepaskan sebagai
respon terhadap perubahan dalam sinyal input.
Rangkaian differensiator akan menghasilkan tegangan Sehingga akan menghasilkan gelombang gigi gergaji
output yang berbanding lurus dengan laju perubahan yang outputnya dipengaruhi oleh RC.
input sehubungan dengan waktu. Maka, semakin cepat
perubahan pada sinyal tegangan input akan Pada percobaan ketiga yaitu low pass filter, pada
menghasilkan perubahan tegangan output yang rangkaian ini akan melewatkan sinyal input dengan
semakin besar. frekuensi di bawah frekuensi cut-off dan meredam
sinyal input dengan frekuensi di atas frekuensi cut-off.
Prinsip kerja dari rangkaian ini ialah sinyal input yang
diberikan akan melewati kapasitor. Kapasitor akan Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini
memblokir semua sinyal DC sehingga tidak ada aliran merupakan rangkaian low pass filter orde dua. Karena
arus ke titik penjumlahan amplifier, sehinggan pada rangkaian ini terdapat dua resistor dan dua
menghasilkan tegangan output nol pada titik tersebut. kapasitor.
Kapasitor hanya bekerja melewatkan sinyal input AC Pada percobaan ini, praktikan tidak berhasil
dan frekuensi yang tergantung pada laju perubahan menemukan frekuensi cut-off karena ketika
sinyal inputnya. disimulasikan dengan besar frekuensi yang berbeda,
Pada frekuensi rendah reaktansi kapasitor (Xc) akan menghasilkan tegangan output dengan besar yang
tinggi sehingga menghasilkan penguatan yang rendah. hampir sama dan tidak mengasilkan 0,707 tegangan
Penguatan yang rendah akan menghasilkan tegangan output awalnya. Namun, praktikan tidak dapat
output yang kecil. Pada frekuensi tinggi, reaktansi mengidentifikasi penyebab dari kesalahan ini.
kapasitor (Xc) akan lebih rendah sehingga Pada percobaan keempat yaitu high pass filter, pada
menghasilkan penguatan yang tinggi. Penguatan yang rangkaian ini akan melewatkan sinyal input dengan
tinggi akan menghasilkan tegangan output yang besar. frekuensi di atas frekuensi cut-off dan meredam sinyal
Namun pada rangkaian differensiator, frekuensi tinggi dengan frekuensi di bawah frekuensi cut-off.
akan mengakibatkan rangkaian menjadi tidak stabil. Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini
Karena efek orde-1 yang menentukan respon frekuensi merupakan rangkaian high pass filter orde dua, Karena
menyebabkan respon orde-2 ketika frekuens tinggi pada rangkaian terdapat dua kapasitor dan dua resistor.
menghasilkan tegangan output yang lebih tinggi dari
seharusnya. Maka, gain harus dikurangi dengan Pada percobaan ini, praktikan tidak berhasil
menambahkan kapasitor sebagai tahanan feedback. menemukan frekuensi cut-off karena ketika
disimulasikan dengan besar frekuensi yang berbeda,
Pada percobaan kedua yaitu integrator, resistor menghasilkan tegangan output dengan besar yang
terhubung dengan terminal input inverting op-amp. hampir sama dan tidak mengasilkan 0,707 tegangan
Sementara itu, kapasitor berfungsi sebagai tahanan output awalnya. Namun, praktikan tidak dapat
feedback. Rangkaian ini akan menguatkan hasil mengidentifikasi penyebab dari kesalahan ini.
integrasi dari sinyal input yang diberikan. Karena hal
Pada percobaan kelima yaitu band pass filter, pada Referensi
rangkaian ini akan melewatkan sinyal dengan
1. Malvino, A., & Bates, D. J. (2008). Electronic Principles.
frekuensi tertentu yaitu sinyal yang dibatasi frekuensi McGraw-Hill Education.
cut-off rendah dan frekuensi cut-off tinggi. Serta, 2. Tim Penulis. Modul Praktikum Elektronika 1.
rangkaian ini akan meredam sinyal yang berada di
bawah frekuensi cut-off rendah dan di atas frekuensi
cut-off tinggi.
Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini
merupakan rangkaian band pass filter orde satu.
Karena pada rangkaian terdapat satu kapasitor dan satu
resistor untuk analisis high pass filter. Dan satu
resistor dan satu kapasitor untuk analisis low pass
filter.
Pada percobaan ini, praktikan tidak berhasil
mendapatkan frekuensi cut-off rendah dan frekuensi
cut-off tinggi. Hal ini karena, tegangan output yang
dihasilkan tidak 0,707 tegangan output maksimumnya.
Namun, praktikan juga tidak dapat mengidentifikasi
penyebab dari kesalahan ini.

KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan modul 9 yaitu op-amp sebagai
filter aktif dapat disimpulkan bahwa:

• Pada rangkaian differensiator, sinyal input


sinusoidal akan menghasilkan gelombang
cosinus, sinyal input segitiga akan
menghasilkan gelombang lancip, dan sinyal
input kotak akan menghasilkan gelombang
lancip.
• Pada rangkaian integrator, sinyal input
sinusoidal akan menghasilkan gelombang
cosinus. Sementara itu, sinyal input segitiga
dan kotak akan menghasilkan gelombang
gigi gergaji.
• Rangkaian low pass filter akan melewatkan
sinyal input dengan frekuensi di bawah
frekuensi cut-off dan meredam sinyal input
dengan frekuensi di atas frekuensi cut-off.
• Rangkaian high pass filter akan melewatkan
sinyal input dengan frekuensi di atas
frekuensi cut-off dan meredam sinyal dengan
frekuensi di bawah frekuensi cut-off.
• Rangkaian band pass filter akan melewatkan
sinyal dengan frekuensi tertentu yaitu sinyal
yang dibatasi frekuensi cut-off rendah dan
frekuensi cut-off tinggi. Serta, rangkaian ini
akan meredam sinyal yang berada di bawah
frekuensi cut-off rendah dan di atas frekuensi
cut-off tinggi.
Tugas Pendahuluan
1. Buat persamaan untuk rangkaian differensiator dan integrator!
Jawab:
• Differensiator
F0
𝐼@ = 𝐶
F$

𝐼,- = 𝐼(
F<GH <IJK
𝐶 =−
F$ LM

F<GH
𝑉"#$ = −𝑅( 𝐶
F$

Penguatan tegangan:
<IJK LM
𝐴0 = =−
<GH NO

LM LM
𝐴0 = − * = −*
P@ =Q(@

𝐴0 = −𝑅( 𝜔𝐶 = −𝑅( 2𝜋𝑓𝐶

• Integrator
F0
𝐼@ = 𝐶
F$

𝐼,- = 𝐼(
<GH F<IJK
= −𝐶(
LGH F$

* $
𝑉"#$ = − ;
𝑉,- 𝑑𝑡 +𝐾
@M LGH

Penguatan tegangan:
<IJK NO
𝐴0 = =−
<GH LGH

* *
P@M =Q(@M
𝐴0 = − =−
LGH LGH

* *
𝐴0 = − =−
P@M LGH =Q(@M LGH
2. Tuliskan kelebihan dan kekurangan filter aktif!
Jawab:
Kelebihan:
• Tidak ada sinyal yang hilang karena op-amp mampu mengalami penguatan yang besar,
sehingga sinyal tidak mengalami pelemahan.
• Tanggapan frekuensi mudah diatur.
• Biaya pembuatan lebih murah serta lebih mudah merangkai rangkaiannya.
• Terhindar dari efek pembebanan karena op-amp memiliki impedansi input yang tinggi
dan impedansi output yang rendah.
Kekurangan:
• Kompenen yang dihasilkan sering panas.
• Adanya pembatasan frekuensi dari komponen yang digunakan sehingga
pengaplikasiaan untuk frekuensi tinggi terbatas.
• Perlu catu daya sebagai sumber agar dapat bekerja.
• Sensitif terhadap perubahan lingkungan.
• Frekuensi kerja yang dipengaruhi oleh karakteristik komponen aktifnya.

3. Tuliskan jenis-jenis filter aktif!


Jawab:
• Low pass filter
• High pass filer
• Band pass filter
• Band stop filter

4. Apa yang dimaksud dengan roll of gate, gain bandwidth product dan pole pada filter aktif?
Jawab:
• Roll of gate adalah kecuraman fungsi transmisi dengan frekuensi. Terutama ketika
analisis rangkaian filter dalam transmisi antara pass band dengan stop band.
• Gain bandwidth product merupakan hasil kali besar bandwidth dan penguat tetap
sehinga ketika penguatan diturunkan respon frekuensi bertambah dan sebaliknya.
• Pole merupakan jumlah kutub yang ada pada filter aktif atau jumlah rangkaian RC yang
terdapat dalam suatu filter.

5. Jelaskan jenis-jenis respon filter aktif!


Jawab:
• Filter Bassel (Maximally Flat Time Delay)
Filter Bessel memiliki passband yang datar dan monotonic stopband seperti pada filter
Butterworth. Namun, untuk orde filter yang sama, roll off rate dalam daerah transisi
untuk filter Bessel lebih sedikit daripada filter Butterworth.
• Filter Cauer (Elliptic)
Filter cauer (elliptic) adalah sebuah filter elektronik dengan ripple yang diratakan pada
passband dan stopband nya. Jumlah dari ripple di setiap band dapat diatur secara
tersendiri, dan tidak ada filter lain dengan orde yang sama yang mempunyai transisi gain
yang lebih cepat antara pass band dan stop band, dengan nilai ripple yang telah
diberikan. Dan filter ini memungkinkan roll of rate berada dalam daerah transisi
tercepat.
• Filter Butterworth (Maximally Flat)
Filter Butterworth menghasilkan kerataan passband yang maksimal. sebuah low-respon
ini sering digunakan sebagai filter anti-aliasing pada aplikasi data konverter dimana
dibutuhkan level sinyal yang tepat pada seluruh passband.
• Filter Chepyshev (Tchebycheff)
Filter Chebyshev adalah filter yang memiliki roll off rate yang lebih cepat daripada filter
Butterworth. Filter ini mengakibatkan adanya riak yang muncul dalam passband dari
respons frekuensi.
• Filter Inverse Chebyshev
Filter Inverse Chebyshev memiliki respons flat band datar, dan respons stopband yang
beriak. Roll off rate dalam daerah transisi dapat dibandingkan dengan roll off rate pada
filter Chebyshev.
TUGAS AKHIR
1. Gambarkan bentuk gelombang input dan output untuk rangkaian differensiator dan
integrator!
Jawab:
Differensiator

Integrator
2. Hitung dan bandingkan frekuensi cut-off untuk masing-masing filter antara teori dan
percobaan yang dilakukan!
Jawab:
Hasil
Filter Kapasitor
Simulasi Teori
1 µF - 0,159 KHz
Low pass filter
10 mF - 0,0159 Hz
0,1 µF - 1,59 KHz
High pass filter
10 mF - 0,0159 Hz
Band Pass Filter 0,01 µF - 9,95 KHz

3. Tuliskan kegunaan, aplikasi dan pengembangan masing-masing filter!


Jawab:
Low Pass Filter
• Kegunaan: meneruskan sinyal berfrekuensi rendah dan meredam sinyal
berfrekuensi tinggi
• Aplikasi: Aplikasi audio, yaitu pada peredaman frekuensi tinggi (yang biasa
digunakan pada tweeter) sebelum masuk speaker bass atau subwoofer
(frekuensi rendah). Sinyal berupa data-data digital dapat difilter dengan
melakukan operasi matematika seperti konvolusi. Finite impulse response
(FIR) dan Infinite impulse response (IIR) adalah algoritma untuk memfilter
sinyal digital.
• Pengembangan: Gaussian Filter
High Pass Filter
• Kegunaan: Sebagai filter yang dapat memblokir component frekuensi rendah
yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal komplek saat melewati frekuensi
tertinggi.
• Aplikasi: Digunakan sebagai bagian dari pengembangan crossover audio
untuk mengarahkan frekuensi tinggi ke tweeter sementara pelemahan sinyal
bass yang dapat mengganggu, atau kerusakan, pembicara.
Band Pass Filter
• Kegunaan: Digunakan untuk melewatkan frekuensi tertentu dan menahan
range frekuensi tertentu.
• Aplikasi: Sebagai nirkabel pemancar dan penerima, karena fungsi utama filter
seperti di pemancar adalah untuk membatasi bandwidth sinyal output
minimum yang diperlukan untuk menyampaikan data pada kecepatan yang
diinginkan dan dalam bentuk yang diinginkan.

4. Buat analisis, kesimpulan dan kesalahan relatifnya!


Jawab:
Analisis
Pada percobaan pertama yaitu differensiator, kapasitor terhubung dengan terminal input
inverting op-amp dan resistor sebagai resistor feedback. Pada rangkaian ini akan
menguatkan hasil dari differensiasi sinyal input yang diberikan. Karena differensiasi ini
menyebabkan bentuk gelombang output berbeda dengan bentuk gelombang inputnya.
Rangkaian differensiator akan menghasilkan tegangan output yang berbanding lurus
dengan laju perubahan input sehubungan dengan waktu. Maka, semakin cepat perubahan
pada sinyal tegangan input akan menghasilkan perubahan tegangan output yang semakin
besar.
Prinsip kerja dari rangkaian ini ialah sinyal input yang diberikan akan melewati kapasitor.
Kapasitor akan memblokir semua sinyal DC sehingga tidak ada aliran arus ke titik
penjumlahan amplifier, sehinggan menghasilkan tegangan output nol pada titik tersebut.
Kapasitor hanya bekerja melewatkan sinyal input AC dan frekuensi yang tergantung pada
laju perubahan sinyal inputnya.
Pada frekuensi rendah reaktansi kapasitor (Xc) akan tinggi sehingga menghasilkan
penguatan yang rendah. Penguatan yang rendah akan menghasilkan tegangan output yang
kecil. Pada frekuensi tinggi, reaktansi kapasitor (Xc) akan lebih rendah sehingga
menghasilkan penguatan yang tinggi. Penguatan yang tinggi akan menghasilkan tegangan
output yang besar.
Namun pada rangkaian differensiator, frekuensi tinggi akan mengakibatkan rangkaian
menjadi tidak stabil. Karena efek orde-1 yang menentukan respon frekuensi menyebabkan
respon orde-2 ketika frekuens tinggi menghasilkan tegangan output yang lebih tinggi dari
seharusnya. Maka, gain harus dikurangi dengan menambahkan kapasitor sebagai tahanan
feedback.
Pada percobaan kedua yaitu integrator, resistor terhubung dengan terminal input inverting
op-amp. Sementara itu, kapasitor berfungsi sebagai tahanan feedback. Rangkaian ini akan
menguatkan hasil integrasi dari sinyal input yang diberikan. Karena hal ini, op-amp akan
menghasilkan bentuk gelombang yang berbeda dari bentuk gelombang inputnya.
Ketika tegangan input diberikan, kapasitor yang tidak terisi daya dengan tahanan sangat
kecil bertindak sebagai penghubung singkat yang memungkinkan arus maksimum
melewati resistor input.
Tidak ada arus yang mengalir ke input op-amp sehingga pada titik penjumlah tegangan
output akan nol. Sebagai kapasitor feedback, kapasitor (C) akan mulai mengisi daya.
Karena kapasitor dihubungkan antara input inverting op-amp dan output op-amp
menyebabkan arus pengisian menurun. Pada titik ini, kapasitor akan menghalangi sinyal
DC.
Ketika kita memberikan sinyal input yang berubah maka kapasitor akan mengisi dan
melepaskan sebagai respon terhadap perubahan dalam sinyal input. Sehingga akan
menghasilkan gelombang gigi gergaji yang outputnya dipengaruhi oleh RC.
Pada percobaan ketiga yaitu low pass filter, pada rangkaian ini akan melewatkan sinyal
input dengan frekuensi di bawah frekuensi cut-off dan meredam sinyal input dengan
frekuensi di atas frekuensi cut-off.
Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini merupakan rangkaian low pass filter orde
dua. Karena pada rangkaian ini terdapat dua resistor dan dua kapasitor.
Pada percobaan ini, praktikan tidak berhasil menemukan frekuensi cut-off karena ketika
disimulasikan dengan besar frekuensi yang berbeda, menghasilkan tegangan output dengan
besar yang hampir sama dan tidak mengasilkan 0,707 tegangan output awalnya. Namun,
praktikan tidak dapat mengidentifikasi penyebab dari kesalahan ini.
Pada percobaan keempat yaitu high pass filter, pada rangkaian ini akan melewatkan sinyal
input dengan frekuensi di atas frekuensi cut-off dan meredam sinyal dengan frekuensi di
bawah frekuensi cut-off.
Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini merupakan rangkaian high pass filter orde
dua, Karena pada rangkaian terdapat dua kapasitor dan dua resistor.
Pada percobaan ini, praktikan tidak berhasil menemukan frekuensi cut-off karena ketika
disimulasikan dengan besar frekuensi yang berbeda, menghasilkan tegangan output dengan
besar yang hampir sama dan tidak mengasilkan 0,707 tegangan output awalnya. Namun,
praktikan tidak dapat mengidentifikasi penyebab dari kesalahan ini.
Pada percobaan kelima yaitu band pass filter, pada rangkaian ini akan melewatkan sinyal
dengan frekuensi tertentu yaitu sinyal yang dibatasi frekuensi cut-off rendah dan frekuensi
cut-off tinggi. Serta, rangkaian ini akan meredam sinyal yang berada di bawah frekuensi
cut-off rendah dan di atas frekuensi cut-off tinggi.
Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini merupakan rangkaian band pass filter orde
satu. Karena pada rangkaian terdapat satu kapasitor dan satu resistor untuk analisis high
pass filter. Dan satu resistor dan satu kapasitor untuk analisis low pass filter.
Pada percobaan ini, praktikan tidak berhasil mendapatkan frekuensi cut-off rendah dan
frekuensi cut-off tinggi. Hal ini karena, tegangan output yang dihasilkan tidak 0,707
tegangan output maksimumnya. Namun, praktikan juga tidak dapat mengidentifikasi
penyebab dari kesalahan ini.
Kesimpulan
• Pada rangkaian differensiator, sinyal input sinusoidal akan menghasilkan gelombang
cosinus, sinyal input segitiga akan menghasilkan gelombang lancip, dan sinyal input
kotak akan menghasilkan gelombang lancip.
• Pada rangkaian integrator, sinyal input sinusoidal akan menghasilkan gelombang
cosinus. Sementara itu, sinyal input segitiga dan kotak akan menghasilkan gelombang
gigi gergaji.
• Rangkaian low pass filter akan melewatkan sinyal input dengan frekuensi di bawah
frekuensi cut-off dan meredam sinyal input dengan frekuensi di atas frekuensi cut-off.
• Rangkaian high pass filter akan melewatkan sinyal input dengan frekuensi di atas
frekuensi cut-off dan meredam sinyal dengan frekuensi di bawah frekuensi cut-off.
• Rangkaian band pass filter akan melewatkan sinyal dengan frekuensi tertentu yaitu
sinyal yang dibatasi frekuensi cut-off rendah dan frekuensi cut-off tinggi. Serta,
rangkaian ini akan meredam sinyal yang berada di bawah frekuensi cut-off rendah dan
di atas frekuensi cut-off tinggi.
Kesalahan Relatif
Tidak dapat ditentukan karena tidak berhasil menemukan frekuensi cut-off pada saat
simulasi.
SIMULASI
Percobaan 1 (Differensiator)

Gelombang Simulasi Hasil

0,298 V

Sinusoidal

0,565 V

Segitiga

3,958 V

Kotak
Percobaan 2 (Integrator)

Gelombang Simulasi Hasil

12,347 V

Sinusoidal

12,603 V

Segitiga

12,363 V

Kotak
Percobaan 3 (Low Pass Filter)

Kapasitor Simulasi Hasil


f = 50Hz
Vout = 12,78 V

1 µF
f = 1KHz
Vout = 12,757 V

f = 50 Hz
Vout = 0,282 V

10 mF
f = 1KHz
Vout = 0,283 V
Percobaan 4 (High Pass Filter)

Kapasitor Simulasi Hasil


f = 5KHz
Vout = 12,515 V

0,1 µF
f = 1KHz
Vout = 12,576 V

f = 5KHz
Vout = 0,282 V

10 mF
f = 1KHz
Vout = 0,283 V
Percobaan 5 (Band Pass Filter)

Kapasitor Simulasi Hasil


f = 50Hz
Vout = 0,071 V

0,01 µF
f = 1KHz
Vout = 1,736 V

Anda mungkin juga menyukai