Laporan Praktikum Elektronika Filter Aktif
Laporan Praktikum Elektronika Filter Aktif
Laporan Praktikum Elektronika Filter Aktif
Ciri-ciri op-amp antara lain yaitu, memiliki dua input dengan satu output, impedansi input tinggi, impedansi output
rendah, penguat open loop tinggi, lebar pita frekuensi tak terhingga, dapat dikonfigurasikan dengan umpan balik,
dan tegangan output nol bila kedua tegangan input sama. Namun, pada kenyataan op-amp memiliki batas tertentu,
tergantung jenis metode pembuatan op-amp tersebut.
Untuk itu, praktikan membuat rangkaian ini dengan Penguat Op-amp terbagi menjadi dua yaitu op-amp
tujuan untuk memberikan pengertian dasar mengenai penguat linear dan op-amp penguat non linear. Pada
rangkaian integrator dan differensiator dan modul sebelumnya telah dipelajari op-amp sebagai
penerapannya sebagai filter aktif. penguat linear. Pada modul ini akan dipelajari op-amp
sebagai penguat non linear. Op-amp sebagai penguat
non linear merupakan rangkaian penguat yang
menghasilkan sinyal output yang berbeda bentuk
dengan sinyal inputnya. Salah satu rangkaian op-amp
sebagai penguat non linear ialah rangkaian
differensiator dan rangkaian integrator. Selain itu,
rangkaian differensiator dan integrator juga
digunakan untuk merespon frekuensi, misalnya
sebagai rangkaian penapis (filter).
Differensiator yaitu rangkaian penguat yang
melakukan operasi matematis diferensiasi, yaitu
“menghasilkan keluaran tegangan yang berbanding
lurus dengan laju perubahan tegangan input terhadap
waktu”. Dengan kata lain, semakin cepat atau lebih
besar perubahan pada sinyal tegangan input, semakin
besar pula arus input dan semakin besar tegangan
output yang akan berubah.
Rangkaian differensiator akan menghasilkan bentuk
tegangan output yang berbeda dengan tegangan
inputnya. Misal, ketika diberikan sinyal input
berbentuk sinus akan menghasilkan sinyal output
berbentuk cosinus, atau ketika diberikan sinyal input
berbentuk persegi akan menghasilkan sinyal output
berbentuk spike dan ketika diberikan sinyal inout
berbentuk segitiga akan menghasilkan sinyal output sinyal inputnya. Seperti, ketika diberikan gelombang
persegi. persegi akan menghasilkan gelombang segitiga, atau
ketika diberikan gelombang sinus akan menghasilkan
Untuk mendapatkan persamaan tegangan output dari
gelombang negative cosinus, dan ketika diberikan
rangkaian differensiator, dilakukan analisa
gelombang segitiga akan menghasilkan gelombang
menggunakan golden rule. Dari analisa ini akan
persegi.
mendapatkan persamaan tegangan output yaitu:
𝑑𝑉,- Untuk menghasilkan persamaan tegangan output,
𝑉"#$ = −𝑅( 𝐶* perlu dilakukan analisis terhadap rangkaian. Analisis
𝑑𝑡
yang dilakukan prinsipnya sama dengan analisis
Rumus ini secara matematis menunjukkan bahwa rangkaian op-amp inverting. Dengan menganalisis
tegangan output pada rangkaian differensiator menggunakan golden rule akan didapatkan persamaan
merupakan differensiasi dari tegangan input. tegangan output yaitu:
Hubungan dari matematis ini akan menghasilkan
$
bentuk gelombang tegangan output yang berbeda 1
𝑉"#$ = − 𝑉,- 𝑑𝑡 + 𝐾
dengan tegangan inputnya. 𝐶( 𝑅* ;
Rangkaian differensiator mirip seperti rangkaian K merupakan konstanta integrasi terhadap waktu yang
penguat inverting. Sehingga didapatkan persamaan nilainya sesuai dengan nilai tegangan output (Vout)
penguatan dari penguat inverting yaitu: saat t = 0 detik.
𝑅( Untuk mencari persamaan penguatan dari rangkaian
𝐴0 = −
𝑅* integrator dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan penguat inverting. Hanya saja tahanan
Karena tahanan input pada rangkaian differensiator feedback pada rangkaian integrator merupakan
berupa kapasitor, maka didapatkan persamaan kapasitor Cf. Maka persamaan penguatan ialah:
penguatan pada differensiator yaitu:
𝑅(
𝑅( 𝐴0 = −
𝐴0 = − 𝑅*
𝑋3
𝑋3
Dimana Xc didapat dari: 𝐴0 = −
𝑅*
1 1
𝑋3 = = Dimana Xc didapat dari:
𝜔𝐶* 2𝜋𝑓𝐶*
1 1
Maka diperoleh penguatan untuk rangkaian 𝑋3 = =
𝜔𝐶( 2𝜋𝑓𝐶(
differensiator yaitu:
Maka diperoleh penguatan untuk rangkaian integrator
𝐴0 = −𝑅( 𝜔𝐶* = −𝑅( 2𝜋𝑓𝐶*
yaitu:
Dari persamaan penguatan differensiator ini diketahui 1 1
bahwa frekuensi berbanding lurus dengan penguatan 𝐴< = − =−
differensiator sehingga semakin besar frekuensi akan 𝑅* 𝜔𝐶( 𝑅* 2𝜋𝑓𝐶(
menghasilkan nilai penguatan yang semakin besar. Dari persamaan penguatan integrator ini diketahui
Maka, rangkaian differensiator sering digunakan bahwa frekuensi berbanding terbail dengan nilai
sebagai high pass filter untuk meloloskan sinyal penguatan integrator. Sehingga semakin besar
dengan frekuensi besar dan meredam sinyal dengan frekuensi akan menghasilkan nilai penguatan yang
frekuensi kecil. semakin kecil. Karena hal ini, rangkaian integrator
Penguat op-amp selain difungsikan untuk melakukan sering digunakan sebaga low pass filter untuk
operasi matematis differensiasi juga difungsikan untuk meloloskan sinyak dengan frekuensi rendah dan
operasi matematis integrasi yang disebut sebagai meredam sinyal dengan frekuensi tinggi.
rangkaian integrator. Integrator merupakan rangkaian Penyaring atau tapis (filter) merupakan rangkaian
op-amp yang berfungsi untuk menguatkan hasil yang dibuat untuk meloloskan sinyal masukan dengan
integrasi dari sinyal input yang diberikan. frekuansi tertentu dan meredam sinyal masukan
Karena operasi integrasi ini, rangkaian integrator akan dengan frekuensi lainnya. Daerah frekuensi sinyal
menghasilkan sinyal output yang berbeda bentuk dari masukan yang diloloskan disebut pass band dan
daerah frekuensi sinyal masukan yang diredam disebut 𝑅(
stop band. Sementara itu, titik peralihan antara pass 𝐴< = +1
𝑅*
band dan stop band disebut sebagai frekuensi cut-off.
High Pass Filter merupakan filter yang melewatkan
Pada elektronika, filter terbagi menjadi dua yaitu filter sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari
pasif dan filter aktif. Filter pasif merupakan rangkaian frekuensi cut-off dan meredam sinyal dengan
filter yang menggunakan komponen pasif seperti frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off.
resistor, kapasitor, dan induktor. Sementara itu, filter Frekuensi cut-off pada rangkaian ini dapat ditulis
aktif merupakan rangkaian filter pasif yang dengan:
ditambahkan penguat seperti transistor atau op-amp.
1
Berdasarkan kemampuan menangkap frekuensi, filter 𝑓3 =
2𝜋 𝑅* 𝑅= 𝐶* 𝐶=
aktif dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu low
pass filter, high pass filter, band pass filter, dan band ketika R1=R2=R dan C1=C2=C, maka frekuensi cut-
stop filter. Pada modul ini akan dipelajari tiga tipe off:
filter aktif yaitu low pass filter, high pass filter, dan
band pass filter. 1
𝑓3 =
2𝜋𝑅𝐶
Low Pass Filter merupakan filter yang melewatkan
sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari dengan penguatan dapat ditulis sebagai:
frekuensi cut-off serta meredam sinyal dengan
𝑅(
frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off. Low 𝐴< = +1
pass filter terbagi menjadi 2 macam yaitu one pole low 𝑅*
pass filter (filter lolos bawah orde satu) dan two pole
Band Pass Filter merupakan filter yang melewatkan
low pass filter (filter lolos bawah orde dua). sinyal dengan frekuensi tertentu yang dibatasi oleh
Untuk one pole low pass filter dapat dibuat dari satu frekuensi cut-off rendah (fCL) dan frekuensi cut-off
resistor dan satu kapasitor untuk menentukan tinggi (fCH) dan meredam sinyal dengan frekuensi
frekuensi cut-off. Persamaan frekuensi cut-off pada dibawah frekuensi cut-off rendah (fCL) dan di atas
rangkaian ini adalah: frekuensi cut-off tinggi (fCH).
CARA KERJA
Pada percobaan pertama yaitu differensiator, Gambar 4.2 Rangkaian Integrator
rangkaian disusun seperti gambar 4.1. Pada rangkaian
ini terdapat satu kapasitor sebesar 0,1 µF sebagai
tahanan input dan satu resistor sebesar 1KΩ sebagai
resistor feedback. Tegangan input pada rangkaian ini
berasal dari generator fungsi yang diberikan ke
terminal input inverting.
Rangkaian ini diberikan gelombang sinus dari sinyal
generator dengan frekuensi 1,67 KHz dan amplitudo
200 mV. Kemudian catat gelombang output yang
dihasilkan dan perhatikan bentuk gelombang input dan
outputnya. Jika tidak menghasilkan tegangan output,
ganti kapasitor dengan 10 mF. Lakukan hal yang sama, Gambar 4.3 Rangkaian Low Pass Filter
dengan sinyal input gelombang segitiga dan kotak. Pada percobaan ketiga yaitu low pass filter, rangkaian
Pada percobaan kedua yaitu integrator, rangkaian disusun seperti gambar 4.3. Tegangan input pada
disusun seperti gambar 4.2. Pada rangkaian ini rangkaian ini berasal dari generator fungsi yang
terdapat satu resistor sebesar 1KΩ sebagai resistor diberikan ke terminal input non inverting. Pada
input dan satu kapasitor sebesar 0,1 µF sebagai rangkaian low pass filter terdapat 2 resistor input
tahanan feedback. Tegangan input pada rangkaian ini sebesar 1KΩ (R1 dan R2) dan 2 kapasitor sebesar 1 µF
berasal dari generator fungsi yang diberikan ke (C1 dan C2) yang dihubungkan ke terminal input non
terminal input inverting. inverting. Selain itu, pada rangkaian ini terdapat 1
resistor input sebesar 1 KΩ (R4) dan satu resistor
Sama seperti percobaan pertama, rangkaian diberikan feedback sebesar 10 KΩ (R3) yang dihubungkan ke
gelombang sinus dari sinyal generator dengan terminal input inverting.
frekuensi 1,67 KHz dan amplitudo 200 mV. Kemudian
catat gelombang output yang dihasilkan dan Rangkaian ini diberikan tegangan input sinusoidal
perhatikan bentuk gelombang input dan outputnya. dengan frekuensi rendah dan amplitudo sebesar 1 Vpp.
Jika tidak menghasilkan tegangan output, ganti Kemudian, amati gelombang output yang dihasilkan.
kapasitor dengan 10 mF. Lakukan hal yang sama, Lalu, naikkan frekuensi sinyal input hingga tegangan
dengan sinyal input gelombang segitiga dan kotak. output menjadi 0,707 tegangan output semula dan ini
adalah frekuensi cut-off. Lakukan hal yang sama
dengan mengubah kapasitor menjadi 10 mF.
Pada percobaan pertama yaitu differensiator, kapasitor Karena kapasitor dihubungkan antara input inverting
terhubung dengan terminal input inverting op-amp dan op-amp dan output op-amp menyebabkan arus
resistor sebagai resistor feedback. Pada rangkaian ini pengisian menurun. Pada titik ini, kapasitor akan
akan menguatkan hasil dari differensiasi sinyal input menghalangi sinyal DC.
yang diberikan. Karena differensiasi ini menyebabkan
bentuk gelombang output berbeda dengan bentuk Ketika kita memberikan sinyal input yang berubah
gelombang inputnya. maka kapasitor akan mengisi dan melepaskan sebagai
respon terhadap perubahan dalam sinyal input.
Rangkaian differensiator akan menghasilkan tegangan Sehingga akan menghasilkan gelombang gigi gergaji
output yang berbanding lurus dengan laju perubahan yang outputnya dipengaruhi oleh RC.
input sehubungan dengan waktu. Maka, semakin cepat
perubahan pada sinyal tegangan input akan Pada percobaan ketiga yaitu low pass filter, pada
menghasilkan perubahan tegangan output yang rangkaian ini akan melewatkan sinyal input dengan
semakin besar. frekuensi di bawah frekuensi cut-off dan meredam
sinyal input dengan frekuensi di atas frekuensi cut-off.
Prinsip kerja dari rangkaian ini ialah sinyal input yang
diberikan akan melewati kapasitor. Kapasitor akan Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini
memblokir semua sinyal DC sehingga tidak ada aliran merupakan rangkaian low pass filter orde dua. Karena
arus ke titik penjumlahan amplifier, sehinggan pada rangkaian ini terdapat dua resistor dan dua
menghasilkan tegangan output nol pada titik tersebut. kapasitor.
Kapasitor hanya bekerja melewatkan sinyal input AC Pada percobaan ini, praktikan tidak berhasil
dan frekuensi yang tergantung pada laju perubahan menemukan frekuensi cut-off karena ketika
sinyal inputnya. disimulasikan dengan besar frekuensi yang berbeda,
Pada frekuensi rendah reaktansi kapasitor (Xc) akan menghasilkan tegangan output dengan besar yang
tinggi sehingga menghasilkan penguatan yang rendah. hampir sama dan tidak mengasilkan 0,707 tegangan
Penguatan yang rendah akan menghasilkan tegangan output awalnya. Namun, praktikan tidak dapat
output yang kecil. Pada frekuensi tinggi, reaktansi mengidentifikasi penyebab dari kesalahan ini.
kapasitor (Xc) akan lebih rendah sehingga Pada percobaan keempat yaitu high pass filter, pada
menghasilkan penguatan yang tinggi. Penguatan yang rangkaian ini akan melewatkan sinyal input dengan
tinggi akan menghasilkan tegangan output yang besar. frekuensi di atas frekuensi cut-off dan meredam sinyal
Namun pada rangkaian differensiator, frekuensi tinggi dengan frekuensi di bawah frekuensi cut-off.
akan mengakibatkan rangkaian menjadi tidak stabil. Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini
Karena efek orde-1 yang menentukan respon frekuensi merupakan rangkaian high pass filter orde dua, Karena
menyebabkan respon orde-2 ketika frekuens tinggi pada rangkaian terdapat dua kapasitor dan dua resistor.
menghasilkan tegangan output yang lebih tinggi dari
seharusnya. Maka, gain harus dikurangi dengan Pada percobaan ini, praktikan tidak berhasil
menambahkan kapasitor sebagai tahanan feedback. menemukan frekuensi cut-off karena ketika
disimulasikan dengan besar frekuensi yang berbeda,
Pada percobaan kedua yaitu integrator, resistor menghasilkan tegangan output dengan besar yang
terhubung dengan terminal input inverting op-amp. hampir sama dan tidak mengasilkan 0,707 tegangan
Sementara itu, kapasitor berfungsi sebagai tahanan output awalnya. Namun, praktikan tidak dapat
feedback. Rangkaian ini akan menguatkan hasil mengidentifikasi penyebab dari kesalahan ini.
integrasi dari sinyal input yang diberikan. Karena hal
Pada percobaan kelima yaitu band pass filter, pada Referensi
rangkaian ini akan melewatkan sinyal dengan
1. Malvino, A., & Bates, D. J. (2008). Electronic Principles.
frekuensi tertentu yaitu sinyal yang dibatasi frekuensi McGraw-Hill Education.
cut-off rendah dan frekuensi cut-off tinggi. Serta, 2. Tim Penulis. Modul Praktikum Elektronika 1.
rangkaian ini akan meredam sinyal yang berada di
bawah frekuensi cut-off rendah dan di atas frekuensi
cut-off tinggi.
Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini
merupakan rangkaian band pass filter orde satu.
Karena pada rangkaian terdapat satu kapasitor dan satu
resistor untuk analisis high pass filter. Dan satu
resistor dan satu kapasitor untuk analisis low pass
filter.
Pada percobaan ini, praktikan tidak berhasil
mendapatkan frekuensi cut-off rendah dan frekuensi
cut-off tinggi. Hal ini karena, tegangan output yang
dihasilkan tidak 0,707 tegangan output maksimumnya.
Namun, praktikan juga tidak dapat mengidentifikasi
penyebab dari kesalahan ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan modul 9 yaitu op-amp sebagai
filter aktif dapat disimpulkan bahwa:
𝐼,- = 𝐼(
F<GH <IJK
𝐶 =−
F$ LM
F<GH
𝑉"#$ = −𝑅( 𝐶
F$
Penguatan tegangan:
<IJK LM
𝐴0 = =−
<GH NO
LM LM
𝐴0 = − * = −*
P@ =Q(@
• Integrator
F0
𝐼@ = 𝐶
F$
𝐼,- = 𝐼(
<GH F<IJK
= −𝐶(
LGH F$
* $
𝑉"#$ = − ;
𝑉,- 𝑑𝑡 +𝐾
@M LGH
Penguatan tegangan:
<IJK NO
𝐴0 = =−
<GH LGH
* *
P@M =Q(@M
𝐴0 = − =−
LGH LGH
* *
𝐴0 = − =−
P@M LGH =Q(@M LGH
2. Tuliskan kelebihan dan kekurangan filter aktif!
Jawab:
Kelebihan:
• Tidak ada sinyal yang hilang karena op-amp mampu mengalami penguatan yang besar,
sehingga sinyal tidak mengalami pelemahan.
• Tanggapan frekuensi mudah diatur.
• Biaya pembuatan lebih murah serta lebih mudah merangkai rangkaiannya.
• Terhindar dari efek pembebanan karena op-amp memiliki impedansi input yang tinggi
dan impedansi output yang rendah.
Kekurangan:
• Kompenen yang dihasilkan sering panas.
• Adanya pembatasan frekuensi dari komponen yang digunakan sehingga
pengaplikasiaan untuk frekuensi tinggi terbatas.
• Perlu catu daya sebagai sumber agar dapat bekerja.
• Sensitif terhadap perubahan lingkungan.
• Frekuensi kerja yang dipengaruhi oleh karakteristik komponen aktifnya.
4. Apa yang dimaksud dengan roll of gate, gain bandwidth product dan pole pada filter aktif?
Jawab:
• Roll of gate adalah kecuraman fungsi transmisi dengan frekuensi. Terutama ketika
analisis rangkaian filter dalam transmisi antara pass band dengan stop band.
• Gain bandwidth product merupakan hasil kali besar bandwidth dan penguat tetap
sehinga ketika penguatan diturunkan respon frekuensi bertambah dan sebaliknya.
• Pole merupakan jumlah kutub yang ada pada filter aktif atau jumlah rangkaian RC yang
terdapat dalam suatu filter.
Integrator
2. Hitung dan bandingkan frekuensi cut-off untuk masing-masing filter antara teori dan
percobaan yang dilakukan!
Jawab:
Hasil
Filter Kapasitor
Simulasi Teori
1 µF - 0,159 KHz
Low pass filter
10 mF - 0,0159 Hz
0,1 µF - 1,59 KHz
High pass filter
10 mF - 0,0159 Hz
Band Pass Filter 0,01 µF - 9,95 KHz
0,298 V
Sinusoidal
0,565 V
Segitiga
3,958 V
Kotak
Percobaan 2 (Integrator)
12,347 V
Sinusoidal
12,603 V
Segitiga
12,363 V
Kotak
Percobaan 3 (Low Pass Filter)
1 µF
f = 1KHz
Vout = 12,757 V
f = 50 Hz
Vout = 0,282 V
10 mF
f = 1KHz
Vout = 0,283 V
Percobaan 4 (High Pass Filter)
0,1 µF
f = 1KHz
Vout = 12,576 V
f = 5KHz
Vout = 0,282 V
10 mF
f = 1KHz
Vout = 0,283 V
Percobaan 5 (Band Pass Filter)
0,01 µF
f = 1KHz
Vout = 1,736 V