Identifikasi Kation

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Laboratorium Kimia Analisis Kualitatif

Semester 1 2020/2021

LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI KATion

Pembimbing : Setyo Erna Widiyanti, S. S. T. ,M. Eng.


Kelompok : 2 (dua)
Tgl. Praktikum : 12 November 2020

Nama : Nurfatihah Rezky


Nim : 43220040
Kelas : 1B D4 Teknologi Kimia Industri

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2020
IDENTIFIKASI KATION

I. TUJUAN
1. Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat mengenal sifat-sifat
kation.
2. Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa terampil mengambil dan
mencampurkan pereaksi.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
1) Tabung reaksi 20 buah
2) Rak tabung reaksi. 1 buah
3) Pipet tetes. 1 buah
4) Pipet ukur 1 buah
5) Botol semprot 1 buah
6) Gelas kimia 250 ml 1 buah
2. Bahan
1) AgNO3
2) NaOH 2M

3) KI 0,1 M
4) NH3 1M
5) K2CrO4 0,1 M
6) Hg(NO3)2 0,1 M
7) CH3COOH
8) NH4(CO3)2
9) AgNO3
10) Pb(NO3)2
11) CuSO4
12) SnCl2
13) FeSO4
14) KMnO4
15) HCl
16) HNO3
17) KCNS
18) K4Fe(CN)6
19) NaBrO3
20) K3Fe(CN)6
21) Ba(NO3)2
22) CaCl2

III. DASAR TEORI


Konsep analisis kimia pada umumnya dibagi menjadi dua, yakni
Analisis Kualitatif. Analisis Kualitatif merupakan cara untuk menganalisis
atau menentukan jenis zat dan ion-ionnya yang terdapat didalam suatu
senyawa atau larutan yang paling efektif. Ion-ion dalam larutan membentuk
kation dan anion dari reaksi penguraian ion-ionnya. Cara menganalisis jenis
zat atau ion yang terdapat dalam larutan, dapat menggunakan bantuan alat
indra seperti mata, hidung, dan lidah untuk mempermudah mengetahui
jenisnya dari sifat fisik (warna, bentuk, dan bau), sifat kimia serta yang
paling penting pembeda dari dua macam zat atau senyawa yang terpisah
dalam suatu larutan.
Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting
dalam analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk Kristal atau
koloid dan dengan warna yang berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat
dilakukan dengan penyaringan ataupun sentrifugasi. Endapan tersebut
terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.
Kelarutan suatu endapan adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan
jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti tekanan,
suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut.Perubahan larutan dengan
perubahan tekanan tidak mempunyai arti penting dalam analisa kualitatif,
karena semua pekarjaan dilakukan dalam wadah terbuka padatekanan
atmosfer. kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan
kecuali pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya.
Pemeriksaan ion logam (kation) , dilakukan dengan cara pengerjaan
yaitu dengan menambahkan reagen atau pereaksi pengenal, larut tidaknya
larutan atau terbentuknya endapan, penganalisis dapat lnagsung
menggolongkan ion logam (kation) sesuai dengan golongannya.

Penggolongan kation adalaha sebagai berikut :


 Gol I : Ag+, Pb2+, Hg22+
 Gol IIA : Hg2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+
 Gol IIB : Sn2+, Sn4+, Sb3+, Sb5+, As3+, As5+
 Gol IIIA : Al3+, Cr3+, Fe2+, Fe3+
 Gol IIIB : Mn2+, Zn2+, Ni2+, Co2+
 Gol IV : Ba2+, Sr2+, Ca2+
 Gol V : Mg2+, Na2+, K+, NH4+

IV. PROSEDUR KERJA


Golongan I
1. Ag+
a) 1 mL larutan AgNO3 5 tetes endapan HCl 2 M yang menghasilkan
endapan putih . lalu ditambahkan ½ NH3 6M maka endapan akan
larut dan larutan menjadi bening.
b) 1 mL larutan AgNO3 dengan 2 tetes NH3 1M menghasilkan endapan
cokelat. Menambahkan ½ mL NH3 lagi, maka endapan larut dan
larutan menjadi bening.
2. Pb2+
a) 1 mL larutan Pb(NO3)2 + 4 tetes endapan K2CrO4 0,1 M
menghasilkan endapan kuning keputih-putihan.
b) 1 mL larutan Pb(NO3)2 + 2 tetes NH3 1M memberikan endapan
putih. Endapan tidak dapat larut dalam NH3 berlebih.
Golongan II
1. Hg2+
a) 1 mL larutan Hg(NO3)2 + ½ mL NaOH 2M memberikan endapan
kuning.
b) 1 mL larutan Hg(NO3)2 + 1 mL KI 0,1M memberikan endapan
merah.
2. Cu2+
a) 1 mL larutan CuSO4 + 2 tetes NH3 1M memberikan endapan
berwarna biru muda.
b) Menambahkan 8 tetes larutan NH3 1M memberikan warna biru tua
3. Sn2+
1 mL larutan SnCl2 + 1mL Hg(NO3)2 0,1M memebrikan endapan
putih. Diamkan selama 5 menit maka endapan akan berubah warna
menjadi hitam.
4. Pb2+
a) 1 mL larutan Pb(NO3)2 + 4 tetes endapan K2CrO4 0,1M menghasilkan
endapan kuning keputih-putihan.
b) 1 mL larutan Pb(NO3)2 + 2 tetes NH3 1M memberikan endapan putih.
Endapan tidak larut dalam NH3 1M memberikan endapan putih.
Endapan tidak dapat larut dalam NH3 yang berlebih.
Golongan III
1. Fe2+
a) 1 ml larutan FeSO4 + 5 tetes NaOH 2M menghasilkan endapan
(seperti gelatin) hijau cokelat. Menambahkan 1 tetes H2O2 30%
endapan menjadi merah cokelat.
b) 1 ml larutan FeSO4 + 5 tetes K3Fe(CN)6 maka larutan berubah
menghasilkan endapan biru tua.
2. Fe3+
a) 1 ml larutan FeSO4 + 3 tetes KCNS 0,1M memberikan endapan merah
tua.
b) 1 ml larutan FeSO4 + 3 tetes K4Fe(CN)6 0,5M menghasilkan endapan
biru tua
3. Mn2+
5 tetes larutan KMnO4 + natrium bismulat + 5 tetes
HNO3 6M memberikan endapan merah violet.

Golongan IV
I. Ba2+
a) 1 ml larutan Ba(NO3)2 + 5 tetes H2SO4 2M , memberikan endapan
putih.
b) 1 ml larutan Ba(NO3)2 + 5 tetes K2CrO4 0,1 M memberikan endapan
kuning muda
II. Ca2+
a) 1 ml larutan CaCl2 + 5 tetes H2SO4 2M, tidak memberikan endapan
putih.
b) 1 ml larutan CaCl2 + 4 tetes (NH4)2CO3 memberikan endapan putih.
V. DATA PENGAMATAN

No. Sampel Pereaksi Golongan Hasil


1. a. Ag+( AgNO3)  HCl 1 Putih + endapan
 NH3 1 Bening + endapan
b. Pb2+  K2CrO4 1 Endapan kuning putih
(Pb(NO3)2  NH3 1 Endapan putih

2. a. Hg2+  NaOH 2 Endapan kuning


(Hg(N03)2)  KI 2 Endapan merah
 NH3 2 Endapan biru muda
b. Cu2+ (CuSO4)  Hg(N03)2 2 Endapan putih
c. Sn2+ (SnCl2)  K2CrO4 2 Endapan putih kuning
d. Pb2+(  NH3 2 Endapan putih
Pb(NO3)2)
3. a. Fe3+ ( FeSO4)  NaOH 3 Endapan hijau
 H2O2 3 cokelat
 K3 Fe(CN)6 3 Endapan merah
b. Fe3+ ( FeSO4)  KCNS 3 cokelat
 K4 Fe(CN)6 3 Endapan biru tua
c. Mn2+( KMnO4)  NaBrO3 + 3 Endapan merah tua
HNO3 Endapan biru berlin
Endapan merah violet
4. a. Ba2+  H2SO4 4 Endapan warna putih
(Ba(NO3)2)  K2CrO4 4 Endapan warna
 H2SO4 4 kuning
b. Ca2+ (CaCl)  (NH4)2CO3 4 Endapan warna putih
Endapan warna putih
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini yaitu uji spesifikasi kation atau identifikasi
kation. Kation-kation yang digunakan dalam percobaan ini, telah ditentukan
jenis-jenis kation apa saja yang digunakan. Dimana menentukan apakah
benar kation tersebut termasuk ke golongannya.
Pada Ag+ digunakan larutan AgNO3 termasuk golongan 1
menghasilkan endapan. Pada Pb+ digunakan larutan PbNO3 termasuk
golongan 1 mengasilkan endapan kuning putih. Pada Hg+ digunakan larutan
Hg(NO3)2 termasuk golongan 2 menghasilkan endapan kuning dan merah.
Pada Cu2+ digunakan larutan CuSO4 termasuk golongan 2 menghasilkan
endapan biru muda. Pada Sn2+ digunakan larutan SnCl2 termasuk golongan
2 dan menghasilkan endapan putih. Pada Pb3+ digunakan larutan Pb(NO3)2
termasuk golongan 2 menghasilkan endapan kuning dan putih.
Pada Fe2+ menggunakan larutan FeSO4 termasuk golongan 3 dan
menghasilkan endapan hijau cokelat. Pada Fe3+ menggunakan larutan
FeSO4 menghasilkan endapan merah tua dan biru berlin. Pada Mn2+
menggunakan larutan KMnO4 menghasilkan endapan merah violet. Pada
Ba2+ menggunakan larutan Ba(NO3)2 menghasilkan endapan putih.
VII. KESIMPULAN
1. Identifikasi kation-kation dalam larutan sampel dalam larutan
sampel dapat dilakukan dengan analisis kualitatif berdasarkan sifat-sifat
dari kation tersebut dengan reagensia.
2. Kation Ag+ yang didapatkan merupakan golongan 1 dan hasil yang
diperoleh sesuai dengan identifikasi. .
Kation Hg2+ yang didapatkan merupakan golongan 2 dan hasil yang
diperoleh sesuai dengan identifikasi.
Kation Fe3+ dan Mn2+ yang didapatkan merupakan golongan 3 dan hasil
yang diperoleh sesuai dengan identifikasi.
Kation Ba2+ yang didapatkan merupakan golongan 4 dan hasil yang
didapatkan sesuai dengan identifikasi.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


1. Cokrosarjiwanto. 1997. Kimia Analitik Kualitatif I. Yogyakarta :
UNYPress.
2. Keenan, dkk. 1984. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai