Askep Anemia
Askep Anemia
Askep Anemia
Disusun Oleh :
NIP : 0300727
i
2003
KATA PENGANTAR
Ujian Komprehensif ini dengan judul “ Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan
Terwujud laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang
Gombong.
3. Kepala ruang Hidayah beserta staf Keperawatan dan karyawan RSU PKU
kasus ini.
seluruh staf dan karyawan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
laporan ini.
5. Orang tua dan kakakku tercinta yang telah memberikan dorongan dan
ii
6. Rekan - rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan ini.
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan
laporan ini, penulis harapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
A. PENGERTIAN …………………………………………………….. 1
B. ETIOLOGI ………………………………………………………... 2
C. ANATOMI PATOLOGI…………………………………………… 2
F. PATH WAY………………………………………………………… 8
A. PENGKAJIAN ……………………………………………………. 13
iv
C. INTERVENSI, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN …………………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
haemoglobin, jumlah sel darah merah sirkulasi, atau volume sel darah dibanding
Anemia Defisiensi Besi adalah Anemia yang terjadi akibat defisiensi besi
dalam gizi atau hilangnya darah secara lambat dan kronik ( Elizabet J. Crowin,
2001 : 131 ).
intake zat besi atau tidak sesuai pemakaian di dalam sumsum tulang,
terhalangnya pelepasan dalam sel retikulo endotelial ( Dep Kes RI, 1996 : 225 ).
Jadi anemia defisiensi besi adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan
defisiensi besi dalan gizi atau ketidak sesuaian pemakaian dalam sumsum tulang
darah.
vi
B. PENYEBAB
e. Haemoglobinuria.
C. PATOFISIOLOGI
besi , bergantung pada jenis kelamin dan besar tubuhnya. Hampir 2/3 besi terdapat
dalam haemoglobin yang terlepada kepada proses penuaan serta kematian sel dan
pengecualian dalam jumlah yang kecil sekali dalam mioglobin ( otot ) dan dalam
enzim – enzim Hem, 1/3 sisanya disimpan dalam hati, limpa dan dalam sumsum
Pada saat persediaan besi berkurang maka besi dalam diet tersebut diserap lebih
banyak. Besi yang dimakan diubah menjadi besi fero dalam lambung dan
vii
Kemudian besi diangkut oleh transferin plasma kesumsum tulang untuk sintesis
antara 0,5 – 1 mg per hari, namun wanita yang menstruasi kehilangan tambahan
15-28 mg/bulan. Selam hamil kebutuhan besi harian meningkat karerna volume
darah ibu selama hamil juga meningkat, pembentukan plasma, tali pusat dan fetus
Selain tanda dan gejala yang ditunjukan oleh anemi, penderita anemia
defisiensi besi yang berat ( besi plasma lebih kecil dari 40 mg per 100 ml,
haemoglobin 6-7 gr per 100 ml ) mempunyai rambut yang rapuh dan halus serta
kuku tipis, rata, mudah patah, dan sebenarnya berbentuk seperti sendok. Selain itu
atropi papila lidah menyebabkan lidah pucat, licin, mengkilap, merah daging dan
meradang serta sakit. Dapat juga timbul stomatitis angularis pecah-pecah dengan
Pemeriksaan darah menunjukan jumlah sel darah merah normal atau hampir
normal, dan kadar Hb berkurang. Pada sediaan hapus darah perifer, eritrosit
perdarahan aktif yang diakibatkan oleh polip, tukak, keganasan dan haemoroid.
viii
Perubahan diet mungkin diperlukan untuk bayi yang hanya diberi makan susu atau
Walaupun modifikasi diet dapat menambah besi yang tersedia ( contoh hati ).
mengembalikan persediaan besi. Besi tersedia dalam parenteral dan oral. Sebagian
besar penderita memberi respon yang baik terhadap senyawa-senyawa oral seperti
harganya mahal dan mempunyai insiden besar terjadi reaksi yang merugikan
ix
PATHWAY Gangguan pembentukan sel darah merah
Kerusakan maturitas
Pemecahan sel
Kurang zat besi (Fe )
Anemia Parasit
Kehilangan darah / perdarahan Kurang informasi
Perdarahan organ dalam
Kurang
pengetahuan
Volume darah menurun
Koreksi Hb tranfusi
Menurunya oksigenasi darah
Menurunya kepekatan Vasokonstriksi
darah
Kurang O2dalam jaringan
Terpasang tranfusi set
Naiknya kerja
jantung
Komponen darah tak Suplai O2 pencernaan
seimbang menurun
Resiko infeksi
Volume darah tidak
Pengiriman nutrisi kesel Absorbsi nutrisi menurun seimbang
menurun
Gangguann perfusi
jaringan
Kurangnya energi
Intoleransi aktivitas
x
E. FOKUS PENGKAJIAN
xi
Sirkulasi
gelombang T, takikardia.
mulut, faring, bibir ) dan dasar kuku ( catatan : pada pasien kulit hitam pucat
vasokontriksi kompensasi.
Aktifitas.
xii
Gejala dan tanda :
i. Bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat dan tanda-tanda lain yang
menunjukan keletihan.
Makanan
a. Penurunan masukan diet, masukan diet priotein hawani rendah atu masukan
e. Tidak pernah puas mengunyah atau pika untuk es, kotoran, tepung jagung,
xiii
f. Lidah tanpak merah daging atau halus ( defisiensi asak folat dan vitamin B12 ).
Pernafasan
b. Penggunaan anti konfulsan masa lalu atau saat ini, antibiotik agen kemoterapi
xiv
e. Riwayat penyakit hati, ginjal, masalah hematologi, penyakit seliak atau
F. FOKUS INTERVENSI
Intervensi keperawatan menurut diagnosa yang sering muncul pada pasien dengan
Anemia adalah :
yang diperlukan untuk mengirim oksigen atau nutrisi ke sel ( doenges, 2000 :
573 )
Tujuan :
xv
Menunjukkan perfusi yang adekuat dengan kriteria evaluasi pasien akan
Intervensi :
b. Kaji pengisian kapiler, warna kulit atau membran mukosa dasar kuku.
dan jumlah sel darah merah, GDA berikan darah lengkap, produk darah
2000 : 574 )
Intervensi :
xvi
c. Kaji kehilanngan keseimbangan gaya jalan, kelemahan otot, awasi tekanan
absorbsi nutrien yang diperlukan untuk pembuatan sel darah merah normal
Tujuan : menunjukkan peningkatan berat badan atau berat badan stabil dengan
Intervensi :
b. Observasi dab catat makanan pasien, timbang berat badab tiap hari.
c. Berikan dan batu higiene mulut yang baik sebelum dan sesudah
makan.
Tujuan :
xvii
Intervensi :
Tujuan
Intervensi
anemia.
xviii
Tujuan : Gangguan pola napas dapat diatasi dengan kriteria : pernafasan 16 –
24 kali / menit, nadi 60 -100 kali / menit, pasien tidak mengeluh sesak, pasien
Intervensi :
xix
RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian
08.30 WIB oleh Puji Widhi Astuti diruang Hidayah kamar B.7 RSU PKU
1. Identitas Pasien
2. Riwayat Keperawatan
haematuria, perdarahan mulut dan gusi serta panas. Dan pada tanggal 14
keluhan muntah darah, lemes dan pucat . Di IGD pasien mendapat terapi infus
xx
3. Pengkajian Fokus
Pengakajian dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2003 pukul 08.30 WIB. Pada
saat dikaji pasien mengatakan : rasanya lemes, mual bila mau makan, cepat
lelah, pasien belum tahu tentang penyakit dan makanan yang boleh
turgor kulit kurang, lidah terdapat lesi, tinggi badang 142,5 cm, berat badan 49
sejak tanggal 16 Agustus 2003 ,keadaan plester tidak lengket dan kasa kotor,
tentang penyakit dan makanan yang boleh dimakan. Pada tanda-tanda vital
belum pernah dirawat atau opname di Rumah Sakit dan belum pernah
Pada tanggal 14 agustus 2003 didapat pemeriksaan penunjang : Hb: 1,9 gr%
Pada tanggal 17 agustus 2003 didapat: Hb: 6,4 gr%. Pada tanggal pada
xxi
cimetidin 4 x 200 mg, kalnex 3 x 50 mg, dexametason 3 x 5 mg, adona 50 mg
Pada tanggal 20 Agustus 2003 pada pukul 08.30 WIB, penulis menemukan lima
masalah yaitu
jam
1 20 / 8 / 03 DS : “ pasien mengatakan Perubahan Penurunan
mendapat terapi
sangofer 2x1
xxii
dari yang tersedia, turgor dari kebutuhan
Kg,
kebutuhannya dibantu
lemah.
pendidikan SD.
xxiii
WIB dower kateter sejak
antibiotik ( amphicilin
4 x 1000 mg )
Diagnosa Keperawatan
kurang informasi.
xxiv
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler
baik.
kapiler, warna kulit atau mukosa, tinggikan kepala tempat tidur sesuai
kapiler, warna kulit, atau mukosa dengan respon kapileri refil kembali setelah
2 detik warna kulit dan mukosa mulut pucat. Pukul 08.35 WIB, meninggikan
xxv
Evaluasi pada tanggal 21 Agustus 2003 untuk masalah perubahan perfusi
untuk mengirim nutrisi ke sel adalah teratasi dengan tanda : TD: 120 / 80
dengan perlahan dan pantau terhadap pusing dan kelelahan, dekatkan barang-
tanggal 20 Agustus 2003 pada pukul 08.30 WIB yaitu : megkaji kemampuan
dan kelelahan dengan respon pasien bisa miring kana kiri tanpa pusing dan
xxvi
Evaluasi : pada tanggal 21 Agustus 2003 untuk masalah intoleransi aktivitas
berhubungan dengan kelemahan fisik adalah teratasi dengan tanda pasien bisa
observasi dan catat makanan pasien, timbang berat badan tiap hari , berikan
dan bantu higiene mulut sebelum dan sesudah makan, berikan suplemen
tindakan keperawatan pada tanggal 20 Agustus 2003 pada pukul 08.30 WIB,
mengkaji riwayat nutrisi dan makanan kesukaan dengan respon pasien makan
makanan pasien dengan respon pasien menghabiskan ¼ porsi dan satu gelas
susu, pukul 09.15 WIB mneimbang berat badan dengan hasil: berat badan
49 Kg, tinggi badan 142,5 cm, pukul 12.00 WIB memberikan obat sesuai
xxvii
Evaluasi : pada tanggal 21 Agustus 2003, untuk masalah pemenuhan
diharapkan infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil tidak terdapat tanda-
aseptik, ganti balutan infus setiap kali kasa tampak kotor, lakukan perawatan
kateter, dan vulva higiene secara teratur, jaga kebersihan lingkungan dan
infeksi dengan respon tidak muncul tanda-tanda infeksi, pukul 09.20 WIB,
kateter dan vulva serta infus dengan respon, kateter dan vulva bersih, infus
dan pasien bersih dan rapih, pukul 12.30 WIB memberikan Ampicilin 4
x1000 mg perintravena respon, obat masuk dan tidak ada reaksi alergi.
kurang informasi.
xxviii
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 20 menit
dengan kritweria hasil pasien tidak banyak bertanya, pasien dan keluarga
dengan respon pasien dan keluarga senang, memdiskusikan dengan pasien dan
penyakit dan pengobatannya dengan respon pasien dan keluarga tahu tentang
cara pengobatannya.
xxix
Evaluasi : pada tanggal 21 Agustus 2003 untuk masalah kurang pengetahuan
teratasi dengan tanda, pasien tidak banyak bertanya, pasien da keluarga dapat
xxx
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis mencoba membahas Asuhan Keperawatan yang telah
Penulis akan membahas diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny.S berdasarkan
Masalah ini muncul karena adanya penurunan pengiriman nutrisi ke sel tubuh
yang disebabkan karena ketidak seimbangan komponen dalam darah, hal ini
perpindahan cairan darah dari intra vaskuler ke ekstra vaskuler sebagai akibat dari
kurang zat besi, gangguan pembentukan sel darah merah, kerusakan maturitas dan
pemecahan sel.
xxxi
mulut pucat, kapileri refil kembali setelah dua detik, Hb : 6,4 gr%. Tindakan
intervensi. Hasil dari tindakan ini adalah tekanan darah 120 / 70 mmHg, nadi
Penulis melakukan tindakan ini karena dapat meningkatkan ekspansi paru dan
Respon dari tindakan ini adalah pasien merasa nyaman dengan posisi setengah
duduk
kompensasi curah jantung sesuai dengan Doenges ( 2000 : 574 ). Respon dari
tindakan ini adalah pasien bernafas dengan normal, tidak sesak, tidak
xxxii
Penulis melakukan tindakan ini karena iskemi seluler mempengaruhi jaringan
Penulis melakukan tindakan ini untuk mengetahui respon terhadap terapi. Hal
ini sesuai dengan Doenges ( 2000 : 574 ) yaitu untuk mengetahui defisiensi
pasien.
( Carpenitto, 2000 : 109 ). Masalah ini muncul sebagai akibat dari kekurangan
xxxiii
Diagnosa tersebut ditegakkan dudukung dengan data : data subyektif pasien
Diagnosa ini penulis prioritaskan kedua karrena apabila masalah iini tidak
segera diatasi maka akan terjasi gangguan yang lebih lanjut sebagai akibat tidk
hal ini sesuai dengan Doenges, 2000 : 575 yaitu akan memepengaruhi pilihan
kurang oksigen di otak. Hal ini sesuai dengan Doenges, 2000 : 575, yaitu
dan meningkatkan resiko cidera. Dengan hasil pasien bisa miring kanan dan
beraktivitas, hal ini didukung oleh Dpoenges, 2000 : 575, yaitu meningkatka
secara bertahap tingkat aktivitas sampai normal dan memperbaiki tonus otot
xxxiv
atau stamina tanpa kelemahan serta meningkatkan harga diri pasien, dengan
oksigen yang berlebihan. Hal ini sesuai dengan Doenges, 2000 : 575, yaitu
regangan atau stres kardio pulmonal yang berlebihan atau stres dapat
dan melakukannnya.
Penulis melakukan tindakan ini untuk menghemat energi pasien hal ini
pasien melakukan mobilisasi secara bertahap, secara rutin tanpa ada keluhan
pusing.
yang kurang.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dalah kedaaan dimana individu
tidak mengalami puasa atau beresiko mengalami penurunan berat badan yang
xxxv
berhubungan dengan tidak cukupnya masukan atau metabolisme nutrisi untuk
Masalah ini muncul disebabkan adanya penurunan sistem absorbsi usus karena
mengatakan mual bila mau makan. Dan data obyektif : pasien menghabiskan ¼
porsi makan yang tersedia, turgor kulit kurang, lidah terdapat lesi, tinggi badan
keluhan utama pasien. Menurut hirarki Maslow hal ini merupakan kebutuhan
dasar yang paling utama, tetapi pada pasien Ny. Setelah dilakukan tindakan
penurunan berat badan dan juga tidak memerlukan tindakan yang segera, akan
makanan kesukaan pasien. Hal ini sesuai dengan Doenges ( 2000 : 576 ) yaitu
xxxvi
b. Mengobservasi dan mencatat makanan pasien dan menimbang berat badan
pasien.
tidaknya pemasukan dan adanya penurunan berat badan akibat dari kuran
nutrisi. Hal ini sesuai dengan Doenges ( 2000 : 576 ) yaitu untuk mengawasi
susu.
Penulis melakukan tindakan ini karena untuk mengurangi rasa mual sehingga
nafsu makan meningkat. Hal ini seesuai dengan Doenges ( 2000 : 576 ) yaitu
mulut khusus diperlukan bila jaringan rapuh atau luka atau perdarahan dan
nyeri berat. Dengan hasil muluit nampak bersih dan pasien mengatakan sudah
kesembuhan pasien. Hal ini sesuai dengan Doenges (2000 : 576 ) yaitu
kebutuhan pengganti tergantung pada anemi dan atau adanya masukan oral
yang buruk dan defisiensi yang diidentifikasi. Dengan hasil obat masuk.
xxxvii
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan adanya jalur invasif
terserang oleh agen patogenik atau oportunistik (virus, jamur, bakteri, protozoa
atau paresit lain) dari sumber-sumber eksterna sumber endogen atau eksogen
Masalah ini muncul karena adanya jalur invasif yaitu pemasangan infus dan
Diagnosa ini ditegakan berdasarkan data : Data objektif : terpasang infus dan
dower kateter pada tanggal 14 agustus 2003, kasa kotor, plester tidak lengket,
genetalia dan kateter kotor, leokosit 3400 /m3, mendapat terapi amoksillin 3x
1000 mg.
Diagnosa ini penulis prioritaskan keempat karena apabila tidak diatasi akan
adanya proses infiksi hal ini sesuai dengan Doenges ( 2000 : 579 )yaitu
xxxviii
b. Mempertahankan tehnik septik dan aseptik.
organisme kedalam tubuh. Hal inio sesuai Doenges ( 2000 : 578 ). Dengan
tindakan.
kulit ataum jaringan dan infeksi. Dengan hasil infus dan kateter bersih dan
lancar.
Penulis melakukan tindakan ini karena dapat memberikan rasa nyaman Pada
e. Memberikan antibiotik.
xxxix
Hasil evaluasi untuk masalah resiko infeksi berhubungan dengan adanya jalur
pasien.
kurang informasi.
Masalah ini muncul karena kurangnya informasi yang diberikan perawat dan
tepat. Hal ini sesuai dengan Doenges ( 2000 : 95 ) yaitu untuk pembuatan
xl
dan memberikan penjelasan. Dengan hasil pasien belum tahu tentang penyakit
keluarga. Hal ini sesuai dengan Doenges ( 200 : 104 ) yaitu informasi perlu
penjelasan perawat.
kesembuhannya.
pengambilan keputusan bagi pasien dan keluarga. Hal ini sesuai dengan
dapat membuat pilihan yang tepat dan dapt meningkatkan kerjasama dalam
Penulis melakukan tindakan ini untuk mencegah akibat yang tidak efektif.
Hal ini sesuai dengan Doenges ( 2000 : 144 ) yaitu pemahaman dapat
penggunaan tidak tepat atau tidak efektif. Dengaqn hasil pasien mengetahui
xli
e. Melibatkan pasien dan keluarga setiap melakukan tindakan.
mengilangkan rasa takut pada pasien dan keluarga. Hal ini sesuai denga
untuk meghilangkan takut yang mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan
bila terjadi serangan ulang. Dengan hasil pasien dan keluarga senang.
xlii
BAB IV
IMLIKASI KEPERAWATAN
dirinya.
antara tim kesehatan dengan pasien maupun keluarga dan untuk menghadapi
xliii
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 1996, Proses Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Beck, Mary E, 2000, Ilmu Gizi ddan Diit, yayasan essentia medika, Yogyakarta.
FKUI,Jakarta.
xliv
LAMPIRAN I
SATUAN PENYULUHAN
Tujuan Instruksional Umum : pasien mengerti car aperawatan dan diit pasien anemia.
4. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan bahan makanan dan sayuran yang tinggi
5. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan cara perawatan dirumah pada penyaki
anemia .
Materi : Terlampir .
Evaluasi : Terlampir.
xlv
STRATEGI PELAKSANAAN
NO WAKTU KEGIATAN
PERAWAT KELUARGA/ PASIEN
1 5 menit Pra interaksi
perawat.
2 10 menit Interaksi
a. Evaluasi.
xlvi
- Jelaskan pengertian dari - Mampu menyebutkan
tanda Thypoid.
pengobatan Thypoid.
Thypoid.
b. Reward.
kepada keluarga.
salam.
xlvii
Materi
1. pengertian anemia
suatu keadaan dimana kadar haemoglobin dalam darah kurang dari 12 gr% ( pada
wanita).
2. Gejala umum
3. Penyebab.
1. Makan makanan yang bergizi dan banyak yang mengandung zat besi, kalsium
dan protein.
kecipir, kacang hijau, kacang tanah, kacang tolo, hati sapi, harti ayam , hati
kambing.
2. Makanan yang banyak mengandung kalsium. Seperti : daging , susu, keju, telur.
Evalusi.
Jawab : anemia adalah suatu keadaan diama kadar Hb dalam darah kurang dari
12gr%.
xlviii
2. Sebutkan penyebab anemia.
Jawab : penyebab anemia adalah cacing tambang, perdarahan dan diit yang tidak
tercukupi .
Jawab : Gejala anemia yaitu cepat lelah , takiakrdia, lemes, mual, berdebar-debar,
pucat.
Jawab : makan makanan yang beergizi dan bayak mengandung zat besi, kalsium
dan priotein , contoh : bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya, kecipir,
xlix
LAMPIRAN II
Nama : Ny.S.
Umur : 65 Tahun.
No. RM : 069946.
2 21 Agustus 2003
LAMPIRAN II
l
CHEK LIST
PEMBERIAN OBAT
Nama : Ny.S.
Umur : 65 Tahun.
No. RM : 069946.
Tanggal No Nama Obat Cara Pemberian Pagi Siang Sore Mala Ttd
m
20-08-03 Klidibrax 2 x 1 Oral 2 x 1 √ √
Sangofer 2 x 1 Oral 2 x 1 √ √
Kalnek 3 x 50 mg Parenteral 3 x 50 √ √ √
Dexametazon 3 x 5 mg Parenteral √ √ √
perlu
Lasik 1 x 10 mg Parenteral √
li