SKI - MA - KELAS X - KSKK - 2020 - CompressPdf PDF
SKI - MA - KELAS X - KSKK - 2020 - CompressPdf PDF
SKI - MA - KELAS X - KSKK - 2020 - CompressPdf PDF
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Diterbitkan oleh :
Direktorat KSKK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI
1. KONSONAN
No Arab Latin No Arab Latin No Arab Latin
10 ر r 20 ف F
2. VOKALARAB
a. Vokal Tunggal(monovtong/pendek)
ــــ A َ Kataba
َ َب َ ت ك
ـ ِـ ـ ـ I
س ئ َل ُ Suila
ـ ـُ ـ ـ ِ
U ْ Yażhabu
َي ذ
ُ َه ب
b. Vokal Panjang(Mad)
ـ ـ ـا Ā َ Qāla
قا َ ل
ـ ـ ِ ــ ـ ي
ـ ُـ
Ī
ِق ْ ي َل Qīla
ُ
ـ ـو Ū َي ق ْ و Yaqūlu
ُل
N
ـ ـ ـ ـ َـ َ ْ ي Ai َ َ
كْ ي ف
Kaifa
3. TA’MARBUTAH
1. Ta‟ marbutah yang hidup atau berharakat fathah, kasrah, atau dammah
ditransliterasikan adalah “ t“.
Ta‟ marbutah yang mati atau yang mendapat harakat sukun ditransliterasikan
dengan“ h ”.
ARAB LATIN
Kons. Nama Kons. Nama
ا Alif Tidak dilambangkan
ب Ba B Be
ت Ta T Te
ج Jim J Je
د Dal D De
ر Ra R Er
ز Za Z Zet
س Sin S Es
ؼ Fa F Ef
ؽ Qaf Q Qi
ؾ Kaf K Ka
ـ Mim M Em
ف Nun N En
و Wawu W We
هػ Ha H Ha
ي Ya Y Ye
2. Vokal rangkap atau diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat
dengan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan gabungan huruf sebagai
berikut:
a. Vokal rangkap ( ) ْوَأوdilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya: al-yawm.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1. Menilai kebudayaan masyarakat Mekah sebelum
dalam ranah konkret dan ranah Islam
abstrak terkait dengan 4.2. Menyimpulkan substansi dan strategi dakwah
pengembangan dari yang
Rasulullah Saw. di Mekah dan menyajikannya
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu dalam bentuk tulisan atau media lain
menggunakan metoda sesuai 4.3. Mengolah informasi tentang peristiwa hijrah
kaidah keilmuan Rasulullah Saw. ke Madinah
4.4. Menilai kebudayaan masyarakat Madinah
sebelum kedatangan Islam
4.5. Mengapresiasi strategi dakwah Rasulullah Saw.
periode Madinah dan menyajikannya dalam
bentuk tulisan atau media lain
4.6. Mengapresiasi isi Piagam Madinah (Mitsaq al-
Madinah)
4.7. Mengapresiasi kemuliaan prilaku Rasulullah
dalam peristiwa Fathu Makkah
Kompetensi Inti
KI-1 KI-2 KI-3 KI-4
Menghayati Menunjukkan Memahami, Mengolah, menalar, dan
dan perilaku jujur, menerapkan, dan menyaji dalam ranah
mengamalkan disiplin, menganalisis konkret dan ranah
ajaran agama bertanggung pengetahuan faktual, abstrak terkait dengan
yangdianutnya jawab, peduli konseptual, prosedural, pengembangan dari yang
(gotong royong, dan metakognitif dipelajarinya di sekolah
kerja sama, berdasarkan rasa ingin secara mandiri, dan
toleran, damai), tahunya tentang ilmu mampu menggunakan
santun, responsif, pengetahuan, teknologi, metoda sesuai kaidah
dan pro- aktif seni, budaya, dan keilmuan
sebagai bagian humaniora dengan
dari solusi atas wawasan kemanusiaan,
berbagai kebangsaan,
permasalahan kenegaraan, dan
dalam peradaban terkait
berinteraksi penyebab fenomena dan
secara efektif kejadian, serta
dengan menerapkan
lingkungan sosial pengetahuan prosedural
dan alam serta pada bidang kajian
menempatkan diri yang spesifik sesuai
sebagai cerminan dengan bakat dan
bangsa dalam minatnya untuk
pergaulandunia memecahkanmasalah
Kompetensi Dasar
KD KD KD KD
1.1. Menghayati 2.1. Mengamalkan 3.1. Menganalisis 4.1. Menilai
ketetapan Allah sikap santun kebudayaan kebudayaan
Swt atas dalam masyarakat masyarakat
hadirnya Agama berinteraksi Makkah Makkah sebelum
Islam di dengan sebelumIslam Islam
Makkah sebagai lingkungan 3.2. Menganalisis 4.2. Menyimpulkan
solusi terhadap social substansi dan substansi dan
kerusakan 2.2. Mengamalkan strategi strategi dakwah
masyarakat sikap damai, dakwah Rasulullah Saw. di
Jahiliyah tanggung Rasulullah Makkah dan
Indikator Pembelajaran
1. Menganalisis kebudayaan masyarakat Makkah sebelum Islam
2. Menganalisis substansi dan strategi dakwah Rasulullah Saw periode Makkah
3. Menganalisis peristiwa Isra‟ Mi‟raj
4. Mengidentifikasi peristiwa hijrah Rasulullah Saw
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menganalisis kebudayaan masyarakat Makkah sebelum Islam
2. Peserta didik dapat menganalisis substansi dan strategi dakwah Rasulullah Saw periode
Makkah
3. Peserta didik dapat menganalisis peristiwa Isra‟ Mi‟raj
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi peristiwa hijrah Rasulullah Saw
Kebudayaan Masyarakat
Makkah sebelum Islam
Renungan
Perjalanan Dakwah Rasulullah Saw Periode Makkah penuh dengan tantangan dan
rintangan. Namun semua itu dijalani Rasulullah Saw dengan kesabaran dan tawakkal
kepada Allah Swt. Tantangan demi tantangan yang dihadapi Rasulullah Saw tidak
melemahkan semangatnya untuk berdakwah, namun membuatnya semakin survive.
Kolom Literasi
Amatilah gambar di atas, ceritakan dihadapan teman kalian tentang hal berikut ini :
Para ahli sejarah menyebut masa sebelum kehadiran Islam yang dibawa oleh
Rasulullah Saw sebagai masa jahiliyah. Secara bahasa masa jahiliyah berasal dari kata
jahil, yang diturunkan dari kata dasar Arab jahala yang berarti bodoh.
Bangsa Arab sebelum Islam sudah mengenal dasar-dasar beberapa cabang ilmu
pengetahuan, bahkan dalam hal seni sastra mereka telah mencapai tingkat kemajuan
pesat. Negeri Arab adalah sebuah Semenanjung di ujung Barat Daya Benua Asia. Di
sebelah Utara berbatasan dengan Syam, Palestina, dan al-Jazirah. Di sebelah Selatan
berbatasan dengan Teluk Aden dan Samudra India. Di sebelah Timur berbatasan dengan
Teluk Oman dan Teluk Persia; dan di sebelah Barat berbatasan dengan Selat Bab Al-
Mandib, Laut Merah dan Terusan Zues.
Keadaan Arab khususnya daerah Makkah terdiri atas gurun pasir yang panas dan
gersang. Hal ini mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat Makkah sehingga
tercermin dalam kehidupan sosial budaya mereka. Orang-orang Makkah dikenal sebagai
bangsa pengembara yang nomaden. Mereka sering berpindah pindah dengan
mengandalkan kendaraan yang berupa unta dan kuda.
Kebiasaan mengembara membuat orang-orang Arab Makkah senang hidup bebas
tanpa aturan dan hukum yang dapat mengikat mereka sehingga mereka menjunjung
tinggi nilai-nilai kebebasan. Mereka senang hidup mengelompok yang tergabung dalam
kabilah atau suku yang sangat banyak jumlahnya.
Label jahiliyah yang diberikan kepada bangsa Arab pra Islam, bukan berarti tidak ada
kebaikan sama sekali dalam kehidupan mereka. Bangsa Arab masih memiliki akhlak-
akhak mulia dan budaya positif yang menyejukkan dan menakjubkan akal manusia.
Diantara perkembangan kebudayaan masyarakat Arab pra Islam :
1) Tradisi keilmuan
Bangsa Arab pra Islam telah mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, terbukti
dengan dikembangkannya ilmu astronomi yang ditemukan oleh orang-orang
Babilonia. Ilmu Astronomi ini berkembang di Arab setelah bangsa Babilonia diserang
Berdagang
Berjudi
JAHILIYAH
Mabuk-mabukan Menepati Janji
Perbudakan Bersyair
Berbagai peristiwa dialami oleh Rasulullah Saw dalam masa remajanya sampai beliau
diangkat menjadi Rasul. Pada saat Rasulullah Saw berusia 14 tahun terjadilah sebuah
peperangan antara kaum Qurays dengan suku-suku lain yang bersekutu dengan suku Kinanah
dengan suku Khawazin. Masa sebelum Islam lahir sering terjadi peperangan antar suku, dan
menjadi budaya masyarakat jahiliyah. Kala itu Rasulullah Saw sempat ikut berperang
melawan suku Hawazin. Perang tersebut dinamakan perang Fijar, dinamakan perang Fijar
karena telah terjadi pelanggaran terhadap kesucian-kesucian Tanah Suci Makkah yang
dianggap suci orang-orang Arab. Keikutsertaan Rasulullah Saw dalam perang tersebut
menunjukan bahwa beliau sosok pemberani, satria dan pantang mundur.
Rasulullah Saw pernah melakukan perjalanan dagang ke Negeri Syam pada usia dua
puluh lima tahun untuk berdagang menjalankan dagangan milik Khadijah. Khadijah binti
Khuwailid adalah seorang wanita terpandang sekaligus saudagar yang kaya raya. Dia biasa
bekerjasama dengan seseorang untuk menjalankan dagangannya dengan sistem bagi hasil.
Khadijah mendengar akan kejujuran seorang pemuda bernama Muhammad, untuk itulah
beliau tertarik bekerjasama dengannya.
Begitulah sampai kemudian usaha dagang yang dijalankan oleh Muhammad
mengalami keuntungan yang berlipat. Hingga pada saat Muhammad berusia 25 tahun, beliau
menikah dengan Khadijah binti Kuwailid yang kala itu berusia 40 tahun. Dari pernikahan
tersebut dikaruniai dua anak laki-laki dan empat anak perempuan. Kedua anak laki-laki yaitu
al-Qasim dan Abdullah meninggal sebelum berusia remaja. Adapun anak perempuan nya
Zainab, Ruqayah, Ummu Kultsum, dan Fatimah mereka semua masuk Islam dan pada
akhirnya nnti mengikuti hijrah ke Madinah.
Ketika Rasulullah Saw berusia 30 tahun terjadi peristiwa banjir yang mengakibatkan
sebagian bangunan Ka‟bah terendam. Masyarakat Makkah berinisiatif untuk merenovasi
sekeliling Ka‟bah hingga terjadilah perselisihan tentang siapa yang berhak meletakkan
kembali Hajar Aswad ke tempat semula. Rasulullah Saw menjadi orang yang menengahi
perselisihan tersebut dengan meminta perwakilan masing-masing suku untuk memegang kain
sorban yang di tengahnya sudah di letakkan Hajar Aswad lalu meletakkan secara bersama-
sama Hajar Aswad ke tempat semula.
Begitulah cara Nabi Muhammad Saw menengahi sebuah persoalan dan kemudian
menjadikan masyarakat tidak lagi berselisih. Sesungguhnya dari peristiwa demi peristiwa
telah membuat Nabi Muhammad Saw dipercaya oleh penduduk Makkah hingga kemudian
beliau mendapat gelar al-Amin. Beliau adalah sosok yang dipercaya untuk melindungi Rumah
Allah Swt, nyawa dan jiwa manusia.
1. Dakwah Sembunyi-Sembunyi
3. Isra Mi’raj
Peristiwa Isra Mi‟raj terjadi satu tahun sebelum hijrah, tepatnya pada malam
senin 27 Rajab setelah Rasulullah pulang dari perjalanannya ke Tha‟if. Isra secara
bahasa artinya perjalanan malam, adapun menurut istilah yaitu perjalanan Rasulullah
Saw pada satu malam dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di
Palestina. Mi‟raj adalah naiknya Rasulullah Saw dari Masjidil Aqsha menuju ke
Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah Swt.
Isra Mi‟raj merupakan pertolongan dari Allah Swt sekaligus hiburan dari Allah
Swt atas kesedihan Rasulullah Saw karena ditinggal dua orang terkasihnya yaitu Abu
Thalib dan Siti Khadijah. Allah Swt menceritakan peristiwa Isra Mi‟raj ini dalam QS.
Al-Isra‟ (17) : 1.
Dalam perjalanan Isra Mi‟raj ini malaikat mendatangi beliau dengan membawa
Buroq, kemudian Jibril menaikkan beliau keatas Buraq dan mengajaknya melakukan
perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha dan dinaikkan ke langit untuk
melihat tanda-tanda kebesaran Allah Swt. Dalam perjalanan ke Sidratul Muntaha
Rasulullah Saw dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit dan dipertemukan
dengan para nabi terdahulu.
Lalu Rasulullah Saw naik lagi menuju Baitul Ma‟mur, yang setiap harinya
dimasuki 70.000 malaikat yang tidak keluar lagi darinya. Kemudian diangkat lagi
untuk menghadap Allah Swt yang maha perkasa dan mendekat kepadanya. Lalu Allah
Swt mewahyukan apa yang dikehendaki dan Allah Swt mewajibkan shalat sebanyak
50 rakaat. Setelah itu Rasulullah Saw bertemu dengan Nabi Musa As, dan
menyampaiakan tentang perintah shalat 50 rakaat tersebut, Nabi Musa As berkata
“sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup melaksanakannya, sehingga pada
akhirnya Allah Swt memerintahkan kepada umat Rasulullah Saw untuk melaksanakan
shalat sebanyak 5 waktu. Sebenarnya Nabi Musa As memerintahkan kepada
Kolom Kreatif
Setalah membaca dan memahami materi di atas, berikan analisis kalian tentang sejauh
mana keberhasilan Bai‟at Aqabah Ula dan Baiat Aqabah Tsani dalam proses dakwah
Rasulullah Saw di Makkah, dengan cara mengidentifikasi bentuk keberhasilan yang
dicapai :
Bai‟at Aqabah Ula Bai‟at Aqabah Tsani
Kolom Colaborative
D. Hikmah Pembelajaran
a. Dalam berdakwah dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan agar mendapatkan hasil
yang maksimal
b. Meluruskan dan memurnikan niat menjadi pegangan kita dalam melakukan
dakwah agar keteguhan dan kegigihan hati tidak terkikis oleh banyaknya
rintangan dan cobaan, tanpa keyakinan yang kuat aktifitas dakwah takkan berjalan
dengan baik
c. Selalu berprilaku terpuji dan menjadi suri tauladan yang baik agar dakwah yang
kita lakukan mudah diterima oleh masyarakat
d. Dengan strategi yang matang, dakwah yang kita lakukan dapat diterima oleh
semua lapisan masyarakat
e. Seorang pendakwah hendaknya pandai merangkul semua kalangan, meskipun ia
G. Rangkuman
1. Dari segi keyakinan, bangsa Arab masa jahiliyah terbagi menjadi beberapa golongan;
golongan yang mengingkari sang pencipta dan hari kebangkitan, golongan yang
mengakui adanya Tuhan namun mengingkari hari kebangkitan, golongan penyembah
berhala, golongan yang mengikuti ajaran Yahudi dan Nasrani.
6. Dalam perjalanan Isra Mi‟raj Rasulullah Saw bertemu dengan Nabi Musa As., apa
Ibrah yang bisa diambil dari peristiwa tersebut ?
Kompetensi Dasar
KD KD KD KD
1.4. Menghayati 2.4. Mengamalkan 3.4. Menganalisis 4.4. Menilai
nilai-nilai sikap toleran dan kebudayaan kebudayaan
spiritual tolong menolong masyarakat masyarakat
masyarakat dalam kehidupan Madinah Madinah
Madinah beragama sebelumIslam sebelum
1.5. Menghayati 2.5. Mengamalkan 3.5. Menganalisis kedatangan
perjuangan Nabi hidup rukun dan strategi dakwah Islam
Muhammad saling Rasulullah pada 4.5. Mengapresiasi
Saw. dalam menghargai periodeMadinah strategi dakwah
membangun antar umat 3.6. Menganalisis Rasulullah Saw.
peradaban Islam beragama substansi dari periode Madinah
di Madinah 2.6. Mengamalkan Piagam Madinah dan
1.6. Menghayati sikap toleran dan (Mitsaq al- menyajikannya
substansi menjaga Madinah) dalam bentuk
piagam perdamaian tulisan atau
Madinah medialain
sebagai salah 4.6. Mengapresiasi
satu strategi isi Piagam
perjuangan Madinah
Rasulullah Saw. (Mitsaq al-
Madinah)
Indikator Pembelajaran
1. Membandingkan kebudayaan dan kehidupan masyarakat Madinah sebelum Islam dengan
kebudayaan dan kehidupan Masyarakat Madinah setelah Rasulullah Saw hijrah ke
Madinah
2. Menganalisis substansi dan strategi dakwah Rasulullah Saw periode Madinah
3. Menafsirkan substansi Piagam Madinah
4. Mengukur keberhasilan Piagam Madinah dalam dakwah Rasulullah Saw periode Madinah
Peta Konsep
Kebudayaan Masyarakat
Madinah sebelum Islam
Religious
Psikologis
Sosiologis
Geografis
Prawacana
Perintah hijrah ke Yatsrib membawa kebahagiaan dan secercah harapan dalam diri Rasulullah
Saw dan para pengikutnya. Sebelum mencapai kesuksesan dalam dakwahnya di Madinah,
Rasulullah Saw menjalani serangkaian perjuangan yang tidak mudah. Kegigihan Rasulullah
Saw membuahkan hasil dengan kemakmuran dan kejayaan Islam setelah kurun waktu 10
tahun berdakwah di Madinah.
3. Kaum Musyrik
Mereka adalah orang-orang musyrik yang menetap di beberapa kabilah
Madinah. Mereka tidak memiliki kekuasaan atas penduduk Yatsrib. Bisa dikatakan
bahwa mereka adalah kaum minoritas yang hidup di Yatsrib. Mereka memiliki
seorang tokoh bernama Abdullah bin Ubay, sebelum Rasulullah Saw hijrah ke
Yatsrib, tepatnya setelah perang Bu‟ats usai, suku Aus dan Khazraj telah sepakat
untuk menobatkan Abdullah bin Ubay menjadi pemimpin kelompok mereka.
Abdullah bin Ubay merasa tidak ada pesaing di Yatsrib, maka ketika kabar
datangnya Rasulullah Saw ke Yatsrib sampai kepadanya dia merasa akan dirampas
haknya oleh Rasulullah Saw sehingga dia menyimpan benih-benih permusuhan dalam
dirinya. Sebagaimana Allah Swt. menguji kaum muslimin di Makkah dengan prilaku
orang-orang kafir Quraisy, demikian juga Allah Swt. menguji mereka di Yatsrib
dengan prilaku orang-orang Yahudi.
Dengan demikian di Yatsrib ini, masyarakat atau umat Islam (kelak) selalu
berhadapan dengan berbagai komunitas dengan pluralisme kebudayaan, baik dalam
bermasyarakat maupun dalam beragama.
Yatsrib yang kemudian diganti namanya menjadi „Madinatul Munawwarah‟
setelah kedatangan Rasulullah Saw ini menjadi sangat terkenal. Kedatangan
komunitas Muslim Makkah ke Madinah sangat dinantikan oleh saudara-saudaranya
seiman di kota ini. Penduduk Madinah yang telah mengenal Rasulullah Saw dan
menyatakan beriman sangat senang dengan kedatangan rombongan yang kemudian
disebut dengan kaum Muhajirin. Kaum Muhajirin mengharapkan angin segar seperti
yang tertuang adalam perjanjian Aqabah yang telah mereka sepakati.
Riba
Bertani
Kolom Creative
Setelah mempelajari teks diatas, bergabunglah dengan tiga orang temanmu, lalu
buatlah narasi dalam bentuk berita tentang perbedaan kebudayaan dan keadaan
masyarakat Madinah sebelum dan sesudah Rasulullah Saw hijrah ke Madinah.
Bacakan hasil narasi kalian, presentasikan dalam bentuk video di hadapan teman-
temanmu .
Sekalipun orang-orang Anshar bukanlah orang yang serba kecukupan (kaya raya) namun
mereka berharap rumahnya disinggahi oleh Rasulullah Saw. Saat melewati satu persatu
rumah orang-orang Anshar, mereka mengambil tali unta beliau. Setiap mereka lakukan
demikian, Rasulullah Saw berkata kepada mereka “biarkan unta ini lewat karena ia telah
diperintahkan (sesuai kehendak Allah Swt.)”. Unta itu terus berjalan hingga sampai
dilokasi masjid Nabawi sekarang ini. Di situlah kediaman bani An-Najjar, keluarga ibu
kakek Rasululullah Saw (Abdul Muthalib). Hal itu merupakan keistimewaan dari Allah
Swt kepada sang unta, peristiwa ini terjadi pada hari Jumat, 12 Rabiul Awwal tahun 1 H
bertepatan dengan tanggal 27 September 622 M.
Berikut langka-langkah yang dilakukan oleh Rasulullah Saw di Madinah :
1. Membangun Masjid
Langkah pertama yang dilakukan oleh Rasulullah Saw adalah mendirikan masjid yang
kemudian diberi nama masjid Nabawi. Pada lokasi unta tersebut duduk, beliau
Pilihlah salah satu tema di atas, buatlah analisis kalian dalam bentuk mini riset
dilengkapi sumber pustaka !
اُ ِذ َنااَِّي ِذ ْ َ ا ُْي َق تَْي ُ ْ َناَِنَّيْي ُ ْماظُِ ُ ْ ۗ َاوِ َّينا ا ٰلّلَا َ ٰل انَ ْ ِرِ ْمااََق ِ ْْي ٌارا
ِ ٰل ٰل ِ ا اَّي ِذ ا ُ ْخ ِرج ا ِ ا ِ ِ ِ ما ِغ ِر
َ احقٍّا َّيَّلا َ ْنا َّيْي ُق ْ اُ ْ ا َُّْي َ ا ا ّلُا ۗ َواَ ْ ََّلا َفْ ُا ا ّلا اَّي
سا َ َْ ْ َ ْ ْ ُ َ ْ
ِ ِ ٰل ِ ِ ت َّي اوَِ ٌ َّي ِ ٍ ْ ض ُ ْما َِْي
اواََْي ْ ُ َر َّينا
َ ۗ اوَ ٰلسج ُ ا ُ ْذ َك ُراف ْْي َ ا ْس ُما ا ّلا َكث ْْي ًر ٌ ص َ ٰل
َ او َ ْ َ ِّ ُ ضااَّي
َ ُ َ اص َ ْ َْي
Kemudian Allah Swt. memerintahkan pelaksanaanya melalui firman Allah dalam QS.
Al-Baqarah (2) : 190.
ۗ اوََّلاتَْي ْ تَ ُ ْو ام ك
ُ ن
َ ُ ِوقَ تُِ افِياس ِ ْ ِلا ا ٰلّ ِلا اَّي ِذ ْ ا ْي َق ت
َْ ْ َُ َ ْ ْ َ
3. Perjanjian Hudaibiyah
Rasulullah saw dan kaum muslimin sudah merindukan untuk menunaikan
ibadah haji. Pada tahun 6 H Rasulullah saw dan kaum muslimin berangkat ke
Makkah. Jumlah mereka sebanyak 1.000 orang. Untuk menghilangkan praduga jelek
dari kaum kafir Quraisy, umat Islam berpakaian ihram dan menuntun ternak untuk
disembelih pada hari Tasyrik di Mina. Untuk sekedar menjaga diri, mereka
membawa pedang yang disarungkan.
Ketika sampai di suatu tempat yang bernama Hudaibiyah, Rasulullah saw
berhenti. Beliau mengutus Usman bin Affan untuk menjelaskan kepada kaum kafir
Quraisy tujuan kaum muslimin ke Makkah, yaitu untuk beribadah haji dan menengok
saudara-saudaranya. Namun, Usman ditahan kaum kafir Quraisy dan terdengar berita
bahwa beliau dibunuh. Ternyata, berita tersebut tidak benar, Usman telah datang dan
berhasil memberi penjelasan kepada kaum kafir Quraisy.
Tidak lama kemudian, utusan kaum kafir Quraisy bernama Suhail bin Amr
D. Hikmah Pembelajaran
1. Hijrah berarti berpindahnya seseorang dari satu tempat yang tidak kondusif ke tempat
yang lebih kondusif, hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah dari Makkah ke Madinah
menjadikan Islam semakin berkembang.
2. Hendaknya selalu sabar dan berpikir jernih dalam menghadapi segala keadaan.
3. Rasulullah Saw adalah suri tauladan bagi pengikutnya, beliau selalu menunjukan
sikap toleransi, cinta damai, melindungi kaum yang lemah, murah hati dan rela
berkorban.
4. Kehidupan masyarakat Madinah yang sangat plural menjadikan mereka memiliki
toleransi yang tinggi terhadap kehidupan keberagamaannya.
2. Portofolio
Dakwah Rasulullah Saw periode Madinah banyak mengajarkan tentang toleransi,
terutama yang tertuang dalam Piagam Madinah. Bagaimanakah bentuk toleransi
tersebut menurut kalian ? Kemukakan jawaban kalian disertai dengan referensi
yang lengkap. Ketik dan kumpulkan kepada guru kalian !
b. Tugas Kelompok
Buatlah kelompok diskusi di kelasmu, masing-masing kelompok pilihlah satu ketua
dan satu notulen yang mencatat hasil diskusi. Diskusikan mengenai tema dibawah ini :
“Mengapa Rasulullah Saw dan para sahabatnya harus melakukan hijrah ? Apakah
dakwah Rasulullah Saw di Makkah gagal ? Jelaskan pendapat kalian !
Catat hasil diskusi kalian dalam not lendan serahkan kepada guru kalian untuk
dikoreksi !
F. Rangkuman
1. Masyarakat Madinah sebelum Islam datang dibagi kedalam tiga kelompok yaitu, suku
Aus dan Khazraj, kaum Yahudi, dan kaum Musyrik.
2. Dalam perjalanan hijrah ke Yatsrib Rasulullah Swa singgah di sebuah tempat bernama
Quba, dan ditempat itulah Rasulullah Saw untuk pertama kalinya membangun masjid
yang sekarang terkenal dengan nama masjid Quba.
3. Beberapa faktor yang menyebabkan penduduk Madinah menerima dakwah Rasulullah
Saw adalah; penduduk Yatsrib telah terlebih dahulu memahami agama-agama
ketuhanan, penduduk Yatsrib mendambakan kehadiran seorang pemipin yang dapat
mempersatukan suku-suku yang telah lama saling bermusuhan.
4. Strategi dakwah Rasulullah Saw di Madinah antara lain; membangun masjid,
mempersatukan Suku Aus dan Khazraj, mempersaudarakan kaum Muhajirin dan
Anshar, penanaman nilai-nilai moral, membentuk tatanan masyarakat di Madinah.
5. Periode dakwah di Madinah, Rasulullah Saw membentuk suatu perjanjian yang
G. Uji Kompetensi
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Ada berapa macam kelompok yang hidup di Madinah sebelum Rasulullah Saw
datang, sebutkan keunggulan masing-masing kelompok tersebut !
2. Jelaskan pendapatmu, mengapa masyarakat Madinah menantikan kehadiran
Rasulullah Saw !
3. Mengapa suku Aus dan Khazraj saling bertikai ? Sementara mereka merupakan
saudara, kemukakan argumentasimu !
4. Kemukakan pendapatmu tentang keistimewaan kaum Muhajirin dan kaum Anshar !
5. Apa saja substansi dan strategi dakwah Rasulullah Saw di Madinah, sebutkan !
6. Piagam Madinah merupakan konstitusi politik pertama yang dibuat sepanjang
sejarah, kemukakan pendapat kalian sejauh mana keberhasilan Piagam Madinah
dalam membangun Masyarakat Madinah !
7. Kemukakan pendapatmu, mengapa Rasulullah Saw diperbolekan berperang melawan
orang-orang kafir Quraiys !
8. Berikan analisis kalian, mengapa umat Islam mendapatkan kemenangan dalam
Perang Badar sementara jumlah pasukan kafir Quraisy tiga kali lebih banyak dari
pasukan kaum Muslimin !
9. Hikmah apakah yang bisa kalian ambil dari peristiwa perang Uhud, jelaskan !
10. Bagaimanakah perjanjian hudaibiyah yang sebenarnya merugikan uamt Islam,
menjadi keberuntungan bagi umat Islam. Jelaskan analisis kalian !
Kompetensi Dasar
KD KD KD KD
1.7. Menghayati 2.7. Menunjukkan 3.7. Menganalis 4.7. Mengapresiasi
nilai-nilai sikap damai dan is faktor- kemuliaan prilaku
perdamaian berani dalam faktor Rasulullah dalam
Islam dari menjalankan keberhasila peristiwa Fathu
peristiwa kebenaran n Fathu Makkah
FathuMakkah Makkah
Indikator Pembelajaran
1. Menganalisis sebab-sebab terjadinya peristiwa Fathu Makkah
2. Menafsirkan nilai-nilai perdamaian yang terkandung dalam peristiwa Fathu Makkah
3. Menentukan beberapa prilaku mulia Rasulullah Saw yang muncul dalam Peristiwa
Fathu Makkah
4. Mendeskripsikan terjadinya peristiwa Haji Wada‟
5. Menganalisis peristiwa Haji Wada‟
Tujuan Pembelajaran
Sebab-sebab terjadinya
Fathu Makkah
FATHU MAKKAH
Faktor-faktor Keberhasilan
Fathu Makkah
Haji Wada’
اا١كافَْي ْت ً ا ُّ ِ ْْي ً ا
َ َانَّي افَْيتَ ْ َ اا
اِّ ْيغْ ِراَ ٰل
اا٢ص َر ً ا ُّ ْستَ ِق ْ ً ا َ َ ِ ْ ك َوَْي
ِ كا اوُتِ َّيمانِ ْ َ تَلا َ َ ْ َا
َ َّير
َ اوَ تََخ
َك َ ِْكا ا ّلُا َ تَْي َق َّي َما ِ ْ ا َذن
َ َ َ
ِ
َ ُّاوَزَ َقا اَْ ِ ُلا ۖ َّينا اَْ ِ َلا َك َن
ًازُ ْ ق َ اجۤ َءا اْ َ ق
َ َوقُ ْل
Artinya :
“Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh,
yang batil itu pasti lenyap.” (QS. Al-Isra [17] : 81).
َّي ِح ْ ٌاما
Artinya :
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan
yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan
pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan
fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-
Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku
cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi
barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka
sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah [5] : 3)
Sekembalinya dari haji wada pada akhir bulan Safar tahun 10 Hijriyah,
sekembalinya dari makam Baqi‟, Rasulullah Saw singgah di rumah Aisyah Ra..
Rasulullah Saw merasakan sakit kepala dan semakin lama semakin sakit. Hingga pada
hari senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 8
Juni 623 M, beliau wafat di rumah Aisyah Ra.
D. Hikmah Pembelajaran
1. Untuk mencapai tujuan mulia, bersikaplah lemah lembut dan tidak frontal.
2. Fathu Makkah meninggalkan kesan positif penduduk Makkah terhadap pribadi
Rasulullah Saw khususnya, dan kaum muslimin pada umumnya.
3. Peristiwa Haji Wada merupakan peristiwa penting dalam sejarah dakwah Rasulullah
Saw yang mengajarkan tentang persaudaraan dan kesempurnaan Islam sebagai agama
Rahmatan lil A‟lamin.
G. Uji Kompetensi
Jawablah pertanyaann di bawah ini dengan jelas !
1. Sebutkan dua faktor penyebab terjadinya Fathu Makkah !
2. Bagaimana proses terjadinya Fathu Makkah, jelaskan !
3. Siapakah Hatib bin Abi Baltha‟ah, jelaskan apa hubungan Hatib dengan peristiwa
Fathu Makkah ?
4. Identifikasi nilai-nilai perdamaian yang terkandung dalam peristiwa Fathu Makkah,
sebutkan !
5. Apa pendapat kalian tentang sikap Rasulullah Saw terhadap Abu Sufyan dalam
peristiwa Fathu Makkah? Jelaskan !
6. Apa tujuan Rasulullah Saw melakukan penaklukan Kota Makkah, jelaskan !
7. Sebutkan beberapa prilaku positif Rasulullah Saw yang terkandung dalam peristiwa
Fathu Makkah !
8. Apa Ibrah yang dapat diambil dari peristiwa Fathu Makkah, Jelaskan !
9. Apa ibrah yang dapat diambil dari peristiwa peristiwa Haji Wada‟, sebutkan dan
jelaskan !
10. Bagaimanakah pendapat kalian tentang khutbah terakhir Rasulullah pada saat Haji
Wada‟, masih relefankan pesan tersebut dengan zaman sekarang, jelaskan !
Kompetensi Dasar
KD KD KD KD
1.8 Menghayati perintah 2.8. Mengamalka 3.8. Menganalisis 4.8. Menilai proses
Allah dalam n sikap proses pemilihan
mengutamakan demokratis pemilihan Khulafaur
musyawarah sebagai dalam Khulafaur Rasyidin
cara terbaik dalam bermusyawar Rasyidin 4.9. Menyimpulkan
menyelesaikan ah 3.9. Menganalisis substansi dan
masalah 2.9. Mengamalka substansi dan strategi dakwah
1.9 Menghayati nilai-nilai n sikap strategi dakwah Khulafaur
positif dari tanggung Khulafaur Rasyidin
kepemimpinan jawab dan Rasyidin
Khulafaur Rasyidin disiplin
sebagai ketentuan
ajaranIslam
Indikator Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menganalisis proses pemilihan Khalifah Abu Bakara sh-Shiddiq
2. Peserta didik dapat menganalisis proses pemilihan Khalifah Umar bin Khathab
3. Peserta didik dapat menganalisis proses pemilihan Khalifah Usman bin Affan
4. Peserta didik dapat menganalisis proses pemilihan Khalifah Ali bin Abi Thalib
5. Peserta didik dapat menganalisis substansi dan strategi dakwah Abu Bakar ash-Shiddiq
6. Peserta didik dapat menganalisis substansi dan strategi dakwah Umar bin Khathab
7. Peserta didik dapat menganalisis substansi dan strategi dakwah Usman bin Affan
8. Peserta didik dapat menganalisis substansi dan strategi dakwah Ali bin Abi Thalib
KHULAFAURRASYIDIN
Prawacana
Rasulullah Saw diutus ke dunia ini mempunyai dua tugas yang harus dilaksanakan
yaitu: pertama, menyampakan risalah Allah Swt, yang dengannya beliau dipilih untuk
menyampaikan kepada umat manusia. Dalam hal ini beliau seolah dipandang sebagai
legislator syariat yang diberi mandat oleh Allah Swt. Kedua, menjadi imam kaum muslimin
yang menyatukan mereka, mengajak dan mengarahkan mereka kepada kebaikan dan
menjauhkan dari keburukan, serta menjadi hakim pemutus barbagai persoalan diantara
mereka berdasarkan hukum yang diwahyukan kepadanya, kemudian beliau menjadi
pelaksana dari hukum-hukum tersebut. Dengan wafatnya beliau, maka tugas pertama telah
usai, dan menjadi tanggung jawab para sahabatnya untuk meneruskan tugas yang kedua,
menjadi imam kaum muslimin.
ِ
َ اخ َ ْ ا ِ ْ اقَْي ْ ِ ِلا ُّار ُس ُلا ۗ ا َفَ ِٕى ْ ا َّي
تا َ ْواقُتِ َلا َ ْ ََوَ ا ُ َ َّي ٌ ا َّيَّلا َ ُس ْ ل ۚ اق
Sesungguhnya aku telah menunjuk Umar bin Khathab untuk memimpin kalian, maka
dengar dan taatilah, kaum muslimin menjawab, “Kami mendengar dan kami Taat”.
Umar mulai memegang tampuk ke-Khalifahan pada hari Selasa 22 Jumadil
Tsani tahun 13 H, bertepatan dengan 13 Agustus tahun 634 M. Umar bin Khathab
wafat 3 Dzulhijjah tahun 23 H, dengan masa kepemimpinan 10 tahun 6 bulan 10 hari.
3. Substansi dan Strategi Dakwah Umar bin Khathab
Pada masa pemerintahan Umar bin Khathab gelombang ekspansi semakin
meningkat. Setelah Damaskus berhasil dikuasai, setahun kemudian Syiria jatuh dalam
kekuasaan Islam. Dengan menggunakan Syiria sebagai basis pertahanan, ekspansi
berhasil diteruskan hingga ke Mesir dibawah pimpinan Amr bin Ash dan ke Iraq
b. MengeluarkanUndang-undang
Pada masa Umar mulai ditertibkannya undang-undang dengan mengadakan
kebijakan peraturan perundangan mengenai ketertiban pasar, ukuran dalam jual
beli dan mengatur kebersihan jalan pasar.
c. Membentuk Departeman
Beberapa departemen yang didirikan untuk menyokong roda pemerintahan adalah;
jawatan kepolisian yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, penertiban
system pembayaran gaji dan pajak tanah, mendirikan pengadilan dalam rangka
memisahkan lembaga yudikatif dengan eksekutif, departemen pekerjaan umum
dan mendirikan Baitul Mal yang pada masa Umar mulai diterbitkannya mata uang
dan juga ditetapkannya tahun hijriyah dengan perhitungan hijrah Rasulullah Saw
ke Yatsrib sebagai tahun pertama Hijriyah.
E. Hikmah Pembelajaran
1. Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq merupakan khalifah yang cerdas, jujur dan
mempunyai kepribadian yang tulus serta seorang pemimpin yang demokratis
2. Khalifah Umar bin Khatab merupakan sosok yang pemberani dan tegas dalam
memimpin
3. Khalifah Usman bin Affan adalah seorang yang sangat dermawan dan juga cerdas
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib merupakan sahabat Rasulullah Saw dan banyak mewarisi
ilmu beliau, sehingga Ali terkenal juga dengan kecerdasan dan keluasan ilmu yang
dimilikinya.
F. Tugas dan Kegiatan
1. Tugas Mandiri
Buatlah peta konsep tentang proses pemilihan Khulafaurrasyidin disertai dengan masa
kepemimpinan serta prestasi yang dicapai selama menjadi khalifah. Tulislah hasil
pekerjaan di buku kalian dengan rapih dan indah !
2. Tugas Kelompok
Kerjakanlah aktifitas berikut :
a. Bagilah anggota kelas menjadi empat kelompok
b. Masing-masing kelompok diberi nama dengan nama salah satu Khulafaurrasyidin.
c. Setiap kelompok mengeksplorasi sejarah masing-masing Khulafaurrasyidin
meliputi sejarah hidup, prestasi selama menjadi khalifah dan ibrah yang dapat
diambil.
d. Presentasikan hasil pekerjaan kalian didepan teman kelasmu
e. Lengkapi literatur bacaan kalian dari berbagai buku sumber dan internet.
1) Perluasa wilayah
2) Pembukuan al-Qur‟an
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib
Kebijakan-kebijakan
Kompetensi Dasar
KD KD KD KD
1.10 Menghayati 2.10. Mengamalkan 3.10. Menganalisis 4.10. Menilai proses
bahwa sikap komitmen proses lahirnya berdirinya Daulah
kekuasaan dalam Daulah Umayah di
adalah amanah menjalankan Umayyah di Damaskus
1.11 Menghayati amanah Damaskus 4.11. Mengapresiasi
bahwa 2.11. Mengamalkan 3.11. Mengevaluasi perkembangan
manusia sikap semangat perkembangan peradaban dan
memiliki menuntutilmu peradaban dan ilmu pengetahuan
berbagai ilmu pada masa
macam potensi pengetahuan Daulah Umayyah
sebagai pada masa diDamaskus
anugerah dari Daulah
AllahSwt. Umayyah di
Damaskus
Indikator Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Daulah Umayyah di
Damaskus
Perkembangan Peradaban
dan Ilmu Pengetahuan
Kemunduran Daulah
Umayyah di Damaskus
Prawacana
Salah satu orientasi pemerintahan Daulah Umayyah adalah pengembangan wilayah
kekuasaan. Orientasi ini tidak kemudian melupakan kemajuan-kemajuan dalam bidang yang
lain, perkembangan ilmu pengetahuan berjalan dengan sangat pesat. Demikian juga
perkembangan dalam bidang seni arsitektur, salah satu kemajuan seni arsitektur yang dicapai
pada masa Daulah Umayyah adalah berdirinya Masjid Umayyah di Damaskus dan Masjid
Baitul Maqdis di Yerussalem atau yang terkenal dengan Kubah al-Sakha yang didirikan pada
masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan.
Akhir masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib diwarnai dengan serangkaian
pemberontakan. Ikhwal muncul pemberontakan berasal dari ketidakpuasan
sekelompok masyarakat atas sikap Ali bin Abi thalib terhadap para pembunuh Usman
bin Affan. Dari peristiwa itu muncullah perang Jamal yang diprakarsai oleh beberapa
sahabat diantaranya Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awam dan juga Aisyah Ra..
Perang Jamal berakhir dengan damai.
Kebijakan Ali bin Abi Thalib yang mengganti beberapa gubernur yang diangkat
oleh Usman bin Affan sedikit banyak menimbulkan gejolak di beberapa wilayah.
Muawiyyah sebagai gubernur Syam waktu itu termasuk yang terkena imbas dari
kebijakan Ali bin Abi Thalib, Muawiyah tidak mau melepaskan jabatannya sebagai
Gubernur Syam sebelum Ali bin Abi Thalib menghukum para pembunuh Usman.
Sementara Ali bin Abi Thalib sebagai seorang khalifah menganggap berhak memecat
Muawiyah dan belum saatnya menghukumi para pembunuh Usman dengan alasan
meredam gejolak umat Islam yang sedang dalam masa transisi.
Masing-masing pihak bersikukuh dengan sikapnya, hingga muncullah perang
Siffin. Perang Siffin sendiri berlangsung selama beberapa hari pada bulan Dzulhijjah
tahun 36 H. dan pada saat pasukan Ali bin Abi Thalib yang dipimpin oleh Aystar
mulai menampakkan tanda-tanda kemenangan, muncullah beberapa orang dari pihak
Muawiyyah mengangkat Mushaf Al-Qur‟an sebagai tanda perdamaian.
2. Tahkim
Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya pasukan Ali bin Abi Thalib
menerima tawaran damai tersebut dengan pertimbangan agar tidak bertambah lagi
korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Kedua belah pihak bersepakat untuk
mengembalikan keputusan kepada kitabullah dan menunjuk utusan masing-masing
pihak untuk mengadakan perundingan.
Dari pihak Ali bin Abi Thalib ditunjuklah Abu Musa al-Asy‟ari dan dari pihak
Muawiyah ditunjuklah Amr bin Ash. Mereka bersepakat dengan sebuah perjanjian
Tahkim yang salah satu keputusannya adalah sepakat untuk genjatan senjata dan
memutuskan untuk mengembalikan persoalan umat kepada kitabullah.
Ketika tiba saat yang ditentukan kedua belah pihak berkumpul untuk
memutuskan perdamian dikalangan umat Islam, dengan masing-masing kubu
membawa 400 pasukan. Mereka berkumpul disebuah tempat bernama Daumatul
Jandal, tepatnya di Adzruh. Abu Musa Al-Asy‟ari diberi kesempatan oleh Amr bin
Abu Musa mundur dari mimbar dan kemudian Amr bin Ash maju dan berdiri
di mimbar, lalu menyampaikan pidatonya: “Abu Musa telah menyampaikan
pernyataan seperti yang telah kalian dengar tadi, dia telah mencopot sahabatnya (Ali
bin Abi Tholib), dan akupun mencopot sahabatnya itu seperti yang dia lakukan. Dan
aku kokohkan kedudukan sahabatku, karena dialah ahli waris Usman, dan pihak yang
paling berhak menggantikan kedudukan Usman.
Demikianlah pada akhirnya tahkim tidak dapat memuaskan kedua belah pihak
terutama dari pihak Ali bin Abi Thalib dan para pendukungnya, walaupun pihak
Muawiyah tidak mendapatkan dukungan dari kubu Ali namun paling tidak dalam
keputusan tersebut terdapat pernyataan bahwa kekuasaan tidak lagi berada di tangan
Ali dan kemudian diserahkan kepada kaum Muslim untuk memilih pemimpin yang
mereka inginkan, dan pada saat itu Muawiyah memiliki pasukan yang cukup besar
yang dipilihnya, dan tidak ada seorangpun yang bisa menandingi kekuatannya,
sehingga keinginannya untuk menjadi khalifah kaum muslim pun semakin besar.
Dengan putusan Tahkim tersebut, posisi Muawiyah menjadi kuat, dia dibai‟at
menjadi khalifah oleh penduduk Syam dan berturut-turut dia mencari kekuatan
dukungan dari Mesir dan memberangkatkan pasukan ke beberapa wilayah yang
dikuasai Ali bin Abi Thalib. Kekecewaan pun muncul dari pendukung Ali yang
kemudian keluar dari golongan Ali dan menamakan dirinya sebagai golongan
Khawarij.
3. Amul Jamaah
Setelah Ali bin Abi Thalib wafat atas kekejaman Khawarij, maka dibai‟atlah
Hasan bin Ali menjadi Khalifah selanjutnya. Hasan bin Ali memiliki pandangan yang
tepat terkait beberapa kondisi yang ada di sekelilingnya, dia melihat tentaranya tidak
bisa dipercayainya, musuhnya sedemikian kuat watak dan tekadnya. Selain itu Hasan
sendiri tidak menyukai kekacauan dan lebih menginginkan persahabatan dan
perdamaian bagi kaum muslim.
Damaskus
Berbagai kebijakan yang diambil semasa pemerintahan Daulah Umayyah di
Damaskus sedikit banyak berdampak kepada kemajuan dalam berbagai bidang.
Muawiyyah dan keturunannya tidak saja dikenal sebagai pahlawan dalam ekspansi besar-
besaran dunia Islam, tetapi juga dikenal sebagai pembaharu, baik dalam bidang politik,
ekonomi, kemasyarakatan dan ilmu pengetahuan. Berbagai kebijakan penting pada masa
Daulah Umayyah antara lain :
1. Penduduk-penduduk diluar Jazirah Arab sangat memerlukan berbagai penjelasan
secara sistematis dan kronologis tentang Islam, dan ilmu-ilmu yang berkembang saat
itu; hadis, tafsir, fiqh, usul fiqh, ilmu kalam, Tarikh dan lain sebagianya. Untuk
kepentingan itu maka mulai dikembangkan ilmu-ilmu agama tersebut melalui
terjamahan dan berbagai karya lainnya.
2. Menetapkan Bahasa Arab sebagai bahasa Umat, dan berlaku bagi pengembangan
administrai pemerintahan maupun keilmuanlainnya.
3. Mengangkat keturunan orang-orang Arab sebagai pemimpin di seluruh wilayah yang
berhasil mereka taklukkan.
Perkembangan peradaban masa Daulah Umayyah mencapai puncaknya pada
masa pemerintahan Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan sampai pemerintahan Hisyam
bin Abdul Malik (660 M – 743 M). kemajuan-kemajuan tersebut meliputi berbagai
bidang sebagai berikut :
1. Bidang Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan semakin berkembang setelah bangsa-bangsa Persia, Syiria,
dan negeri lainnya masuk Islam. Terjadi akulturasi budaya dan perkawinan silang
diantara mereka. Pada masa ini ada dua aspek ilmu pengetahuan yang berkembang
yaitu: ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum. Kedua ilmu
Kolom Comunicative
2. Jabatan adalah amanah dari Allah Swt, setiap manusia yang diberi amanah akan
dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah Swt.
3. Kemajuan peradaban Daulah Umayyah di Damaskus memberikan pelajaran tentang
keteguhan dan keuletan mengkreasi berbagai sumber pengetahuan.
4. Peran penguasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan suatu negara sangat dominan.
F. Tugas dan Kegiatan
1. Tugas Mandiri
Secara mandiri buatlah analisis tentang perkembangan peradaban dan ilmu
pengetahan masa Daulah Umayyah di Damaskus dengan panduan tabel di bawah ini !
Nama Khalifah Perkembangan Peradaban dan Ilmu
Pengetahuan
Portofolio
Lakukan kajian literatur terkait hal berikut ini :
a. Mengapa kita perlu mengetahui peninggalan-peninggalan Daulah Umayyah di
Damaskus ?
b. Apa saja peninggalan-peninggalan peradaban Islam pada masa pemerintahan
Daulah Umayyah di Damaskus ?
c. Mengapa Daulah Umayyah di Damaskus mengalami kemunduran dan runtuh pada
masa kekhalifahan ke empat belas ?
d. Buatlah laporan hasil dengan diketik rapih dan kumpulkan tugas kalian !
2. Tugas Kelompok
Bentuklah kelasmu menjadi enam kelompok diskusi, kerjakan sebagai berikut:
a. Diskusikan tentang bagaimana proses berdirinya Daulah Umayyah di Damaskus
dan siapa saja khalifah berprestasi pada masa itu, sertakan sumber lain yang
relevan !
b. Presentasikan hasil diskusi kalian !
H. Uji Kompetensi
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas !
1. Uraikan secara singkat sejarah berdirinya Daulah Umayyah di Damaskus !
2. Bandingkan sejarah berdirinya Daulah Umayyah di Damaskus dengan proses
pemilihan Khulafaurrasyidin, jelaskan pendapatmu !
3. Tafsirkan pengertian Tahkim, dan siapa saja pihak yang terlibat dalam peristiwa
Tahkim !
4. Uraikan pengertian Amul Jam‟ah dan apa hubungannya dengan berdirinya Daulah
Umayyah di Damaskus !
5. Jelaskan peran Muawiyah bin Abu Sufyan dalam pembentukan Daulah Umayyah di
Damaskus !
6. Buatlah peta konsep tentang prestasi khalifah Daulah Umayyah di Damaskus lengkap
dengan bukti kemajuan yang dicapai !
7. Siapakah Khalifah Umar bin Abdul Aziz ? Kenapa beliau “dijuluki” sebagai
Khulafaurrasyidin yang ke lima, carilah sumber yang dapat menjelaskan tentang bukti
tersebut !
KD KD KD KD
1.12. Menghayati 2.12. Mengamalkan 3.12. Menganalisis 4.12. Menilai sejarah
karunia Allah sikap dinamis sejarah lahirnya lahirnya Daulah
dalam dan Daulah Umayyah di
pencapaian bersungguh- Umayyah di Andalusia
peradaban sungguh Andalusia 4.13. Mengapresiasi
Islam dalam 3.13. Mengevaluasi peristiwa penting
1.13. Menghayati menggapai perkembangan dalam
nikmat Allah cita-cita peradaban dan perkembangan
dari kemajuan 2.13. Menampilkan ilmu peradaban dan
peradaban dan perilaku pengetahuan ilmu pengetahuan
ilmu inovatif dan pada masa pada masa Daulah
pengetahuan produktif Daulah Umayyah di
dalamIslam Umayyah di Andalusia
Andalusia
Indikator Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Perkembangan Peradaban
dan Ilmu Pengetahuan
Daulah Umayyah di
Andalusia
Kemunduran Daulah
Umayyah di Andalusia
Prawacana
Spanyol merupakan wilayah bagian Romawi yang sempat dikuasai oleh pasukan Gothic
dengan berbagai kelaliman yang dilakukan. Pasukan Gothic yang semena-mena terhadap
penduduk spanyol menjadikan mereka rindu akan kedamaian dan ketentraman, ini menjadi
salah satu faktor pasukan Islam dengan mudah menguasai Spanyol. Sehingga pada masa
pemerintahan Daulah Umayyah di Damaskus, Spanyol berhasil ditaklukkan. Penaklukan
Spanyol merupakan peristiwa penting dalam perjalanan sejarah umat Islam, khususnya pada
masa pemerintahan Khalifah al-Walid bin Abdul Malik. Bagaimana perkembangan Islam
pasca penaklukan Spanyol, mari kita simak bersama.
Secara mandiri bacalah dari sumber lain, materi kemajuan peradaban Daulah
Umayyah di Andalusia. Identifikasi penemuan-penemuan para ilmuwan
dalam bidang sains, sosial dan keagamaan.
D. Hikmah Pembelajaran
1. Para khalifah Daulah Umayyah di Andalusia mampu melanjutkan estafet kekhalifahan
Daulah Umayyah di Damaskus dengan semangat pengabdian dan keuletan.
2. Semangat para ilmuwan pada masa Daulah Bani Umayyah di Andalusia menjadi
kunci kemajuan peradaban pada masa itu.
F. Rangkuman
1. Daulah Umayyah di Andalusia didirikan oleh Abdurrahman ad-Dakhil yang
merupakan keturunan dari Khalifah Daulah Umayyah di Damaskus.
2. Penaklukan Andalusia sudah berlangsung sejak masa pemerintahan Daulah Umayyah
di Damaskus, tepatnya pada masa pemerintahan Khalifah al-Walid bin Abdul Malik
(705-715M) dengan peran Gubernur Afrik Utara Musa bin Nusair dan bantuan
panglima perang Tharif bin Malik diteruskan oleh Thariq bin Ziyad.
3. Thariq bin Ziyad membawa pasukannya menyebrangi Selat Giblaltar yang sekarang
dikenal dengan Jabal Thariq dan berhasil dengan gemilang menaklukan berbagai
wilayah di Eropa seperti Cordoba, Granada, dan Toledo.
4. Daulah Umayyah di Andalusia berkuasa selama kurang lebih tujuh setengah abad
(756-1492 M) yang terbagi menjadi enam periode pemerintahan Islam,yaitu :
a) Periode pertama (711-755M)
b) Perode kedua (755-912M)
c) Periode ketiga (912-1013M)
d) Periode keempat (1013-1086M)
e) Periode kelima (1086-1248M)
f) Periode keenam (1248-1492 M)
5. Perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang pesat,
diantaranya adalah dalam bidang; Filsafat, Sains, Ilmu Fikih dan Sejarah.
G. Uji Kompetensi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Uraikan secara singkat sejarah periode pertama Daulah Umayyah di Andalusia !
2. Bandingkan sejarah berdirinya Daulah Umayyah di Andalusia pada periode pertama
dan periode kedua, jelaskan pendapatmu !
3. Hubungkan proses berdirinya Daulah Umayyah di Andalusia dengan pemerintahan
Daulah Umayyah di Damaskus !
A. Pilihlah satu jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D
atau E pada pilihan jawaban yang paling tepat !
1. Sebelum kedatangan Islam, kehidupan sosial ekonomi masyarakat Makkah cukup maju,
namun di sisi lain terjadi kesenjangan ekonomi dan kemerosotan akhlak (jahiliyah).
Salah satu bukti kemajuan ekonomi di Makkah pada waktu itu adalah ....
A. Terdapat kompetisi syair di Makkah
B. Terdapat mata air zam-zam yang tidak pernah kering
C. Banyaknya pengunjung kabah yang datang dari berbagai penjuru Arabia
D. Terdapat kebun kurma yang subur yang menjadi salah satu komoditi pertanian
E. Terdapat pusat perdagangan (pasar Ukaz) yang ramai didatangi para pedagang Arab
2. Mayoritas penduduk bangsa Arab sebelum Islam menganut agama asli nenek moyang
mereka yang diwujudkan dalam bentuk berhala atau patung. Masing masing kabilah
mempunyai sesembahan yang berbeda dengan kabilah yang lain, apakah sesembahan
kabilah Tsaqif di Thaif ....
A. Latta
B. Uzza
C. Hubal
D. Samirri
E. Mannat
3. Perhatikan pernyataan berikut !
1) Bangsa Arab hidup nomaden
2) Bangsa Arab mempunyai tradisi keilmuan
3) Bangsa Arab mulai hidup menetap
4) Bangsa Arab gemar menjamu tamu
5) Bangsa Arab gemar hidup mewah
6) Bangsa Arab selalu menepati janji
7) Bangsa Arab cinta dan setia pada adat dan tradisi kabilahnya
Dari pernyataan di atas manakah yang merupakan budaya bangsa Arab sebelum Islam
datang ....
A. 1,3 dan 4
B. 2, 4 dan 6
3. Identifikasikan tantangan dakwah yang dialami umat Islam pada masa dakwah di
6. Hubungkan makna yang terkandung dalam peristiwa Amul Huzni dan Isra Mi‟raj,
serta pelajaran apa yang terdapat dalam kedua peristiwa tersebut ?
7. Pelajaran apa yang bisa diambil dari peristiwa hijrah Rasulullah Saw dari Makkah
ke Madinah ?
8. Sebagai seorang pelajar dan bagian dari umat Islam, Bagaimana seharusnya
memaknai hijrah pada masa sekarang, kemukakan pendapat anda !
10. Bandingkan peristiwa Uhud dengan peristiwa Fathu Makkah, apa yang
melatarbelakangi terjadinya dua peristiwa tersebut, kemukakan analisis anda !
C. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar !
1. Apa alasan Abu Bakar As-Shiddiq melakukan kodifikasi al-Qur‟an kemudian
dibukukan pada masa Usman bin Affan ?
2. Kemukakan pendapat anda tentang pemberontakan yang dilakukan kaum murtad,
apa alasan yang melatarbelakangi terjadinya peritiwa tersebut ?
3. Apa saja kebijakan-kebijakan Khalifah Umar bin Khathab ketika menjabat sebagai
Khalifah ?
4. Jelaskan proses pemilihan Khalifah Usman binAffan !
5. Apa yang kamu ketahui tentang Syi‟ah, Khawarij dan Murji‟ah. Jelaskan !
6. Sebutkan beberapa depertemen yang terbentuk pada masa daulah Umayyah di
Damaskus !
7. Jelaskan sistem pemerintahan Daulah Umayyah di Damaskus yang berbeda dengan
masa Khulafaurrasyidin !
8. Sebutkan daerah-daerah mana saja yang berhasil dikuasai pada masa Daulah
Umayyah di Damaskus !
Abu Syafi Muhammad Abdul Lathif, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah,
(trj.al-Ilm al Islami), (Jakarta, Pustaka al-Kautsar,2014)
Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta, Pustaka Husna, 1979) Ajid
Akram Diya al Umari, Masyarakat Madinah pada Masa Rasulullah Saw (Sifat dan Organisasi
yang dimilikinya), (Jakarta, Media Dakwah, 1994)
Ali Muhammad Ash-Shalabi, Biografi Usman bin Affan, (trj. Siirah Amiirul Mukminin
Usman bin Affan), (Jakarta, Pustaka al-Kautsar, 2013)
Ali Muhammad Ash-Shalabi, Episode Krusial Sejarah Islam Muawiyah bin Abu Sufyan
(trj.Muawiyah bin Abu Sufyan), (Jakarta, Daarul Haq, 2012)
Ali Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar bin Al-Khathab, (trj.
Syahsiyatu Umar wa Aruhu), (Jakarta, Pustaka al-Kautsar, 2008)
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,Dirasah Islamiyah II, (Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2013)
Imam As-Suyuthi, Tarikh Khulafa, Sejarah Penguasa Islam, (Jakarta, Pustaka Al-
Kautsar, 2005)
M. Quraish Shihab, Membaca Sirah Nabi Muhammad Saw (dalam sorotan al-Qur‟an dan
Hadits-hadits Shohih), (Tangerang, Lentera Hati, 2012)
Muhamad Al-Ghazali, Sejarah Perjalanan Hidup Muhammad (trj. Fiqh U Seerah: Understanding
the Life of Prophet Muhammad), (Yogyakarta, Mitra Pustaka, 2008)
Muhammad Husain Haikal, Khalifah Rasulullah Abu Bakar As-Shiddiq, (trj. Abu BAkar
Ash-Shiddiq), (Solo, Pustaka Mantiq, 1994)
Muhammad Ridha, Muhammad Saw (trj.Sirah Nabawiyah), (Bandung, Irsyad Baitus Salam,2010)
Murodi, Pendidikan Agama Islam Sejarah Kebudayaan Islam, (Semarang, Thoha Putra,
2008
Syaikh Khalid Muahammad Khalid, Lima Khalifah Kebanggan Islam, Sejarah Para
Pemimpin Besar Islam, (Jakarta, Akbar Media, 2013
Syeikh Muhammad Khudori Bek, Negara Khilafah (Dari Masa Rasulullah Saw hingga Masa
Bani Umayyah), (trj. Ad-Daulatu al-Umawiyatu), (Bogor, Pustaka Thariqul Izah, 2013 cet. 1)
Syeikh Muhammad Khudori Bek, Negara Khilafah (Dari Masa Rasulullah Saw hingga Masa
Bani Umayyah), (trj. Ad-Daulatu al-Umawiyatu), (Bogor, Pustaka Thariqul Izah, 2013 cet.2)
Syekh Muhammad Khudhari Bek, Nurul Yaqin (fii siirati Sayyidil Mursalin),
(trj.Bahrun Abu Bakar), (Bandung, SInar Baru Algensindo, 2008)