Elemen Mesin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

KULIAH ELEMEN MESIN 3 { MINGGU KETUJUH }

TRANSMISI SABUK DAN RANTAI;

Pada bab ini akan dibahas mengenai transmisi sabuk dan rantai, beserta jenis-
jenisnya dan perancangannya, dan perancangan transmisi sabuk-V.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam bab ini adalah setelah mempelajari materi
perkuliahan ini, mahasiswa akan memiliki kompetensi dalam menentukan
transmisi sabuk dan rantai, puli penggerak dan yang digerakkan, dan instalasi
secara tepat terhadap mesin yang dirancangnya.
Sabuk dan rantai adalah jenis utama dari elemen-elemen penerus daya yang
fleksibel. Sabuk memutar puli sedangkan rantai memutar roda bergerigi yang
disebut sprocket

Transmisi Sabuk
Sabuk adalah elemen transmisi daya yang fleksibel yang dipasang secara ketat
pada puli dan cakra. Gambar 3.1 memperlihatkan tata letak dasar. Jika sabuk
digunakan untuk menurunkan kecepatan, puli kecil dipasang pada poros yang
berkecepatan tinggi, seperti poros motor listrik, sedangkan puli besar dipasang
pada mesin yang digerakkan. Sabuk ini dirancang untuk mengitari dua puli tanpa
slip.

Gambar Dasar-dasar geometri transmisi sabuk

Sabuk dipasang dengan menempatkannya mengitari dua puli setelah jarak pusat
antara keduanya dikurangi. Kemudian kedua puli digeser menjauh sampai sabuk
memiliki tegangan tarik awal yang cukup tinggi. Ketika sabuk memindahkan daya,
gesekan menyebabkan sabuk mencekram puli penggerak, sehingga menaikkan
tegangan tarik pada satu sisi, yang disebut ”sisi kencang”. Gaya tarik pada sabuk
menimbulkan gaya tangensial pada poros yang digerakkan, sehingga menghasilkan
gaya torsi pada puli yang digerakkan. Sedangkan sisi lainnya masih mengalami
tegangan tarik yang bernilai kecil, bagian ini disebut ” sisi kendor”.

Klasifikasi Transmisi Sabuk


Ada banyak jenis sabuk yang digunakan, yaitu: sabuk rata, sabuk beralur atau
bergigi, sabuk satndar V, sabuk V sudut ganda, dan lainnya seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar dibawah ini.

Gambar Jenis-jenis konstruksi sabuk


Gambar Jenis-jenis konstruksi sabuk
1. Sabuk rata (flat belt); adalah jenis paling sederhana, sering terbuat dari kulit atau
berlapis karet. Permukaan pulinya juga rata dan halus. Sabuk rata (flat belt); adalah
jenis paling sederhana, sering terbuat dari kulit atau berlapis karet. Permukaan
pulinya juga rata dan halus. Dan karena itu penggeraknya dibatasi oleh sgesekan
murni antara puli dan sabuk.
2. Sabuk sinkron (synchronous belt); atau sering disebut sabuk gilir (timing belt)
bergerak bersama puli yang mempunyai alur-alur yang sesuai dengan gigi-gigi
pada sisi dalam sabuk (lihat Gambar 11.2 (c)). Ini merupakan gerak positif, hanya
dibatasi oleh kekuatan tarik sabuk dan kekuatan geser gigi-giginya.
3. Sabuk bergerigi; seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 11.2 (b) digunakan
pada puli standar V. Gigi-gigi ini menyebabkan sabuk mempunyai fleksibilitas dan
efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sabuk-sabuk standar. Sabuk ini
dapat beroperasi pada diameter puli yang kecil.
Sebagian besar sabuk memiliki senar-senar serabut berkekuatan tarik tinggi yang
ditempatkan pada diameter jarak bagi dari penampang melintang sabuk, yang
berguna untuk meningkatkan kekuatan tarik pada sabuk. Senar serabut ini terbuat
dari serat alami, serabuk sintetik atau baja yang ditanamkan dalam campuran karet
yang kuat untuk menghasilkan fleksibilitas yang dibutuhkan agar sabuk dapat
mengitasi puli. Sering pula ditambahkan pelapis luar supaya sabuk menjadi lebih
tahan lama.
4. Sabuk V; merupakan jenis sabuk yang banyak digunakan pada kendaraan dan
industri (lihat Gambar 11.2 (a) dan 11.3). Bentuk V menyebabkan sabuk-V dapat
terjepit alur dengan kencang, memperbesar gesekan dan memungkian torsi yang
tinggi dapat ditransmisikan sebelum terjadi slip.

Gambar Penampang lintang sabuk V dan alur puli

Perancangan Transmisi Sabuk-V


Bagian-bagian dari komponen sabuk-V yang umum digunakan dan ditampakkan
dalam Gambar, yaitu sebagai berikut:
1. Puli (puli) dengan alur melingkar untuk membawa sabuk, disebut sheave.
2. Ukuran puli (sheave) dinyatakan dengan diameter jarak bagi, sedikit lebih kecil
dibandingkan diameter luar puli.
3. Rasio kecepatan antara puli penggerak dan yang digerakkan berbanding terbali
dengan rasio diameter jarak bagi puli dengan asumsi tidak ada slip (dibawah beban
normal). Jadi kecepatan linier garis jarak bagi dari kedua puli adalah sama dan
sama dengan kecepatan sabuk vb. Dengan demikian
4. Hubungan antara panjang jarak bagi (L), jarak sumbu poros (C) dan diameter
puli adalah

8. Nilai rancangan rasio tegangan sisi kencang terhadap tegangan sisi kendor
adalah 5.0 untuk transmisi sabuk-V. nilai aktualnya dapat berkisar 10.
Sabuk yang digunakan secara komersial dibuat dalam bentuk standar seperti yang
diperlihatkan dalam Gambar 3.4 sampai 3.7. Nilai nominal sudut antara sisi-sisi
alur V berkisar antara 30o sampai 42o. Standar SAE (Society of Automotive
Engineers) berikut ini memberi dimensi dan standar unjuk kerja untuk sabuk
otomotif.
SAE standar J637 : Sabuk-V dan puli
SAE standar J637 : Transmisi sabuk-V otomotif
SAE standar J1278 : Sabuk sinkron dan puli SI (metrik)
SAE standar J1313 : Transmisi sabuk sinkron otomotif
SAE standar J1459 : Sabuk-V berusuk dan puli
Gambar Sabuk-sabuk-V industri untuk pekerjaan berat

Gambar Sabuk-sabuk-V industri penampang sempit

Gambar Sabuk-sabuk-V otomotif


Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan sabuk-V, puli
penggerak dan yang digerakkan, dan instalasi secara tepat. Data-data yang
dibutuhkan untuk menentukan jenis transmisi ini, yaitu:
 Daya nominal motor penggerak atau penggerak utama lainnya
 Jarak sumbu poros
 Panjang sabuk
 Ukuran puli penggerak dan yang digerakkan
 Faktor koreksi panjang sabuk

 Faktor koreksi sudut kontak pada puli kecil


 Jumlah sabuk
 Tegangan tarik awal pada sabuk.

Transmisi Rantai

Rantai adalah elemen transmisi daya yang tersusun sebagai sebuah deretan
penghubung dengan sambungan pena, sehingga mampu menyediakan fleksibilitas
dan memungkin rantai mentransmisikan gaya tarik yang besar. Pada saat
mentransmisikan daya antara poros-poros yang berputar, rantai berhubungan
terpadu dengan roda bergigi yang disebut sprocket. Gambar 11.8 memperlihatkan
transmisi rantai umumnya

Gambar Transmisi rantai rol (Rexnord Inc.)

Jenis rantai yang umum disebut rantai rol (roller chain), dimana rol-rol pada setiap
pena menyediakan gesekan yang sangat kecil diantara rantai dan sprocket. Jenis
lainnya meliputi berbagai rancangan penghubung yang dapat diperpanjang, yang
banyak digunakan pada konveyor
Gambar Beberapa model rantai rol (Rexnord Inc.)
Rantai rol digolongkan berdasarkan jarak bagi (pitch)-nya, jarak antara
penghubung yang berdekatan. Jarak bagi biasanya digambarkan sebagai jarak
antara pusat pena yang berdekatan. Rantai rol standar mempunyai ukuran tertentu
dari 40 – 240, seperti pada Tabel 11.1. angka-angka tersebut menunjukkan jarak
bagi bagi rantai dalam seperdelapan inci. Tegangan tarik rata-rata dari berbagai
ukuran rantai juga terdapat dalam Tabel 11.1. Data tersebut dapat digunakan untuk
transmisi kecepatan rendah atau untuk berbagai aplikasi dimana fungsi rantai adlah
untuk mengatasi gaya tarik atau untuk menyangga beban.
Gambar 11.10 memperlihatkan berbagai macam rantai, khususnya yang digunakan
untuk aplikasi pengangkutan dan sejenis.

Perancangan Transmisi Rantai


Penilaian kapasitas transmisi daya rantai mempertimbangkan tiga model
kegagalan, yaitu:
1) Kelelahan pelat penghubung akibat mengalami tegangan tarik berulang pada sis
kencang
2) Tumbukan rol-rol saat berhubungan dengan gigi sprocket
3) Cacat muka antara pena-pena pada setiap penghubung dan bus pada pena

Penilaian didasarkan pada data empiris yang menggunakan penggerak yang halus
dan beban yang halus (faktor koreksi = 1.0) dengan umur pakai rata-rata 15000
jam. Variabel-variabel yang penting adalah jarak bagi rantai dan ukuran serta
kecepatan sproket kecil. Disamping itu, pelumasan merupakan bagian yang penting
supaya transmisi dapat beroperasi dengan baik dan pabrik telah merekomendasikan
jenis-jenis metode pelumasan menurut kombinasi ukuran rantai, ukuran sproket,
dan kecepatan. Perhatikan sifat-sifat data berikut ini:

1. Penilaian didasarkan pada kecepatan sproket kecil dan umur pakai yang
diinginkan mencapai 15000 jam.
2. Untuk kecepatan yang diberika, kapasitas daya meningkat sebanding dengan
jumlah gigi pada sproket, dan tentu saja lebih besar jumlah gigi maka lebih besar
pula diameter sproket.
3. Untuk ukuran sproket tertentu (jumlah gigi), kapasitas daya akan meningkat jika
kecepatan meningkat hingga mencapai nilai tertentu, lalu akan menurun. Setiap
ukuran sproket memiliki batas atas kecepatan absolute akibat cacat muka antara
pin dan bus rantai.
4. Penilaian diberikan untuk rantai baris tunggal, meskipun penggandaan jumlah
baris akan meningkatkan kapasitas daya, namun tidak berbanding lurus terhadap
kelipatan dari kapasitas baris tunggal.
5. Penilaian diberikan faktor layanan 1.0. Tentukan faktor layanan atas dasar jenis
penggunaan menurut Tabel.

Anda mungkin juga menyukai