Modul Metkep 2021 Ganjil

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 69

MODUL PRAKTIKUM

MATA KULIAH METODOLOGI KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

Tim Penyusun

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

i
MATA KULIAH METODOLOGI KEPERAWATAN

FOTO 3 X 4

Nama :

NIM :

Kelompok :

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
karuniaNya modul praktikum ini dapat diselesaikan dan diterbitkan.

Modul ini menjelaskan tentang proses pembelajaran dari mata kuliah


Metodologi Keperawatan yang ada pada Kurikulum D III Keperawatan, sebagai
pegangan bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran
baik di kelas, laboratorium, maupun di klinik/lapangan, sesuai dengan capaian
pembelajaran yang telah di tetapkan, sehingga diharapkan konten pembelajaran
yang dibahas selama proses belajar terstandar untuk semua dosen pada pendidikan
D III Keperawatan.

Ketua Stikes memfasilitasi anggota dalam penyusunan modul ini


dikarenakan hasil evaluasi terhadap implementasi kurikulum, masih beragam
dalam pelaksanaannya, terutama dari segi kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran, serta strategi pembelajaran belum sepenuhnya melaksanakan
pendekatan “Student Center Learning” (SCL).

Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan agar semua dosen dapat


melaksanakan pembelajaran dengan terarah, mudah, berorientasi pada pendekatan
SCL dan terutama mempunyai kesamaan dalam keluasan dan kedalaman materi
pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapa meningkatkan kualitas pembelajaran
dan menghantar mahasiswa untuk berhasil dengan baik pada ujian akhir ataupun
uji kompetensi.

Terima kasih kepada tim penyusun, editor, serta semua pihak yang telah
berkontribusi sampai terbitnya modul ini. Semoga modul ini dapar bermanfaat
bagi dosen maupun mahasiswa program D III Keperawatan.

Surabaya, Juli 2017

Tim penyusun

iii
TINJAUAN MATA KULIAH

Selamat datang di Modul Mata Kuliah Metodologi Keperawatan kami


berharap Anda dapat mempelajarinya dengan baik. Karena modul ini
menggunakan Bahasa Indonesia dan berbagai contoh kasus sehingga Anda mudah
dalam memahaminya. Mata Kuliah ini mempunyai bobot kredit 2 sks dengan
rincian 1 sks Teori dan 1 sks Praktikum Laboratorium.

Mata Kuliah menjelaskan tentang tinjauan metodologi keperawatan. Mata


kuliah ini adalah mata kuliah yang penting Anda pelajari karena merupakan
kompetensi yang harus Anda kuasai sebagai seorang lulusan D III Keperawatan.

Secara terperinci mata kuliah ini membahas tentang konsep metodologi


keperawatan. Metode pembelajaran pada mata kuliah ini terdiri dari teori,
demonstrasi, redemonstrasi, roteptay, bedsite teaching dan praktikum di
laboratorium. Adapun rincian modul terdiri dari :
a. Kegiatan praktikum berpikir kritis dalam proses keperawatan
b. Kegiatan praktikum penerapan pengkajian keperawatan
c. Kegiatan praktikum penyusunan diagnosa keperawatan
d. Kegiatan praktikum penyusutan intervensi keperawatan
e. Kegiatan praktikum penerapan tindakan keperawatan
f. Kegiatan praktikum penerapan evaluasi keperawatan

Untuk mempermudah Anda membelajari modul ini, ikutilah langkah-langkah


belajar sebagai berikut:
1. Pahami lebih dulu konsep berpikir kritis dalam proses keperawatan
2. Pelajari dan pahami secara sungguh-sungguh konsep metodologi
keperawatan
3. Kerjakan latihan-latihan yang ada pada setiap materi yang dibahas dan
diskusikan dengan teman Anda, bila mengalami kesulitan hubungi
fasilitator

iv
4. Buatlah ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda
mengingat.
5. Kerjakan test formatif untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran
pada setiap materi yang dibahas dan cocokkan jawaban anda dengan kunci
yang disediakan pada halaman terakhir modul.
6. Bila nilai anda kurang dari 75, maka pelajari kembali materi yang belum
anda kuasai
7. Selanjutnya pelajari modul praktikum 5 sampai 7, dan praktekkan dengan
bermain peran dengan teman Anda di laboratorium keperawatan
8. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam
modul ini tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan.
Untuk itu belajar dan berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan
teman anda

Kami mengharap, Anda dapat mengikuti keseluruhan modul dan kegiatan belajar
dalam modul ini dengan baik. SELAMAT BELAJAR DAN SUKSES BUAT
AND

v
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Dalam .................................................................................... i


Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
Bab 1 Visi dan Misi .......................................................................................... 1
1.1 Visi dan Misi Stikes Hang Tuah Surabaya ....................................... 1
1.2 Visi dan Misi Prodi DIII Keperawatan ............................................. 2
Bab 2 Tinjauan Mata Kuliah .......................................................................... 3
2.1 Deskripsi ............................................................................................ 3
2.2 Capaian Pembelajaran mata kuliah ................................................... 3
2.3 Cara dan waktu belajar ..................................................................... 3
2.4 Kerangka topik .................................................................................. 4
2.5 Prasyarat belajar ................................................................................ 5
2.6 Petunjuk penggunaan modul ............................................................ 5
2.7 Keterkaitan dan relevansi dengan modul lainnya ............................. 6
Bab 3 Kegiatan Praktikum Berpikir kritis dalam Proses Keperawatan .... 7
3.1 Tujuan Kegiatan pembelajaran ........................................................ 7
3.2 Rencana Belajar Peserta Didik .......................................................... 7
3.3 Kegiatan Belajar Praktikum berpikir kritis ...................................... 7
Bab 4 Kegiatan Praktikum Penyusunan Pengkajian Keperawatan ...........16
4.1 Tujuan Kegiatan pembelajaran ........................................................16
4.2 Rencana Belajar Peserta Didik ........................................................... 16
4.3 Kegiatan Belajar Praktikum penyusunan pengkajian keperawatan ....17
Bab 5 Kegiatan Praktikum Penyusunan Diagnosis Keperawatan ...............32
5.1 Tujuan Kegiatan pembelajaran ........................................................32
5.2 Rencana Belajar Peserta Didik ........................................................... 32
5.3 Kegiatan Belajar Praktikum penyusunan diagnosis keperawatan ...... 32
Bab 6 Kegiatan Praktikum Penyusunan Perencanaan Keperawatan .........43
6.1 Tujuan Kegiatan pembelajaran ........................................................43
6.2 Rencana Belajar Peserta Didik ........................................................... 43
6.3 Kegiatan Belajar Praktikum penyusunan perencanaan keperawatan . 43
Bab 7 Kegiatan Praktikum Penyusunan Tindakan Keperawatan ...............52
7.1 Tujuan Kegiatan pembelajaran ........................................................52
7.2 Rencana Belajar Peserta Didik ............................................................ 52
7.3 Kegiatan Belajar Praktikum penyusunan tindakan keperawatan........ 52
Bab 8 Kegiatan Praktikum Penyusunan Evaluasi Keperawatan .................56
8.1 Tujuan Kegiatan pembelajaran ........................................................56
8.2 Rencana Belajar Peserta Didik ............................................................ 56
8.3 Kegiatan Belajar Praktikum penyusunan evaluasi keperawatan ........ 56
Bab 9 Penutup ..................................................................................................61

Daftar Pustaka ....................................................................................................62


Lampiran .............................................................................................................63

vi
BAB 1
VISI DAN MISI

1.1 Visi dan Misi Stikes Hang Tuah Surabaya


1.1.1 Visi
Menjadi sekolah tinggi ilmu kesehatan yang Mandiri, Bermartabat,
Kompetitif serta berwawasan Kesehatan Maritim dan Kelautan tahun 2031.

1.1.2 Misi
1. Menciptakan pendidikan dengan budaya akademik yang kondusif dan mampu
bersaing
2. Mengembangkan penelitian yang berorientasi pada bidang IPTEK, kesehatan
maritim dan kelautan
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dimulai dari daerah wilayah pesisir
4. Mewujudkan pelaku pendidikan yang memiliki integritas
5. Mewujudkan penguatan tata kelola organisasi yang efektif, demokratif dan
terpercaya

1.1.3 Tujuan strategis Stikes Hang Tuah Surabaya


1. Peningkatnya mutu pendidikan yang berorientasi pada pembetukan karakter
yang berdaya saing
2. Menghasilkan luaran penelitian yang berguna bagi pengembangan IPTEK,
Kesehatan maritim dan Kelautan yang memperhatikan nilai humaniora
3. Terwujudnya pengabdian masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian
yang bermanfaat dalam kesejahteraan umum dimulai dari daerah wilayah
pesisir
4. Penguatan peran dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, orang tua, alumni
dan seluruh civitas akademik dalam ekosistem pendidikan
5. Peningkatan sistem tata kelola yang efektif, demokratif dan terpercaya

1
1.2 Visi dan Misi Prodi DIII Keperawatan
1.2.1 Visi
Mewujudkan program diploma keperawatan yang menghasilkan tenaga
vokasi keperawatan mandiri, bermartabat, kompetitif, dan berwawasan
kesehatan maritim dan kelautan tahun 2031

1.2.2 Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang menghasilkan tenaga
vokasi keperawatan yang berkemampuan akademik dan profesional
2. Menyelenggarakan penelitian keperawatan dasar dan terapan untuk
meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat di bidang keperawatan dan kesehatan
kelautan.
4. Mewujudkan pelaku pendidikan yang kompeten dan tangguh
5. Mewujudkan penguatan tata kelola program studi diploma keperawatan

2
BAB 2
TINJAUAN MATA KULIAH METODOLOGI KEPERAWATAN

2.1. Deskripsi
Mata Kuliah ini menguraikan tentang konsep proses keperawatan yang
mencakup pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan
keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan, evaluasi dan dokumentasi asuhan
keperawatan

2.2 Capaian Pembelajaran


2.2.1 Sikap Dan Tata Nilai
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral, dan etika
3. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri.
4. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan
menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai
dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan
perundangan;
5. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia;
6. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan
martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri
asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan,serta bertanggung jawab
atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang
diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.

3
2.2.2 Penguasaan Pengetahuan & ketrampilan
1 Menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan asuhan
keperawatan secara holistic dan komprehensif
2 Menguasai tehnik, prinsip, dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok
3 Menguasai tehnik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi, dan analisis data
serta informasi asuhan keperawatan
4 Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan
kelompok baik sehat, sakit, dan kegawatdaruratan dengan memperhatikan
aspek bio, psiko, social cultural, dan spiritual yang menjamin keselamatan
klien (patient safety), sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan
perencanaan keperawatan yang telah tersedia

2.3 Cara dan Waktu Belajar


Mata kuliah ini terdiri atas 2 SKS, yang terdiri dari 1 SKS teori, dan 1 SKS
Praktikum. Modul ini merupakan panduan belajar untuk 1 SKS praktikum.
2.4 Kerangka Topik
Adapun kerangka topik dalam modul ini sebagai berikut :

KEGIATAN PRAKTIKUM METODOLOGI KEPERAWATAN


Bab 3 Kegiatan Praktikum Berpikir kritis dalam proses keperawatan
3.1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
3.2 Rencana Belajar Peserta Didik
3.3 Kegiatan Belajar praktikum berpikir kritis dalam proses Keperawatan
Bab 4 Kegiatan Praktikum Penerapan Pengkajian Keperawatan
4.1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
4.2 Rencana Belajar Peserta Didik
4.3 Kegiatan Belajar Penyusunan Pengkajian Keperawatan
Bab 5 Kegiatan Praktikum Penyusunan Diagnosis Keperawatan
5.1 Tujuan Kegiatan Pembelajaran
5.2 Rencana Belajar Peserta Didik
5.3 Kegiatan Belajar Penyusunan Diagnosis Keperawatan
Bab 6 Kegiatan Praktikum Penyusunan Perencanaan (intervensi) Keperawatan
6.1 Tujuan Kegiatan Pembelajaran
6.2 Rencana Belajar Peserta Didik
6.3 Kegiatan Belajar Penyusunan Perencanaan (Intervensi) Keperawatan
Bab 7 Kegiatan Praktikum Penerapan Tindakan Keperawatan
7.1 Tujuan Kegiatan Pembelajaran
7.2 Rencana Belajar Peserta Didik
7.3 Kegiatan Belajar Penyusunan Tindakan Keperawatan

4
Bab 8 Kegiatan Praktikum Penerapan Evaluasi Keperawatan
8.1 Tujuan Kegiatan Pembelajaran
8.2 Rencana Belajar Peserta Didik
8.3 Kegiatan Belajar Penyusunan Evaluasi Keperawatan

2.5 Prasyarat Belajar


Prasyarat belajar dengan menggunakan modul ini adalah mahasiswa
diharuskan memahami konsep proses keperawatan, konsep dokumentasi
keperawatan
2.6 Petunjuk Penggunaan Modul
Metodologi Keperawatan memiliki 2 SKS teori, dan 1 SKS Praktik. Modul
praktikum ini berisi panduan untuk melaksanakan 1 SKS Praktikum di laboratorium.
Modul ini disajikan secara ringkas, lengkap sehingga mudah dipahami. Modul ini
penuntun dalam belajar metodologi keperawatan yang sifatnya hierarki, sehingga
harus dipelajari dan dipraktekkan secara secara berurutan.
1. Para mahasiswa dituntut untuk mencapai kompetensi dalam setiap kegiatan
belajar secara tuntas. Pencapaian kompetensi tersebut menjadi hal utama dalam
modul ini, sehingga mahasiswa yang belum menguasai kompetensi yang
diharapkan harus mengulang kembali pada kegiatan belajar sebelumnya sampai
kompetensi yang diharapkan tersebut tercapai.
2. Para mahasiswa dituntut untuk belajar secara mandiri dan berlatih mengenai
proses keperawatan..
3. Para mahasiswa harus mengerjakan tugas-tugas atau latihan yang tertuang di
dalam modul ini dan dilaporkan kepada dosen/fasilitator pada setiap kegiatan
tutorial.
4. Para mahasiswa harus mengerjakan tes yang sudah disediakan pada setiap
modul. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian bahan belajar, para mahasiswa
dapat mencocokkan jawaban yang ditetapkan dengan kunci jawaban yang telah
disediakan serta menghitung sendiri perolehan nilai. Melalui penilaian mandiri
ini, para mahasiswa dapat mengetahui dimana letak kekurangannya, sehingga
memperbaiki dan memperkaya materi secara mandiri pula.

5
5. Kegiatan pembelajaran praktikum yang terjadwal/terstruktur dilaksanakan di
laboratorium dengan menerapkan dan memprektekkan teori yang telah
dipelajari di kelas.
6. Para mahasiswa dalam pelaksanaan tutorial dengan dosen/fasilitator wajib
mengikutinya, toleransi yang diberikan bila ada halangan yang benar-benar
penting yang menyebabkan tidak dapat mengikuti tutorial.
7. Kegiatan belajar mandiri (self study) dapat dilakukan diluar jadwal praktikum
terstruktur untuk mendukung pemahaman akan kompetensi skill yang ingin
dicapai. Kegiatan belajar mandiri dilakukan melalui kelompok kecil 5-10
mahasiswa sehingga latihan dapat lebih optimal.

2.7 Keterkaitan dan Relavansi antar Modul


Modul praktikum laboratorium Metodologi Keperawatan ini memiliki
keterkaitan dengan modul lainnya, khususnya modul ajar Konsep Dasar
Keperawatan, Etika Keperawatan, modul praktikum Keperawatan Dasar, serta
modul dokumentasi keperawatan sebab pembelajaran praktikum metodologi
keperwatan memerlukan dasar-dasar konsep keperawatan, kebutuhan dasar
manusia, etika dalam keperawatan dan pendokumentasi keperawatan. Hal
tersebut merupakan dasar dari penerapan asuhan keperawatan pada individu
yang harus dilihat secara komprehensif dalam berbagai aspek, sehingga setiap
tahapan proses keperawatan dapat dilakukan dengan baik hingga
pendokumentasian.

6
BAB 3
KEGIATAN PRAKTIKUM BERPIKIR KRITIS DALAM
PROSES KEPERAWATAN

3.1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah mahasiswa mampu berpikir secara
kritis dalam proses keperawatan.

3.2 Rencana Belajar Peserta Didik


Sumber/ Penilaian
Langkah pembelajaran Metode Waktu
media/alat
Kegiatan pendahuluan
1. Menjelaskan manfaat mempelajari materi tersebut Ceramah 15 menit Silabus, Tes
2. Menyampaikan capaian pembelajaran dan kontrak kuliah, (pilihan
indikator yang harus dicapai mahasiswa Brainstorming RPP ganda,
3. Mereview materi essay)
4. Membagi mahasiswa menjadi 15 kelompok
Kegiatan Inti Unjuk
1. Dosen menjelaskan materi Praktikum 170 AVA kerja
2. Mahasiswa melakukan praktikum dengan menit
menganalisis dan berpikir kritis terhadap kasus Small group
semu secara berkelompok discussion
3. Mahasiswa mempresentasikan hasil analisis
didepan kelas
4. Dosen memberikan penguatan tentang materi
5. Mahasiswa membuat resume Buku resume
Kegiatan Penutup
1. Mahasiswa diminta merefleksikan apa yang telah Brainstorming 15 menit
dipelajari
2. Dosen memberikan tugas mencari materi
selanjutnya

3.3 Kegiatan Belajar Berpikir analisis dalam pengambilan keputusan


Praktikum ini bertujuan untuk melatih berpikir kritis dan analisis dalam
mengambil suatu keputusan.

3.3.1 Uraian Materi


1. Pengertian Berpikir kritis
Berpikir merupakan proses berkesinambungan mencakup interaksi rangkaian
pikiran dan persepsi.Kemampuan mengingat mampu menganalisis informasi dan
dapat mengembangkan kreativitas sehingga dapat memecahkan masalah dan
mengambil keputusan. Perawat dalam memberi asuhan keperawatan selalu dituntut
untuk berpikir dalam berbagai situasi baik situasi normal atau kritis.

7
Berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir (kognitif) yang mencakup penilaian
dan analisis secara rasional tentang semua infomasi, masukan, pendapat, ide,
kemudian merumuskan kesimpulan dan mengambil keputusan
2. Model Berpikir Kritis

Tk III Komitmen

Tk II Kompleks

Tk I Dasar

3. Sikap Perawat dalam berpikir kritis


a Berpikir mandiri (Thinking independently) ; contoh perawat berpikir mandiri
tentang fungsi cap perawat
b Rendah hati (Humility); contoh perawat baru berdiskusi dgn karu tentang
tanggung jawab dan tugas.
c Berani (courage) ; contoh perawat dengan berani memberi perawatan pada
pasien AIDS tanpa memandang rendah pada pasien.
d Keutuhan (Integrity) ; contoh perawat akan mengintegrasikan pengetahuan
dan kepercayaan yang diyakini sebagai masukan, sehingga perawat dapat
menjadi seorang yang jujur, adil, disiplin, kreatif, percaya diri, rasa ingin
tahu, bertanggung jawab)
e Ketekunan (Perseverance) ; contoh perawat dengan ketekunan menemukan
pemcahan yang efektif, keputusan perawat berdasarkan standar yang ada dan
masalah yang yang saling berhubungan.
f Empaty (empathy) ; contoh perawat sangat memahami pasien sehingga dapat
berkomunikasi dengan tidak menyinggung perasaan
g Tanpa prasangka / wajar (fair – mindedness) contoh perawat akan mengakji
dari berbagai sudut pandang dengan membandingkan standar yang sudah ada

8
h Eksplorasi pikiran dan perasaan (exploring thought and feelings) : contoh
menemukan seseorang marah dengan sikap ini kita akan menemukan alasan
apa yang menyebabkan ia marah

4. Berpikir kritis dalam Proses Keperawatan


a. Tahap Pengkajian keperawatan
1) Mengetahui tujuan dari pulta, apa yang dilakukan, manfaat apa yang
didapat dari data tersebut ?
2) Alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan pulta?
3) Hal-hal apa yang harus diperhatikan pada saat wawancara ?
4) Tekhnik apa yang digunakan saat wawancara dan fase apa yang sedang
dijalani?
5) Hal apa yang harus diperhatikan pada saat melakukan observasi /
pengamatan?
6) Hal apa yang harus diperhatikan pada saat memeriksa fisik klien ? Alat
apa yang digunakan untuk pemeriksaan fisik?
7) Sudahkan saya mempelajari data yang ada sebelum memulai
menungumpulkan data?
8) Kapan suatu data yang diperoleh dapat menjadi indikasi / patokan
adanya suatu masalah dan intervensi seperti apa yang akan dilakukan ?
9) Informasi / data apa yang sesuai / relevan dan saya butuhkan serta
bagaiman saya menginterprestasikannya ?
10) Apa yang saya dapatkan dari informasi / data ini?
11) Masalah apa yang ditunjukkan oleh informasi / data ini?
12) Apakah saya sudah mengidentifikasi masalah yang terpenting ?
13) Apakah informasi ini menunjukkan masalah lain yang harus saya
pertimbangkan ?
14) Apakah saya sudah mengumpulkan semua informasi / data yang saya
perlukan ?
15) Apakah ada yang harus saya laporkan segera?
16) Apakah saya memrlukan tambahan bantuan ?
17) Apakah klien ini mempunyai faktor resiko ?

9
18) Komplikasi manakah yang harus saya awasi ?
19) Apakah ada faktor yang berhubungan dengan usia ?
20) Bagaimana hubungan keluarga mengahadapi situasi ini ?
21) Apakah hasil akhir / tujuan yang diharapkan oleh klien ?
22) Bagaimana saya dapat menyusun rencan tindakan dengan tepat ?
b. Tahap Diagnosis Keperawatan
1) Sudahkah melakukan analisis data yang ada dari hasil pengkajian
sehingga perawat mampu mengidentifikasi DO dan DS yang mendukung
masalah keperawatan
2) Apakah sudah mengetahui data normal sehingga perawat mampu
menganalisis data yang merupakan data fokus yang mendukung maslaah
kep
3) Sudahkan melakukan pengelompokan data yang ada dalam kelompok DS
dan DO?
4) Sudahkah mengidentifikasi DS dan DO sehingga perawat mampu
memutuskan masalah yang ada? Apakah merupakan masalah aktual,
resiko, kemungkinan atau wellness?
5) Benarkah pada tahap identifikasi masalah ini perawat
mendokumentasikan hanya sebatas masalah keperawatan bukan
diagnosis keperawatan ?
6) Masalah keperawatan manakah yang harus diidentifikasi sesuai dengan
DS dan DO yang ada ?
7) Sudahkan menentukan etiologi dari masalah kep yang ada dengan
menganalisis kembali DS dan DO yang sudah dikelompokkan sesuai
masalah ?
8) Sudahkan menentukan diagnosis kep yang terdiri dari problem, etiologi,
tanda dan gejala (DS dan DO) ?
9) Sudahkan menganalisis diagnosis keperawatan yang ada pada klien ?
10) Sudahkah membuat prioritas diagnosa keperawatan berdasarkan hierarki
Maslow :
Mengancam kehidupan  menyebabkan kematian
Mengancam kesehatan  mengancam kehidupan

10
11) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan yaitu tentang pemahaman
klien / keluarga terhadap kesehatan dan tindakan keperawatan

c. Tahap Perencanaan Keperawatan


1) Tindakan apa yang akan dilakukan ?
2) Mengapa tindakan itu dilakukan ?
3) Kapan tindakan itu dilakukan ?
4) Siapa yang akan melakukan tindakan ?
5) Bagaimana caranya tindakan itu dilakukan ?
6) Apakah perencanaan dibuat sesuai dengan prioritas diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan ?
7) Apakah hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan dirumuskan
dalam istilah tujuan / kriteria hasil yang harus spesifik, dapat diukur,
dapat dicapai, sesuai dengan kenyataan dan ada periode waktu pencapaian
?
8) Apakah kriteria hasil sudah sesuai dengan standar / patokan normal ?
9) Sudahkah ntervesi keperawatan untuk membantu memenuhi KDM
didasari oleh kode etik dan standar praktik keperawatan profesional yang
telah berlaku ?
10) Sudahkah klien dan keluarganya disertakan dalam melakukan tindakan
keperawatan ?
11) Apakah sudah mengidentifikasi intervensi keperawatan yang spesifik
yang sesuai dengan pencapaian tujuan ?
12) Sudahkan intervensi tersebut didaarkan pada penyakit / masalah yang
dialami klien ?
13) Apakah informasi yang dimasukkan ke dalam rencana keperawatan
dituliskan dengan cara ringkas, sistematis sehingga memudahkan
penggunaanya oleh tenaga keperawatan lain ?
14) Sudahkah melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya ?
15) Apakah intervensi sudah diwujudkan melalui upaya promotif, preventife,
rehabilitatife dan consoltion of dying ?

11
16) Apakah diperlukan rencana keperawatan tambahan ataukah rencana
keperawatan perlu diulang ?
17) Apakah perawat mengetahui bahwa rencana keperawatan dapat berubah
jika masalah klien berubah , jika prioritas masalah bergeser, jika masalah
teratasi, jika didapatkan informasi tambahan tentang keadaan klien ?
18) Sudahkan membuat rasional setiap tindakan yang dilakukan dengan benar
?
19) Apakah pendokumentasian rencana keperawatan sudah sesuai dengan
format yang terdiri dari : diagnosis kep, tujuan, KH, intervensi
keperawatan, rasional, paraf diikuti nama jelas ?
20) Adalah dalam pendokumentasian kalimat yang dituliskan dalam rencana
tindakan adalah kalimat perintah (kata kerja pasif) ?

d. Tahap Tindakan keperawatan


1) Apakah sebelum melakukan implementasi perawat melakukan pengkajian
ulang untuk mengetahui apakah tindakan tersebut masih dibutuhkan oleh
klien atau tidak ?
2) Sebelum melakukan implementasi, perawat melakukan pengkajian
apakah tindakan dapat dilaksnaakan oleh perawat seorang diri atau
membutuhkan asisten
3) Apakah saat mengimplemetasikan askep, perawat secara
berkesinambungan mengkaji respons klien terhadap pelaksanan tindakan
yang telah dilakukan ?
4) Apakah semua rencana keperawatan diimplemetasikan dengan
menerapkan sikap-sikap berpikir kritis seperti integritas, kasih sayang,
percaya diri, dan keinginan untuk menerima serta memahami respon klien
?
5) Apakah saat intervensi keperawatan diimplementasikan, rencana
perawatan dimodifikasi sesuai dengan respon klien?
6) Apakah setelah melaksanakan tindakan keperawatan perawat
mendokumentasikan ke dalam format catatan keperawatan dan
menandatanganinya ?

12
7) Apakah pencatatan sudah dibuat secara ringkas, jelas dan objektif
8) Apakah pendokumentasian catatan keperawatan menggunakan kalimat
aktif ?

e. Tahap Evaluasi Keperawatan


1) Apakah KH yang dibuat dalam perencanaan sudah dapat mengukur
keberhasilan pencapaian tujuan bagi klien ?
2) Apakah sudah mengumpulkan data perkembangan yang berkaitan dengan
pencapaian KH ?
3) Apakah perawat sudah melakukan perbandingan data klien dengan KH ?
4) Apakah perawat sudah menyatakan pada tujuan bahwa masalah sudah
tercapai / teratasi sebagaian / tidak teratasi ?
5) Pada masalah yang teratasi sebagian , apakah perawat melakukan analisis
bahwa perencanaan dapat dilanjutkan atau dimodifikasi ?
6) Pada maslaah yang teratasi , apakah perawat menganalisis bahwa
perencanaan akan dihentikan atau dipertahankan ?
7) Jika kemajuan tidak tercapai sesuai dengan tujuan, apakah perawat sudah
mengkaji ulang / memperbaiki rencana keperawatan ?

3.3.2 Tugas/Latihan
Latihan :
1. Buat 15 kelompok
2. Analisis situasi dibawah ini dalam proses keperawatan
3. Tuliskan hasil analisis kelompok dan presentasikan
1 2 3
Seorang perempuan berusia 55 Seorang perempuan dirawat Seorang perempuan berusia 38
tahun, menderita Diabetes dengan Myastenia gravis, tahun, dirawat dengan gagal
Melitus, Awal MRS Pemeriksaan terpasang ventilator. ginjal kronis, pemeriksaan
Gula darah 351 mg/dL. 3 hari Pemeriksaan didapatkan pasien didapatkan konjungtiva pucat,
perawatan dan mendapatkan mengalamai kelemahan pada 4 membran mukosa pucat.
injeksi insulin, hasil pemeriksaan ekstremitas, hanya terbaring,
gula darah 342 mg/dL tidak dapat berkomunikasi secara
verbal.

13
4 5 6
Seorang anak laki-laki berusia 3Seorang laki-laki, berusia 18 Seorang perempuan, berusia 60
tahun, ibu pasien mengatakan tahun, diantar ke Unit gawat tahun, dirawat di ruang
badannya panas, tidak mau darurat, mengalami diare sudah 1 perawatan. Mengeluh sesak,
makan bulan yang lalu, sesak napas batuk berdahak. Perawat shift
dengan RR. 30 x/mnt. malam melihat kejadian tersebut
Penampilan lusuh, terdapat tato
di kaki dan tangan, badan kurus
7 8 9
Seorang laki-laki, berusia 35 Seorang laki-laki berusia 17 Seorang pasien mengalami
tahun, menderita hemoroid. tahun, mengeluh nyeri pada perut dehidrasi hingga shock Perawat
Pemeriksaan didapatkan kanan bawah telah memberikan resusitasi
konjungtiva pucat. Pemeriksaan cairan
Hb 5 gr%. Perawat melakukan
transfusi darah, 5 menit
kemudian pasien menggigil dan
demam
10 11 12
Seorang bayi perempuan, berusia Seorang laki-laki, berusia 55 Seorang perempuan, mengeluh
1 tahun, mengalami sesak napas, tahun, menderita hepatitis, lemas,
luka di kaki tidak sembuh-
terdengar bunyi wheezing anorexia, konjungtiva pucat sembuh. Pemeriksaan Gula darah
dengan Hb. 7 gr%, asupan acak 345 mg/dL, terdapat luka
makan 2-3 sendok/makan. TB. gangren di pedis sinistra grade 3,
155 cm. BB SMRS 49 Kg, BB warna kuning, tepi luka hitam
MRS 42 Kg kering. Masalah keperawatan :
Kerusakan integritas jaringan
13 14 15
Seorang perempuan, berusia 55 Seorang laki-laki, 45 tahun, di Seorang anak, berusia 5 tahun,
tahun, mengeluh sesak napas, UGD Pasien agak gelisah, nyeri mengalami luka bakar akibat
penampilan perut buncit. paha kiri seperti ditusuk-tusuk petasan
skala 3 (0-4), nyeri hilang timbul
tiap 4 menit, dan bertambah
parah bila dipakai bergerak.
Pemeriksaan didapatkan pasien
lemah, akral dingin, basah, pucat.
CRT > 2 detik, tulang tampak
menonjol keluar, perdarahan.
Pemeriksaan TD 80/60 mmHg,
nadi 112 x/mnt, RR 24 x/mnt.
Hasil photo : Open fraktur femur
sinistra 1/3 distal

3.3.3 Umpan balik dan tindak lanjut


Tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar yang telah dipelajari
dinilai dengan cara

14
Makna dari tingkat penguasaan Anda adalah:
90% - 100% = Berpikir Analisis Baik Sekali
80% - 89% = Berpikir analisis Baik
70% - 79% = Berpikir analisis Cukup
< 70% = Berpikir analisis Kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan
pada KB berikutnya, tetapi apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 80% maka
Anda harus mempelajari kembali KB sebelumnya, terutama pada bagian yang belum
dikuasai

15
BAB 4
KEGIATAN PRAKTIKUM PENERAPAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN

4.1 Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Tujuan kegiatan pembelajaran adalah mahasiswa mampu menerapkan
pengkajian keperawatan dan mendokumentasikan secara baik dan benar, dengan
memperhatikan aspek bio, psiko, social cultural, dan spiritual yang menjamin
keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan.

4.2 Rencana Belajar Peserta Didik


Sumber/ Penilaian
Langkah pembelajaran Metode Waktu
media/alat
Kegiatan pendahuluan
1. Menjelaskan manfaat mempelajari materi Ceramah 15 menit Silabus, Tes
tersebut kontrak (pilihan
2. Menyampaikan capaian pembelajaran dan Brainstorming kuliah, RPP ganda,
indikator yang harus dicapai mahasiswa essay)
3. Mereview materi Unjuk
4. Membagi mahasiswa menjadi 12 kelompok kerja
Kegiatan Inti
1. Dosen menyampaikan situasi/kegiatan role Small group 170 AVA, White
play, membagi peran masing-masing discussion menit board, spidol,
mahasiswa (sebagai perawat dan pasien) Simulasi form
2. Masing-masing mahasiswa dalam kelompok pengkajian
bermain peran didalam situasi mirip dengan
di rumah sakit. Perawat mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya
3. Mahasiswa melakukan dokumentasi
pengkajian pada form pengkajian
keperawatan
4. Mahasiswa berkonsultasi terkait cara
dokumentasi pengkajian
5. Dosen memberikan penguatan tentang materi
6. Mahasiswa membuat resume Buku resume
Kegiatan Penutup
1. Mahasiswa diminta merefleksikan apa yang Brainstorming 15 menit
telah dipelajari
2. Dosen memberikan tugas mencari materi
selanjutnya

16
4.3 Kegiatan Belajar Penerapan Pengkajian Keperawatan
4.3.1 Uraian Materi
1. Definisi pengkajian
Pengkajian merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menghimpun informasi tentang status kesehatan klien serta mengidentifikasi fungsi
kesehatan baik yang efektif optimal maupun bermasalah.
2. Macam data
Berdasarkan kelengkapan data
a. Data dasar : Seluruh informasi tentang status kesehatan pasien, baik normal
maupun abnormal.
b. Data fokus : informasi tentang status kesehatan pasien yang abnormal saja.
Data fokus biasanya dikaji di poliklinik, misalkan di poli mata, maka data
fokus yang dikaji hanya area mata. Contoh pengkajian pasien hordeolum
adalah bentuk mata asimetris, terdapat benjolan/abses di palpebra superior,
kemerahan, bengkak dan lain-lain selain pengkajian kearah persepsi
sehat/sakit terkait pengetahuan akan kebersihan mata dan konsep diri
terkait rasa malu karena adanya hordeolum pada mata.
Berdasarkan sumber :
a. Data subjektif : ungkapan keluhan pasien secara langsung / orang lain
yang mengetahui keadaan pasien. Contoh Pasien mengeluh pusing
b. Data Objektif : Data yang didapatkan melalui observasi dan pemeriksaan.
Contoh tekanan darah. 120/80 mmHg, konjungtiva anemis, hasil photo
thorax
3. Sumber data
a. Sumber data primer
Sumber data yang berasal dari pasien, apabila pasien tidak sadar, pasien bayi,
dll maka gunakan data objektif untuk menentukan diagnosis keperawatan.
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder dapat berasal dari :
1). Keluarga, orang terdekat, teman, atau seseorang yang mengetahui tentang
status kesehatan pasien.
2). Dokter, fisioterapist

17
3). Hasil laboratorium, radiologi
4). Catatan keperawatan

4. Teknik Pengumpulan Data


1. Anamnesis
Anamnesis merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan melalui
wawancara dan tanya jawab/komunikasi untuk menggali informasi tentang
status kesehatan pasien.
Anamnesis dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Autoanamnesis (langsung pasien)
b. Alloanamnesis (tidak langsung kepada keluarga atau orang terdekat yang
mengetahui status kesehatan pasien)

Data yang didapatkan melalui teknik anamnesis meliputi :


a Identitas
b Riwayat kesehatan
c Pola fungsi kesehatan
Anamnesis pada 11 pola fungsi kesehatan (Gordon, 1984) meliputi :
1 Pola persepsi kesehatan – pemeliharaan kesehatan
2 Pola nutrisi metabolisme
3 Pola eliminasi
4 Pola aktifitas - latihan
5 Pola istirahat - tidur
6 Pola kognitif - persepsi
7 Pola konsep diri - persepsi diri
8 Pola hubungan - peran
9 Pola seksual - reproduksi
10 Pola penanganan masalah – stress - toleransi
11 Pola keyakinan - nilai-nilai

18
Area pengkajian Kriteria pengkajian
persepsi kesehatan – Praktik hidup sehat? Kepatuhan?
pemeliharaan kesehatan Cedera? Gaya hidup tidak sehat?
nutrisi metabolisme Nutrisi? Asupan? Infeksi? Kesehatan mulut?
eliminasi Eliminasi usus besar? Inkontinensia? BAK?
aktifitas - latihan Kegiatan hidup sehari-hari? Kegiatan rekreasi?
Perawatan di rumah (home care)?
Fungsi pernafasan? Mobilitas?
istirahat - tidur Tidur? Kualitas?
kognitif - persepsi Keputusan? Pengetahuan? Input sensori?
konsep diri - persepsi Cemas/takut? Konsep diri?
diri
hubungan - peran Komunikasi? Keluarga? Kehilangan/berduka?
Ketrampilan mengasuh anak (parenting)? Sosialisasi?
seksual - reproduksi Masalah? Fungsi?
penanganan masalah – Stresor yang dihadapi? Koping?
stress - toleransi
keyakinan - nilai-nilai Spiritual? Kebiasaan ibadah? Agama/keyakinan?
Sumber : Carpenito-Moyet, 2004

2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan
melalui pemeriksaan dan observasi kepada pasien langsung. Teknik
pemeriksaan fisik meliputi :
a Inspeksi (periksa lihat)
b Palpasi (periksa tekan)
c Perkusi (periksa ketuk)
d Auskultasi (periksa dengar, dapat langsung dan menggunakan stetoskop)

Pemeriksaan fisik selalu didahului dengan memeriksa keadaan umum dan


tanda vital. Metode pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Review of system

19
Pemeriksaan fisik dengan metode review of system dilakukan dengan
memeriksa tubuh pasien berdasarkan sistem tubuh yaitu :
B1 = Breath = pernapasan
B2 = Blood = kardiovaskuler
B3 = Brain = Persarafan
B4 = Bladder = Perkemihan
B5 = Bowel = Pencernaan
B6 = Bone = Muskuloskeletal
Dapat ditambahkan sistem yang lain seperti sistem endokrin, sistem
reproduksi, sistem penginderaan dan lainnya.
b. Head to toe
Pemeriksaan fisik dengan metode head to toe dilakukan dengan memeriksa
tubuh pasien mulai kepala dan secara berurutan hingga ujung kaki, yaitu :
1). Kepala dan leher (termasuk rambut, wajah, mata, hidung, telinga, mulut
dan tenggorokan)
2). Dada (termasuk paru dan jantung)
3). Abdomen
4). Punggung
5). Extremitas
6). Genetalia

Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik dasar meliputi :


1. Timbangan badan
2. Sphygmomanometer/tensimeter merkuri
3. Termometer
4. Stetoskop
5. Reflex hammer
6. Pen light
7. Tongue spatel
8. Handscoon (dispossible gloves)
9. Meteran (metylen)
10. Jam tangan dengan jarum detik

20
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan data tambahan yang berupa pemeriksaan
diagnostik yang membantu tenaga kesehatan untuk menentukan diagnosis yang
tepat. Pemeriksaan penunjang ini dapat berupa :
a. Pemeriksaan laboratorium (dengan berbagai macam spesimen seperti
darah, sputum, faeces, urine)
b. Pemeriksaan photo dan scan (misalkan skull photo, thorax photo, Scan
kepala, USG, Barium enema, dll)
c. Pemeriksaan rekam jantung, otak, dll
d. Berbagai macam pemeriksaan endoskopi (broncoscopy, gastroscopy,
colonoscopy, dll)
e. Pemeriksaan lain-lain (Rumpleed test,dll)
Metode pencatatan Pengkajian Awal menurut Iyer dan Camp (2004) meliputi :
a Jelaskan temuan secara terperinci. Hindari kata “sedikit” dan “banyak” yang
dapat menimbulkan banyak tafsiran
b Jika tempat pada format tidak cukup, jangan menuliskan informasi di tempat
yang sempit sehingga tidak terbaca
c Jelaskan apa yang terlihat, terdengar, terasa dan tercium saat pengkajian.
Jangan menafsiran perilaku pasien. Contoh lebih baik menulis “pasien
menangis saat wawancara” daripada “pasien menangis karena depresi”
kecuali simpulan tersebut dapat dibuktikan.
d Gunakan sistem PQRST untuk mengumpulkan data tentang nyeri dan
dokumentasikan temuan
e Gunakan skala nyeri saat mendokumentasikan pengkajian nyeri

f Gunakan kata-kata pasien saat menggambarkan keluhan utamanya

21
g Dokumentasikan gejala yang disangkal pasien dan temuan negatif dari
pemeriksaan fisik untuk membantu rumusan diagnosis
h Jika pasien tidak dapat memberikan informasi, catat alasannya, dan jangan
dikosongi karena terkesan perawat buru-buru dan tidak mengkaji
i Dokumentasi pengkajian berbeda pada tiap departemen (KMB, Maternitas,
anak, jiwa, dll) serta berbeda pada tiap subdep. Misalkan form pengkajian
maternitas (pengkajian antenatal, pengkajian intranatal, pengkajian post
partum dan pengkajian maternitas gangguan reproduksi).
j Pastikan dalam pengkajian awal terdapat bagian untuk mencatat alergi 
risiko?

5. Petunjuk Pengisian form pengkajian keperawatan


a. Form Pengkajian
Waktu pengkajian : tanggal/jam pengkajian
Waktu MRS : tanggal/jam MRS
Ruang/kelas : ruang/kelas tempat MRS
No RM : nomor rekam medis
Dx Medis : diagnosa medis sekarang
b. Identitas
Nama : inisial, gunakan Tn, Ny, An
Alamat : kota
Penanggung biaya : askes, Jamsostek, sendiri (PC)
Umur, jenis kelamin, status, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan
c. Riwayat Kesehatan
1). Keluhan utama : keluhan saat dikaji, paling dirasakan, 1 keluhan
2). Riwayat Penyakit Sekarang : narasi mulai awal gejala, sejak kapan,
karakteristik gejala, perjalanan pengobatan sebelumnya hingga poli/UGD
MRS, dan keluhan saat pengkajian
3). Riwayat Penyakit Dahulu : penyakit yang pernah diderita, penyakit
yang sama, penyakit penyebab, riwayat MRS, operasi, dll
4). Riwayat Kesehatan Keluarga : Riwayat penyakit yang sama dgn px,
penyakit herediter. Genogram : bagan 3 generasi, simbol2

22
Contoh genogram
Contoh :

x x

35

Keterangan :

Laki-laki X Meninggal

Perempuan Tinggal serumah

Pasien (tulis umur dalam tanda)

5). Riwayat alergi : riwayat alergi terhadap obat / makanan


d. Review of system (ROS)
1). Keadaan umum : baik, sedang atau lemah
2). Kesadaran : compos mentis, delirium, sopor, koma
3). TTV : TD .. mmHg, nadi ..x/mnt, suhu ..oC, RR ..x/mnt
4). TB, BB sebelum sakit (SMRS), BB setelah sakit (MRS)
Pemeriksaan fisik sistem pernapasan, kardiovaskuler, persarafam perkemihan,
pencernaan dan muskuloskeletal serta sistem endokrin.
Pengkajian sekaligus anamnesis pada 11 pola fungsi kesehatan menurut
Gordon.

23
4. Format pengkajian

24
25
26
27
28
29
4.3.2 Tugas/latihan
Latihan :
1. Carilah teman berpasangan
2. Lakukan role play pengumpulan data dengan pasangan (satu orang berperan
sebagai pasien dan yang lain berperan sebagai perawat), kumpulkan data
sebanyak-banyaknya sesuai topik (diagnosis medis)
Pok Pok kecil Diagnosis medis
1 a Dengue Haemorhagic fever
b Gastritis
c Appendiksitis
d Gastroenteritis
e Chirosis hepatis
f Infark miokard akut
g Hipertensi
2 a Decompensatio cordis
b Gagal jantung
c COPD
d Efusi pleura
e TB paru
f Asma
g Angina pektoris
3 a Dengue Haemorhagic fever
b Gastritis
c Appendiksitis
d Gastroenteritis
e Chirosis hepatis
f Infark miokard akut
g Hipertensi
4 a Decompensatio cordis
b Gagal jantung
c COPD
d Efusi pleura
e TB paru
f Asma
g Angina pektoris
3. Dokumentasikan hasil pengumpulan data dalam format pengkajian

4.3.3 Rangkuman
Pengkajian keperawatan merupakan tahap pertama dalam proses
keperawatan, pada tahap ini perawat mengumpulkan data sebanyak mungkin dari
pasien untuk nantinya mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi baik aktual
atau potensial.

30
4.3.4 Umpan balik dan tindak lanjut
Tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar yang telah dipelajari
adalah :
Makna dari tingkat penguasaan Anda adalah:

90% - 100% = Baik Sekali


80% - 89% = Baik
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan
pada KB berikutnya, tetapi apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 80% maka
Anda harus mempelajari kembali KB sebelumnya, terutama pada bagian yang belum
dikuasai

31
BAB 5
KEGIATAN PRAKTIKUM PENYUSUNAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN

5.1 Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Tujuan kegiatan pembelajaran adalah mahasiswa mampu memahami dan
menganalisis data pengkajian serta menyusun diagnosis keperawatan

5.2 Rencana Belajar Peserta Didik


Sumber/ Penilaian
Langkah pembelajaran Metode Waktu
media/alat
Kegiatan pendahuluan
1. Menjelaskan manfaat mempelajari materi Ceramah 15 menit Silabus, Tes
tersebut kontrak (pilihan
2. Menyampaikan kemampuan akhir dan indikator kuliah, RPP ganda,
yang harus dicapai mahasiswa essay)
3. Mereview materi Brainstorming
4. Membagi kelas menjadi 4 kelompok, satu Non tes
kelompok saling berpasangan 2 orang (unjuk
Kegiatan Inti kerja)
1. Dosen menyampaikan kegiatan Simulasi/role 170 Peralatan
2. Masing-masing kelompok kecil melakukan play menit laboratorium
analisis data pengkajian Form
3. Masing-masing kelompok kecil merumuskan pengkajian
diagnosis berdasarkan SDKI dan membuat dan analisis
prioritas masalah data, buku
4. Dosen membahas kinerja mahasiswa dan SDKI
memberikan penguatan tentang materi
5. Mahasiswa membuat resume Buku resume
Kegiatan Penutup
1. Mahasiswa diminta merefleksikan apa yang Brainstorming 15 menit
telah dipelajari
2. Dosen memberikan tugas revisi dokumentasi
hasil pengkajian dan diagnosis

5.3 Kegiatan Belajar Penyusunan Diagnosis Keperawatan


5.3.1 Uraian Materi
1. Pengertian
Diagnosis keperawatan merupakan status terganggunya pemenuhan
kebutuhan dasar manusia sebagai respons adanya masalah kesehatan.

32
PENGKAJIAN

Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik Pemeriks penunjang

Analisis data

Symptom (DS, DO) Etiologi Masalah

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Aktual Risiko Prom. Kes

2. Perumusan diagnosis keperawatan


Diagnosis keperawatan dirumuskan dengan cara menganalisis data
pengkajian yang telah didapatkan. Pada tahap ini diperlukan keterampilan perawat
dalam menganalisis setiap data, kejelian untuk menetapkan tiap data yang mengarah
pada masalah keperawatan yang dihadapi pasien.
Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan data pengkajian yang
menjadi karakteristik masalah keperawatan. Panduan untuk menganalisis data ini
dapat dilihat pada buku-buku diagnosis keperawatan.
Diagnosis keperawatan terdiri dari tiga komponen yaitu :
a. Respons manusia / masalah keperawatan (Problem)
1). Mengidentifikasi masalah keperawatan yang berasal dari data hasil
pengkajian. Masalah keperawatan tersebut merupakan respons manusia
(dalam hal ini adalah pasien) yang mengalami satu atau lebih masalah
kesehatan.
2). Masalah-masalah keperawatan telah diidentifikasi oleh North American
Nursing Diagnosis Association (NANDA) dan di Indonesia menggunakan
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) yang telah disusun
oleh Persatuan perawat Nasional Indonesia (PPNI).
3). Masalah keperawatan dapat berhubungan dengan berbagai faktor terkait

33
b. Faktor yang berhubungan atau penyebab masalah (Etiologi)
1). Faktor yang berhubungan disebut sebagai etiologi/penyebab. Etiologi berasal
dari respon fisiologik dan dipengaruhi oleh unsur psikososial dan spiritual.
2). Respons manusia/masalah keperawatan dapat berhubungan dengan
berbagai faktor terkait, Pilih yang sesuai dengan pasien yang sedang
dikelola.
3). Perlunya pengetahuan perawat tentang patofisiologi penyakit yang dialami
pasien atau kondisi psikososial dan spiritual yang terganggu karena penyakit
pasien.
4). Penentuan faktor yang berhubungan (etiologi) yang tepat akan membantu
pemilihan intervensi yang tepat

c. Tanda dan gejala (symptom)


a Data pengkajian yang merupakan tanda dan gejala dipilih dan dikelompokkan
sesuai karakteristik masalah keperawatan tertentu. Terdiri dari :
1). Data subjektif (DS) : dari anamnesa pasien/keluarga
2). Data Objektif (DO) : hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, photo, dll
b Dokumentasikan tanda dan gejala yang paling signifikan dan mendukung
c Data yang tidak mendukung tidak perlu dimasukkan
d Tanda mayor Ditemukan sebanyak 80-100% untuk validasi diagnosis
e Tanda minor Tidak harus ditemukan, Jika ditemukan dapat mendukung
penegakan diagnosis

3. Jenis Diagnosis keperawatan


a. Diagnosis Keperawatan Aktual (three part)
1). Menjelaskan respons manusia terhadap kondisi kesehatan/proses hidup
yang ada pada individu, keluarga, kelompok, atau komunitas 
Diagnosis ini sering disebut diagnosis “masalah”

34
2). Syarat pengajuan Dx ini : batasan karakteristik (manifestasi klinik, tanda
dan gejala) dan faktor yang berhubungan (faktor etiologi) yang berkaitan
dengan, berperan untuk, atau didahului dengan konsep diagnostik juga
diperlukan
3). Tanda/gejala mayor dan minor  ditemukan dan divalidasi pada px
4). Penulisan : Masalah berhubungan dengan penyebab dibuktikan dengan
tanda/gejala
b. Diagnosis Promosi Kesehatan (Two Part)
1). Penilaian klinis mengenai motivasi seseorang, keluarga, kelompok, atau
komunitas dan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan serta
mewujudkan potensi kesehatan manusia seperti dinyatakan dalam
kesiapan untuk meningkatkan perilaku kesehatan khusus yang digunakan
pada setiap kondisi kesehatan
2). Syarat pengajuan diagnosis : tanda dan gejala
3). Tanda/gejala ditemukan pada px
4). Penulisan : Masalah berhubungan dibuktikan dengan tanda/gejala
c. Diagnosis Risiko (Two part)
1). Penilaian klinis mengenai pengalaman manusia/ respons manusia
terhadap kondisi kesehatan/proses hidup yang kemungkinan besar terjadi
pada individu, keluarga, atau komunitas yang rentan
2). Syarat pengajuan Dx ini : didukung oleh faktor risiko yang berkontribusi
untuk meningkatkan kerentanan.
3). Tidak ditemukan tanda/gejala mayor minor
4). Penulisan : Masalah berhubungan dibuktikan dengan faktor risiko
d. Prioritas Masalah
1). Memilih masalah utama sesuai dengan skala prioritas
2). Prioritas berdasarkan :
a) Kebutuhan dasar Maslow
b) Kebutuhan yang mengancam : Jiwa, Keamanan, Kenyamanan
3). Tidak selalu Dx kep “Risiko” diletakkan paling bawah

35
Contoh :
Seorang laki-laki, 28 tahun mengalami patah tulang femur sinistra 1/3 distal.
Pasien mengeluh nyeri terus menerus dengan skala 3 seperti ditusuk-tusuk.
Pasien meringis kesakitan dan memegangi bagian yang nyeri. Pemeriksaan
didapatkan deformitas paha sinistra, bengkak, kemerahan, krepitasi (+), pasien
nampak berkeringat (diaforesis). Pemeriksaan tanda vital TD. 120/80 mmHg, N.
96 x/mnt, suhu 36 oC.

Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (problem)


DS : Pasien mengeluh nyeri Agen pencedera fisik Nyeri akut
pada paha kiri, terus menerus (trauma) (SDKI, 2017)
dengan skala 3 seperti
ditusuk-tusuk
DO :
1. Paha sinistra deformitas,
bengkas, kemerahan,
krepitasi (+)
2. Pasien meringis kesakitan
dan memegangi paha yang
sakit
3. Berkeringat
4. TD. 120/80 mmHg
5. N. 96 x/mnt
6. Hasil photo tanggal .. :
close fractur femur sinistra
1/3 distal

5.3.2 Tugas/Latihan
Untuk melatih kemampuan keterampilan mahasiswa maka lakukan
tugas/latihan dibawah ini.
Soal (Skor 50) :
1. Perumusan diagnosis keperawatan aktual meliputi :
a. (Problem) dibuktikan dengan (sfaktor risiko)
b. (Diagnosis) berhubungan dengan (etiologi) dibuktikan dengan (symptom)
c. (Problem) dibuktikan dengan (symptom)
d. (Problem) berhubungan dengan (etiologi) dibuktikan dengan (tanda/gejala)

36
e. (Symptom) berhubungan dengan (Problem) dibuktikan dengan (Problem)
2. Diagnosis keperawatan yang belum terjadi, tetapi terdapat faktor risiko yang
meningkatkan kerentanan disebut diagnosis keperawatan :
a. Aktual
b. Risiko
c. Promosi kesehatan
d. Sindrom
e. Problem
3. Tanda dan gejala masalah keperawatan “nyeri akut” menurut SDKI 2017 sebagai
berikut :
1. Mengeluh nyeri
2. Diaforesis
3. Sikap posisi menghindari nyeri
4. frekuensi nadi menurun
4. Beberapa masalah keperawatan :
- Defisit pengetahuan
- pola napas tidak efektif
- Nyeri akut
- Risiko syok
- Defisit nutrisi
Manakah masalah keperawatan utama/prioritas dari 5 masalah diatas adalah :
a. Kurang pengetahuan
b. Pola napas tidak efektif
c. Nyeri akut
d. Risiko syok
e. Defisit nutrisi
5. Seorang perempuan dirawat dengan Hepatitis, pasien mengeluh mual dan sebah.
Pada pemeriksaan didapatkan BB SMRS 56 Kg, BB MRS 56 Kg. Konjungtiva
tidak anemis. Makan habis 3/4 porsi. Laboratorium. HB 13 gr%, albumin 3,6
mg/dl. Manakah diagnosis keperawatan yang tepat adalah
a. Defisit nutrisi
b. Intoleransi aktivitas

37
c. Mual
d. Risiko hipovolemia
e. Defisit pengetahuan
Latihan (Skor 50) :
1. Berkelompok menjadi 12 kelompok
2. Analisis data pengkajian dan rumuskan diagnosis keperawatan
KASUS 1 : THYPOID

Seorang perempuan, 30 tahun, dirawat dengan Thypoid. Pasien mengeluh badannya panas
dan nyeri pada ulu hati (epigastrium) namun tidak seberapa, nyeri seperti diremas-remas
dengan skala 1 (0-4), nyeri hilang timbul tiap 30 menit, dan bertambah parah bila dipakai
bangun, berhati-hati bila bergerak. Saat pengkajian didapatkan pasien demam, kulit
kemerahan, lidah kotor, perabaan akral panas, pasien bed rest total. TB 155 cm, BB 50 Kg,
0
TTV TD.140/90 mmHg, N. 120 x/mnt, S.38,5 C, RR.22 x/mnt. Laboratorium Hb 10 g/dl,
leukosit 8400 gr%, uji widal (+) dengan titer O + 1/640.
a. Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)
b. Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas
KASUS 2 : DHF

Seorang laki-laki, 26 tahun, mengeluh panas sudah 3 hari dan nyeri pada ulu hati
(epigastrium) dengan skala 1 (0-4), nyeri seperti diremas-remas, nyeri hilang timbul tiap 30
menit, pasien merintih kesakitan dan berhati-hati bila bergerak. Saat pengkajian didapatkan
pasien demam tinggi, kulit kemerahan, perabaan akral panas, ptechie dilengan kanan, tidak
didapatkan epistaksis dan gusi berdarah, hepatomegali 2 jari bawah arcus costae, pasien
0
lemah. TB 160 cm, BB 56 Kg, TTV TD.150/90 mmHg, N. 84 x/mnt, S.39,1 C, RR.22 x/mnt.
Laboratorium Hb 10 g/dl, leukosit 8500 gr%, trombosit 65.000 g/dl. uji tourniket/rumple leed
(+)
a. Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)
b. Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas

KASUS 3 : GASTROENTERITIS

Seorang perempuan, 23 th, mengeluh diare 6x sejak tanggal 5 Maret 2018, + 150 cc
tiap kali diare, konsistensi cair tanpa ampas, kram abdomen riwayat pasien mengkonsumsi
makanan yang sudah kadaluwarsa, pasien sudah minum obat diare tetapi diarenya tidak
mau berhenti, kemudian tanggal 6 Maret 2020 jam 08.00 WIB pasien dibawa ke UGD. Pada
pengkajian pasien masih diare, pemeriksaan fisik didapatkan pasien lemah, mata cowong,
membran mukosa bibir kering, turgor kulit menurun. Tanda vital sign TD.100/70 mmHg,
0
N.100 x/mnt, S.37 C, RR.20 x/mnt. BB sebelum MRS 47 kg, BB MRS 45 Kg TB 155 cm.
Hasil BJ plasma defisit + 1200 cc, bising usus 45x/mnt
a. Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)
b. Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas
KASUS 4 : APPENDIKSITIS

Seorang perempuan, 24 tahun, dirawat di Pavilliun G1 dengan keluhan nyeri pada abdomen
kanan bawah. Pasien post appendectomy hari ke 3. Pasien mengeluh nyeri seperti ditusuk-
tusuk dengan skala 2 (0-4), nyeri hilang timbul tiap 10 menit, dan bertambah parah bila
dipakai bergerak. Sehingga klien sangat berhati-hati bila bergerak, dan memegangi bagian
yang sakit dan merintih kesakitan. Pada pemeriksaan didapatkan akral hangat, luka bekas
operasi pada abdomen kanan bawah tertutup kasa, terdapat rembesan darah pada kasa.
0
TTV TD.120/70 mmHg, N. 96 x/mnt, S.36,5 C, RR.22 x/mnt. Laboratorium Hb 11 g/dl,
Leukosit 4000 gr%.

38
a. Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)
b. Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas
KASUS 5 : CHIROSIS HEPATIS

Ny.A, 60 tahun, datang dan dirawat di Pavilliun B2. Pasien mengeluh sesak nafas, badan
lemah, mual namun tidak muntah, nafsu makan menurun, sejak tanggal 2 Februari 2020.
pasien di rawat di pav. B2 RSAL tgl 3 Februari 2020 dengan Dx Chirosis Hepatis. Saat
pengkajian didapatkan badan lemah, mual namun tidak muntah, nafsu makan menurun.
Pasien makan 3x/hari, diit Nasi biasa TKTP, makan habis hanya + 2-3 sendok tiap kali
makan. Pada pemeriksaan didapatkan Pasien lemah, didapatkan ascites, sesak nafas,
pernafasan cuping hidung, penggunaan otot bantu nafas suprasternal, tidak didapatkan
ronchi dan wheezing. Sklera ikterus dan kulit joundice, konjungtiva anemis pucat. TB
160 cm, BB sebelum MRS 59 Kg, setelah MRS 53 Kg. TTV TD. 120/80 mmHg, N.88 x/mnt,
0
S.36,5 C, RR. 29 x/mnt.
Laboratorium tanggal 3 Februari 2018, hasil : SGOT 305 u/L, SGPT 325 u/L, Albumin 2,0
g/dl ; Hb 7 g/dl
a. Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)
b. Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas

POK 6 : KASUS ASMA

Nn. Mira, 22 tahun mengeluh sesak nafas sejak 5 Maret 2020 pukul 09.00 WIB. Pada
tanggal 5 Maret 2020 pukul 10.00 WIB pasien dibawa ke UGD RSAL dan dianjurkan untuk
MRS dengan diagnosa Asma Bronkhial.
Pada anamnesa didapatkan pasien mengeluh sesak nafas, mempunyai riwayat alergi dan
sesak nafas, pernafasan cuping hidung, didapatkan penggunaan otot bantu nafas (retraksi
intercostalis), Ronchi -/-, wheezing +, tdk ada syanosis, pernafasan reguler dan cepat/
o
takipnea dengan RR 30 x/mnt, Vital Sign TD. 120/80 mmHg, N. 104x/mnt, S. 36,5 C.
Pasien hanya berbaring saja di tempat tidur, pusing dan sesak bila dipakai
berjalan/beraktivitas. Aktivitas sehari-hari dibantu keluarga.

a. Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)


b. Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas

Pok 7 : KASUS GASTRITIS

Nn M, 23 tahun, datang dan dirawat di Pavilliun B2 dengan Gastritis. Pasien mengeluh nyeri
pada ulu hati (epigastrium), nyeri seperti ditusuk-tusuk dengan skala 3 (0-4), nyeri hilang
timbul tiap 5 menit, dan bertambah parah bila dipakai bergerak, berhati-hati bila bergerak.
Pasien juga mengeluh mual namun tidak muntah, nafsu makan menurun. Saat pengkajian
didapatkan pasien lemah, anemis, dengan konjungtiva pucat, nyeri pada epigastrium.
Pasien makan 3x/hari, diit Nasi lunak TKTP, makan habis hanya + 1/2 porsi tiap kali makan.
TB 155 cm, BB sebelum MRS 50 Kg, setelah MRS 49 Kg. TTV TD.120/80 mmHg, N. 92
0
x/mnt, S.36,5 C, RR.22 x/mnt. Laboratorium tanggal 3 Oktober 2011, Hb 7 g/dl, hasil foto
abdomen tanggal 3 Ooktober 2011 : gastritis kronik

a. Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)


b. Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas

Pok 8 : KASUS TB PARU

Ny. N, 67 tahun mengeluh sesak nafas sejak 2 Maret 2020, sekret/dahak putih kental tidak
dapat dikeluarkan, suara “grok..grok”. Pada tanggal 3 Maret 2020 pasien dibawa ke UGD
RSAL, pasien dipindahkan di Pavilliun IV dengan diagnosa TB paru.
Pada anamnesa di paviliun IV didapatkan pasien mengeluh sesak nafas, batuk
sekret/sputum tidak dikeluarkan, kelemahan, pernafasan cuping hidung,, didapatkan Ronchi

39
+/+, wheezing tidak ada, tidak ada syanosis, pernafasan reguler dan cepat dengan RR 32
o
x/mnt, Vital Sign TD. 130/90 mmHg, N. 100x/mnt, S. 36 C.

a. Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)


b. Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas

Pok 9 : ASMA BRONKIAL

Nn. Mira, 22 tahun mengeluh sesak nafas sejak 5 Maret 2020 pukul 09.00 WIB. Pada
tanggal 5 Maret 2020 pukul 10.00 WIB pasien dibawa ke UGD RSAL dan dianjurkan untuk
MRS dengan diagnosa Asma Bronkhial.
Pada anamnesa didapatkan pasien mengeluh sesak nafas, mempunyai riwayat alergi dan
sesak nafas, pernafasan cuping hidung, didapatkan penggunaan otot bantu nafas
(sternokleidomastoideus), Ronchi -/-, wheezing +, tdk ada syanosis, pernafasan reguler dan
o
cepat/ takipnea dengan RR 30 x/mnt, Vital Sign TD. 120/80 mmHg, N. 104x/mnt, S. 36,5 C.
Pasien hanya berbaring saja di tempat tidur, pusing dan sesak bila dipakai
berjalan/beraktivitas. Aktivitas sehari-hari dibantu keluarga.

Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)


Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas

POK 10 : HEPATITIS

Tn D, 69 th. Pasien mengeluh badan lemah, mual dan muntah, nafsu makan menurun,
beraktivitas sebentar cepat lelah sejak tanggal 2 Maret 2020. pasien di bawa ke RSAL tgl 09
Maret 2020 dan diharuskan MRS di ruang B2 dengan Dx Hepatitis. Saat pengkajian
didapatkan badan lemah, mual dan muntah, nafsu makan menurun, kelemahan dan
kelelahan. Perut terasa sebah dan tidak nyaman, ascites +. TB 160 cm, BB sebelum MRS
5 0
59 Kg, setelah MRS 51 Kg. TTV TD. 120/80 mmHg, N.88 x/mnt, S.36 C, RR. 29 x/mnt.
Sklera ikterus dan kulit joundice. Laboratorium tanggal 10 Maret 2015, hasil : SGOT 305 u/L,
SGPT 325 u/L, Albumin 2,0 g/dl ; Hb 7 g/dl

Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)


Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas

POK 11 : DIABETES MELITUS

Seorang perempuan, berusia 56 tahun, dirawat dengan Diabetes Melitus. keluhan lemah,
pasien juga mengeluh terdapat luka di kaki karena terkena paku pada tanggal 17 Februari
2020, luka semakin lebar dan tidak sembuh-sembuh, Keluar darah terus menerus dan tidak
berhenti kemudian dikompres dengan es, berhenti sebentar, tapi berdarah lagi. Luka
bertambah besar. pasien di bawa ke RSAL tanggal 09 Maret 2020 dan diharuskan MRS dgn
Dx Diabetes melitus. Riwayat menderita Diabetes sejak tahun 2015. Pada pemeriksaan
0
didapatkan BB 65 kg, TB 155 cm, TTV TD.140/90 mmHg, N.98x/mnt, S.37 C, RR.20 x/mnt.
Pasien lemah, hanya berbaring di tempat tidur saja, aktivitas dibantu keluarga, terdapat luka
gangren pada daerah pedis dextra, Gangren yang terlokalisasi pada jari kaki, bagian depan
kaki, luas luka + 10 cm, keadaan luka kotor, pus (+), bau (+), darah (+), jaringan nekrosis (+)
Daerah sekitar luka bengkak dan kemerahan. Hasil laboratorium tanggal 10 Maret 2018,
3
hasil : GDA. 452 mg/dl, Lekosit 9.906/mm .

Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)


Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas

POK 12 : CA COLORECTAL

40
Ny. Nia, 58 tahun dirawat di paviliun G1 dengan diagnosa masuk Ca Colorectal, pada saat
pengkajian didapatkan pasien telah menjalani Colostomi permanen (Single barrel colostomi),
Colostomi bag terisi faeces, pemeriksaan fisik didapatkan stoma lembab, Sekitar stoma kulit
kemerahan lecet, Klien juga mengeluh gatal-gatal pada area sekitar stoma. Pasien makan
3x/hari, porsi habis 1/4 porsi, diit nasi tim TKTP. pasien lemah, konjungtiva pucat anemis. TB
155 cm, BB SMRS. 55 Kg, BB MRS 50 Kg. Vital sign. TD. 120/80 mmHg, N. 84 x/mnt, S. 37
o
C, RR. 22 x/mnt. Laboratorium didapatkan Hb 7,1 g%, Leukosit 9700 g/dL, albumin 3,0 g/dL

a. Buatlah analisa data dari kasus diatas (minimal 2 masalah kep)


b. Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi masalah diatas

5.3.3 Rangkuman
Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respons pasien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialami baik yang
berlangsung aktual maupun potensial. Penegakan diagnosis keperawatan
berdasarkan pada data yang ditemukan pada saat pengkajian, menggunakan Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).

3.7.5 Umpan balik dan tindak lanjut


Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif dan hitunglah
jumlah jawaban anda yang benar. kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar yang telah
dipelajari.
Rumus :
Jumlah jawaban Anda yang benar
Skor A = ------------------------------------------- x 50
5

Untuk latihan keterampilan menyusun diagnosis keperawatan diberikan skor 50 poin


apabila tepat sesuai standar (Skor B).
Jumlahkan skor A dan B. Makna dari tingkat penguasaan Anda adalah:
90% - 100% = Baik Sekali
80% - 89% = Baik
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

41
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan
pada KB berikutnya, tetapi apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 80% maka
Anda harus mempelajari kembali KB sebelumnya, terutama pada bagian yang belum
dikuasai

42
BAB 6
KEGIATAN PRAKTIKUM PENYUSUNAN PERENCANAAN
KEPERAWATAN

6.1 Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah mahasiswa mampu memahami dan
menyusun rencana keperawatan berdasarkan pada masalah keperawatan yang
ditemukan.

6.2 Rencana Belajar Peserta Didik


Sumber/ Penilaian
Langkah pembelajaran Metode Waktu
media/alat
Kegiatan pendahuluan
1. Menjelaskan manfaat mempelajari materi tersebut Ceramah 15 menit Silabus, Tes
2. Menyampaikan capaian pembelajaran dan kontrak kuliah, (pilihan
indikator yang harus dicapai mahasiswa Brainstorming RPP ganda,
3. Mereview materi essay)
4. Membagi mahasiswa menjadi 12 kelompok Unjuk
Kegiatan Inti kerja
1. Dosen menjelaskan konsep perencanaan Small group 170 AVA, form
keperawatan discussion menit perencanaan
2. Mahasiswa menyusun rencana tindakan Simulasi keperawatan,
keperawatan sesuai masalah yang ditemukan secara buku SLKI dan
berkelompok SIKI
3. Mahasiswa berkonsultasi kepada dosen
4. Dosen memberikan penguatan tentang materi
5. Mahasiswa membuat resume Buku resume
Kegiatan Penutup
1. Mahasiswa diminta merefleksikan apa yang telah Brainstorming 15 e
dipelajari n
2. Dosen memberikan tugas mencari materi i
selanjutnya t

6.3 Kegiatan Belajar Praktikum penyusunan perencanaan keperawatan


6.3.1 Uraian Materi
1. Definisi Perencanaan Keperawatan
Pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi atau mengoreksi
masalah-masalah yang diidentifikasi pada diagnosis keperawatan. Perawat membuat
rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan
kesehatan pasien
2. Jenis Rencana Keperawatan
a. Rencana keperawatan Mandiri

43
Rencana keperawatan dimana aktivitas keperawatan yang dilaksanakan
berdasarkan inisiatif perawat sendiri dengan dasar pengetahuan dan keterampilan
yang sudah dimiliki
Contoh : Berikan posisi semi fowler
b. Rencana keperawatan Kolaboratif
Rencana keperawatan dimana aktivitas keperawatan yang dilakukan atas
kerjasama dengan pihak lain atau tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi, dll).
Contoh : Berikan terapi antibiotik sesuai advis dokter Ceftriaxone 3 x 1 gr
3. Karakteristik Rencana Keperawatan
a. Berdasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah (rasional)
b. Berdasarkan kondisi klien
c. Digunakan untuk menciptakan situasi yang terapeutik
d. Menciptakan situasi pengajaran
e. Menggunakan sarana prasarana yang sesuai
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana tindakan
keperawatan
a. Rencana tindakan keperawatan merupakan desain spesifik intervensi untuk
membantu pasien dalam mencapai kriteria hasil
b. Dokumentasi rencana tindakan yang sudah diimplementasikan harus ditulis
dalam sebuah format  dokumentasi dengan tepat  sumber informasi
c. Bekerjasama dengan pasien dalam menyusun rencana tindakan
d. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan pasien
5. Prioritas Rencana Tindakan
a. Masalah keperawatan berdasarkan SDKI (2017)
b. Memilih masalah utama sesuai dengan skala prioritas  PERLU
TINDAKAN LEBIH DAHULU
c. Prioritas berdasarkan : Hirarki Kebutuhan dasar Maslow atau
Kegawatan/Kebutuhan yang mengancam Jiwa, Keamanan, Kenyamanan
6. Dokumentasi Luaran Keperawatan
Perencanaan keperawatan dimulai dari menentukan luaran keperawatan. Tim
Pokja SLKI DPP PPNI (2019) menjelaskan bahwa Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI) adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman

44
penentuan luaran keperawatan dalam rangka memberikan asuhan keperawatan
yang aman, efektif dan etis.
Luaran keperawatan memiliki tiga komponen utama yaitu :
a. Label
Komponen ini merupakan nama sari luaran keperawatan yang terdiri atas kata
kunci untuk memperoleh informasi terkait luaran keperawatan. Label dapat
mengacu pada masalah keperawatan (problem).
b. Ekspektasi
Ekspektasi merupakan penilaian terhadap hasil yang diharapkan tercapai.
Ekspektasi menggambarkan seperti apa kondisi, perilaku, atau persepsi
pasien akan berubah setelah diberikan intervensi keperawatan. Terdapat tiga
kemungkinan ekspektasi yang diharapkan perawat.
No Ekspektasi Definisi
1 Meningkat Bertambah dalam ukuran, jumlah, derajat
atau tingkatan
2 Menurun Berkurang dalam ukuran, jumlah, derajat
atau tingkatan
3 Membaik Menimbulkan efek yang lebih baik,
adekuat, atau efektif

c. Kriteria hasil
Kriteria hasil merupakan karakteristik pasien yang dapat diamati atau dikur
oleh perawat dan dijadikan sebagai dasar untuk menilai pencapaian hasil
intervensi keperawatan. Kriteria hasil dapat juga disebut indikator karena
menggambarkan perubahan-perubahan yang ingin dicapai setelah pemberian
intervensi keperawatan. Terdapat tiga varian skala pada pemberian skor
kriteria hasil, yaitu :
1 2 3 4 5
Menurun Cukup menurun Sedang Cukup Meningkat
meningkat
1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup menurun Menurun
meningkat
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup membaik Membaik
Memburuk

45
Kriteria hasil mengacu pada etiologi, tanda dan gejala. Ciri Kriteria Hasil
adalah SMART
a) Spesifik  mengacu pada problem
b) Measurable  dapat diukur, dilihat, didengar, dirasakan
c) Achievable  dapat dicapai
d) Realistic/Relevan/Reasonable  dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
e) Time kriteria waktu

Penerapan Luaran Keperawatan


Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama......, maka [Luaran
keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Kriteria 1 (hasil)
Kriteria 2 (hasil)
Kriteria 3 (hasil)
Dan seterusnya
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka bersihan jalan
napas meningkat, dengan kriteria hasil :
- Batuk efektif meningkat
- Produksi sputum menurun
- Wheezing menurun
- Frekuensi napas 12-20 x/menit

Prosedur menentukan luaran keperawatan


Contoh : Dx kep. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
mencerna makanan
Langkah :
a. Buka SLKI halaman 152 tentang tautan SDKI dan SLKI, yang merupakan
hubungan dua elemen dan memberikan gambaran tentang kemungkinan-
kemungkinan luaran yang dapat dipilih untuk menilai keberhasilan dalam
mengatasi diagnosis keperawatan dan menilai efektivitas intervensi. Sesuai
contoh diagnosis, maka buka halaman 154, terdapat pilihan:

46
Luaran utama Status nutrisi
Luaran tambahan Berat badan
Eliminasi fekal
Fungsi gastrointestinal
Nasfsu makan
Perilaku meningkatkan berat badan
Status menelan
Tingkat depresi
Tingkat nyeri
Anda dapat memilih yang sesuai dengan kondisi pasien
b. Buka SLKI dan pilih yang sesuai.
Luaran utama Status nutrisi Hal. 121 Porsi makan yang dihabiskan meningkat
Serum albumin meningkat
Verbalisasi leiningan meningkatkan nutrisi
Luaran Berat badan Hal. 17 Berat badan membaik
tambahan Indeks massa tubuh membaik
Fungsi gastrointestinal Hal 25 Mual menurun
Muntah menurun
Nasfsu makan Hal. 68 Keinginan makan (nafsu makan) membaik
Asupan nutrisi membaik
c. Dokumentasi luaran keperawatan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka status
nutrisi membaik, dengan kriteria hasil :
1). Porsi makan yang dihabiskan meningkat (asupan nutrisi meningkat)
2). Serum albumin meningkat (3-3,5 mg/dl)
3). Verbalisasi keinginan meningkatkan nutrisi
4). Berat Badan membaik, IMT membaik
5). Mual muntah menurun
6). Nafsu makan membaik

7. Dokumentasi Intervensi Keperawatan


Rencana tindakan ditulis menggunakan kata perintah (bina, ajarkan, jelaskan,
berikan, dan lain-lain). Prinsip penulisan :

No prinsip intervensi

1 Afektif BHSP

2 Edukatif Pendidikan kesh


“Jelaskan... (sesuai masalah kep)”, “ajarkan..”, “anjurkan...”
3 Terapeutik/ Manajemen dari masalah kep/ Cara mengatasi
Mandiri “Berikan...”, “ lakukan....”

47
4 Kolaboratif Dokter  Tx ; ahli gizi  diit (nutrisi) ; fisioterapis 
fisioterapi
“Kolaborasi dengan .... untuk....
“Berikan terapi sesuai advis dokter (Pamol 3 x 1 tab)
5 Diagnostik/ Wawancara
Observasi Observasi & pemeriksaan fisik, penunjang
“Timbang BB”, “Ukur intake output”, “Kaji nyeri”,
“identifikasi....”, “monitor.....”

Prosedur menentukan intervensi keperawatan


Contoh : Dx kep. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
mencerna makanan
Langkah :
a. Buka SIKI halaman 454 tentang tautan SDKI dan SIKI untuk diagnosis
defisit nutrisi dan pilih yang sesuai kondisi pasien :
Intervensi utama Manajemen nutrisi
Promosi berat badan
Intervensi pendukung Edukasi diet
Pemantauan nutrisi
Manajemen gangguan makan
Pemberian makanan
Pemberian makanan enteral
Pemberian makanan parenteral
Pemberian obat intravena

b. Buka SLKI dan pilih yang sesuai.


Intervensi Manajemen 200 Identifikasi status nutrisi
utama nutrisi Identifikasi makanan yang disukai
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Lakukan oral hygiene sebelum makan
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Anjurkan posisi duduk
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrien yang dibutuhkan
Promosi berat 358 Monitor adanya mual muntah
badan Monitor jumlah kalori yang dikonsumsi sehari-hari
Monitor berat badan
Monitor albumin serum
Berikan perawatan mulut sebelum makan
Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien
Hidangkan makanan yang menarik
Intervensi Edukasi diet 54 Jelaskan tujuan kepatuhan diit terhadap kesehatan
pendukung

48
Pemantauan 246 Timbang berat badan
nutrisi Ukur antropometri komposisi tubuh (IMT)

Pemberian 255 Lakukan kebersihan tangan dan mulut sebelum makan


makanan Berikan makanan yang hangat
Kolaborasi pemberian antiemetik sebelum makan
Sederhanakan dengan menggabungkan intervensi yang sama
c. Tentukan rasional dari intervensi keperawatan
Rasional merupakan alasan ilmiah dilakukan intervensi keperawatan.
Contoh : Berikan posisi semi fowler
R/ posisi semi fowler akan menurunkan isi rongga abdomen, menurunkan
diafragma sehingga ekspansi paru lebih optimal

8. Dokumentasi luaran dan intervensi keperawatan

Pada poin kolaborasi, BILA SUDAH ADA OBATNYA maka dapat ditulis :
Berikan terapi antiemetik sesuai advis dokter, Ranitidin 50 mg 3 x 1 amp (jam 06.00-
13.00-20.00)

6.3.2 Tugas/Latihan
Untuk melatih kemampuan keterampilan mahasiswa maka lakukan
tugas/latihan dibawah ini.

49
Soal (Skor 50) :
1. Diagnosis Keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
(trauma).
Kriteria hasil dari diagnosis keperawatan diatas adalah :
a. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....., maka nyeri akut
menurun
b. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama......., diharapkan status
kenyamanan meningkat
c. Keluhan nyeri menurun, rileks meningkat, pasien tidak merintih, frekuensi
nadi dan tekanan darah membaik
d. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama......., diharapkan pasien rileks
e. Frekuensi nadi normal
2. Rencana keperawatan “Berikan terapi antibiotik sesuai advis dokter Ceftriaxone
3 x 1 gr” merupakan :
a. Rencana keperawatan mandiri
b. Rencana keperawatan tim
c. Rencana keperawatan kolaboratif
d. Rencana keperawatan delegasi
e. Rencana keperawatan independen
3. Intervensi keperawatan “Timbang berat badan tiap 2 hari”. Prinsip intervensi
manakah dibawah ini :
a. Edukatif
b. Terapeutik/Mandiri
c. Afektif
d. Kolaboratif
e. Diagnostik/Observasi

Latihan (Skor 50) :


1. Berkelompok menjadi 12 kelompok
2. Lanjutan dari kegiatan belajar pengkajian, susunlah luaran dan intervensi
keperawatan
3. Konsultasikan dengan dosen fasilitator

50
6.3.3 Rangkuman
Perencanaan keperawatan merupakan pengembangan strategi desain untuk
mencegah, mengurangi atau mengoreksi masalah-masalah yang diidentifikasi pada
diagnosis keperawatan. Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan pasien. Luaran keperawatan disusun
berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Intervensi keperawatan
disusun berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
.
6.3.5 Umpan balik dan tindak lanjut
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif dan hitunglah
jumlah jawaban anda yang benar. kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar yang telah
dipelajari.
Rumus :
Jumlah jawaban Anda yang benar
Skor A = ------------------------------------------- x 50
3

Untuk latihan menyusun perencanaan keperawatan skor 50 poin (Skor B).


Jumlahkan skor A dan B. Makna dari tingkat penguasaan Anda adalah:
90% - 100% = Baik Sekali
80% - 89% = Baik
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan
pada KB berikutnya, tetapi apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 80% maka
Anda harus mempelajari kembali KB sebelumnya, terutama pada bagian yang belum
dikuasai

51
BAB 7
KEGIATAN PRAKTIKUM PENYUSUNAN TINDAKAN KEPERAWATAN

7.1 Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah mahasiswa mampu memahami dan
menyusun serta mendokumentasikan tindakan keperawatan secara benar

7.2 Rencana Belajar Peserta Didik


Sumber/ Penilaian
Langkah pembelajaran Metode Waktu
media/alat
Kegiatan pendahuluan
1. Menjelaskan manfaat mempelajari materi tersebut Ceramah 15 menit Silabus, Tes
2. Menyampaikan capaian pembelajaran dan kontrak kuliah, (pilihan
indikator yang harus dicapai mahasiswa Brainstorming RPP ganda,
3. Mereview materi essay)
4. Membagi mahasiswa menjadi 12 kelompok Unjuk
Kegiatan Inti kerja
1. Dosen menjelaskan konsep tindakan keperawatan Small group 170 AVA, form
2. Mahasiswa menyusun tindakan keperawatan discussion menit perencanaan
berdasarkan pada intervensi yang telah disusun Simulasi keperawatan,
secara berkelompok buku SLKI dan
3. Mahasiswa berkonsultasi kepada dosen SIKI
4. Dosen memberikan penguatan tentang materi
5. Mahasiswa membuat resume Buku resume
Kegiatan Penutup
1. Mahasiswa diminta merefleksikan apa yang telah Brainstorming 16 e
dipelajari n
2. Dosen memberikan tugas mencari materi i
selanjutnya t

7.3 Kegiatan Praktikum penyusunan tindakan keperawatan


7.3.1 Uraian materi
1. Pengertian
Pada tindakan (Implementasi) keperawatan, perawat melaksanakan tindakan
yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. Tindakan keperawatan
terdiri dari pengkajian yang terus menerus, perencanaan, dan pengajaran
(AETKD/OMEK).
2. Tujuan implementasi keperawatan
a. Meningkatkan kesehatan pasien
b. Pencegahan penyakit
c. Pemulihan kesehatan pasien
d. Memfasilitasi koping pasien

52
3. Kriteria Implementasi keperawatan
a. Bekerjasama dengan pasien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
b. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk meningkatkan status
kesehatan pasien
c. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan pasien
d. Melakukan supervisi terhadap tenaga kesehatan pelaksana keperawatan
dibawah tanggung jawabnya
e. Memberikan pendidikan pada pasien dan keluarga mengenai konsep,
keterampilan asuhan diri serta membantu pasien memodifikasi lingkungan
yang digunakan
f. Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan
respons pasien
4. Petunjuk Dokumentasi Implementasi Keperawatan
a. Tuliskan tanggal dan waktu implementasi, serta paraf tiap tindakan
b. Tuliskan nomor diagnosis yang ditangani sesuai implementasi
c. Penulisan tindakan keperawatan yang telah dilakukan :
d. Tidak menggunakan nomor/angka
e. Menggunakan kalimat aktif dan kata kerja (Menjelaskan, Melakukan...)
f. Operasional/konkrit
g. Tidak menimbulkan pertanyaan
Contoh
1. Rencana : Berikan pasien posisi yang nyaman
Tindakan : Membantu pasien untuk posisi yang nyaman (terlentang)
2. Rencana : Timbang berat badan pasien tiap 3 hari
Tindakan : Menimbang berat badan pasien
3. Rencana : Rubah posisi pasien miring kiri dan miring kanan tiap 2 jam
Tindakan : Memberikan/membantu pasien untuk posisi miring kiri
h. Pedoman memperbaiki data yang salah
1). Coret data yang salah dengan satu garis lurus agar masih bisa dibaca
2). Tulis kata “data salah” diatas atau samping
3). Tuliskan tanggal dan inisial Anda/paraf disamping “data salah”

53
No Waktu Tindakan Keperawatan Paraf
Dx
Data salah Cy 28/11
1
28 Mei 2019
08.00
Memberikan injeksi Amoxillin Ceftriaxone 1 gram
intravena bolus
Cy

7.3.2 Tugas/Latihan
Untuk melatih kemampuan keterampilan mahasiswa maka lakukan
tugas/latihan dibawah ini.
Latihan (Skor 100) :
1. Berkelompok menjadi 12
2. Lanjutan dari kegiatan belajar penyusunan perencanaan keperawatan. Susunlah
dokumentasi pelaksanaan keperawatan dengan baik dan benar.
3. Konsultasikan kepada dosen fasilitator

54
7.3.3 Rangkuman
Tindakan keperawatan merupakan realisasi dari rencana keperawatan yang
telah disusun berdasarkan SLKI dan SIKI. Dokumentasi tindakan keperawatan
menjadi catatan perawat setelah melaksanakan rencana strategis untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien. Dokumentasi tindakan harus segera dilakukan secara
tepat, konkrit, jelas serta dilengkapi waktu pelaksanaan dan validasi berupa paraf dan
nama perawat.

7.3.5 Umpan balik dan tindak lanjut


Tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar yang telah dipelajari
dinilai dengan cara

Makna dari tingkat penguasaan Anda adalah:


90% - 100% = Penyusunan dokumen tindakan keperawatan Baik Sekali
80% - 89% = Penyusunan dokumen tindakan keperawatan Baik
70% - 79% = Penyusunan dokumen tindakan keperawatan Cukup
< 70% = Penyusunan dokumen tindakan keperawatan Kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan
pada KB berikutnya, tetapi apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 80% maka
Anda harus mempelajari kembali KB sebelumnya, terutama pada bagian yang belum
dikuasai

55
BAB 8
KEGIATAN PRAKTIKUM PENYUSUNAN EVALUASI KEPERAWATAN

8.1 Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah mahasiswa mampu menganalisis data
evaluasi dengan luaran yang telah ditetapkan serta menilai pencapaian keberhasilan
tindakan keperawatan secara benar.

8.2 Rencana Belajar Peserta Didik


Sumber/ Penilaian
Langkah pembelajaran Metode Waktu
media/alat
Kegiatan pendahuluan
1. Menjelaskan manfaat mempelajari materi tersebut Ceramah 15 menit Silabus, Tes
2. Menyampaikan capaian pembelajaran dan kontrak kuliah, (pilihan
indikator yang harus dicapai mahasiswa Brainstorming RPP ganda,
3. Mereview materi essay)
4. Membagi mahasiswa menjadi 12 kelompok Unjuk
Kegiatan Inti kerja
1. Dosen menjelaskan konsep evaluasi keperawatan Small group 170 AVA, form
2. Mahasiswa menyusun evaluasi keperawatan discussion menit evaluasi
berdasarkan pada tindakan yang telah disusun Simulasi keperawatan,
secara berkelompok
3. Mahasiswa berkonsultasi kepada dosen
4. Dosen memberikan penguatan tentang materi
5. Mahasiswa membuat resume Buku resume
Kegiatan Penutup
1. Mahasiswa diminta merefleksikan apa yang telah Brainstorming 16 e
dipelajari n
2. Dosen memberikan tugas mencari materi i
selanjutnya t

8.3 Kegiatan Praktikum penyusunan tindakan keperawatan


8.3.1 Uraian materi
1. Pengertian
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir proses keperawatan dan
menandakan seberapa jauh diagnosis keperawatan, rencana dan pelaksanaannya
sudah berhasil dicapai. Perawat mengevaluasi kemajuan px terhadap tindakan
keperawatan dalam mencapai tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan (k/p)
Dilakukan dengan melihat respons px terhadap askep yang diberikan untuk
menentukan keputusan selanjutnya. Melalui tahap evaluasi maka perubahan respons
px dapat dideteksi.

56
2. Tujuan evaluasi
a. Mendapatkan umpan balik yang relevan dengan cara membandingkannya dgn
kriteria hasil
b. Menilai keefektifan perawatan
c. Mengkomunikasikan status kesehatan px
d. Memungkinkan revisi perawatan sesuai perubahan keadaan px
e. Hasil evaluasi dapat menggambarkan tentang perbandingan tujuan yang
hendak dicapai dengan hasil yang diperoleh
3. Tipe Dokumentasi Evaluasi keperawatan
a. Evaluasi formatif
1) Evaluasi saat proses, periodik selama pemberian perawatan
2) Evaluasi terhadap respons yang segera timbul setelah implementasi
b. Evaluasi sumatif
1) Evaluasi hasil
2) Evaluasi respons (jangka panjang) terhadap tujuan atau hasil akhir yang
diharapkan setelah pemberian askep
4. Proses evaluasi

57
a. Data evaluasi
1) Lakukan pengkajian ulang (re-assessment)
2) Kumpulkan data mengenai status kesehatan pasien yang baru saja
terjadi
3) Pengkajian ulang/observasi setelah dilakukan tindakan
keperawatan, bukan data pengkajian awal
4) Data subjektif : Data yang diutarakan pasien
5) Data objektif : Data dari hasil observasi, tanda klinik dan fakta
(pemfis, penunjang)
b. Analisis/assessment (Penentuan keputusan dalam Evaluasi
keperawatan)
(catatan perkembangan)
1) Pasien telah mencapai hasil yang telah ditentukan dalam kriteria
hasil  sama : tujuan tercapai.
Contoh : pasien dapat makan sendiri dengan menghabiskan satu
porsi makanan yang disediakan
2) Pasien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan dalam
kriteria hasil  tujuan tercapai sebagian
Contoh : pasien dapat makan sendiri tetapi masih merasa mual
setelah makan
3) Pasien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan dalam
kriteria hasil  Tujuan tidak tercapai
Contoh : Pasien tidak dapat makan
c. Planning (perencanaan lanjutan)
1) Pengembangan rencana keperawatan segera atau yang akan datang
untuk mencapai status kesehatan pasien yang lebih optimal
2) Mengacu pada data evaluasi (DS dan DO)
3) Planning :
a) Intervensi dipertahankan / dihentikan, HE....
b) Lanjutkan intervensi no...........
c) Intervensi dimodifikasi

58
5. Contoh cara pendokumentasian hasil evaluasi
a. Perkembangan kearah pencapaian hasil
Tidak didapatkan tanda infeksi (tumor, rubor, dolor, kalor)
b. Respons terhadap obat
Tidak ada efek samping obat
c. Respons perubahan aktivitas
Pasien mampu berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi tanpa
mengalami dispnea
d. Kemampuan melakukan aktivitas hidup sehari-hari
Pasien tidak mampu mandi sendiri karena kelemahan di sisi kiri tubuh
e. Respons terhadap diit
Pasien menghabiskan 1 porsi makanan

8.3.2 Tugas/Latihan
Untuk melatih kemampuan keterampilan mahasiswa maka lakukan
tugas/latihan dibawah ini.
Latihan (Skor 100) :
1. Berkelompok menjadi 12 kelompok
2. Lanjutan dari kegiatan belajar penyusunan tindakan keperawatan, susunlah
evaluasi keperawatan
3. Konsultasikan kepada dosen fasilitator

8.3.3 Rangkuman
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir proses keperawatan dan
menandakan seberapa jauh diagnosis keperawatan, rencana dan pelaksanaannya
sudah berhasil dicapai. Perawat mengevaluasi kemajuan px terhadap tindakan
keperawatan dalam mencapai tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan (k/p).
Dilakukan dengan melihat respons px terhadap askep yang diberikan untuk
menentukan keputusan selanjutnya. Melalui tahap evaluasi maka perubahan respons
px dapat dideteksi.

59
8.3.4 Umpan balik dan tindak lanjut
Tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar yang telah dipelajari.
Untuk latihan penyusunan evaluasi keperawatan skor 100
Makna dari tingkat penguasaan Anda adalah:
90% - 100% = Baik Sekali
80% - 89% = Baik
70% - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan
pada KB berikutnya, tetapi apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 80% maka
Anda harus mempelajari kembali KB sebelumnya, terutama pada bagian yang belum
dikuasai

60
BAB 9
PENUTUP

Demikian Modul Praktikum Metodologi Keperawatan ini disusun sebagai


pelengkap dan panduan belajar, yang dapat mempermudah mahasiswa mendapatkan
pengalaman belajar praktikum melakukan asuhan keperawatan kepada pasien
menggunakan metode ilmiah berupa proses kperawatan. Harapan kami modul ini
dapat menjadi media pembelajaran yang efektif dalam mendukung pencapaian
pembelajaran.

61
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta :
DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta :
DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP
PPNI

62
Lampiran
KUNCI JAWABAN

No Modul kegiatan praktikum


5.3 Modul kegiatan Praktikum penyusunan diagnosis keperawatan
1. D
2. B
3. A
4. D
5. C
6.3 Modul kegiatan praktikum penyusunan perencanaan keperawatan
1. C
2. C
3. E

63

Anda mungkin juga menyukai