MAKALAH PAI Kel 6 M.ALI & M. DAIM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“DENGAN ILMU PENGETAHUAN SEMUA MENJADI LEBIH MUDAH”


Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Telaah Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu : Lilik Kholisotin, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Kelompok 6

MUHAMMAD ALI NIM. 17.42.018979


MUHAMMAD DAIM RIDWAN NIM. 17.42.018984

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI S-1 PAI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena
dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan
dengan cukup baik. Makalah ini berjudul tentang” Dengan Ilmu Pengetahuan Semua
Menjadi Lebih Mudah”.
Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penyusunan makalah ini
tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pada masa
yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Palangka Raya, Mei 2020

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................1

C. Tujuan Masalah.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Q.S. Ar-Rahman 55:33 dan Q.S. Al- Mujadalah 58:11......................................2

B. Isi Kandungan Q.S. Ar-Rahman 55:33 dan Q.S. Al-Mujadalah 58:11............2

C. Perilaku Orang-Orang Yang Cinta Terhadap Ilmu Pengetahuan...................4

D. Telaah Kesesuaian Materi Pada Peserta didik Tingkat Mts.............................4

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN......................................................................................................6

B. DAFTAR PUSTAKA............................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak

dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik

melalui jalur pendidikan formal, informalmaupun non formal, karena belajar merupakan

kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

pengetahuan yang dapat diperoleh. Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan,

maka perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu.

Kemajuan suatu bangsa diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi
karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju taraf
hidup dan kesejahteraan penduduknya.Dengan adanya perubahan pendidikan yang bukan
hanya sebagai sarana untuk menyampaikan ilmu tetapi diharapkan adanya perubahan
pola kehidupan yang lebih baik. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang berkualitas akan mampu
mengembangkan potensi yang dimiliki untuk kemajuan bangsa dan negara.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana arti dan terjemahan dalam Q.S Ar-Rahman 55:33 dan Q.S. Al-Mujadalah
58:11 yang terkait pada kecintaan orang pada ilmu pengetahuan ?
2. Bagaimana isi kandungan dalam Q.S Ar-Rahman 55:33 dan Q.S. Al-Mujadalah
58:11 yang terkait pada kecintaan orang pada ilmu pengetahuan ?
3. Bagaimana perilaku orang-orang yang cinta terhadap ilmu pengetahuan ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui arti dan terjemahan dalam Q.S Ar-Rahman 55:33 dan Q.S. Al-
Mujadalah 58:11 yang terkait pada kecintaan orang pada ilmu pengetahuan.
2. Untuk mengetahui isi kandungan dalam Q.S Ar-Rahman 55:33 dan Q.S. Al-
Mujadalah 58:11 yang terkait pada kecintaan orang pada ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui perilaku orang-orang yang cinta terhadap ilmu pengetahuan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Q.S. Ar-Rahman 55:33 dan Q.S. Al- Mujadalah 58:11


1. Arti dan terjemahan Q.S. Ar-Rahman 55:33
‫ض فَا ْنفُ ُذوْ ۗا اَل تَ ْنفُ ُذوْ نَ اِاَّل بِس ُْل ٰط ۚ ٍن‬
ِ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫ٰي َم ْع َش َر ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
ِ َ‫س اِ ِن ا ْستَطَ ْعتُ ْم اَ ْن تَ ْنفُ ُذوْ ا ِم ْن اَ ْقط‬
ِ ‫ار السَّمٰ ٰو‬
“Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali
dengan kekuatan (dari Allah).”

ada
2. Arti dan terjemahan Q.S Al-Mujadalah 58:11
‫وْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم‬iiُ‫ح هّٰللا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِ ْي َل ا ْن ُش ُزوْ ا فَا ْن ُش ُزوْ ا يَرْ فَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمن‬ ِ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوْ ا فِى ْال َم ٰجل‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوْ ا يَ ْف َس‬
‫ت َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ خَ بِ ْي ٌر‬
ٍ ۗ ‫َوالَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِع ْل َم َد َر ٰج‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti
apa yang kamu kerjakan.”

B. Isi Kandungan Q.S. Ar-Rahman 55:33 dan Q.S. Al-Mujadalah 58:11


1. Q.S Ar-Rahman 55:33
Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat mengetahui benda-benda langit.
Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat menjelajahi angkasa raya. Dengan ilmu
pengetahuan, manusia mampu menembus sekat-sekat yang selama ini belum
terkuak.
Manusia diberi potensi oleh Allah SWT. berupa akal. Akal ini harus terus
diasah, diberdayakan dengan cara belajar dan berkarya. Dengan belajar, manusia
bisa mendapatkan ilmu dan wawasan yang baru. Dengan ilmu, manusia dapat
berkarya untuk kehidupan yang lebih baik. Nabi Muhammad saw. bersabda:“Dari
Anas ibn Malik r.a. ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda:
“Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam ” (H.R. Ibn Majah)
Tentang pentingnya menuntut ilmu, Imam Syafi’i dalam kitab Diwan juga
menegaskan:
“Barang siapa yang menghendaki dunia, maka harus dengan ilmu. Barang siapa
yang menghendaki akhirat maka harus dengan ilmu.”
Nasihat Imam Syafi‘i tersebut mengisyaratkan bahwa kemudahan dan kesuk-
sesan hidup baik di dunia maupun di akhirat dapat dicapai oleh manusia melalui

2
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidak akan mudah diperoleh, kecuali dengan
beberapa cara dan strategi yang harus dilalui.

Dalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab Diwan menegaskan:


“Saudaraku,engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam
syarat, yaitu: kecerdasan, kemauan yang kuat, kesungguhan, perbekalan yang cukup,
dan kedekatan dengan guru dalam waktu yang lama.”
Ungkapan Imam Syafi‘i di atas penting diketahui oleh orang-orang yang
sedang asyik menuntut ilmu. Cara ini perlu dilakukan agar berhasil. Perlu ada-nya
semangat juang, harus dekat, akrab, dan hormat kepada guru agar ilmunya berkah.
Mencari ilmu juga perlu waktu yang lama.

2. Q.S Al-Mujadalah 58:11


Ayat ini menegaskan bahwa orang yang beriman dan berilmu pengetahuan
akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. orang yang beriman dan memiliki ilmu
pengetahuan luas akan dihormati oleh orang lain, diberi kepercayaan untuk
mengendalikan atau mengelola apa saja yang terjadi dalam kehidupan ini. Ini artinya
tingkatan orang yang beriman dan berilmu lebih tinggi dibanding orang yang tidak
berilmu.
Ayat ini juga menjelaskan tentang berlapang-lapanglah kalian ketika berada di
dalam maj’lis (tempat mencari ilmu). Yakni apabila kita berada di tempat menuntut
ilmu, baik itu di kelas, masjid, maj lis taklim dan lain sebagainya, kita harus
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk sama-sama mendapatkan tempat
duduk yang layak.Akan tetapi perlu diingat bahwa orang yang beriman, tetapi tidak
berilmu, dia akan lemah.
Oleh karena itu, keimanan seseorang yang tidak didasari atas ilmu
pengetahuan tidak akan kuat. Begitu juga sebaliknya, orang yang berilmu, tetapi
tidak beriman, ia akan tersesat. Karena ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak untuk
kebaikan sesama.

3
C. Perilaku Orang-Orang Yang Cinta Terhadap Ilmu Pengetahuan
Sikap dan perilaku terpuji yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan
pengamalan Q.S. Ar-Rahman 55:33 dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
1. Senang membaca buku-buku pengetahuan sebagai bukti cinta ilmu pengetahuan.
2. Selalu ingin mencari tahu tentang alam semesta, baik di langit maupun di bumi,
dengan terus menelaahnya.
3. Meyakini bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah Swt. untuk manusia.
Olehkarena itu, manusia harus merasa haus untuk terus menggali ilmu pengetahuan.
4. Rendah hati atas kesuksesan yang diraihya dan tidak merasa rendah diri dan malu
terhadap kegagalan yang dialaminya.

D. Telaah Kesesuaian Isi Materi


1. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
Jika melihat materi yang ada pada pembahasan “ Dengan Ilmu Pengetahuan Semua
Menjadi Lebih Mudah” ini dirasa sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran, yaitu mengharapkan peserta didik mampu terbiasa
membaca al-quran, mengetahui kandungan ayat, memahami makna ayat serta mampu
mendemontrasikan dan mengimplementasikan makna dari tema tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Keseuaian materi dengan peserta didik kelas VII Mts
Adapun dalam segi kesesuaian dengan peserta didik dapat dilihat dari psikologi
peserta didik yang dalam masa transisi dan merupakan juga awal masuk di tingkat
menengah pertama sehingga bila dikaitkan dengan makna dan kandungan QS. Ar-
Rahman ayat 33 dan QS. Al-Mujadalah ayat 11 yang mengandung motivasi untuk
selalu tekun dalam belajar. Sehingga dapat dikaitkan adanya kesesuaian materi
dengan peserta didik
3. Kesesuaian materi dengan metode pembelajaran
Adapun metode pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan materi ini yaitu
dengan beberapa materi:
a. Metode Taileren, menurut Suhendro (1999) menyatakan bahwa metode ini
merupakan salah satu metode pembelajaran yang lebih menekankankan pada
penguasaan bagian dari elemen-elemen suatu bahan pelajaran. Seingga metode ini
dirasa cocok untuk menyampaikan aya-ayat al-quran, karena cara menyampaikan

4
kepada peserta didik dengan cara, guru membacakan ayat (baik potongan atau
keseluruhan) tersebut terlebih dahulu kemudian peserta didik mengikutinya.
b. Metode Ceramah, menurut Winarno Surahmad, adalah penerangan dan penuturan
secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid
mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan
oleh guru. Sehingga metode ini digunakan untuk menambah atau menjelasan
pengetahuan terhadap peserta didik agar mudah dipahami materinya.
c. Metode Diskusi, menurut Djamarah merupakan suatu cara penyajan pelajaran,
dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama-
sama. Adapun metode ini digunakan untuk peserta didik dalam memecahkan atau
mendiskusikan suatu materi atau masalah sehingga mereka mampu mengeksplor
diri mereka.
d. Metode pemberian tugas, metode ini dapat diartikan sebagai suatu format
interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya suatu tugas yang
diberikan oleh guru, agar siswa memberikan laporan dari hasil dari suatu
pembelajaran. Sehingga, metode ini diberikan sebagai penguatan terhadap materi
yang telah tersampaikan.
4. Kesesuaian materi dengan waktu
Dalam satu kali pertemuan materi ini dengan alokasi waktunya yaitu 2 x 40 menit,
dengan rincian proses pembelajarannya yaitu:
 10 menit pembukaan,
 15 menit baca ayat dan terjemahnya,
 30 menit diskusi dan pemaparan
 5 menit penarikan kesimpulan
 15 menit penugasan
 5 menit penutupan
5. Masukan dan saran
Masukan dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. 

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan akal pikiran kepada manusia, sebagai
pembeda dengan makhluk lainnya, sudah sepantasnya manusia mengembangkan akal
pikiran tersebut dengan terus belajar dan menuntut ilmu karna dengan ilmu pengetahuan
mmanusia mampu mencukupi kebutuhannya dalam meraih keebaikan dunia dan
diakhiran dan dengan ilmu pengetahuan tersebut menjadiakn semua menjadi lebih
mudah.
B. Saran
Sebagai calon pendidik diharapkan tidak pernah puas dengan ilmu yang hanya
didapatkan dibangku kuliah atau hanya mempelajari satu buku saja, karna ilmu itu sangat
luas, apalagi dengan perkembangan zaman dibutuhkan juga pengetahuan lain sehingga
kita mampu bersaing dengan dunia luar.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Ahsan, Sumiyati, Dkk. (2014). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud : Jakarta
Buku Pegangan guru Pendidikan Agama islam kelas VII MTs kemenag
RPP PAI www.amongguru.id

Anda mungkin juga menyukai