Perkembangan Profesi Akuntan Di Indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Tugas Terstruktur

Profesi Auditing

Disusun oleh :
Lulu Isna (
Gina Pertiwi Khoerunnisa ( C1C016001 )
Pingkan Putih Imani ( C1C016035)
Tamariska Cristianti ( C1C016099)
Hani Azhar (

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
2018
BAB II
PEMBAHASAN

Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke limabelas. Tahun kelahiran pengaduitan
laporan keuangan secara pasti tidak diketahui, tetapi dari berbagai sumber dapat diketahui
bahwa pada sekitar awal abad kelima belas jasa auditor telah mulai digunakan di Inggris.
Meskipun pengauditan telah lahir sejak beberapa abad yang lalu, namun perkembangan yang
pesat baru terjadi pada abad ini.
TIMBUL DAN BERKEMBANGNYA PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Profesi akuntan publik dikenal masyarakat dari jasa audit yang digunakan bagi pemakai
laporan keuangan. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah
sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai hukum perusahaan di negara
tersebut. Jika perusahaan perusahaan yang berkembang dalam suatu negara masih berskala
kecil dan masih menggunakan modal pemiliknya sendiri untuk membelanjai usahanya, jasa
auditor yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik belum diperlukan oleh perusahaan -
perusahaan tersebut. Begitu juga jika sebagian besar perusahaan berbadan hukum selain
perseroan terbatas (PT) yang bersifat terbuka, di negara tersebut jasa profesi akuntan publik
belum di perlukan oleh masyarakat usaha.
Dalam perusahaan kecil yang berbentuk perusahaan perorangan, yang pemiliknya merangkap
sebagai pemimpin perusahaan, laporan keuangan perusahaan biasanya hanya disajikan untuk
memenuhi kebutuhan pemilik perusahaan. Laporan keuangan tersebut digunakan oleh
pemilik perusahaan untuk mengetahui hasil usaha dan posisi keuangan perusahaannya.
Begitu pula dalam perusahaan berbentuk firma, laporan keuangan biasanya hanya
dimanfaatkan oleh para sekutu, yang sekaligus sebagai pemimpin perusahaan. Selama kedua
bentuk badan usaha tersebut hanya menggunakan modal yang berasal dari penyertaan
pemilik, yang sekaligus menjadi pemimpin perusahaan, selama itu pula laporan keuangan
mereka hanya dibuat untuk memenuhi kepentingan intern saja. Dalam kondisi semacam ini
jasa audit profesi akuntan publik belum diperlukan, baik oleh para pemimpin perusahaan
maupun oleh pihak luar perusahaan.
Dalam perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas yang bersifat terbuka (PT terbuka),
saham perusahaan dijual kepada masyarakat umum melalui pasar modal, dan pemegang
saham sebagai pemilk perusahaan terpisah dari manajemen perusahaan. Dalam bentuk badan
usaha ini, pemilik perusahaan menanamkan dana mereka di dalam perusahaan dan
manajemen perusahaan berkewajiban mempertanggungjawabkan dana yang dipercayakan
kepada mereka. Laporan keuangan perusahaan ini, di samping digunakan untuk keperluan
manajemen perusahaan, juga dimanfaatkan oleh pemilik perusahaan untuk menilai
pengelolaan dana yang dilakukan oleh manajemen perusahaan.
Dalam perusahaan berbentuk CV, sebagian sekutunya bertindak sebagai manajemen
perusahaan dan sebagian yang lain bertindak sebagai sekutunya bertindak sebagai manajemen
perusahaan dan sebagian yang lain bertindak sebagai sekutu diam. Laporan keuangan dalam
perusahaan berbadan hukum CV, di samping diperlukan oleh sekutu aktif, juga diperlukan
oleh sekutu diam untuk menilai pengelolaan dana yang dilaksanakan oleh sekutu aktif
tersebut.
Dalam perkembangan usahanya, baik perusahaan perorangan maupun berbagai perusahaan
berbentuk badan hukum yang lain tidak dapat menghindarkan diri dari penarikan dana dari
pihak luar, yang tidak selalu dalam bentuk penyertaan modal dan investir, tetapi berupa
penarikan pinjaman dari kreditur. Dengan demikian, pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan perusahaan tidak lagi hanya terbatas pada para pemimpin
perusahaan, tetapi meluas kepada para investor dan kreditor serta calon investor dan calon
kreditur.
Pihak-pihak di luar perusahaan memerlukan informasi mengenai perusahaan untuk
pengambilan keoutusan tentang hubungan mereka dengan perusahaan. Umumnya mereka
mendasarkan keputusan mereka berdasarkan informasi yang disajikan oleh manajemen dalam
laporan keuangan keputusan mereka berdasarkan informasi yang disajikan oleh manajemen
dalam laporan keuangan perusahaan. Dengan demikian, terdapat dua kepentingan yang
berlawanan dalam situasi seperti yang diuraikan di atas. Di satu pihak, manajemen
perusahaan ingin menyampaikan informasi mengenai pertanggungjawaban pengelolaan dana
yang mereka investasikan. Adanya dua kepentingan yang berlawanan inilah yang
menyebabkan timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik.

2.1 PENGAUDITAN INDEPENDEN SEBELUM TAHUN 1990


Akuntansi sebagai profesi diperkenalkan di bagian benua ini oleh Inggris pada paruh
kedua abad kesembilan belas. Para akuntan di Amerika Utara mengapdosi bentuk laporan dan
prosedur audit sebagaimana yang berlaku di Inggris.
Perusahaan-perusahaan publik di Inggris pada waktu itu harus tunduk pada undang-
undang yang dsebut Companies Act. Menurut undang-undang tersebut, semua perusahaan
publik harus diaudit. Ketika fungsi audit mulai diekspor ke Amerika Serikat, bentuk
pelaporan model Inggris turut diadopsi pula meskipun peraturan yang berlaku di Amerika
Serikat tidak sama dengan yang berlaku di Inggris. Sebagimana disebutkan diatas, di Inggris
semua perusahaan publik harus diaudit, sedangkan di Amerika Serikat pada waktu itu tidak
wajib di audit. Keharusan untuk diaudit datang dari badan yang mengatur pasar modal yang
disebut Securities and Exchange Commission (SEC), serta dari pengakuan umum mengenai
manfaat pendpat audior atas laporan keuangan.
Tidak adanya perundang-undangan yang mengharuskan audit atas laporan yang
diberikan kepada para pemegang saham, menyebabkan audit pada abad kesembilan belas
menjadi beranekaragam, kadang-kadang hanya meliputi neraca saja, tapi ada pula yang
berupa audit atas semua rekening yang ada pada perusahaan dan dilakukan secara
menyeluruh dan mendalam. Auditor biasanya mendapat penugasan dari manajemen atau dari
dewan komisaris perusahaan, dan laporan hasil audit biasanya dialamatkan kepada pihak
interen perusahaan, bukan kepada para pemegang saham. Pemberian laporan kepada para
pemegang saaham pada waktu itu tidak biasa dilakukan. Para manajer perusahaan hanya
menginginkan untuk mendapat jaminan dari auditor bahwa kecurangan dan kekeliruan dalam
pencatatan tidak terjadi.
2.2 PERKEMBANGAN DI ABAD KEDUAPULUH
Memasuki abad kedua puluh, revolusi industri kira-kira telah berusia 50 tahun dan
selama masa itu jumlah perusahaan industri telah berkembang dengan pesat. Jumlah
pemegang saham juga semakin bertambah dan mereka sudah mulai menerima laporan
auditor. Kebanyakan pemegang saham baru ini tidak memahami makna pekerjaan seorang
auditor, dan kesalahpahaman melanda banyak pihak termasuk para pimpinan perusahaan dan
bankir. Pada umumnya mereka beranggapan bahwa pendapat auditor adalah jaminan
kakuratan laporan keuangan .
Profesi akuntansi di Amerika berkembang dengan pesat setelah berakhirnya Perang
Dunia I. Sementara itu kesalahpahaman tentang fungsi pendapat auditor masih terus
berlangsung, sehingga pada tahun 1917 Federal Reserve Board menerbitkan Federal Reserve
Buletin yang memuat cetak ulang suatu dokumen yang disusun oleh American Institute Of
Accountant ( yang selanjutnya berubah menjadi American Institute Of Certified Public,
Accountants atau AICPA pada tahun 1957 ) yang berisi himbauan tentang perlunya akuntansi
yang seragam, tetapi tulisan tersebut sesungguhnya lebih banyak menguraikan tentang
bagaimana mengaudit neraca. Pernyataan teknis ini merupakan pernyataan pertama yang
dikeluarkan oleh profesi akuntansi di Amerika Serikat dari sekian banyak pernyataan yang
dikeluarkan selama abad kedua puluh.
Pada awalnya, para akuntan publik menyusun laporan tanpa mengikuti pedoman
resmi. Akan tetapi pada 50 tahun terakhir, profesi dengan cepat mengembangkan redaksi
laporan yang umum digunakan melalui AICPA. Redaksi atau susunan kalimat laporan yang
umum saat ini telah makin diperbaharui sehingga pembuatan laporan hasil audit tidak lagi
merupakan pekerjaan mengarang kalimat dalam laporan, melainkan merupakan proses
pengambilan keputusan. Alternatif bentuk tipe laporan yang dapat dipilih auditor tidak
banyak, dan sekali auditor memilih jenis pendapat yang diberikan dalam situasi tertentu,
auditor tinggal memilih jenis laporan yang telah dirancang untuk menyatakan pendapat
tersebut.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi dan keuangan Amerika Serikat, organisasi
akuntan publik juga berkembang dengan pesat. Pada awalnya standar akuntansi dan standar
auditing disusun sendiri oleh organisasi profesi, namun ketika terjadi berbagai skandal
keuangan yang melibatkan akuntan publik, berbagai badan di luar profesi akuntan, seperti
Security Exchange Commission ( SEC ) turut campur dalam penyusunan standar akuntan dan
membuat peraturan yang berpengaruh pada audit yang harus dilakukan akuntan publik.

PERKEMBANGAN PENGAUDITAN DI INDONESIA


Profesi akuntansi di Indonesia masih tergolong muda. Pada masa penjajah Belanda,
jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak, sehingga akuntansi dengan sendirinya
hampir tidak dikenal. Perusahaan perusahaan milik Belanda yang beroperasi di Indonesia
pada waktu itu, mengikuti metode pembukuan seperti yang berlaku di negaranya. Situasi
seperti itu berlangsung hingga Indonesia merdeka. Akuntansi baru mulai dikenal di Indonesia
pada tahun limapuluhan, yaitu ketika semakin banyak perusahaan didirikan dan akuntansi
sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui pendidikan di perguruan tinggi.
Tonggak penting perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu
ketika Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)
dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip akuntansi dan norma penmeriksaan tersebut
hampir sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit yang berlaku di Amerika
Serikat. Penetapan prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan di Indonesia terutama dipicu
oleh lahirnya pasar modal yang mensyaratkan perusahaan yang akan menjual sahamnya di
pasar modal harus memiliki laporan keuangan yang telah diaudit. Selain itu, perkembangan
yang terjadi dalam dunia perbankan sejak tahun 1988 semakin menuntut dilakukannya audit
atas laporan keuangan bagi perusahaan-perusahaan yang akan mengajukan permohonan
kredit ke bank. Pada tahun 1995 lahir Undang-undang Perseroan Terbatas yang mewajibkan
suatu perseroan terbatas untuk menyusun laporan keuangan dan jika perseroan merupakan
perusahaan publik, maka laporan keuangannya wajib diaudit oleh akuntan publik. Pada tahun
yang sama lahir pula Undang-undang Pasar Modal yang lebih semakin meningkatkan peran
akuntansi dan pengauditan, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sahamnya dijual di
pasar modal (perusahaan publik)
Sejalan dengan perkembangan profesi akuntansi dan dunia usaha di Indonesia. IAI
telah berkali-kali melakukan penyempurnaan dan pemutahiran prinsip akuntansi dan norma
pemeriksaan akuntan agar dapat mengakomodasi perkembangan yang sangat pesat dalam
dunia usaha, dengan tetap mengacu pada perkembangan yang terjadi di Amerika Serikat dan
profesi akuntansi internasional. Pada tahun 1994, IAI melakukan penyusunan ulang prinsip
akuntansi dan standar audit yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar
Profesional Akuntansi Publik (SPAP). Sejalan dengan itu Dewan Standar Akuntansi yang
dibentuk oleh IAI secara terus menerus menerbitkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(SPAP). Dalam organisasi internal IAI terjadi perubahan, terakhir pada tahun 2007
Kompartemen Akuntan Publik memisahlkan diri dari IAI dan membentuk Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi mandiri. Standar Profesional Akuntan Publik hasil
karya IAI dilanjutkan oleh IAPI dan dengan sedikit modifikasi dan pemutahiran yang terakhir
dilakukan pada bulan Maret 2011. Sementara itu pada tahun 2011 telah diundangkan pula
Undang-undang Akuntan Publik yang akan diuraikan pada bagian lain bab ini.
Perkembangan praktik akuntansi dan pengauditan di dunia internasional berpengaruh
pula pada praktik akuntansi dan pengauditan di Indonesia. Standar akuntansi keuangan di
berbagai negara setahap demi setahap diselaraskan dengan International Financial Reporting
Standards (IFRS) yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB).
Indonesia telah mencanangkan untuk memberlakukan IFRS bagi perusahaan-perusahaan
publik mulai tahun 2012. Diperkirakan banyak hal yang masih akan mengalami perubahan,
termasuk dalam penerapan International Standards on Auditing (ISA)
Seperti terjadi di Amerika Serikat seratus tahun yang lalu, fungsi pengauditan di
Indonesia memasuki abad 21 ini masih belum dipahami masyarakat. Banyak kesalahpahaman
terjadi atas laporan auditor, karena fungsi audit tidak dipahami dengan benar. Situasi
demikian nampak sekali ketika berbagai kasus terkenal seperti kasus Bank Summa, skandal
Bank Bali yang diaudit oleh Pricewaterhouse Coopers, dan sejumlah kasus lainnya,
dikomentari berbagai pihak. Kebanyakan komentar tersebut mencerminkan kesalahpahaman
masyarakat, tidak saja mengenai makna pendapat auditor atas laporan keuangan yang
diperiksanya, tetapi juga mengenai perbedaan antara berbagai jenis audit yang bisa dilakukan
oleh seorang auditor.

Anda mungkin juga menyukai