Laporan Pendahuluan Anc
Laporan Pendahuluan Anc
Laporan Pendahuluan Anc
Disusun Oleh :
Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) di hitung
dari hari pertama haid terakhir. (Depkes RI, 2005)
Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh
seperma. Proses kehamilan merupakan satu mata rantai yang berkesinambungan
yang dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu terjadi nidasi pada uterus,
pembentukan plasenta, pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai
aterm. (Prawiroharjo, Sarwono, 2005)
2. Fase Kehamilan
a. Menurut Varney, 2007
1) Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke-12
(12 minggu)
2) Trimester kedua berlangsung pada minggu ke-13 sampai minggu ke-27
(15 minggu)
3) Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40
(13 minggu)
b. Menurut Sarwono, 2002
1) Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
2) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
c. Menurut Hanifa, 2002
a. Triwulan pertama (antara 0-12 minggu)
b. Triwulan kedua (antara 12-28 minggu)
c. Triwulan ketiga (antara 28-40 minggu)
3. Tanda-tanda Kehamilan
a. Presumtif / Tanda-tanda dugaan hamil
1) Amenore ( terlambat datang bulan)
a) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel
degraaf dan ovulasi.
b) Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle dapat
ditentukan perkiraan persalinan
2) Mual (nausea) dan muntah
a) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan.
b) Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan morning
sickness.
c) Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
3) Ngidam
a) Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
4) Sinkope atau pingsan
a) Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
5) Payudara tegang
a) Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak air, dan garam pada payudara.
b) Payudara membesar dan tegang
c) Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
6) Sering miksi
a) Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi.
b) Pada triwulan kedua sudah menghilang
7) Konstipasi atau obstipasi
a) Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
8) Pingmentasi kulit
a) Sekitar pipi : cloasma gravidarum
(1)Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada muka.
b) Dinding perut
(1)Strie lividae
(2)Strie nigra
(3)Linea alba makin hitam
9) Perubahan sekitar payudara
a) Hiperpigmentasi areola mamae
b) Puting susu makin menonjol
c) Kelenjar montgomery menonjol
d) Pembuluh darah menifes sekitar payudara
10) Epulis
a) Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
11) Varices atau penampakan pembuluh darah vena
a) Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena.
b) Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki
dan betis, dan payudara.
c) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
b. Probabilitas / Tanda tidak pasti kehamilan
1) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
2) Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
a) Tanda Hegar’s
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks
posterior & tangan satunya pada dnding perut atas symphyse, maka
isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari
cerviks.
b) Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)
Warna selaput lendir vulva & vagina menjadi ungu.
c) Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran tersebut.
d) Ballotement
Adanya lentingan janin d alam uterus saat palpasi
e) Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjdi keras karena berkontraksi.
3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
a) Sebagian kemungkinan positif palsu
c. Absolut / Tanda pasti kehamilan
1) Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
2) Teraba bagian anak oleh pemeriksa
3) Terlihat hasil konsepsi dengan USG
4) Teraba gerakan janin oleh pemeriksa
4. Diagnosa Banding Kehamilan
Pembesaran perut wanita tidak selamanya menjadi tanda suatu kehamilan, sehingga
perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya :
a. Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria
Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes
biologis menunjukkan kehamilan.
b. Tumor kandungan atau mioma uteri
1) Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil
2) Bentuk pembesaran tidak merata
3) Perdarahan banyak saat menstruasi
c. Kista ovarium
1) Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil
2) Datang bulan terus berlangsung
3) Lamanya pembesaran perut dpat melampaui umur kehamilan
4) Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negative
d. Hematometa
1) Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
2) Perut terasa sakit setiap bulan
3) Terjadi penumpukkan darah dalam rahim
4) Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif
5) Sebab himen in perforata
e. Kandung kemih yang penuh
1) Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan menghilang.
5. Perubahan Pada Kehamilan
a. Perubahan dan Adaptasi Fisiologis
1) Perubahan Pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan
pengaruh kelenjar suprarenalis.
Melasma di wajah yang biasa di sebut cloasma atau topeng kehamilan, adalah
bercak pada kulit di derah tonjolan maksila dan dahi khususnya pada wanita
hamil berkulit hitam. Linea nigra adalah garis pigmentasi dari daerah symfisis
pubis sampai bagian atas fundus di garis tengah tubuh dan stria gravidarum
atau tanda regangan akan terlihat di bagian bawah abdomen. (Bobak, dkk.
2005)
2) Perubahan kelenjar
Perubahan kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk seperti
leher pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.
3) Perubahan payudara
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone Somatomatropin,
esterogen, dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
(Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa berat di payudara
mulai timbul sejak minggu keenam gestasi. Putting susu dan areola menjadi
lebih berpigmen dan lebih erektil. Hipertrofi kelenjar sebasea / lemak yang
muncul di areola primer dan tdisebut Tuberkel Montgomery. (Bobak, dkk.
2005)
4) Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di bawah pengaruh
esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus.
Berat uterus normal < 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu) berat
uterus menjadi 1000 gram dengan panjang < 20 cm dan dinding ± 2,5 cm.
(Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, servik dan
istmus melunak secara progresif dan servik menjadi agak kebiruan, yang
disebut “Tanda Chadwick”. (Bobak, dkk. 2005)
Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai
berikut : istmus melunak dan dapat ditekan (Tanda Hegar), servik melunak
(Tanda Goodell), dan fundus pada serviks mulai fleksi (Tanda McDonald).
(Bobak, dkk. 2005)
5) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami perubahan pula.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna
porsio pun tampak livide. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Peningkatan pH ini
membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Dan peningkatan
vaskularisasi vagina dan visera panggul menyebabkan peningkatan
sensitivitas yang menyolok, yang menyebabkan peningkatan keinginan dan
bangkitan seksual, terutama selama trimester kedua. (Bobak, dkk. 2005)
6) Perubahan pada tungkai
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua, sering
terjadi edema pada salah satu tungkai. Edema terjadi karena tekanan uterus
yang membesar pada vena femoralis sebelah kanan atau kiri.
7) Perubahan pada sikap tubuh
Sikap tubuh ibu menjadi lordosis karena perut yang membesar
8) Sistem sirkulasi darah
Perubahan sistem sirkulasi darah menurut Mochtar, Rustam (1998) adalah:
a) Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah meningkat pesat sejak
akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak,
kira – kira 20 %, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti
curah jantung yang meningkat sebanyak ± 30 %.
b) Protein darah
Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan
pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.
Beta – globulin dan fibrinogen terus meningkat.
c) Hitung jenis dan haemoglobin (Hb)
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma
darah. Konsentrasi Hb menurun, ini disebabkan volume plasma yang
meningkat.
d) Nadi dan Tekanan Darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester
kedua, dan akan naik lagi seperti pra hamil. Nadi biasanya naik,
rata – rata 84 x / menit.
e) Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan
menurun lagi pada minggu terakhir kehamilan.
9) Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2. Di samping itu terjadi desakan diafragma karena
dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai
kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu
hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25% dari biasanya.
(Manuaba, 1998)
10) Sistem pencernaan
Saliva meningkat, dan pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah.
Tonus otot saluran pencernaan melemah, sehingga motilitas dan makanan
lebih lama berada dalam saluran makanan. Gejala muntah / emesis
gravidarum sering terjadi biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi
/ morning sickness.(Mochtar, Rustam. 1998)
11) Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil
tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut
menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. Filtrasi pada glomerulus
bertambah sekitar 69 – 70%. (Manuaba, 1998)
12) Metabolisme
Menurut Manuaba (1998), perubahan metabolisme pada ibu hamil yaitu
sebagai berikut :
a) Metabolisme basal naik sebesar 15 – 20% dari semula
b) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan 155 mEq/liter menjadi
145 mEq/liter
c) Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi. Dalam makanan
diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam tiap
hari
d) Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein
e) BB ibu hamil bertambah
b. Perubahan dan Adaptasi Psikologis
1) Perubahan psikologis ibu
Trimester pertama Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan
bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap kenyataan ini dan arti
bagi semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting
bagi dirinya. Salam trimester ini wanita menjadi ambivalen. Kurang lebih
80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan
kesedihan. Akan tetapi bagi wanita terutama mereka yang telah
merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras untuk hamil, merasa suka
cita sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti
kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita satu
dengan wanita yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan
hasrat seksual akan tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu
terjadinya penurunana libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur
dan terbuka terhadap pasangannya masing-masing. Banyak wanita merasakan
kebutuhan kasih saying yang besar dan cinta kasih tanpa seks.
2) Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni
periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala rasa
ketidaknyamanan yang normal yang dialami oleh ibu hamil. Trimester kedua
dibagi menjadi dua fase yakni fase pra-queckning dan pasca quickening.
Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah , yang
menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis
utamanya pada trimester ini yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi
dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang
lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual
mereka dibandingkan dengan trimester I dan sebelum hamil. Trimester kedua
hamper terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita
belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina menjadi semakin banyak pada
masa ini, kekemasan, kekhawatiran dan masalah – masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia telah
mengalami perubahan dari seorang menuntut kasih sayang dari ibunya
menjadi seorang pencari kasih sayang dari pasangannya, dan semua factor ini
turut mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan seksual.
3) Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Ia mulai menyadari kehadiran bayi sebagi makhluk yang
terpisah sehingga ia tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi. Dalam
trimester ini merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan kelahiran
bayinya. Hal ini membuat ia berjaga-jaga dan menunggu tanda dan gejala
persalinan.
Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas dengan
kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya nanti akan
lahir abnormal, terkait dengan persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan
kendali dan hal –hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari
bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya
sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera
akibat tendangan bayi.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat
menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan dan
memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari
pasangannya. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual akan menghilang
seiring dengan membesarnya abdomen yang menjadi penghalang. Alternative
possisi dalam berhubungan seksual dan metode alternative untuk mencapai
kepuasan dapat membantu atau dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia
merasa tidak nyaman dengan cara- cara tersebut. Berbagi perasaan secara
jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka dengan tenaga kesehatan
menjadi sangat penting.
II. Ante Natal Care (ANC)
1. Pengertian
Ante natal care (ANC) adalah usaha yang dilakukan pada waktu hamil dengan
tujuan mempersiapkan ibu dalam masa hamil agar waktu melahirkan dan
sesudahnya dalam keadaan baik, baik ibu dan bayinya. (Sarwono, 2002)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 1998)
2. Tujuan Ante Natal Care
Menurut Manuaba (1998), secara khusus pengawasan ante natal bertujuan
sebagai berikut :
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat dalam
kehamilan, saat persalinan dan kala nipas.
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan
nifas
c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
3. Frekuensi Kunjungan ANC
Menurut Saifuddin, AB (2002), sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
antenatal, yaitu :
a. 1 kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
b. 1 kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 - 28)
c. 2 kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah
minggu ke 36)
4. Informasi Saat Kunjungan ANC
a. Trimester I (Sebelum minggu ke 14)
1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil
2) Mendeteksi masalah dan menanganinya
3) Melakukan tindakan pencegahan, seperti tetanus neonatorum, anemia
kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan
4) Memulai persiapan kelahiran bayi dan persiapan menghadapi komplikasi
5) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan dan istirahat)
b. Trimester II (Sebelum minggu ke 28)
Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre eklamsia
(tanya ibu tentang gejala pre eklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema,
periksa untuk mengetahui proteinuria)
c. Trimester III (Sesudah minggu ke 36)
Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau
kondisi lain yang memerlukan kelahiran di RS.
(Saifuddin, AB. 2002)
5. Nasehat Untuk Ibu Hamil
a. Diet
Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna. Karena
kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan sebuah telur
sehari. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya BB sekitar 6,5 – 15
Kg selama hamil. BB yang bertambah terlalu besar atau kurang perlu
mendapat perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan.
Kenaikan BB tidak boleh > ½ kg / minggu. (Manuaba, 1998)
b. Pekerjaan rumah
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan
kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan. (Manuaba,
1998)
c. Wanita bekerja di luar rumah
Kehamilan bukan merupakan halangan untuk berkarya asalkan dikerjakan
dengan pengertian sedang hamil. Wanita karier yang sedang hamil
mendapatkan hak cuti hamil selama tiga bulan, yang dapat diambil sebelum
menjelang kelahiran dan dua bulan setelah persalinan. (Manuaba,1998)
d. Pakaian hamil
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun,
sehingga mempunyai kemampuan menyerap, terutama pakaian dalam.
Pakaian dalam atas (BH) dianjurkan yang longgar dan mempunyai
kemampuan untuk menyangga payudara yang makin berkembang. Pakaian
dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan dan menghalangi suasana
lembab di sekitar pelipatan. (Manuaba, 1998)
e. Hubungan seksual
Menurut Manuaba (1998), hamil bukan merupakan halangan untuk
melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan
bila :
1) Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau
panas
2) Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
3) Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
4) Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur
kandung, persalinan sebelum waktunya, mengalammi kematian dalam
kandungan, sekitar dua minggu sebelum persalinan
f. Perawatan payudara
Menurut Manuaba (1998), perawatan payudara sebelum lahir bertujuan untuk
memelihara hygiene payudara, melenturkan / menguatkan putinng susu, dan
mengelurakan putting susu yang datar. Tehnik perawatannya adalah :
1) Kompres putting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas /
lap yang dibasahi minyak.
2) Bersihkan putting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang
bersih.
3) Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar ke dalam
20 kali, keluar 20 kali.
4) Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari
panngkal menuju putting susu sebanyak 30 kali.
5) Kemudian pijat daerah areola sehinga keluar cairan 1 – 2 tetes untuk
memastikan saluran susu tidak tersumbat.
6) Pakailah BH yang menyokong payudara.
7) Pemberian obat – obatan dan imunisasi
Menurut Manuaba (1998), pengobatan penyakit saat hamil harus selalu
memperhatikan apakah obat tersebut berpengaruh terhadap tumbuh
kembang janin. Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat
menurunkan angka kematian bayi karenainfeksi tetanus. Vaksinasi
toksoid tetanus dilakukan 2 kali selama hamil.
Perubahan hormonal
(peningkatan hormon estrogen progesteron)
Metabolisme
Meningkat Aktifitas kelenjar Pembesaran Penekakan pada Tonus otot saluran Perubahan
meningkat uterus vesika urinaria pencernaan menurun psikologis
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30
tahun.
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila
diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut
bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
4) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien/klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini
harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
a) Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien
datang mencari pertolongan.
b) Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
Kriteria hasil :
Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafaskan.
Intervensi :
Mochtar, R. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2. EGC : Jakarta. 2002.
Syaifudin, Abdul Bari, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. 2002.