Foto Polos Abdomen
Foto Polos Abdomen
Foto Polos Abdomen
1. Periksa semua tulang, terutama vertebrata lumbalis dan pelvis. Carilah apakah ada
perubahan densitas tulang, baik peningkatan atau pengurangan densitas dan carilah juga
apakah ada vertebrata yang kolaps atau aligment yanga abnormal. Periksa sendi
sacroiliaca dan pastikan sendi tersebut bersih dan tidak terselubung (menyatu).
2. Bila terdapat trauma baru , carilah apakah ada fraktur pada costa dan procesus transverses
vertebra lumbalis. Pastikan bahwa tidak ada fraktur pada pelvis terutama pada sympisis
pubis dan sekitar sendi pangul.
3. Lihar diafragma pada foto berdiri adakah udarabebasdi bawah diafragma. Jangan keliru
dengan udra yang ada di gasterdan colo . Bila ada foto thorax konfirmasikan dulu
4. Carilah garis bentuk m.psoas, yaitu tidak selalu bisa dilihat pada satu atau kedua sisi.
Tetapi hal ini tidak penting. Bila terlihat garis psoas haruslah lurus, penonjolan yang
asimetris atau adanya tambahan garis lain bisa merupakan adanya perdarahan, abses atau
tumor retroperitoneal.
6. Carilah apakah ada klasifikasi abnormal terutama pada daerah kandung empedu, pancreas
dan sepanjang traktus urinarius.
7. Lihat pola gas usus, bila mengalami densitas lihat pada foto berdiri apakah fluid level
yang mendatar. Identifikasi gaster, usus halus dan colon. Pastikan terdapat gas pada
rectum
1
1. DILATASI USUS
Membedakan antara dilatasi usus besar dan usus halus dapat sulit dilakukan, tergantung
atas penampilan usus yang berdilatasi, posisi dan jumlah gedung usus serta adanya feses
padat.
Colon dapat dikenal oleh haustranya, biasanya terdapat dalam colon ascendant dan
tranversum, tetapi mungkin tidak ada di distal flexura splenica. Bila jejunum berdilatasi
dikenali valvula conniventes yang selalu lebih dekat satu sama lain penampilan yang dikenal
sebagai setumpuk uang logam. Bias ditemuikan masalah dalam membedakan ileum bawah
dari colon sigmoideum karena keduanya bias mempunyai bentuk yang halus. Jari-jari
curvature gelung kadang membantu untuk membedakan lebih sempit lekungan lebih mungkin
ia suatu gelung usus halus yang berdilatasi.
Biasanya usus halus terletak di pusat abdomen dangan “bingkai” usus besar, tetapi
colon sigmoid dan tranvesum sering sangat berlebihan dan bias juga terletak di pusat
abdomen, terutama berdilatasi.
Dilatasi usus terjadi dalam obstruksi mekanis , ileus paralitik, iskemia akut, dan
penyakit peradangan usus.
Diagnosis banding radiologi pada beberapa penyakit di atas tergantung atas gelung yang
berdilatasi.pola berikut dapat dikenal :
1. Obstruksi mekanis usus halus : usus halus dilatasi ususbesar normal atau
berkurang.
2. Obstruksi usus besar: dilatasi proksimal colon, bias disertai usus halus jika valve
ileo caecalis tak kompeten.
3. Ileus paralitikus generalisata usus besar dan usus halus akan berdilatasi. Sering
dilatasi meluas menuruni colonsigmoid dan gas mungkin terdapat dalam rectum.
4. Peritonitis local : dilatasi gelung dekat proses peradangan yang bias terlihat,
missal pada appendicitis dan pankratitis.
2
sedang lainnya menyerupai ileus paralitik dan lainnya menerupai obstruksi usus
halus.
1. Gas dalam cavitas peritonealis hamper selalu karena perforasi traktus GIT atau
setelah intervensi bedah pada abdomen. Jumlah gas bebas terbesar terlihat
setelah perforasi colon dan jumlah terkecil dengan kebocoran usus halus.
Udara bebas intra peritoneum merupakan gambaran normal stlh laparao tomi.
2. Udara di bwah hemidiafragma kanan biasanya mudah dikenali pada film
thorax atau abdomen berdiri sebagai kumpulan gas kurvilinear anatara garis
diafragma dan opasitas hati.gas bebas di bawah hemidiafragma kiri lebih sulit
dikenali karena tumpang tindih bayangan gan lambung dan flexura splenica
colis.
3. Gas dalam suatu absesgas dalam suatu abses : gambaran bervariasi pada otot
polos. Bias membentuk gelembung kecil atau kumpulan udara lebih besar,
yang keduanya dapat dikelirukan dengan gas di dalam usus. Batas cairan
dalam abses mungkin dapat terlihat pada film dengan sinar horizontal.
4. Gas dalam dinding usus banyak gelembung gas sferis atau oval terlihat dalam
dinding usus besar atau halus pada orang dewasa pada keadaan benigna yang
dikenal sebagai pneumotosis sistoides intestinal
3. ASCITES
a) Sejumlah kecil tak dapat dideteksi pada film polos.
b) Jumlah lebih besar memisahkan gelung usussatu sama lain serta menggeser
colon ascendens dan descendes dari lajur lemak yang menunjukkan posisi
peritoneum sepanjang dinding lateral abdomen.
c) Mudah dikenali pada USG atau tomografi dikomputerisasi.
4. KALSIFIKASI ABDOMEN
Yang terpenting adalah :
a) Menentukan lokasi kalsifikasi
3
b) Pola tau bentuk kalsifikasi akan membantu diagnoisis ke hanya satu atau dua
pilihan
Lobus kiri :
4
Lobus kanan:
Splenomegali
5
Daftar Pustaka
1. Palmer P.E. S, dkk. Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. Cetakan IV.
Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta, 1990.
2. Armstrong Peter / Wastie Martin L. Pembuatan Gambar Diagnostik. Edisi ke-2.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.