Pembahasan UTS Daring Geometrik Jalan PDF
Pembahasan UTS Daring Geometrik Jalan PDF
Pembahasan UTS Daring Geometrik Jalan PDF
Soal :
2. Gambarkan potongan melintang jalan yang lengkap, jelaskan masing-masing bagian jalan tersebut!
3. a. Bagaimana cara menilai kondisi jalan, dikatakan layak ataupun tidak layak dalam aspek teknis!
b. Bagaimana pula cara menentukan lebar penampang jalan yang memenuhi syarat teknis!
a. alinyemen jalan
c. Full Circle
d. Lengkung peralihan
e. Gaya sentrifugal
Secara umum tahapan pembuatan jalan baru, di segala medan jalan (datar, perbukitan
maupun pegunungan) adalah sama. Secara spesifik, yang membedakan adalah medan
jalan sangat dipengaruhi oleh kondisi situasi dan permukaan tanah untuk jalan baru.
Dalam hal ini data yang disampaikan adalah peta situasi dan peta topografi.
Kondisi medan akan mempengaruhi perencanaan alinyemen jalan itu sendiri. Dalam satu
segmen jalan, bisa hanya terdiri dari alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, koordinasi
alinyemen.
Sebelum saya menjelaskan mengenai teknik perencanaan dan pembangunan jalan raya,
terlebih dahulu saya akan menjelaskan mengenai sejarah pembangunan jalan raya yang
sudah ada sejak manusia memerlukan area untuk berjalan terlebih-lebih setelah
menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik kuda. Hampir semua
peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan raya tersebut. Salah satu sumber
mengatakan bahwa jalan raya muncul pada 3000 SM. Jalan tersebut masih berupa jalan
setapak dengan konstruksi sesuai dengan kendaraan beroda pada masa itu. Letaknya diduga
antara pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia.
Tahap perencanaan jalan raya yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan gambar
Diperlukan untuk mengetahui bentuk serta tata letak jalan yang akan dibangun, serta
mempermudah dalam proses konstruksi, sebab pembangunan tanpa petunjuk berupa
gambar maka tidak akan terlaksana dengan baik dan seringkali menyebabkan kerugian.
Perencanaan gambar meliputi:
- Gambar konstruksi
- Gambar Potongan Melintang
- Gambar Situasi
2. Pengadaan
Pengadaan merupakan pelengkap penting dalam pembangunan.
Pengadaan dapat terbagi menjadi 2
yaitu:
- Pengadaan Alat
Excavator
Buldozer
Tandem Roller
Asphalt Finisher
- Pengadaan Bahan
Untuk melaksanakan pembangunan maka pengadaan bahan diperlukan terlebih
dahulu untuk merencanakan anggaran biaya yang akan dikeluarkan untuk suatu proyek
serta pelaksanaan pembangunan, bahan-bahan yang diperlukan berupa asphalt, kerikil,
semen, pasir, batu kali, sirtu, dan batu pecah.
4. Survei Lokasi
Survei merupakan pengamatan yang dilakukan langsung pada lokasi yang akan
dibangun suatu bangunan untuk mendapatkan data yang akurat mengenai baik buruknya
lokasi tersebut. Survei dilakukan sebelum melaksanakan pembangunan karena hasilnya
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan rencana dan
pengambilan keputusan untuk pembangunan tersebut.
5. Pelaksanaan pembangunan
Pelaksanaan pembangunan merupakan tahapan konstruksi untuk menghasilkan wujud
nyata dari berbagai tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Konstruksi jalan raya
meliputi berbagai tahapan pula yaitu seperti :
- Pembersihan lahan
Pembersihan ini bertujuan untuk mempermudah proses konstruksi dengan cara
membersihkan dari sampah maupun pepohonan untuk kemudian diratakan. Pengerjaan ini
dapat dilakukan dengan bantuan alat berupa Excavator.
- Perataan tanah
Dengan menggunakan alat berupa Buldozer maka tanah dapat dengan mudah
diratakan
. - Penghamparan material pondasi bawah
Penghamparan material pondasi bawah berupa batukali menggunakan alat transportasi
dump truk kemudian diratakan dan dipadatkan dengan menggunakan alat Tandem roller,
kemudian dilakukan lagi pada saat penghamparan lapis pondasi atas danlapir permukaan.
- Penghamparan lapis asphalt
Penghamparan asphalt dilakukan dengan menggunakan alat berupa Asphalt finisher
untuk asphalt yang sudah terlebih dahulu dipanaskan hingga mencair.
- Pemadatan jalan
Setelah asphalt berhasil dihamparkan dengan elevasi jalan raya yang sudah diukur
menggunakan theodolit sesuai perencanaan pekerjaan selanjutnya adalah pemadatan
dengan Buldozer hingga memenuhi kepadatan dan elevasi yang direncanakan.
- Finishing pemadatan dan perataan jalan raya
Finishing merupakan tahap akhir konstruksi jalan yang dilakukan dengan
menggunakan alat Peneumatic roller.
d. Lengkung peralihan
Lengkung peralihan adalah lengkung yang disisipkan di antara bagian lurus jalan dan bagian lengkung
jalan berjari jari tetap R; berfungsi mengantisipasi perubahan alinemen jalan dari bentuk lurus (R tak
terhingga) sampai bagian lengkung jalan berjari jari tetap R sehingga gaya sentrifugal yang bekerja
pada kendaraan saat berjalan di tikungan berubah secara berangsur-angsur, baik
ketika kendaraan mendekati tikungan maupun meninggalkan tikungan
Bentuk lengkung peralihan dapat berupa parabola atau spiral (clothoid). Dalam tata
cara ini digunakan bentuk spiral.
Panjang lengkung peralihan (L) ditetapkan atas pertimbangan bahwa :
a) lama waktu perjalanan di lengkung peralihan perlu dibatasi untuk menghindarkan kesan
perubahan alinemen yang mendadak, ditetapkan 3 detik (pada kecepatan VR);
b) gaya sentrifugal yang bekerja pada kendaraan dapat diantisipasi berangsur
angsur pada lengkung peralihan dengan aman; dan
c) tingkat perubahan kelandaian melintang jalan (re) dari bentuk kelandaian normal ke kelandaian
superelevasi penuh tidak boleh melampaui re-max yang ditetapkan sebagai berikut: :
untuk VRd 70 km/jam, re-max =0.035 m/m/detik, untuk VR t 80km/jam, re-maz =0.025 m/m/detik.
e. Gaya sentrifugal adalah gaya pada saat kendaraan bergerak pada bidang datar atau miring
dengan lintasan berbentuk suatu lengkung seperti lingkaran, maka pada kendaraan tersebut
bekerja gaya dengan kecepatan V dan gaya sentrifugal F.
Gaya sentrifugal mendorong kendaraan secara radial keluar dari lajur jalannya dan membuat
ketidaknyamanan berkendara.
G V2
Rumus Gaya sentrifugal (F) = gR
, dimana :
m = massa = G/g
G = berat kendaraan
g = Gaya grafitasi bumi
a = percepatan sentrifugal = V2/R
V = Kecepatan kendaraan
R = Jari-jari lengkung lintasan
Adapun yang bisa mengimbangi gaya sentrifugal adalah komponen gesek ban dengan aspal serta
berat kendaraan.