Skripsi Tinjauan Tentang Jilbab Hasil Pembahasan PDF
Skripsi Tinjauan Tentang Jilbab Hasil Pembahasan PDF
Skripsi Tinjauan Tentang Jilbab Hasil Pembahasan PDF
TESIS
Oleh :
Segala puji dan syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah
Sallam dan keluarganya yang telah menuntun manusia dengan cahaya keimanan
dan keislaman sehingga kita dapat berjalan dalam Agama Islam yang mulia ini.
berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan
materi maupun non materi. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis
1. Orang tua tercinta, Ayahanda Ahmad Azhari Rambe dan Ibunda Nurlia
Sitorus , atas keikhlasan dan bimbingan yang bersifat kasih sayang serta
2. Kakak Lisa dan adik-adik ku, Ayu, Opi, Zahra yang telah mendukung,
i
3. Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Prof. Dr. H.
5. Bapak Dr. Junaidi Lubis, M.Ag selaku ketua prodi Hukum Keluarga
(HK), juga selaku penguji I, yang telah memberi masukan dan bimbingan
7. Bapak Dr. H. Zailani, M.Ag selaku pembimbing II, atas segala masukan,
saran dan kebaikan beliau terhadap penyusunan tesis penulis untuk lebih
baik lagi.
8. Bapak dan Ibu, para dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan
9. Bapak dan Ibu, para karyawan, Staf Perpustakaan dan Staf Prodi dan
Riau serta Pusat Bahasa (PB) atas pelayanan dan arahan selama menjalani
perkulihan di Pascasarjana.
10. Terkhusus Titik Yulianti sahabat terbaik yang menemani seluruh proses
ii
11. Teman-teman perkuliahan yang seangkatan tahun 2017, khususnya lokal
12. Teman-teman lain yang telah banyak memberi dukungan, dan tidak lupa
Penulis juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan,
miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
perbaikan tesis ini. Semoga tesis ini menjadi ilmu yang bermanfaat dan
menjadi ladang amal bagi penulis, serta sebagai bagian dakwah di jalan
iii
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN
PENGESAHAN PENGUJI
PENGESAHAN PEMBIMBING
NOTA DINAS PEMBIMBING I
NOTA DINAS PEMBIMBING II
PERSETUJUAN KETUA PRODI
SURAT PERNYATAAN
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................... 1
iv
a. Khimar (kerudung) .......................................................... 18
b. Jilbab ............................................................................... 22
c. Hijab/cadar ...................................................................... 25
3. Syarat Pakaian Muslimah ............................................................ 27
4. Fungsi Pakaian Muslimah ........................................................... 31
B. Riwayat Hidup Taqiyu al-Dīn Al-Nabhani ....................................... 34
1. Nasab dan Pertumbuhan Taqiyu al-Dīn Al-Nabhani .................. 34
2. Karir Taqiyu al-Dīn Al-Nabhani ................................................ 36
3. Pemikiran Taqiyu al-Dīn Al-Nabhani ......................................... 39
4. Karya-karya Taqiyu al-Dīn Al-Nabhani ..................................... 40
5. Pandangan Ulama Terhadap Taqiyu al-Dīn Al-Nabhani ............ 42
6. Wafat Syekh Taqiyu al-Dīn Al-Nabhani..................................... 43
v
C. Relevansi Pemikiran Taqiyu al-Dīn Al-Nabhani Dengan Fenomena
Saat Ini ............................................................................................... 109
BIODATA PENULIS
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Dalam penulisan tesis ini, penulis menggunakan pedoman transliterasi sebagai
berikut:
A. Konsonan
Arab Latin Arab Latin
ا a
ط th
ب b
ظ zh
ت T
ع `
ث ts
غ gh
ج j
ف f
ح h
ق q
خ kh
ك k
د d
ل l
ذ dz
م m
ر r
ن n
ز z
و w
س s
ه h
ش sy
ء `
ص h
ي y
vii
ض dh
Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah
ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan
Khusus untuk bacaan ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “i”,
melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya’ nisbat
diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis
viii
C. Ta>’ marbûthah ()ة
Ta>’ marbūthah ditransliterasikan dengan “ṯ” jika berada di tengah kalimat,
terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan
terletak di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafazh jalâlah yang berada di
ix
2. Al-Bukhāriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ...
E. Kata اﺑﻦbila berada di awal nama ditulis Ibn, sedangkan kalau berada di tengah
ditulis bin.
x
PEDOMAN TRANSLITERASI
Dalam penulisan tesis ini, penulis menggunakan pedoman transliterasi sebagai
berikut:
A. Konsonan
Arab Latin Arab Latin
ا a
ط th
ب b
ظ zh
ت T
ع `
ث ts
غ gh
ج j
ف f
ح h
ق q
خ kh
ك k
د d
ل l
ذ dz
م m
ر r
ن n
ز z
و w
س s
ه h
ش sy
ء `
ص h
ي y
vii
ض dh
Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah
ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan
Khusus untuk bacaan ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “i”,
melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya’ nisbat
diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis
viii
C. Ta>’ marbûthah ()ة
Ta>’ marbūthah ditransliterasikan dengan “ṯ” jika berada di tengah kalimat,
terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan
terletak di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafazh jalâlah yang berada di
ix
2. Al-Bukhāriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ...
E. Kata اﺑﻦbila berada di awal nama ditulis Ibn, sedangkan kalau berada di tengah
ditulis bin.
x
ABSTRAK
Khairani Aulia Rambe (2019): Jilbab sebagai Pakaian Muslimah dalam Surat Al-
Ahzab: 59 menurut Taqiyu al-Dīn al-Nabhani
dalam Bukunya al-Nizham al-Ijtima’i fi al-Islam
xi
ABSTRACT
xi
اﻟﻤﻠﺨﺺ
ﺧﯿﺮاﻧﻲ ﻋﻠﯿﺎ راﻣﺒﻲ ) :(2019اﻟﺤﺠﺎب ﻛﻤﻼﺑﺲ ﻣﺴﻠﻤﺔ ﻓﻲ ﺳﻮرة اﻷﺣﺒﺎب ٥٩ :ﺣﺴﺐ ﺗﻘﻲ اﻟﺪﯾﻦ اﻟﻨﺒﮭﺎﻧﻲ ﻓﻲ
ﻛﺘﺎﺑﮫ "اﻟﻨﻈﺎم اﻻﺟﺘﻤﺎﻋﻲ ﻓﻲ اﻹﺳﻼم"
اﻟﻤﻼﺑﺲ اﻟﻤﺴﻠﻤﺔ ﺣﺴﺐ ﺗﻘﻲ اﻟﺪﯾﻦ اﻟﻨﺒﮭﺎﻧﻲ ،ھﺬا اﻟﻨﻘﺎش ﯾﻨﻄﻠﻖ ﻣﻦ ﻛﺜﯿﺮﯾﻦ ﺑﯿﻦ اﻟﻨﺴﺎء اﻟﻤﺴﻠﻤﺎت اﻟﻼﺋﻲ ﻟﯿﺲ ﻟﺪﯾﮭﻦ
رؤﯾﺔ واﺿﺤﺔ ﻟﻜﯿﻔﯿﺔ ﺗﻨﻈﯿﻢ اﻹﺳﻼم ﻓﻲ اﻟﻮاﻗﻊ ﻟﺒﺎس اﻟﺰي اﻟﻤﺴﻠﻢ.
ﻣﺤﻮر اﻟﻨﻘﺎش ھﻮ ﻣﻔﮭﻮم اﻟﻤﻼﺑﺲ اﻹﺳﻼﻣﯿﺔ ﻓﻲ ﻛﻠﻤﺔ اﻟﺤﺠﺎب وﻓﻘًﺎ ﻟﺘﻘﯿﻲ اﻟﺪﯾﻦ اﻟﻨﺒﮭﺎﻧﻲ وﺗﻔﺴﯿﺮ اﻟﻤﻌﻠﻘﯿﻦ ﻟﻶﯾﺔ .أﻣﺎ
ﺑﺎﻟﻨﺴﺒﺔ ﻟﺼﯿﺎﻏﺔ اﻟﻤﺸﻜﻠﺔ ﻓﺘﺘﻤﺜﻞ ﻓﻲ ﻛﯿﻔﯿﺔ ارﺗﺪاء اﻟﺤﺠﺎب ﻛﻤﺴﻠﻤﺔ وﻓﻘًﺎ ﻟﺘﻘﯿﻲ اﻟﺪﯾﻦ اﻟﻨﺒﮭﺎﻧﻲ ،اﻟﺬي ﯾﻜﻤﻦ وراء أﻓﻜﺎره
ﺣﻮل اﻟﺤﺠﺎب وﻣﺪى ارﺗﺒﺎط أﻓﻜﺎره ﺑﺎﻟﻈﻮاھﺮ اﻟﺤﺎﻟﯿﺔ.
ھﺬا اﻟﺒﺤﺚ ھﻮ دراﺳﺔ ﻧﻮﻋﯿﺔ ﻣﻊ ﻣﺮاﺟﻌﺔ اﻷدب ،ﻣﻊ ﻧﮭﺞ ﺗﻔﻜﯿﺮ اﻟﺸﺨﺼﯿﺔ وﺗﺤﻠﯿﻞ اﻟﻤﺤﺘﻮى .اﻟﻜﺎﺋﻦ ھﻮ ﻋﻘﻞ
اﻟﺸﺨﺼﯿﺔ اﻟﺘﻲ ﯾﺘﻢ دراﺳﺘﮭﺎ .ﻣﺼﺎدر اﻟﺒﯿﺎﻧﺎت اﻷوﻟﯿﺔ ﻣﺄﺧﻮذة ﻣﻦ اﻟﻜﺘﺎب" :اﻟﻨﻈﺎم اﻹﺳﻼﻣﻲ ﻓﻲ اﻹﺳﻼم" ﺑﻘﻠﻢ ﺗﻘﻲ
اﻟﺪﯾﻦ اﻟﻨﺒﮭﺎﻧﻲ ،ﺑﯿﺎﻧﺎت ﺛﺎﻧﻮﯾﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب ﺗﻔﺴﯿﺮ اﻟﻘﺮﺛﺒﻲ ،ﺗﻔﺴﯿﺮ اﻟﻄﺒﺮي ،ﺗﻔﺴﯿﺮ اﻟﺠﻼﻟﯿﻦ وﻏﯿﺮھﻢ .وﺛﺎﺋﻖ ﺑﯿﺎﻧﺎت
اﻟﺼﻚ .ﺗﺤﻠﯿﻞ اﻟﺒﯿﺎﻧﺎت ﻣﻊ أﺳﺎﻟﯿﺐ ﺗﺤﻠﯿﻞ اﻟﺒﯿﺎﻧﺎت اﻟﻨﻮﻋﯿﺔ ،واﻟﻄﺮﯾﻘﺔ اﻟﻤﺴﺘﺨﺪﻣﺔ ھﻲ طﺮﯾﻘﺔ اﻟﺘﺤﻠﯿﻞ )اﻟﺘﮭﻠﯿﻠﻲ)
ﺑﻌﺪ ﺗ ﺤﻠﯿﻞ اﻟﺒﯿﺎﻧﺎت ،ﯾﻘﺪم اﻟﻤﺆﻟﻔﻮن اﻻﺳﺘﻨﺘﺎج اﻷول ﻟﻠﺤﺠﺎب وﻓﻘًﺎ ﻟﮫ وھﻮ اﻟﻤﻼﺑﺲ اﻟﺨﺎرﺟﯿﺔ اﻟﺘﻲ ﺗﻤﺘﺪ ﻓﻲ ﺟﻤﯿﻊ
أﻧﺤﺎء ﺟﺴﻤﮫ .واﻟﺜﺎﻧﻲ اﻟﺬي ﯾﻜﻤﻦ وراء ﺗﻔﻜﯿﺮه ﻓﻲ اﻟﺤﺠﺎب ھﻮ أﻧﮫ ﯾﺠﺐ ﻋﻠﯿﮭﻢ ﻣﺪ اﻟﺤﺠﺎب ،ﻷن اﻟﻜﻠﻤﺔ " "minﻓﻲ
ھﺬه اﻵﯾﺔ ﻟﯿﺴﺖ( " "tab -idﻹظﮭﺎر ﺟﺰء( ،وﻟﻜﻦ ﻛﺈﺷﺎرة )ﺗﻔﺴﯿﺮ( .اﻟﻤﻌﻨﻰ ھﻮ ،دﻋﮫ ﯾﻤﺘﺪ إﻟﻰ اﻟﻤﻼح أو اﻟﻤﻠﻔﺎح
ﺣﺘﻰ ﯾﺼﻞ إﻟﻰ أﺳﻔﻞ )إرﻛﺎ( .ﺛﺎﻟﺜًﺎ ،أھﻤﯿﺔ ﻓﻜﺮه أن اﻟﻈﺎھﺮة اﻟﺤﺎﻟﯿﺔ ،ﺧﺎﺻﺔً اﻟﺤﺠﺎب ،ﻻ ﺗﺘﻔﻖ ﻣﻊ ﻣﻔﮭﻮم ﻓﻜﺮه
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Jilbab yaitu baju kurung longgar yang disertai dengan kerudung penutup
artinya. Padahal di dalam al-quran dua kata ini merupakan hal yang berbeda.
menjadikan anggapan bahwa jilbab tidak perlu dibahas dengan sesuatu yang
bersifat idiologis, karena telah dianggap wajar dan juga jilbab sendiri
sebagai busana penutup aurat sudah menjadi suatu yang tidak terpisahkan
pendapat terkait arti dari kata jilbab, yaitu pakaian yang longgar atau
kerudung penutup kepala wanita, atau pakaian yang menutupi baju dan
merupakan makna kata jilbab tersebut. Kalau yang dimaksud dengan jilbab
adalah baju, maka dia adalah pakaian yang menutupi tangan dan kakinya,
1
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran: Tafsir Atas Pelbagai Persoalan Umat, Cet I,
(Bandung: Mizan, 2013), hlm. 226
2
Nasaruddin Umar, Ketika Fiqih Membela Perempuan, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2014), hlm.43
1
2
boleh tidak. Islam sangat menjaga dan memelihara izzah (kemuliaan) wanita
ketika keluar rumah atau ketika bertemu dengan lelaki asing. Aturan Islam
tak islami. Hal ini jelas disebutkan dalam ayat-ayat al-Qur’an dan hadits
3
M. Quraish Shihab, JILBAB: Pakaian Wanita Muslimah, (Jakarta:Lentera Hati, 2004),
hlm. 88.
4
Syaikh Imam AL-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, alih bahasa Ahmad Khotib, Cet. 2, jil 12
(Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hlm 581
5
Darby Jusbar Salim, Busana Muslimah dan Permasalahannya, ( Jakarta: Proyek
Pembinaan Kemahasiswaan Ditjen Pembinaan Lembaga Islam Departemen Agama RI, 1984), hlm
.3.
3
ﺼ ِﺮھِﻦﱠ َوﯾ َۡﺤﻔَﻈۡ ﻦَ ﻓُﺮُوﺟَ ﮭُﻦﱠ و ََﻻ ﯾُﺒۡ ﺪِﯾﻦَ زِﯾﻨَﺘَﮭُﻦﱠ َٰ ُۡﻀﻦَ ﻣ ِۡﻦ أَﺑ
ۡ ﺖ ﯾَﻐۡ ﻀ
ِ َوﻗُﻞ ﻟﱢﻠۡ ﻤ ُۡﺆ ِﻣ َٰﻨ
٣١ َﻀﺮِﺑۡ ﻦَ ﺑِﺨُ ُﻤ ِﺮھِﻦﱠ َﻋﻠ َٰﻰ ُﺟﯿُﻮﺑِﮭ ۖ ﱠِﻦ َو َﻻ ﯾُﺒۡ ﺪِﯾﻦَ زِﯾﻨَﺘَﮭُﻦﱠ
ۡ ظﮭَﺮَ ﻣِﻨۡ ﮭَ ۖﺎ َوﻟۡ ﯿ
َ إ ﱠِﻻ ﻣَﺎ
ۚﻚ َوﺑَﻨَﺎﺗِﻚَ وَ ﻧِ َﺴﺎٓ ِء ٱﻟۡ ﻤ ُۡﺆ ِﻣﻨِﯿﻦَ ﯾُﺪۡ ﻧِﯿﻦَ َﻋﻠَﯿۡ ﮭِﻦﱠ ﻣِﻦ ﺟَ َٰﻠﺒِﯿﺒِﮭِﻦﱠ
َ َِٰﯾٓﺄَﯾﱡﮭَﺎٱﻟﻨﱠﺒِﻲﱡ ﻗُﻞ ﱢﻷ َۡز َٰوﺟ
٥٩ ُﻮرا ﱠر ِﺣﯿﻤٗ ﺎ
ٗ ﻚ أَدۡ ﻧ ٰ َٓﻰ أَن ﯾُﻌۡ َﺮﻓۡ ﻦَ ﻓ ََﻼ ﯾ ُۡﺆذَﯾۡ ۗ َﻦ وَ ﻛَﺎنَ ٱ ﱠ ُ َﻏﻔ
َ َِٰذﻟ
mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak di ganggu. dan
6
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta, Syaamil: 2005), QS.
An-Nur [24]: 31
7
Ibid., QS. Al-Ahzab [33]: 59.
4
Yunani dan Persia, esensi para pemakai jilbab itu sendirilah yang
Jilbab bukan hanya dikenal dalam agama Islam jika dilihat dari
konteks sejarah. Karena dalam kitab Taurat Jilbab juga terdapat namun
disebut dengan kata tiferet, begitu pula istilah zammah, re'adah, juga zaif
yang terdapat dalam Injil, yang semakna dengan jilbab dan ketika ditelusuri
aspek pakaian wanita dan lintas budaya maka masalah jilbab ini bukan
masalah sederhana.10
corak dan ragamnya. merupakan satu hal yang teramat disayangkan bahwa
modenya. Busana mode ala Barat yang nota bene jahiliah adalah wujud
8
Deni Sutan Bachtiar, Berjilbab Dan Tren Buka Aurat, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2009),
hlm.2.
9
Fadwa El Guindi, Jilbab: Antara Kesalehan, Kesopanan Dan Perlawanan, Alih bahasa
Mujiburohman, (Jakarta: Serambi, 2003), hlm.39
10
Muhammad Said Al-Asymawi, Kritik Atas Jilbab, alih bahasa. Nong Darol Mahmada,
(Jakarta: JIL, 2003), hlm.. Viii
5
musuh Islam, dan mereka menilai cara efektifnya melalui wanita akan
wanita dengan terlebih dahulu. Di satu sisi para wanita muslimah dibuat
malu, minder dan risih terhadap busana Islami. Jika para wanitanya sudah
Saat ini, sangat banyak kita temukan kaum muslimah, mulai dari
kerudung, hanya untuk menutupi rambutnya saja, dan ada sebagian yang
masih ragu terhadap pensyariatan ajaran Islam tentang pakain muslimah ini
yang jilbab adalah khimar (kerudung) itu sama maksudnya. Padahal jilbab
11
Muhammad Nashiruddin Al Albani, Jilbab Wanita Muslimah Menurut Quran Dan
Sunnah, (Solo: At-Tibyan, 2018), hlm.7
12
Ibid
6
dalam al-Qur’an surat an-Nur ayat 31, disebut dengan istilah khimar,
dinyatakan dalam al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 59, yaitu busana penutupi
Ada juga kesalahan lain yang sering muncul yaitu, banyak yang
diatur, apakah itu potongan atau terusan, apakah menggunakan celana atau
rok saja, itu dianggap tidak ada masalah selagi sudah terutup aurat itu
Pakaian yang tipis dan tembus pandang atau ketat tetapi lekuk tubuh
13
Syaikh Imam AL-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, hlm. 581
14
Nurul Huda, Kupinang Dirimu Karena Shalihah, (Jombang ; Lintas Media, 2011), hlm.
12
7
Dalam arti yang lebih luas, Jilbab bukanlah sembarang pakaian dan
sedikit maka apalagi yang tinggal dari Islam itu Sedangkan jilbab
merupakan simbol Islam yang memberi arti sangat mendalam yakni pakaian
umat Islam dan pakaian yang dikehendaki oleh Allah dan Rasulullah
SAW.16
alim allamah (berilmu dan sangat luas keilmuannya) dan juga tokoh ini
khimar, dia mempunyai dasar dan argumentasi tertulis dalam kitab primer
yang dia karang yaitu kitab Nidzam al-Ijtima’ fil Islam atau Sistem
15
Ibid, hlm. 14
16
Fuad Muhammad dan Fachrudin , Aurat dan Jilbab dalam Pandangan Islam, Cet 2
(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya 1991), hlm. 34
8
Dalam kitab Nidzam al-Ijtima’ fil Islam karangan Syeikh Taqiyu al-
rumah.17
milhafah (sejenis selimut) agar bisa dia pakai di bagian luar baju hariannya
ia kenakan di sebelah luar baju hariannya, karena salah satu kewajiban yang
17
Taqiyu al-Diin al-Nabhani , An-Nizham Al-Ijtima’i fii Al-Islam, alih bahasa M. Nashir,
Cet 5 (Jakarta: HTI Press, 2011), hlm. 71.
18
Taqiyu al-Diin al-Nabhani , An-Nizham, hlm. 68
9
dada. Wanita muslimah boleh keluar dari rumahnya ke area publik apabila
telah memiliki dua pakaian ini. Sebaliknya wanita muslimah tidak boleh
busana ini. Karena anjuran memakai kedua jenis busana tersebut datang
dengan perintah yang bersifat umum, karena tidak ada dalil satu pun yang
Lebih lanjut lagi, wanita ketika keluar rumah (hayatul ‘am) maka
ialah pakaian rumahan yang biasa dipakai wanita dalam rumahnya, seperti
baju lengan pendek, daster, celana atau rok, dan mihnah pula pakaian yang
harus dipakai di dalam lapisan dari jilbab Muslimah ketika keluar rumah.
apa sebenarnya yang dimaksud dari kata jilbab yang terdapat di dalam al-
19
Ibid
10
ijtima’i fi al-Islam”
B. Fokus Penelitian
dalam tafsirnya Al-Jami’ li Ahkam al-Quran dan menurut Prof. Dr. Wahbah
kata yang bermaksud Jilbab di dalam al-Qur’an adalah dari makna kata
al-Quran karya Muhammad Fuad ‘Abd al-Baqi yang hanya terdapat 2 ayat
penulis menganalisa kedua kata yang berkaitan dengan Jilbab dan Khimar.
Tafsir Al-Thabari oleh Abu Ja’afar Ath-Thabari dan Tafsir Jalalain oleh
20
Muhammad Fuad ‘Abd al-Baqi, Mu’jam Mufahras li Alfazh al-Quran, (Kairo: Darul
Hadits), hal. 175 dan 245.
11
tafsir yang menafsirkan berdasarkan pendapat Nabi saw, para sahabat, dan
para tabi’in dan juga merupakan metode tafsir tahlili, yaitu menganalisa.
tambahan serta perbandingan penafsiran jika ada dan juga merupakan tafsir
Tafsir Jalalain karya Imam Jalaluddin al-Mahalliy dan Imam Jalaluddin al-
C. Rumusan Masalah
al-Nabhani ?
D. Tujuan Penelitian
berikut :
al-Dīn al-Nabhani
E. Manfaat Penelitian
ayat tersebut.
bergelar master.
F. Penelitian Relevan
yang dipimpinnya
kata jilbab dan khimar dalam pandangan Taqiyu al-Dīn al-Nabhani dan
1. Umar Sidiq, “Diskursus Makna Jilbab dalam Surat al-Ahzab 59: Menurut
yang dikajinya.
dengan leblh ringkas dan lebih sederhana yang termaktub di dalam kitab
sama mengenai konsep jilbab tersebut. Dalam konteks ini, jilbab menjadi
ini akan menjelaskan secara mendalam bahwa jilbab dan khimar (kerudung)
ketika keluar rumah maka wajib menutup auratnya dengan 3 pakaian, yaitu
Pemikiran Syekh Taqiyu al-Dīn al-Nabhani yang seperti inilah yang akan
15
LANDASAN TEORI
A. Pakaian Muslimah
diartikan sebagai “barang apa yang biasa dipakai oleh seorang baik berupa
jaket, celana, sarung, selendang, kerudung, baju, jubah, serban dan lain-lain
sebagainya” Menurut istilah, pakaian adalah baju, celana, sarung, jubah dan
wanita muslim yang dipakai untuk menutup aurat sesuai dengan ketentuan
syariat Islam.
Tak ada defenisi secara spesifik yang dikemukakan oleh para ahli
mengarah kepada jilbab. Jilbab adalah baju kurung yang longgar dilengkapi
dengan kerudung penutup kepala22. Hal ini bisa diartikan bahwa jika
(penutup kepala) serta pakaian yang lebar dan longgar sehingga menutupi
21
Syarifah Habibah , Sopan Santun Berpakaian Dalam Islam, Jurnal Pesona Dasar Vol 2
Nomor 3, Oktober 2014, Universitas Syiah Kuala, hlm 66
22
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an: Tafsir Atas Pelbagai Persoalan Umat, Cet. I;
(Bandung: Mizan, 2013), hlm. 226.
16
17
seluruh tubuh. Di Indonesia sendiri, jilbab dan kerudung itu dianggap sama
artinya. Padahal di dalam al-quran dua kata ini merupakan sesuatu yang
berbeda.
dan makna syar’i (syar‟iyyah). Dalam hal ini, tidak selalu makna bahasa
dalam suatu kata dalam Bahasa Arab sama dengan istilah syar’inya. Misal,
kata shalat secara bahasa berarti doa. Namun secara syar’i, sebagaimana
disepekati para ahli fiqih, shalat adalah suatu aktivitas ibadah ritual yang
kata ini adalah kata bahasa Arab yang terdapat dalam nash alquran maupun
faktanya, makna syar’i dari kata khimar dan jilbab ini sebahagiannya
tambahan yang disebutkan dari nash itu sendiri. Secara bahasa Khimar
longgar semacam abaya/gamis yang menutup tubuh wanita dari atas hingga
ujung kaki. Hanya saja syari’ah menegaskan bahwa Khimar itu harus
23
Arif B. Iskandar, Jilbab Syar‟i, (Jakarta: Khilafah Press, 2012), hlm. 87
18
a. Khimar (Kerudung)
ِنبُعُىنَ ِخ ِه َّه أَ ۡو َءابَآ ِئ ِه َّه أَ ۡو َءابَآ ِء بُعُىنَ ِخ ِه َّه أَ ۡو أَ ۡبىَآ ِئ ِه َّه أَ ۡو أَ ۡبىَآ ِء بُعُىنَ ِخ ِه َّه أَ ۡو
ِإ ۡخ َٰ َى ِو ِه َّه أَ ۡو بَ ِى ٓي ِإ ۡخ َٰ َى ِو ِه َّه أَ ۡو بَ ِى ٓي أَ َخ َٰ َى ِح ِه َّه أَ ۡو ِو َسآ ِئ ِه َّه أَ ۡو َما َمهَ َك ۡج أَ ۡي َٰ َمىُه َُّه أَ ِو
24
Arif B. Iskandar, Jilbab..., hlm. 88
19
mendapat kabar bahwa Jabir bin Abdillah menceritakan bahwa Asma' binti
perhiasan (yakni gelang) di kaki mereka, juga terlihat dada dan rambut
mereka. Maka Asma berkata, "Alangkah buruknya hal ini!" Maka Allah
Swt. menurunkan ayat mengenai hal itu, "Dan katakanlah kepada para
(auratnya).
bahwa seorang wanita memasang dua gelang perak dan mengenakan batu
luarkan suara. Maka Allah Swt menurunkan ayat, "Dan janganlah mereka
sembunyikan.26
25
Departemen Agama RI, Al-Quran), QS. An-Nur [24]: 31
26
Mardani, Ayat-Ayat Tematik Hukum Islam, (Jakarta: Rajawali Pres, 2011), hlm. 218
20
perhiasan mereka).
Adapun frasa selanjutnya, illa maa zhahara minha (kecuali yang biasa
tampak dari sebagian perhiasan itu) adalah bagian-bagian tubuh yang boleh
mereka tampakkan, yaitu wajah dan dua telapak tangan. Beginilah pendapat
sebahagian sahabat seperti Aisyah, Ibnu Abbas dan Ibnu Umar ra. Dalam
dan kedua telapak tangan.” Pendapat senada juga dinyatakan oleh Imam al-
Qurthubi.
Jadi, yang dimaksud dengan frasa apa yang biasa tampak dari
kedua anggota tubuh inilah yang biasa tampak dari kalangan kaum
anggota tubuh ini pula yang biasa tampak dalam ibadah-ibadah ritual seperti
haji dan shalat. Selain itu terdapat alasan lain yang menunjukkan bahwa
seluruh tubuh wanita adalah aurat, kecuali wajah dan dua telapak tangan,
yakni sabda rasulullah Saw. Kepada Asma binti Abu Bakar ra,”Wahai
Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu, jika telah baligh (haidh), tidak
21
boleh menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini- seraya menunjuk kepada
kepala wanita.28
yang panjang.30 Arti yang sama juga dinyatakan oleh Imam Al-Qurthubi
Atau, ( هي حسىت انخمشةdia itu bagus kain penutup kepalanya)31. Ibnu Katsir
yakni menutupi kepala, itulah yang oleh orang banyak disebut kerudung. 32
wanita Muslimah untuk menutup kepala sehingga tertutup rambut, leher dan
dada mereka.
27
Arif B. Iskandar, Jilbab Syar‟i, hlm. 90
28
Ibid., hlm. 368
29
Ibid., hlm. 121
30
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Volume 9, Cet 8, (Jakarta: Lentera Hati, 2007),
hlm. 327.
31
Syaikh Imam AL-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, alih bahasa Ahmad Khotib, Cet. 2, jil 12
(Jakarta: Pustaka Azzam, 20015), hlm 581
32
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir jilid 6, alih bahasa M Abdul Ghoffar dkk, cet 8, ( Jakarta:
Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2015),hlm. 369.
22
b. Jilbab
atau انجهبابyang artinya baju kurung panjang atau sejenis jubah.33 Di dalam
Kamus Mahmud Yunus, kata jilbab انجالبيتartinya baju kurung dalam atau
sirdab (terowongan) atau sinmar (lorong), yakni baju atau pakaian longgar
bagi wanita selain baju kurung atau kain apa saja yang dapat menutup
Demikian pula dalam kamus Lisan al-Arab dituturkan:” jilbab adalah baju
yang lebih luas daripada khimar, namun berbeda dengan rida‟ yang
dikenakan wanita untuk menutupi kepala dan dadanya. Ada pula yang
(pakaian luas yang berbeda dengan baju kurung, yang dikenakan wanita).
Ahzab: 59,
يه َعهَ ۡي ِه َّه ِمه َج َٰهَبِيبِ ِه َّۚ َّه َ ِك َووِ َسآ ِء ۡٱن ُم ۡؤ ِمى
َ ِيه ي ُۡذو َ َٰيَٓأَيُّهَاٱنى َّ ِب ُّي قُم ِِّّلَ ۡص َٰ َو ِج
َ ِك َوبَىَاح
َّ ان
ٗ ُٱَّللُ َغف
٩٥ ىسا س َِّح ٗيما َ َِٰ َرن
َ ك أَ ۡدو َٰ َٓى أَن ي ُۡع َش ۡف َه فَ َال ي ُۡؤ َر ۡي َۗ َه َو َك
33
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia, Edisi Ke Dua,(Pustaka Progresif),
hlm. 199
34
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1989), hlm 89.
35
Arif B. Iskandar, Jilbab Syar‟i, hlm. 95
23
berhijab, suatu ketika Sau'dah (salah seorang istri Rasulullah) ke luar untuk
Sau'dah, kami sungguh masih dapat mengenali engkau. Oleh karena itu,
dengan cepat. Pada saat itu, Rasulullah Saw. tengah makan malam di rumah
rumah, Sau'dah langsung berkata, 'Wahai Rasulullah, baru saja saya ke luar
untuk menunaikan hajat. Akan tetapi, Umar lalu berkata begini dan begini
minuman yang ketika itu beliau pegang masih tetap berada di tangannya.
semula, Minuman yang ketika itu beliau pegang masih tetap berada
36
Ibid., QS. Al-Ahzab [33]: 59.
24
yang berkata, "Para istri Rasulullah biasa ke luar di malam hari untuk
banyaknya pengertian jilbab oleh para ahli tafsir. Adapun penafsiran para
Imam Al-Qurthubi menulis pula dalam tafsirnya Jalabib َج َٰهَ ِبي ِب ِه َّۚ َّه
adalah bentuk jamak dari kata jilbab انجهباب. Jilbab adalah pakaian yang
pula semisal miqna‟ah. Namun yang paling benar makna dari kata انجهباب
(kain penutup) lebih besar dari kerudung. Itulah yang dikatakan oleh Ibnu
Mas'ud, 'Ubaidah, Qatadah, al-Hasan al-Bashri, Sa'id bin Jubair, Ibrahim an-
Nakha'i, Atha' al-Khurasani dan selain mereka. Jilbab sama dengan izar
37
Mardani, Ayat-Ayat hlm. 220
38
Syaikh Imam AL-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, alih bahasa Fathurrahman Abdul dkk,
Cet. 2, jil 14 (Jakarta: Pustaka Azzam, 2015), hlm 583
25
(kain) saat ini. Al-Jauhari berkata: "Jilbab adalah pakaian yang menutupi
seluruh tubuh."39
pengertian bahwa jilbab adalah baju kurung longgar dan menutupi seluruh
c. Hijab/ Cadar
(KBBI) disebutkan bahwa cadar adalah kain penutup kepala atau muka
(Tim Penyusun Pusat Bahasa 2008: 250). Cadar merupakan versi lanjutan
pendapat, yakni antara yang mewajibkan dan tidak, hal itu dilandasi
mewajibkan beralasan, bahwa aurat seorang wanita itu adalah seluruh tubuh
39
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir jilid 7, alih bahasa M Abdul Ghoffar dkk, cet 8, ( Jakarta:
Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2015),hlm. 422
40
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Volume 11, Cet 7, (Jakarta: Lentera Hati, 2007),
hlm. 320.
26
Padanan kata untuk cadar sangat beaneka ragam. antara lain: hijab,
niqab, burqa, atau purdah. Intinya ialah selembar kain tipis yang menutupi
wajah wanita, saat dirinya berada di luar rumah. (Waskito, 2009) Misalkan
Bagi masyarakat Indonesia saat ini cadar bukan suatu hal yang baru,
Ini dijelaskan di dalam QS. Al-Ahzab [33]: 53. Allah Swt berfirman:
ْ َب َّۚ َٰ َر ِن ُك ْم أ
طهَ ُش ِنقُهُىبِ ُك ْم ٍ َو ِإ َرا َسأ َ ْنخ ُ ُمىهُ َّه َمخَاعًا فَا ْسأَنُىهُ َّه ِم ْه َو َسا ِء ِح َجا
َوقُهُىبِ ِه َّه
maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi
41
Khamdun Qolbi Dan Muhammad Ali Haidar, Makna Penggunaan Cadar Mahasiswi
Institute Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA), (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2013),
Tt, Vol. 01, No 03, h. 1
42
QS. Al-Ahzab [33]: 53.
27
baik. Pakaian yang baik boleh mengikuti mode yang sedang up to date,
selama sesuai dengan tuntutan syariat. Pakaian yang tidak terkesan dapat
keadaan ketat dan lekuk tubuh tampak jelas.43 Keindahan fisik muslimah
hanya boleh dinikmati secara khusus oleh orang khusus yang telah di
izinkan Allah44.
Islam, maka Islam pun telah menetapkan pakaian yang harus dikenakan oleh
seorang Muslimah.
seharusnya pakain muslimah itu sendiri agar sesuai dengan aturan dan
menutupi bagian tubuh di bawahnya seperti dada dan tulang dada serta agar
43
Nurul Huda, Kupinang Dirimu ,.. hlm. 11.
44
Ummu Aulia, Keistimewaan Wanita, (Jakarta; Al-Mawardi Prima, 2011), hlm. 66.
28
sehingga terulur ke dada, kainnya tebal sehingga menutupi aurat, dan ketika
seluruh wanita untuk menutupi tubuhnya dengan pakaian yang panjang, dan
lekuk tubuhnya.46
Ketika Islam datang dan turunlah syariat wajib menutup aurat secara
sempurna yang telah digariskan bagi wanita bukan berarti bahwa mereka
Seluruh tubuh wanita selain wajah dan kedua telapak tangannya Wajib
45
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir jilid 6 hlm. 369.
46
Syaikh Imam AL-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, hlm 584
47
Murtadha Muthahhari, HIJAB Gaya Hidup Wanita Islam, Cet V, ( Bandung :Penerbit
Mizan ,1994) hlm. 13
29
Jadi tidak masuk akal jika jilbab itu sendiri adalah perhiasan. Pakaian yang
berbahan tebal.
“ada dua golongan calon penghuni neraka yang belum pernah aku
lihat... dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang mereka tidak
akan masuk surga dan tidak pula mencium aromanya padahal aroma surga
adalah salah satu hadiah yang diberikan oleh Dihyah Al Kalbi, kemudian
mana saja yang memakai wewangian lalu ia melewati suatu kaum agar
hukum ini hal-hal yang semakna dengan nya seperti pakaian yang
berkata, “Sesungguhnya pakaian ini adalah pakaian kaum kafir karena itu
48
Abu Malik Kamal, Fiqih Sunnah Wanita, (Jakarta: Griya Ilmu, 2010), hlm. 428
31
ibadah, merayakan hari raya, dan berpakaian yang khusus bagi mereka. Ini
merupakan kaidah agung dalam syariat islam yang pada hari ini banyak
kezuhudannya.49
49
Ummu Zamiluni, Berjilbab Itu Cantik, (Yogyakarta: Mumtaz, 2011), hlm. 10.
32
pakaian yang berfungsi menutupi aurat kamu dan bulu sebagai pakaian
Kandungan dari ayat ini menyatakan adanya dua fungsi dari pakaian
Kata aurat menurut istilah adalah bagian tubuh yang perlu ditutup bagian
tubuh yang tidak boleh terlihat oleh umum. Batasan-batasan aurat telah
dijelaskan secara rinci di dalam ajaran Islam, bahwa aurat laki-laki dimulai
yaitu seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan
dengan mode yang diinginkan, namun harus sesuai dengan aturan yang
50
Nina Sutriretna, Anggun Berjilbab, Cetakan XIV, (Bandung:Al-Bayan, 2003), hlm. 29
33
dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam
peperangan.
nya.51
ٗ ُٱَّلل ُ َغف
َ ىزا هز ِح ًٍٗا اٌ ه َ َج َٰهَبٍِبِ ِه ٍۚه َٰ َذنِ َك أَ ۡدََ َٰى أٌَ ٌُ ۡع َس ۡف ٍَ فَ ًَل ٌُ ۡؤ َذ ٌۡ َۗ ٍَ َو َك
٩٥
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
51
M. Quraish Shihab, JILBAB: Pakaian Wanita.,hlm.51
34
fungsi diatas, misal fungsi menutup aurat dengan fungsi pakaian sebagai
al-Dīn Muhammad bin Ibrahim bin Mushthofa bin Ismail bin Yusuf bin
beliau berasal dari kalangan yang mulia dan terhormat, dimana mereka
tinggal di wilayah jajahan (Kiral Mahral) tahun 1949, yaitu di desa Ijzim,
berada di selatan kota Haifa. Syekh Taqiyu al-Dīn juga lahir di desana
keluarga yang mulia, dalam hal ilmu pengetahuan dan agama mereka
52
Ibid., hlm . 52
53
Muhammad Muhsin Rodhi, Tsaqofah dan Metode Hizbut Tahrir dalam Mendirikan
Negara khilafah, (Bogor : Al-Azhar Fresh Zone Publishing, 2012), hlm.57
54
Yusnita Hasibuan, Konsep Kepribadian Muslim Menurut Syeikh Taqiyu al-Diin al-
Nabhani , Tesis, Sumatera Utara: UIN SU, 2016, hlm 31
35
yang kental . Beliau dalam usia yang sangat muda yaitu dibawah 13tahun
sudah hafal keseluruhan isi al-qur’an dan menimbah ilmu yang luas. 55
Daulah Utsmaniyah saat itu, menjadikan Taqiyu al-Dīn juga sudah mulai
kedudukan tinggi dalam hal agama dan ilmu pengetahuan, maka wajar
55
Ibid,. hlm.32
56
Gilang Zulfairanatama, Syaikh Taqiyu al-Diin al-Nabhani, Meneropong Perjalanan
Spiritual dan Dakwahnya, (Bogor : Al Azhar Press, 2003), hlm.7
36
yang didapat dari ayah dan kakeknya. Namun beliau juga mendapatkan
Tsanawiyahal-Azhar, pada tahun 1928 dan pada tahun yang sama beliau
menamatkan kuliahnya di Darul Ulum pada tahun 1932. Pada tahun yang
57
Ibid
37
dan ilmu-ilmu syariah seperti fiqih, ushul fiqih, hadits, tafsir, tauhid
kota dan sekolah semenjak tahun 1932 sampai pada tahun 1938.59
Yahudi.60
58
Ihsan Samarah, Biografi Singkat Syekh Taqiyu al-Diin al-Nabhani , (Bogor: Al Azhar
Press, 2002), hlm.5.
59
Taqiyuddin an-Nabhani, ad-Daulatul Islamiyah, (Beirut: dar-Ummah, 1953) hal. 153-
154
60
Mafhum al-Adalah Al-Ijtima‟ iyah fi al-fikri al-islamiy al-Mua‟ashir, hal. 142
38
Dīn tetap menduduki jabatan itu hingga tahun 1950, Taqiyu al-Dīn
terus berlangsung hingga awal tahun 1953, dimana Taqiyu al-Dīn mulai
sibuk dengan aktifitas Hizbut Tahrir yang telah Taqiyu al-Dīn rintis
berkata “akh” (aduh) sama sekali. Mereka terus menyiksa hingga lumpuh
sebahagian badannya. Lalu mereka merasa iba kepada syaikh Taqiyu al-
61
Ibid, hal. 143
62
Ibid, hal, 145
39
kelumpuhan otak dan sempat dibawa kerumah sakit. Namun an- Nabhani
pada saat itu fajar hari Ahad bertepatan dengan tanggal 11 Desember
yang cinta akan ilmu, dari kecil beliau sudah belajar ilmu agama hingga
perguruan tinggi, beliau juga aktif mengikuti berbagai forum halaqoh dan
maupun negeri Islam lainnya. Hal inilah yang menjadikan beliau sebagai
luar biasa dan tak ternilai harganya. Karya-karya beliau ini menunjukkan
analisis yang cermat. Beliau yang menulis seluruh pemikiran dan konsep
65
Tabloid Media Umat, Revisi UU Terorisme Membidik Islam, edisi 170, 18 Maret
2015
41
Hizbut Tahrir)
13. Nida‟ Haar (Panggilan hangat dari Hizbut Tahrir untuk Umat Islam).
16. Ad Dusiyah
18. Nuqtatul Intilaq (Titik Tolak), berisikan tentang tahapan dakwah, yaitu
nuqtatul ibtida’ (titik awal), nuqtatul intilaq (titik tolak), dan nuqtatul
irtikaz (titik sentral), terkait dengan makna dan apa saja yang harus
yang telah hadir di Palestina sejak abad VII adalah akar yang sangat
dalam, dan bahwa sebab utama kemunduran yang mendera Arab adalah
karena umat ini telah menarik diri dan menyerahkan diri pada
Yamaniyyah.
lukkiliziyyah
42
al-Nabhani disalah satu fonim ilmiah. Sanjungan dan pujian beliau ini
66
Ihsan Samarah, Biografi Singkat Syekh Taqiyu al-Diin.,hlm 15
67
Ibid., hlm 16
68
Muhammad Muhsin Rodhi, Tsaqofah dan Metode Hizbut Tahrir Dalam Mendirikan
Negara Khilafah,(Bogor:Al-Azhar Press,2012),hlm.81
43
pembaharu, teladan para ulama yang ikblas dalam berjuang, al-Alim al-
pemikiran Islam modern yang luhur dan gerakan yang ikhlas yang
69
Ibid
BAB III
METODE PENELITIAN
juga bisa kita artikan sebagai prosedur atau cara dengan langkah- langkah
dengan memakai metode dan teknik tertentu sesuai prosedur sistematis. Jadi
70
Neong Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi 1V, (Yogjakarta, Rake Sarasi:
2000), hlm. 5.
71
Sedarmayanti, Syarifuddin Hidayat, Metodologi Penelitian, (Bandung, Mandar Maju:
2002), hlm. 25
72
Ibid., hlm. 30
73
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Teori dan Praktek, (Jakarta,
Rhineka Cipta: 2002), hlm. 126.
44
45
yang berlaku atas dasar data yang telah diperoleh. Di sini peneliti akan
74
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung, Sinar Baru
Algesindo: 2001), hlm. 16
75
Suatu penyellidikan yang sistematik dan mendalam terhadap bahan-bahan yang
dipublikasikan yang berisi masalah atau pokok masalah yang spesifik, tema yang berkaitan dengan
penulisan atau laporan ilmiah, baik riset dasar ataupun riset terapan, dengan persiapan sejumlah
abstrak relevan agar dapat digunakan oleh pekerja riset. Penelitian pustaka biasanya dapat di
lakukan atau dilayani oleh perpustakaan khusus.
76
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta, PT Grasindo: 2009), hlm. 29
46
difahami77.
2. Pendekatan Penelitian
dalam bidang pemikiran islam mengacu pada bidang ilmu yang dijadikan
informasi tertulis.79.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ialah subjek dari mana data dapat
77
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta, Bumi
Aksara: 2003), hal. 14.
78
Syahrin Harahap, Metodologi Studi Tokoh Pemikiran Islam (Medan: Istiqomah Mulya
Press, 2006) hlm. 38
79
Afifuddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, CV.
Pustaka Setia: 2009), hal. 165.
80
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, PT.
Rineka Cipta: 2006), hal. 129.
47
primer. Data primer itu sendiri akan diambil langsung dari subyek
Ijtima’ fil Islam (Sistem Pergaulan dalam Islam). Penulis ingin meneliti
makna kata tentang Jilbab dan Khimar di dalam al-Qur’an menurut para
dan menurut tafsir-tafsir yang lain baik tafsir-tafsir klasik maupun yang
pengumpulan data.
tempuh yaitu:
ditentukan.
dan utuh.
klasifikasi atau tipologi. Proses analisis data merupakan proses memilih dari
dilakukan.
gunakan untuk membahas makna kata yang berkaitan Jilbab dan Khimar
ayat tentang makna kata yang dikaji. Analisis data yang penulis gunakan
dalam tesis ini ialah, analisis deskriptif, dengan tujuan untuk memberikan
PENUTUP
A. Kesimpulan
penting, yaitu:
mengulurkan jilbabnya, dikarenakan kata min dalam ayat ini bukan li-
bawah, meskipun wanita itu telah memakai kaus kaki dan sepatu untuk
117
118
ini bahwa fenomena saat ini khususnya jilbab tidak sesuai dengan
Khimar pada saat ini memang sudah berubah dari segi arti dan bentuk,
tidak menampakkan warna kulit. Dalam arti pakaian itu harus longgar
tidak peduli kudung itu kecil atau lebar hingga bisa menutupi ke
dadanya.
Wa’llahu a’lam
B. Saran
Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap agar karya tulis ini dapat
umumnya dan dapat dijadikan rujukan terhadap pembahasan yang penulis teliti.
menyarankan agar pembahasan yang berkaitan dengan topik ini dapat dilanjutkan
Nabhani mengenai konsep pakaian muslimah pada kata jilbab dan khimar, dapat
kita ambil kesimpulan bahwa dapat kita pedomani pandangan beliau terhadap
penggunaan jilbab dan khimar dalam kehidupan sehari-hari selagi itu tidak
berpaling dari al-Qur’an dan al-Sunnah. Islam itu memudahkan sesuai anjuran dan
Semoga dengan tulisan ini juga kita dapat memaknai makna kata Jilbab
dan Khimar yang sesungguhnya sesuai syar’i yaitu berdasarkan al-Qur’an dan al-
kehidupan sehari-hari, apakah sudah sesuai hukum ataupun belum. Jika bukan kita
yang memulai untuk merubah kebiasaan penggunaan makna kata jilbab dan
Aamiinn.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al-Asymawi, Muhammad Said, 2003, Kritik Atas Jilbab, alih bahasa. Nong
Darol Mahmada, Jakarta: JIL
Bachtiar, Deni Sutan, 2009, Berjilbab Dan Tren Buka Aurat, Yogyakarta: Mitra
Pustaka,
Dodiman, M. Ali, 2012, Memoar Pejuang Syariah dan Khilafah, Bogor: Al-Azhar
Freshzone Publishing
El Guindi, Fadwa, 2003, Jilbab: Antara Kesalehan, Kesopanan Dan Perlawanan, Alih
bahasa Mujiburohman , Jakarta: Serambi
Fuad Muhammad dan Fachrudin, 1991, Aurat dan Jilbab dalam Pandangan
Islam, Cet 2 , Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Fuad, Abu, 2017, Penjelasan Kitab Sistem Pergaulan dalam Islam, Bogor:
Pustaka Thariqul Izzah
120
121
Habibah, Syarifah, 2014, Sopan Santun Berpakaian Dalam Islam, Jurnal Pesona
Dasar Vol 2 Nomor 3, Universitas Syiah Kuala
Hasibuan, Yusnita, 2016, Konsep Kepribadian Muslim Menurut Syeikh Taqiyu al-
Diin al-Nabhani , Tesis, Sumatera Utara: UIN SU
Huda, Nurul, 2011, Kupinang Dirimu Karena Shalihah, Jombang ; Lintas Media
Kamal, Abu Malik, 2010, Fiqih Sunnah Wanita, Jakarta: Griya Ilmu
Katsir, Ibnu, 2015, Tafsir Ibnu Katsir jilid 6, alih bahasa M Abdul Ghoffar dkk,
cet 8, Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i
Muhammad bin Jarir, Abu Ja’afar, 2007, Tafsir Ath-Thabari, Pustaka Azzam
Muthahhari, Murtadha, 1994, HIJAB Gaya Hidup Wanita Islam, Cet V, Bandung
:Penerbit Mizan
Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung:
Sinar Baru Algesindo
Qolbi, Khamdun dan Muhammad Ali Haidar, 2013, Makna Penggunaan Cadar
Mahasiswi Institute Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA), Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya, Tt, Vol. 01, No 03.
Rodhi, Muhammad Muhsin, 2012, Tsaqofah dan Metode Hizbut Tahrir dalam
Mendirikan Negara khilafah, Bogor: Al-Azhar Fresh Zone Publishing
Samarah, Ihsan. 2002, Biografi Singkat Syekh Taqiyu al-Diin al-Nabhani , Bogor:
Al Azhar Press
Siauw, Felix Y, 2013, Yuk Berhijab!, Hijab Tanpa Nanti Taat Tanpa Tapi,
Jakarta: Mizania
Umar, Nasaruddin, 2014, Ketika Fiqih Membela Perempuan, Jakarta: Elex Media
Komputindo
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Dusun I Pulau Maria, Kec Teluk Dalam, Kab Asahan, SUMUT
No HP : 085361056775
RIWAYAT PENDIDIKAN
RIWAYAT PEKERJAAN
PENGALAMAN ORGANISASI