Diskusi 7 Ekonomi Moneter

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI 7

EKONOMI MONETER

WULAN RATNAWATI

030844988

 Berdasarkan dari kebijakan tingkat pengendalian nilai tukar mata uang dilaksanakan oleh
sebuah negara, sistem nilai tukar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori
(Madura,1997), diantaranya adalah :

1. Sistem Nilai Tukar Mata Uang Tetap (Fixed Exchange Rate)

Dalam sistem ini, besarnya nilai tukar mata uang akan diatur oleh otoritas moneter agar selalu
konstan atau juga dapat berfluktuasi akan tetapi hanya dalam batasan kecil. Otoritas moneter
hanya memelihara nilai mata uang domestik atas mata uang asing pada nilai tertentu dengan
cara memberi atau menjual mata uang asing untuk mata uang domestik pada harga yang tetap
atau konstan.

Dalam sistem ini, adanya risiko fluktuasi nilai tukar dapat dikurangi yang pada akhirnya dapat
menguntungkan dunia usaha, yang nantinya dapat meningkatkan aktivitas perdagangan dan
investasi internasional. Tetapi, terdapat risiko yang mana pemerintah dapat sewaktu-waktu
melakukan perubahan nilai tukar mata uang yang telah diberlakukan dengan melakukan
devaluasi ataupun revaluasi, terlebih lagi saat nilai tukar mata uang negara tersebut mengalami
perubahan yang besar di pasar valuta. Akibatnya secara makro ekonomi negara serta dunia
usaha akan menjadi lebih sensitif atas perubahan kondisi perekonomian di negara lain.

2. Nilai Tukar Mata Uang Mengambang Bebas (Free Floating Exchange Rate System)

Dalam sistem nilai tukar mata uang bebas ini, nilai tukar mata uang suatu negara ditentukan
oleh mekanisme pasar tanpa adanya intervensi dari pemerintah dan fluktuasi nilai tukar
dibiarkan saja sehingga nilai tukar mata uang tersebut menjadi sangat fleksibel. Dalam sistem ini,
otoritas moneter mendapatkan kebebasan untuk menerapkan kebijakan moneter secara
independen tanpa harus menjaga nilai tukar mata uang domestik atas mata uang negara asing
dengan nilai tertentu.

Dengan sistem ini, negara dapat terhindar dari inflasi yang berasal dari negara lain serta adanya
permasalahan ekonomi yang dialami suatu negara tidak akan dengan mudah menyebar ke
negara-negara lain. Selain itu, otoritas moneter dapat fokus dalam membuat kebijakan-
kebijakan berdampak positif bagi perekonomian. Akan tetapi, dalam sistem ini, nilai tukar mata
uang akan selalu berfluktuasi sesuai dengan mekanisme pasar sehingga dunia usaha
menghadapi ketidakpastian nilai tukar.
3.Sistem Nilai Tukar Mata Uang Mengambang Terkendali (Managed Float Exchange Rate)

Sistem nilai tukar mata uang mengambang terkendali adalah kombinasi dari sistem nilai tukar
mata uang tetap dengan sistem nilai tukar mata uang mengambang bebas. Dalam sistem ini,
nilai tukar mata uang dibiarkan untuk berfluktuasi tanpa adanya batasan dalam nilai yang
ditetapkan. Akan tetapi, dalam sistem ini pemerintah juga dapat melakukan  intervensi untuk
mencegah nilai tukar berubah sewaktu-waktu.

4. Sistem Nilai Tukar Mata Uang Terikat (Pegged Exchange Rate)

Dalam sistem ini nilai tukar mata uang ditetapkan atau diikatkan pada satu atau beberapa mata
uang asing, umumnya diikatkan dengan mata uang yang memiliki nilai yang relatif stabil seperti
Dollar Amerika. Dengan demikian, nilai tukar mata uang domestik atas mata uang asing akan
selalu berfluktuasi disesuaikan dengan fluktuasi nilai mata uang asing yang diikatkan. Akan
tetapi, disebabkan nilai tukar mata uang asing yang diikatkan itu cenderung relatif memiliki nilai
yang stabil maka nilai tukar mata uang domestik pun cenderung stabil atas mata uang asing
lainnya.

Sumber : BMP ESPA4227/MODUL 9/Hal. 9.11 – 9.13, Etty Puji Lestari

 sistem nilai tukar yang dimaksud dan sistem apa yang berlaku di Indonesia!

Sistem nilai tukar di indonesia telah mengalami perubahan sebanyak tiga kali. Sistem nilai tukar
tersebut adalah sistem nilai tukar tetap, sistem nilai tukar mengambang terkendali, dan terakhir
sistem nilai tukar mengambang bebas.

 Sistem nilai tukar di indonesia saat pertama kali adalah sistem nilai tukar tetap. Sistem nilai
tetap adalah menetapkan tingkat nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang
negara lain pada tingkat tertentu, tanpa memperhatikan penawaran ataupun permintaan
terhadap valuta asing yang terjadi.
 Kelebihannya :

 Pemerintah memiliki hak dalam mengawasi transaksi devisa.

 Pemerintah berperan aktif di pasar valuta asing untuk menjaga kestabilan nilai tukar pada
tingkat yang telah ditentukan.

 Kekurangannya :

 Negara yang menggunakan kebijakan sistem nilai tukar tetap akan mengalami kesulitan
ketika menjual barang-barang ekspor di pasar internasional. Sebab barang yang dijual
menjadi mahal harganya dibandingkan dengan harga yang berlaku pada biasanya. Oleh
sebab itu guna mengatasi kekurangan dari kebijakan sisten nilai tukar tetap pemerintah
dapat menggunakan kebijakan devaluasi.
 Sistem nilai tukar tahap kedua adalah sistem nilai tukar mengambang terkendali. Sistem
nilai tukar mengambang terkendali adalah peranan pemerintah mempengaruhi tingkat nilai
tukar melalui permintaan dan penawaran valuta asing, pada umumnya sistem ini diterapkan
untuk menjaga stabilitas moneter dan neraca pembayaran.

 Kelebihan :

 Dapat menjaga kestabilan moneter suatu negara.

 Pemerintah dapat menentukan kurs.

 Kelemahan
 Nilai kurs cenderung tidak terkendali, karena ada nya intervensi yang mengakibatkan
cadangan devisa suatu negara terus berkurang untuk menutupi selisih kurs.

Sistem nilai tukar tahap ketiga adalah sistem nilai tukar mengambang bebas. Sistem niali
tukar mengambang bebas adalah sistem dimana kebalikan dari sistem nilai tukar
mengambang terkendali, dimana pemerintah tidak mencampuri tingkat nilai tukar sama
sekali sehingga nilai tukar mengikuti pada permintaan dan penawaran valuta asing.

o Kelebihan

 Dapat mengamankan cadangan devisa negara.

 Persaingan produk-produk ekspor mengikuti sistem pasar yang berlaku.

o Kelemahan

 Adanya indikasi persoalan dari kurs yang fluktuatif.

Sistem nilai tukar indonesia terus mengalami perubahan, perubahan tersebut diharapkan
membawa keadaan yang lebih baik dimana tidak merugikan negara. pada umumnya sistem
nilai tukar itu dipengaruhi oleh kekuatan pasar dan campur tangan pemerintah dalam
penetapan nilai tukar.

Sumber : https://astridningtias.wordpress.com/2012/05/25/sistem-nilai-tukar-indonesia-2/

Anda mungkin juga menyukai