Indonesia Dan G20

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Indonesia dan G20

Latar Belakang

G20 atau Group of 20, adalah organisasi yang melibatkan Menteri Keuangan atau Gubernur
Bank Sentral hingga Kepala Negara atau Pemerintahan dari negara anggotanya untuk bertemu
dan membahas isu-isu global secara informal. Dibentuk pada tahun 1999, anggota dari G20
terdiri dari Argentina, Amerika Serikat, Australia, Brazil, Canada, China, Perancis, Jerman,
India, Indonesia, Italia, Jepang, Mexico, Korea Selatan, Afrika Selatan, Rusia, Arab Saudi,
Turki, Inggris, dan Uni Eropa. bersama seluruh anggota ini, G20 melibatkan 85% dari
perekonomian dunia dan 2/3 dari populasi dunia.

Awalnya, G20 didahului dengan dibentuknya G5 (Jepang, Jerman, Inggris, Perancis, dan
Amerika Serikat) pada tahun 1970 dengan maksud dan tujuan yang sama, yakni membahas dan
berdiskusi mengenai isu ekonomi global dengan suasana informal. Seiring berkembangnya isu-
isu global, G5 dituntut untuk semakin memperluas keanggotaannya bagi negara-negara lain.
Pada tahun 1975, Menteri Keuangan dari anggota G5 ditambah Italia membentuk group G6 yang
ditambah oleh Kanada setahun kemudian yang menjadikannya sebagai G7.

Wacana untuk menciptakan G20 mulai muncul di antara anggota G7 dengan pro dan kontra
dimana Kanada mendukung penuh membuat organisasi tersebut meskipun sempat ditolak oleh
Perancis dan Italia. Namun, krisis keuangan yang melanda Asia pada tahun 1997 semakin
mendorong pembentukan G20 yang secara formal lahir di tahun 1999. Krisis keuangan yang
terjadi lagi pada tahun 2008 makin menjadikan G20 lebih dari sekedar pertemuan antara Menteri
Keuangan atau Gubernur Bank Sentral, tapi juga menjadi pertemuan Kepala Negara atau Kepala
Pemerintahan. Alhasil, pada tahun 2008, G20 Summit terjadi untuk pertama kali.

Sebagai mekanisme pertemuan informal, G20 tidak memiliki keputusan yang mengikat seperti
Dewan Keamanan PBB, namun lebih ke lembaga yang membantu koordinasi antar negara
anggota dan kerjasama untuk mengatasi krisis.

Peran idnonesia dalam g20

Indonesia masuk kedalam organisasi ini karena Indonesia berada di posisi strategis sebab
Indonesia termasuk negara yang berhasil mengatasi masalah krisis ekonomi tahun 1998,
Indonesia memiliki jumlah penduduk keempat terbesar di dunia dan sebagai pemimpin di
ASEAN. Maka posisi Indonesia dalam kancah perekonomian dunia patut diperhitungkan.

Sudah 18 tahun sejak Indonesia masuk dalam forum G-20 pada 1999. Lalu apa saja peran
Indonesia pada forum G-20 ini? Peran Indonesia dalam G-20 senantiasa mengedepankan
kemajuan perekonomian negara dan mendukung terciptanya kestabilan perekonomian global.
Dilansir dari situs Kementerian Luar Negeri, Indonesia pernah memberikan beberapa usuluan
dalam fourm G-20 diantaranya, usulan pembentukan global expenditure support fund,
menghindari pembahasan exit strategy paket stimulus fiskal yang dapat merugikan negara
berkembang, dan mendorong tercapainya konsensus selaku bridge builder.

Pada tahun ini, Indonesia memiliki prioritas bahasan untuk Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G-
20 pada 30 November-1 Desember nanti. Proritas itu diantaranya, peningkatan pertumbuhan
ekonomi sebesar 2% dalam kurun waktu 5 tahun mulai tahun 2014-2018, meningkatan akses
pada sumber energi bersih dan energi terbarukan di kawasan Asia Pasifik, kerjasama
internasional dalam upaya pemberantasan korupsi, mencapai stabilitias makroekonomi dan
sistem keuangan global, dan mendorong inisiatif digitalisasi pada sector ekonomi kreatif guna
melaksanaan pemerataan kesejahteraan.

Dari kondisi diatas, Indonesia termasuk negara yang berperan aktif dalam mengatasi
permasalahan ekonomi global di G-20, namun menuru pengamat ekonomi Revrisond Baswir dari
Unversitas Gajah Mada Yogyakarta, peran Indonesia dalam G20 tidak perlu dibesar-besarkan.
Pembentukan G20 lebih didasari oleh kepentingan Amerika Serikat yang sedang dilanda krisis
ekonomi juga.

Jadi sebenarnya tidak bersangkut paut dengan kepentingan Indonesia. Selain itu, Indonesia juga
sedang berada dalam posisi sulit karena terjebak oleh hutang luar negeri yang besar sedangkan
cadangan devisa negara masih kecil. Jadi kecil kemungkinan Indonesia bisa berpengaruh dalam
G-20.

Meskipun Indonesia memiliki beberapa faktor yang berkemungkinan akan menurunkan


pengaruh Indonesia dalam G-20. Tapi Indonesia terus berbenah dengan tetap mengedepankan
kemajuan ekonomi bangsa dan mencapai kestabilan perekonomian dunia, dengan tetap
berkontribusi memberikan masukan masukan dalam forum G-20 demi terciptanya kesejahteraan
dan mencapai Indonesia maju tahun 2025.

Kerjasama Yang Dilakukan

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 diselenggarakan untuk merespon krisis finansial 2007–
2010 dan sebagai tanggapan terhadap anggapan bahwa negara berkembang tidak cukup
dilibatkan dalam diskusi dan pengaturan inti ekonomi global. KTT G-20 tingkat kepala negara
atau kepala pemerintahan diselenggarakan sebagai tambahan Pertemuan Menteri Keuangan dan
Gubernur Bank Sentral G-20 yang tetap diselenggarakan untuk mempersiapkan KTT dan
menerapkan keputusannya. Setelah KTT perdana di Washington, D.C. pada 2008, pemimpin G-
20 bertemu dua kali dalam setahun di London dan Pittsburgh pada 2009, Toronto dan Seoul pada
2010.
Mulai 2011, ketika Prancis akan menjadi ketua dan tuan rumah G-20, KTT hanya akan
diselenggarakan sekali dalam setahun.[4] Meksiko akan menjadi ketua dan tuan rumah pada
2012

Anda mungkin juga menyukai