Sita
Sita
Sita
seorang bapak yang sedang mencari bunga untuk hadiah ulang tahun. Sudah
lama dia mencari bunga yang cocok untuk hadiah ulang tahunnya tetapi belum juga
diperoleh. Dia baru mendapatkannya ketika seorang gadis pemilik toko bunga
menawarkan bunga hasil rangkaiannya yang tidak di jual, bapak tersebut membeli
bunga untuk hadiah ulang tahunnya sendiri. Bukan sesuatu yang sulit untuk
mengucapkan selamat ulangtahun, ucapan selamat ulang tahun bisa membuat bahagia
untuk seseorang yang sedang ulang tahun.
"Kamu tak mau mengucapkan selamat ulang tahun buat aku?" Dia bengong.
”Aku memang tak pantas diberi ucapan selamat”
“ Jadi, bunga ini untuk bapak?”
“Ya.”
“Bapak membelinya untuk bapak sendiri?”
“Ya, apa salahnya
“Bapak yang ulang tahun?”
”Ya.” Dia menatap ku tak percaya.
“Mestinya keluarga Bapak, Teman-teman Bapak, istri Bapak atau pacar Bapak yang
mengucapkan selamat atau memberikan bunga”
“Mereka terlalu sibuk.”
“Mengucapkan selamat tidak pernah mengganggu kesibukan.”
“Tapi itu kenyataannya. Jadi aku beli bunga untuk diriku sendiri dan ucapkan selamat
untuk diriku sendiri karena kau juga tidak mau!”
Aku ambil uangku dan letakkan lebih dekat ke jangkauannya. Lalu aku ambil bunga
itu, dan kuberikan padanya.
Aku tersenyum untuk meyakinkan dia bahwa aku tak marah. Percakapan kami tadi
terlalu indah. Bunga itu hanya bonusnya. Aku sudah mendapat hadiah ulang tahun
yang lain dari yang lain.
Tapi sebelum aku keluar pintu toko, dia menyusul.
“Ini uang Bapak,” katanya memasukkan uang ke kantung bajuku sambil memberikan
bunga dari tanganku, ”Bapak simpan saja.”
“Kenapa? Kan sudah aku beli?”
“Tidak perlu dibeli. Ini hadiah dariku untuk Bapak. Dan aku mau ngantar Bapak
pulang. Tunjukkan saja jalannya. Itu mobilku.”
Dia menunjuk ke sebuah Ferrari merah yang seperti nyengir di depan toko.
“Aku pemilik toko ini.”
Aku terkejut. Sejak itulah hidupku berubah.