Laporan UNGGAS PENDAHULUAN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN TERNAK UNGAS

PRAKTIKUM I
PERSIAPAN KANDANG

NAMA : SUMARNI
NIM : I111 16 351
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : SRI RAHAYU

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
PENDAHULUAN

Latat Belakang

Broiler adalah jenis ternak unggas yang memiliki laju pertumbuhan yang

sangat cepat, karena dapat dipanen pada umur 5 minggu. Keunggulan broiler

didukung oleh sifat genetik dan keadaan lingkungan yang meliputi makanan,

temperatur lingkungan, dan pemeliharaan. Penampilan ayam pedaging yang bagus

dapat dicapai dengan sistem peternakan intensif modern yang bercirikan

pemakaian bibit unggul, pakan berkualitas, serta perkandangan yang

memperhatikan aspek kenyamanan dan kesehatan ternak. Kandang dalam

pemeliharaan ayam pedaging memegang peranan yang penting, tingkat

keberhasilan dalam pemeliharaan bergantung pada kandang yang digunakan, oleh

karena itu kondisi kandang harus diperhatikan dengan baik terutama mengenai

temperatur lingkungan, kelembaban dan sirkulasi udara (Putra, 2010).

Peternak ayam pedaging dituntut untuk dapat menghasilkan daging ayam

yang berkualitas sesuai permintaan pasar. Maka dari itu, peternak harus

melakukan pemeliharaan terhadap ayam yang ia pelihara dengan perhatian yang

khusus. Mulai dari ayam masih kecil hingga akhirnya besar dan berbobot yang

sesuai dengan permintaan pasar. Dari awal hingga akhir tidak boleh ada yang

terlewatkan dari perhatian peternak, karena dapat mempengaruhi pertumbuhan

ayam yang akhirnya juga akan mempengaruhi keuntungan yang didapatkan

peternak. Salah satu langakah yang tidak boleh terlewatkan adalah proses

persiapan kandang sebelum anak ayam dimasukkan (Rasyaf, 2012).

Dalam usaha pembibitan ayam, manajemen persiapan kandang sebelum

chick in sangatlah penting, sebab kandang yang steril serta nyaman sesuai dengan
habitat hidup ayam akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ayam.

Sebelum DOC masuk (chick in) perlu adanya persiapan kandang yang matang,

karena dengan kurangnya persiapan maka akan berpengaruh terhadap ayam itu

sendiri tentunya terhadap kesehatannya, tahapan persiapan kandang seharusnya

dilakukan selama 30 hari sebelum DOC (Day Old Chick) datang, persiapan

kandang yang dimaksudkan diantanya yaitu pembersihan kandang, penyemprotan

desinfektan dan pengistirahatan kandang (Sholikin, 2011). Hal inilah yang

melatarbelakangi dilaksanakannya praktikum mengenai persiapan kandang.

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dilaksanakannya praktikum mengenai persiapan kandang yaitu

untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan praktikan mengenai

manajemen persiapan kandang sebelum DOC datang serta menerapkan ilmu yang

diperoleh di perkuliahan serta belajar membekali diri dengan keterampilan untuk

tujuan dunia kerja.

Kegunaan dilaksanakannya praktikum mengenai persiapan kandang yaitu

agar praktikan dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan

mengenai manajemen persiapan kandang sebelum DOC datang serta dapat

menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dan belajar membekali diri

dengan keterampilan untuk tujuan dunia kerja.


METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Praktikum Manajemen Ternak Unggas mengenai Persiapan Kandang

dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 9 oktober 2018 pukul 06.00 WITA sampai

selesai di Kandang Open House, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin,

Makassar.

Materi Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum Manajemen Ternak Unggas

mengenai Persiapan Kandang adalah sapu, sprayer, gerobak, skop, selang dan

karung.

Bahan yang digunakan pada praktikum Manajemen Ternak Unggas

mengenai Persiapan Kandang adalah air dan desinfektan.

Metode Praktikum

Membersihkan seluruh kandang dengan mengangkut seluruh litter yang

masih tersisa dengan menggunakan karung dan gerobak, menyapu langit-langit

kandang, menyemprotkan desinfektan pada bagian dalam dan luar kandang

menggunakan sprayer.
PEMBAHASAN

Persiapan Kandang Sebelum DOC Datang

Sebelum DOC atau anak ayam tiba kandang harus sudah bersih Sebelum

tiba, kandang harus sudah dibersihkan dengan air bersih yang telah dicampur

dengan pembunuh kuman/desinfektan. Kandang kemudian dibiarkan selama

beberapa saat dan tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang. Semua peralatan,

termasuk indukan, tempat pakan, dan tempat minum juga harus disterilkan,

sementara alas litter disemprot dengan bahan pembunuh kuman/fumigan.

Penggunaan fumigan harus sesuai dengan etika dan aturan pakainya dan harus

diperhatikan dengan benar karena setiap merek dagang memiliki aturan pakai

yang berbeda-beda (Rasyaf, 2012).

Hal yang harus dikerjakan dalam persiapan kandang terbagi atas beberapa

garis besar, diantaranya yaitu (Sholikin, 2011) :

1. Pencucian Kandang dan Peralatan Kandang

Merapikan dan memisahkan peralatan sesuai dengan fungsinya.

Selanjutnya peralatan dibersihkan dan dicuci dengan air, kecuali alat pemanas

seperti gasolek. Setelah dicuci, semua peralatan dibersihkan dengan

desinfektan (biasanya dilakukan dengan disemprot, dicelup atau dilap basah).

Peralatan yangg sudah bersih dan steril disimpan ditempat yang bersih.

Membersihkan semua kotoran dan barang tidak terpakai yang ada

dalam kandang dan sekitar kandang. Kotoran ayam langsung dibersihkan dan

diangkut keluar lokasi, lantai kandang disapu bersih, layar penutup kandang

atau tirai dipasang dan rumput disekitar kandang dibersihkan.


Mencuci kandang dengan sprayer tekanan tinggi dimulai dari

kandang bagian atas, dinding, tirai, dan lantai kandang. Proses pencucian

pertama bisa menggunakan detergen dengan perbandingan 1 kg deterjen

untuk 1000 liter air, selanjutnya dibilas lagi dengan air. Pencucian kedua

melakukan sterilisasi menggunakan desinfektan, desinfektan yang digunakan

sebaiknya lebih dari satu jenis dan berspektrum luas. Proses sterilisasi

dilakukan ke seluruh baggian kandang dan linggkungan sekitar kandang.

Menaburkan atau menyemprotkan kapur tohor ke bagian kandang,

lantai, dan sekeliling luar kandang dengan dosis kapur tohor yang dipakai 0,2-

0,5 kg/m2. Pengapuran dilakukan satu atau dua minggu sebelum DOC masuk

ke kandang.

Membiarkan kandang selama 2-3 hari hingga bagian dalam kandang

dan sekitarnya kering. Selama tenggang waktu tersebut, sebaiknya tidak ada

orang yang keluar masuk kandang. Penyemprotan dengan desinektan lagi 1-2

hari sebelum DOC datang jenis desinfektan yang berbeda dari sebelumnya.

Menaburkn sekam dengan ketinggian 5 cm, sebelum dipakai sekam

harus difumigasi menggunakan formalin.

2. Waktu Istirahat

Wakktu istirahat kandang minimal 14 hari agar siklus penyakit diarapkan

dapat putus. Namun bila sebelumnya kandang ada riwayat terkontaminasi dengan

virus atau bakteri maka waktu istirahatnya berkisar selama 3 bulan. Adapun

tahapan persiapan kandang, yaitu sebagai berikut : mengarungkan pupuk;

merapikan tempat pakan dan tempat minum; mematikan aliran listrik; mematikan

saluran air minum; merapikan peralatan kandang lainnya seperti sekat dan brooder
guard; mencuci kandang dengan air kemudian desinfektan; mengapur kandang;

mencuci tirai dan alas litter; menaburkan litter dan memasang peralatan;

memasang tirai; menyemprot ulang desinfektan; membiarkan kandang tertutup

tirai; mencuci peralatan kandang.

Lebar kandang yang sesuai dengan standar minimal 8 meter, agar kandang

yang akan dibangun lebih efisien tempat sedangkan panang kandang sesuai

dengan kondisi tanah yang dimiliki, pernyataan ini tidak sesuai dengan pendapat

Rasyaf (2012) yang menyatakan bahwa lebar kandang cukup 4 meter saja,

sedangkan panjang kandang dapat berapa saja sesuai kondisi tanah untuk

memudahkan pengawasan dan pembagian makanan yang lebih merata. Atap

kandang dapat dibuat dari atap genting atau asbes, yang terbaik adalah atap

genting. Kemudian tiang kandang dari balok dengan papan dibeberapa tempat dan

sisi dinding ditutup kawat. Lantai dilapisi semen atau adukan semen yang telah

dikeraskan tanahnya terlebih dahulu. Di bagian ujung kandang dibuat ruang

kosong untuk gudang peralatan dan tempat menyimpan ransum dan ruang kosong

diujungnya untuk tampat pegawai istirahat dan membuat catatan.

Lebar kandang harus menjamin lancarnya sirkulasi udara. Kandang

dengan lebar 6 m sudah memadai agar sirkulasi lancar. Apabila kandang berjajar,

jarak antar kandang minimal selebar kandang, yaitu 6 – 8 m. Indonesia sebagai

daerah tropis memiliki temperatur lingkungan dan kelembaban relatif tinggi.

Temperatur siang hari mencapai 29 – 32ºC. Atap kandang harus tinggi, atap

terendah minimal 2 m (Suprijatna et al., 2008). Suhu atau temperatur ideal

kandang ayam broiler berkisar antara 32,2 - 35ºC. Kelembaban dalam kandang

yang ideal berkisar antara 60 – 70% (Anita dan Widagdo, 2011).


Perlengkapan dan peralatan untuk kandang dipengaruhi oleh umur dan

fase pertumbuhan dari ayam yang dipelihara. Perlengkapan dan peralatan yang

harus disediakan untuk fase DOC antara lain adalah piring untuk pakan anak

ayam, galon minuman untuk DOC, dan pemanas untuk DOC. Setelah ayam

memasuki umur dewasa peralatan makan dan minum diganti dengan tempat pakan

dan minum yang khusus dewasa. Kandang juga harus dilengkapi dengan

peralatan, seperti tempat pakan, tempat minum, alat pemanas, alat penerangan,

alat sanitasi atau kebersihan (Suprijatna, 2008).


PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa

sebelum DOC atau anak ayam tiba dikandang sebaiknya kandang harus bersih,

kandang dibersihkan dengan air bersih yang telah dicampur denggan pembunuh

kuman atau desinfektan. Dalam persiapan kandang sebaiknya dilakukan beberapa

hal diantaranya yaitu pencucian kandang dan peralatan kandang, penyemprotan

desinfektan serta mengistirahatkan kandang.

Saran

Sebaiknya dalam melakukan persiapan kandang praktikan menggunakan

masker dan sarung tangan agar tidak terkontaminasi oleh bakteri yang terdapat

dalam kandang.
DAFTAR PUSTAKA

Anita dan Widagdo. 2011. Respon Ayam Ras Pedaging pada Lokasi Pemeliharaan
Daerah Pantai dan Pegunungan.Fakultas Peternakan. Universitas
Hasanuddin. Makasar.
Putra, W.I. 2010. Skripsi. Analisis usaha ternak ayam broiler selama 35 hari
pemeliharaan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rasyaf, D. 2012. Perbandingan Bobot Akhir, Bobot Karkas dan Persentase Karkas
Berbagai Strain Broiler. Sains Peternakan 10 (1): 11-14 ISSN 1693-8828.
Sholikin, H. 2011. Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler di Peternakan UD
Hadi PS Kecematan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Fakultas Peternakan,
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Supriatna. 2008. Model Pola Kemitraan Usaha Peternakan Ayam Pedaging di
Kabupaten Malang. Jurnal Manajemen Agribisnis 11 : 3.

Anda mungkin juga menyukai