Perjanjian Innominattt
Perjanjian Innominattt
Perjanjian Innominattt
Dosen Pengampu:
Hj. Ifa Mutiatul Choiroh, SH., M.Kn
Nama Penyusun:
Margrit Manggardinar (C72218077)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Hukum Perikatan
Jaminan.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan tak lepas dari
bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................
C. Tujuan Penulisan...........................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................
A. Pengertian Perjanjian Nominaat....................................................
B. Macam-Macam Perjanjian Nominaat.............................................
C. Dasar Hukum Perjanjian Nominat.................................................
BAB 3 PENUTUP...................................................................................
SIMPULAN.............................................................................................
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan, pada dasarnya antara seseorang dengan seseorang yang
lain itu didasari oleh suatu hubungan, baik hubungan atas kebendaan atau hubungan
antara orang lain dalam bentuk perjanjian atau yang lainnya. Perjanjian merupakan
suatu perbuatan dimana seseorang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang
lain atau lebih. Jadi perjanjian yang dibuat menerbitkan suatu perikatan antara
orang yang membuat perjanjian. Perjanjian merupakan sumber terpenting dalam
suatu perikatan. Perikatan itu sendiri yaitu suatu hal yang mengikat seseorang
dengan orang lain.
Di dalam hukum perjanjian terdapat dua jenis perjanjian. Yaitu Perjanjian
Nominaat dan Perjanjian Innominaat. Yang akan kita bahas saat ini ialah mengenai
Perjanjian Innominaat atau Perjanjian yang tak bernama yang terdapat dalam buku
III BW atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Pengertian Perjanjian Inominat ?
b. Bagaimana Macam-Macam Perjanjian Inominat ?
c. Bagaimana Dasar Hukum Perjanjian Inominat ?
C. Tujuan
Istilah Perjanjian dalam hokum perdata belanda, dikenal dua istilah yaitu
verbintenis dan overeenkomst, dari dua istilah tersebut para ahli hokum perdata
Indonesia berbeda-beda dalam menafsirkannya dalam istilah hokum Indonesia.
Menurut Utrecht, verbintenis diterjemahkan dengan perutangan dan overeenkomst
menggunakan istilah perjanjian. Sedangkan dalam KUHPerdata terjemahan Subekti,
SH dan Tjitro Sudibio menggunakan istilah perikatan untuk verbintenis dan istilah
persetujuan untuk overeenkomst1
Perikatan dan Perjanjian (kontrak) suatu hal yang dapat berbeda. Secara
umum perbedaan dapat dilihat dari sumber lahirnya suatu perikatan. Perikatan dapat
lahir dari suatu kontrak dan undang-undang. Dengan kata lain, suatu kontrak yang
dibuat dapat menyebabkan lahirnya perikatan untuk pihak-pihak yang membuat
perjanjian(kontrak) tersebut.2 Perjanjian yaitu suatu peristiwa dimana seseorang
kelada seseorang yang lain atau dua orang saling berjanji untuk melakukan sesuatu
hal.
Di dalam BW buku III titel Kedua Tentang “Perikatan – Perikatan yang lahir
dari Kontrak atau Perjanjian” yang dalam bahasa aslinya (Bahasa Belanda),
yaitu :“Van Verbintenissen die uit contract of overeenskomst geboren worden”.
Dimana menggunakan istilah overeenkomst dan contract untuk pengertian yang sama.
Pengertian ini juga didukung oleh pendapat banyak sarjana, antara lain: Jacob Hans
Niewenhuis, Hofmann, J, satrio, Soetojo Prawirohamidjojo dan Marthalena Pohan,
Mariam Darus Badrulzaman, Purwahid Patrik dan Tirtodiningrat yang menggunakan
istilah kontrak dan perjanjian dalam pengertian yang sama.3
Kontrak innominaat adalah kontrak yang timbul, tumbuh, berkembang dalam
masyarakat. Jenis kontrak ini tidak dikenal di dalam KUH Perdata. Lahirnya Kontrak
1
Rustam Magun , Hukum Perikatan, (ParePare: IAIN Parepare Nusantara Press., 2019) hlm 22
2
Dadang Sukandar, Panduan Membuat Kontrrak Bisnis, (Jakarta: Visimedia, 2017) hlm 24
3
Agus Yudha Hernoko, SH. MH, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial, (Jakarta: Kencana,
2010), hlm 13.
innominaat karena adanya asas kebebasan berkontrak. 4 , sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 1338 KUH Perdata.
4
Putu Eka Trisna, Eksistensi Hukum Kontrak Inominat dalam Ranah Bisnis di Indonesia, Jurnal FH Universitas
Ngurah Rai Vol. III No. 10, 2016, Hal 3.
5
Marhaeni Ria Siomba, Lembaga Pembiayaan dalam Prespektif Hukum (Jakarta:Universitas Katolik Indonesia
Atma Jaya, 2019), hal:37-38
mutlak.Dalam kontrak ini, penyewa atau pembeli terdedah untuk
memanipulasi oleh penjual. Oleh karena itu, buatlah satu undang-undang
khusus untuk perlindungan penyewa atau pembeli iaitu Akta Sewa Beli 1967
(ASB).6
2. Kontrak Leasing
Leasing berasal dari kata to lease yang berarti menyewakan. Dalam
bahasa Indonesia, diistilahkan “sewa guna usaha”. Leasing (sewa-beli) adalah
setiap kegiatan pembiayaaan perusahaan dalam bentuk penyediaaan barang
modal un tuk digunakan oleh suatu perusahaan selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai hak pilih bagi
perushaan tersebut untuk memberi modal yang bersangkutan atau
memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah
disepakati bersama.7
Leasing sebagai salah satu bentuk perjanjian tidak bernama sampai
saat ini tidak ada undang- undang khusus yang mengaturnya. Meskipun
demikian, leasing tetap tunduk pada ketentuan-ketentuan umum mengenai
perjanjian dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Buku III Bab I dan
Bab II KUHPerdata, hal ini seperti yang ditentukan dalam pasal 1319
KUHPerdata.
Pengaturan leasing baru terdapat pada tingkat Keputusan Menteri
Keuangan dan peraturan-peraturan lain dibawahnya. Ketentuan peraturan
perundang- undangan sebagai pegangan yang pasti adalah Surat Keputusan
Bersama Tiga Menteri, yaitu Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. KEP 122/MK/IV/2/1974,
No.32/M/SK 2/1974, dan No. 30/Kpb/1/74 tanggal 7 Februari 1974..
3. Kontrak Waralaba
Perjanjian Waralabah ialah ikatan hokum antara pewaralaba dengan
terwaralaba dalam bermitra untuk memasarkan suatu produk atau jasa yang
terkait dengan penggunaan merk (HKI) dan system bisnis yang baku milik
pewaralaba, serta kewajiban membayar fee oleh terwaralaba. 8Waralaba
6
Muhammad Fathi Yusof, Soal jawab undang-undang kontrak, (Malaysia: PTS Publictions&Distributors
Sdn.Bhd, 2006) hlm 193
7
Agnes Sawir, Kebijakaan Pendanaan dan Restrukturasi Perusahaan (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2004) hlm
168
8
Amir Karamoy, Waralaba (jalur bebas hambatan menjadi pengusaha suskses), (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2011)hlm 52
terbukti sukses memacu perekonomian di berbagai negara maju seperti
Amerika, Inggris, dan Perancis.
Secara yuridis, usaha waralaba diatur dalam PP No. 16 Tahun 1997
tentang Waralaba yang telah dicabut dan digantikan dengan PP No. 42 Tahun
2007 tentang Waralaba, Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI
No. 259/MPP/KEP/7/1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan
Pendaftaran Usaha Waralaba dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
12/M-Dag/Per/3/2006 tentang ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat
Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba yang telah diganti dengan keluarnya
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang
Penyelenggaraan Waralaba pada tanggal 21 Agustus 2008. 9
4. KontrakVenture
Joint Venture adalah suatu perusahaan yang didirikan oleh dua atau
lebih entitas bisnis untuk menyelenggarakan bisnis bersama dalam jangka
waktu tertentu. Adapun dua perusahaan tersebut adalah perusahaan yang
berasal dari dalam negeri dengan perusahaan dari luar negeri (asing). Mengacu
pada UU No. 25 Tahun 2007, joint venture ini dapat dikategorikan sebagai
bentuk kegiatan penanaman modal asing.10
Ada dua jenis perjanjian joint venture antara lain:
a. Joint venture domestik yaitu joint venture yang didirikan antara
perusahaan yang terdapat di dalam negeri.
b. Joint venture internasional yaitu joint venture yang didirikan di Indonesia
oleh dua perusahaan yang salah satunya perusahaan asing.
11
Toman sonny & Wilson R.G , Hukum Bisnis (Jakarta: PRENADAMEDIA Grup, 2019) hlm 94
12
Amanitanovi. “Anjak Piutang Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Jurnal FH UNY. Vol IV, No. 12 thn 2016
hlm. 116.
13
Prof. R. Subekti, S.H. dan R. Tjitrosudibio. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. (Jakarta: PT. Balai
Pustaka, 2014). hlm. 339.
14
Putu Eka Trisna, Eksistensi Hukum Kontrak Inominat dalam Ranah Bisnis di Indonesia, Jurnal FH
Universitas Ngurah Rai Vol. III No. 10, 2016, hal:13-14
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perjanjian yaitu suatu peristiwa dimana seseorang kelada seseorang yang
lain atau dua orang saling berjanji untuk melakukan sesuatu hal.
Kontrak Innominat ialah kontrak yang timbul, tumbuh, berkembang dalam
masyarakat. Jenis kontrak ini tidak dikenal di dalam KUH Perdata.
Lahirnya perjanjian ini didasarkan pada asas kebebasan berkontrak yang
menyatakan setiap orang bebas mengadakan perjanjian dengan siapapun.
Macam-macam Perjanjian Innominat:
1. Kontrak Sewa-Beli
2. Kontrak Leasing
3. Kontrak Waralaba
4. Kontrak Join Venture
5. Kontrak Anjak Piutang
Dasar hukum perjanjian innominat adalah berdasarkan pada Buku III
KUHPerdata pasal 1319 dan 1338.
Daftar Pusaka
Rustam Magun , Hukum Perikatan, (ParePare: IAIN Parepare Nusantara Press., 2019) hlm 22
Dadang Sukandar, Panduan Membuat Kontrrak Bisnis, (Jakarta: Visimedia, 2017) hlm 24
Agus Yudha Hernoko, SH. MH, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalam Kontrak
Komersial, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm 13
Putu Eka Trisna, Eksistensi Hukum Kontrak Inominat dalam Ranah Bisnis di Indonesia,
Jurnal FH Universitas Ngurah Rai Vol. III No. 10, 2016, Hal 3.
Amir Karamoy, Waralaba (jalur bebas hambatan menjadi pengusaha suskses), (Jakarta:
Gramedia Pustaka, 2011)hlm 52
Toman Sonny&Wilson R.G, Hukum Bisnis (Jakarta: PRENADAMEDIA Grup, 2019) hlm 94
Amanitanovi. “Anjak Piutang Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Jurnal FH UNY. Vol IV,
No. 12 thn 2016 hlm. 116.
Prof. R. Subekti, S.H. dan R. Tjitrosudibio. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. (Jakarta:
PT. Balai Pustaka, 2014). hlm. 339.