Klompok 2 Objek Evaluasi Pendidikan
Klompok 2 Objek Evaluasi Pendidikan
Klompok 2 Objek Evaluasi Pendidikan
Makalah
Oleh,
Dosen Pengampuh:
Nursaeni, S.Ag.,MPd.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Objek Evaluasi Pendidikan” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan yang terdapat didalamnya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai evaluasi pembelajaran dalam pendidikan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami dan berguna bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca diharapkan demi
perbaikan makalah selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Kesimpulan..........................................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalau kita perhatikan dunia pendidikan, kita akan mengetahui bahwa setiap
jenis atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode
pendidikan, selalu mengadakan evaluasi. Artinya pada waktu-waktu tertentu
selama satu periode pendidikan, selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang
telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.
Dengan menelaah pencapaian tujuan pengajaran, guru dapat mengetahui
apakah proses belajar yang dilakukan cukup efektif memberikan hasil yang baik
dan memuaskan atau sebaliknya. Jadi jelaslah bahwa guru hendaknya mampu dan
terampil melaksanakan penilaian, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui
prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia melaksanakan proses belajar.
Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya terus
menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke
waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik
(feed back) terhadap proses belajar mengajar. Umpan balik ini akan dijadikan titik
tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya.
Dengan demikian proses belajar mengajar akan terus dapat ditingkatkan untuk
memperoleh hasil yang optimal.
Cara mana yang akan digunakan oleh guru untuk evaluasi tidak usah
dipermasalahkan, yang jelas setiap guru yang paham dengan tujuan dan manfaat
dari evaluasi atau penialaian tersebut.
Akhir-akhir ini kalau kita teliti di lapangan, banyak guru yang mengalami
kegagalan dalam melaksanakan evaluasi di akhir pelajaran. Hal ini tentu ada
faktor penyebabnya dan apakah cara untuk mengatasinya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas secara sederhana
mengenai apa saja yang menjadi objek evaluasi pendidikan.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka hal-hal yang akan dibahas dalam
makalah ini, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi pendidikan?
2. Apakah objek evaluasi pendidikan itu?
3. Apa sajakah yang menjadi unsur-unsur objek evaluasi pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Arikanto. Evaluasi Hasil Belajar. (Cet III; Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h.24
3
dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah digapai selama mengikuti
pendidikan. Pada kondisi dimana siswa mendapatkan nilai yang mernuaskan maka
akan memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar siswa dapat lebih
meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana hasil yang dicapai tidlak mernuaskan
maka siswa akan berusaha memperbaiki kegiatan belajar, namun demikian sangat
diperlukan pemberian stimulus positif dari guru/pengajar agar siswa tidak putus
asa. Dari sisi pendidik, hasil evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik untuk
menetapkan upaya upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Objek evaluasi biasa disebut juga dengan sasaran evaluasi yaitu segala
sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan
informasi tentang sesuatu tersebut.
Menurut Prof. Dr. Suharsimi arikunto, objek evaluasi adalah hal-hal yang
menjadi puast perhatian untuk dievaluasi. Apapun yang ditentukan oleh evaluator
atau penilai untuk dievaluasi, itulah yang disebut dengan objek evaluasi. Seperti
pada waktu evaluator ingin menilai berat badan siswa, maka yang menjadi objek
adalah berat badan siswa, sedangkan angka yang menunjukkan barapa berat badan
siswa adalah hasil evaluasi. Maka yang menjadi objek evaluasi semua unsur atau
komponen yang ada dalam transformasi tersebut, agar diperoleh gambaran yang
menyeluruh tentang mutu dan kebenaran kinerja transformasi yang dijadikan
objek evaluasi adalah semua aspek terkait dalam kinerja transformasi seperti :
1. Masukan Mentah
Masukan mentah adalah merupakan individu yang belajar dan ini akan
mempunyai peranan yang besar dalam berhasil tidaknya dalam belajar. Untuk
melihat segi segi dari masukan yang ikut berperan dalam belajar ini ialah
menyangkut segi kejasmanian, dan segi psikologis. Walaupun keduanya di
bedakan tetapi tidak berarti di pisahkan karena keduanya tetap merupakan suatu
kesatuan, satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan, kedua segi tersebut
dibedakan agar dapat melihat permasalahannya dengan lebih rinci.
4
2. Masukan instrumental
Masukan instrumental adalah masukan pendukung yang meliputi guru,
materi, sarana pendidikan, pengelolaan manajemen atau pengaturan dan fasilitas
yang memungkinkan atau kelompok melakukan kegiatan belajar.
3. Masukan lingkungan
Dalam upaya meningkatkan dan memperluas jangkauan pelayanan
terhadap penerimaan pelayanan, maka para pengelola program pelatihan
keterampilan berusaha mendayagunakan semua sarana prasarana dan fasilitas
yang ada, baik di lingkungan pemukiman maupun lingkungan desa. Lingkungan
disini merupakan segala sesuatu yang memberi dukungan atau hambatan bagi
terwujudnya potensial dari individu, untuk mengembangkan bakat, minat, aspirasi
dan kreativitas.
4. Proses transformasi
Dalam proses transformasi, selain siswa sebagai bahan yang diolah, masih
ada dua masukan lain. Yang pertama berfungsi membantu atau memperlancar
terjadinya proses, sedangkan yang kedua berupa lingkungan yang berpengaruh
terhadap terjadinya proses.
5. Keluaran, hasil transformasi itu sendiri
Komponen keluaran merupakan kualitas dan kuantitas peserta didik hasil
pendidikan dan penyuluhan kesehatan lingkungan dan pemukiman. Kualitas dan
kuantitas yang dimaksudkan disini ditujukan pada aspek perubahan pola hidup
dan perilaku hidup sehat yang terjadi pada para peserta didik, baik aspek kognitif,
apektif maupun psikomotor.
Objek evaluasi pendidikan dilihat dari aspek inputnya, maka objek dari
evaluasi pendidikan itu sendiri meliputi tiga aspek, yaitu:
a. Aspek kognitif (kemampuan)
Kemampuan kognitif yaitu kemampuan yang mencakup kegiatan mental
(otak) itu artinya kemampuan yang mengandung segala upaya yang menyangkut
aktifitas otak untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).
Adapun alat yang biasa digunakan dalam rangka mengevaluasi kemampuan
peserta didik itu adalah tes kemampuan (attitude tes).
5
b. Aspek psikomotor (kepribadian)
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, yang
menampakkan bentuknya dari tingkah lakunya. Sebalum mengikuti program
pendidikan tertentu, para calon peserta didik perlu terlebih dahulu dievaluasi
kepribadiannya masing-masing, sebab baik burukya kepribadian mereka secara
psikologis akan dapat mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mengikuti
program tertentu. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui atau mengungkap
kepribadian seseoarng adalah dengan jalan menggunakan tes kepribadian
(personality test).
c. Aspek afektif (sikap)
Sikap, pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia,
sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memencar keluar. Namun karena
sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam
pergaulan, maka diperoleh informasi mengenai sikap seseorang adalah penting
sekali. Karena itu maka aspek sikap tersebut perlu dinilai atau dievaluasi terlebih
dahulu bagi para calon peserta didik sebelum mengikuti program pendidikan
tertentu.
6
b. Kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan
menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Dalam hal-hal tertentu, informasi
tentang kepribadian sangat diperlukan. Alat untuk mengetahui kepribadian
seseorang disebut tes kepribadian atau pesonality test.
c. Sikap-sikap
Sebenarnya sikap ini merupakan bagian dari tingkah laku manusia sebagai
gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Namun karena sikap ini
merupakan sesuatu yang paling menonjol an sangat dibutuhkan dalam pergaulan
maka banyak orang yang menginginkan informasi khusus tentangnya. Alat untuk
mengukur keadaan sikap seseorang dinamakan tes sikap atau attitude test. Oleh
karena tes ini berupa skala, maka lalu disebut skala sikap atau attitude scale.
d. Inteligensi
Untuk mengetahui tingkat inteligensi ini digunakan tes inteligensi yang
sudah banyak diciptakan oleh para ahli. Dalam hal ini yang terkenal adalah tes
buatan Binet dan Simon yang dikenal dengan tes Binet-Simon. Selain itu ada lagi
tes-tes yang lain misalnya SPM, Tintum, dan sebagainya. Dari hasil tes akan
diketahui IQ (Intelligence Quotient) orang tersebut.
e. Transformasi
Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain:
1) Kurikulum/materi
2) Metode dan cara penilaian
3) Sarana pendidikan/media
4) Sistem administrasi
5) Guru dan personal lainnya
2. Output
Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti
program. Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes
pencapaian atau achievement test.
7
Kecenderungan yang ada sampai saat ini di sekolah adalah bahwa guru
hanya menilai prestasi belajar aspek kognitif atau kecerdasan saja. Alatnya adalah
tes tertulis. Aspek psikomotorik, apalagi afektif, sangat langka dijamah oleh guru.
Akibatnya dapat kita saksikan, yakni bahwa para lulusan hanya menguasai teori
tetapi tidak terampil melakukan pekerjaan keterampilan, juga tidak mampu
mengaplikasikan pengetahuan yang sudah mereka kuasai. Lemahnya
pembelajaran dan evaluasi terhadap aspek afektif inim jika kita mau introspeksi,
telah berakibat merosotnya akhlak para lulusan, yan selanjutnya berdampak luas
pada merosotnya akhlak bangsa.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makalah ini penlis tulis sebagai syarat untuk mencapai nilai
terbaik dalam mata kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI dan penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sekalian atas isi dari makalah ini agar penulis bisa
menulis dengan lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
9
DAFTAR PUSTAKA
Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Bali. Jakarta: Grasindo.
10