ID Pengaruh Jenis Asam Amino Terhadap Jenis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Jenis Asam Amino Terhadap Jenis Radikal Bebas Pada Asap Rokok Kretek

(Divine Cigarette)

Yori Cristiya1 ; Drs.Arinto Yudi Ph.D2; Drs. Unggul P. Juswono, M. Sc3.


(1)
Mahasiswa Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Brawijaya Malang, Indonesia ([email protected]).
2.3)
Dosen Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia.

Abstrak
Identifikasi radikal bebas pada asap rokok divine (rokok yang diberi asam amino) telah
dilakukan dalam penelitian ini. Pendeteksian radikal bebas dengan menggunakan ESR (Electron
spin resonance). Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa rokok yang tidak diberi asam amino
dan yang telah diberi asam amino menghasilkan radikal bebas pada asapnya. Radikal bebas jenis
FeS selalu terdeteksi pada setiap sample rokok divine. Rokok divine yang ditambahkan asam amino
mempengaruhi jenis radikal bebas yang muncul pada setiap sample pengukurannya.

Kata kunci : Rokok Divine, Radikal bebas, dan Asam Amino.

PENDAHULUAN mengurangi tingkat kereaktifan radikal bebas


Menurut data statistik, diketahui dari asap rokok ktretek tersebut.
jumlah perokok di Indonesia pada tahun Rokok kretek Divine merupakan hasil
2008 adalah 28% dari penduduk indonesia olahan tembakau yang dihasilkan dari
saat itu, atau berkisar sebesar 65 juta jiwa. tembakau dan spesies lainnya atau
Data tersebut bisa menunjukan bahwa sintesisnya yang mengandung nikotin dan
peminat rokok di Indonesia cukup besar, tar dengan bahan tambahan yang berupa asam
mereka tidak menghiraukan akibat yang amino.
ditimbulkan oleh rokok tersebut (WHO, 2008). Tabel 1. Daftar elemen dalam daun
Aktivitas merokok dapat menghasilkan asap tembakau (Allan, 2009).
rokok yang berasal dari proses pembakaran
yang tidak sempurna. Diketahui bahwa asap Presentasi
rokok mengandung 4800 macam senyawa Elemen Symbol berat kering
kimia yang berbahaya (Valavanidis, 2009), (%)
salah satunya yaitu radikal bebas (Droge, Oksigen O 43
2002) (Sarah dkk., 2002). Senyawa radikal Karbon C 43
bebas timbul akibat berbagai proses kimia Hydrogen H 6.0
kompleks dalam tubuh, seperti hasil Nitrogen N 5.0
sampingan dari proses oksidasi atau Phosphor P 0.2
pembakaran (Halliwell dan Gutteridge, 1999). Potassium K 1.0
Penelitian terdahulu membuktikan adanya Calcium Ca 0.35
kandungan radikal bebas pada jenis rokok Magnesium Mg 0.20
kretek. Radikal bebas yang terkandung dalam Sulfur S 0.15
rokok tersebut diukur dengan menggunakan Chloride Cl 0.10
ESR (Electron Spin Resonance) hasil radikal Besi Fe 0.10
bebas yang diperoleh dilakukan pada Molybdenum Mo 0.05
pengukuran asap rokok (Kadek, 2012). Zinc Zn 0.02
Banyaknya senyawa berbahaya dari Borron B 0.02
asap rokok mendorong para ilmuan untuk Copper Cu 0.01
mencari alternatif cara penanggulangan
Lainnya 0.80
radikal bebas. Salah satu alternatif yang
ditemukan oleh Prof. Dr. Sutiman B. Sumitro
Asap rokok merupakan partikel
yaitu dengan menambahkan senyawa asam
aerosol yang dihasilkan oleh kondensasi uap
amino dan bahan kimia tambahan yang
super jenuh yang mendingin dengan cepat.
berbeda, sehingga diharapkan dapat
Pada tembakau sendiri terdapat sekitar 3800
penyusun yang terdiri dari molekul organik, alat penghisap rokok yang telah didesain dan
inorganik, dan biopolimer Pada saat proses diambil filternya untuk dilakukan pengukuran
merokok, semua molekul tersebut akan menggunakan alat ESR (Electron Spin
terbakar pada suhu yang mencapai 950 OC Resonance). Jenis Rokok yang ditambahkan
dengan konsentrasi oksigen yang berubah- asam amino essensial yaitu: Rokok 8
rubah. Sekitar 4800 zat berbahaya telah (Arginine), Rokok 7 (Histidine), Rokok 5
teridentifikasi pada asap tembakau (Baker, (Isoleucine), Rokok 13 (Leucine), Rokok 6
2006). (Lycine), Rokok 19 (Phenilalanine), Rokok 1
Asam amino berperan sebagai bahan (Threonine), Rokok 2 (Tryptophan), Rokok 4
untuk membangun protein yang bermanfaat (Valine). Jenis Rokok yang ditambahkan asam
mengganti bagian-bagian sel tubuh yang rusak. amino non – essensial yaitu: Rokok 15
Protein sendiri merupakan unsur terpenting (Alanine), Rokok 9 (Aspartate), Rokok 14
yang terdapat dalam semua makhluk hidup. (Asparagine), Rokok 18 (Cystein), Rokok 10
Secara umum, struktur dasar asam amino (Glutamate), Rokok 11 (Glutamine), Rokok 23
terdiri dari atom Cα yaitu satu atom C sentral (Glycine), Rokok 12 (Proline), Rokok 3
yang mengikat secara kovalent yaitu gugus (Serine).
amino, gugus karboksil, satu atom H dan Kalibrasi alat ESR (Electron Spin
rantai samping (gugus R). Untuk gugus R Resonance) dengan DPPH dilakukan terlebih
yaitu merupakan rantai samping yang dahulu, sebelum mengamati radikal bebas
berbeda – beda pada setiap jenis asam amino. pada sampel. Setelah itu sample rokok dibakar
Berdasarkan rantai sampingnya tersebut asam dengan menggunakan alat penghisap rokok
amino dibedakan menjadi 2 yaitu asam amino dengan kecepatan hisap 0.1585 m/s. Saat satu
non essensial dan asam amino essensial. Asam buah sampel telah dibakar, maka segera
amino non essensial dapat dibentuk didalam mungkin dianalisis menggunakan ESR
tubuh manusia, sedangkan asam amino (Electron Spin Resonance). Data yang didapat
essensial tidak dapat dibentuk didalam tubuh dalam penelitian ini adalah nilai arus (I) dan
manusia artinya didapatkan dari makanan frekuensi (f) kemudian dihitung besarnya
sehari – hari. (Voet, 1990). medan magnet eksternal (B) dengan
Berdasarkan uraian tersebut maka persamaan :
dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui
adanya pengaruh pemberian asam amino
pada rokok kretek divine terhadap radikal (1)
bebas yang dihasilkan pada rokok kretek Dimana:
tersebut. Penelitian ini dilakukan μo = 1,2566 X 10-6 T. m/A
menggunakan ESR (Electron Spin Resonance) n = jumlah lilitan pada kumparan (n = 320)
Leybold-Heracus dengan jangkauan frekuensi r = jari-jari kumparan Helmholtz (r = 6,8 cm)
MHz. I = arus yang mengalir pada kumparan (A)

METODE PENELITIAN Nilai medan magnetik (B) tersebut


selanjutnya digunakan untuk menentukan nilai
Bahan yang digunakan dalam faktor- g dengan persamaan:
percobaan ini adalah jenis rokok kretek yang
dibuat khusus oleh Prof. Dr. Sutiman B.
Sumitro yang dinamakan dengan divine (2)
cigarette. Rokok kretek ini dibuat dari
campuran murni cacahan 80% tembakau dan
20% cengkeh kering yang dipasok dari Dimana :
perkebunan tembakau di Jember, Temanggung h = konstanta plank (h = 6,625 X 10-34 J.s)
dan Madura. Divine cigarette dibuat dari μB= magneton Bohr (μB = 9,273 X 10-24 J/T)
rokok-rokok ini dengan menambahkan asam f = frekuensi saat terjadi resonansi (Hz)
amino dan bahan kimia tambahan yang
berbeda (Zahar, 2012). Sebagai pembanding
disertakan pula satu jenis rokok tanpa
penambahan asam amino pada tembakaunya.
Batang rokok dibakar dengan menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4 Jenis Radikal Bebas Pada Sample
Rokok Kretek Dengan Penambahan Asam
Tabel 2 Jenis Radikal Bebas Pada Sample Amino Non Essensial
Rokok kretek
Nama Bahan Jenis Radikal bebas
Nama Bahan Jenis Radikal bebas FeS
Rokok 15 Peroxy
Rokok Tanpa Peroxy (Alanine) Hidroperoxida
Bahan Campuran Fe2+
Asam Amino FeS Fe2+
Hidroperoxida Rokok 9 FeS
MnO2 (Aspartate)

MnO2
Tabel 3 Jenis Radikal Bebas Pada Sample Rokok 14
Rokok Kretek Dengan Penambahan Asam (Asparagine) FeS
Amino Essensial
Hidroperoxida
Nama Bahan Jenis Radikal bebas Rokok 18 FeS
FeS (Cystein) MnO2
Rokok 8 Peroxy
(Arginine) Hidroperoxida Hidroperoxida
Fe2+ Rokok 10 MnO2
FeS (Glutamate) FeS
Rokok 7 Hidroperoxida
(Histidine) Fe2+ Hidroperoxida
Rokok 11 FeS
FeS (Glutamine)
Rokok 5 MnO2
(Isoleucine) Hidroperoxida Hidroperoxida
Rokok 23
MnO2 (Glycine) FeS
Rokok 13 Hidroperoxida
(Leucine) Fe2+ Peroxy
FeS Rokok 12 FeS
Peroxy (Proline) Hidroperoxida
Rokok 6 FeS
(Lycine) Hidroperoxida FeS
Rokok 3 Hidroperoxida
Fe2+ (Serine) Fe2+
Rokok 19 Hidroperoxida
(Phenilalanine) FeS Pada rokok divine, asam amino inilah
yang membedakan antara jenis rokok yang
MnO2 diuji. Perbedaan bahan baku dalam
Rokok 1 FeS pembakaran biomassa akan menghasilkan
(Threonine) Hidroperoxida tingkat radikal bebas yang berbeda pula.
Setelah dilakukannya penelitian tersebut maka
Hidroperoxida
Rokok 2 Fe2+ diketahui bahwa pada dasarnya setiap
(Tryptophan) FeS keluaran asap rokok mengandung radikal
bebas. Hasil penelitian dari sample rokok
tanpa pemberian asam amino Tabel 2
Rokok 4 FeS diketahui terdapat berbagai banyak unsur
(Valine) Fe2+ senyawa radikal bebas yang terdeteksi di
dalam rokok kretek tanpa penambahan asam
amino tersebut yaitu MnO2, Hidroperoxida,
Peroxy, Fe2+, dan FeS. Pada sample rokok
dengan penambahan asam amino untuk setiap
pengukurannya menghasilkan nilai faktor-g
dengan berbagai macam jenis radikal bebas. pembentukan radikal bebas. Didalam zona
Pada Tabel 3 dan Tabel 4 terlihat bahwa pada pembakaran, oksigen bereaksi dengan
rokok kretek yang telah melalui perlakuan tembakau secara karbonisasi sehingga
divine (pemberian asam amino) menghasilkan dihasilkan gas seperti CO, CO2 dan H yang
radikal bebas dari masing – masing rokok mana unsur dari elementer tersebut bereaksi
kretek tersebut. pada proses pembakaran (Baker, 2006).
Hasil pengukuran dari sample tanpa
pemberian asam amino dan dengan pemberian KESIMPULAN
asam amino didapatkan jenis radikal bebas Rokok kretek yang tidak diberi asam
yang sama pada semua jenis rokok yaitu FeS. amino dan yang telah diberi asam amino
Hasil radikal bebas ini selalu muncul untuk menghasilkan radikal bebas pada asapnya.
setiap jenis pengukuran sample rokok. Pada penelitian ini kandungan radikal bebas
Pada asap rokok kretek yang telah diberi yang selalu muncul pada pendeteksian rokok
asam amino tersebut juga ditemukan senyawa divine yaitu pada jenis radikal bebas FeS.
karbondioksida yaitu pada jenis rokok 9 Terdapat juga unsur lain yang terdeteksi yaitu
(Aspartate), Rokok 23 (Glycine), rokok 14 peroxy, hidroperoxida,Fe2+, MnO2,
(Asparagine), dan rokok 4 (Valine) yang . Rokok divine yang ditambahkan
mengandung senyawa . Senyawa ini asam amino mempengaruhi jenis radikal
merupakan jenis unsur karbondioksida, bebas yang muncul pada setiap sample
munculnya senyawa ini terjadi akibat proses pengukurannya.
pembakaran dan tidak menutup kemungkinan
muncul dari udara sekitar (atmosfir). Daftar Pustaka
Dimana ketika rokok dibakar dan kemudian
dihisap, maka dapat terjadi perputaran udara, Allan, R. 2009. The Chemical Components of
akibat perputaran ini oksigen dalam Tobacco. CRC Press. USA.
atmosfer masuk kedalam gulungan rokok. Baker, R. R. 2006. Smoke Generation Inside A
Jenis unsur sulfat pada asap rokok terdeteksi Burning Cigarette. Progress in Energy
dari ESR (Electron Spin Resonance) and Combustion Science 32: 373 –
dikarenakan adanya kandungan SO4 pada daun 385.
tembakau akibat penyerapan unsur sulfat dari Droge, W. 2002. Free radicals in the
tanah. Sehingga ketika terjadi proses physiological control of cell function.
pembakaran senyawa sulfat dari komponen Physiol. 82: 47-95.
daun tembakau tetap ada dan kemungkinan Halliwell, B. dan J. Gutteridge. 1999. Free
terdapat pada fase partikulat dari asap rokok Radical in Biology And Medicine.
sehingga jenis radikal sulfat dapat terdeteksi Oxford Science Publicatio. 21: 67-80.
(Allan, 2009). Jenis senyawa sulfur tersebut Kadek, N. 2012. Pendeteksian Radikal Bebas
terdeteksi pada jenis rokok kretek dengan Pada Asap Rokok Dengan
penambahan asam amino non essensial yaitu Menggunakan Alat Elektron Spin
pada jenis rokok 11 (Glutamine). Resonance (ESR) Leybold Heracus.
Pembakaran merupakan reaksi Fakultas MIPA. Malang, Universitas
kimia antara bahan bakar dan Brawijaya: 12 - 23.
pengoksidasi (oksigen atau udara) yang Sarah, L., Baum, G. M. Ian, Anderson, R. R.
menghasilkan panas dan cahaya.Saat proses Baker, M. Damien, Murphy, C.
pembakaran terjadi 2 jenis reaksi pembakaran Christopher dan A. Rowlands. 2002.
yaitu reaksi pembakaran yang melibatkan Electron spin resonance and spin trap
oksigen yang terjadi pada suhu diatas 800oC investigation of free radicals in
serta hanya terjadi pada ujung rokok yang cigarette smoke: development of a
memiliki kontak langsung dengan udara, dan quantification procedure. Analytica
reaksi yang terjadi saat ketiadaan oksigen atau Chimica Acta 481: 1-13.
disebut juga dengan reaksi pirolisis yang Valavanidis, A. 2009. Tobaka Smoke :
terjadi pada rentang suhu antara 400 oC - Involvement of Reactive Oxygen
800oC. Temperatur tinggi yang dihasilkan Species and Stabel Free Radicals in
selama proses merokok mampu dengan Mechanisms of Oxidative Damage
mudah memecah ikatan yang menyebabkan Carcinogenesis and Synergistic
Effects with Other Respirable Particle
Internasional Journal of
Environmental Research and Public
Health. 24(10): 160–165.
Voet, A. 1990. Biochemestry. John Wiley.
New York.
WHO. (2008). Tobacco. Akses tanggal 12
Februari 2013, dari
http://who.int/tobacco/en/.
Zahar. (2012). Divine Cigarette and Balur.
Akses tanggal 10 Oktober, 2012, dari
http//Wordpress/Divine Cigarette and
Balur.com//.

Anda mungkin juga menyukai