ID Pengaruh Jenis Asam Amino Terhadap Jenis
ID Pengaruh Jenis Asam Amino Terhadap Jenis
ID Pengaruh Jenis Asam Amino Terhadap Jenis
(Divine Cigarette)
Abstrak
Identifikasi radikal bebas pada asap rokok divine (rokok yang diberi asam amino) telah
dilakukan dalam penelitian ini. Pendeteksian radikal bebas dengan menggunakan ESR (Electron
spin resonance). Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa rokok yang tidak diberi asam amino
dan yang telah diberi asam amino menghasilkan radikal bebas pada asapnya. Radikal bebas jenis
FeS selalu terdeteksi pada setiap sample rokok divine. Rokok divine yang ditambahkan asam amino
mempengaruhi jenis radikal bebas yang muncul pada setiap sample pengukurannya.
MnO2
Tabel 3 Jenis Radikal Bebas Pada Sample Rokok 14
Rokok Kretek Dengan Penambahan Asam (Asparagine) FeS
Amino Essensial
Hidroperoxida
Nama Bahan Jenis Radikal bebas Rokok 18 FeS
FeS (Cystein) MnO2
Rokok 8 Peroxy
(Arginine) Hidroperoxida Hidroperoxida
Fe2+ Rokok 10 MnO2
FeS (Glutamate) FeS
Rokok 7 Hidroperoxida
(Histidine) Fe2+ Hidroperoxida
Rokok 11 FeS
FeS (Glutamine)
Rokok 5 MnO2
(Isoleucine) Hidroperoxida Hidroperoxida
Rokok 23
MnO2 (Glycine) FeS
Rokok 13 Hidroperoxida
(Leucine) Fe2+ Peroxy
FeS Rokok 12 FeS
Peroxy (Proline) Hidroperoxida
Rokok 6 FeS
(Lycine) Hidroperoxida FeS
Rokok 3 Hidroperoxida
Fe2+ (Serine) Fe2+
Rokok 19 Hidroperoxida
(Phenilalanine) FeS Pada rokok divine, asam amino inilah
yang membedakan antara jenis rokok yang
MnO2 diuji. Perbedaan bahan baku dalam
Rokok 1 FeS pembakaran biomassa akan menghasilkan
(Threonine) Hidroperoxida tingkat radikal bebas yang berbeda pula.
Setelah dilakukannya penelitian tersebut maka
Hidroperoxida
Rokok 2 Fe2+ diketahui bahwa pada dasarnya setiap
(Tryptophan) FeS keluaran asap rokok mengandung radikal
bebas. Hasil penelitian dari sample rokok
tanpa pemberian asam amino Tabel 2
Rokok 4 FeS diketahui terdapat berbagai banyak unsur
(Valine) Fe2+ senyawa radikal bebas yang terdeteksi di
dalam rokok kretek tanpa penambahan asam
amino tersebut yaitu MnO2, Hidroperoxida,
Peroxy, Fe2+, dan FeS. Pada sample rokok
dengan penambahan asam amino untuk setiap
pengukurannya menghasilkan nilai faktor-g
dengan berbagai macam jenis radikal bebas. pembentukan radikal bebas. Didalam zona
Pada Tabel 3 dan Tabel 4 terlihat bahwa pada pembakaran, oksigen bereaksi dengan
rokok kretek yang telah melalui perlakuan tembakau secara karbonisasi sehingga
divine (pemberian asam amino) menghasilkan dihasilkan gas seperti CO, CO2 dan H yang
radikal bebas dari masing – masing rokok mana unsur dari elementer tersebut bereaksi
kretek tersebut. pada proses pembakaran (Baker, 2006).
Hasil pengukuran dari sample tanpa
pemberian asam amino dan dengan pemberian KESIMPULAN
asam amino didapatkan jenis radikal bebas Rokok kretek yang tidak diberi asam
yang sama pada semua jenis rokok yaitu FeS. amino dan yang telah diberi asam amino
Hasil radikal bebas ini selalu muncul untuk menghasilkan radikal bebas pada asapnya.
setiap jenis pengukuran sample rokok. Pada penelitian ini kandungan radikal bebas
Pada asap rokok kretek yang telah diberi yang selalu muncul pada pendeteksian rokok
asam amino tersebut juga ditemukan senyawa divine yaitu pada jenis radikal bebas FeS.
karbondioksida yaitu pada jenis rokok 9 Terdapat juga unsur lain yang terdeteksi yaitu
(Aspartate), Rokok 23 (Glycine), rokok 14 peroxy, hidroperoxida,Fe2+, MnO2,
(Asparagine), dan rokok 4 (Valine) yang . Rokok divine yang ditambahkan
mengandung senyawa . Senyawa ini asam amino mempengaruhi jenis radikal
merupakan jenis unsur karbondioksida, bebas yang muncul pada setiap sample
munculnya senyawa ini terjadi akibat proses pengukurannya.
pembakaran dan tidak menutup kemungkinan
muncul dari udara sekitar (atmosfir). Daftar Pustaka
Dimana ketika rokok dibakar dan kemudian
dihisap, maka dapat terjadi perputaran udara, Allan, R. 2009. The Chemical Components of
akibat perputaran ini oksigen dalam Tobacco. CRC Press. USA.
atmosfer masuk kedalam gulungan rokok. Baker, R. R. 2006. Smoke Generation Inside A
Jenis unsur sulfat pada asap rokok terdeteksi Burning Cigarette. Progress in Energy
dari ESR (Electron Spin Resonance) and Combustion Science 32: 373 –
dikarenakan adanya kandungan SO4 pada daun 385.
tembakau akibat penyerapan unsur sulfat dari Droge, W. 2002. Free radicals in the
tanah. Sehingga ketika terjadi proses physiological control of cell function.
pembakaran senyawa sulfat dari komponen Physiol. 82: 47-95.
daun tembakau tetap ada dan kemungkinan Halliwell, B. dan J. Gutteridge. 1999. Free
terdapat pada fase partikulat dari asap rokok Radical in Biology And Medicine.
sehingga jenis radikal sulfat dapat terdeteksi Oxford Science Publicatio. 21: 67-80.
(Allan, 2009). Jenis senyawa sulfur tersebut Kadek, N. 2012. Pendeteksian Radikal Bebas
terdeteksi pada jenis rokok kretek dengan Pada Asap Rokok Dengan
penambahan asam amino non essensial yaitu Menggunakan Alat Elektron Spin
pada jenis rokok 11 (Glutamine). Resonance (ESR) Leybold Heracus.
Pembakaran merupakan reaksi Fakultas MIPA. Malang, Universitas
kimia antara bahan bakar dan Brawijaya: 12 - 23.
pengoksidasi (oksigen atau udara) yang Sarah, L., Baum, G. M. Ian, Anderson, R. R.
menghasilkan panas dan cahaya.Saat proses Baker, M. Damien, Murphy, C.
pembakaran terjadi 2 jenis reaksi pembakaran Christopher dan A. Rowlands. 2002.
yaitu reaksi pembakaran yang melibatkan Electron spin resonance and spin trap
oksigen yang terjadi pada suhu diatas 800oC investigation of free radicals in
serta hanya terjadi pada ujung rokok yang cigarette smoke: development of a
memiliki kontak langsung dengan udara, dan quantification procedure. Analytica
reaksi yang terjadi saat ketiadaan oksigen atau Chimica Acta 481: 1-13.
disebut juga dengan reaksi pirolisis yang Valavanidis, A. 2009. Tobaka Smoke :
terjadi pada rentang suhu antara 400 oC - Involvement of Reactive Oxygen
800oC. Temperatur tinggi yang dihasilkan Species and Stabel Free Radicals in
selama proses merokok mampu dengan Mechanisms of Oxidative Damage
mudah memecah ikatan yang menyebabkan Carcinogenesis and Synergistic
Effects with Other Respirable Particle
Internasional Journal of
Environmental Research and Public
Health. 24(10): 160–165.
Voet, A. 1990. Biochemestry. John Wiley.
New York.
WHO. (2008). Tobacco. Akses tanggal 12
Februari 2013, dari
http://who.int/tobacco/en/.
Zahar. (2012). Divine Cigarette and Balur.
Akses tanggal 10 Oktober, 2012, dari
http//Wordpress/Divine Cigarette and
Balur.com//.