Eksperimen Ketebalan Rambut

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Analisis Kurikulum

KD 3.10 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
KD 4.10 Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi dan/ atau cahaya, berikut presentasi
presentasi hasil percobaan dan makna fisisnya, misalnya sonometer dan kisi difraksi

EKSPERIMEN DIFRAKSI SINAR LASER

A. Tujuan
Menentukan Ketebalan Rambut Menggunakan Difraksi Sinar Laser

B. Dasar teori
Difraksi adalah peristiwa dimana gelombang dilenturkan atau melebar di tepi
celah dan pinggiran penghalang cahaya. Cahaya tidak lagi merambat menurut garis
lurus, dan hal ini menyebabkan terjadinya interferensi hingga tepi-tepi bayangan
menjadi tidak tajam melainkan kabur. Peristiwa difraksi juga membatasi kecilnya
benda yang dapat dilihat, serta membatasi ketepatan hasil pengukuran (Bueche, 2006).
Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) merupakan
mekanisme suatu alat yang memancarkan radiasi elektromagnetik, biasanya dalam
bentuk cahaya yang tidak dapat dilihat maupun dapat lihat dengan mata normal, melalui
proses pancaran terstimulasi. Pancaran laser biasanya tunggal, memancarkan foton
dalam pancaran koheren. Laser juga dapat dikatakan efek dari mekanika kuantum.
Dalam teknologi laser, cahaya yang koheren menunjukkan suatu sumber cahaya
yang memancarkan panjang gelombang yang diidentifikasi dari frekuensi yang sama,
beda fase yang konstan dan polarisasinya. Selanjutnya untuk menghasilkan sebuah
cahaya yang koheren dari medium lasing adalah dengan mengontrol kemurnian,
ukuran, dan bentuknya. Keluaran yang berkelanjutan dari laser dengan amplitudo-
konstan (dikenal sebagai
CW atau gelombang berkelanjutan) atau detak adalah dengan menggunakan teknik
Q-switching , modelocking , atau gain-switching.
Jika sebuah gelombang membentur sebuah pembatas yang mempunyai sebuah
celah yang ukuranya mendekati panjang gelombangnya, bagian dari gelombang yang
melintasi celah tersebut akan memancar atau menyebar keluar, akan berdifraksi masuk
ke sisi satunya melintasi batasan tersebut. Difraksi terjadi untuk segala jenis
gelombang, tidak hanya gelombang cahaya. Difraksi membatasi optika geometri,
dimana kita merepresentasikan sebuah gelombang elektromagnetik dengan sinar. Jika
kita coba membentuk sinar dengan mengirimkan cahaya melalui sebuah celah yang
sempit, atau melalui serangkaian celah-celah yang sempit, difraksi akan selalu
menyebabkan cahaya melebar (menyebar). Sesungguhnya semakin sempit kita
membuat celah, semakin besar sebarannya (Halliday, 2010 ).
Berkas cahaya manokromatik yang melewati celah sempit akan jatuh pada layar
sehingga berkas berupa bintik akan terlihat. Berkas-berkas tersebut akan berfase sama
sehingga akan ada titik terang ditengah layar. Berkas yang lewat tepat ditengah celah
akan menempuh setengah panjang gelombang lebih jauh dari berkas yang datang dari
bagian bawah. Kedua berkas ini akan berlawanan fase satu sama lain dan akan
berinterferensi desdruktif, dengan demikian semua berkas berinterferensi desdruktif
dalam pasangan-pasangan sehingga tidak ada cahaya yag mencapai layar dengan sudut
ini (Giancoli, 2001)

C. Alat dan Bahan


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Meja optik 1
2 Rel presisi 2
3 Tumpukan berpenjepit 1
4 Laser 1
5 Mistar 1
6 Rambut Secukupnya
7 Statif 1
8 Kertas A4 1

D. Prosedur Eksperimen
1. Menyiapkan dan menyusun alat dan bahan seperti pada gambar di bawah ini:
2. Mengatur jarak rambut ke layar
3. Menyalakan dan menembakkan sinar laser tepat jatuh menyentuh rambut
4. Mengukur jarak antara pola terang pertama sampai terang kelima, serta mengukur
jarak anrara pola terang pertama sampai gelap keenam
5. Mencatat hasil pengamatan pada tabel data pengamatan.
6. Mengulangi langkah 2 sampai 5 untuk jarak rambut yang berbeda.

E. Data pengamatan
n=2
λ = 650nm
No X (m) Y (m)
1 0,95 0,015
2 0,90 0,014
3 0,85 0,013
4 0,80 0,012
5 0,75 0,011

F. Pengolahan Data
1. Mengukur sudut difraksi
𝑦
Tan Ɵ = 𝑥

2. Mengukur interferensi maksimum


𝑛𝜆
dmax = sin Ɵ

3. Mengukur interferensi minimum


1
(𝑛+ )𝜆
2
dmin = sin Ɵ

4. Mengukur ketebalan rambut


D = dmin - dmax

x (m) y (m) tan θ θ sin θ dmax (m) dmin (m) d (m)


0,95 0,015 0,015789 0,9046 0,015787 8,23462E-05 0,000102933 2,05866E-05
0,9 0,014 0,015556 0,8912 0,015554 8,35798E-05 0,000104475 2,08949E-05
0,85 0,013 0,015294 0,8762 0,015292 8,50118E-05 0,000106265 2,12529E-05
0,8 0,012 0,015 0,8594 0,014999 8,66724E-05 0,000108341 2,16681E-05
0,75 0,011 0,014667 0,8403 0,014466 8,98659E-05 0,000112332 2,24665E-05
jumlah = 0,000106869
Dari pengolahan tersebut didapatkan rata-rata diameter rambut adalah:

∑ 𝑑 0,000106869
𝑑̅ = = = 2,13738. 10−5 𝑚
𝑛 5
d (m) d-d bar (d-d bar) ^2
2,05866E-05 7,87248E-07 6,19759E-13
2,08949E-05 4,7886E-07 2,29307E-13
2,12529E-05 1,20864E-07 1,4608E-14
2,16681E-05 2,94305E-07 8,66153E-14
2,24665E-05 1,09267E-06 1,19392E-12
jumlah = 2,14421E-12

∑(𝑑 − ̅̅̅
𝑑)2 2,14421.10−12
∆𝑑 = √ =√ = 7,32156. 10−7 𝑚
𝑛−1 4

Sehingga d = (2,13738 + 0,07322) 10−5 𝑚


Dengan
∆𝑑 7,32156.10−7 𝑚
Kesalahan relatif = = 𝑥100% = 3,43%
𝑑 2,13738.10−5 𝑚

Ketelitian = 100% - 3,43% = 96,57%

G. Analisis data

Dari percobaan yang telah dilakukan didapat data yang memperlihatkan bahwa
besar x berbanding lurus dengan besar y, ini terlihat dari semakin besar x (jarak antara
rambut dengan layar) maka besar y (jarak dari terang pusat ke titik yang diamati) akan
semakin besar pula.

Eksperimen untuk menentukan tebal diameter rambut ini dilakukan dengan


metode berulang sebanyak 5 kali. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan
metode statistik didapatkan nilai diameter rambut sebesar d = (2,13738 +
0,07322) 10−5 𝑚 . Dengan kesalahan relatif sebesar 3,43% dan ketelitian 96,57%.
Seperti yang kita ketahui bahwa tebal rambut seseorang berbeda- beda namun dari hasil
yang didaptkan melalui eksperimen terlihat bahwa data yang didaptkan cukup baik
karena kesalahan relatif yang cukup rendah dan ketelitian yang tinggi memeperlihatkan
bahwa hasil eksperimen baik. Besar nilai diameter rambut ini juga mendekati besar nilai
diamter rambut yang ada pada beberapa percobaan yang telah dilakukan oleh pihak lain
(internet).

Kesalahan data yang diperoleh dalam eksperimen mungkin dapat terjadi akibat
beberapa faktor di bawah ini diantaranya:

1. kesalahan saat mengukur jarak antara terang pusat dan titik yang diamati karena
kesulitan melihat titik tengah dari terang pusat dan terang selanjutnya yang diamati.
2. Laser dipegang oleh tangan sehingga pola interferensi yang terlihat di layar kurang
sempurna

H. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan metode statistik didapatkan
nilai diameter rambut sebesar d = (2,13738 + 0,07322) 10−5 𝑚
Dengan:
∆𝑑 7,32156.10−7 𝑚
Kesalahan relatif = = 2,13738.10−5 𝑚 𝑥100% = 3,43%
𝑑

Ketelitian = 100% - 3,43% = 96,57%

I. Daftar Pustaka
Bajo, S. 2015. PENENTUAN KETEBALAN RAMBUT DENGAN MENGGUNAKAN
DIFRAKSI SINAR LASER. Tersedia online:
https://www.academia.edu/35212981/percobaan_7_PENENTUAN_KETEBALAN_RAMBUT_D
ENGAN_MENGGUNAKAN_DIFRAKSI_SINAR_LASER. [diakses: 1 mei 2019]

J. Lampiran
K. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai