Gambaran Kondisi Homesick Pada Mahasiswa
Gambaran Kondisi Homesick Pada Mahasiswa
Gambaran Kondisi Homesick Pada Mahasiswa
Disusun oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS INDONESIA
2011
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan laporan penelitian untuk mata kuliah
Metodologi Penelitian dan Statistika I ini. Laporan ini berisi tentang gambaran kondisi
homesick pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010 yang
berdomisili tetap di luar pulau Jawa.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk, dan dorongan dalam menyelesaikan makalah ini,
diantaranya adalah :
● Bapak Gagan Hartana T.B dan Ibu Anggadewi Moesono selaku dosen Mata Ajar
Metodelogi Penelitian dan Statistika I.
● Orang tua kami yang telah memberikan banyak bantuan moral dan materi.
● Teman-teman Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, khususnya partisipan
penelitian kami, yang sudah memberi bantuan dan kontribusi kepada kelompok kami.
● Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membesrikan
banyak masukan dan ide-idenya dalam menyelesaikan laporan ini.
Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena itu kami
bersedia menerima kritik dan saran untuk bisa menjadi lebih baik lagi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
II.1 Definisi................................................................................................................7
III.2 Hipotesis............................................................................................................9
III.3 Variabel..............................................................................................................9
V.1 Kesimpulan..........................................................................................................30
V.2 Diskusi.................................................................................................................30
V.3 Saran....................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................32
LAMPIRAN...........................................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
4
I.1 Latar Belakang
Adakah kondisi homesick pada mahasiswa yang berdomisili tetap di luar Pulau Jawa?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah kondisi homesick pada mahasiswa
yang berdomisili tetap di luar Pulau Jawa.
5
I.4 Manfaat Penelitian
6
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Definisi
Saat seseorang berada jauh dari keluarga dan tempat tinggalnya, ia memiliki
kemungkinan untuk merasa homesick. Menurut Archer, Ireland, Amos, Broad, & Currid
(1998), homesickness adalah reaksi psikologis dari tidak adanya kehadiran significant others
dan lingkungan yang dikenalnya secara akrab. Efek homesickness antara lain kesepian,
kesedihan, dan kesulitan mengatur diri mahasiswa di lingkungan universitas (Constantine,
Kindaichi, Okazaki, Gainor, & Baden, 2005 dalam Poyrazli & Lopes, 2007; Stroebe, van
Vliet, Hewstone, & Willis, 2002). Mahasiswa tahun pertama yang mengalami homesick
memiliki kecenderungan tiga kali lebih besar untuk drop out kuliah daripada mahasiswa yang
tidak homesick (Burt dalam Thurber & Weisz, 1997).
Dalam penelitian kali ini, kelompok kami ingin mengetahui gambaran homesickness
pada mahasiswa angkatan 2010 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Untuk itu, kami
menggunakan hasil penelitian Poyrazli & Lopes (2007) yang mengatakan bahwa mahasiswa
yang lebih muda memang lebih sulit untuk mengatasi stress jika dibandingkan mahasiswa
yang lebih tua karena mahasiswa yang lebih tua memiliki faktor pengalaman hidup dan
tingkat kemandirian yang lebih tinggi.
7
disturbance ditemukan lebih tinggi pada mahasiswa homesick daripada mahasiswa non-
homesick (Fisher & Hood dalam Archer, Ireland, Amos, Broad, & Currid, 1998).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan homesick pada mahasiswa. Faktor-faktor
tersebut antara lain jauhnya rumah dari lingkungan kampus, ekspektasi tentang universitas
jauh dari yang dibayangkan, terpaksa kuliah di universitas, beban tugas dari kampus, dan
gaya hidup yang berubah setelah masa perkuliahan (Centre for Wellbeing, 2010).
Keikutsertaan dalam perkumpulan mahasiswa daerah dapat membantu mahasiswa daerah
untuk mengembangkan diri dan coping stress karena homesickness (Poyrazli & Lopes, 2007).
Penelitian yang dilakukan Tartakovsky (2007) menunjukkan bahwa siswa Ukraina
dan Rusia yang pindah ke Israel untuk tujuan sekolah menengah mengalami acculturative
stress yang mulai terjadi di tahun ajaran pertama. Acculturative stress berasosiasi dengan
homesick. Acculturative stress meningkat di tahun kedua dan mulai menurun pada tahun
ajaran ketiga dan homesickness berkurang seiring berjalannya tahun ajaran (Tartakovsky,
2007). Penelitian yang dilakukan Tartakovsky (2007) juga menunjukkan bahwa persiapan
psikologis sebelum pindah dan social support dari teman dan guru berkorelasi negatif
terhadap homesick dan acculturative stress pada siswa sekolah menengah Ukraina dan Rusia
yang pindah ke Israel untuk tujuan sekolah.
Pada konteks homesick, seseorang memiliki dua kemungkinan cara untuk mengurangi
stressnya, yaitu dengan loss-oriented coping dan restoration-oriented coping (Stroebe, van
Vliet, Hewstone, & Willis, 2002). Loss-oriented coping menekankan pada proses
menghilangkan efek rindu pada lingkungan rumah sedangkan restoration-oriented coping
menekankan pada adjustment atau pengaturan diri terhadap perubahan keadaan.
Perempuan lebih homesick daripada laki-laki (Stroebe et. al. dalam Poyrazli & Lopes,
2007). Kritik dari temuan ini adalah perempuan lebih menampakkan kondisi homesicknya
(overt behavior) misalnya menangis, menulis buku harian, curhat, dsb. sementara laki-laki
cenderung ke covert behavior.
8
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Pada penelitian ini, kami akan meneliti mengenai gambaran kondisi homesick yang
dialami mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010 yang berdomisili
tetap di luar Jawa. Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini berupa masalah konseptual
yaitu, kondisi homesick dan masalah operasional yaitu isi dari pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner yang kami gunakan.
III.2 Hipotesis
III.3 Variabel
Variabel yang terdapat dalam penelitian kami kali ini adalah kondisi homesick
sementara variabel yang diteliti oleh kami adalah kondisi homesick yang dialami oleh
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010. Oleh karena itu, definisi
operasional homesick yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh
partisipan pada pengerjaan kuesioner.
9
variabel, yaitu kondisi homesick pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
angkatan 2010.
Kuesioner kami terbagi atas pernyataan positif dan pernyataan negatif mengenai
perasaan responden akan kampung halaman dan tempat tinggal yang baru. Selain itu juga
tetdapat item-item pertanyaan mengenai tingkat ekonomi dan keberadaan kerabat yang
berdomisili tetap di Jakarta dan sekitarnya.
Penelitian ini kami awali dengan pencarian masalah dan subyek yang akan diteliti.
Selain itu, kami melakukan brainstorming dengan anggota kelompok, sampai akhirnya kami
menemukan topik ini. Kami mengambil topik kondisi homesick pada Mahasiswa Psikologi
Universitas Indonesia angkatan 2010 karena kami menilai bahwa topik ini sangat dekat
dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa angkatan 2010 yang masih berada dalam masa
adapatasi sebagai mahasiswa baru. Kami ingin mengetahui gambaran kondisi homesick pada
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010 yang berdomisili tetap di
luar Pulau Jawa. Dalam penelitian yang dilakukan, kami memilih angkatan 2010 yang
berdomisili tetap di luar Pulau Jawa sebagai sampel karena kami menilai bahwa angkatan
2010 adalah angkatan yang masih dalam masa adaptasi terhadap kehidupan perkuliahan
sehingga memiliki kemungkinan untuk lebih sering merasakan perasaan rindu terhadap
lingkungan lamanya yaitu kampung halamannya.
Setelah itu, penelitian berlanjut pada tahap pengumpulan data, penulisan dan
penyusunan laporan penelitian. Pada tahap ini, kami melakukan pembagian tugas menurut
sistematika penulisan, yaitu penyusun latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan subyek penelitian, serta satu orang sebagai pengumpul, penyusun dan
editor data-data yang telah didapat. Kami melakukan tugas kami masing-masing dengan
menggunakan fasilitas Google Docs, sehingga kami dapat mengerjakan penulisan dan
penyusunan laporan kami secara online. Jika diperlukan, masing-masing dari anggota
kelompok juga dapat lebih mudah melakukan perbaikan maupun penambahan pada hasil
tulisan anggota lain dengan menggunakan Google Docs ini. Hampir seluruh proses
pengolahan data juga kami lakukan secara online dengan menggunakan fasilitas Google
11
Docs. Kami berkumpul dan mengerjakan tugas bersama-sama hanya saat proses input data
dari kuesioner yang telah dibagikan.
Untuk alat ukur yang kami gunakan, kami melakukan pencarian baik dari skripsi yang
ada di perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia maupun dari internet. Pada
akhirnya, kami menemukan alat ukur berupa kuesioner yang diciptakan oleh Shirley Fisher
bernama Dundee Relocation Inventory atau DRI (Fisher, 1989). DRI memiliki dua puluh
enam item yang berisi pernyataan positif dan negatif mengenai empat dimensi homesick,
antara lain tingkah laku adaptasi, keadaan rumah, kepuasan dengan keadaan tempat baru, dan
faktor sosial (Downs, 2003). Fisher melapokan nilai koefisien korelasi sebesar .71 and .81
masing-masing dua minggu dan enam bulan pada 34 siswa yang tidak homesick sementara
koefisien korelasi pada 54 siswa homesick sebesar .59 and .21 (p < .05) (Downs, 2003). Pada
sampel siswa boarding school (n = 31, umur kisaran 11-13 tahun) yang mengerjakan DRI dan
dinilai tingkat homesicknya secara independen oleh pihak asrama menghasilkan koefisien
korelasi .40, p < .02 (Fisher, 1989). Kami melakukan beberapa perubahan pada content di
dalamnya yang disesuaikan dengan lingkungan tempat penelitian kami agar data yang kami
dapat lebih valid. Dari dua puluh enam item yang ada pada kuisioner tersebut, kami hanya
mengambil dua puluh satu item dengan alasan terdapat item yang tidak relevan dengan
penelitian kami.
Analisis data secara keseluruhan dapat dilihat dari nilai rata-rata skor dari kuesioner,
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010 yang berdomisili di luar
Pulau Jawa. Kami membagi kategori homesick menjadi dua kategori yaitu homesick dan non-
homesick. Pembagian kategori ini juga sesuai dengan teori Fisher yang mengatakan bahwa
hanya ada dua kategori yang dapat menggambarkan kondisi homesick. Skor yang terdapat
dalam kuesioner berkisar antara 21-126. Untuk menentukan responden dimasukan ke dalam
kategori homesick atau tidak, kami menggunakan skor mean pada data yaitu 76,5 sebagai
nilai batas sehingga untuk kategori homesick berkisar antara skor 21-76,5.
BAB IV
12
IV.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
13
Grafik 1.1 Penyebaran partisipan berdasarkan jenis kelamin
Dari tabel dan grafik di atas terlihat bahwa pada penelitian kami melibatkan 10 orang
laki-laki dan 20 orang perempuan sehingga total partisipan adalah 30 partisipan dengan
mayoritas perempuan.
Selain mengolah data hasil pengisian kuesioner DRI, kami juga mengolah data
kontrol dari kuesioner tersebut. Data kontrol yang terdapat dalam kuesioner kami antara lain
kepunyaan saudara di pulau Jawa, daerah domisili tetap, biaya hidup per bulan, dan usia.
Berikut ini akan kami tampilkan hasil dari penelitian tentang gambaran kondisi homesick
pada mahasiswa angkatan 2010 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang berdomisili
tetap di luar pulau Jawa.
Daerah_Domisili_Tetap
14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tabel 1.2 Persebaran Mahasiswa Angkatan 2010 yang Berdomisili Tetap di Luar Pulau Jawa
Dari tabel di atas diketahui bahwa partisipan yang kami ambil mewakili hampir
seluruh wilayah Indonesia. Partisipan yang berdomisili tetap di Sumatera mendominasi
partisipan penelitian kami.
Grafik 1.2 Persebaran mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010
yang berdomisili tetap di luar Jawa
15
Selain domisili tetap, salah satu bagian dari data kontrol kami adalah kepemilikan
saudara di pulau Jawa. Berikut adalah persebaran partisipan berdasarkan kepemilikan saudara
di pulau Jawa.
Punya_Saudara_di_Jawa
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tabel 1.3 Persebaran Mahasiswa Angkatan 2010 berdasarkan kepemilikan saudara yang
tinggal di pulau Jawa
Grafik 1.3 Persebaran mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010
berdasarkan kepemilikan saudara yang bertempat tinggal di pulau Jawa
Berdasarkan tabel dan grafik mengenai kepemilikan saudara di pulau Jawa, terlihat
bahwa sebagian besar partisipan memiliki saudara di pulau Jawa.
Biaya hidup per bulan juga menjadi salah satu bagian dari data kontrol yang terdapat dalam
penelitian kami. Persebaran biaya hidup per bulan dapat dilihat dalam tabel berikut.
16
Biaya Hidup per Bulan Median Posisi dari Median
1,500,000 Atas
1,500,000 Atas
1,500,000 Atas
1,000,000 Bawah
1,200,000 Bawah
500,000 Bawah
1,200,000 Bawah
1,000,000 Bawah
1,500,000 Atas
1,500,000 Atas
800,000 Bawah
1,500,000 Atas
700,000 Bawah
1,500,000 Atas
2,000,000 Atas
2,000,000 Atas
2,000,000 Atas
1,500,000 Atas
1,500,000 Atas
450,000 Bawah
1,500,000 Atas
2,000,000 Atas
1,500,000 Atas
1,500,000 Atas
Tentatif
1,300,000 Bawah
tidak menyebutkan
tidak menyebutkan
2,000,000 Atas
17
Di Atas Median 17 56.66666667
Di Bawah Median 10 33.33333333
Tidak Menyebutkan/Tentatif 3 10
Biaya_per_Bulan
N Valid 27
Missing 3
Median 1.500.000,00
Range 1.850.000
Minimum 150.000
Maximum 2.000.000
Tabel 1.4 Persebaran Mahasiswa Angkatan 2010 berdasarkan biaya hidup per bulan
Grafik 1.4 Persebaran mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010
berdasarkan biaya hidup per bulan
Analisis statistik yang digunakan dalam pengolahan data biaya hidup perbulan adalah
median. Kami menggunakan median dengan alasan terdapat data ekstrem (150.000 dan
450.000) sehingga dikhawatirkan analisis menggunakan mean akan mempengaruhi tendensi
sentral. Kami menggolongkan biaya hidup per bulan menjadi di atas dan di bawah median
untuk mempermudah pengolahan data. Berdasarkan analisis data biaya hidup per bulan,
terlihat bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki biaya hidup per bulan di atas median.
18
Bagian terakhir dari data kontrol yang terdapat dalam penelitian kami adalah usia partisipan.
Tabel dan grafik di bawah ini menunjukkan persebaran partisipan penelitian berdasarkan usia.
Usia
N Valid 30
Missing 0
Mean 18.73
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
19
Grafik 1.5 Persebaran mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010
berdasarkan usia
Berikut akan kami tampilkan pada detail skor kuesioner DRI pada tabel serta grafik di
bawah ini.
20
Skor_DRI
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat beragam nilai yang diperoleh oleh para
partisipan. Analisis statistik yang didapat dari hasil pengerjaan kuesioner oleh partisipan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Skor_DRI
N Valid 30
Missing 4
Mean 76.50
Median 77.50
Mode 91
Variance 176.052
Skewness -.409
Range 63
Minimum 42
Maximum 105
Homesick 14 46.67
Non-homesick 16 53.33
Total 30 100
23
Grafik 1.7 Persebaran Hasil Gambaran Kondisi Homesick Mahasiswa Fakultas Psikologi UI
angkatan 2010 yang Berdomisili Tetap di Luar Pulau Jawa
Dari tabel dan grafik 1.4 terlihat bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia angkatan 2010 yang berdomisili tetap di luar pulau Jawa tidak
mengalami kondisi homesick. Berdasarkan data kontrol, detail partisipan yang mengalami
homesick dapat dijabarkan dalam tabel dan grafik di bawah ini.
24
Grafik 1.8 Persebaran Hasil Gambaran Kondisi Homesick berdasarkan Gender
Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat bahwa partisipan perempuan lebih banyak
mengalami kondisi homesick daripada partisipan laki-laki.
Homesic
Persebaran Usia
k
17 0
18 3
19 9
20 2
25
Grafik 1.9 Persebaran Hasil Gambaran Kondisi Homesick berdasarkan Usia
Melihat tabel dan grafik mengenai persebaran partisipan yang homesick berdasarkan usia,
terlihat bahwa partisipan penelitian kami yang berusia 19 tahun mengalami homesick lebih
banyak dibandingkan dengan kategori usia lain. Partisipan yang berusia 18 dan 20 tahun yang
mengalami homesick masing-masing tiga dan dua orang sedangkan partisipan yang berusia
17 tahun tidak mengalami homesick.
Homesick, abstain 1 65
Tabel 1.11 Persebaran Hasil Gambaran Kondisi Homesick berdasarkan Kepemilikan Saudara
di pulau Jawa dan Biaya Hidup per Bulan
26
Grafik 1.10 Persebaran Hasil Gambaran Kondisi Homesick berdasarkan Kepemilikan Saudara
di Pulau Jawa dan Biaya Hidup per Bulan
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, terlihat bahwa kondisi homesick lebih banyak
dialami partisipan dengan biaya hidup per bulan di atas median dan memiliki saudara di
pulau Jawa. Abstain yang dimaksud pada grafik 1.10 dan tabel 1.11 adalah tidak
menyebutkan kepemilikan saudara di pulau Jawa sehingga tidak terkategorikan walaupun
partisipan ini menyebutkan biaya hidupnya per bulan yang di atas median. Tabel 1.11 juga
mencantumkan nilai skor DRI setiap partisipan pada setiap golongan. Partisipan dengan skor
DRI paling rendah berada pada golongan memiliki saudara di pulau Jawa dan biaya hidup
per bulannya di atas median.
27
Daerah Asal Jumlah Partisipan Jumlah dalam persen
Sumatera 13 92.85714286
Kalimantan 0 0
Bali 1 7.142857143
Sulawesi 0 0
Maluku 0 0
Tabel 1.12 Persebaran Hasil Gambaran Kondisi Homesick berdasarkan Domisili Tetap
Grafik 1.11 Persebaran Hasil Gambaran Kondisi Homesick berdasarkan Domisili Tetap
Dari seluruh data yang kami miliki, kami mendapatkan hasil bahwa sebagian besar
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010 yang berdomisili di luar
pulau Jawa tidak mengalami homesick.
BAB V
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
29
V.1 Kesimpulan
Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia angkatan 2010 yang berdomisili tetap di luar Pulau Jawa tidak mengalami
homesick. Pernyataan tersebut mendukung hipotesis nol yang kami ajukan sebelumnya.
V.2 Diskusi
Penelitian ini menunjukkan gambaran kondisi homesick yang rendah pada mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010 yang berdomisili di luar Pulau Jawa.
Dari penelitian ini, kami mendapat fakta bahwa kondisi seseorang yang jauh dari kampung
halamannya tidak selamanya menimbulkan kondisi homesick. Hasil penelitian kami
menunjukkan, sebagian besar mahasiswa yang berdomisili di luar Pulau Jawa fakultas
Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010 tidak mengalami homesick.
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa item dalam kuesioner yang tidak diisi oleh
partisipan sesuai petunjuk yang telah kami berikan sehingga kuesioner-kuesioner tersebut
tidak dapat diolah datanya. Melihat hasil dari penelitian yang kami lakukan yang
menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa yang berdomisili di luar Pulau Jawa Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010 tidak mengalami homesick, kami melihat ada
beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Kami melihat adanya perkumpulan teman-teman
yang berasal dari daerah asal yang sama dan kegiatan-kegiatan yang memungkinkan
mahasiswa untuk memperluas jaringan sosialnya di lingkungan baru sebagai hal-hal yang
menunjang berkurangnya kondisi homesick yang mereka rasakan. Oleh karena itu, kami
harap kegiatan dan perkumpulan-perkumpulan yang dapat memperluas jaringan sosial
mahasiswa semacam itu dapat terus dikembangkan sehingga mahasiswa yang berada jauh
dari rumah tidak merasa sendirian dan memiliki teman untuk berbagi. Dengan begitu, kondisi
homesick yang mereka rasakan dapat diatasi. Penelitian ini dilakukan di semester kedua, yang
mana mahasiswa telah melewati masa enam minggu pertama di tahun pertama perkuliahan.
Masalah waktu penelitian ini kami pikir berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kami
menduga bahwa mahasiswa yang tidak homesick adalah mahasiswa yang berhasil melakukan
coping stress terhadap kondisi homesick mereka.
5.3. Saran
Untuk penelitian selanutnya, sebaiknya diperhatikan lebih rinci lagi mengenai pengisian
kuesioner. Pastikan partisipan mengisi kuesioner tersebut dalam waktu senggangnya sehingga
30
ia dapat mengisi kuesioner tersebut dengan tepat. Dengan begitu, seluruh data yang diperoleh
dari kuesioner diharapkan dapat diolah. Peneliti juga sebaiknya memeriksa kembali kuesioner
yang telah dikerjakan partisipan untuk memastikan kuesioner terisi lengkap.
Selain itu, ada baiknya jika beberapa variabel yang tidak kami masukkan di penelitian kali
ini ditambahkan pada penelitian selanjutnya. Variabel-variabel tersebut antara lain waktu
penelitian, agama, kondisi keluarga, dan isu budaya. Penelitian berikutnya sebaiknya
dilakukan pada rentang waktu enam minggu pertama di tahun pertama perkuliahan untuk
mengecek temuan Fisher (dalam Archer, Ireland, Amos, Broad, & Currid, 1998). Variabel
agama juga dapat memengaruhi sosialisasi yang berefek pada kondisi homesick. Menurut
penelitian Sodowsky & Plake (dalam Poyrazli & Lopez, 2007), Muslim menerima lebih
banyak prejudice dibandingkan non-Muslim sehingga berpengaruh terhadap proses
sosialisasi yang berefek adanya kondisi homesick. Kondisi keluarga juga dapat memengaruhi
kondisi homesick. Kondisi keluarga yang kurang harmonis memiliki korelasi dengan
homesickness (Stroebe, van Vliet, Hewstone & Willis, 2002). Terakhir, faktor isu budaya,
semakin polar suatu budaya domisili tetap dengan domisili sekarang akan mengakibatkan
kecenderungan seseorang untuk menjadi homesick-pun semakin besar (Ye dalam Kegel,
2009). Jika variabel-variabel ini dimasukkan di penelitian selanjutnya, kemungkinan hasil
penelitan pun akan lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA
31
Archer, J., Ireland, J., Amos, S.-L., Broad, H., & Currid, L. (1998). Derivation on
homesickness scale. British Journal of Psychology , 205-221.
Centre for Wellbeing, University of Surrey (2 September 2010). Centre for Wellbeing,
Homesickness. Diunduh dari University of Surrey: http://www.surrey.ac.uk/wellbeing
Downs, Jacquline. (2003). Self-Concept During the Transition to Secondary School: Turmoil
or Normative Adjustment?. Disampaikan pada NZARE, AARE, Auckland, New Zealand,
November 2003.
Fisher, S., Frazer, N., & Murray, K. (1986). Homesickness and health in boarding school
children. Journal of Environmental Psychology , 35 –47.
Fisher, S., Murray, K., & Frazer, N. (1985). Homesickness, health and efficiency in first year
students. Journal of Environmental Psychology , 181–195.
Poyrazli, S., & Lopes, M. D. (2007). An exploratory study of perceived discrimination and
homesickness: A comparison of international students and American students. The Journal
of Psychology , 263-280.
Stroebe, M., van Vliet, T., Hewstone, M., & Willis, H. (2002). Homesickness among students
in two cultures: Antecedents and consequences. British Journal of Psychology , 147-168.
Thurber, C. A., & Weisz, J. R. (1997). "You can try or you can just give up": The impact of
perceived control and coping style on childhood homesickness. Developmental
Psychology , 508-517.
LAMPIRAN
32
Selamat pagi/siang/sore/malam
Kami mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2010 yang
sedang melakukan penelitian tentang gambaran homesickness pada mahasiswa yang
berdomisili tetap di luar Pulau Jawa. Penelitian ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas akhir
Metodologi Penelitian dan Statistika I.
Untuk memperoleh data penelitian ini, maka kami meminta kesediaan anda untuk
mengisi kuesioner ini. Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam kuesioner ini, maka
dari itu kami mengharapkan anda memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan anda
saat ini.
Keterangan yang anda berikan akan kami jaga kerahasiaannya dan hanya
dipergunakan untuk kepentingan penelitian ini. Atas perhatian dan kerjasama saudara/i kami
mengucapkan terima kasih.
Hormat kami:
1. Fatima Zahra
2. Iqbal Maesa Febriawan
3. Okky Dwiana
Petunjuk Pengisian
Dalam kuesioner ini, Anda akan diberikan beberapa pernyataan. Kemudian anda diminta
untuk memberi tanda (x) pada salah satu kolom yang sesuai dengan diri anda. Di sampan
kolom pernyataan, terdapat kolom pilihan jawaban yang disediakan dengan 6 pilihan
jawaban. Verikut adalah keterangan untuk pilihan jawaban :
STS : sangat tidak sesuai AS : agak sesuai
TS : tidak sesuai S : sesuai
ATS : agak tidak sesuai SS : sangat sesuai
33
Contoh soal :
NO Pernyataan STS TS ATS AS S SS
1 Saya ingin pergi dari rumah X
Jika anda ingin mengganti jawaban anda, coretlah tanda (X) kemudian beri tanda (X)
yang b aru pada jawaban yang baru.
NO Pernyataan STS TS ATS AS S SS
1 Saya ingin pergi dari rumah X X
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi kuesioner ini tanpa paksaan dan
dalam keadaan sadar. Informasi yang saya berikan merupakan informasi yang sebenar-
benarnya.
(_________________)
Data Pribadi
Inisial nama :……………………………………………………..
Usia :…………….Tahun ……………………Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *)
Angkatan :…………………
Suku :………………..
Daerah Asal :………………..
Bila membutuhkan informasi yang lebih jelas, saya bersedia dihubungi pada nomor :
………………………………………………………
*)coret yang tidak perlu
35