Program Magang Mahasiswa Bersetifikat PDF
Program Magang Mahasiswa Bersetifikat PDF
Program Magang Mahasiswa Bersetifikat PDF
LAPORAN
Oleh:
LAPORAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi matakuliah dan praktikum
Simulasi Komputer dan Perancangan Tata Letak Fasilitas
Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan laporan kegiatan
Peserta Mahasiswa Magang Bersertifikat (PMMB) di PT. Pupuk Kalimantan Timur ini
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
besar yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Dalam penyusunan laporan kegiatan PMMB ini banyak pihak yang telah membantu, oleh
karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Arie Bagus Wibowo selaku Supt. Bahan Kimia dan Expediting Departemen
Pengadaan Barang PT. Pupuk Kalimantan Tumur Serta pembimbing perusahaan.
2. Rekan-rekan di Departemen Pengadaan Barang PT. Pupuk Kalimantan Timur yang
membantu dalam berlangsungnya kegiatan magang.
3. Bapak Dahlan Balfas, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Mulawarman,
4. Ibu Ir. Hj Masayu Widiastuti, M.T., selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan magang di PT. Pupuk
Kalimantan Timur,
5. Ibu Farida Sitania Djumiati, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi S1 Teknik
Industri di Fakultas Teknik Universitas Mulawarman,
6. Bapak Suwardi Gunawan, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah
Simulasi Komputer dan Perancangan Tata Letak Fasilitas.
7. Kepada kedua orang tua, dan kedua adik saya yang senantiasa memberikan do`a dan
dukungannya baik secara moril maupun material sehingga penulis dapat menjalani
kegiatan PKL dengan baik,
8. Seluruh teman-teman saya yang ada di Teknik Industri angkatan 2016 yang mana
tidak dapat saya sebutkan satu persatu Namanya,
9. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian laporan
Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) ini.
iv
Demikian telah selesainya laporan Peserta Magang Mahasiswa Bersertifikat ini, penulis
menyadari keterbatasan pengetahuan dan segala hal yang menyebabkan laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
v
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
vi
2.4 Profil PT.PKT ................................................................................. 15
2.5 Lokasi Perusahaan ........................................................................... 16
2.6 Logo Perusahaan .............................................................................. 17
2.7 Waktu Kerja ..................................................................................... 17
2.8 Perkembangan Perusahaan............................................................... 18
2.9 Failitas Pendukung ........................................................................... 22
2.10 Produk .............................................................................................. 23
2.11 Tenaga Kerja dan Waktu Kerja........................................................ 24
2.12 Peningkatan Mutu dan Pengolahan Lingkungan ............................. 25
vii
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
2.1 Kantor Pusat PT. Pupuk Kalimantan Timur ..................................................... 15
2.2 Lokasi PT. Pupuk Kalimantan Timur............................................................... 16
2.3 Logo Perusahaan PT. Pupuk Kalimantan Timur .............................................. 17
2.4 Pabrik 1 A......................................................................................................... 18
2.5 Pabrik 2............................................................................................................. 19
2.6 Pabrik 3............................................................................................................. 19
2.7 Pabrik 4............................................................................................................. 20
2.8 Pabrik 5............................................................................................................. 21
3.1 Flow Chart Proses Bisnis ................................................................................. 38
ix
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
1.1 Pelaksanaan PKL .............................................................................................. 4
2.1 Millestone PT. Pupuk Kaltim ........................................................................... 9
2.2 Kapasitas Produksi............................................................................................ 9
x
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk memasuki dunia kerja, mahasiswa haruslah mengetahui situasi lingkungan kerja
tersebut. Salah satu cara untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja
adalah dengan melakukan kegiatan magang. Adanya mengikuti magang diharapkan
mahasiswa, dalam hal ini saya pribadi, dapat mengetahui secara nyata dan gamblang
mengenai dunia kerja yang sebenarnya serta mahasiswa mendapatkan pengalaman dan
ilmu yang tidak didapatkan di dalam kelas sebelum kami benar-benar terjun dalam dunia
kerja yang nyata sesungguhnya. Maka dari itu akan terbentuk kedisiplinan, etos kerja
yang matang, kejujuran dan tanggung jawab dalam diri mahasiswa.
PT. Pupuk Kalimantan Timur (PT.PKT) merupakan perusahaan salah satu anak PT.
Pupuk Indonesia yang terletak di Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia. Sebagai
Produsen pupuk terbesar diindonesia PT.PKT memiliki tanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhan pupuk 2/3 wilayah Indonesia. Terdapat 3 jenis utama produk pupuk yang di
produksi yaitu pupuk Urea, Amoniak dan Pupuk NPK, pupuk Urea merupakan salah satu
produk andalan yang volume penjualanya tinggi. Bahan baku pupuk Urea di produksi
sendiri oleh PT.PKT. Untuk menghasilkan keuntungan optimal dalam penjualan maka
perlu diperhatikan mengenai perencanaan produksi pupuk Urea dan pengendalian
persedian bahan baku pupuk.
1
Dengan melakukan kegiatan magang, diharapkan penulis mendapatkan pengetahuan
terkait dunia kerja khususnya pada departemen pengadaan barang yang diharapkan dapat
diterapkan pasca kampus.
Dibawah ini di paparkan tujuan dan manfaat dilakukanya Kegiatan PMMB bagi pihak-
pihak terkait dengan kegiatan.
Berikut merupakan manfaat bagi Mahasiswa, Perusahaan dan bagi prodi Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Mulawarman.
1. Bagi Mahasiswa
Berikut tujuan kegiatan kegiatan magang bagi mahasiswa yang melaksanakanya:
a. Berperan serta pada suatu tim yang bersifat multi-disiplin.
b. Mengidentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah-masalah
teknik.
c. Pemahaman tentang tanggung jawab profesional dan etika.
d. Berkomunikasi secara efektif.
e. Cakupan pengetahuan cukup luas untuk dapat memahami pengaruh tindakan
teknis yang diambilnya terhadap masyarakat dan dunia global.
f. Pengetahuan tentang isu-isu kontemporer.
2
g. Memanfaatkan teknik-teknik, keahlian-keahlian, dan peralatan teknik
modern yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas-tugas profesionalnya.
2. Bagi Perusahaan
Berikut tujuan kegiatan PMMB bagi instansi perusahaan yang memfasilitasi
kegiatan :
a. Terjalin hubungan yang baik dengan pihak Universitas Mulawarman,
terutama Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik sebagai salah satu
instansi pendidikan bagi calon tenaga ahli bidang teknik yang sangat
dibutuhkan dalam perusahaan.
b. Dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang mungkin terdapat di
perusahaan melalui pengetahuan yang telah didapat mahasiswa
3. Bagi Prodi Teknik Industri Universitas Mulawarman
Berikut tujuan kegiatan PMMB bagi Prodi Teknik Industri Universitas
Mulawarman:
a. Diharapkan mampu meningkatkan hubungan baik dan kerjasama dengan PT.
Pupuk Kalimantan Timur
b. Memperoleh masukan dari PT. Pupuk Kalimantan Timur mengenai
kompetensi yang dibutuhkan bagi dunia industri, agar dapat memperbaiki
kurikulum, sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan
dunia industri.
c. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu.
Program Magang Mahasiswa Bersertifikat ini dilaksanakan selama 6 bulan terhitung pada
tanggal 28 Januari sampai dengan 28 Juli 2019 di Departemen Pengadaan Barang PT.
Pupuk Kalimantan Timur, Jln. James Simandjuntak No.01 Bontang, Kalimantan Timur
75313.
3
1.3.1 Waktu Pelaksanaan
Kegiatan PMMB dilaksanakan pada awal tahun 2019 tepatnya pada 28 Januari 2019
sampai dengan 29 juli 2019 adapun tanggal 28 sampai dengan tanggal 3 merupakan
pembekalan dari Learning Center dan kegiatan magang di departemen dimulai pada
tangal 4, namun karena terkendala waktu dimana waktu pelaksaaan magang lebih lama
daripada berakhirnya kegiatan perkuliahan semester genap, maka dibuatlah laporan
kegiatan magang dengan masa kegiatan selama 19 minggu sampai dengan 14 Juni.
Dibawah ini kan di paparkan waktu kegiatan dalam bentuk tabel kegiatan.
Tabel 1.1
Pelaksanaan Magang
Bulan, Tahun 2019
No Aktifitas Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pelaksanaan
Magang
2 Penyusunan
Laporan
Magang
3 Pengumpulan
Laporan
Magang
4
mempelajari manajemen yang dilakukan oleh PT. PKT terutama manajemen
proses, perencanaan produksi dan pengendalian persediaan, sedangkan bidang
penelitian dilakukan saat akan mencari informasi atau data yang dibutuhkan selama
kegiatan. Pengabdian dalam kegiatan kerja diperoleh dari keaktifan peserta untuk
menyelesaikan kegiatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
2. Wawancara dan Observasi
Metode wawancara dalam kegiatan kerja ini dilakukan untuk mendapatkan
informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden atau konsultasi kepada
pembimbing perusahaan untuk memberikan informasi sesuai dengan topik yang
telah dibahas. Sasaran dari pelaksanaan metode ini adalah setiap pihak yang dinilai
berperan langsung atau mengetahui mengenai kegiatan manajemen proses,
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan pada PT. PKT terutama
Departemen Pengadaan Barang. Sedangkan observasi adalah pengamatan secara
langsung terhadap objek yang akan diteliti untuk mengumpulkan data primer yang
dibutuhkan sesuai dengan topik yang dibahas oleh peserta.
3. Pencatatan Data
Data yang dibutuhkan dalam kegiatan dengan topik manajemen proses,
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan peserta secara langsung
dari sumber pertama dan data sekunder merupakan data yang telah dimiliki
perusahaan, contoh: data profil perusahaan, selanjutnya digunakan untuk
mendukung pembuatan laporan akhir kegiatan kerja
4. Dokumentasi
Metode pelaksanaan dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi
informasi-informasi yang diperoleh agar lebih lengkap serta menunjang kebenaran
dan keterangan yang diberikan sesuai dengan topik yang dibahas.
5
1.4 Sistematika Penulisan
6
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pertanian merupakan salah satu sektor pembangunan yang mendapatkan perhatian besar
dari pemerintah karena sebagian besar masyarakat Indonesia adalah petani. Selain itu,
dari sektor inilah kebutuhan masyrakat akan pangan dapat terpenuhi. Pupuk memegang
peranan penting dalam usaha-usaha meningkatkan hasil-hasil pertanian. Disamping
digunakan pada sektor pertanian, pupuk juga dibutuhkan di sektor industri.
Pupuk memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas produksi hasil pertanian.
Salah satu jenis pupuk yang banyak digunakan oleh petani adalah pupuk urea, yang
berfungsi sebagai sumber nitrogen bagi tanaman. Dalam peternakan, urea merupakan
nutrisi makanan ternak yang dapat meningkatkan produksi susu dan daging. Selain itu,
urea memiliki prospek yang cukup besar dalam bidang industri, antara lain sebagai bahan
dalam pembuatan resin, produk-produk cetak, pelapis, perekat, bahan anti kusut dan
pembantu pada pencelupan di pabrik tekstil. Oleh karena itu, kebutuhan urea semakin
bertambah seiring berjalannya waktu.
Proyek PT. Pupuk Kalimantan Timur lahir untuk memenuhi kebutuhan pupuk yang
semakin meningkat tersebut. Pada mulanya proyek PT. Pupuk Kalimantan Timur dikelola
oleh Pertamina sebagai unit-unit pabrik terapung yang terdiri dari 1 pabrik ammonia dan
1 unit pabrik urea dengan beberapa bangunan pendukungnya di pantai. Setelah meninjau
dan menilai kembali konsep pabrik terapung ini, dengan memperhatikan aspek teknis dan
bahan baku maka pembangunan pabrik dilanjutkan di darat.
Berdasarkan Kepres No. 39 tahun 1976 dilakukan serah terima proyek ini dari Pertamina
ke Departemen Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Kimia Dasar pada
tahun 1976. Setelah penyelesaian proses hukum dalam rangka serah terima peralatan
pabrik di Eropa, maka pada tanggal 7 Desember 1977 didirikan sebuah Persero Negara
7
untuk mengelola usaha ini dengan nama PT. Pupuk Kalimantan Timur. Proses
pemindahan lokasi pabrik ke darat memerlukan perubahan dan penyesuaian desain
pabrik.
Menurut jadwal, masa konstruksi yang dimulai pada bulan Maret 1979 diperkirakan akan
berlangsung selama 36 bulan, namun pelaksanaannya mengalami banyak kesulitan
sehingga start up baru dapat dilakukan pada bulan Juni 1982, produksi ammonia pertama
dihasilkan pada tanggal 20 Desember 1983 dan produksi pupuk urea pertama dihasilkan
pada tanggal 15 April 1984. Dalam tahun 1981 diadakan persiapan pembangunan pabrik
PT. Pupuk Kalimantan Timur yang kedua yang kontrak pembangunnya ditandatangani
pada tanggal 23 Maret 1982. Masa konstruksi Kaltim-2 dimulai pada bulan Maret 1983
dan start up dari utility dimulai pada bulan April 1984, produksi ammonia pertama
dihasilkan pada tanggal 6 September 1984 dan produksi urea pertama dihasilkan pada
tanggal 15 September 1984.
Dari proyeksi suplai demand pupuk urea nasional diprediksi, bahwa mulai tahun 1987
indonesia akan mengalami kekurangan dan akan terus meningkat pada tahun-tahun
berikutnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka pemerintah telah memutuskan
perlunya dibangun pabrik-3 yang berlokasi berdampingan dengan pabrik-2,yang
beroprasi komersil sejak april 1985. Sejalan dengan perkembangan waktu dan permintaan
ammoniadan urea terus meningkat maka PT. Pupuk Kalimantan Timur dalam 5 tahun
terakhir ini telah menambah pabrik baru lagi yaitu Pabrik-1A yang dulu disebut POPKA
(Urea Granul) dan pabrik-4. Pabrik-2 merupakan pabrik yang menghasilkan urea prill
untuk tujuan memenuhi jumlah kebutuhan akan pupuk indonesia, sedang pabrik-4 pada
tahun 2002 telah dapat memproduksi urea dan direncanakan pada tahun 2003 telah dapat
menghasilkan ammonia.
Sampai saat ini PT. Pupuk Kalimantan Timur merupakan pabrik pupuk terbesar dalam
satu lokasi dengan lima pabrik ammonia, yaitu Pabrik-1, Pabrik-2, Pabrik-3, dan Pabrik-
4, dan lima pabrik urea, yaitu Kaltim-1, Kaltim-2, Kaltim-3, POPKA, dan Kaltim-4. Dari
seluruh pabrik tersebut, maka kapasitas produksi secara keseluruhan adalah 1.850.000 ton
ammonia dan 2.980.000 ton urea per tahun.
8
Tabel 2.1 Milestone PT Pupuk Kaltim
No. Tanggal Milestone
1. 7 Desember 1977 Berdirinya PT Pupuk Kalimantan Timur
2. 8 Januari 1979 Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik-1
3. 23 Maret 1982 Penandatangan kontrak pembangunan Pabrik-2
4. 30 Desember 1983 Produksi pertama amoniak Pabrik-1
5. 2 Februari 1984 Pengapalan pertama amoniak ke PT Petrokimia Gresik
6. 24 Januari 1984 Ekspor pertama amoniak ke India
7. 15 April 1984 Produksi pertama pupuk urea Pabrik-1
8. 24 Juli 1984 Pengapalan pertama pupuk urea ke Surabaya
9. 28 Oktober 1984 Peresmian Pabrik-1 dan Pabrik-2 oleh Presiden
10. 28 November 1985 Penandatangan kontrak pembangunan Pabrik-3
11. 4 April 1989 Peresmian Pabrik-3 oleh Presiden RI
12. 9 Oktober 1996 Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik POPKA
13. 23 Desember 1998 Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik-4
14. 18 Februari 1999 Produksi pertama urea granul Pabrik POPKA
15. 6 Juli 2000 Peresmian POPKA dan pemancangan pertama Pabrik-4
16. 3 Juli 2002 Peresmian pabrik urea Unit 5 (Pabrik-4) oleh Presiden RI
17. 11 Februari 2003 Penugasan PT Pupuk Kaltim untuk pendistribusian pupuk di
kawasan timur Indonesia
18. 17 Mei 2008 Pemancangan perdana proyek pupuk NPK Fuse Blending
19. 21 Mei 2010 Pemancangan tiang pertama pembangunan Boiler Batu Bara
20. 29 Juli 2011 Pencanangan Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan
Berbasis Korporasi (GP3K)
21. 13 Oktober 2011 Peluncuran pupuk urea bersubsidi berwarna/Urea Pink
22. 18 April 2012 Penandatanganan karung pupuk bersubsidi merk Pupuk
Indonesia oleh Menteri BUMN
23. 25 Oktober 2012 Peresmian proyek pembangunan Kaltim-5 oleh Presiden
24. 13 Maret 2014 Pengambilalihan pabrik amoniak milik PT Kaltim Pasifik
Amoniak (PT KPA) oleh PT Pupuk Kaltim
25. 31 Maret 2014 Bergabungnya pabrik POPKA dengan pabrik Ex-KPA menjadi
Pabrik-1A
26. 19 November 2015 Peresmian pabrik-5 oleh Presiden RI
Berikut merupakan kapasitas produksi masing-masing pabrik yang dimiliki oleh PT.PKT:
9
2.2 Tujuan, Visi, Misi, dan Budaya PT. Pupuk Kalimantan Timur
Berikut merupakan tujuan, visi, misi, dan budaya yang di terapkan oleh PT. Pupuk
Kalimantan Timur, yaitu:
2.2.1 Tujuan
Tujuan PT. PKT adalah melakukan usaha di bidang industri, perdagangan, dan jasa
perpupukan, petrokimia dan kimia lainnya, serta pemanfaatan sumber daya perseroan
untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
untuk mendapatkan/ mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
2.2.2 Visi
Visi dari PT. PKT yaitu, “Menjadi Perusahaan di bidang industri pupuk, kimia dan
agribisnis kelas dunia yang tumbuh dan berkelanjutan”.
2.2.3 Misi
Misi yang dimiliki oleh perusahaan Pupuk Kalimantan Timur adalah sebagai berikut:
1. Menjalankan bisnis produk-produk pupuk, kimia serta portofolio investasi dibidang
kimia, agro, energi, trading dan jasa pelayanan pabrik yang bersaing tinggi;
2. Mengoptimalkan nilai perusahaan melalui bisnis inti dan pengembangan bisnis baru
yang dapat meningkatkan pendapatan dan menunjang Program Kedaulatan Pangan
Nasional;
3. Mengoptimalkan utilisasi sumber daya di lingkungan sekitar maupun pasar global
yang didukung oleh SDM yang berwawasan internasional dengan menerapkan
teknologi terdepan;
4. Memberikan manfaat yang optimum bagi pemegang saham, karyawan dan
masyarakat serta peduli pada lingkungan.
10
2.2.4 Nilai dan Budaya Perusahaan
Untuk mencapai Visi dan Misi, Perusahaan membangun Budaya Perusahaan (ACTIVE)
yang secara terus-menerus disosialisasikan kepada pegawai. Budaya kerja tersebut
meliputi:
1. Achievement Oriented
Insan Pupuk Kaltim tangguh dan profesional dalam mencapai sasaran Perusahaan
dengan menegakkan nilai-nilai: Profesional dan Tangguh.
2. Customer Focus
Insan Pupuk Kaltim selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dan
berkomitmen pada kepuasan pelanggan dengan menegakkan nilai-nilai: Perhatian
dan Komitmen.
3. Teamwork
Insan Pupuk Kaltim harus menjalin sinergi dan bersatu dalam bekerja dengan
mengutamakan nilai-nilai: Sinergi dan Bersatu.
4. Integrity
Insan Pupuk Kaltim menjunjung tinggi kejujuran dan bertanggung jawab dengan
menjujung nilai-nilai: Jujur dan Tanggung Jawab.
5. Visionary
Insan Pupuk Kaltim selalu berpikir jauh kedepan dan siap menghadapi perubahan
dinamika usaha dengan memperhatikan nilai-nilai: Inovatif dan Adaptif.
6. Environmentally Friendly
Insan Pupuk Kaltim peduli terhadap lingkungan dan memberi manfaat bagi
masyarakat luas untuk keberlanjutan perusahaan dengan memperhatikan nilai-nilai:
Peduli dan Berkelanjutan.
11
2.3 Struktur Organisasi PT. Pupuk Kalimantan Timur
Dewan Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan empat orang Direktur yaitu
Direktur Teknik dan Pengembangan, Direktur Produksi, Direktur Komersiil, dan Direktur
Sumber Daya Manusia dan Umum. Dewan direksi bertanggung jawab kepada dewan
komisaris yang mewakili pemerintah sebagai pemegang saham, adapun tanggung jawab
dan wewenangnya adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama, memimpin organisasi perusahaan dan bertanggung jawab atas
kelancaran jalannya perusahaan kepada Dewan Komisaris.
2. Direktur Teknik & Pengembangan, memimpin dibidang pengembangan dan
peneltian serta rancang bangun, perekayasa dan pengadaan dan bertanggung jawab
kepada Direktur Utama.
3. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas kelancaran produksi dan bertanggung
jawab kepada Direktur Utama.
4. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, memimpin dibidang pengembangan
sumber daya karyawan dan dibidang umum dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama.
5. Direktur Komersiil, memimpin di bidang keuangan dan pemasaran produk yang
dihasilkan perusahaan serta bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
Selain itu terdapat juga unsur bantuan yang terdiri dari beberapa Kompartemen dan
Departemen yang masing-masing dipimpin oleh Kakom untuk masing-masing
kompartemen dan Kadep untuk masing-masing Departemen. Adapun unsur bantuan itu
adalah sebagai berikut:
12
Kompartemen terdiri atas:
1. Kompartemen SPI
2. Kompartemen Sekper
3. Kompartemen SDM
4. Kompartemen Umum
5. Kompartemen Penjualan
6. Kompartemen Administrasi Keuangan
7. Kompartemen Operasi I
8. Kompartemen Operasi II
9. Kompartemen Teknologi
10. Kompartemen Pemeliharaan
11. Kompartemen Teknik & Pengadaan
12. Kompartemen Pengembangan Bisnis
Departemen, meliputi:
1. Departemen Wastern
2. Departemen Renanval
3. Departemen Hukum
4. Departemen Kesekretariatan
5. Departemen Humas
6. Departemen CSR
7. Departemen TKP & MR
8. Departemen Inbangmen
9. Departemen Learning Center
10. Departemen Kesra & Hubind
11. Departemen Pengembangan SDM
12. Departemen Pelayanan Umum
13. Departemen Kamtib
14. Departemen Perwakilan JKT
15. Departemen Pemasaran NPK
16. Departemen Pemasaran Amoniak
17. Departemen Distribusi
13
18. Departemen Penjualan PSO 1
19. Departemen Penjualan PSO 2
20. Departemen Pelabuhan & Pengapalan
21. Departemen Pelayanan & Komunikasi Produk
22. Departemen Pengadaan Jasa Distribusi & Pemasaran
23. Departemen Anggaran
24. Departemen Keuangan
25. Departemen Akuntansi
26. Departemen Operasi Pabrik 2
27. Departemen Operasi Pabrik 3
28. Departemen Operasi Pabrik 4
29. Departemen Operasi Pabrik 6/Ex Pabrik 1
30. Departemen Operasi Pabrik 7
31. Departemen Operasi Pabrik 1A
32. Departemen Proses & Pengelolaan Energi
33. Departemen Laboratorium
34. Departemen ISTEK 1
35. Departemen ISTEK 2
36. Departemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
37. Departemen Lingkungan Hidup
38. Departemen Perencanaan & Pengendalian Turn Around
39. Departemen Pemeliharaan Listrik
40. Departemen Pemeliharaan Instrumen
41. Departemen Pemeliharaan Mekanik Lapangan 1
42. Departemen Pemeliharaan Mekanik Lapangan 2
43. Departemen Bengkel
44. Departemen Keandalan Pabrik
45. Departemen Teknik & Kontrol Kualitas
46. Departemen Manufacturing Logam
47. Departemen Bisnis & Administrasi
48. Departemen Pengadaan Barang
49. Departemen Perencanaan Penerimaan & Pergudangan
14
50. Departemen Perekayasaan & Konstruksi
51. Departemen Pengadaan Jasa
52. Departemen Penelitian & Pengembangan Bisnis
53. Departemen Manajemen Anak Usaha
54. Departemen Kontrak Bisnis
PT Pupuk Kalimantan Timur adalah salah satu anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia
(Persero) yang lahir untuk memenuhi kebutuhan pupuk yang semakin meningkat seiring
dengan tingginya perkembangan pertanian di Indonesia. PT Pupuk Kalimantan Timur
merupakan perusahaan penghasil urea dan amoniak terbesar di Indonesia dengan
kapasitas produksi mencapai 3,43 juta ton urea dan 2,765 juta ton amoniak, 350 ribu ton
NPK, dan 45 ribu ton pupuk organik per tahun.
Saat ini PT Pupuk Kalimantan Timur mengoperasikan 7unit pabrik yaitu Pabrik -1A,
Pabrik 2, Pabrik 3, Pabrik 4, Pabrik5, Pabrik 6 (Boiler Batubara), dan Pabrik 7 (NPK).
Pabrik 2 sampai dengan Pabrik-5 terdiri dari tiga unit yaitu unit Utility, Unit Amoniak,
dan Unit Urea. Pabrik-1A yang merupakan hasil transfer asset dari PT Kaltim Pasifik
Amoniak hanya terdiri dari dua unit yaitu unit Amoniak dan Unit Urea.
15
2.5 Lokasi Perusahaan
Lokasi pabrik PT Pupuk Kalimantan Timur terletak di wilayah Pantai Kota Bontang
sekitar 121 Km sebelah utara Samarinda, Ibukota Propinsi Kalimatan Timur. Secara
geografis terletak pada 0 10‟46.99”LU dan 117 29‟30.6” BT. Pabrik ini memiliki area
seluas 493 Ha. PT Pupuk Kalimantan Timur berdiri di atas areal seluas 493 Ha. Di sebelah
selatan pabrik ini (10 km) juga berdiri PT Badak NGL yang merupakan pabrik
pengolahan gas bumi. PT Pupuk Kalimantan Timur sendiri memiliki perumahan yang
disediakan untuk karyawan-karyawannya yang terletak sekitar 6 km dari area pabrik.
Dasar-dasar pemilihan lokasi ini adalah:
1. Dekat dengan sumber bahan baku yaitu gas alam.
2. Berbatasan dengan laut sehingga mudah untuk transportasinya.
3. Berasa di tengah-tengah daerah pemasaran nasional dan internasional.
16
2.6 Logo Perusahaan
Makna:
1. Segilima, melambangkan Pancasila yang merupakan landasan idiil perusahaan.
2. Daun dan Buah melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
3. Lingkaran putih kecil adalah letak lokasi kota Bontang dekat Khatulistiwa.
4. Tulisan PUPUK KALTIM melambangkan keterbukaan perusahaan memasuki era
Globalisasi.
5. Warna Jingga, melambangkan semangat sikap kreatifitas membangun dan sikap
profesional dalam mencapai kesuksesan usaha.
6. Warna Biru, melambangkan keluasan wawasan Nusantara dan semangat integritas
untuk membangun bersama serta kebijaksanaan dalam memanfaatkan sumber daya
alam.
Waktu kerja bagi karyawan PT Pupuk Kalimantan Timur dibagi dua, yaitu karyawan shift
dan non shift. Untuk non shift, lama jam kerja adalah 8 jam sehari, seminggu lima hari,
mulai pukul 07.00 – 16.00 WITA untuk hari Senin sampai Kamis sedangkan hari Jumat
mulai pukul 07.00 – 17.00 WITA. Sedangkan untuk shift, terdapat pembagian kerja
sebagai berikut:
Day shift : 07.00 – 15.00 WITA
Swing shift : 15.00 – 23.00 WITA
Night shift : 23.00 – 07.00 WITA
17
2.8 Perkembangan Perusahaan
PT Pupuk Kaltim mengoperasikan 7unit pabrik yaitu Pabrik 1A, Pabrik 2, Pabrik 3,
Pabrik 4, Pabrik 5, Pabrik 6 (Boiler Batubara), dan Pabrik NPK. Pabrik 1A sampai dengan
Pabrik 5 terdiri dari tiga unit yaitu unit Utility, Unit Amoniak, dan Unit Urea. Untuk
menunjang kegiatan produksi didukung berbagai sarana antara lain Urea Formaldehyde,
ASU/ASP (penghasil nitrogen dan oksigen), HRU, storage amoniak dan urea,
seperangkat maintenance system dan lain-lain.
1. Pabrik 1A
Pabrik 1A merupakan gabungan dari POPKA (Proyek Optimasi Kaltim) dan KPA
(Kaltim Pasifik Amonia). POPKA adalah pabrik Urea granul pertama di Indonesia yang
diresmikan tanggal 7 Juli 1999. Pada 13 Maret 2014 setelah penandatanganan ”Transfer
Asset Agreement”, PT Pupuk Kaltim secara resmi mengambil alih pengoperasian PT
KPA. Pabrk ini menggunakan Proses Stamicarbon untuk Urea dan Proses Haldor Topsoe
untuk Amoniak. Sehingga untuk produksi per tahunnya Pabrik 1A bisa menghasilkan
660.000 Ton amoniak (dari ex. KPA) dan 570.000 Ton urea (dari ex. POPKA).
18
2. Pabrik 2
Diresmikan pada Oktober 1984. Proses yang digunakan adalah proses MW Kellog untuk
pembuatan amoniak dan proses Stamicarbon untuk urea dengan kapasitas produksi
amoniak 1.500 Ton/hari dan 1.725 Ton/hari urea. Selanjutnya pada tahun 1999
dilaksanakan retrofit terhadap pabrik amoniak sehingga kapasitas produksi menjadi 1800
Ton/hari.
3. Pabrik 3
19
Pada tahun 1987 diputuskan untuk mendirikan Pabrik 3 (dengan konsep hemat energi)
dengan kapasitas 1.000 Ton/hari amoniak dan 1.725 Ton/hari untuk urea. Pabrik ini
dilengkapi pula dengan sebuah unit recovery hidrogen yang mengolah flash gas dan
purge gas Pabrik 1, Pabrik 2, dan Pabrik 3 yang disebut Hidrogen Recovery Unit (HRU)
dari proses Constain Petrocarbon dan ditempatkan di area Pabrik 2. Bila dioperasikan unit
ini dapat memberi tambahan produksi amoniak Pabrik 3 sebesar 180 Ton/Hari. Adapun
proses yang digunakan oleh Pabrik -3 adalah proses Haldoer Topsoe untuk amoniak dan
proses Stamicarbon Stripping untuk urea. Pabrik 3 diresmikan pada tanggal 4 April 1989.
4. Pabrik 4
20
5. Pabrik 5
Diresmikan pada 19 November 2015, pabrik ini memiliki kapasitas 3.500 Ton/Hari atau
1,15 juta Ton/tahun urea dan memproduksi amoniak 2.500 Ton/Hari atau 850 ribu
Ton/tahun. Proyek Pabrik 5 ini ditujukan untuk menggantikan produksi amoniak dan urea
dari Pabrik 1. Pabrik ini menggunakan proses KBR-Purifier untuk Amoniak dan Toyo-
Aces21 untuk Urea.
6. Pabrik NPK
Sejak tahun 2005 Pupuk Kalimantan Timur telah memproduksi pupuk majemuk yang
mengandung unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman yang telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Saat ini Pupuk Kalimantan Timur mengoprasikan pabrik NPK Blending dan 2 pabrik
NPK Fuse. Pabrik Pupuk NPK Blending, diproduksi dengan proses Bulk Blending,
dengan tampilan produk berwarna merah, putih, hitam, dan keabu-abuan. Pupuk jenis ini
dialokasikan untuk Pupuk Nonsubsidi.Pabrik Pupuk NPK compound (fuse), diproduksi
dengan proses steam fusion granulation, dengan tampilan produk berwarna coklat keabu-
abuan.
21
2.9 Fasilitas Pendukung
2.9.1 Laboratorium
Terbagi atas Laboratorium Pusat dan Kontrol yang mengoperasikan instrument Gas
Chromatography Unit, High Pressure Liquid Chromatography Unit, Atomic Absorption
Spectrophotometer, Inductive Couple Plasma Spectrometer, Ultraviolet dan Visible
Spectrophotometer dan lainnya.
2.9.2 Pelabuhan
2.9.3 Gudang
Fasilitas gulang yang tersedia ialah gudang urea curah dengan kapasitas 215.000ton, urea
kantong 10.000ton dan tangki amoniak dengan kapasitas 2x26.000 MT. Perusahaan juga
menyewa gudang dengan kapasitas total sekitar 520.000 MT urea.
22
2.9.4 Pembangkit Listrik
Jasa Pelayanan Publik merupakan unit produksi suku cadang pabrik dan fabrikasi
termasuk unit produksi permesinan dengan mesin CNC, unit pengecoran, laboratorium
metalurgi dan metrologi. Sedangkan JPP menyediakan berbagai layanan untuk
mendukung kegiatan operasional pabrik, yang meliputi:
1. Pembuatan katup baja, mechanical seal
2. Pembuatan Heat Exchanger, Pressure Vessel dan Steel Structure
3. Pembuatan komponen Casting seperti Impeller, casing dan lain-lain
4. Perancangan spare part dan peralatan pabrik
5. Pengujian mekanik, metalurgi dan metrology
6. Pelaksanaan Turn Around dan Preventive Maintenance pabrik
7. Perbaikan shut down/break down pabrik
8. Trouble shooting, pengadaan spare part, pengujuan dan analisis laboratorium
9. Inspeksi teknis untuk static equipment maupun rotating equipment
10. Jasa pemeliharaan di luar PT Pupuk Kalimantan Timur (JVC, Project dan
sebagainya).
2.10 Produk
23
padat dalam bentuk prill (ukuran 1 hingga 3,35 mm) segmen tanaman pangan dan
industri, sementara granul (ukuran 2 hingga 4,75 mm) untuk segmen perkebunan.
Urea non subsidi dipasarkan dan dijual dengan merek dagang Daun Buah,
sedangkan Urea bersubsidi yang berwarna pink dipasarkan dengan merek dagang
Pupuk Indonesia.
2. Amoniak
Amoniak merupakan bahan mentah dalam industri kimia. PT Pupuk Kaltim
memasarkan Amoniak dalam bentuk cair pada suhu -33 0 C dengan kemurnian
minimal 99,5% dan campuran berupa air maksimal 0,5%. Amoniak dibuat dari
bahan baku gas bumi direaksikan dengan udara dan uap air pada suhu dan tekanan
tinggi secara bertahap melalui beberapa reaktor yang mengandung katalis.
3. Pupuk NPK
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang terdiri atas 3 (tiga) unsur hara makro
berupa unsur N (Nitrogen), P (Phospor) dan K (Kalium). Produk pupuk majemuk
NPK terdiri dari dua jenis, yaitu NPK Blending dan NPK Fusion. Pupuk NPK non
subsidi dipasarkan dengan merek dagang NPK Pelangi dan NPK Pelangi Agro.
Untuk NPK subsidi dipasarkan dengan merek Phonska Pupuk Indonesia Holding
Company.
Waktu kerja bagi karyawan PT. Pupuk Kalimantan Timur dibagi dua, yaitu karyawan
shift dan non shift. Untuk non shift, lama jam kerja adalah 8 jam sehari, seminggu lima
hari, mulai pukul 07.00 – 16.00 WITA untuk hari Senin sampai Kamis sedangkan hari
Jumat mulai pukul 07.00 – 17.00 WITA. Sedangkan untuk shift, terdapat pembagian kerja
sebagai berikut:
Day shift : 07.00 – 15.00 WITA
Swing shift : 15.00 – 23.00 WITA
Night shift : 23.00 – 07.00 WITA
24
2.12 Peningkatan Mutu dan Pengolahan Lingkungan
PT. Pupuk Kalimantan Timur berupaya meningkatan mutu dan pengelolaan lingkungan.
Hasil yang dicapai adalah keberhasilan meraih ISO 9002 pada tahun 1996, ISO 14001
pada 1997 dan ISO 17025 pada tahun 2000. ISO 9002 adalah pengakuan dibidang sistem
manajemen produksi dan instalasi, ISO 14001 pada bidang manajemen lingkungan dan
ISO 17025 dibidang laboratorium uji mutu. Selain itu PKT juga menerapkan standar mutu
untuk K3 yaitu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
25
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2008:5) Prosedur adalah suatu urut-
urutan pekerjaan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau
lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-
transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang (Baridwan (2009:3) Berdasarkan
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu prosedur yang disusun dan
dipergunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsi utama perusahaan. Sedangkan
kesimpulan prosedur adalah urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu
departemen atau lebih yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang sama
terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi dan berulang-ulang
3.2 Pengadaan
26
3. Permintaan penawaran
Permintaan untuk penawaran dibuat untuk item atau jasa yang sangat mahal atau
jasa yang penawarannya diperlukan sebagai kebijakan perusahaan.
4. Pemilihan pemasok
Berdasarkan dokumen penawaran, maka perusahaan dengan menggunakan seorang
ahli yang mengerti mengenai barang atau jasa yang diminta bisa mengevaluasi dan
memberikan penilai terhadap pemasok.
5. Membuat pesanan pembelian
Dokumen pesanan pembelian mengidentifikasi pemasok dan mengkonfirmasi
barang yang dipesan, jumlah, harga, tanggal pengiriman, jangka waktu pengiriman,
dan jangka waktu pembayaran.
6. Penerimaan barang Penerimaan barang dilakukan oleh fungsi penerimaan.
7. Verifikasi faktur
Faktur yang diterima harus diperiksa dan dicocokkan dengan dokumen penerimaan
barang dan pesanan pembelian.
8. Pembayaran kepada pemasok Jika barang yang diterima sudah sesuai dengan
pesanan, maka proses selanjutnnya adalah pembayaran kepada pemasok
Adalah proses untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemungkinan pengeluaran
yang terbaik, dalam kualitas dan kuantitas yang tepat, waktu yang tepat, dan pada tempat
yang tepat untuk menghasilkan keuntungan atau kegunaan secara langsung bagi
pemerintah, perusahaan atau bagi pribadi yang dilakukan melalui sebuah kontrak .
Departemen pengadaan barang adalah layanan usaha jasa pengadaan barang yang
dikerjakan inkoppol meliputi meja kantor, computer, filling cabinet, lemari arsip, mesin
absensi, kalkuator, infokus, printer, kursi, kalkulator, perlengkapan alat tulis, dll.
27
3.4 E-procurement
28
kerja atau per spesifikasi proyek yang memudahkan peserta tender untuk memilih
proses mana yang akan diikutinya. Metode elektronik sederhana yang dapat
disediakan misalnya adalah downloading process untuk memperoleh formulir-
formulir dan dokumen-dokumen lelang. Proses ini akan mempermudah para peserta
lelang karena meniadakan aktivitas ke kantor pemerintah hanya mendapatkan
dokumen dan form-form yang dibutuhkan
3. Tahap III electronic bidding.
Tahapan berikutnya adalah pendaftaran para peserta lelang secara elektronik. Pada
tahapan ini, peserta lelang harus memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan,
misalnya berkenaan dengan kelengkapan administratif, sertifikasi kemampuan
pelaksanaan pekerjaan, dan sebagainya melalui media internet. Secara teknologi,
dalam aplikasi tingkat ini sudah mulai rumit karena sistem membutuhkan keamanan
tertentu, adanya uang jaminan di bank untuk peraturan tender tertentu dan media
penyimpanan file yang cukup besar. Data-data yang masuk akan menjadi
pertimbangan bagi panitia lelang selain beberapa aktivitas yang belum dapat
digantikan sepenuhnya secara online, misalnya presentasi proyek.
4. Tahap IV advanced support services.
Pada tahapan terakhir ini terjadi proses penawaran secara elektronik atau online
melalui internet dengan menghilangkan proses-proses manual dalam tender.
Dengan proses tender terbuka elektronik ini, maka harga pemenang tender adalah
harga yang paling kompetitif. Pada tahap ini dapat dikatakan bahwa pembangunan
e-procurement telah mencapai titik optimal (Andrianto, 2007).
29
d. Tersedia pelatihan/konsultasi secara online tentang aplikasi dan cara
menggunakannya;
e. Proses loading aplikasi cepat;
f. Input data mudah;
g. Proses pengolahan data menjadi ouput cepat;
h. Sistem online 24 jam;
i. Sistem memiliki perlindungan antivirus untuk semua transaksi;
j. Tersedia sebuah portal tunggal untuk semua pengadaan di lingkup instansi
pemerintah;
k. Pelayanan terkait sistem pada LPSE dilakukan secara cepat dan tepat; dan l.
Pelayanan pada LPSE dapat memberikan penyelesaian permasalahan (solusi)
tentang sistem.
30
3. Praktek Operasional yang sehat yang dimaksud dengan praktek yang sehat adalah
setiap pegawai dalam perusahaan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
4. Pegawai yang cakap dan tepat tingkat kecakapan pegawai juga mempengaruhi
sukses atau tidaknya sistem pengendalian intern. Jadi dengan terpenuhinya semua
unsur pokok pengendalian intern tersebut maka suatu perusahaan dapat dikatakan
memiliki pelaksanaan pengendalian intern yang baik.
Berikut merupakan prinsip-prinsip Pengadaan (Nur Ilmi Faisal, Jenny Morasa, 2017).
1. Efisien, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan menggunakan dana dan
sumber daya terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu
sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Efektif, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan telah
ditetapkan dan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi perusahaan sesuai
dengan sasaran yang ditetapkan.
3. Terbuka dan Kompetitif, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus terbuka bagi
penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persainan
yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria
tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan sesuai
dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
4. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan
barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi,
penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi penyedia barang/jasa
serta bagi masyarakat luas pada umumnya.
5. Adil dan wajar, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon
penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberikan keuntungan kepada
pihak tertentu dengan memperhatikan kepentingan nasional.
6. Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan
pengadaan barang/jasa sehingga dapat dipertanggung jawabkan dan
dipertanggunggugatan.
31
7. Selain hal-hal tersebut diatas, agar semua pihak yang terkait memperhatikan dengan
sungguhsungguh prinsip kehati-hatian (azas prudensial) yaitu dengan
memperhitungkan dampak risiko yang terkecil bagi perusahaan dan personil
perusahaan.
Suatu kumpulan dari aktivitas (task) atau pekerjaan terstruktur yang saling berhubungan
untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan suatu keluaran
(produk/output) atau layanan (demi meraih tujuan tertentu) dan mendukung pencapaian
tujuan serta sasaran strategis dari suatu organisasi. Suatu proses bisnis yang baik harus
mempunyai tujuan mengefektifkan, mengefisienkan dan meningkatkan produktifitas dari
suatu organisasi. Tahapan proses bisnis dalam suatu perusahaan antara lain (Arfanti,
2014).
1. Analisis Kegiatan Usaha Dalam tahapan ini manajemen perusahaan bersama
pemilik perusahaan melakukan diskusi dan analisis tentang kegiatan usaha yang
akan dijalankan oleh perusahaan, misalnya usaha dibidang industri, perdagangan
atau jasa. Hal ini dilakukan agar manajemen mengetahui serta menentukan proses
bisnis yang akan digunakan oleh perusahaan.
2. Penentuan Proses Bisnis Pada tahapan ini manajemen akan membuat atau
menentukan bentuk proses bisnis dari usaha yang telah dipilih oleh perusahaan
tersebut, mulai dari proses bisnis tentang jenis biaya-biaya yang dikeluarkan sampai
dengan proses bisnis memperoleh pendapatan atau penghasilan.
3. Pelaksanaan Proses Bisnis Tidak kalah pentingnya dari penentuan proses bisnis dari
perusahaan adalah pelaksanaan proses bisnis itu sendiri, karena sebagus apapapun
suatu proses bisnis tetapi tidak dilaksanakan tidak akan bermanfaat bagi
perusahaan. Sehingga sangat penting bagi setiap bagian atau divisi dan karyawan
perusahaan untuk menjalankan dengan benar seluruh proses bisnis yang telah
dibuat oleh pihak manajemen perusahaan.
4. Evaluasi Proses Bisnis Untuk mengetahui apakah suatu proses bisnis telah
dijalankan oleh semua karyawan bagian atau divisi dari perusahaan dan apakah
proses bisnis tersebut telah memberikan manfaat bagi perusahaan, maka diperlukan
32
suatu evaluasi dari pelaksanaan proses bisnis tersebut. Suatu evaluasi dapat
dilakukan setiap bulan, setiap tiga bulan, setiap enam bulan atau setiap tahun,
tergantung kebijakan manajemen perusahaan. Akan tetapi suatu evaluasi akan lebih
efektif apabila dilakukan setiap bulan. Dengan seringnya melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan proses bisnis, maka akan diperoleh suatu proses bisnis yang
paling memberikan manfaat bagi perusahaan.
Kinerja proses diukur dengan output atau luaran dari proses. Demikian pula proses bisnis
diukur dari hasilnya atau inputnya, tetapi kualitas output dari suatu proses tidak hanya
dipengaruhi oleh prosesnya itu sendiri, tetapi juga dipengaruhi factor-faktor lain.
Diantaranya adalah inputnya dan juga bisnis environment nya, secara umum seperti pada
gambar dibawah ini, proses bisnis dipengaruhi oleh bisnis environment: Suplier,
Competitirs, Stockholders, Regulatory dan Customer (Arfanti, 2014).
33
BAB IV
KEGIATAN-KEGIATAN MAGANG
Dalam proses pengadaan barang terdapat beberapa proses tahapan diantaranya sebagai
berikut:
1. PR masuk
PR adalah dokumen yang memuat permintaan pembelian barang dari Departemen
Perencanaan Material, Bahan Baku dan Pergudangan kepada Depatremen Pengadaan
Barang dengan mencantumkan kelengkapan berupa drawing, brosur, spesifikasi
teknis, nilai dan waktu penerimaaan.
Dimulai dari saat PR masuk yang diterima oleh bagian admistrasi Pengadaan Barang.
Selanjutnya pihak administrasi memberi nomor PR, nama item, memasukkan ke map
dan pendataan awal, kemudian berkas diberikan ke setiap Buyer.
2. Menentukan Metode Pengadaan Barang dan Daftar Usulan Rekanan (DUR)
Untuk menentukan metode pengadaan barang buyer perlu untuk memperhatikan
syarat-syarat dalam setiap metode pengadaan barang.
Daftar Usulan rekanan (DUR) adalah daftar yang memuat nama-nama rekanan yang
diambil dari database rekanan perusahaan yang diundang untuk pelaksanaan
pengadaan barang.
Metode pengadaan barang terbagi menjadi 5, antara lain:
a. Pelelangan Terbuka (PT)
Pelelangan terbuka adalah metode pengadaan barang dengan cara mengumumkan
secara luas melalui media cetak atau media elektronik dan papan pengumuman
resmi guna memberi kesempatan kepada penyedia barang yang memenuhi
kualifikasi untuk mengikuti pelelangan.
b. Pelelangan Terbatas
Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan penyedia barang yang dilakukan
secara terbatas dengan mengundang beberapa rekanan yang diyakini jumlahnya
terbatas dan waktu yang dibutuhkan utuk penyelesaian pekerjaan terbatas.
34
c. Pemilihan Langsung (PL)
Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan dengan cara mengundang secara
langsung sekurang-kurangnya 3 (tiga) rekanan, diutamakan yang sudah tercatat
dalam Database Rekanan Perusahaan.
d. Penunjukan Langsung (TL)
Penunjukan Langsung adalah metode pengadaan barang dengan cara
mengundang atau menunjuk langsung 1 (satu) rekanan atau melalui beauty
contest.
e. Pembelian Langsung (Spot Purchase)
Pembelian Langsung adalah metode pengadaan barang dengan cara membeli
barang melalui papan pengumuman atau stockiest, toko, pasar swalayan atau
penyedia barang.
3. Persetujuan DUR dan Pembuatan SPPH
Setelah metode pengadaan barang telah ditetapkan kemudian tahap selanjutnya yaitu
persetujuan DUR. Setelah DUR disetujui oleh otorisator, maka selanjutnya
pembuatan SPPH (Surat Permintaan Penawaran Harga) kepada Rekanan yang dipilih
atau ditunjuk. SPPH merupakan dokumen yang disampaikan kepada rekanan atau
penyedia barang untuk mengajukan penawaran harga atas barang yang dibutuhkan
perusahaan.
4. Pembukaan Penawaran
Pada tahap pembukaan penawaran akan dituangkan ke dalam BAPP (Berita Acara
Pembukaan Penawaran). BAPP (Berita Acara Pembukaan Penawaran) adalah berita
acara yang dibuat oleh Panitia Pengadaan barang, yang memuat data-data penawaran
dari rekanan dalam pelelangan terbuka/terbatas, pemilihan langsung atau penunjukan
langsung, antara lain meliputi nama barang, harga penawaran, estimasi harga, kondisi
penyerahan, masa berlaku penawaran, dan jangka waktu penyerahan barang.
Penawaran yang telah dicantumkan kepada BAPP ditandatangani oleh minimal 3
orang anggota Panitia.
5. Evaluasi Penawaran
Evaluasi Penawaran meliputi aspek administrasi, teknis dan komersil yang
dinyatakan sah dan lengkap. Evaluasi dapat dilakukan baik dengan sistem gugur
maupun sistem nilai (merit point system) tergantung pada tingkatan kompleksitas dari
35
barang yang di evaluasi. Evaluasi dapat meminta bantuan kepada pengguna barang
(user) atau unit kerja terkait, jika dianggap perlu. Evaluasi komersil dilakukan untuk
memperoleh harga dan kondisi yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Jika
tidak memenuhi syarat maka dilakukan retender dan mengulang kembali proses yang
dimulai dari menentukan metode tender.
6. Klarifikasi
Klarifikasi merupakan suatu upaya untuk mencapai persesuaian baik dalam aspek
teknis maupun komersil bila terjadi perbedaan antara permintaan atau persyaratan
dalam dokumen pengadaan dengan penawaran.
7. Negosiasi
Tahap negosiasi merupakan suatu tahap kegiatan tawar-menawar yang dilakukan
terhadap aspek teknis maupun aspek komersil untuk memperoleh harga yang wajar
degan kualitas barang sebaik-baiknya. Hasil negosiasi harus dibuktikan dengan
pernyataan tertulis dari rekan yang meyatakan persetujuannya atas hasil negosiasi
yang telah dilakukan dan diajukan dalam amplop tertutup secara bersamaan pada
waktu yang telah ditentukan (apabila yang dinegosiasi lebih dari satu peserta).
8. Penentuan Pemenang
Berdasarkan hasil evaluasi, klarifikasi, dan negosiasi, maka dibuat surat penetapan
pemenang yang diusulkan oleh Manager Pengadaan Barang dan disetujui oleh
otorisator.
9. Penerbitan PO
Pada tahap penerbitan PO panitia pengadaan menyerahkan seluruh dokumen dan
hasil pelelangan kepada Manager pengadaan barang untuk di proses lebih lanjut,
selanjutnya Manager pengadaan barang mempelajari, mengevaluasi, dan
mengajukan persetujuan kepada otorisator kemudian dokumen PO dikirimkan
kepada penyedia barang atau rekanan.
10. Pembukaan Letter of Credit (L/C) di Issuing Bank dan penerbitan SPPB
Setelah PO terbit, jika diperlukan pembayaran L/C maka dilakukan pembukaan L/C
di Issuing Bank, dilanjutkan ke pembuatan konfirmasi ke L/C ke penyedia
barang/rekanan dan selanjutnya penerimaan dokumen. Letter of Credit (L/C) adalah
surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir yang diajukan
kepada eksportir untuk digunakan sebagai alat pembayaran. Jika pembayaran L/C
36
tidak dilakukan maka langsung menentukan PO Impor atau PO Lokal. Jika barang
impor, setelah selesai pengurusan L/C, maka selanjutnya bagian Expediting membuat
Surat Kuasa, Surat Perintah Kerja, dan Pemberitahuan Impor Barang dan membayar
bea impor yang selanjutnya menyerahkan SK/SPK/PIB/ dan copy pembayaran bea
impor yang diserahkan kepada Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabean (PPJK).
Output dari pengurusan tersebut adalah terbitnya Surat Perintah Pengeluaran Barang
(SPPB) untuk izin impor barang.
11. Monitoring kedatangan barang
Pada tahap memonitor kedatangan barang, seorang ekspeditor harus memastikan
bahwa barang sampai ke Gudang Receiving Bontang. Terdapat beberapa upaya yang
dilakukan untuk monitor kedatangan barang yaitu:
a. Upaya yang dilakukan, jika barang belum datang sampai 30 hari sebelum tanggal
Estimate Time Arrival (ETA) maka dilakukan konfirmasi ke pihak vendor dengan
mengirim email berisi surat perihal persiapan pengiriman barang dan menanyakan
via telepon untuk mengetahui posisi barang yang dikirimkan.
b. Jika barang belum datang setelah melewati ETA maka pihak vendor akan
dikirimkan surat ketegasan supply dan menanyakan kesanggupan untuk supply.
c. Jika barang dibutuhkan lebih cepat atas permintaan user dibandingkan waktu
delivery time, maka Expediting mengirimkan surat percepatan supply ke vendor
untuk meminta barang dikirim lebih cepat.
12. Quality Control (QC)
Setelah Sampai ke gudang receiving Bontang, tahap selanjutnya akan dilakukan
Quality Control. Hasil Quality Control akan ada dua kemungkinan yaitu barang
diterima atau barang ditolak karena tidak sesuai spesifikasi.
Jika barang ditolak, maka barang dikembalikan kepada pihak vendor untuk dikirim
ulang barang yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Jika barang yang
ditolak atau tidak lolos QC merupakan barang yang tidak dapat dikembalikan seperti
Batu Bara, atau Bahan Baku Curah maka pihak vendor akan menerima penalty dari
PT Pupuk Kalimantan Timur
13. Penerbitan Good Receipt Slip (GRS)
Jika hasil QC diterima maka barang tersebut diterima dan akan terbit Good Receipt
Slip (GRS). Good Receipt Slip (GRS) merupakan proses penerimaan barang atau
37
penyelesaian pekerjaan jasa berdasarkan PO yang telah disetujui baik oleh pihak
pemesan (customer) maupun pihak vendor atau supplier
Berikut merupakan gambar dari flow chart Proses Bisnis Pengadaan Barang:
Start
PR masuk
Menentukan metode
pengadaan barang dan DUR
Pembukaan Penawaran
Evaluasi Penawaran
Klarifikasi
Negosiasi
Menentukan pemenang
PO diterbitkan
ccc
38
Gambar
Monitoring 4.1 Flow Chart Proses Bisnis (Lanjutan)
kedatangan
barang
Penerimaan barang
kegudang receivimg
bontang
Barang dikembalikan ke
Lolos Tidak
vendor
QC
Ya
GRS
END
39
4.2 Penempatan Departemen untuk Pelaksanaan Kegiatan Magang
Departemen Pengadaan Barang PT. PKT didalamnya terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
bagian Bahan Kimia dan Expediting, bagian Material Lain dan bagian Sparepart. Proses
pengadaan barang di PT. PKT terbagi menjadi 3 yaitu, dilakukan secara manual,
menggunakan SAP dan menggunakan E-procurement. Departemen dipimpin oleh
seorang Manajer Departemen dan Setiap Bagian pada Departemen Pengadaan Barang di
pimpin oleh seorang Supt bagian.
Bagian Bahan Kimia dan Expediting menangani proses pengadaan barang yang termasuk
kedalam bahan kimia, selain itu bagian ini juga bertugas memantau atau mengawal
perkembangan perjalanan barang yang telah dilakukan proses PO baik bagian Bahan
Kimia, Material Lain maupun Sparepart.
40
1. Belajar menggunakan SIMONA
Mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan magang diajari dan diperbolehkan
membuka SIMONA dengan menggunakan akun karyawan departemen tersebut.
SIMONA (Sistem Monitoring Pengadaan Barang) merupakan sebuah website milik
PT PKT yang digunakan pada Departemen Pengadaan baik Pengadaan Barang
maupun Pengadaan Jasa untuk melakukan monitoring barang. Berikut merupakan
halaman awal website SIMONA PT. PKT dapat dilihat pada Gambar 4.1.
41
3. Belajar Menggunakan E-procurement
E-procurement adalah website yang digunakan oleh Departemen Pengadaan
Barang PT. PKT untuk melakukan proses PO. Procurement membantu proses
pengadaan barang menjadi lebih efisien dan transparan . E-procurement merupakan
intergrasi dan manajemen elektronik terhadap semua aktivitas pengadaan termasuk
permintaan pembeli, pemberian hak, pemesanan, pengiriman dan pembayaran
antara pembeli dan pemasok.
42
apa-apa yang diajukan oleh vendor. Disusun dalam bentuk tabel sehingga kita bisa
dengan mudah membaca item of concern sesuai dengan persyaratan, yang diajukan
vendor dan keputusan/response dari user.
7. Melakukan pengunduhan bid tabulation
Dilakukan pengunduhan bid tabulation pada website e-procurement PT.PKT
sebagai bahan kelengkapan dokumen PO.
8. Belajar menggunakan SAP untuk proses PO petty cash
Diajarkan bagaimana proses dan prosedur PO petty cash melalui SAP, dari mulai
melaui input nama barang, quantity, jadwal kedatangan, otorisator yang meyetujui
PO. SAP adalah software yang memiliki fungsi tertentu seperti fungsi di bidang
finance, procurement, sales order, warehouse management, dan sebagainya.
9. Melakukan PO petty cash melalui SAP
Petty Cash merupakan suatu pengadaaan barang yang dilakukan secara rutin dan
maksimal penggunaaan biayanya sebanyak 10 juta. Melakukan proses Po atau
pembelian barang petty cash dengan menggunakan SAP dengan bimbingan dari
karyawan Departemen Pengadaan Barang.
10. Mempelajari monitoring perjalanan PO dari SAP
Melalui SAP dapat dilakukan control atau memantau progress perjalanan barang
yang telah dilakuakan proses PO sehingga dapat diketahui waktu kedatangan
barang.
11. Monitoring pengadaan barang pabrik 1 sampai pabrik 7
Melakuakan monitoring terhadap barang yang diperlukan untuk kegiatan Turn
Around (TA) dari pabrik 1 sampai dengan pabrik 7.
12. Mengirim email SPPH kepada vendor
SPPH (Surat Permintaan Penawaran Harga) adalah formulir yang dibuat apabila
perusahaan memerlukan jenis barang yang tidak tersedia pada pemasok langganan
dan biasanya pembelian dalam jumlah yang besar. SPPH dikirim ke beberapa
pemasok dengan tujuan agar perusahaan dapat memilih harga yang terendah dan
kualitas barang yang memenuhi syarat dari SPPH yang telah diisi pemasok tersebut.
13. Monitoring LC 2019
Melakukan monitoring Letter of Credit (LC) mengenai kelengkaapna dokumen,
Surat kredit adalah sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan
43
eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah
barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan/importir)
dan akan memudahkan pihak-pihak yang berada didalamnya.
14. Mengikuti presentasi Vendor
Presentasi vendor yang menawarkan barang nya untuk dapat digunakan di PT
pupuk kaltim secara rutin dan bergantian melakukan presentasi mengenai
produknya. Presentasi vendor dilaksanakan secara rutian setiap hari rabu di Gedung
Equator.
15. Notulensi Meeting Ref Brick
Menjadi notulensi meeting ref brick untuk mencatat kegiatan meeting yang
berlangsung dan kesimpulan daei kegiatan meeting.
16. Mendownload DUR dari E-procurement lalu upload ke SIMONA
Melakukan pengunduhan DUR (Daftar Usulan Rekanan) di e-procuremnt untuk
diupload disimona sebagai penunjang terjadinya proses PO. DUR (Daftar Usulan
Rekanan) yang memuat vendor rekanan yang menyediakan barang untuk PT.PKT.
44
17. Monitoring mingguan Status PR dan PO Bahan Kimia
Melakukan monitoring terhadap PR yang masuk atau PR yang sudah dilakukan
proses PO beserta jumlah Po dan waktu kedatanganya mengenai barang kimia.
4.6 Analisa
45
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
46
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan pada kegiatan Progran Magang Mahasiswa Bersertifikat ini
yang diperoleh mahasiswa atau mahasiswi dari PT Pupuk Kalimantan Timur yaitu agar
dapat ditempatkan di ketiga bagian Departemen Pengadaan secara bergiliran agar
mengetahui seluruh kegiatan dan proses pengadaan barang baik pada bagian Bahan Kimia
dan Expediting, Material Lain dan Sparepart.
47
DAFTAR PUSTAKA
Maharany Arsyad, La Ode Suriadi, Dan S. A. (2016) ‘Analisis Pengadaan Barang dan
Jasa Secara Elektronik (E-Procurement) Pada LPSE Kota Kendari’, 1(April), Pp. 1–
11.
Nur Ilmi Faisal, Jenny Morasa, L. M. M. (2017) ‘Analisis Sistem Pengadaan Barang dan
Jasa (Penunjung Langsung) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Manado’, 12(2), Pp. 1122–1132.
Rizki, M., Putra, A. And Azizah, D. F. (2015) ‘Analisis Sistem Pengadaan Barang atau
Jasa Dalam Meningkatkan Pengendalian Intern’, 2(2), Pp. 1–11.
48
1. Lampiran Foto Kegiatan