Laporan Mekflu
Laporan Mekflu
Laporan Mekflu
MODUL 7
PENENTUAN KOEFISIEN ALIRAN DENGAN VENTURIMETER
Periode (2019/2020)
Kelompok 18
Nama Mahasiswa/NIM : Ahmad Zakhi Mubaroq/104218043
Abstrak :
Venturimeter adalah alat untuk mengukur debit cairan yang melalui pipa tertutup. Venturimeter
menggunakan prinsip Bernoulli dan kontinuitas dengan mengandalkan perbedaan luas penampang yang dapat
mengakibatkan perbedaan kecepatan. Dari perubahan ketinggian fluida tersebut pada venturimeter dapat dicari
berapa debit dan kecepatan fluida dengan menggunakan persamaan Bernoulli, persamaan kontinuitas dan
perhitungan yang didapat dari venturimeter. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui variasi koefisien aliran (Cd)
berdasarkan perhitungan debit aliran (Q) menggunakan ventrimeter, dan dapat membandingkan antara tekanan
terukur dan ideal sepanjang venturimeter. Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh debit pada perlakuan 1 yaitu
0,00008 m3/s, pada perlakuan 2 yaitu 0,0000106 m3/s, dan pada perlakuan 3 yaitu 0,00011 m3/s. Didapatkan nilai Cd
yaitu pada perlakuan 1. 0,95 pada perlakuan 2. 0,92, dan pada perlakuan 3. 0,84
Kata kunci : venturimeter, debit, Bernoulli, kontinuitas, koefisien aliran, tekanan terukur.
Abstract :
Venturimeter is a device for measuring the discharge of liquid through a closed pipe. Venturimeters use
the Bernoulli principle and continuity by relying on differences in cross-sectional area which can result in different
speeds. From the change in fluid height in the venturimeter, we can find the flow rate and fluid velocity by using the
Bernoulli equation, continuity equation and the calculation obtained from the venturimeter. This experiment aims to
determine the variation of the flow coefficient (Cd) based on the calculation of flowrate (Q) using a ventrimeter, and
can compare between measured and ideal pressure along the venturimeter. From the experiments carried out, obtained
debit on treatment 1 is 0,00008 m3 / s, treatment 2 is 0,0000106 m3 / s, and treatment 3 is 0,00011 m3 / s. The Cd
value was obtained in treatment 1. 0.95 in treatment 2. 0.92, and in treatment 3. 0.84
.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dari percobaan kali ini yaitu bagaimana variasi koefisien aliran (Cd)
berdasarkan perhitungan debit aliran (Q) menggunakan ventrimeter, dan bagaimana
membandingkan antara tekanan terukur dan ideal sepanjang venturimeter. Tujuan percobaan ini
adalah untuk mengetahui variasi koefisien aliran (Cd) berdasarkan perhitungan debit aliran (Q)
menggunakan ventrimeter, dan dapat membandingkan antara tekanan terukur dan ideal sepanjang
venturimeter.
C. Tujuan
1. Menentukan variansi koefisien aliran (Cd) berdasarkan perhitungan debit aliran (Q)
menggunakan venturimeter
2. Membandingkan antara tekanan terukur dan ideal sepanjang venturimeter
D. Dasar teori
Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih
sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui
permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Cara kerja
venturimeter menggunakan prinsip Bernoulli dan kontinuitas dengan mengandalkan perbedaan
luas penampang yang dapat mengakibatkan perbedaan kecepatan. Adanya perbedaan luas
penampang dari diamter yang lebih besar menjadi lebih kecil kemudian membesar lagi,
mengakibatkan terjadinya kehilangan tinggi tekan akibat adanya ekspansi ataupun kontraksi
secara tiba-tiba. Pada eksperimen, pemasangan piezometer pada setiap ujung venturimeter dapat
membantu pengamatan perbedaan ketinggian aliran yang mempresentasikan perbedaan tinggi
tekanan pada aliran fluida.
Gambar 7.1. Venturimeter
Penampang bagian upstream akan dinamakan a1, pada leher disebut a2, dn pada bagian
selanjutnya disebut an. Ktinggian atau head pada aliran pipa piezometer akan disebut h1, h2, hn.
Dalam kasus ini diasumsikan tidak terjadi kehilangan energi sepanjang pipa, dan kecepatan serta
head pizometrik (h) konstan sepanjang bidang tertntu. Bedasarkan hukum Bernoulli dan hukum
kontinuitas, akan didapat persamaan untuk menghitung debit Q. Koefisien pengaliran pada alat
venturimeter adalah c. Nilai c berbeda-beda pada setiap venturimeter.
Prinsip Bernoulli
Pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan
Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup
sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Persamaan
Bernoulli yaitu:
Persamaan Kontinuitas:
A1 V1 =A 2 V2.
Hasil dari gabungan persamaan Bernoulli dan kontinuitas akan menghasilkan persamaan
perhitungan debit pada venturimeter, sebagai berikut:
Bilangan Cd dikenal sebagai koefisien aliran venturimeter yang diperoleh secara eksperimen.
Nilai-nilainya sedikit berbeda dari tabung piezometer yang satu dengan yang lainnya.
Umumnya, nilai ini berkisar anatara 0.92 sampai dengan 0.99. Distribusi tekanan yang ideal
sepenajang konvergensi-divergen pipa dapat diturunkan dari persamaan Bernouli’s:
Tujuan perhitungan dan perbandingan hasil eksperimen adalah untuk menunjukan hn-h1 sebagai
fraksi head kecepatan pada tabung piezometer, yaitu:
Kemudian dengan menstitubsikan rasio dari sisi kanan ke tempat rasio kecepatan dari persamaan
kontinuitas, akan didapatkan persamaan tekanan ideal sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
2. Cara Kerja
Pompa dipancing pada hydraulic bench hingga aliran konstan, setelah aliran konstan
hydraulic bench dimatikan dan selang pancing diganti dengan selang apparatus, dipastikan
kran output sesuai dengan perlakuan, hydraulic bench dinyalakan dan disesuaikan bukaan
katup untuk menghasilkan aliran lambat melalui pipa, kran output dibuka dan diamati
ketinggian manometer setalah aliran didalam pipa konstan, volume diukur, dicatat waktu dan
ketinggian air pada pizometer, langkah 4-6 diulangi dengan debit yang berbeda, dengan syarat
besar debit masih dapat memberikan perbedaan ketinggian yang jelas pada pembacaan
pizometer, dan hasil pengamatan dicatat pada masing-masing perlakuan yang berbeda.
Hasil
1. Perhitungan Debit Aktual
𝑉
Q=AxV= 𝑡
1000 𝑥 10−6
Q= = 8 𝑥 10−5
12.5 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
1000 𝑥 10−6
Q= = 10,6 x 10-5
9.38 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
1000 𝑥 10−6
Q= = 1,1 x 10-4
9.09 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
2. Perhitungan Nilai Cd
2𝑔 (ℎ1 − ℎ2 )
Cd = Q . A2 . √ 𝐴 2
1− ( 2 )
𝐴1
8 x 10−5
Cd = 8,987 10−5 𝑥 0,9345 = 0,95
10,6 x 10−5
Cd = 8,987 10−5 𝑥 1,28 = 0,92
1,1 x 10−4
Cd = 8,987 10−5 𝑥 1,45 = 0,84
4. Perhitungan (A2/An)2
2
8,98 𝑥 10−5
(4,906 𝑥 10−4 ) = 0,0335
2
8,98 𝑥 10−5
( 1,516 𝑥 10−4 ) = 0,350
2
8,98 𝑥 10−5
( 1,093 𝑥 10−4 ) = 0,6750
2
8,98 𝑥 10−5
( 8,98 𝑥 10−5 ) = 1
2
8,98 𝑥 10−5
(7,85 𝑥 10−5 ) = 1,308
2
8,98 𝑥 10−5
(4,906 𝑥 10−4 ) = 0,0335
0.95 0.95
0.92
0.9
0.85 0.84
0.8
0.75
0,00008 0,000106 0,00011
Debit (Q)
PEMBAHASAN
SIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan aliran fluida pada pipa venturi adalah luas permukaan pipa (A) m2, tekanan (P) N/m2,
percepatan gravitasi (g) m/s2, selisih tinggi permukaan (h) m. Besar debit aliran dipengaruhi oleh
diameter pipa, volume air yang didapatkan, dan lama waktu dari pengambilan volume air. Dari
percobaan yang dilakukan, diperoleh debit pada perlakuan 1 yaitu 0,00008 m3/s, pada perlakuan
2 yaitu 0,0000106 m3/s, dan pada perlakuan 3 yaitu 0,00011 m3/s. Didapatkan nilai Cd yaitu pada
perlakuan 1. 0,95 pada perlakuan 2. 0,92, dan pada perlakuan 3. 0,84
DAFTAR PUSTAKA
White, Frank M. (2016) Fluid Mechanics 8th edition in SI. New York.
McGrawHill Education
LAMPIRAN