LAPORAN PKL RS Merah
LAPORAN PKL RS Merah
LAPORAN PKL RS Merah
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
Kelompok : VI (ENAM)
Anggota : ANDI NIA APRIANI YASMIN (17D30333)
ELSYA CHRISNA HENDRI PUTRI (17D30346)
FIRDA TRI ASTUTI WIDURI (17D30347)
M. AMRULLAH (17D30353)
MUHAMMAD FADLIE (17D30365)
MUHAMMAD NAJRAN (17D30369)
NILA SARI (17D30381)
Laporan Praktik Kerja Lapangan III (PKL III) ini telah diperiksa, disetujui dan
disahkan.
SORAYA,SKM.,M.Kes
NIP. NIP. 113071852088
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat yang maha kuasa, yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat dan karunianya dan tidak lupa pula shalawat dan
salam kita haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, sehingga
dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan (PKL III) yang berjudul “
Pencatatan dan Pelaporan Statistik Kesehatan di Rumah Sakit Umum Syifa
Medika Banjarbaru”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak akan terlaksana
tanpa ada dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu baik segi
material, spiritual, bimbingan petunjuk, saran maupun fasilitas yang sangat
berguna bagi penyelesaian laporan. Oleh karena itu penulis menyampaikan
terimakasih kepada:
1. H. Suharto, SE,MM selaku Ketua Yayasan STIKes Husada Borneo
2. Ners. Husin,S.Kep.,MPH selaku Ketua STIKes Husada Borneo
3.
4.
5. Soraya,SKM.,M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dalam menyusun laporan praktik kerja lapangan
6. Segenap Staf dan instruktur di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
7. Seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
8. Kedua orang tua, yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan doa
serta dukungan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja lapangan ini.
Demikian laporan ini kami susun, semoga ilmu dan pengetahuan yang kami
peroleh selama PKL III dapat bermanfaat bagi kami dan apabila terdapat
kesalahan dalam membuat laporan ini mohon diberikan kritik dan sarannya agar
kami dapat membuat laporan ini dengan lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 2
C. Manfaat................................................................................................ 2
D. Ruang Lingkup..................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DAN UNIT KERJA REKAM MEDIS 5
A. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit Umum Syifa Medika
Banjarbaru ........................................................................................... 5
B. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
Tahun 2019 ......................................................................................... 8
C. Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Syifa
Medika Banjarbaru ............................................................................... 9
BAB III MANAJEMEN REKAM MEDIS DAN INFORMASI kESEHATAN ............ 11
A. Desain Formulir di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru ...... 11
B. Pengendalian Formulir Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Syifa
Medika Banjarbaru ............................................................................. 20
C. Evaluasi dan Analisa Format Formulir di Rumah Sakit Umum Syifa
Medika Banjarbaru ............................................................................. 22
BAB IV STATISTIK DAN PELAPORAN RUMAH SAKIT .................................... 24
A. Alur Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Data Pasien di Rumah
Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru ................................................ 24
B. Formulir Pengumpulan Data di Rumah Sakit Umum Syifa Medika
Banjarbaru ......................................................................................... 28
C. Sumber dan Jenis Data di Rumah Sakit Umum Syifa Medika
Banjarbaru ......................................................................................... 29
D. Pengolahan Data di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru ... 31
E. Jenis Laporan (Intern dan Ekstern, Rutin dan Tidak Rutin serta periode
pelaporan) ......................................................................................... 32
iii
F. Grafik Barber Johnson di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
33
BAB V KLASIFIKASI DAN KODEFIKASI PENYAKIT, MASALAH – MASALAH
YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN DAN TINDAKAN MEDIS (KKPMT)
.......................................................................................................................... 36
A. Alur dan Prosedur Klasifikasi Penyakit di Rumah Sakit Umum Syifa
Medika Banjarbaru ............................................................................. 36
B. Sistem Panca Indera.......................................................................... 43
C. Sistem Syaraf .................................................................................... 44
D. Gangguan Mental .............................................................................. 45
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 47
A. Kesimpulan ........................................................................................ 47
B. Saran ................................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 48
LAMPIRAN ........................................................................................................ 49
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
Tahun 2019 ......................................................................................................... 8
Gambar 3.1 Alur Desain Formulir Menurut IFHIMA (2012) ................................ 17
Gambar 3.2 Alur Pengendalian Formulir Rekam Medis ..................................... 20
Gambar 4.1 Alur Pengumpulan Data Pasien Rawat Jalan ................................. 24
Gambar 4.2 Alur Pengumpulan Data Pasien Rawat Inap................................... 25
Gambar 4.3 Alur Pengumpulan Data Pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) ...... 25
Gambar 5.1 Alur dan Prosedur Klasifikasi Penyakit di Rumah Sakit Umum Syifa
Medika Banjarbaru............................................................................................. 36
Gambar 5.2 Alur Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit Rekam Medis Pasien Umum
di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru ............................................... 41
Gambar 5.3 Alur Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit Rekam Medis Pasien BPJS
di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru ............................................... 42
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di jaman modern seperti sekarang ini teknologi dunia informasi
berkembang begitu cepatnya. Hal ini ditunjang dengan adanya perkembangan
teknologi yang semakin canggih, seperti komputer, handphone atau perangkat
lain. Berhubungan dengan sektor industri dalam bidang-bidang dan lingkup
pekerjaan, seperti rumah sakit berlomha untuk dapat menerapkan sistem
informasi tersebut demi menunjang kelancaran dalam pekerjaannya.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menggerakkan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat Rumah sakit
membutuhkan keberadaan sistem infomasi yang akurat untuk meningkatkan
pelayanan kepada para pasien sarta lingkungan terkait lainnya. Saat ini rumah
sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan
usaha yang tidak mengurangi misi sosial yang diembannya. Rumah sakit juga
harus dapat merumuskan kebijakan strategis pada internal organisasi,
manajemen, dan sumber daya manusianya serta mampu secara cepat dan
tepat mengambil keputusan untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat luas.
Sering dirasakan bahwa rumah sakit yang masih menggunakan pola
manual membutuhkan waktu yang lama dalam proses pelayanannya. Selain
itu banyak pula rumah sakit yang mengalami kehilangan banyak kesempatan
dalam memperoleh laba dari lemahnya koordinasi antar departemen maupun
kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi.
Rumah sakit tersebut telah kalah saing dengan rumah sakit yang telah
menerapkan sistem informasi modern dalam rumah sakitnya.
Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem informasi manajemen
rumah sakit yang merupakan sistem komputerisasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk
jaringan, koordinasi, pelaporan, dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Tidak hanya itu, rumah sakit juga
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat mengetahui/memahami manajemen rekam medis dan informasi
kesehatan (RMIK) serta klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah –
masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis (KKPMT).
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui alur prosedur penerimaan pasien dan klasifikasi penyakit
b. Mengetahui/memahami sistem penaman, sistem penomoran, dan
sistem penjajaran di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
c. Mengetahui/memahami master patient index di Rumah Sakit Umum
Syifa Medika Banjarbaru
d. Mengetahui/memahami sistem penyimpanan dan pengambilan kembali
(retrieval) di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
e. Mengetahui/memahami assembling dan analisis rekam medis,
retensi/penyusutan dan pemusnahan rekam medis, dan indeksing di
Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
f. Mengetahui/memahami dan mengidentifikasi diagnosa penyakit dan
kodefikasi pada sistem muskuloskeletal, sistem respirasi, sistem
kardiovaskular, sistem pencernaan, sistem perkemihan, dan sistem
endokrin di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat memperoleh pengalaman, pengetahuan, keterampilan serta rasa
tanggungjawab dalam pelaksanaan ilmu perekam dan informasi
kesehatan khususnya di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru.
b. Dapat mengetahui/memahami manajemen rekam medis dan informasi
kesehatan serta klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah – masalah
yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis.
2
3
D. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Penulisan
Manajemen rekam medis dan informasi kesehatan (RMIK) serta
klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah – masalah yang berkaitan
dengan kesehatan dan tindakan medis (KKPMT).
4
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DAN UNIT KERJA REKAM MEDIS
Logo :
5
6
a. Penyakit Dalam
b. Bedah
c. Kesehatan Anak
d. Kandungan dan Kebidanan
e. Penyakit Syaraf
f. Rehabilitasi Medik
g. Mata
h. THT
i. Kulit dan Kelamin
j. Bedah Mulut
k. Ortopedi
3. Pelayanan Rawat Jalan
a. Poli Umum
b. Poli Spesialistik
1) Penyakit Dalam
2) Bedah
3) Syaraf
4) Mata
5) Rehabilitasi Medik
6) Poli Gigi dan Mulut
7) Poli Bedah Mulut
8) Poli Jantung dan Pembuluh Darah
9) Kandungan
10) Layanan Psikologi
11) THT
12) Sub Onkologi
13) Kulit dan Kelamin
14) Ortopedi
4. Pelayanan Radiologi (Rontgen, USG 2 & 4 Dimensi)
5. Pelayanan Laboratorium
6. Medical Check Up (MCU)
7. Pelayanan Farmasi/Obat (24 Jam)
8. ICU
9. Kamar Operasi
7
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
Tahun 2019
9
11
12
24) Sediakanlah formulir untuk selama 6 bulan saja, hal ini untuk
menghindari pemborosan selama perbaikan atau perubahan
prosedur pendokumentasian.
25) Buatlah suatu pertimbangan keputusan dan persetujuan akhir dan
konsep formulir tersebut sebelum penerapannya. Hal ini dapat
dicapai dengan adanya panitia desain formulir yang
“multidisiplinary” yang di dalamnya terlibat juga “Medical Record
Administrator”.
26) Perkenannkanlah suatu usulan baru formulir yang akan dibuat,
sebelum penerapan dan tahap perencanaannya. Cara ini akan
meningkatkan masukkan dari orang yang akan memasukkan dan
menggunakan data tersebut.
27) Jika formulir akan dipergunakan oleh beberapa bagian, berikan
instruksi tercetak singkat. Hal ini untuk menjamin suatu
keseragaman.
28) Jika ada instruksi yang bersifat mendetail, maka persiapkanlah
petunjuk bimbingan yang terpisah yang berkaitan dengan:
a) Maksud
b) Penggunaan
c) Instruksi jawab staf
d) Referensi bila ada
29) Cantumkanlah nama, alamat dan kota yang mungkin dapat diisi
pada formulir yang akan dikirim ke berbagai tempat lain/kota lain.
30) Nyatakanlah semua formulir dengan :
a) Judul yang sederhana dan jelas
b) Angka pengontrolan persediaan/nomor form
c) Bulan dan tahun dari percetakan awal, perbaikan percetakkan
dan akhir percetakkan.
b. Format Desain Formulir
Hal-hal berikut merupakan format pada formulir rekam medis
1) Daerah kelayakan (dimana, apa, mengapa) dari desain formulir
identifikasi formulir
a) Judul
b) Penomoran formulir
16
Menerapkan formulir
Keterangan :
a. Sebuah ide atau revisi rekam medis yang baru
b. Membaca pedoman rekam medis atau desain membentuk kebijakan
c. Mempertimbangkan beberapa hal seperti alasan, apakah anda
kemiripan atau efisien dalam pengisian rekam medis nanti
d. Mendiskusikan usulan formulir tersebut dengan atasan atau
manajemern
e. Mengidentifikasi untuk desain formulir yang diusulkan oleh anggota
rekam medis
f. Rapatkan form DRAFT rekam medis dengan komite (apabila
diperlukan terima usulan atau saran dari medical legal)
g. Lakukan revisi apabila ada perbaikan, kemudian serahkan kembali
kepada komite
h. Apabila disetujui lakukan uji coba formulir rekam medis dibidang klinis
diperlukan terima usulan atau saran dari medica legal) kepada komite
termasuk evaluasi)
i. Kemudian review formulir dan perbaiki jika diperlukan
j. Menerapkan formulir
k. Evaluasi bentuk yang sedang berlangsung
Keterangan :
Pengendalian rekam medis dlakukan pada saat formulir rekam medis
tidak terkontrol yaitu dimulai dari :
a. Petugas pendaftaran pasien rawat jalan rawat inap membuat rekam
medis sesuai dengan status pasien rawat inap/ rawap)
b. Petugas tersebut mencatat dalam buku pengendalian penggunaan
formulir setiap kegiatan
c. Koordinator pendaftaran pasien rawat jalan maupun rawat inap
memberikan laporan setiap bulan terkait penggunaan formulir Rekam
Medis kepada Kepala instalasi Rekam Medis
pasien. Setiap formulir perlu dianalisis guna menentukan apakah formulir itu
dapat dieliminasi/dihapuskan, dikombinasikan dengan formulir lain, dan
diperbaiki.
Dengan menganalisa sebuah formulir, perlu ditekankan pertimbangan
fungsionalnya. Pertimbangan ini untuk mendiskusikan saran-saran perubahan
atau peniadaan formulir - formulir yang digunakan di Rumah Sakit tersebut.
Rumah Sakit RSU Syifa Medika Banjarbaru belum pernah melakukan
analisis formulir rekam medis. Kegiatan analisis yang belum dilakukan di RSU
Syifa Medika Banjarbaru antara lain:
1. Dieliminasi/dihapuskan
2. Dikombinasikan dengan formulir lain
3. Diperbaiki
BAB IV
STATISTIK DAN PELAPORAN RUMAH SAKIT
24
25
Rekapitulasi Rekapitulasi
Rekapitulasi Harian
Bulanan Triwulan
Gambar 4.3 Alur Pengumpulan Data Pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD)
26
e. Memberi diagnosa utama dari kedua atau komplikasi sesuai dengan ICD
yang berlaku dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
f. Mengklasifikasikan diagnosa penyakit ke data mortaditas pasien rawat
jalan dan rawat inap sesuai dengan kelompok umur dan jenis kelamin.
g. Mengolah laporan data triwulan Induvidual Mortaditas pasien rawat inap
h. Mengolah data triwulan kegiatan rumah sakit.
i. Mengolah data inventarisasi rumah sakit.
j. Mengolah data bulanan dan tahunan jumlah kunjungan kasus baru dan
lama pasien rawat inap sesuai dengan kelompok golongan umur dan
jenis kelamin.
k. Mengolah data bulanan kematian rumah sakit
l. Mengolah data bulanan imunisasi pasien rawat inap.
m. Mengolah data harian, bulanan dan tahunan untuk pembuatan buku
statistik rekam medis secara terperinci.
2. Resume medis yang terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal
lahir, nomor telepon, tanggal pelayanan, poli atau unit yang dituju, dan
diagnosa.
3. Surat Elegibilitas Peserta (SEP) yang terdiri dari nomor SEP, nama pasien,
dll.
2. Jenis Data
Menurut modul PSRM III (Pengertian Sistem Rekam Medis) revisi, Juni
2006, data di sarana pelayanan kesehatan terbagi ke dalam kelompok :
a. Data individu atau perorangan
30
6) Laporan Patologi
7) Laporan Layanan Emergency
8) Rencana Keperawatan (nursing plans)
9) Evaluasi Pelayanan Sosial
10) Laporan Layanan Penunjang
11) Resume (dischange summary)
12) Laporan kategori-kategori lainnya yang di berikan penyedia layanan
b. Data aggregat atau kelompok
Merupakan kumpulan dari data individu, data ini walaupun di
peroleh dari data dapat memberikan gambaran yang nyata. Data
aggregat dapat juga membantu sarana pelayanan kesehatan
memberikan gambaran-gambaran pelayanan yang ada dan dapat
mengidentifikasi area masalah yang perlu di lakukan tindakan koreksi
atau perbaikan serta menyediakan data statistik kompratif.
E. Jenis Laporan (Intern dan Ekstern, Rutin dan Tidak Rutin serta periode
pelaporan)
Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan
dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat. Data rutin, yaitu
data yang dikumpulkan oleh peneliti secara rutin, sumber data rutin seperti
buku regestir rawat jalan dan rawat inap, sensus rawat jalan dan rawat inap,
indeks rawat jalan dan rawat inap. Data ad hoc (tidak rutin), yaitu data yang
didapat dari pengumpulan data yang sifatnya temporer atau sewaktu-waktu
(tidak rutin). Sumber data ad hoc seperti jumlah kunjungan, 10 penyakit
terbanyak, dan jumlah pasien.
Jenis laporan RSU Syifa Medika Banjarbaru dibedakan menjadi dua jenis
yaitu:
1. Laporan Internal
Laporan yang dibuat sebagai masukan untuk menyusun konsep
Rancangan Dasar Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Laporan
internal dibagi menjadi dua yaitu :
a. Rutin : Kunjungan rawat jalan (RJ), rawat inap (RI), 10 besar penyakit,
efisiensi tempat tidur (TT), grafik barber jhonson.
b. Tidak Rutin : Laporan permintaan dari Direktur, Kepala Bidang
Pelayanan Medis, Kepala Bagian Administrasi dan Umum.
2. Laporan Eksternal
Laporan yang wajib dibuat oleh rumah sakit sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Laporan eksnternal dibagi menjadi dua yaitu :
a. Rutin : Laporan Rawat Inap dan Surveilans.
b. Tidak Rutin : Laporan permintaan dari Dinas Kesehatan Kota
Banjarbaru.
Periode pelaporan di RSU Syifa Medika Banjarbaru untuk yang rutin
periodenya per-bulan dan per-tahun. Untuk yang tidak rutin tidak bisa
diprediksi kapan terjadinya.
33
Gambar 5.1 Alur dan Prosedur Klasifikasi Penyakit di Rumah Sakit Umum Syifa
Medika Banjarbaru
36
37
Keterangan :
1. Lead Term : keberadaan kata sebelah paling kiri dan menjadi kata
untuk kata-kata di bawah ini
2. Perentheseis : dua tanda kurung.
3. SEE : kata memberi tahu penentu kode untuk melihat ke istilah
lain.
4. SEE ALSO : berarti harus mencari lebih lanjut di indeks yaitu turunan
lead term.
5. Term inklusi : (kira-kira termasuk) dalam pokok bahasan pada tiga atau
empat karakter, sering kali ditemukan sejumlah diagnosis lain.
6. Term ekslusi : (tidak termasuk), beberapa pokok bahasan tertentu yang
didahului dengan kata ekslusi.
Prosedur Pengkodingan Penyakit Menurut ICD 10 Vol. 2 Tahun 2005
World Health Organization Geneva, antara lain:
1. Gunakan buku ICD 10 sebagai kamus pegangan.
2. Gunakan buku ICD volum III untuk menentukan istilah/diagnosa yang
dicari.
3. Beri diagnosa dan prosedur yang tepat dan lengkap.
4. Beri nomor kode untuk semua diagosa yang mempengaruhi perawatan
saat ini.
5. Kode yang dicantumkan diurut secara benar agar mudah dipahami
diagnosa dan prosedur utama dicantumkan pada urutan pertama.
6. Gunakan buku ICD volume I untuk memeriksa kebenaran nomor kode yang
dicantumkan dan telah sesuai dengan klasifikasi diagnosa.
7. Kode yang telah sesuai pada kolom “KODE” di lembar/fomulir rekam
medis.
8. Jika tidak sesuai, periksa kembali pada buku volume II sampai mendapat
kode yang benar.
ICD juga digunakan untuk klasifikasi penyakit dan masalah kesehatan lain
yang terdapat beberapa macam rekaman tentang kesehatan dan rekaman
vital. Mula-mula ICD digunakan untuk klasifikasi penyebab kematian yang
tercatat dalam buku register kematian. Kemudian diperluas hingga mencakup
diagnosa morbiditas, meskipun ICD diutamakan untuk klasifikasi penyakit dan
cedera dengan diagnosa formal tetapi tidak semua masalah atau alasan yang
38
3. Suffix
Merupakan kata akhiran semu, atau unsur kata yang terletak dibagian
dari istilah medis, kata ini selalu mengikuti Root atau Pseudoroot. Tidak
semua istilah mengandung suffix. Suffix berfungsi sebagai kata akhiran.
Kasir
Rekam Medis
diantar ke UKRM
(Casemix)
Di Input
Masuk ke Ruang
Filling
Gambar 5.2 Alur Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit Rekam Medis Pasien Umum
di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
42
Keterangan :
Prosedur Klasifikasi Penyakit rekam medis pasien umum di RSU Syifa
Medika Banjarbaru
a. Berkas Rekam Medis pasien umum di kasir, setelah pasien pulang.
b. Rekam Medis di antar ke UKRM (Unit Kerja Rekam Medis), selambat-
lambatnya 2x24 jam setelah pasien pulang.
c. Dilakukan pengkodingan apabila Rekam Medis tidak lengkap maka
dikembalikan dengan slip ketidaklengkapan (sticky notes)
d. Apabila sudah lengkap langsung diinput.
e. Selesai diinput, kembalikan ke ruangan filling (penyimpanan).
Kasir
Rekam Medis
diantar ke UKRM
(Casemix)
Di Input
Gambar 5.3 Alur Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit Rekam Medis Pasien BPJS
di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
43
Keterangan :
Prosedur Klasifikasi Penyakit rekam medis pasien BPJS di RSU Syifa
Medika Banjarbaru
a. Rekam Medis di antar ke UKRM (Unit Kerja Rekam Medis), selambat-
lambatnya 2x24 jam setelah pasien pulang.
b. Dilakukan pengkodingan apabila Rekam Medis tidak lengkap maka
dikembalikan dengan slip ketidaklengkapan (sticky notes)
c. Apabila sudah lengkap langsung diinput.
d. Dilakukan pengklaiman.
e. Di kembalikan ke ruangan filling (penyimpanan).
Tabel 5.1 Sistem Panca Indera di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
NO DIAGNOSA ISTILAH MEDIS KODE ICD 10
1. Miopi (Rabun Jauh) Myopia H52.1
2. Hipermetropi (Rabun Dekat) Hypermetropi H52.0
3. Katarak Senile Senile Cataract H25.9
4. Pterigium Pterygium H11.0
5. Kalazion Chalazion H00.0
6. Night Blinders Nyctalopia H53.6
7. Konjungtivitis Kronik Chronic Conjungtivitis H10.4
8. Konjungtivitis Akut Acute Conjungtivitis H10.3
9. Radang Telinga Otitis H66.9
Otitis Media Supuratif
10. OMSK (Congek) H66.3
Kronik
11. Vertigo Central Vertigo H81.4
12. Gangguan pendengaran Hearing loss H91.9
44
C. Sistem Syaraf
Sistem syaraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas serabut
syaraf yang tersusun atas sel-sel syaraf yang saling terhubung dan esensial
untuk persepsi sensoris indrawi, aktifitas motorik volunter dan involunter organ
atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh. Sistem
syaraf merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari
jutaan sel syaraf (neuron) yang saling terhubung dan vital untuk
perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan.
Tabel 5.2 Sistem Syaraf di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
NO DIAGNOSA ISTILAH MEDIS KODE ICD 10
1. Meningitis G03.9
2. Migraine Migraine G43.9
3. Lumpuh Separu Badan Hemiplegia G81
4. Bell’s Palsy G51.0
5. Epilepsy G40
6. Parkinson’s Disiease G20
7. Iritasi Syaraf Tepi G58.9
8. Kelumpuhan Otak Cerebral Palsy (CP) G80
9. Ensefalitis G04
10. Hidrosefalus Hydrochepalus G91
11. TIA Transientcerebral
G45
Ischaemic
45
D. Gangguan Mental
Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis atau
perilaku yang pada umumnya terkait dengan stress atau kelainan mental yang
tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal manusia.
Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi afektif, perilaku,
komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu
pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia.
Tabel 5.3 Gangguan Mental di Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru
NO DIAGNOSA ISTILAH MEDIS KODE ICD 10
1. Gangguan mental organic F09
Gangguan mental akibat
2. F10
penggunaan alcohol
Gangguan mental penggunaan
3. F11
opioid
4. Gangguan mental kanabinoid F12
Gangguan mental akibat obat
5. F13
penenang
6. Gangguan mental akibat F14
46
penggunaan kokain
Gangguan mental akibat stimulan
7. F15
lain
Gangguan mental akibat
8. F16
halusinogen
9. Gangguan mental akibat tembakau F17
Gangguan mental akibat pelarut
10. F18
volatile
Gangguan mental akibat narkoba,
11. F19
zat psikoaktif lain
Gangguan yang mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk
12. F20
berfikir,merasakan,dan berperilaku
dengan baik
Gangguan waham (delusion)
13. F22
menetap
Gangguan psikotik akut dan
14. F23
sementara
15. Episode manik F30
Gangguan efektif / kepribadian
16. F31
bipolar
Gangguan efektif bipolar , episode
17. F31.2
manik dengan gejala psikotik
18. Episode defresif ringan F32.0
19. Episode defresif sedang F32.1
Gangguan efektif bipolar, episode
20. F31.5
defresif berat dengan gejala psikotik
(Sumber : Rumah Sakit Umum Syifa Medika Banjarbaru)
Di RSU Syifa Medika Banjarbaru tidak ada poli kejiwaan sehingga kami
tidak dapat mengidentifikasi tentang masalah-masalah yang berkaitan
gangguan mental. Data diatas merupakan contoh yang berkaitan tentang
masalah gangguan mental.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
47
DAFTAR PUSTAKA
48
LAMPIRAN
49