Askeb Gadar Nifas
Askeb Gadar Nifas
Askeb Gadar Nifas
Keluhan terkait kondisi kegawat daruratan pada ibu post partum perlu dicurigai adanya
preeklampsia berat atau preeklampsia pasca persalinan, dimana gejala yang dimunculkan
berupa data subyektif serta obyektif.
Bila didapatkan ibu post partum dengan gejala dalam 48 jam sesudah persalinan yang
mengeluh Nyeri kepala hebat, Penglihatan kabur, dan Nyeri epigartrium, harus mewaspadai
adanya Eklamsia Berat atau Eklamsia dengan tanda dan gejala seperti dibawah ini :
Untuk penanganan khusus, yang dapat dilakukan adalah memberikan Magnesium Sulfat
(MgSO4). Magnesium sulfat (mgso4) merupakan obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi
kejang pada preeklamsia berat dan eklamsia.
Setelah menyelesaikan topik ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk melakukan asuhan
kegawatdaruratan ibu nifas dengan sepsis peurperium, sbb :
1. Melakukan deteksi kegawatdaruratan ibu nifas dengan sepsis puerperium
2. Menentukan tanda dan gejala adanya kegawatdaruratan ibu nifas dengan sepsis
peurperium
3. Menentukan data subyek dan obyektif kegawatdaruratan ibu nifas dengan sepsis
peurperium
4. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan ibu nifas dengan sepsis
peurperium
Sepsis puerperalis merupakan infeksi pada traktus genitalia yang dapat terjadi setiap saat
antara kejadian ketuban pecah dini atau persalinan dan 42 hari setelah persalinan atau
abortus. Untuk menentukan apakah sepsis putperalis terjadi, maka untuk mendeteksinya
melalui adanya dua atau lebih dan hal – hal berikut ini :
1. Nyeri pelvik
2. Demam >38,5° diukur melalui oral kapan saja;
3. Vagina yang abnormal
4. Vagina berbau busuk;
5. Keterlambatan penurunan ukuran uterus (sub involusio uteri).
Selanjutnya perlu ditentukan adanya kegawatdarutan ibu nifas dengan sepsis peurperalis bila
terdapat tanda dan gejala sesuai dengan lokasi adanya infeksi atau peradangan alat-alat
genitalia. Pada kasus sepsis peurperalis dapat menimbulkan kegawatdaruratan, yang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
INFEKSI YANG TERBATAS PADA PERINEUM, VULVA, VAGINA,
CERVIKS DAN ENDOMETRIUM
Pada infeksi bekas sayatan episiotomi atau luka perineum
jaringan sekitarnya membengkak, tepi luka menjadi merah dan
VULVITIS
bengkak ; jahitan ini mudah terlepas dan luka yang terbuka
menjadi ulkus dan mangeluarkan pus.
Infeksi vagina dapat terjadi secara langsung pada luka vagina
atau melalui perineum. Permukaan mukosa membengkak dan
VAGINITIS kemerahan, terjadi ulkus, dan getah mengandung nanah yang
keluar dari daerah ulkus. Penyebaran dapat terjadi, tetapi
pada umumnya infeksi tinggal terbatas
Infeksi sering juga terjadi, akan tetapi biasanya tidak
menimbulkan banyak gejala. Luka serviks yang dalam dan
SERVISITIS
meluas dan langsung kedasar ligamentum latum dapat
menyebabkan infeksi yang menjalar ke parametrium
Jenis infeksi yang paling sering ialah endometritis. Kuman-
kuman memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas
ENDOMETRITIS Insersio plasenta, dan dalam waktu singkat mengikutsertakan
seluruh endometrium
KOMPLIKASI
Peritonitas menyeluruh adalah peradangan pada semua bagian
peritonium, ini berarti baik peritoneum parietal,yaitu membran
PERITONITAS yang melapisi dinding abdomen,maupaun
peritoneum viseral,yang terletak di atas vasera atau organ-
organ internal meradang
Salpingo-ooforitis adalah infeksi pada ovariun dan tuba
fallopi.
SALPINGO-OOFORITIS
Parametritis adalah infeksi pada parametrium.,jaringan yang
DAN PARAMETRITIS
memanjang sampai kesisi servik dan kepertengahan lapisan-
lapisan ligamen besar
Septikemia adalah ada dan berkembangbiaknya bakteri di
SEPTIKEMIA
dalam aliran darah.
Masa yang menonjol dan berfluktuasi pada pemeriksaan
ABSES
vagina, nyeri yang hebat dan nyeri tekan, demam tidak
menurun meskipun diberikan antibiotik
Untuk mengetahui adanya kegawatdarutan ibu nifas dengan sepsis
peurperalis, dilakukan pengkajian data subyektif dan obyektif, seperti
dibawah ini :
Data Subyektif
Data Obyektif
Partus lama utama ketuban pecah lama
Tindakan bedah vagina yang menyebabkan perlukaan pada jalan lahir
Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
Demam tinggi sampaji menggigil
Nadi kecil dan cepat
Nyeri tekan pada kedua sisi abdomen
RUJUK
Dirujuk Langsung ke RUMAH SAKIT
BAKSOKU (Bidan, Alat, Kendaraan, Surat, Obat,
Keluarga, Uang )
Bagan : 3.1. Pengelolaan KegawatdaruratanIbu Nifas dengan Sepsis
Puerperium
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU NIFAS DENGAN MASTITIS
Mastitis adalah infeksi peradangan pada mamma, terutama pada primipara yang
biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus, infeksi terjadi melalui luka pada
putting susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah
Bila tidak segera ditangani menyebabkan Abses Payudara
(pengumpulan nanah lokal di dalam payudara)
merupakan komplikasi berat dari mastitis
LAKUKAN DENGAN MEMPERHATIKAN PERUBAHAN PADA PAYUDARA IBU POST PARTUM SERTA
AREA PERUBAHANNYA
Tabel. Macam Mastitis
Untuk menentukan adanya kegawatdaruratan ibu nifas dengan mastitis, dapat diilhat
dari tanda dan gejala yang muncul , biasanya terjadinya akhir minggu pertama pasca
partum. Hal ini berkaitan erat dengan produksi dari ASI yang dihasilkan oleh kelenjar acinin
yang dalam alveoli dan tidak dapat dipancarkan keluar. Dengan demikian akan didapatkan
tanda gejala kegawatdaruratan ibu nifas dengan mastitis seperti dibawah ini :
Adanya nyeri ringan sampai berat
Payudara nampak besar dan memerah
Badan terasa demam seperti hendak flu, nyeri otot, sakit kepala, keletihan
Mastitis yang tidak ditangani memiliki hampir 10% resiko terbentuknya abses
Abses Payudara
Terdapat benjolan yang membengkak yang sangat nyeri dengan
kemerahan,panas,edema kulit diatasnya.Bila tidak segara ditangani benjolan akan akan
menjadi berfluktuasi dengan perubahan warna kulit dan nekrosis
Untuk memperjelas adanya mastitis pada ibu post partum, perlu dikaji tanda gejala
tersebut dengan mencari data subyektif maupun obyektif, seperti dibawah ini :
Ibu menyampaikan kalau baru Adanya nyeri ringan pada salah satu
melahirkan hari yang lalu lobus payudara, yang diperberat jika
Mengeluh payudaranya terasa bayi menyusui.
berat dan sakit Teraba keras dan tampak memerah
Tidak berani untuk meneteki Permukaan kulit dari payudara yang
bayinya terkena infeksi juga tampak seperti
Badan terasa demam seperti pecah-pecah
hendak flu : nyeri otot, sakit Peningkatan suhu yang cepat dari (39,5
kepala, keletihan – 40 oC)
Nadi kecil dan cepat
Mengigil
Malaise umum, sakit kepala
Nyeri hebat, bengkak, inflamasi, area
payudara keras
PENATALAKSANAAN
MASTITIS
Dimulai dengan memperbaiki teknik menyusui ibu untuk aliran ASI yang baik
dengan lebih sering menyusui dimulai dari payudara yang bermasalah.
Bila ibu merasa sangat nyeri, menyusui dimulai dari sisi payudara yang sehat,
kemudian sesegera mungkin dipindahkan ke payudara bermasalah, bila
sebagian ASI telah menetes (let down) dan nyeri sudah berkurang.
Posisikan bayi pada payudara, dagu atau ujung hidung berada pada tempat
yang mengalami sumbatan agar membantu mengalirkan ASI dari daerah
tersebut.
Ibu yang tidak mampu melanjutkan menyusui harus memerah ASI dari
payudara dengan tangan atau pompa.
Pijatan payudara yang dilakukan dengan jari-jari yang dilumuri minyak atau
krim selama proses menyusui dari daerah sumbatan ke arah puting juga dapat
membantu melancarkan aliran ASI.
Konseling suportif
Memberikan dukungan,bimbingan.keyakinan kembali tentang menyusui
yang aman untuk diteruskan, bahwa ASI dari payudara yang terkena tidak
akan membahayakan bayi, serta payudara akan pulih bentuk maupun
fungsinya
Pengeluaran ASI yang efektif
Bantu ibu perbaiki kenyutan bayi pada payudara
Dorong untuk sering menyusui selama bayi menghendaki serat tanpa
batasan
Bila perlu peras ASI dengan tangan atau pompa atau botol panas sampai
menyusui dapat dimulai lagi
Terapi antibiotika, diindikasikan pada:
Hitung sel dan koloni bakteri dan biakan yang ada serta menunjukkan
infeksi
Gejala berat sejak awal
Terlihat putting pecah-pecah
Gejala tidak membaik setelah 12-24 jam setelah pengeluaran ASI
diperbaiki
Dan dapat diberikan antibiotika seperti: Antibiotika Beta-lakta-mase
Pengobatan simtomatik
Diterapi dengan anlgesik (mis: Ibuprofen, Parasetamol)
Istirahat atau tirah baring dengan bayinya
Penggunaan kompres hangat pada payudara
Yakinkan ibu untuk cukup cairan
Pendekatan terapeutik lain (misalnya penyinggiran pus, tindakan diit,
pengobatan herbal, menggunakan daun kol untuk kompres dingin
ABSES PAYUDARA
Lakukan rujukan untuk terapi bedah (pengeluaran pus dengan insisi dan
penyaluran)
Dukungan untuk menyusu