Meresensi Buku Pesantren Impian

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

MERESENSI BUKU PESANTREN IMPIAN

A. Resensi Buku

1. Judul Buku: Pesantren Impian

2. Nama Pengarang: Asma Nadia

3. Penerbit: AsmaNadia Publishing House

4. Kota Terbit: Depok

5. Tahun Terbit: 2014

6. Cetakan Buku: Cetakan kedelapan, Januari 2016

7. Ukuran Buku: 1,7 x 20 cm

8. Jumlah Halaman: 292 halaman

9. Nomor ISBN: 978-602-9055-29-0

B. Isi Buku

1. Isi Buku

Lima belas remaja putri dan putra dengan masa lalu kelam, menerima undangan
misterius untuk menetap di Pesantren Impian. Sebuah tempat rehabilitasi
disebuah pulau yang bahkan tak tercantum didalam peta. Seharusnya sederhana.
Siapa menduga bahwa berbagai kejadian menegangkan kemudian terjadi?

Permerkosaan yang menimpa gadis bernama Rini hingga harus menanggung


kehamilan yang tak dikehendaki. Tragedi yang menyisakan teka-teki, sebab
bayang kegelapan yang terlalu sempurna menutupi wajah lelaki biadab yang
melakukannya.

Kisah cinta yang tertunda, misteri si Gadis yang dicari-cari polisi, bahkan peristiwa
pembunuhan! Lalu, rahasia apa yang disembunyikan Teungku Budiman?

Jiwa-jiwa yang putus asa.


Mampukah Pesantren Impian menjadi jembatan hidayah bagi hati yang
sebelumnya tak pernah merindukan surge?

2. Kelemahan dan Keunggulan Buku

2.1 Kelemahan Buku

2.1.1 Adegan-adegan kekerasannya kurang seru. Saya berharap, adegan-adegan


kekerasan didalam novel pesantren Impian ini dapat mengagetkan pembaca
seperti pada adegan penyerangan terhadap santriwati

2.1.2 Kertas yang digunakan dalam novel buram, sehingga kurang menarik
perhatian pembaca.

2.1.3 Gambar yang ada dalam novel kurang banyak dan kurang menarik.

2.2 Keunggulan Buku

2.2.1 Disampaikan dengan bahasa yang sederhana, sehingga mudah dipahami


pembaca.

2.2.2 Sangat mengasyikkan, membuka lembar demi lembar dengan rsa penuh
penasaran.

2.2.3 Pesan-pesan yang hendak disampaikan pengarang mudah terbaca karena


pengarang begitu cerdas menuangkan setiap kejadian dalam karyanya yang dapat
membangun jiwa para pembaca agar dapat memperteguh iman.

C. Sinopsis

Bercerita tentang lima belas gadis cantik yang secara misterius mendapatkan
undangan misterius untuk pergi ke Pesantren Impian. Sebuah pondok kecil dan
didirikan oleh Gus Budiman. Pesantren ini bertujuan untuk memberikan
kesempatan kedua bagi siapa saja orang yang memiliki masa lalu yang gelap
untuk mencapai tujuannya.

Semua gadis rata-rata memiliki maslah tersendiri. Sissy seorang model seksi
datang bersama sahabatnya bernama Inong. Butet memiliki masalah tentang
kasus narkobanya. Sri memiliki masalah dengan skandal pelacurannya. Sementara
Rini yang dari luar terlihat lugu ternyata dia hamil diluar nikah. Selain mereka
masih banyak orang dengan sederet persoalan yang mereka hadapi. Termasuk
Eni, seorang polwan muda yang sedang meneliti kasus pembunuhan di Hotel
Crystal, dan mendapatkan petunjuk bahwa tersangkanya berada di Pesantren
Impian tersebut.

Tidak mudah mencairkan suasana yang kaku antara para santriwati yang tidak
pernah saling mengenal sebab masa lalu dan berbagai persoalan yang
menghampiri mereka yang sudah berkarat. Namun ada tiga orang yang selalu
menyemangati para santriwati yaitu Ustadz Agam dan Ustadzah Hanum serta
Umar, sosok laki-laki tampan yang misterius dan juga dekat dengan Gus Budiman.
Secara perlahan pintu hati mereka terbuka, mereka perlahan mengenal Islam
menjadi dalam. Bak pesantren itu adalah rumah kedua bagi mereka yang
menawarkan sejuk yang tak pernah mereka dapatkan.

Hingga suatu hari pesantren mulai diserang. Kematian-kematian para santriwati


yang aneh mulai terjadi. Penghuni pesantren mulai takut, keadaan semakin
mencekam. Apa yang terjadi? Siapa yang menyerang pesantren tersebut? Bisakah
Enid an kawan-kawan selamat dari serangan tersebut?

D. Daftar Pustaka

Nadia, Asma. 2014. Pesantren Impian. Depok: Asma Nadia Publishing


House.

E. Kesimpulan

Penulis meracik sebuah cerita dengan sangat seru! Begitu jeli


menyembunyikan si gadis pembunuh itu sebagai tokoh utama dalam novel ini.
Jadi, pembaca diajak untuk menemukan sendiri siapa nama asli dari pembunuh
itu. Letupan-letupan klimaks yang tak terduga, serta misteri-misteri kejadian yang
menimpa para santriwati, membuat novel ini begitu hidup. Selain itu bahasa yang
digunakan pun enak, dan tidak terjamah pada hal-hal yang vulgar. Novel ini
mengajarkan bahwa sebaik-baiknya seorang manusia di depan mata kita, dia pasti
punya aib dan kekurangan diri, besar atau kecil. Namun Allah yang Maha Menjaga
Rahasia begitu sempurna menyembunyikan aib itu di mata manusia lain. Jadi,
jangan heran ketika seorang yang anda kenal baik, dikemudian hari menjadi sosok
yang berdosa. Semoga kita menjadi lebih baik.

F. Saran

Sebaiknya alur ditambah liku-liku yang menambah emosi pembaca dan


meningkatkan minat baca. Dan usahakan pula untuk untuk menyajikan konflik
yang lebih bervariasi. Pembaca juga dituntut untuk mengambil segi positif yang
ada didalam novel.

Anda mungkin juga menyukai