Tune Up SPD Motor

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 39

Pengetahuan dasar kaburator sepedah motor

May 08, 2018


Iktisar bahan bakar sepedah motor

Sistem bahan bakar pada motor terdiri atas tangkai bahan bakar, tutup tangkai, katup bahan
bakar, saringan bahan bakar, saringan bahan bakar, kabel/saluran bahan bakar, karburator, dan
saringan udara

 Tangki bahan bakar adalah wadah penampungan dan penyimpanan bahan bakar.
 Tutup tangki bahan bakar tutup ini mencegah masuknya air dan material asing lainya
kedalam tengki bahan bakar dan juga berfungsi menyamakan tekanan udara yang ada di
dalam tengkidengan tekanan atmosfir.
 Saringan bahan bakar koponen ini mencegah material asing masuk ke kaburator.
 Katup bahan bakar katup bertugas mengatur pasukan bahan bakar dari tengki ke
karburator.
 Saluran selang bahan bakar merupakan saluran tempat mengalirnya bahan bakar dari
tangki ke karburator.
 Karburator koponen yang menycapur bahan bakar dengan udara dengan berbadingan
komposisi tentu dan menyalurkan ke mesin.
 Saringan udara bertugas untuk memberikan udara bersih kedalam ruangan bakar.

Pengertian dan Fungsi Karburator.

Karburator merupakan bagian terpenting dari sepeda motor. sebelum masa ini Hampir semua
sepeda motor menggunakan karburator karena umumnya sepeda motor menggunakan bensin
sebagai bahan bakar. tetapi karena perkembangan teknologi, saat ini semua motor baru sudah
menggunakan teknologi injeksi untuk sistem penyemprotan bahan bakar nya.

karburator berfungsi untuk mencampur bahan bakar dan udara. karena itu karburator yang baik
harus mampu membuat gas yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan mesin.
Untuk mendapatkan pembakaran sempurna di butuhkan perbandingan mesin dan udara dalam
pencampuran gas, menurut teori adalah 1:15 artinya 1 gram bensin di campur dengan 15 gram
udara. Apabila perbandingan campurannya lebih dari 1:15 misal 1:18 dikatakan campuran
miskin. dan apabila 1:12 di katakan campuran kaya.

Komponen karburator dan Fungsinya:

1. Mangkok Karburator ( float chamber ) Berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu
belum digunakan.
2. Klep / Jarum Pelampung Berfungsi untuk mengatur masuknya bensin kedalam mangkok
karburator.
3. Pelampung ( float ) Berfungsi untuk mengatur agar tetapnya bahan bakar didalam
mangkok karburator.
4. Skep / Katup gas Berfungsi untuk mengatur banyaknya gas yang masuk kedalam silinder.
5. Pemancar jarum ( main jet / needle jet ) Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu
motor digas besarnya diatur oleh terangkatnya jarum skep.
6. Jarum Skep / Jarum Gas ( Jet needle ) Berfungsi untuk mengatur besarnya semprotan
bensin dari main nozzle pada waktu motor di gas.
7. Pemancar Besar / induk ( main jet ) berfungsi untuk memancarkan bensin saat motor di
gas tinggi.
8. Pemancar Kecil / stasioner ( slow jet ). berfungsi untuk memancarkan bensin saat
stasioner.
9. Sekrup Gas / baut gas ( throttle screw ) berfungsi untuk setelan posisi skep sebelum di
gas.
10. skrup udara / baut udara ( air screw ) berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang
akan dicampur dengan bensin.
11. katup cuk ( choke valve ) berfungsi untuk menutup udara luar masuk ke karburator
sehingga gas menjadi kaya digunakan saat start awal.
Naah itulah fungsi karburator dan bagian-bagian di dalam nya. Selanjutnya kum3nBlog akan
menjelaskan cara menyetel karburator yang tepat.

Cara menyetel Rpm karburator:

 Panaskan motor kurang lebih 2 menit.


 Putar penyetel langsam yang ada dikarburator pada sebelah kiri motor hingga putaran
mesin menengah atau kira-kira 4000 RPM.
 Langkah berikutnya menyetel skrup udara yang ada di bagian bawah pada karburator
dengan menggunakan alat Obeng (-) kecil.
 Besarnya stelan angin adalah kurang lebih antara 2–3 putaran untuk motor sport. (putar
kekanan mentok putaran 360 derajat dan kembalikan kekiri hingga 2 – 3 putaran sampe
ke temu putaran mesin yang paling stabil). Sedangkan untuk motor cub anda putar setelan
angin ± 1,5 putaran, lalu untuk motor matic putar setelan angin 2,5 putaran.
 Kemudian kecilkan RPM dengan memutar baut penyetel langsam kekiri hingga
ditemukan 1200 - 1300 RPM, dengan melihat jarum penunjuk pada Tachometer.
 Jika anda tidak mempunyai alat Tachometer, coba anda berpatokan dari lampu depan.
Caranya anda nyalakan lampu depan dan cari RPM yang menurut anda sudah stabil dan
lihat pada sorot lampu apabila sorot sudah stabil maka sudah cukup.

Kendala yang dihadapi saat menyetel langsam :

 Mesin tersendat-sendat (tidak bisa stabil).


 Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang
dengan baik.
 Ukuran Main jet dan slow jet tidak berubah ( sesuai dengan standar ) apabila tidak sesuai,
maka bisa susah langsam, karena campuran Bahan bakar tidak tepat.
 Periksa apakah ada kebocoran udara pada karburator dan intake manifold.
 Putaran mesin turun terlalu lama (nggereng).
 Periksa kemungkinan baut karburator masih kendor, sehingga ada kebocoran udara.
 Periksa kedudukan jarum skep & skep sudah tepat dan tidak macet/seret pada saat balik.
 Periksa per skep mungkin sudah lemah.
 Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang
dengan baik.
 Periksa, kemungkinan Bahan bakar bercampur dengan air.
 Knalpot nembak-nembak setelah gas ditarik.
 Periksa lubang main jet dan Pilot jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang
dengan baik.
 Periksa tidak ada kerusakan pada seal(karet) pada stelan angin, dengan membuka dan
melepas skrup setelan angin dari karburator.
 Periksa dan pastikan bahwa skrup stelan angin tidak cacat (ujung yang lancip pada stelan
angin tidak patah).

Bagaimana lur, apa bisa di pahami penjelasan tentang karburator nya, jika masih bingung bisa
tanyakan di kolom komentar, semoga bermanfaat. Maturswun.
Sistem pendinginan

Pengertian dan Fungsi Karburator.

Karburator merupakan bagian terpenting dari sepeda motor. sebelum masa ini Hampir semua
sepeda motor menggunakan karburator karena umumnya sepeda motor menggunakan bensin
sebagai bahan bakar. tetapi karena perkembangan teknologi, saat ini semua motor baru sudah
menggunakan teknologi injeksi untuk sistem penyemprotan bahan bakar nya.

karburator berfungsi untuk mencampur bahan bakar dan udara. karena itu karburator yang baik
harus mampu membuat gas yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan mesin.

Untuk mendapatkan pembakaran sempurna di butuhkan perbandingan mesin dan udara dalam
pencampuran gas, menurut teori adalah 1:15 artinya 1 gram bensin di campur dengan 15 gram
udara. Apabila perbandingan campurannya lebih dari 1:15 misal 1:18 dikatakan campuran
miskin. dan apabila 1:12 di katakan campuran kaya.

Komponen karburator dan Fungsinya:

1. Mangkok Karburator ( float chamber ) Berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu
belum digunakan.
2. Klep / Jarum Pelampung Berfungsi untuk mengatur masuknya bensin kedalam mangkok
karburator.
3. Pelampung ( float ) Berfungsi untuk mengatur agar tetapnya bahan bakar didalam
mangkok karburator.
4. Skep / Katup gas Berfungsi untuk mengatur banyaknya gas yang masuk kedalam silinder.
5. Pemancar jarum ( main jet / needle jet ) Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu
motor digas besarnya diatur oleh terangkatnya jarum skep.
6. Jarum Skep / Jarum Gas ( Jet needle ) Berfungsi untuk mengatur besarnya semprotan
bensin dari main nozzle pada waktu motor di gas.
7. Pemancar Besar / induk ( main jet ) berfungsi untuk memancarkan bensin saat motor di
gas tinggi.
8. Pemancar Kecil / stasioner ( slow jet ). berfungsi untuk memancarkan bensin saat
stasioner.
9. Sekrup Gas / baut gas ( throttle screw ) berfungsi untuk setelan posisi skep sebelum di
gas.
10. skrup udara / baut udara ( air screw ) berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang
akan dicampur dengan bensin.
11. katup cuk ( choke valve ) berfungsi untuk menutup udara luar masuk ke karburator
sehingga gas menjadi kaya digunakan saat start awal.

Naah itulah fungsi karburator dan bagian-bagian di dalam nya. Selanjutnya kum3nBlog akan
menjelaskan cara menyetel karburator yang tepat.

Cara menyetel Rpm karburator:

 Panaskan motor kurang lebih 2 menit.


 Putar penyetel langsam yang ada dikarburator pada sebelah kiri motor hingga putaran
mesin menengah atau kira-kira 4000 RPM.
 Langkah berikutnya menyetel skrup udara yang ada di bagian bawah pada karburator
dengan menggunakan alat Obeng (-) kecil.
 Besarnya stelan angin adalah kurang lebih antara 2–3 putaran untuk motor sport. (putar
kekanan mentok putaran 360 derajat dan kembalikan kekiri hingga 2 – 3 putaran sampe
ke temu putaran mesin yang paling stabil). Sedangkan untuk motor cub anda putar setelan
angin ± 1,5 putaran, lalu untuk motor matic putar setelan angin 2,5 putaran.
 Kemudian kecilkan RPM dengan memutar baut penyetel langsam kekiri hingga
ditemukan 1200 - 1300 RPM, dengan melihat jarum penunjuk pada Tachometer.
 Jika anda tidak mempunyai alat Tachometer, coba anda berpatokan dari lampu depan.
Caranya anda nyalakan lampu depan dan cari RPM yang menurut anda sudah stabil dan
lihat pada sorot lampu apabila sorot sudah stabil maka sudah cukup.

Kendala yang dihadapi saat menyetel langsam :

 Mesin tersendat-sendat (tidak bisa stabil).


 Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang
dengan baik.
 Ukuran Main jet dan slow jet tidak berubah ( sesuai dengan standar ) apabila tidak sesuai,
maka bisa susah langsam, karena campuran Bahan bakar tidak tepat.
 Periksa apakah ada kebocoran udara pada karburator dan intake manifold.
 Putaran mesin turun terlalu lama (nggereng).
 Periksa kemungkinan baut karburator masih kendor, sehingga ada kebocoran udara.
 Periksa kedudukan jarum skep & skep sudah tepat dan tidak macet/seret pada saat balik.
 Periksa per skep mungkin sudah lemah.
 Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang
dengan baik.
 Periksa, kemungkinan Bahan bakar bercampur dengan air.
 Knalpot nembak-nembak setelah gas ditarik.
 Periksa lubang main jet dan Pilot jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang
dengan baik.
 Periksa tidak ada kerusakan pada seal(karet) pada stelan angin, dengan membuka dan
melepas skrup setelan angin dari karburator.
 Periksa dan pastikan bahwa skrup stelan angin tidak cacat (ujung yang lancip pada stelan
angin tidak patah).

Bagaimana lur, apa bisa di pahami penjelasan tentang karburator nya, jika masih bingung bisa
tanyakan di kolom komentar, semoga bermanfaat. Maturswun.
bermacam-macam jenis kendaraan mempuyai peyusunan sistem pendinginan yang berbeda,tapi secara
prinsip,mempunyai komponen-komponen yang sama untuk mengoperasikan sistem.

1. coolant: cairan yang mesin.sebuah larutan campuran yang dinamain LLC (long life coolant)
dipakai.
2. Pipa/slang besar /slang kecil air:saluran lintasan untuk coolant.
3. tangki penyimpanan:menyimpan coolant untuk sementara setelah ia memuai akibat panas
mesin.
4. Radiator:menurunkan suhu coolant.
5. Radiator fan:mempertahankan tekanan agar konstan pada lintasan pendinginan .
6. Cooling fan:meningkatkan efek pendingin dari radiator.
7. Pompa air:memompa coolant
8. Thermostat:mempertahankan suhu mesin pada tingkat yang di tentukan sebelumnya.
9. Fan switch:mendeteksi suhu coolant dan menghidupkan/mematikan coolant fan.

*Fungsi coolant dan masing-masing komponen

=>COOLANT

Coolant adalah campuran dari fluida radiator dan air suling.

coolant diperlukan untuk

 Mendinginkan mesin
 menaikkan titik mendidih
 menurunkan titik membeku
 mencegah karat pada bagian dalam mesin

*Pipa air/slang air/slang kecil air(water pipe/hose/tube)

Pipa air/slang air/slang kecil air berfungsi sebagai hubungan antara mesin dan sistem pendinginan,slang
air kecil(water tube)dibuat dari karet sintetis yang tahan suhu tinggi.slang besar air(water hose)di buat
dari karet sintetis yang tahan suhu tinggi dan tekanan tinggi.
*Tangki penyimpanan (reservoir tank)

Cairan pendinginan memuai suatu dipanaskan.tekanan didalam lintasan pendiginan bertambah suatu
suhu coolant naik.suatu ini terjadi ,radiator cap memungkinkan sebagian coolant untuk melalui sphon
tube (slang penyodotan) dan mengalir ke dalam tangki penyimpanan

Coolant yang telah mengalir ke dalam tangki penyimpanan akan kembali ke dalam radiator setelah
tekanan di dalam lintasan pendinginan berkurang.

Tinggi permukaan coolant dapat di periksa dengan tanda-tanda UPPER dan LOWER pada tangki
peyimpanan.

*Radiator

Radiator melepaskan panas coolant yang telah mendinginkan mesin ke dalam atmosfir
*Radiator cap

Radiator cap bukan hanya mencegah kebocoran coolant,akan tetapi juga berfungsi sebagai klep
bertekanan (pressure valve) untuk menaikan titik mendidih coolant.klep bertekanan merapatkan dan
menaikan tekanan dari lintasan pendinginan jika tekanan pada lintasan pada pendinginan di bawah nilai
yang di tentukan sebelumnya.oleh karena itu,pelepasan radiator cap dengan mesin dalam keadaan
panas adalah sangat berbahaya oleh karena coolant yang panas dapat meyebur keluar.

*Cooling fan

Cooling fan menurunkan suhu coolant.

pada pegendaraan normal,udara mengalir melalui permukaan radiator dan mesin mendapatkan
pendinginan yang cukup,akan tetapi,pada pegoprasian mesin tertentu seperti suwaktu berhenti,suhu
coolant akan naik dengan lebih mudah.cooling fan mengalir udara melalui radiator dan menurunkan
suhu coolant di dalam radiator,beberapa cooling fan dijalankan oleh listrik dan di lengkapi dengan fan
switch*(saklar kipas angin).
 Fan switch

Fan switch mendeteksi suhu coolant pada radiator dan menghidupkan atau mematikan cooling
fan bergantung pada suhu coolant.

*Pompa air

Pompa air menaikan tekanan coolant dan megirimkannya kedalam mesin.pompa air di kontruksi
sedemikian sehingga sewaktu impeller berputar,coolant terkena gaya santrifugal yang menaikan
tekanannya,poros pompa air di lengkapi dengan mechanical seal dan oil seal untuk meraapatkan coolant
dan oil mesin.

*Thermostat valve

Themostat valve memindahkan lintasan sirkulasi coolant tergantung pada suhu coolant agar supaya
suhu coolant dapat di pertahankan pada tingkat yang sesuai.
[Hubungan antara suhu coolant dengan lintasan sirkulasi]

Suwaktu suhu coolant rendah,seperti segera setelah mesin di hidupkan,coolant bersirkulasi antara
cylinder head dan cylinder block.sewaktu suhu coolant naik,termostat valve beroprasi sehingga coolant
bersirkulasi melalui radiator.

[Prinsip pegoprasian thermostat valve]


Lilin tertutup rapat di dalam thermostat valve, klep-klep ini berkerja melalui pemuaian dan peyusutan
lilin ini sewaktu suhu coolant mengalami perubahan , Uraian berikut ini menjelaskan bagaimanan
thermostat valves yang khas beroperasi.

=>Jenis 1

Suwaktu suhu coolant rendah,gaya pegas bertindak pada valves(pellet),dan valve tidak bergerak ,setelah
suhu coolant bertambah ,lilin yang memuai secara berangsur mendorong dan memperpendek pegas,
sehingga valve bergerak

=>Jenis 2

Suwaktu suhu coolant rendah,gaya pegas bertindak pada valves sehingga valve tidak bergerak, sewaktu
suhu coolant bertambah, lilin yang memuai mendorong spindle melalui fluid medium, Akan tetapi, oleh
karena splindle ada kontak dengan rangka, maka pellet menurun, sehingga valve membuka.

*Pemeriksaan sistem-sistem pendinginan air

Pemeriksaan sistem pendinginan termasuk pemeriksaan tinggi permukaan coolant, pemeriksaan


terhadap kebocoran coolant, dan pemeriksaan slang besar (hose) dan slang kecil (tube)

*pemeriksaan tinggi permukaan coolant

1. Letakkan kendaraan pada standar tengah di atas permukaan mendatar


2. Panaskan mesin
3. Periksalah tinggi permukaan di dalam tangki peyimpan secara visual. tinggi permukaan coolant
adalah normal apabila ia berada di antara permukaan coolant adalah normal apabila ia berada
di antara tanda-tanda UPPER dan LOWER
4. Periksa tinggi permukaan coolant dan tambahkan coolant apabila tinggi permukaan coolant di
dalam tangki penyimpanan berada di bawah tanda permukaan LOWER, jika tinggi permukaan
coolant berada pada atau di atas tanda permukaan UPPER, keluarkan sebagian coolant dari
tangki penyimpanan.

*Penambahan coolant

Setelah memeriksa tinggi permukaan coolant, tambahkan coolant jika tinggi permukaan coolant di
bawah tanda permukaan LOWER

Tambahkan coolant pada tangki peyimpanan, pakailah coolant yang di tentukan di dalam buku pedoman
reperasi.

1. Lepaskan part luar sehingga coolant dapat di tambahkan tanpa rintangan


2. Buka tutup tangki penyimpanan dan tambahkan coolant sampai tinggi permukaan coolant berda
di antara tanda-tanda permukaan LOWER dan UPPER
3. Periksa tengki permukaan coolant sekali lagi dan periksa bahwa tinggi permukaan coolant
berada di antara garis-garis permukaan LOWER dan UPPER

*Pemeriksaan terhadap kebocoran coolant

1. Lepaskan part luar sehingga radiator tampa seluruhnya.


2. periksalah secara visual terhadap kebocoran coolant.

(A).Tangki peyimpanan

 kebocoran akibat retak-retak pada tangki

(B).Siphon tube

 kebocoran retak-retak pada tube

(C).Radiator cap

 kebocoran dari permukaan ratapan

(D).Radiator

 kebocoran dari sambungan selang


 kebocoran dari baut pembuangan
 kebocoran dari sirip
 kebocoran dari sambungan (antara sirip dan inti atas,dan antara sirip dan intin bawah)

(E).Thermostat

 kebocoran dari sambungan pompa air


 kebocoran dari main unit dan sambungan cover

(F).Pompa air

 kebocoran dari water pump air


 kebocoran dari sambungan yang di pasang dengan baut
 kebocoran dari mechanical seal *

(G).Slang air

 kebocoran dari sambungan slang


 kebocoran dari retak-retak pada slang

(H).Pipa air

 kebocoran dari sambungan slang


 kebocoran dari retak-retak atau kebocoran pada pipa
 kebocoran dari sambungan yang di cetak

(I).Cylinnder head

 kebocoran dari retak-retak dan sebagianya


 kebocoran dari permukaan penyatuan gasket
*pemeriksaan terhadap kebocoran coolant dari machanical seal dari pompa air*

Mechanical seal mencegah kebocoran dari sejumlah besar coolant,tetapi kontruksinya tidak menutup
rapat coolant seluruhnya. Bahkan dalam keaadan normal, sejumlah kecil coolant dapat bocor keluar,
Bahkan walaupun ada tanda-tanda kebocoran di sekitar lubang pembuangan, mechanical saeal adalah
normal jika tidak ada kebocoran coolant sewaktu mesin dalam keaadan hidup.

mechanical seal melumasi permukaan luncur dan menutup rapat coolant pada waktu yang sama dengan
membentuk selaput tipis coolant. Bahkan walaupun ada tanda- tanda kebocoran kecil coolant di sekitar
lubang pembuangan, mechanical seal berfungsi normal.

*pemeriksaan hoses/tube

Pastikan bahwa tidak ada hose (slang-slang)atau tube (slang kecil) yang memlintir atau patah. jika patah
atau memlintir, hose atau tube tidak dapat memenuhi fungsinya, mengakibatkan gangguan kerja.

Pada waktu yang sama, periksa sejauh mana hose dan tube telah memburuk kondisinya.Hose dan tube
dapat mengeras atau retak-retak setelah di pakai lama. Mereka harus di ganti tergantung sejauh mana
mereka telah memburuk kondisinya.

*Siphon tube/overflow tube yang tertekuk

Jika volume coolant bertambah atau berkurang akibat perubahan pada suhu coolant,maka dapat terjadi
nganguan kerja

gambar

[Pemeriksaan bahwa pita penjepit slang air telah di kencangkan dengan benar]

Sewaktu memeriksa selang air periksa kekencangan pita penjepit slang air, pita penjepit slang air di
anggap telah di kencangkan dengan benar jika di keliling pita penjepit slang air kira-kira sama dengan
diameter luar slang air

gambar
*Pembersihan dan perbaikan sirip radiator

Sirip radiator yang berdebu,berubah bentuk atau rusak mengurangi ujuk kerja pendingin an, dan
mengakibatkan overheating.

Bersihkan debu pada sirip dengan mengunakan udara kompresor atau air. jika sirip berubah
bentuk,perbaikilah dengan obeng.

*Pasang part luar yang telah di lepaskan pada posisi-posisi mereka yang semula.

PEMERIKSAAN KLEP

*Garis- garis besar mekanisme pengerak klep

Perputaran crankshaft di teruskan ke cramshaft melalui roda gigi reduksi (timming sprocket dan cam
sprocket) dan cham cain. pergerakan perputaran ini menyebabkan bahwa masing- masing rocket arm
mendorong terhadap valve stem, yang seterusnya mengakibatkan terbuka dan tertutup klep
*Jarak renggang klep

Antara ujung valve stem sekrup peyetel tappet ada jarak renggang, jarak renggang ini dinamakan jarak
renggang klep. ia memberikan tempat bagi ekspansi thermal klep dan komponen yang berhubungan dan
memungkinkan klep untuk menutup dengan rapat untuk merapatkan ryang pembakaran.
*Fungsi-fungsi komponen

Banyak komponen mekanisme penggerakan klep tergabung di dalam cylinder head. Oleh karena
cylinder head terus menerus terkena suhu dan tekanan tinggi,ia di buat dari logam campuran
alumanium yang mempunyai konduktivitas thermal yang baik sekali untuk mendapatkan efesiensi
pendiginan yang lebih baik.Cylinder head mempuyai lubang pemasukan untuk menghisap campuran
udara dan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran dan lubang pembuangan untuk megeluarkan gas
hasil pembakaran ke dalam pipa knalpot. lubang pemasukan dan pembuangan pada bagian atas ruang
pembakaran di buka dan di tutup oleh klep. pegerakan bolak-balik klep memungkinkan induksi
campuran udara atau bahan bakar,perapatan ruang pembakaran,dan pegeluaran gas pembuangan.

Gambar di bawah ini memperlihatkan konfigurasi OHC.

konfigurasi cylinder head

*Perputaran crankshaft dan camshaft


Timming sporcket di pasang pada crankshaft dan cam sporket pada crankshaft.kedua sporcket ini di
hubungkan dengan cam chain, jumlah gigi pada cam sporcket adalah dua kali jumlah gigi dari timing
sprocket.

Oleh karena itu,pada mesin empat langkah, camshaft berputar sekali semetara crankshaft berputar dua
kali.Ini memungkinkan terjadinya langkah-langkah pemasukan, kompressi, pembakaran(daya)dan
pembuangan.

*Penggerakan cam dan rocker arm

Camshaft mempuyai cam (bubungan)berbentuk telur padanya, major axis dari masing-masing cam
adalah lebih panjang dari pada minor axis.Sewaktur cam berputar,rocket arm di dorong ke atas sesuai
dengan perbedaan antara kedua axis(yang menimbulkan pengangkatan kleb).Masing-masing rocker arm
di pasang pada sebuah poros rocker arm dengan mana ia di hubungkan pada cylinder head. Sewaktu
cam berputar, rocker arm di dorong ke atas,sehingga ia berputar di sekitar poros rocker arm,yang
merupakan poros perputaran.

Cara Pemeriksaan Baterai (Accu)

juan
Baterai atau accu pada kendaraan merupakan sumber listrik pada rangkaian
kelistrikan di kendaraan. Saat mesin akan dihidupkan maka baterailah yang mensuplai
arus ke motor stater, dan setelah mesin sudah hidup maka altenator akan mengisi
kembali arus pada baterai.

Sehingga tanpa adanya baterai maka kendaraan khususnya mobil tidak akan dapat
menyala karena untuk menghidupkan kendaraan ini menggunakan elektrik starter.

Penggunaan baterai secara terus-menerus akan mengakibatkan penurunan


kemampuan baterai sehingga pada baterai perlu dilakukan pemeriksaan.

Baca juga : Fungsi baterai (accu)

Pemeriksaan baterai berguna untuk mengetahui kondisi baterai apakah masih baik atau
sudah buruk, adapaun pemeriksaan pada baterai dibagi menjadi dua yaitu pemeriksaan
secara visual dan pemeriksaan baterai dengan alat ukur.
Pemeriksaan baterai secara visual
1. Pemeriksaan kondisi dari kotak baterai
Pemeriksaan secara visual yang pertama adalah pemeriksaan kondisi dari kotak
baterai. Kotak baterai merupakan bagian paling luar baterai dan dapat langsung dilihat
kondisinya secara langsung.

Kotak baterai yang masih normal bentuknya masih rata dan lurus, tidak
menggelembung, tidak ada keretakan pada kotak baterai dan tidak terjadi kebocoran
pada kotak baterai. Sehingga bila ditemui baterai kondisi kotak baterai yang tidak
normal misalnya ada yang retak atau bocor atau tidak rata atau menggelembung maka
lakukan penggantian baterai.

2. Pemeriksaan terminal baterai


Pemeriksaan secara visual yang kedua adalah melakukan pemeriksaan terminal baterai
terhadap kerusakan atau kotoran. Baterai yang sering digunakan maka lama-kelamaan
juga akan berdampak pada terminal baterai yaitu terminal baterai menjadi kotor.

Terminal baterai dapat menjadi kotor karena debu yang menembel pada terminal atau
karena terjadinya reaksi kimia yang memungkinkan pada terminal terjadi proses
oksidasi. Jika terminal baterai kotor maka lakukan pebersihan terminal karena terminal
yang kotor akan menambah hambatan arus untuk mengalir.

Jika terminal mengalami oksidasi (muncul bintik-bintik putih) dapat dibersihkan


menggunakan air panas yang disiramkan ke terminal-terminal baterai tersebut
kemudian lap sampai bersih.

Selain itu periksa kondisi terminal dari kerusakan (ada bagian yang patah atau tidak),
karena jika terminal rusak nanti akan membuat klem pada terminal tidak kencang.

3. Pemeriksaan jumlah elektrolit


Pemeriksaan secara visual yang ketiga adalah pemeriksaan jumlah elektrolit di dalam
baterai (hanya berlaku untuk baterai basah). Tinggi elektrolit dalam baterai dapat
diketahui dengan melihat tinggi permukaan elektrolit dengan batas atas atau batas
bawah pada kotak baterai.

Jumlah elektrolit pada baterai harus sesuai isinya, jangan sampai berlebih dan jangan
sampai kurang. Cara untuk mengetahui jumlah elektrolit itu tepat adalah tinggi
permukaan elektrolit harus berada diantara tanda lower level dan upper level (batas
bawah dan batas atas).

Jika tinggi permukaan elektrolit berada di atas tanda upper maka jumlah elektrolit terlalu
banyak sehingga harus dikurangi, namun bila tinggi elektrolit dibawah tanda lower maka
jumlah elektrolit di dalam baterai kurang. Jika kurang maka perlu ditambahan,
penambahan ini menggunakan air suling.

4. Pemeriksaan tutup baterai dan saluran ventilasi


Pemeriksaan secara visual keempat adalah memeriksa tutup baterai dan saluran
ventilasi pada tutup baterai. Pada tutup baterai terdapat lubang ventilasi yang berfungsi
untuk mengeluarkan gas hasil reaksi kimia saat proses pengisian dan proses
pengosongan.

Jika lubang ventilasi ini tersumbat maka dapat mengakibatkan gas hasil proses kimia
tersebut tidak dapat keluar dari kotak baterai yang nantinya dapat menyebabkan kotak
baterai melembung. Sehingga selalu pastikan bahwa lubang ventilasi pada tutup baterai
jangan sampai tersumbat.

Selain itu pengecekkan kekencangan pemasangan tutup baterai juga harus diperiksa,
jangan sampai tutup baterai kendor yang nantinya dapat menyebabkan elektrolit
tumpah.

Pemeriksaan baterai menggunakan alat ukur


1. Pemeriksaan tegangan pada baterai
Pemeriksaan dengan menggunakan alat ukur yang pertama adalah pemeriksaan
tegangan baterai. Tegangan baterai dapat diperiksa menggunakan alat volt meter atau
bisa menggunakan multimeter/ multitestes pada skala volt.

Pemeriksaan tegangan menggunakan multimeter dilakukan dengan cara :

1. Set 0 multimeter, pastikan jarum pada posisi “0”.


2. Putar selektor pada skala DC Volt, arahkan pada angka tegangan diatas dari
tegangan baterai (diatas 12 V).
3. Pasangkan probe merah ke terminal positif baterai dan probe hitam ke terminal
negatif baterai.
4. Baca ukuran baterai.

Tegangan baterai yang baik yaitu menunjukkan angka 12 volt atau diatasnya. Bila
tegangan baterai kurang maka ada kemungkinan baterai butuh di charger atau baterai
sudah rusak.

2. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai


Pemeriksaan dengan menggunakan alat ukur kedua yaitu pemeriksaan berat jenis
baterai (pada baterai basah). Pemeriksaan berat jenis dapat menggunakan hydrometer.

Cairan elektrolit akan bereaksi secara kimia saat terjadinya pengosongan atau
pengisian listrik.

Nilai berat jenis elektrolit baterai diperiksa pada tiap-tiap selnya. Jika baterai baik
(kondisi terisi) maka akan menunjukkan berat jenis sekitar 1,25 sampai 1,27.
Begini Cara Memeriksa dan Merawat Aki Motor
Santo Evren Sirait, Jurnalis · Rabu 23 Maret 2016 20:20 WIB

 Share on Facebook
 Share on Twitter
 whatsapp
 Share on mail
 copy link

Ilustrasi, charge aki (Foto: Motorcycle)

 Share on Facebook
 Share on Twitter
 whatsapp
 Share on mail
 copy link
 0TOTAL SHARE

AAA

0 Komentar

JAKARTA - Aki atau dikenal juga dengan baterai pada sepeda motor harus rutin dirawat.
Walaupun posisinya tersembunyi di bawah jok dan di dekat mesin, namun perannya tidak bisa
diabaikan. Tanpa aki, sepeda motor tidak bisa di-starter elektrik atau komponen kelistrikan
lainnya tidak akan bekerja maksimal.

Aki harus dirawat secara berkala agar dayanya tidak menurun, apalagi aki basah. Marsudi, dalam
bukunya 'Teknisi Otodidak Sepeda Motor' mengungkap cara memeriksa dan merawat aki motor.
Berikut ulasannya:

1. Periksa tinggi elektrolit. Elektrolit harus berada pada ketinggian yang tepat, yaitu 10-15
milimeter atau antara upper dan lower. Apabila tingginya kurang dari tanda itu, tambahkan air
aki secukupnya. Jangan menggunakan accu zuur atau air biasa (air hujan, air ledeng, dan air
sumur).

2. Periksa tegangan aki dengan volt meter atau cell tester dan periksa berat jenis elektrolit aki
dengan hydrometer. Pada aki yang terisi penuh, perbedaan tegangan antara kutub-kutub setiap
sel adalah 2,2 volt, berat jenis elektrolit 1,26-1,28 pada suhu 20 derajat Cecius.

3. Apabila aki digunakan terus-menerus dan banyak mengeluarkan arus listrik maka perbedaan
tegangan antara kutub-kutub tiap sel akan semakin berkurang. Berat jenis larutan elektrolit juga
berkurang. Bila tegangan antara kutub-kutub aki setiap sel turun sampai 1,75 volt maka berat
jenis elektrolit akan turun sampai 1,12. Kondisi aki tersebut disebut kosong sehingga harus
distrum dengan baterai charger.

Marsudi mencontohkan sepeda motor menggunakan aki 12 volt 0,25 AH maka harus distrum
selama 10 jam hingga berat jenis elektrolitnya menjadi 1,26-1,28 pada suhu 20 derajat Celcius.
Bila selnya rusak maka aki tidak dapat menyimpan arus listrik. Meski di-charger lama, tegangan
aki akan tetap rendah. Bila demikian aki tersebut harus diganti dengan yang baru.

(ton)
Diharapkan dengan dilakukannya tune upberkala dengan baik, maka
akan diperoleh :
1) Usia komponen/kendaraan lebih lama
2) Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis
3) Tenaga mesin optimal
4) Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.

Prosedur Tune UpSepeda Motor


Uraian rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap melaksanakan tune up
sepeda motor adalah sebagai berikut :
1) Bagian Mesin
a) Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
b) Membersihkan saringan udara
c) Membersihkan saringan bahan bakar
d) Memeriksa dan menyetel busi
e) Membersihkan karburator
f) Menyetel katup
g) Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin
h) Menyetel kebebasan kopling
2) Bagian Kelistrikan
a) Memeriksa dan merawat baterai
b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu
kepala, lampu rem, lampu indikator)
3) Bagian Chasis
a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda
c) Memeriksa kekocakan poros kemudi
d) Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban
e) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut
rangka, baut pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi, dsb)

Uraian Pelaksanaan Tune UpSepeda Motor


1) Bagian Mesin
a) Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
Pemeriksaan jumlah oli pelumas mesin melalui stickoli,
jumlah/tinggi permukaan oli harus berada di antara tanda batas
atas dan batas bawah pada stickoli.
Gambar 1. Memeriksa Pelumas Mesin
Oli pelumas harus diganti apabila :
(1) Kekentalan/viskositas rendah/encer
(2) Jumlah oli kurang
(3) Warna oli berubah drastis/jarak tempuh sudah terpenuhi.
Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50
dengan API SE/SF. Jumlah oli 0,8 – 1,5 ltr, tergantung spesifikasi
motornya. Saat melakukan pembongkaran ataupun turunmesin,
jumlah oli yang diisikan ditambah 20% dari jumlah p enggantian
oli pada kondisi normal. Misalnya pada saat penggantian oli
normal 0,8 ltr, maka saat turun mesin oli pelumas diisi kembali
sebanyak 1 ltr.
b) Membersihkan saringan udara
Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda
motor, yaitu : (1) Saringan udara tipe kertas, dan (2) Saringan
udara tipe busa/spon.

(1) Saringan udara tipe kertas


Saringan udara tipe kertas yang kotor cukup dibersihkan saja,
namun apabila elemen saringan telah tersumbat maka
saringan harus diganti. Cara pembersihan saringan udara tipe
kertas adalah dengan menggunakan udara bertekanan,
semprotkan udara bertekanan dari arah berkebalikan dengan
arah aliran udara kerja masuk ke silinder.

(2) Saringan udara tipe busa (spon)


Saringan udara tipe spon dapat dibersihkan dengan cara
dicuci menggunakan cairan pembersih yang tidak mudah
terbakar, kemudian diperas dan dikeringkan (cara memeras
tidak boleh dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak
tangan atau di genggam/dikepal kencang, agar elemen
saringan udara tidak sobek/rusak). Setelah kering, elemen
saringan udara direndam dalam minyak pelumas kemudian
dipe ras lagi untuk membuang kelebihan minyak dalam
elemen saringan udara.

c) Membersihkan saringan bahan bakar


Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan
udara bertekanan, namun apabila telah tersumbat maka saringan
bahan bakar harus diganti. Cara pembersihan saringan bahan
bakar adalah dengan cara menyemprot elemen saringanbahan
bakar menggunakan udara bertekanan. Arah semprotan udara
berlawanan dengan arah aliran bahan bakar supaya semua
kotoran terbuang keluar.
a. Saringan Kasa Pada Karburator b. Saringan Pada Saluran
d) Memeriksa dan menyetel busi
Melepas busi, kemudian memeriksa kondisi busi dari :
(1) Keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah
tidak layak digunakan dan harus diganti.
(2) Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda
telah aus busi harus diganti.
(3) Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang bakar
dengan memeriksa warna hasil pembakaran pada busi.

Keterangan :
1. Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu-abu. Kondisi
mesin normal dan penggunaan nilai panas busi yang tepat.
2. Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung insulator dan elektroda
akibat kebocoran oli pelumas ke ruang bakar atau karena penggunaan
oli pelumas yang berkualitas rendah.
3. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam disebabkan campuran
bahan bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan pengapian. Setel
ulang, apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas busi.
4. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam dan basah disebabkan
kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian.
5. Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan elektroda meleleh
disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating. Coba atasi dengan
menyetel ulang sistem pengapian, campuran bahan bakar & udara
ataupun sistem pendinginan. Apabila tidak ada perubahan, ganti busi
yang lebih dingin.
(4) Menyetel celah busi sesuai spesifikasi.
e) Membersihkan karburator
Membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan
dengan udara tekan, kemudian merakitnya kembali. Pada saat
membongkar dan membersihkan dengan udara bertekanan,
perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang.

f) Menyetel katup
Menyetel katup dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Membuka tutup katup dan tutup magnet
(2) Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan
poros engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir
langkah kompresi), dengan memeriksa tanda “T” magnet
tepat pada garis penyesuai pada blok magnet dan kedua
katup pada posisi tidak tertekan/bebas.
(3) Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge, alat
penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukandengan
terlebih dahulu mengendorkan mur kontra, kemudian
memasang feeler gaugedan memutar sekrup penyetel.
Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyeteldan
kencangkan mur kontra. Penyetelan celah katup tepat
apabila saat feeler gaugeditarik terasa agak seret namun
tidak sampai tergores.
(4) Memasang kembali tutup katup dan tutup magnet.
g) Menyetel karburator (campuran bahan bakar dan putaran
stasioner mesin)
Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat berikut ini
telah dipenuhi terlebih dahulu :
(1) Penyetelan katup sudah tepat.
(2) Penyetelan timing pengapian sudah tepat.
(3) Saringan udara dan saringan bahan bakar telah dibersihkan.
(4) Karburator telah dibersihkan.
(5) Mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan terlebih
dahulu).
Cara penyetelan karburator adalah sebagai berikut :
(1) Menghidupkan sepeda motor, mesin telah mencapai suhu
kerja.
(2) Sedikit menaikkan rpm mesin dengan cara memutar sekrup
ngatur rpm (stop screw). (±1700 rpm)
(3) Memutar sekrup penyetel udara (air screw) searah jarum
jam sampai rpm turun dan mesin hampir mati, kemudia n
(4) Memutar balik sekrup penyetel udara (berlawanan jarum
jam) perlahan-lahan sampai diperoleh rpm mesin yang
tertinggi dan stabil.
Atau apabila dihitung berdasarkan jumlah putarannya, total
putaran sekrup penyetel udara : ±1 ½ putaran (tipe Cub),
dan ±2 ½ putaran (tipe Sport).
(5) Menyetel sekrup pengatur rpm hingga putaran stasioner
mesin ±1400 rpm.
(6) Menyetel kelonggaran kabel gas.
h) Menyetel kebebasan kopling
Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, makasecara
berkala kopling harus disetel. Penyetelan kopling yang
dimaksudkan adalah penyetelan gerak bebas mekanisme
penggerak kopling, yang dibedakan menjadi dua tipe,yaitu : (1)
kopling manual (kopling tangan), dan (2) kopling otomatis
(tunggal dan ganda).
(1) Penyetelan gerak bebas pada kopling manual (kopling
tangan)
Langkah penyetelan :
(a) Mengendorkan mur pengunci (pada tuas kopling ataupun
pada kabel kopling).
(b) Memutar mur penyetel sampai diperoleh gerak bebas
tuas kopling yang tepat (±10 – 20 mm).
(c) Mengencangkan kembali mur pengunci.

(2) Penyetelan gerak bebas pada kopling otomatis (tunggal


maupun ganda)
Langkah Penyetelan :
(a) Mengendorkan mur pengunci,
Tune Up Sepeda Motor/SPD. OTO
(b) Memutar baut penyetel kopling (adjuster bolt) searah
putaran jam ±1 putaran, kemudian
(c) Putar balik baut penyetel kopling (berlawanan arah jarum
jam) sampai terasa ada sentuhan,
(d) Putar kembali baut penyetel kopling searah jarum jam
s/d. ¼ putaran,
(e) Menahan baut penyetel kopling, kemudian
mengencangkan mur pengunci.

2) Bagian Kelistrikan
a) Memeriksa dan merawat baterai
(1) Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai
harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila
cairan baterai berkurang, tambahkan air suling sampai batas
atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.
(2) Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan
baterai ideal adalah 1,260. Apabila kurang, maka baterai
perlu distrum (charged), sedangkan apabila berat jenis
cairan baterai berlebihan maka tambahkan air sulingsampai
mencapai berat jenis ideal.

(3) Pemeriksaan terminal baterai dan sekering. Terminalbaterai


yang kotor/berkarat harus dibersihkan dengan sikat dan air
hangat, apabila terminal kendor harus dikencangkan.
Berikan vetatau greasepada setiap terminal baterai untuk
meilindungi terminal baterai dari karat/penggaramanakibat
oksidasi.
(4) Pemeriksaan pipa/slang ventilasi baterai. Perhatikan
kerusakan pipa/slang ventilasi dari kebocoran, tersumbat
maupun kesalahan letak/jalur pemasangannya.

b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu


kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator, dsb)
(1) Menyalakan semua peralatan kelistrikan (bel, lampu tanda
belok, lampu kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator,
dsb) untuk memeriksa fungsinya.
(2) Menyetel tinggi lampu kepala.

3) Bagian Casis
a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
(1) Menekan pedal rem, memeriksa gerak bebas dan keausan
kanvas/padrem dengan melihat pada indikator keausan
keausan kanvas rem.
(2) Mengganti kanvas/padrem apabila keausan kanvas/pad
melewati batas indikator keausannya.
a. Rem Tromol b. Rem Cakram
(3) Menyetel gerak bebas rem melalui mur penyetel pada kabel
rem.
a. Rem Depan (Tromol)
b. Rem Belakang (Tromol)

(4) Memeriksa jumlah/ketinggian permukaan minyak/cairanrem


pada reservoir master silinder rem (untuk rem penggerak
hidrolik) dan menambahkan minyak/cairan rem apabila
jumlah/tinggi permukaan minyak/cairan rem di bawah batas
bawah yang diijinkan.

(5) Memeriksa kebocoran cairan rem, memperbaiki kebocoran


dan membuang udara palsu pada sistem rem penggerak
hidrolik (apabila terjadi kebocoran).

b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda


(1) Memeriksa kondisi keausan rantai roda dan sprocket.
Memeriksa kekocakan dan kelancaran pergerakan engsel
rantai (pada pivotdan pin rantai), pastikan pivotrantai tidak
kocak, namun dapat bergerak dengan lancar. Apabila sudah
kocak ataupun tidak dapat bergerak dengan lancar maka
rantai roda dan sprocketperlu diganti. (Rantai roda/sprocket
yang aus harus diganti satu unit !)
(2) Merawat/membersihkan rantai roda menggunakan air sabun
dan sikat halus, kemudian dikeringkan dan dilumasi.
Gambar 20. Merawat/Membersihkan Rantai Roda
(3) Memeriksa arah pemasangan klip rantai, dan menyetel
kekencangan rantai roda.
Prosedur penyetelan kekencangan rantai roda :
(a) Kendorkan poros roda belakang.
(b) Kendorkan mur pengunci (adjuster lock nut).
(c) Putar mur penyetel (cub) atau baut penyetel (sport)
hingga didapatkan main bebas rantai roda sesuai
spesifikasi.

(d) Pastikan skala kiri dan kanan berada pada posisi yang
sama.

(e) Tarik rantai roda ke atas pada saat mengencangkan mur


roda, untuk memastikan kedua penyetel tidak berubah
posisinya. Pastikan rantai yang di tarik atau di setel pada
bagian yang kencang, tidak boleh pada bagian yang
kendor.

(f) Untuk memeriksa kembali hasil penyetelan, lakukan


pemeriksaan ketegangan rantai roda pada pada titik
tengah diantara kedua sprocket.

c) Memeriksa kekocakan poros kemudi, dan melakukan penyetelan


apabila diperlukan.
(1) Menaikkan roda depan sehingga roda depan dalam posisi
terangkat dan kemudi bebas.
(2) Memeriksa pergerakan kemudi. Jika kemudi berat atautidak
dapat bergerak rata, periksa bantalan kemudi.
(3) Roda depan masih dalam keadaan terangkat, gerakkan
garpu depan ke depan-belakang.
(4) Apabila terdapat kekocakan, periksa bantalan kemudi.

d) Memeriksa kondisi keausan ban dan menyetel tekanan angin ban


Memeriksa kondisi keausan ban dengan memeriksa kedalaman
minimal ban pada tanda batas keausan ban (wear limit
indicator).

e) Memeriksa keausan bushinglengan ayun depan (suspensi tipe


Bottom Link) dan keausan bushingporos lengan ayun belakang.
Bila perlu berikan vet pada engsel lengan ayun depan (tipe
bottom link) melalui nippel pelumasan menggunakan pompa vet.

f) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut


rangka, baut pengikat mesin, baut/mur kepala silinder dan
knalpot , tuas starter, tuas transmisi, dsb)

g) Memberikan pelumasan pada bagian-bagian yang bergesekan


(rantai roda, lengan penggerak sistem rem, tuas starter, standart
samping, pijakan kaki pembonceng).
Jadwal Perawatan Berkala Sepeda Motor
Apa Itu Tune Up Motor ? Kapan Waktunya ? Berapa Biayanya ?
Amrie Muchta 2/20/2019

Dalam dunia service, kita sering mendengar istilah tune up. Sebagai orang awam, kita mengartikan tune
up sebagai serangkaian penyetelan mesin motor. Tapi apa sebenarnya tune up itu ? proses apa saja yang
dilakukan saat tune up ? kapan waktu motor di tune up ? berapa kisaran biaya tune up motor ?

Mari kita bahas selengkapnya

Pengertian dan Tujuan Tune Up Sepeda Motor

Secara umum Tune up bisa diartikan proses pengembalian performa motor ke performa standar.
Mengapa perlu dikembalikan ?

Setiap kali mesin bekerja, terjadi perubahan-perubahan minor pada komponen mesin. Contoh di noken
as yang setiap kali bekerja akan mengalami keausan meski keausannya sangat kecil tapi kalau
diakumulasikan akan terlihat perbedaanya.

Selain di noken as, filter udara juga mengalami perubahan. Saat motor masih baru, filter ini cenderung
bersih sehingga udara yang melewatinya bisa lebih lancar. Tapi setelah motor dipakai dalam waktu yang
lama, permukaan filter cenderung lebih kotor sehingga menyumbat aliran udara.

Perubahan-perubahan itulah yang membuat mesin perlu distandarkan ke kondisi awal supaya performa
mesin juga bisa tetap terjaga. Selain disektor, mesin tupe up juga berlaku disektor chasis seperti
dibagian rantai atau di area setir.

Apa saja proses yang dilakukan saat tune up ?

Kita membaginya pada beberapa sektor, sektor mesin, sektor chasis dan sektor transmisi

1. Tune up sektor mesin


Pada sektor, mesin beberapa point yang diperiksa antara lain ;

a. pengecekan pelumas mesin (oli)


proses ini dilakukan untuk mengecek apakah kualitas oli masih bagus atau perlu diganti.

b. pengecekan busi
pengecekan busi dilakukan untuk mengetahui apakah pembakaran didalam mesin berlangsung
sempurna atau tidak (berdasarkan warna ujung busi) serta menyetel celah elektroda busi.

c. pemeriksaan filter udara


pemeriksaan ini umumnya hanya dibersihkan, kecuali kondisi filter sudah hitam terlumuri oleh debu
maka perlu diganti.

d. pemeriksaan filter bensin


filter bensin akan menyaring kotoran yang terbawa aliran bensin, pemeriksaan ini dilakukan untuk
membersihkan kotoran yang tersaring oleh filter bensin.

e. pengecekan karburator/throtle body


untuk motor yang masih karburator, maka akan ada overhoule karburator serta penyetelan ulang
karburator. Sementara pada motor injeksi, biasanya hanya pembersihan throtle body dan pembersihan
ISC valve.

f. flushing sistem injeksi


khusus untuk motor injeksi, maka ada pembersihan injektor dari segala sumbatan. Caranya dengan
flushing menggunakan alat khusus.

g. penyetelan katup
celah katup mesin akan distel ulang sesuai spesifikasi untuk mendapatkan performa mesin yang
maksimal

2. Tune up sektor chasis

Advertisement

Pada sektor chasis, komponen yang dicek antara lain ;

a. kemudi motor
komponen yang dicek pada sistem kemudi antara lain komstir, apakah oblak atau tidak dan segitiga
motor apakah masih balance atau perlu dipress.

b. penyetelan rantai roda


rantai roda akan dikencangkan kalau terlalu longgar, dan akan diganti ketika gear rantai sudah terdeteksi
aus.

c. pemeriksaan ban dan velg


ban akan diukur threadnya, kalau sudah aus maka pihak bengkel akan merekomendasikan penggantian
ban pada pemilik motor. Untuk bagian velg, akan dicek keseimbangannya, kalau kurang balance velg
akan di press (untuk velg racing).

d. pengecekan kampas rem


ini dilakukan untuk mengetahui ketebalan kampas rem motor apakah masih tebal atau sudah habis.

e. pemeriksaan fluida rem/minyak rem


pemeriksaan volume minyak rem, apakah minyak rem penuh atau kurang.

f. pemeriksaan roller pada motor matic


khusus untuk motor matic, ada komponen bernama roller yang terdapat pada pulley depan CVT.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengecek apakah semua roller masih bagus atau ada yang aus. Kalau
ada yang aus, pihak bengkel akan memberitahu pemilik untuk mengganti roller yang aus.

g. pemeriksaan oli gardan pada motor matic


motor matic juga memiliki oli gardan, meski volumenya sedikit tapi oli ini juga harus diganti dalam
interval tertentu.

3. Tune up sektor kelistrikan

Di sektor kelistrikan, point yang dicek antara lain ;

a.tegangan aki
pengecekan ini akan memberitahukan kondisi aki yang sebenarnya, apakah masih normal 12 volt, atau
perlu di recharge atau bahkan mulai soak.

b. tegangan pengisian motor


tegangan dari spull akan dicek apakah sesuai dengan standar atau kurang.

c. rangkaian pengapian motor


rangkaian kelistrikan seperti CDI dan Ignition coil akan dicek apakah masih normal atau ada masalah.

d. lampu dan klakson


semua beban kelistrikan seperti semua lampu, dan klakson akan dihidupkan untuk mencari tahu apakah
ada yang mati atau tidak.

Lalu Kapan dan Berapa Biaya Tune Up Motor ?


Tune up idealnya dilakukan dengan interval 2.000 KM sekali atau setiap 3 bulan sekali. Angka ini juga
sebenarnya bukan patokan, karena ada beberapa motor yang masih bagus performanya hingga 3.000
KM.

Salah satu yang mempengaruhinya, adalah karena faktor penggunaan. Kalau anda sering menggunakan
motor apalagi dijalur yang berdebu, maka interval 2.000 KM sudah menjadi interval yang pas. tetapi
untuk anda yang suka membawa motor slow dan jarang pula melintasi area berdebu mungkin masih
bisa tahan sampai 3.000 bahkan sampai 4.000 KM.

Selain dari jarak tempuh, tune up juga dilakukan ketika ada masalah pada motor seperti mesin yang
brebet atau tenaga mesin berkurang.

Untuk biayanya pun beragam, untuk jenis motor-motor matic dan bebek mungkin akan dihargai 50
sampai 70 ribu untuk ongkos jasanya saja sementara untuk motor sport bisa 100 ribu atau lebih.

Kalau ada penggantian part seperti oli, busi, filter atau yang lainnya tentu akan memakan biaya lebih
mahal lagi. Jadi kalau akan melakukan tune up, siapkan dana sekitar 200 ribu. Kalaupun banyak part
yang minta ganti, anda bisa memilah mana part yang paling penting dan harus diganti dulu.
Tune up merupakan usaha untuk mengembalikan kondisi semula apabila motor mengalami
gangguan dan kerusakan akibat pemakaian secara terus- menerus. Tujuan dari tune up adalah
agar motor tetap menghasilkan tenaga yang maksimal dan senantiasa dalam kondisi baik. Tune
up/service berkala pada sepeda motor ini dilakukan secara periodik yang meliputi :

1. Perawatan pada mesin


a. Ganti oli mesin
b. Karburator
c. Filter oli
d. Kopling
e. Transmisi/CVT
f. Pompa oli
g. Klep

2. Perawatan pada chasis


a. Kemudi
b. Suspensi
c. Roda
d. Rem
e. Master silinder
f. Gerak bebas handel gas

3. Kelistrikan
a. Sistem pengisian
b. Lampu-lampu
c. Batterai
d. Klakson/horn
e. Sistem pengapian

Anda mungkin juga menyukai