Makalah MTK
Makalah MTK
Makalah MTK
INDUKSI MATEMATIKA
Kata Pengantar Makalah
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan begitu banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan
berasal dari pihak yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan baik anggapan maupun materi yang telah mereka
kontribusikan.
Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman
serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki
bentuk maupun tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi makalah yang miliki
wawasan yang luas dan lebih baik lagi.
. Penyusun
DAFTAR ISI
Induksi Matematika
A. Simpulan ………………………………………………………..….……
B. Saran ……………………………………………………………..….……
LAMPIRAN………………………………………………………………….
BAB I
1. Notasi Sigma
Notasi stigma dilambangkan dengan “∑” adalah sebuah huruf yunani yang
artinya penjumlahan. Notasi ini digunakan untuk meringkas penulisan penjumlahan
bentuk panjang dari jumlah suku-suku yang merupakan variable berideks atau suku-suku
suatu deret.
Jumlah suatu deret aritmetika dan geometri (Sn) dapat ditulis notasi stigma yaitu:
Sn=∑𝒏𝒌=𝟏 𝑼𝒌=U1+U2+U3+…Un
Untuk deret aritmetika:
Sn=∑𝒏𝒌=𝟏(𝒂 = (𝒌 − 𝟏)𝒃)=a+(a+b)+(a+2b)+…+(a+(n+1)b)
∑𝑈1
𝑘
Catatan:
K dapat di ganti dengan huruf apapun biasanya i dan k
Contoh:
∑𝟓𝒌=𝟏 𝑼k=U1+U2+U3+U3+U4+U5
∑𝟒𝑲=𝟏 𝑲3=13+23+33+43
∑𝟔𝑲=𝟑(𝟐𝒌 − 𝟏)=(2×3-1)+(2×4-1)+(2×5-1)+(2×6-1)
Langkah-langkah menyatakan penjumlahan berurutan menjadi notasi sigma sebagai
berikut:
1. ∑𝒏𝒊=𝟏 𝑼1=U1+U2+U3+…+U1+…Un
2. ∑𝒏𝒊=𝟏 𝑼1=∑𝒏𝒋=𝟏 𝑼j
3. ∑𝒏𝒊=𝟏 𝑨=nA dengan A suatu konstanta
4. ∑𝒏𝒊=𝟏 𝑨𝑼1=A∑𝒏𝒊=𝟏 𝑼1
5. ∑𝒏𝒊=𝟏(𝑼1+U1)=∑𝒏𝒊=𝟏 𝑼1±∑𝒏𝒊=𝟏 𝑼1
6. ∑𝑨𝒊=𝟏(𝑼1±V1)2=∑𝒏𝒊=𝟏 𝑼12+2∑𝒏𝒊=𝟏 𝑼1 𝜽i+∑𝒏𝒊=𝟏 𝜽12
7. ∑𝒎 𝒏 𝒏
𝒊=𝟏 𝑼1+∑𝒊=𝒎+𝟏 𝑼1=∑𝒊=𝟏 𝑼I dengan m<n
8. ∑𝒏𝒊=𝟏 𝑼1=∑𝒏−𝟏 𝒏+𝟏
𝒊=𝟎 𝑼1+1=∑𝟏=𝟐 𝑼i-1
9. ∑𝒌𝒊=𝒌 𝑼k=Uk dengan k=1,2,3…
3.Contoh Soal:
Jawaban:
A. ∑5𝑖=1(𝑖 2-3i+2)
=∑5𝑖=1 𝑖2−3 ∑5𝑖=1 𝑖 + ∑5𝑖=1 2
=(12+22+32+42+52)-3(1+2+3+4+5)+(5-1+1)×2
=(1+4+9+16+25)-3×15+5×2
=55-45+10
=20
Jadi, hasil ∑5𝑖=1(𝑖2-3i+2) = 20
1 -1
B. ∑8𝑖=3 (𝑖+2) 𝑖
2 2
1 1
=∑𝑖=3 (𝑖+2)2 -∑8𝑖=1 2
8
𝑖
1 1 1 1 1 1 1 1
=( 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2) -( 2 + 2
(3+1) (4+1) (5+1) (6+1) (7+1) (8+1) 3 4
1 1 1 1
+ 2 + 2 + 2 + 2)
5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
=( 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2) -( 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2)
4 5 6 7 8 9 3 4 5 6 7 8
1 1
= 2- 2
9 3
1 1
= −
81 9
1 9 8
= − =-
81 81 81
1 –1 8
Jadi, hasil ∑8𝑖=3 (𝑖+2)
2 2= -
𝑖 81
C. ∑4𝑖=1(8𝑖 + 5) + ∑6𝑖=3(2𝑖 + 3)
=∑4𝑖=1(8𝑖 + 5) + ∑6−2𝑖=3−2(2(𝑖 + 2) + 3)
=∑𝑖=1 8𝑖 + 5) + ∑4𝑖=1(2𝑖 + 4 + 3)
4 (
=∑4𝑖=1(8𝑖 + 5) + ∑4𝑖=1(2𝑖 + 7)
=∑4𝑖=1(10𝑖 + 12)
=10(1+2+3+4) + (4-1+1) × 12
=10×10+4×12
=100+48
=148
Jadi, hasil ∑4𝑖=1(8𝑖 + 5) + ∑6𝑖=3(2𝑖 + 3) = 148.
Jawaban:
Ruas kiri persamaan : ∑𝑥+2
𝑘=𝑥−2(3𝑘 − 1) = (3(x-2)-1)+(3(x-1)-1)
+(3x-1)+(3(x+1)-1) + (3(x+2)1)
=3x-6-1+3x-3-1+3x-1+3x+3
-1+3x+6-1
=15x-5
∑𝑥+2
𝑘=𝑥−2(3𝑘 − 1) = 70
15x -5=70
15x=75
X=5
1. Langkah dasar: Pada langkah ini, harus membuktikan bahwa suatu pernyataan
berlaku untuk P(1) atau P(n).
2. Langkah induksi: Jika suatu pernyataan berlaku untuk P(1) atau P(n), maka
pernyataan itu juga harus berlaku untuk p(k) atau P(k + 1).
Contoh Soal
𝑛(𝑛+1)
1+2+3+4+5+…+n= !
2
Pembahasan:
Langkah dasar:
𝟏(𝟏+𝟏) 𝟐
P(1) = = =𝟏
𝟐 𝟐
Oleh karena P(1) = 1, maka jelas benar (berlaku), artinya P(no) = benar
Langkah induksi: Jika P(1) benar, maka pernyataan tersebut harus benar untuk
P(k+1) dengan k ≥ no,
𝒌(𝒌+𝟏)
1+2+3+4+5+…+k =
𝟐
Benar, Sehingga:
P(k+1) =1+2+3+4+5+…+k+k
𝒌(𝒌+𝟏)
P(k+1) = +𝒌+𝟏
𝟐
𝒌(𝒌+𝟏)+𝟐(𝒌+𝟐)
P(k+1) =
𝟐
(𝒌+𝟏)+(𝒌+𝟐)
P(k+1) =
𝟐
Oleh karena P(k + 1) mengikuti bentuk pernyataan P(n), maka P(k) bernilai benar.
Pernyataan
𝒏(𝒏+𝟏)
1+2+3+4+5+…+n =
𝟐
Pembahasan:
Harus memisalkan bahwa P(n) = n2≥ 2n + 7 untuk semua bilangan asli n≥4.
= 16 ≥ 15
Selanjutnya, harus memisalkan bahwa P(k) benar untuk k≥4 (hipotesis induksi).
k2 + 2k + 1 ≥ 𝟒𝒌 + 𝟖
(k+1)2 ≥ 4k + 8
(k+1)2 ≥ 2 (k+1) + 14
(k+1)2≥ 2(k+1) + 7
Contoh Soal
Pembahasan:
𝒌+𝟏
= 𝒒 ↔ 𝒌 + 𝟏 = 𝒑𝒒
𝒑
Oleh karena 2 ≤ p, q ≤ k, maka nilai p dan q yang mungkin, yaitu 2, 3, 4, …, k.
Jika perhatikan, nilai p dan q yang mungkin merupakan hasil kali satu atau lebih
bilangan prima, sehingga pq jelas menunjukkan hasil kali satu atau lebih bilangan
prima. Oleh karena k + 1 = pq, maka k + 1 juga merupakan hasil kali satu atau
lebih bilangan prima. Artinya, P(k + 1) bernilai benar.
Penilaian Harian
A.
1. Nilai ∑10
𝑘=3(𝑘 + 1) sama dengan…
2
A. 120 D. 492
B. 371 E. 3.600
C. 491
A.30.900 D. 15.450
B. 30.500 E. 15.250
C. 16.250
7 1 𝑘+1
3. Hasil dari ∑𝑘=1 ( ) adalah…
2
127
A.
1.024
127
D.
128
127
B.
256
255
E.
256
255
C.
512
4. Jika ∑25
𝑘=5(2 − 𝑝𝑘 ) =
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ∑25
𝑘=5 𝑝. 𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛. .
A. 20 D. 42
B. 28 E. 112
C. 30
5. Nilai ∑21
𝑛=2(5𝑛 − 6) sama dengan…
A. 882 D. 1.957
B. 1.030 E. 2.060
C. 1.040
6. Diberikan ∑50 50
𝑖=1 𝑈i = 60 dan ∑𝑖=1 𝑡 I =21, maka
∑50
𝑖=1(2𝑈I – 3ti + 4) sama dengan …
A. 257 D. 50
B. 157 E. 47
C. 60
7. Nilai dari :
1 1 1
+ + +⋯
1 + √2 √2 + √3 √3 + √4
1
+ =⋯
√63 + √64
A. 10 D. 7
B. 9 E. 6
C. 8
8. Bentuk sederhana dari 4 ∑𝑛𝑟=1 𝑟2 + 4 ∑𝑛𝑟=1 𝑟 +
∑𝑛𝑟=1 1 adalah…
2 2
A. ∑2.010
𝑖=1 D. ∑2.013
𝑖=1 =
𝑖+1 𝑖
2 2
B. ∑2.011
𝑖=1 𝑖+1 E. ∑2.013
𝑖=0 = 𝑖
2
C. ∑2.012
𝑖=1 𝑖+!
5 3 𝑘−1 5 2 𝑘−1
A. ∑𝑘=1 (− ) D. ∑𝑘=1 (− )
2 3
2 𝑘 2 𝑘
B. ∑5𝑘=1 ( ) E. ∑5𝑘=1 (− )
3 3
2 𝑘−1
C. ∑5𝑘=1 ( )
3
A. ∑13
𝑘=2(3𝑘 + 1) D. ∑15
𝑘=4(3𝑘 + 1)
B. ∑14
𝑘=3(3𝑘 − 11) E. ∑15
𝑘=4(3𝑘 + 7)
C. ∑15
𝑘=4(3𝑘 − 11)
∑ (𝑘 + 2) + ∑ (𝑘 + 2)
𝑘=1 𝑘=21
Setara dengan…
A. ∑25
𝑘=1(𝑘 + 2) D. ∑25
𝑘=1(𝑘 + 3)
B. ∑25
𝑘=1(2𝑘 + 4)
25
E. ∑𝑘=1(2𝑘 + 7)
C. ∑25
𝑘=1(2𝑘 + 5)
∑(𝑘 + 2) + ∑ (𝑘 + 2) = ∑ (𝑘 + 2)
𝑘=1 𝑘=21 𝑘=1
adalah…
A. ∑22
𝑘=1(2𝑘 + 3) D. ∑19
𝑘=1(2𝑘 + 3)
B. ∑21
𝑘=1(2𝑘 + 3) E. ∑20
𝑘=3(2𝑘 + 3)
C. ∑20
𝑘=1(2𝑘 + 3)
1 1 1 1
15. + + + ⋯ + (2.013)(1.014) =
1.2 2.3 3.4
2.013 2.010
A. D.
2.014 2.011
2.012 2.009
B. E.
2.013 2.010
2.011
C.
2.012
B.
4. Buktikan bahwa
5. Buktikan bahwa
Daftar Pustaka
https://yos3prens.wordpress.com/2015/10/24/25-soal-dan-pembahasan-
induksi-matematika/
1.
2.
3.
4.
5.
6. ∑50 50 50 50
𝑖=1(2𝑈I – 3ti + 4) = 2∑𝑖=1 𝑈 I - 3∑𝑖=1 𝑡 I + ∑𝑖=1 4
= 2 . (60) -3 . (21) + 4 . (50)
= 120 – 63 +200
= 257
(Jawaban: A)
7.
=∑𝑛𝑟=1(2𝑟 + 1)2
9. an + an-1 . b + an-2 . b2 + … + a2 . bn-2 + a . bn-1 + bn
=∑𝑛𝑖=0 𝑎n-I . bi
2 2 2 2 2 2 2 2 2
10. 1+ + + + ⋯ + = + + + +
3 4 5 2.013 2 2+1 3+1 4+1 2.012+1
2 2 2 2 2
= + + + + ⋯+
1+1 2+1 3+1 4+1 2.012+1
2
=∑2.012
𝑖=1 𝑖+1
11.
12. Bedasarkan aturan pengubahan indeks diperoleh:
∑12 12+3
𝑘=1(3𝑘 − 2)=∑𝑘=1+3[3(𝑘 − 3) − 2]
= ∑15
𝑘=4(3𝑘 − 11)
∑20 25 25
𝑘=1(𝑘 + 2) + ∑𝑘=21(𝑘 + 2) = ∑𝑘=1(𝑘 + 2)
:∑22 22−2
𝑖=3(𝑖 − 1) = ∑𝑖=3−2[(𝑖 + 2) − 1]
=∑20 20
𝑖=1(𝑖 = 1) = ∑𝑘=1(𝑘 + 1)
15.
II
1. Pembahasan
Dengan menggabungkan hasil pada langkah (1) dan (2), kita dapat
menyimpulkan dengan induksi matematika bahwa rumus tersebut
benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.
Kita mulai dari bentuk yang berada di ruas kiri, kemudian kita
gunakan hipotesis induksi untuk mendapatkan bentuk pada ruas
kanan.
Kita mulai dari ruas kiri, kemudian kita gunakan hipotesis induksi untuk
mendapatkan bentuk yang berada di ruas kanan.
Sehingga pada Langkah 2 ini kita telah membuktikan bahwa jika P(k)
benar maka P(k + 1) juga benar.