LAMPIRAN PERDA (Bag1) PDF
LAMPIRAN PERDA (Bag1) PDF
LAMPIRAN PERDA (Bag1) PDF
1.1
LAMPIRAN II
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
NOMOR 08 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2013-2033
2.1
B. Kriteria Sistem Perkotaan Provinsi
1. Kriteria Sistem Perkotaan Provinsi adalah Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang
meliputi :
a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat
kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten dan/atau
beberapa kecamatan; dan/atau
b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala kabupaten dan/atau beberapa
kecamatan.
2.2
7. Kriteria Sistem Jaringan Transportasi Penyeberangan sebagaimana
dimaksud pada angka 2 telah ditetapkan oleh Menteri Perhubungan yang
meliputi : Pelabuhan Penyeberangan dan Lintas Penyeberangan.
2.3
4. Kriteria Terminal Penumpang Provinsi sebagaimana dimaksud pada angka
2 adalah Terminal Penumpang Kelas B yaitu terminal penumpang yang
berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam
Provinsi (AKDP), angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan.
2.4
d. berada pada kawasan dan/atau di luar kawasan yang memiliki
potensi sumber daya energi; dan
e. berada pada lokasi yang aman terhadap kegiatan lain dengan
memperhatikan jarak bebas dan jarak aman.
4. Kriteria Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Nasional sebagaimana
dimaksud pada angka 2 meliputi :
a. mendukung ketersediaan pasokan tenaga listrik untuk kepentingan
umum di kawasan perkotaan hingga perdesaan;
b. mendukung pengembangan kawasan perdesaan, pulau-pulau kecil,
dan kawasan terisolasi;
c. melintasi kawasan permukiman, wilayah sungai, laut, hutan,
persawahan, perkebunan, dan jalur transportasi;
d. berada pada lokasi yang aman terhadap kegiatan lain dengan
memperhatikan persyaratan ruang bebas dan jarak aman;
e. merupakan media penyaluran tenaga listrik adalah kawat saluran
udara, kabel bawah laut, dan kabel bawah tanah; dan
f. menyalurkan tenaga listrik berkapasitas besar dengan tegangan
nominal lebih dari 35 (tiga puluh lima) kilo Volt.
5. Kriteria Sistem Jaringan Minyak dan Gas Bumi sebagaimana dimaksud
pada angka 1 meliputi :
a. adanya fasilitas produksi minyak dan gas bumi, fasilitas pengolahan
dan/atau penyimpanan, dan konsumen yang terintegrasi dengan
fasilitas tersebut; dan
b. berfungsi sebagai pendukung sistem pasokan energi nasional.
2.5
d. Kriteria Sistem Jaringan Terestrial sebagimana dimaksud pada huruf
b meliputi Sistem Jaringan Radio dan Sistem Jaringan Serat Optik
baik Darat (SKSO : Sistem Komunikasi Serat Optik) maupun Laut
(SKKL : Sistem Komunikasi Kabel Laut).
e. Kriteria Sistem Jaringan Tetap tidak memungkinkan pelanggan
untuk berpindah tempat dalam memenuhi layanan telekomunikasi.
f. Kriteria Sistem Jaringan Bergerak memungkinkan pelanggan untuk
berpindah tempat dalam memenuhi layanan telekomunikasi.
g. Kriteria Teknis Jaringan Terestrial dan Satelit ditetapkan oleh
Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
telekomunikasi.
h. Kriteria Layanan Jaringan Telekomunikasi meliputi layanan telepon,
data, gambar dan suara baik oleh Badan Usaha Milik Negara
maupun swasta.
2.6
Kriteria Sistem Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
A. Kriteria Sistem Pengelolaan Sumberdaya Air Nasional yang terkait dengan
Provinsi Sulawesi Tengah
2.7
5. Kriteria Sistem Pengelolaan Sumberdaya Air Provinsi
sebagaimana dimaksud pada angka 1 adalah Sistem
Pengelolaan Sumberdaya Air yang dibiayai dengan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi yang
meliputi Sumber Mata Air/Intake, Saluran Air Baku,
Instalasi Air Minum Regional, Jaringan Perpipaan Air
Minum.
6. Kriteria DI Provinsi sebagaimana dimaksud pada angka 3 mengacu pada
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum mengenai Penetapan Status Daerah
Irigasi yang pengelolaannya menjadi wewenang dan tanggungjawab
Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
LONGKI DJANGGOLA
2.8
LAMPIRAN III
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
NOMOR 08 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2013 - 2033
1 Tentena Poso
2 Tambu Donggala
3 Salakan Banggai Kepulauan
4 Bungku Morowali
5 Ampana Tojo Una-Una
6 Bora Sigi
7 Banggai Banggai Laut
8 Tinombo Parigi Moutong
9 Parigi Parigi Moutong
10 Toili Banggai
11 Wakai Tojo Una-Una
12 Bangkir Tolitoli
13 Paleleh Buol
14 Beteleme Morowali Utara
15 Wuasa Poso
16 Watatu Donggala
3.1
2. JARINGAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN
a. JARINGAN JALAN
1) Status Jalan Nasional Bukan Jalan Tol
a) Fungsi Jalan Arteri
Keputusan
No. No. Ruas Nama Ruas Jalan Arteri Panj. (Km.)
Penetapan
1. 017 Pantoloan – Tawaeli Keputusan 3,795
2. 018 Kebun Sari (Talise) - Tawaeli Menteri 8,887
3. 018.11.K Jl. Tanah Runtuh – Kebon Sari Pekerjaan 6,606
4. 018.12 K Jl. Sudirman (Palu) Umum No. 0,542
5. 018.13.K Jl. Yos Sudarso (Palu) 630/KPTS/ 1,464
6. 018.14.K Jl. Sam Ratulangi (Palu) M/2009 1,285
7. 018.15.K Jl. Wolter Monginsidi (Palu) Tanggal 31 1,022
8. 018.16.K Jl. Emmy Saelan (Palu) Des 2009 1,146
9. 018.17.K Jl. Basuki Rahmat (Palu) Perihal 1,710
10. 018.18.K Jl. Abdul Rahman Saleh (Palu) Penetapan 1.484
Molosipat (bts Prov. Gorontalo) – Ruas-ruas
11. 021 Lambunu Jalan 41,827
12. 022 Lambunu – Mepanga dalam 45.436
13. 023 Mepanga – Tinombo Jaringan 55,579
14. 024 Tinombo - Kasimbar Jalan 57,828
15. 025 Kasimbar-Ampibabo Primer 56.492
16. 026 Ampibabo-Toboli Menurut 29.618
17. 027 Toboli-Parigi Fungsinya 16.057
18. 028 Parigi-Tolai Sebagai 29.659
19. 029 Tolai – Sausu Jalan Arteri 28.401
20. 030 Sausu – Tumora (bts Kab. Poso) dan Jalan 13.139
21. 031 Tumora (bts.Parigi Moutong) – Kolektor 1 9.022
Tambarana (K1)
22. 032 Tambarana – bts Kota Poso 49.227
23. 032.11.K Jl. Pulau Sabang ( Poso) 1.267
24. 032.12.K Jl. Pulau Sumatra (Poso) 0.724
25. 032.13.K Jl. Pulau Kalimantan (Poso) 0.552
26. 033 Poso – Tagolu (Poso) 7,290
27. 033.11.K Jl. Tanjung Bulu (Poso) 0,324
28. 033.12.K Jl. Diponegoro (Poso) 0,781
29. 033.13.K Jl. Tabatoki (Poso) 2,754
30. 052 Toboli-Kebon Kopi 20,886
31. 053 Kebon Kopi-Nupabomba 29,258
32. 054 Nupabomba-Tawaeli 1,525
33. 055 Tagolu - Tentena 50,002
34. 056 Tentena-Taripa 32,612
35. 057 Taripa – Pape 26,505
36. 058 Pape – Tindantana (bts. Prov. 40,940
Sulsel)
37. Jl. S. Gumbasa (Palu) 0,230
38. Jl. Danau Poso (Palu) 0,400
39. Jl. S. Dolago (Palu) 0,200
40. Jl. Sis AlDjufrie I 0,350
Total 2.183,12
3.2
b). Fungsi Jalan Kolektor (K1)
Keputusan Panj.
No. No. Ruas Nama Ruas Jalan Kolektor 1
Penetapan (Km.)
1. 001 Umu (bts Prov. Gorontalo) - Keputusan 45,940
Paleleh Menteri
2. 002 Paleleh - Bodi Pekerjaan 49,348
3. 003 Bodi - Buol Umum 47,937
4. 004 Buol - Lakuan No.630/KPT 48,266
5. 005 Lakuan - Laulalang S/M/2009 49,457
6. 006 Laulalang - Lingadan Tanggal 31 16,251
7. 007 Lingadan - Ruas batas kota Des 2009 40.711
Tolitoli Perihal
8. 007.11.K Jl. Moh. Saleh (Tolitoli) Penetapan 8.547
9. 007.12.K Jl. Yos Sudarso(Tolitoli) Ruas-ruas 2,225
10. 007.13.K Jl. Syarif Mansur (Tolitoli) Jalan dalam 0,708
11. 007.14.K Jl. A. Yani (Tolitoli) Jaringan 0,452
12. 008 BTS. Kota Tolitoli-Silondou Jalan 33,581
13. 008.11.K Jl. Moh. Hatta (Tolitoli) Primer 0,744
14. 008.12.K Jl. Abd. Muis (Tolitoli) Menurut 0,908
15. 008.13.K Jl. W. monginsidi (Tolitoli) Fungsinya 1,120
16. 008.14.K Jl. Sona (Tolitoli) Sebagai 2,351
17. 008.15.K Jl. Tadulako (Tolitoli) Jalan Arteri 1.208
18. 009 Silondou-Malala dan Jalan 38,692
19. 010 Malala-Ogotua Kolektor 1 54,875
20. 011 Ogotua-Ogoamas (K1) 35,151
21. 012 Ogoamas-Siboang 62,925
22. 013 Siboang-Sabang 51,824
23. 014 Sabang-Tambu 28,814
24. 015 Tambu-Tompe 28,336
25. 016 Tompe-Pantoloan 64,698
26. 019 Ruas Watusampu (Taman Ria)- 14,940
Ruas Ampera (Batas Kab.
Donggala)
27. 019.11.K Jl. Hasanudin I (Palu) 0,418
28. 019.12.K Jl. Gajah Mada (Palu) 0,592
29. 019.13.K Jl. Imam Bonjol (palu) 0,571
30. 019.14.K Jl. Diponegoro (Palu) 2,503
31. 019.15.K Jl. Malonda (Palu) 4,070
32. 020 Ampera (BTS. Kota Donggala) – 39,226
Surumana (BTS Prov. Sulbar)
33. 034 Tagolu – Malei 18,260
34. 034.11.K Jl. Pattimura (Poso) 0,690
35. 034.12.K Jl. Letjend Suprapto (Poso) 0,350
36. 034.13.K Jl. U.Manasoli ( Poso) 1,030
37. 034.14.K Jl. Lawanga – Tomado (Poso) 17,000
38. 035 Malei – Uekuli 28,700
39. 036 Uekuli – Marowo 73,243
40. 037 Marowo – Ampana 26,943
41. 038 Ampana – Balingara 41,080
42. 039 Balingara – Bunta 50,779
43. 040 Bunta – Pagimana 71,647
44. 041 Pagimana – Biak 56,504
45. 042 Biak – bts Kota Luwuk 6,010
46. 042.11.K Jl. Imam Bonjol (Luwuk) 3,843
3.3
47. 042.12.K Jl. Sam ratulangi I (Luwuk) 0,475
48. 042.13.K Jl. S. Musi (Luwuk) 0,694
49. 042.14.K Jl. Hasanuddin (Luwuk) 0,560
50. 047 Kolonodale-Tompira 15,928
51. 048 Tompira – Wosu 52,354
52. 049 Wosu – Bungku 48,806
53. 050 Bungku – Bahodopi 42,046
54. 051 Bahodopi – bts Sultra 69,697
55. 059 Taripa – Tiwa’a (bts Kab. 19,991
Morowali)
56. 060 Tiwa’a (bts Kab. Poso) - Tomata 12,204
57. 061 Tomata - Beteleme 51,116
58. 062 Ruas Beteleme – Tompira 18,960
Total 1.506,299
3.4
31. 022 Sp. Lampasio – oyom 13,00
32. 023 Oyom – air terang 89,45
33. 024 Air terang – momunu 9,90
34. 025 Momunu – kali kulango 18,20
35. 026.11.K Jln. M.a. Turungku (Buol) 1,80
36. 027 Tentena – tonusu 17,02
37. 028 Tonusu – gintu 57,54
38. 031 Beteleme – bts. Sulsel 33,45
39. 032 Tayawa – bts. Kab. Morowali 23,74
40. 033 Bts. Kab. Tojo Una-Una – malino 4,50
41. 034 Malino – sumara jaya 45,00
42. 035 Sumara jaya – lembah sumara 25,00
43. 036 Lembah sumara – tondoyondo 15,00
44. 037 Tondoyondo – tamainusi 15,00
45. 038 Tamainusi – towi 30,00
46. 039 Towi – kolonodale 33,00
47. 040 Balingara – longge atas 27,30
48. 041 Longge atas – uwemea 68,55
49. 042 Uwemea – toili 13,50
50. 043 Salodik – siuna 17,81
51. 044 Siuna – boalemo 72,40
52. 045 Boalemo – pangkalaseang 36,02
53. 046 Pangkalaseang – balantak 33,68
54. 047 Balantak – bonebobakal 61,02
55. 048 Bonebobakal – bunga 58,40
56. 048.11.K Jln. Samratulangi II (Luwuk) 0,48
57. 048.12.K Jln. A. Yani (Luwuk) 1,23
58. 048.13.K Jln. Urip sumoharjo (Luwuk)] 0,80
59. 048.14.K Jln. Sudirman (Luwuk) 1,16
60. 048.15.K Jln. M. Hatta (Luwuk) 10,07
61. 048.16.K Jln. Yos sudarso (Luwuk) 0,97
62. 048.17.K Jln. Re. Martadinata (Luwuk) 1,52
63. 049 Luwuk – batui 40,15
64. 050 Batui – toili 40,00
65. 051 Toili – rata 52,87
66. 052 Rata – baturube 60,00
67. 053 Salakan – sambiut 64,00
Total 1.587,99
3.5
jalan dalam
sistem primer
dan sistem
sekunder
menurut
fungsinya di
Provinsi
Sulawesi
Tengah
Total 31.27
3.6
4) Rencana Jaringan Jalan Strategis Nasional (Belum Tersambung)
b. JARINGAN PRASARANA
1) Terminal Penumpang Tipe – A
Nama Terminal Nama
No. Kabupaten/Kota Luas (m2)
Penumpang
1. Mamboro (existing) Palu 19.174
2. Sintuwu (existing) Poso 3.115
5. Jembatan Timbang
No. Nama Jembatan Timbang Nama L u a s (m)
Kabupaten/Kota
1. Toboli Parigi Moutong 60 m x 40 m
2. Kayumalue Palu 64 m x 56 m
3. Mayoa Poso 6
4. Moutong Parigi Moutong
3.8
c. Rencana Jaringan Lalu Lintas Transportasi antar moda darat dan
penyeberangan danau lintas provinsi
1. Morowali Saliti-
Sorowako
1. Saliti Saliti-
Sorowako
2. Tentena Poso Tentena -
Pendolo –
Bancea - Peura
4. JARINGAN PERKERETAAPIAN
3.9
b. Pelabuhan Pengumpul (Nasional)
1. Sabang Donggala
2. Ogotua Tolitoli
3. Kumaligon Buol
4. Paleleh Buol 30 m x 8 m
5. Wakai Tojo Una-Una 500 DWT 50 m x 8 m
6. Salakan Banggai 500 DWT 35 m x 8 m
Kepulauan
7. Menui Morowali 70 mx 8 m
8. Sambalagi Morowali
3.10
4. PT. Genba Multi Mineral Morowali Pertambangan Nikel
5. PT. Indotai International Morowali Pertambangan
Chormite Sand
6. PT. Tiga Baji Morowali Eksploitasi Tambang
Nikel
7. PT. Graha Sumber Morowali Pertambangan Galian
Mining Indonesia Nikel
8. PT. Sulawesi Resources Morowali Pertambangan Galian
Nikel
9. PT. Total Prima Morowali Pertambangan Galian
Indonesia Nikel
10. PT. Sumber Permata Morowali Pertambangan Galian
Selaras (SPS) Nikel Lore
11. PT. Trinusa Aneka Tojo Una Una Pengolahan Bijih Besi
Tambang
12. PT. Donggi Senoro LNG Banggai Pengolahan Gas (LNG)
13. PT. Job Pertamina Banggai Pengembangan Gas
Medco E & P Tomori LNG (Kondesat)
Sulawesi
14. PT. Anugerah Sakti Banggai Pertambangan Nikel
Utama
a. Rincian Lokasi
1) Bandar Udara Pengumpul Sekunder
3.11
3) Bandar Udara Pengumpan
b. Rincian Rute
1. Rincian Rute Penerbangan Nasional (Antar Provinsi)
a. Pembangkit Listrik
3.13
29. Tompira Morowali 630
30. Bungku Morowali 3060
31. Kaleorang Morowali 60
32. Ulunambo Morowali 160
33. Balantak Banggai 558
34. Bualemo Banggai 280
35. Sobol Banggai 140
36. Luwuk Banggai 6.964
37. Bunta Banggai 1.600
38. Baturube Banggai 256
39. Tataba Banggai Kepulauan 140
40. Lumbi-lumbia Banggai Kepulauan 140
41. Bulagi Banggai Kepulauan 358
42. Liang Banggai Kepulauan 140
43. Salakan Banggai Kepulauan 290
44. Sambiut Banggai Kepulauan 325
45. Banggai Banggai Kepulauan 1.292
46. Masalean Banggai Kepulauan 62
f) Gardu Induk
3.14
3) Distribusi
a) Transmisi
Total 2.213,1
b) Jaringan Listrik
3.15
12. Banggai Banggai 0,0023 MW
13. Tersebar di wilayah 0,0101 MW
Sulteng
NO AREA
1 Jalur Barat
Sepanjang perbatasan dengan mamuju Utara – Donggala – Palu –
Parigi
2 Jalur Utara
Sepanjang Parigi – Sao – Pimpit – Tinombo – Moutong – perbatasan
Gorontalo
3 Jalur Tengah
Sepanjang Parigi – Tolay – Maleali – Poso
4 Jalur Timur
Sepanjang Poso – Tentena - Sampuraga
5 Jalur Timur - Utara
Sepanjang Poso – Ampana – Bunta – Pagimana - Luwuk
6 Jalur Laut Barat
Sistem Telekomunikasi Kabel Laut Sulawesi – Kalimantan melalui
Donggala
7 Jalur Laut Timur
Sistem Telekomunikasi Kabel Laut Intra Sulawesi Luwuk – Kota
Mobagu
3.16
b. Rincian Pengembangan Layanan Sistem Telekomunikasi Tetap
NO KABUPATEN AREA
1 KOTA PALU Palu
2 DONGGALA Donggala
3 POSO Poso, Tentena
4 BANGGAI Luwuk, Pagimana
5 BANGGAI KEPULAUAN Salakan, Bulabangke
6 TOLITOLI Tolitoli
7 PARIGI MOUTONG Parigi, Tolay, Tinombo
8 MOROWALI Kolonedale, Bungku
9 TOJO UNA-UNA Ampana, Bunta
10 BUOL Buol, Moutong
11 SIGI -
NO KABUPATEN AREA
1 KOTA PALU Seluruh Kecamatan
2 DONGGALA Seluruh Kecamatan
3 POSO Seluruh Kecamatan
4 BANGGAI Seluruh Kecamatan
5 BANGGAI KEPULAUAN Seluruh Kecamatan
6 TOLITOLI Seluruh Kecamatan
7 PARIGI MOUTONG Seluruh Kecamatan
8 MOROWALI Seluruh Kecamatan
9 TOJO UNA-UNA Seluruh Kecamatan
10 BUOL Seluruh Kecamatan
11 SIGI Seluruh Kecamatan
3.17
9. RINCIAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN PENGELOLAAN
SUMBERDAYA AIR
a. WILAYAH SUNGAI (WS)
1) Wilayah Sungai Lintas Provinsi
Luas DAS
No. Nama WS Nama DAS Nama Kabupaten/Kota
Km2
1. Palu – Lariang 7.152,00 Kabupaten Sigi/Kota Palu
Lariang Minti 267,95 Kabupaten Sigi / Kota Palu
Sulung Kota Palu
Pangian Kabupaten Donggala /
Sawi Kabupaten Mamuju Utara
Randomayang
Kasuloang
Bambara 40,62 Kabupaten Donggala
Tampoare
Kumbod
Surumana 319,00
Bambalombi
Mamera 119,00
Tolongano
Kangando
Towale
Tomaku
Donggala
Uwemole
Lotu
Nggoji
Watusampu
Bulun
Owenumpu
Palu 3.043,00
Letapa
Watutela
Biuluniongga
Taipa 82,00
Tabao
Tavaili 101,00
Lambagu
Kaili
Toaya
Masaengi
Tibo 133,50
Batusuya
Alindau 102,50
Lara
Sinopa
Sikara
Omba
Tondo
Lente
Tompe 93,20
Lende
Almakukni
Kusu
Kamonji
Tompo
Maruri
Tompis
Siberi
Dolag
Marunuang
Silangga
3.18
Polo
3.19
Toliba
Tambiano 64,82
Mawomba 130,73
Kabalo
Tayawa 82,53
Uekuli 120,02
Bataue
Ue Dele
Sandada 30,06
Tojo 255,47
Masalongi 233,11
Pancuma 71,72
Tongku 147,94
Ue Podi 147,94
Padapu
Kayunyole
3.20
Ogotua 9,68 Tolitoli
Koni 68,45 Tolitoli
Manuawa 20,04 Tolitoli
Bantoli 7,62 Tolitoli
Banagan 129,90 Tolitoli
Luok 22,45 Tolitoli
Kulasi 11,74 Tolitoli
Maloma 12,80 Tolitoli
Bailo 9,68 Tolitoli
Bambapun 48,22 Tolitoli
Lais 32,63 Tolitoli
Ogogasang 42,95 Tolitoli
Ogogili 12,35 Tolitoli
Ogolalo 138,86 Tolitoli
Maraja 910,04 Tolitoli
Salugan 379,40 Tolitoli
Janja 227,20 Tolitoli
Talaut 152,60 Tolitoli
Dadakitan 136,81 Tolitoli
Tuwelei 85,12 Tolitoli
Kalangkangan 246,10 Tolitoli
Bajugan 48,69 Tolitoli
Dongingis 63,10 Tolitoli
Lingadan 101,32 Tolitoli
Salumpaga 139,80 Tolitoli
Diule 52,55 Tolitoli
Pinjan 78,34 Tolitoli
Binontoan 197,70 Tolitoli
Lakuan 121,50 Buol
Busak 168,70 Buol
Botakna Busak 161,48 Buol
Buol 2.321,80 Buol
Bokat 381,10 Buol
Ponagoan 259,60 Buol
Lomu 174,50 Buol
Bunobogu 62,68 Buol
Motinunu 109,80 Buol
Bulongidun 92,60 Buol
Bodi 145,60 Buol
Butakitotanggelodoka 119,04 Buol
Butakiodata 213,80 Buol
Lobu 214,70 Buol
Tuladengi 746,80 Parigi Moutong
Lambunu 784,00 Parigi Moutong
Tampo 35,78 Parigi Moutong
Bataonyo Malino 293,24 Parigi Moutong
Ongka Malino 59,65 Parigi Moutong
Mepanga 164,00 Parigi Moutong
Moubang/Mepanga 147,40 Parigi Moutong
Tilung 81,05 Parigi Moutong
Ogotumubu 147,40 Parigi Moutong
Bangkalang Ogomojolo 78,17 Parigi Moutong
Palasa 595,00 Parigi Moutong
Bangkalang Bobalo 116,11 Parigi Moutong
Tinombo 183,62 Parigi Moutong
Bangkalan Dongkas 35,17 Parigi Moutong
3.21
Bainaa 137,50 Parigi Moutong
Punasela 11,26 Parigi Moutong
Sidoan 175,00 Parigi Moutong
Malanggo 58,00 Parigi Moutong
Sigenti 64,75 Parigi Moutong
Maninili 83,32 Parigi Moutong
Tada 107,20 Parigi Moutong
Koala Posona 74,05 Parigi Moutong
Simatang 23,95 Parigi Moutong
Kabetan 9,62 Parigi Moutong
2. Bongka - Bongka 224,38 Banggai
Mentawa Bongka 1.520,49 Morowali Utara
Bongka 1.578,95 Tojo Una-Una
Podimati 134,95 Tojo Una-Una
Bailo 24,36 Tojo Una-Una
Ampana 57,23 Tojo Una-Una
Toba 25,05 Tojo Una-Una
Dondo 34,84 Tojo Una-Una
Sumoli 62,79 Tojo Una-Una
Siba 69,37 Tojo Una-Una
Masapi 73,09 Tojo Una-Una
Borone 46,19 Tojo Una-Una
Balanggala 81,81 Tojo Una-Una
Padauleyo 165,25 Tojo Una-Una
Sabo 174,89 Tojo Una-Una
Balingara 516,73 Banggai
Balingara 244,87 Tojo Una-Una
Kauhangkang 87,91 Banggai
Bangketa 456,36 Banggai
Bolaang 84,76 Banggai
Auk/Hek 123,56 Banggai
Tomeang 6,09 Banggai
Lialiatongoa 6,24 Banggai
Petak 24,59 Banggai
Bela 96,66 Banggai
Kalumbangan 84,40 Banggai
Kalaka 20,69 Banggai
Bunta 260,14 Banggai
Toima 232,97 Banggai
Lobu 348,33 Banggai
Pakowa 105,06 Banggai
Lambangan 147,42 Banggai
Poh 152,17 Banggai
Kaunyo siuna 129,44 Banggai
Pagimana 31,13 Banggai
Salipi 20,49 Banggai
Sambuang 44,64 Banggai
Mayayap 69,66 Banggai
Toiba 34,18 Banggai
Patipati 69,16 Banggai
Samaku 59,63 Banggai
Oma 31,14 Banggai
Longkonga 41,52 Banggai
Boalemo 152,07 Banggai
Nipa 67,71 Banggai
Malik 283,28 Banggai
3.22
Toku 190,82 Banggai
Luok 13,10 Banggai
Balantak 69,64 Banggai
Dolian 87,07 Banggai
Owan 153,11 Banggai
Sukon 47,24 Banggai
Lomba 162,51 Banggai
Waru 152,14 Banggai
Montu 83,04 Banggai
Bantayan 89,83 Banggai
Hunduhon 120,31 Banggai
Sandimak 26,21 Banggai
Mansandak 31,53 Banggai
Biak 53,53 Banggai
Soho 62,70 Banggai
Simpong 44,31 Banggai
Maahas 70,06 Banggai
Nombo 148,52 Banggai
Mendono 152,56 Banggai
Kintom 126,26 Banggai
Tangkiang 46,58 Banggai
Omolu 32,04 Banggai
Uso 21,13 Banggai
Luk 18,68 Banggai
Batui 561,66 Banggai
Bakung 179,04 Banggai
Kayowa 149,87 Banggai
Matinduk 58,95 Banggai
Sinorang 307,35 Banggai
Mangsahang 325,27 Banggai
Singkoyo 0,41 Morowali Utara
Singkoyo 448,08 Banggai
Topo 125,01 Banggai
Dongin 124,02 Banggai
Mentawa 15,78 Morowali Utara
Mentawa 145,35 Banggai
Rata 44,17 Banggai
Pareoti 11,80 Morowali Utara
Pareoti 69,61 Banggai
Odolia 87,53 Morowali Utara
Odolia 0,48 Banggai
Tanasumpu 67,58 Morowali Utara
Damar 59,87 Morowali Utara
Wine 62,26 Morowali Utara
Bonebone 183,19 Tojo Una-Una
Taningkola 2,04 Tojo Una-Una
Tanimpu 30,13 Tojo Una-Una
Tanjungpude 0,14 Tojo Una-Una
Lengo 32,36 Tojo Una-Una
Pomangana 9,86 Tojo Una-Una
Ompotan 6,67 Tojo Una-Una
Baulu 126,39 Tojo Una-Una
Talaiakoh 94,86 Tojo Una-Una
Malengke 13,41 Tojo Una-Una
Tiga Pulau 2,89 Tojo Una-Una
Waleakodi 40,06 Tojo Una-Una
3.23
Kaunpo minanga 68,88 Tojo Una-Una
Poat 15,63 Tojo Una-Una
Tampo 9,74 Tojo Una-Una
Urulepe 5,22 Tojo Una-Una
Pemantingan 7,20 Tojo Una-Una
Bajangan 2,58 Tojo Una-Una
Urundaka 2,74 Tojo Una-Una
Unauna 5,80 Tojo Una-Una
Lemba 12,47 Tojo Una-Una
Awo 2,81 Tojo Una-Una
Kololio 3,30 Tojo Una-Una
Bambacolo 2,43 Tojo Una-Una
Tampabatu 5,81 Tojo Una-Una
Maduna 4,89 Tojo Una-Una
3. Laa – Tirangan 270 Morowali Utara
Tambalako Solato 446 Morowali Utara
Tiworo 290 Morowali Utara
Morowali 761 Morowali Utara
Sumara 787 Morowali Utara
Laa 3.269 Morowali Utara
Tambalako 1.858 Morowali Utara
Solonsa 108 Morowali
Ungkaya 229 Morowali
Karaupa 482 Morowali
Ambunu 143 Morowali
Wosu 172 Morowali
Earekoreko 64 Morowali
Lalona 97 Morowali
Kantobamalangu 30 Morowali
Bente 24 Morowali
Ipi 102 Morowali
Tofu 28 Morowali
Bohontue 32 Morowali
Lahuafu 15 Morowali
Unsongi 25 Morowali
Larongsangi 323 Morowali
Siumbatu 242 Morowali
Lalampu 63 Morowali
Dopi 201 Morowali
Fatufia 10 Morowali
Labota 40 Morowali
Padabaha 116 Morowali
Puungkeu 27 Morowali
Warubobotol 24 Morowali
Tandaoleo 16 Morowali
Tinala 199 Morowali
Sambalagi 49 Morowali
Matarase 59 Morowali
Menui 50 Morowali
Lamontoli 30 Morowali
Matano 55 Morowali
3.24
b. Rincian Bendung
1) Rincian Bendung Nasional
No. Nama Bendung Nama Pelayanan (ha.)
Kabupaten/Kota
1. Lambunu Parigi Moutong 6.750
2. Sausu Atas Parigi Moutong 7.350
3. Gumbasa Sigi 7.922
4. Singkoyo Banggai 3.037
5 Sinorang Ombolu Banggai 3.588
6 Mentawa Banggai 3.337
3.26
d. Rincian Daerah Rawa
Total 30.500
e. Rincian Pantai
No. Nama Kabupaten / Kota Panjang Garis Pantai (km.)
1. Banggai 613,25
2. Buol 202,81
3. Donggala 400,00
4. Parigi Moutong 431,219
5. Tojo Una-una 454
6. Tolitoli 377,12
7. Banggai Kepulauan 700,00
8. Poso 174
9. Morowali 800,00
10. Palu 42
11. Sigi -
Total 4.265,449
f. Rincian Danau
LONGKI DJANGGOLA
3.28
LAMPIRAN IV
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
NOMOR 08 TAHUN 2013
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2013-2033
4.1
LAMPIRAN V
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
NOMOR 08 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2013-2033
5.1
9. Kawasan sekitar danau atau waduk ditetapkan dengan kriteria:
a. daratan dengan jarak 50 (lima puluh) meter sampai dengan 100
(seratus) meter dari titik pasang air danau atau waduk tertinggi; atau
b. daratan sepanjang tepian danau atau waduk yang lebarnya
proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik danau atau waduk.
12. Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya ditetapkan dengan
kriteria:
a. memiliki ekosistem khas, baik di lautan maupun di perairan lainnya;
dan
b. merupakan habitat alami yang memberikan tempat atau perlindungan
bagi perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa.
14. Cagar alam dan cagar alam laut ditetapkan dengan kriteria:
a. memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan, satwa, dan tipe
ekosistemnya;
b. memiliki formasi biota tertentu dan/atau unit-unit penyusunnya;
c. memiliki kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli
atau belum diganggu manusia;
d. memiliki luas dan bentuk tertentu; atau
e. memiliki ciri khas yang merupakan satu-satunya contoh di suatu
daerah serta keberadaannya memerlukan konservasi.
15. Kawasan pantai berhutan bakau ditetapkan dengan kriteria koridor di
sepanjang pantai dengan lebar paling rendah 130 (seratus tiga puluh) kali
nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan,
diukur dari garis air surut terendah ke arah darat.
16. Taman nasional dan taman nasional laut ditetapkan dengan kriteria:
a. berhutan atau bervegetasi tetap yang memiliki tumbuhan dan satwa
yang beragam;
5.2
b. memiliki luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses
ekologi secara alami;
c. memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis
tumbuhan maupun jenis satwa dan ekosistemnya serta gejala alam
yang masih utuh;
d. memiliki paling sedikit satu ekosistem yang terdapat di dalamnya
yang secara materi atau fisik tidak boleh diubah baik oleh eksploitasi
maupun pendudukan manusia; dan
e. memiliki keadaan alam yang asli untuk dikembangkan sebagai
pariwisata alam.
18. Taman wisata alam dan taman wisata alam laut ditetapkan dengan
kriteria:
a. memiliki daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa dan ekosistemnya
yang masih asli serta formasi geologi yang indah, unik, dan langka;
b. memiliki akses yang baik untuk keperluan pariwisata;
c. memiliki luas yang cukup untuk menjamin pelestarian sumber daya
alam hangkai dan ekosistemnya untuk dimanfaatkan bagi kegiatan
wisata alam;
d. kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan
kegiatan wisata alam.
19. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan ditetapkan dengan kriteria
sebagai hasil budaya manusia yang bernilai tinggi yang dimanfaatkan
untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
5.3
c. merupakan bentang alam yang cukup luas yang mencerminkan
interaksi antara komunitas alam dengan manusia beserta
kegiatannya secara harmonis; atau
d. berupa tempat bagi pemantauan perubahan ekologi melalui penelitian
dan pendidikan.
27. Kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi
ditetapkan dengan kriteria:
a. berupa kawasan memiliki ekosistem unik, biota endemik, atau proses-
proses penunjang kehidupan; dan
b. mendukung alur migrasi biota laut.
5.4
30. Kawasan keunikan proses geologi ditetapkan dengan kriteria:
a. kawasan poton atau lumpur vulkanik;
b. kawasan dengan kemunculan sumber api alami; atau
c. kawasan dengan kemunculan solfatara, fumaroia, dan/atau geyser.
31. Kawasan rawan gempa bumi ditetapkan dengan kriteria kawasan yang
berpotensi dan/atau pernah mengalami gempa bumi dengan skala VII
sampai dengan XII Modified Mercally Intensity (MMI).
32. Kawasan rawan gerakan tanah ditetapkan dengan kriteria memiliki tingkat
kerentanan gerakan tanah tinggi.
33. Kawasan yang terletak di zona patahan aktif ditetapkan dengan kriteria
sempadan dengan lebar paling rendah 250 (dua ratus lima puluh) meter
dari tepi jalur patahan aktif.
34. Kawasan rawan tsunami ditetapkan dengan kriteria pantai dengan elevasi
rendah dan/atau berpotensi atau pernah mengalami tsunami.
35. Kawasan rawan abrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 angka (1)
huruf e ditetapkan dengan kriteria pantai yang berpotensi dan/atau
pernah mengalami abrasi.
5.5
3. Dalam upaya mengembangkan berbagai komoditas unggulan pertanian
secara umum di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, maka pengembangan
tanaman komoditas unggulan diarahkan untuk dikembangkan secara
simultan dengan memperhatikan;
a. faktor-faktor sosio-tekno-kultur;
b. manfaatnya bagi masyarakat daerah;
c. kondisi dan kepentingan ekologis; serta
d. fisik wilayahnya.
10. Kriteria Kawasan Pertanian Lahan Kering yaitu kawasan yang secara
teknis dapat digunakan untuk kawasan pertanian lahan kering. Secara
ruang apabila digunakan untuk kegiatan pertanian lahan kering maka
kawasan ini dapat memberikan manfaat, yaitu :
a. meningkatkan produksi pertanian dan pendayagunaan investasi;
b. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub
sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya;
c. meningkatkan fungsi lindung;
d. meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam
untuk pertanian pangan;
e. meningkatkan pendapatan masyarakat;
f. meningkatkan pendapatan daerah dan nasional;
g. menciptakan kesempatan kerja;
h. meningkatkan ekspor; dan
i. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
12. Kriteria Kawasan Peternakan yaitu kawasan yang secara teknis dapat
digunakan untuk usaha peternakan baik sebagai sambilan, cabang usaha,
usaha pokok maupun industri. Secara ruang apabila digunakan untuk
kegiatan peternakan maka kawasan ini dapat memberikan manfaat, yaitu:
a. meningkatkan produksi perternakan dan pendayagunaan investasi;
b. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub
sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya;
c. meningkatkan fungsi lindung;
d. meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam;
e. meningkatkan pendapatan masyarakat;
f. meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;
g. menciptakan kesempatan kerja;
h. meningkatkan ekspor;
i. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
13. Kriteria Kawasan Perikanan yaitu kawasan yang secara teknis dapat
digunakan untuk kegiatan perikanan. Secara ruang jika digunakan untuk
kegiatan perikanan maka kawasan ini dapat memberikan manfaat, yaitu :
a. meningkatkan produksi perikanan dan pendayagunaan investasi;
b. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub
sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya;
c. meningkatkan fungsi lindung;
d. meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam;
e. meningkatkan pendapatan masyarakat;
f. meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;
g. meningkatkan kesempatan kerja;
h. meningkatkan ekspor; dan
i. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
14. Kriteria Kawasan Pertambangan yaitu kawasan yang secara teknis dapat
digunakan untuk pemusatan kegiatan pertambangan serta tidak
mengganggu kelestarian fungsi lingkungan hidup. Secara ruang jika
digunakan untuk kegiatan pertambangan maka kawasan ini dapat
memberikan manfaat, yaitu :
a. meningkatkan produksi pertambangan;
b. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub
sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya;
c. meningkatkan fungsi lindung;
d. meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam;
e. meningkatkan pendapatan masyarakat;
f. meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;
g. menciptakan kesempatan kerja;
h. meningkatkan ekspor; dan
i. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5.8
15. Kriteria Kawasan Industri yaitu kawasan yang secara teknis dapat
digunakan utnuk kegiatan industri serta tidak mengganggu kelestarian
fungsi lingkungan hidup. Secara ruang apabila digunakan untuk kegiatan
industri, maka kawasan ini dapat memberikan manfaat, yaitu :
a. meningkatkan produksi hasil industri dan meningkatkan daya guna
investasi yang ada di daerah sekitarnya;
b. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub
sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya;
c. tidak mengganggu fungsi lindung;
d. tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam;
e. meningkatkan pendapatan masyarakat;
f. meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;
g. meningkatkan kesempatan kerja;
h. meningkatkan ekspor; dan
i. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
16. Kriteria Kawasan Pariwisata yaitu kawasan yang secara teknis dapat
digunakan untuk kegiatan pariwisata serta tidak mengganggu kelestarian
budaya, keindahan alam, dan lingkungan. Secara ruang jika digunakan
untuk kegiatan pariwisata maka kawasan ini akan memberi manfaat, yaitu
:
a. meningkatkan devisa dan mendayagunakan investasi;
b. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub
sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya;
c. tidak mengganggu fungsi lindung;
d. tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam;
e. meningkatkan pendapatan masyarakat;
f. meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;
g. meningkatkan kesempatan kerja;
h. melestarikan budaya; dan
i. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
17. Kriteria Kawasan Permukiman yaitu kawasan yang secara teknis dapat
digunakan untuk permukiman yang aman dari bahaya bencana alam
maupun bencana buatan manusia, sehat, serta tersedia akses untuk
kesempatan berusaha. Secara ruang apabila digunakan untuk kegiatan
permukiman, maka kawasan ini akan memberikan manfaat, yaitu :
a. meningkatkan ketersediaan permukiman dan mendayagunakan
prasarana dan sarana permukiman:
b. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub
sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya:
c. tidak mengganggu fungsi lindung:
d. tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam
e. meningkatkan pendapatan masyarakat:
f. meningkatkan pendapatan nasional dan daerah:
g. menciptakankan kesempatan kerja: dan
h. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
LONGKI DJANGGOLA
5.9
LAMPIRAN VI
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
NOMOR 08 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2013-2033
1. Suaka Margasatwa
6.1
Fauna
Monyet Hitam
(Macaca tonke
ana ), Rusa (Cer
vus timorensisi ),
Babi rusa (Baby-
roussa babiru-
sa ), Ular, dll.
Objek Wisata
Panorama
alam, Tirta/Air
terjun
3. Patipati Banggai 3.200,97 SK Menteri Flora
Kehutanan No. Jambu Batu (Psi
635/MENHUT dium guajava )
-II/2013 Alang-alang (Im-
perata cylind-
rica ), Waru (Hi-
biscus tiliace-tus
), Teki (Cyperus
rotundus ), dll.
Fauna
Babi Hutan (Sus
crova ), Nuri (Tri-
choglossus fla-
voviridis ), Teku-
kur Hutan (Geo-
pilia sp), Rusa
(Cervus timoren-
sis ), dll.
Objek Wisata
Habitat Alam
Rusa
4. Pulau Tolitoli 162,61 SK Menteri Flora
Dolangon Kehutanan No. Kayu Bayam
635/MENHUT (Intsia bijuga ),
-II/2013 Sengon Laut
(Albizzia falca-
taria ), Santigi
(Pempis acidu-
la ), dll.
Fauna
Babi Hutan (Sus
scova ), Kakak
Tua Putih (Caca-
tua sulphurea ),
Elang Laut (Per-
mis celebensis ),
Ikan Duyung
(Dugon-dugon ),
Burung Gosong
6.2
(Megacephaan
cuminggi ), dll.
Objek Wisata
Biota Laut,
Habitat Penyu,
Nesting ground.
5. Pinjan/ Tolitoli 1.758,73 SK Menteri Flora
Kehutanan No. Meranti (Shorea
Tanjung 635/MENHUT sp), Nyatoh (Pa-
Matop -II/2013 laquium sp), Da-
mar (Agathis
sp), Cempaka
(Michelia cam-
paca ), Palapi
(Heritiera sp),
Medang (Dacry-
dium sp), dll.
Fauna
Anoa (Bubalus
quarlesii ), Mo-
nyet Hitam (Ma-
caca tonkeana ),
Kucing Hitam
(Felis sp), Mu-
sang Coklat
(Macro- galidia
muschenbroec-
kii ), dll.
Objek Wisata
Nesting ground,
Panoramam
alam.
6. Pulau Donggala 50,88 SK Menteri
Pasoso Kehutanan No.
635/MENHUT
-II/2013
7. Tanjung Parigi 1.864,28 SK Menteri
Santigi Moutong Kehutanan No.
635/MENHUT
-II/2013
TOTAL 27.329,79
2. Cagar Alam
6.4
rea sp), Cemara
Pantai (Casua-
rina equicetifo-
lia ), Nyatoh (Pa-
laquium sp),
Fauna
Kus-kus
(Phalanger ursi-
nus, Phalanger
celebensis ), Ti-
kus Berkantung
(Rattus sp), Bina
tang Hantu (Tar-
sius sp), Maleo
(Macrocephalon
maleo ) dll.
5. Pamona Poso 30.226 SK Menteri
Kehutanan No.
635/MENHUT-
II/2013
6. Pangi Parigi 6.136,07 SK Menteri Flora
Binangga Moutong Kehutanan No. Kayu Hitam (Dio
635/MENHUT- spyros celebica ),
II/2013 Aga (Ficus fari-
egata ), Rotan
(Pigafetta fila-
ris ), Uru (Mag-
nolia sp, Elme-
rillia sp), dll.
Fauna
Babi Rusa (Ba-
byroussa babi-
rusa ), Kus-kus
(Phalanger ursi-
nus ), Gagak
(Corvus enca ),
dll.
7. Tanjung Tojo Una- 3.290,67 SK Menteri Flora
Api una Kehutanan No. Pangi (Pangium
635/MENHUT- edule ), Kayu
II/2013 Bayam (Intsia
bijuga ), Cempa
ka (Michelia
campaca ), Ka-
yu Hitam Pan-
tai (Diospyros
maritissima ),
dll.
Fauna
Raja Udang
(Alcedo atthis ),
Jenis Tekukur
6.5
(Geopelis strep-
topelia ), Ular
Sawah (Phyton
reticulatus ),
dll.
Objek Wisata
Api alam
Total 394.088,12
3. Taman Nasional
6.6