2017 Sumber Asam Basa
2017 Sumber Asam Basa
2017 Sumber Asam Basa
Asam
Asam itu asal ya dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam menurut Arrhenius
adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan
oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin
kuat sifat asamnya.
No Nama asam Terdapat dalam
1. Asam asetat : Larutan cuka
2. Asam askorbat : Jeruk,tomat,sayuran
3. Asam sitrat : Jeruk
4. Asam tanat : Teh
5. Asam karbonat : Minuman berkarbonasi
6. Asam klorida : Lambung
7. Asam nitrat : Pupuk,peledak (TNT)
8. Asam laktat : Susu yang difermentasikan
9. Asam sulfat : Baterai mobil,pupuk
10. Asam benzoat : bahan pengawet makanan
1. Sifat asam
Suatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap.
b. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
c. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).
d. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam.
e. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai berikut.
• Lakmus biru -> berubah menjadi warna merah.
• Lakmus merah -> tetap berwarna merah.
f. Menghantarkan arus listrik.
g. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen.
Pengelompokan asam:
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang
terionisasi sempurna dalam larutannya).
b. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi
sebagian).
Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari. contohnya adalah sebagai berikut:
a. Proses dalam pembuatan pupuk
b. Proses dalam Pembuatan obat-obatan
c. Pembersih permukaan logam
d. Proses pembuatan Bahan peledak
e. Proses pembuatan Pengawet makanan
2. Sifat Basa
Basa menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah menghasilkan ion hidroksida
(OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga
dapat menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air (H20).
Inilah Beberapa basa yang sudah dikenal oleh manusia yang dapat dilihat pada tabel berikut
No Nama asam Terdapat dalam
1. Aluminium hidroksida = Deodoran dan antasida
2. Kalsium hidroksida = Mortar dan plester
3. Magnesium hidroksida = Obat urus-urus dan antasida
4. Natrium hidroksida = Bahan sabun
Karakteristik basa:
Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut.
a. Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit.
b. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH”.
c. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7).
d. Bersifat elektrolit.
e. Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai berikut.
• Lakmus merah -> berubah warnanya menjadi biru.
• Lakmus biru -> tetap berwarna biru
f. Menetralkan sifat asam.
Pengelompokan basa:
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya
disebut dengan istilah kausatik.
Contohnya: Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
b. Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil Contohnya: ammonia.
3. Garam
Garam ialah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa dan ion negatif (kation) asam.
Jika asam dan basa tepat habis bereaksi maka reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralisasi).
3. Indikator universal, yakni indikator yang punya warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1 –
14.
Fungsi indikator universal adalah untuk memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat. Mat
yang termasuk indikator universal adalah pH meter yang menghasilkan data pembacaan indikator secara
digital.
Karakteristik dari garam:
1. Memiliki titik lebur yang tinggi.
2. Merupakan senyawa ionik dengan ikatan kuat.
3. Dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik.
4. Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral. Sifat ini tergantung dari jenis asam/basa kuat
pembentuknya.
Contoh:
2Cu (s) + 2HCI 2CuCI H2
(logam tembaga) + (asam klorida encer) -> tembaga klorida + (gas hidrogen)
SUMBER 2:
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam
cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alkali (bereaksi
dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan
salah satu sifat zat yang bersifat basa.
Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan basa
dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman. Untuk mengidentifikasi
asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan
yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.
1. Asam
Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju,
dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi,
pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung
atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang
bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan
keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat
dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).
Tabel beberapa contoh asam
Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah
tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa.
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-
). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH.
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama
logam dan diikuti kata hidroksida.
Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk menetralkan asam
lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan kelebihan asam
lambung (HCl).
Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk
zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi
dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.
Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang terbentuk ini
mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut
dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa
disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam.
Mari kita simak contoh reaksi pembentukan garam berikut!
Asam + Basa —> Garam + Air
Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu
bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa
penyusunnya.
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl
dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam,
contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut
garam basa, contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat.
Ketika seseorang mencari ikan dengan menggunakan ”setrum” atau aliran listrik yang berasal dari
aki, apa yang terjadi setelah beberapa saat ujung alat yang telah dialiri arus listrik itu dicelupkan ke dalam
air sungai? Ternyata ikan yang berada di sekitar ujung alat itu terkena aliran listrik dan pingsan atau mati.
Apakah air dapat menghantarkan listrik?
Sebenarnya air murni adalah penghantar listrik yang buruk. Akan tetapi bila dilarutkan asam, basa, atau
garam ke dalam air maka larutan ini dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat yang larut dalam air dan
dapat membentuk suatu larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit. Contohnya
adalah larutan garam dapur dan larutan asam klorida. Zat yang tidak menghantarkan arus listrik dinamakan
larutan nonelektrolit. Contohnya adalah larutan gula dan larutan urea.
Untuk mengetahui suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik atau tidak, dapat diuji dengan alat
penguji elektrolit. Alat penguji elektrolit sederhana terdiri dari dua elektroda yang dihubungkan dengan
sumber arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu, serta bejana yang berisi larutan yang akan diuji.
Mari kita lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui apakah asam, basa, dan garam dapat menghantarkan
arus listrik.
Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Cara menentukan sifat
asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah
indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam,
basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas
lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.
a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.
Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakan indikator alami.
Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan
kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat
menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.
Indikator Alami
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna
kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-
masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu
menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru
kehitaman.
Jika ingin mengetahui kekuatan asam dan basa maka dapat dilakukan percobaan sederhana. Perhatikan
nyala lampu saat mengadakan percobaan uji larutan elektrolit. Bila nyala lampu redup berarti larutan
tergolong asam atau basa lemah, sebaliknya apabila nyala lampu terang berarti larutan tersebut tergolong
asam atau basa kuat.
Pada dasarnya derajat/tingkat keasaman suatu larutan (pH = potenz Hydrogen)) bergantung pada
konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+ semakin asam larutan tersebut.
Umumnya konsentrasi ion H+ pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan penulisan
digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma
konsentrasi ion H+ dan secara matematika dinyatakan dengan persamaan
pH = – log (H+)
Analog dengan pH, konsentrasi ion OH– juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH
(Potenz Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut.
pOH = – log (OH-)
Jumlah harga pH dan pOH = 14. Misalnya, suatu larutan memiliki pOH = 5, maka harga pH = 14 – 5 = 9.
Harga pH untuk beberapa jenis zat yang dapat kita temukan di lingkungan sehari-hari dinyatakan dalam
Tabel.
Tabel pH
3. Menentukan pH Suatu Larutan
Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick,
larutan indiaktor, dan pH meter.
a. Indikator Universal.
Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH
suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa
kertas dan larutan.
Indikator Universal
c. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada
pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning.
Larutan Indikator
Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin
tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10.
d. pH Meter
Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara
dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH
larutan.