CBR Statistik
CBR Statistik
CBR Statistik
Skor Nilai :
FOTO MAHASISWA
NAMA MAHASISWA :
NIM :
DOSEN PENGAMPU :
MATA KULIAH :
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah Swt karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan Tugas Critical Book
Review (CBR) ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga saya
berterima kasih pada Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.pd selaku Dosen mata kuliah
Statistika Lanjut yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap Tugas Critical Book Review (CBR) ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu,
saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga Tugas Critical Book Review (CBR) sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya Tugas yang telah disusun ini dapat berguna
bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR........................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan CBR....................................................................................................... 1
C. Manfaat CBR.......................................................................................................................... 1
D. Identitas Buku yang Direview........................................................................................ 2
ii
4. Pembahasan BAB IV tentang Konsep Dasar Pengujian Hipotesis..............22
BAB IV : PENUTUP.................................................................................................................... 26
A. Kesimpulan............................................................................................................................ 26
B. Saran........................................................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya
dari segi analisis bahasa, pembahasan tentang statistik. Critical Book Review
merupakan suatu tugas dimana mahasiswa dituntut untuk mengkritik dan
mengulas isi buku dari kedua buku yang berbeda dengan sub bab materi yang
sama. Dalam membuat Critical Book diperlukan ulasan terhadap isi buku, ditinjau
dari berbagai segi ulasan yang dilakukan didasarkan pada argumentasi dan bukti
yang dipertanggungjawabkan. Untuk mengulas sebuah buku kita dapat
memperolehnya melalui membaca terlebih dahulu sub bab materi yang akan
dikritik.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasa tentang
statistika.
C. Manfaat CBR
Manfaat dari Critical Book Review ini yaitu :
1. Mengetahui isi buku secara rinci dan mendalam.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku.
3. Memahami konsep dari buku.
1
4. Penerbit : ALFABETA, cv.
5. Kota Terbit : Bandung
6. Tahun Terbit : 2017
7. ISBN : 978-979-8433-10-8
BAB II
2
Penelitian merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris dan sistematis. Rasional artinya
kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya cara-cara yang digunakan
dalam penelitian itu teramati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara-cara yang akan digunakan. (Bedakan cara
yang tidak ilmiah, misalnya mencari data hilangnya pesawat terbang melalui
paranormal, memprediksi data nomor undian dengan bersemedi di tempat-
tempat yang dianggap keramat, dsb). Sistematis artinya, proses yang
digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis.
2. Pengertian Statistik
Dalam arti sempit statistik dapat diartikan sebagai dua, tetapi dalam
arti luas statistik dapat diartikan sebagai alat. Alat untuk analisis, dan alat
untuk membuat keputusan. Statistik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
statistik Deskriptif dan statistik Inferensial. Selanjutnya statistik inferensial
dapat dibedakan menjadi Statistik Parametris dan Non Parametris.
3
(generalisasi/inferensi). Penelitian yang tidak menggunakan sampel,
analisisnya akan menggunakan statistik deskriptif. Demikian juga penelitian
yang menggunakan sampel, tetapi peneliti tidak bermaksud untuk membuat
kesimpulan terhadap populasi dari mana sampel diambil, maka statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif. Statistik inferensial adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan
digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi di mana sampel diambil.
Setiap peneliti harus dapat menyajikan data yang telah diperoleh, baik
yang diperoleh melalui observasi, wawancara, kuesioner (angket) maupun
dokumentasi. Prinsip dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap,
dalam arti data yang disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk
membacanya dan mudah memahami isinya. Penyajian data yang komunikatif
dapat dilakukan dengan: penyajian data dibuat berwarna, dan bila data yang
disajikan cukup banyak maka perlu bervariasi penyajiannya (tidak hanya
dengan tabel saja).
4
Penyajian data bisa dilakukan dengan penyajian dengan tabel, grafik,
diagram lingkaran dan pictogram. Penyajian data hasil penelitian dengan
menggunakan tabel merupakan penyajian yang banyak digunakan, karena
lebih efisien dan cukup komunikatif. Terdapat dua macam tabel, yaitu tabel
biasa dan tabel distribusi frekuensi. Tabel biasa merupakan tabel dengan
nominal sedangkan tabel distribusi frekuensi disusun bila jumlah data yang
akan disajikan cukup banyak, sehingga kalau disajikan dalam tabel biasa
menjadi tidak efisien dan kurang komunikatif.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representasi
(mewakili).
3. Teknik Sampling
5
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi: simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random,
sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).
6
Deskriptif dalam statistik adalah penelitian yang didasarkan pada populasi
(tidak ada sampel), sedangkan deskriptif dalam penelitian menunjukkan
tingkat ekplanasi yaitu menanyakan tentang variabel mandiri (tidak
dihubungkan dan dibandingkan). Contoh, seberapa tinggi disiplin kerja
pegawai negeri, dan lain-lain.
a. Hipotesis Deskriptif
: μ ≥ 0,90
: μ < 0,90
b. Hipotesis Komparatif
7
Contoh: apakah ada perbedaan produktivitas kerja antara pegawai
golongan I, II, III?
: = =
:�=0
8
Jenis/Tingkatan Data Teknik Statistik Yang Digunakan Untuk
Pengujian
Nominal 1. Test Binomial
2. Chi Kuadrat
Ordinal 1. Run Test
Menurut interval/ratio 1. t-test (1 sampel)
1. Statistik Parametris
a. Uji Dua Pihak digunakan bila hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan”
dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan” (Ho =; Ha
≠).
b. Uji Satu pihak terbagi dua yaitu:
1) Uji Pihak Kiri digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih
besar atau sama dengan (≥)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi
“lebih kecil (<)”, kata lebih besar atau sama dengan sinonim “kata
paling sedikit atau paling kecil”.
2) Uji Pihak Kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih
kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi
“lebih besar (>)”. Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan
kata “paling besar”.
2. Statistik Nonparametris
sampel bila datanya nominal adalah “Test Binomial” dan Chi Kuadrat ( ) satu
9
sampel. Selanjutnya test yang digunakan untuk menguji hipotesis satu sampel
data ordinal akan diberikan “Run Test”.
untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih
kelas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar.
c. Run Test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel), bila
skala pengukurannya ordinal maka Run Test dapat digunakan untuk
mengukur urutan suatu kejadian.
F. BAB VI : PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF
TABEL
BERBAGAI BENTUK KOMPARASI SAMPEL
10
Berpasangan Independen Berpasangan Independen
Ho : =
Ha : ≠
11
Hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar
variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variabel dalam
sampel yang diambil dari populasi tersebut. Terdapat tiga macam bentuk
hubungan antar variabel, yaitu hubungan simetris, hubungan sebab akibat
(kausal) dan hubungan interaktif (saling mempengaruhi). Untuk mencari
hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi
antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang
menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih.
Hubungan dua variabel atau lebih dikatakan hubungan positif, bila nilai suatu
variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan variabel yang lain, dan sebaliknya
bila satu variabel diturunkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain.
Hubungan dua variabel atau lebih dikatakn hubungan negatif, bila nilai satu
variabel dinaikkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain, dan juga
sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan, maka akan menaikkan nilai variabel
yang lain.
1. Statistik Parametris
Statistik parametris digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif
(hubungan antar variabel) yang meliputi: Korelasi Product Moment,
Korelasi Ganda dan Korelasi Parsial.
2. Statistik nonparametris
Statistik nonparametris digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif
(hubungan antar variabel) yang meliputi: Koefisien Kontingensi, Korelasi
Spearman Rank, dan Korelasi Kendal Tau (�).
12
perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen
dimanipulasi/dirubah-rubah atau dinaik-turunkan.
Y = a + bX
Dimana:
2. Regresi Ganda
Y= a + b1X1 + b2X2
13
Persamaan regresi untuk n prediktor adalah:
Untuk bisa membuat ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel
harus tersedia. Selanjutnya berdasarkan data itu peneliti harus dapat
menemukan persamaan melalui perhitungan.
a. Hubungan antar variabel yang akan dianalisis berbentuk linier, aditif dan
kausal.
b. Variabel-variabel residual tidak berkorelasi dengan variabel yang
mendahuluinya, dan tidak juga berkorelasi dengan variabel yang lain.
c. Dalam model hubungan variabel hanya terdapat jalur kausal/sebab-akibat
searah.
d. Data setiap variabel yang dianalisis adalah data interval dan berasal dari
sumber yang sama.
2. Diagram Jalur (Path Diagram)
3. Koefisien Jalur
14
Dalam analisis jalur terdapat koefisien jalur. Koefisien jalur menunjukkan
kuatnya pengaruh variabel independen terhadap dependen. Bila koefisien jalur
rendah, dan angkanya di bawah 0,05, maka pengaruh jalur tersebut dianggap
rendah sehingga dapat dihilangkan.
Hubungan jalur antar variabel dalam diagram jalur adalah hubungan korelasi,
oleh karena itu perhitungan angka koefisien jalur menggunakan standar skor z.
Pada setiap variabel eksogen tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain
dalam diagram, sehingga yang ada hanyalah suku residualnya yang diberi notasi e.
Variabel ini sering disebut sebagai variabel residual. Tetapi pada variabel
dependen/endogen, karena sebenarnya banyak variabel eksogen yang
mempengaruhi, maka perhitungannya selain memperhatikan variabel eksogen
yang mempengaruhi langsung juga residualnya/errornya (e).
5. Pengujian Model
Yang dimaksud dengan pengujian model disini adalah menguji hipotesis yang
berbentuk diagram jalur atau hubungan antar variabel yang telah tersusun
berdasarkan teori. Untuk dapat menguji model, maka korelasi antar variabel
dalam diagram jalur tersebut terlebih dahulu disusun dalam matrik korelasi. Jika
matrik korelasi yang dihitung mendekati matrik R’, maka diagram jalur yang
dihipotesiskan tersebut diterima, tetapi bila matrik hasil perhitungan
menyimpang dari matrik R’, maka diagram jalur yang telah tersusun ditolak, dan
diganti dengan model lain.
15
Berdasarkan sebutan-sebutan tersebut, Pemodelan persamaan Structural
(SEM) dapat dideskripsikan sebagai suatu analisis yang menggabungkan
pendekatan analisis faktor (factor analysis), model struktural (structural model),
dan analisis jalur (path analysis).
Analisis SEM pada dasarnya untuk memperoleh suatu model struktural. Model
yang diperoleh dapat digunakan untuk prediksi atau pembuktian model. Di
samping itu, SEM juga dapat digunakan untuk melihat besar kecilnya pengaruh,
baik langsung, tak langsung maupun pengaruh total variabel bebas (variabel
eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).
Untuk melihat besar kecilnya koefisien validitas dapat dilihat besar kecilnya harga
muatan faktor (�). Semakin besar harga � maka dikatakan indikator semakin valid.
16
Ukuran untuk mengetahui berapa besarnya nilai � dikatakan valid dapat
menggunakan pengujian nilai t (t-value).
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dengan menggunakan instrumen yang
valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian
akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan
syarat untuk mendapatkan hasil penelitain yang valid dan reliabel.
17
Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan test-retest dilakukan
dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Jadi
dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama, dan waktunya yang
berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan
pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan
signifikan makan instrumen tersebut sudah dinyatakan reliebel. Pengujian
cara ini sering juga disebut stability.
b. Pengujian reliabilitas instrumen yang kedua adalah dilakukan
dengan membuat dua instrumen yang ekuivalen
Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda,
tetapi maksudnya sama. Sebagai contoh (untuk satu butir saja); Berapa
tahun pengalaman kerja Anda dilembaga ini?. Pertanyaan tersebut dapat
ekuivalen dengan pertanyaan berikut: Tahun berapa Anda mulai bekerja di
lembaga ini?.
c. Gabungan
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua
instrumen yang equivalen itu beberapa kali ke responden yang sama. Jadi
cara ini merupakan gabungan pertama dan kedua. Reliabilitas instrumen
dilakukan dengan mengkorelasikan dua instrumen, setelah itu
dikorelasikan pada pengujian kedua, dan selanjutnya dikorelasikan secara
silang.
d. Internal Consistency
Pengujian reliabilitas dengan Internal Consistency, dilakukan dengan cara
mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis
dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi
reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan
dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half), KR 20, KR 21
dan Anova Hoyt.
18
BAB III
PEMBAHASAN
Statistik menurut buku yang direview dapat diartikan sebagai alat. Alat
untuk analisis, dan alat untuk membuat keputusan. Sedangkan menurut
Husaini (2017:3), statistik (statistic) berasal dari kata state yang artinya
Negara. Kata statistic disebut Negara karena sejak dahulu kala statistic hanya
digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara saja. Kepentingan Negara
itu meliputi berbagai bidang kehidupan, sehingga lahirlah istilah statistic yang
pemakaiannya disesuaikan dengan lingkup datanya. Lebih detail disampaikan
oleh Fajri (2018:7), statistik adalah kumpulan atau himpunan angka-angka
19
baik yang belum tersusun maupun yang sudah di mana kumpulan angka
tersebut disajikan dalam bentuk grafik atau tabel. Statistik adalah kumpulan
data yang disajikan dalam bentuk tabel/daftar, gambar, diagram atau ukuran-
ukuran tertentu (Syofian, 2016:1).
20
data dengan ( ) dilakukan dengan cara membandingkan kurve normal yang
berbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurve normal
baku/standard (A). Jadi membandingkan (B:A). Bila B tidak berbeda secara
signifikan dengan A, maka B merupakan data yang berdistribusi normal.
21
5. Pembahasan BAB V tentang pengujian hipotesis deskriptif (satu
sampel)
22
adalah statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Berdasarkan kedua
pendapat diatas, pengujian hipotesis asosiatif adalah statistik parametrik dan
nonparametrik.
Analisis regresi menurut buku yang direview terbagi dua yaitu regresi
linier sederhana dan regresi ganda. Sedangkan menurut Fajri (2018:376),
analisis regresi terbagi atas dua yaitu analisis regresi sederhana dan analisis
regresi ganda. Lebih detail disampaikan oleh Indra (2019:188), analisis regresi
terdiri dari regresi linier sederhana dan regresi ganda. Berdasarkan kedua
pendapat diatas, analisis regresi terbagi dua yaitu regresi linier sederhana dan
regresi ganda.
23
(path analysis). Sedangkan menurut Singgih (2018:14), SEM adalah teknik
statistik multivariat yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dan
analisis regresi (korelasi), yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan
antar variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antar indikator dengan
konstruknya, ataupun hubungan antar-konstruk.
24
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
25
menjadi dua, yaitu statistik Deskriptif dan statistik Inferensial. Statistik Deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu
statistik hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang
lebih luas (generalisasi/inferensi). Penelitian yang tidak menggunakan sampel,
analisisnya akan menggunakan statistik deskriptif. Demikian juga penelitian yang
menggunakan sampel, tetapi peneliti tidak bermaksud untuk membuat
kesimpulan terhadap populasi dari mana sampel diambil, maka statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif. Statistik inferensial adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan
(diinferensikan) untuk populasi di mana sampel diambil.
data yang telah terkumpul (B) dengan kurve normal baku/standard (A). Jadi
membandingkan (B:A). Bila B tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka B
merupakan data yang berdistribusi normal.
26
menyesuaikan model dengan data. Instrumen penelitian adalah sebuah alat yang
digunakan dan dipilih untuk mengolah dan mengumpulkan data agar kegiatan
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
27
Santosa. 2018. Statistika Hospitalitas: Edisi Revisi. Yogyakarta: CV Budi
Utama).
Santoso, S. 2018. Konsep dasar dan aplikasi SEM dengan amos 24. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Syofian, S. 2016. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Sugiyono. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA.
Sutopo, E. Y., Slamet, A., & Si, M. 2017. Statistik Inferensial. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Usman, H., & Akbar, Pgh. S. 2017. Pengantar statistika. Jakarta: Bumi
Aksara.
28