CBR Statistik

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

CRITICAL BOOK REVIEW

Skor Nilai :

(Prof. Dr. Sugiyono, 2017)

FOTO MAHASISWA

NAMA MAHASISWA :
NIM :
DOSEN PENGAMPU :
MATA KULIAH :

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Bulan Oktober 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah Swt karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan Tugas Critical Book
Review (CBR) ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga saya
berterima kasih pada Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.pd selaku Dosen mata kuliah
Statistika Lanjut yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap Tugas Critical Book Review (CBR) ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu,
saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga Tugas Critical Book Review (CBR) sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya Tugas yang telah disusun ini dapat berguna
bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR........................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan CBR....................................................................................................... 1
C. Manfaat CBR.......................................................................................................................... 1
D. Identitas Buku yang Direview........................................................................................ 2

BAB II : RINGKASAN ISI BUKU.............................................................................................. 3

A. BAB I : Penelitian dan Statistik...................................................................................... 3

B. BAB II : Statistik Deskriptif............................................................................................. 4

C. BAB III : Populasi, Sampel, dan Pengujian Normalitas Data.............................. 5

D. BAB IV : Konsep Dasar Pengujian Hipotesis............................................................ 6

E. BAB V : Pengujian Hipotesis Deskriptif (Satu Sampel)........................................ 8

F. BAB VI : Pengujian Hipotesis Komparatif..................................................................10

G. BAB VII : Pengujian Hipotesis Asosiatif.....................................................................12

H. BAB VIII : Analisis Regresi............................................................................................... 12

I. BAB IX : Analisis Jalur (Path Analysis).......................................................................14

J. BAB X : Pemodelan Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling)


.................................................................................................................................................... 15

K. BAB XI : Statistik Untuk Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen


Penelitian............................................................................................................................... 17

BAB III : PEMBAHASAN........................................................................................................... 20

A. Pembahasan Isi Buku........................................................................................... 20

1. Pembahasan BAB I tentang Penelitian dan Statistik.......................................20

2. Pembahasan BAB II tentang Statistik Deskriptif..............................................20

3. Pembahasan BAB III tentang Populasi, Sampel, dan Pengujian


Normalitas Data............................................................................................................. 21

ii
4. Pembahasan BAB IV tentang Konsep Dasar Pengujian Hipotesis..............22

5. Pembahasan BAB V tentang Pengujian Hipotesis Deskriptif (Satu


Sampel).............................................................................................................................. 22

6. Pembahasan BAB VI tentang Pengujian Hipotesis Komparatif...................22

7. Pembahasan BAB VII tentang Pengujian Hipotesis Asosiatif......................23

8. Pembahasan BAB VIII tentang Analisis Regresi................................................23

9. Pembahasan BAB IX tentang Analisis Jalur (Path Analysis).........................23

10. Pembahasan BAB X tentang Pemodelan Persamaan Struktural


(Structural Equation Modeling)..............................................................................24

11. Pembahasan BAB XI tentang Statistik Untuk Pengujian Validitas dan


Reliabilitas Instrumen Penelitian...........................................................................24

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku..........................................................................25

BAB IV : PENUTUP.................................................................................................................... 26

A. Kesimpulan............................................................................................................................ 26
B. Saran........................................................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 28

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya
dari segi analisis bahasa, pembahasan tentang statistik. Critical Book Review
merupakan suatu tugas dimana mahasiswa dituntut untuk mengkritik dan
mengulas isi buku dari kedua buku yang berbeda dengan sub bab materi yang
sama. Dalam membuat Critical Book diperlukan ulasan terhadap isi buku, ditinjau
dari berbagai segi ulasan yang dilakukan didasarkan pada argumentasi dan bukti
yang dipertanggungjawabkan. Untuk mengulas sebuah buku kita dapat
memperolehnya melalui membaca terlebih dahulu sub bab materi yang akan
dikritik.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasa tentang
statistika.

B. Tujuan Penulisan CBR


Tujuan dari penulisan Critical Book Review ini yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas dari dosen.
2. Untuk mengkritik sebuah buku.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari buku.
4. Untuk lebih memahami isi buku.

C. Manfaat CBR
Manfaat dari Critical Book Review ini yaitu :
1. Mengetahui isi buku secara rinci dan mendalam.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku.
3. Memahami konsep dari buku.

D. Identitas buku yang direview :


1. Judul : Statistika Untuk Penelitian
2. Edisi : 28
3. Pengarang : Prof. Dr. Sugiyono

1
4. Penerbit : ALFABETA, cv.
5. Kota Terbit : Bandung
6. Tahun Terbit : 2017
7. ISBN : 978-979-8433-10-8

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. Bab I : Penelitian dan Statistik


1. Pengertian Penelitian

Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan


tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut terdapat
empat hal yang perlu difahami lebih lanjut yaitu: cara ilmiah, data, tujuan dan
kegunaan.

2
Penelitian merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris dan sistematis. Rasional artinya
kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya cara-cara yang digunakan
dalam penelitian itu teramati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara-cara yang akan digunakan. (Bedakan cara
yang tidak ilmiah, misalnya mencari data hilangnya pesawat terbang melalui
paranormal, memprediksi data nomor undian dengan bersemedi di tempat-
tempat yang dianggap keramat, dsb). Sistematis artinya, proses yang
digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis.

Data yang diperoleh melalui penelitian itu mempunyai kriteria tertentu,


yaitu harus valid, reliabel dan obyektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan,
yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan
data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Melalui penelitian manusia dapat
menggunakan hasilnya. Secara umum data yang diperoleh dari penelitian
dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah
dalam kehidupan manusia. Memahami berarti memperjelas suatu masalah
yang sebelumnya tidak diketahui lalu menjadi tahu. Memecahkan berarti
meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti suatu
upaya dilakukan sehingga masalah tidak timbul.

2. Pengertian Statistik

Dalam arti sempit statistik dapat diartikan sebagai dua, tetapi dalam
arti luas statistik dapat diartikan sebagai alat. Alat untuk analisis, dan alat
untuk membuat keputusan. Statistik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
statistik Deskriptif dan statistik Inferensial. Selanjutnya statistik inferensial
dapat dibedakan menjadi Statistik Parametris dan Non Parametris.

Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk


menggambarkan atau menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas

3
(generalisasi/inferensi). Penelitian yang tidak menggunakan sampel,
analisisnya akan menggunakan statistik deskriptif. Demikian juga penelitian
yang menggunakan sampel, tetapi peneliti tidak bermaksud untuk membuat
kesimpulan terhadap populasi dari mana sampel diambil, maka statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif. Statistik inferensial adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan
digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi di mana sampel diambil.

Terdapat dua macam statistik inferensial yaitu: statistik parametris dan


non parametris. Statistik parametris digunakan untuk menganalisis data
interval atau rasio, yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
Sedangkan statistik non parametris, digunakan untuk menganalisis data
nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi. Jadi tidak harus
normal. Dalam hal ini Teknik Korelasi dan regresi dapat berperan sebagai
Statistik Inferensial.

B. BAB II : STATISTIK DESKRIPTIF


1. Penyajian Data

Setiap peneliti harus dapat menyajikan data yang telah diperoleh, baik
yang diperoleh melalui observasi, wawancara, kuesioner (angket) maupun
dokumentasi. Prinsip dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap,
dalam arti data yang disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk
membacanya dan mudah memahami isinya. Penyajian data yang komunikatif
dapat dilakukan dengan: penyajian data dibuat berwarna, dan bila data yang
disajikan cukup banyak maka perlu bervariasi penyajiannya (tidak hanya
dengan tabel saja).

Penyajian data dengan pictogram, (yang dapat menggambarkan realitas


yang sebenarnya) merupakan penyajian data yang paling komunikatif, tetapi
sulit membuatnya dan mahal. Tetapi setelah ada peralatan komputer,
pembuatan pictogram dan berbagai model penyajian data menjadi sangat
mudah.

4
Penyajian data bisa dilakukan dengan penyajian dengan tabel, grafik,
diagram lingkaran dan pictogram. Penyajian data hasil penelitian dengan
menggunakan tabel merupakan penyajian yang banyak digunakan, karena
lebih efisien dan cukup komunikatif. Terdapat dua macam tabel, yaitu tabel
biasa dan tabel distribusi frekuensi. Tabel biasa merupakan tabel dengan
nominal sedangkan tabel distribusi frekuensi disusun bila jumlah data yang
akan disajikan cukup banyak, sehingga kalau disajikan dalam tabel biasa
menjadi tidak efisien dan kurang komunikatif.

C. BAB III : POPULASI, SAMPEL DAN PENGUJIAN NORMALITAS DATA


1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek


yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi
bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek
atau obyek yang diteliti itu.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representasi
(mewakili).

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik


sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability
Sampling dan Nonprobability Sampling.

5
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi: simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random,
sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).

Nonprobablity sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak


memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi: sampling sistematis,
kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball.

4. Pengujian Normalitas Data

Pada buku ini diberikan teknik pengujian normalitas data dengan

menggunakan Chi Kuadrad ( ). Pengujian normalitas data dengan ( )

dilakukan dengan cara membandingkan kurve normal yang berbentuk dari


data yang telah terkumpul (B) dengan kurve normal baku/standard (A). Jadi
membandingkan (B:A). Bila B tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka
B merupakan data yang berdistribusi normal.

D. BAB IV : KONSEP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS


1. Statistik dan Penelitian

Dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik


tentang parameter populasi. Dengan kata lain, hipotesis adalah taksiran
terhadap parameter populasi, melalui data-data sampel. Penelitian yang
didasarkan pada data populasi, atau sampling total, atau sensus dengan tidak
melakukan pengujian hipotesis statistik dari sudut pandang statistik disebut
penelitian deskriptif. Terdapat perbedaan mendasar pengertan hipotesis
menurut statistik dan penelitian. Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah
tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih,
perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri (deskripsi). Disini terdapat
perbedaan lagi pengertian deskriptif dalam penelitian dan dalam statistik.

6
Deskriptif dalam statistik adalah penelitian yang didasarkan pada populasi
(tidak ada sampel), sedangkan deskriptif dalam penelitian menunjukkan
tingkat ekplanasi yaitu menanyakan tentang variabel mandiri (tidak
dihubungkan dan dibandingkan). Contoh, seberapa tinggi disiplin kerja
pegawai negeri, dan lain-lain.

Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu


hipotesis nol dan alternatif. Pada statistik, hipotesis nol diartikan sebagai tidak
adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya
perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sampel. Selanjutnya hipotesis
alternatif adalah lawannya hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan
antara data populasi dengan data sampel. Secara ringkas hipotesis dalam
statistik merupakan pernyataan statistik tentang parameter populasi
sedangkan hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban terhadap rumusan
masalah pada suatu penelitian.

Ada 3 (tiga) bentuk rumusan hipotesis:

a. Hipotesis Deskriptif

Adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat


perbandingan atau hubungan.

Contoh: suatu bimbingan tes menyatakan bahwa murid yang dibimbing


di lembaga itu, paling sedikit 90% dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri.
Rumusan hipotesis statistiknya adalah:

: μ ≥ 0,90

: μ < 0,90

b. Hipotesis Komparatif

Adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel


atau lebih pada sampel yang berbeda.

7
Contoh: apakah ada perbedaan produktivitas kerja antara pegawai
golongan I, II, III?

Jawaban: tidak terdapat perbedaan (ada persamaan) produktivitas


kerja antara golongan I, II, III. Rumusan hipotesis statistiknya adalah:

: = =

: ≠ = (salah satu berbedah sudah merupakan )

c. Hipotesis Hubungan (Asosiatif)

Adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan


antara dua variabel atau lebih. Contoh rumusan masalahnya adalah “Apakah
ada hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Efektivitas Kerja?”. Rumus
dan Hipotesis nolnya adalah: Tidak ada hubungan antar gaya kepemimpinan
dengan efektivitas kerja.

Hipotesis statistiknya adalah:

:�=0

: � ≠ 0 (� = simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)

E. BAB V : PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (SATU SAMPEL)

Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian


generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel. Kesimpulan yang
dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis yang diuji itu dapat digeneralisasikan
atau tidak.

STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUJI HIPOTESIS DESKRIPTIF (SATU SAMPEL)

8
Jenis/Tingkatan Data Teknik Statistik Yang Digunakan Untuk
Pengujian
Nominal 1. Test Binomial
2. Chi Kuadrat
Ordinal 1. Run Test
Menurut interval/ratio 1. t-test (1 sampel)

Pada bagian awal buku ini terlebih dahulu dikemukakan statistik


parametris, karena teknik ini lebih banyak digunakan dalam praktek.

1. Statistik Parametris

Statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis


deskriptif bils datanya interval atau rasio adalah t-test 1 sampel. Terdapat dua
macam pengujian hipotesis deskriptif, yaitu dengan uji dua pihak (two tail test)
dan uji satu pihak (one tail test).

a. Uji Dua Pihak digunakan bila hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan”
dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan” (Ho =; Ha
≠).
b. Uji Satu pihak terbagi dua yaitu:
1) Uji Pihak Kiri digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih
besar atau sama dengan (≥)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi
“lebih kecil (<)”, kata lebih besar atau sama dengan sinonim “kata
paling sedikit atau paling kecil”.
2) Uji Pihak Kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih
kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi
“lebih besar (>)”. Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan
kata “paling besar”.

2. Statistik Nonparametris

Statistik nonparametris digunakan untuk menguji hipotesis satu

sampel bila datanya nominal adalah “Test Binomial” dan Chi Kuadrat ( ) satu

9
sampel. Selanjutnya test yang digunakan untuk menguji hipotesis satu sampel
data ordinal akan diberikan “Run Test”.

Terdapat dua macam pengujian hipotesis deskriptif yaitu:

a. Test Binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi


terdiri atas dua kelompok kelas, datanya berbentuk nominal dan jumlah
sampelnya kecil (kurang dari 25).
b. Chi Kuadrat ( ) satu sampel adalah tekinik statistik yang digunakan

untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih
kelas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar.
c. Run Test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel), bila
skala pengukurannya ordinal maka Run Test dapat digunakan untuk
mengukur urutan suatu kejadian.
F. BAB VI : PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF

Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang


berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk
perbandingan. Terdapat dua model komparasi antara lebih dari dua sampel yang
sering disebut komparasi k sampel. Selanjutnya setiap model komparasi sampel
dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang tidak
berkorelasi disebut dengan sampel independen.

Sampel yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian


eksperimen. Sebagai contoh dalam membuat perbandingan kemampuan kerja
pegawai sebelum dilatih dengan yang sudah dilatih, membandingkan nilai pretest
dan postest dan membandingkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
(pegawai yang diberi latihan dan yang tidak). Sampel independen adalah sampel
yang tidak berkaitan satu sama lain, misalnya akan membandingkan kemampuan
kerja lulusan SMU dan SMK, membandingkan penghasilan petani dan nelayan dan
sebagainya. Bentuk komparasi sampel dapat dipahami melalui Tabel berikut:

TABEL
BERBAGAI BENTUK KOMPARASI SAMPEL

Dua Sampel Lebih dari Dua Sampel

10
Berpasangan Independen Berpasangan Independen

Dalam pengujian hipotesis komparatif dua sampel atau lebih, terdapat


berbagai teknik statistik yang dapat digunakan. Teknik statistik mana yang akan
digunakan tergantung pada bentuk komparasi dan macam data. Untuk data
interval dan ratio digunakan statistik parametris dan untuk dapat nominal/diskrit
dapat digunakan statistik nonparametris. Tabel diatas dapat digunakan sebagai
pedoman untuk memilih teknik statistik yang sesuai.

Contoh pengujian hipotesis:

Dilakukan penelitian untuk mengetahui kecepatan memasuki dunia kerja


antara lulusan SMU dan SMK. Berdasarkan 22 responden lulusan SMU dan 18
responden lulusan SMK diperoleh data bahwa lama menunggu untuk mendapatkan
pekerjaan kne dua kelompok lulusan sekolah.

Hipotesis yang diajukan adalah:

Ho : tidak terdapat perbedaan lama menunggu untuk mendapatkan pekerjaan


antara lulusan SMU dan SMK.

Ha : terdapat perbedaan lama menunggu untuk mendapatkan pekerjaan antara


lulusan SMU dan SMK.

Atau dapat ditulis dalam bentuk

Ho : =

Ha : ≠

G. BAB VII : PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF

11
Hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar
variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variabel dalam
sampel yang diambil dari populasi tersebut. Terdapat tiga macam bentuk
hubungan antar variabel, yaitu hubungan simetris, hubungan sebab akibat
(kausal) dan hubungan interaktif (saling mempengaruhi). Untuk mencari
hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi
antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang
menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih.

Hubungan dua variabel atau lebih dikatakan hubungan positif, bila nilai suatu
variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan variabel yang lain, dan sebaliknya
bila satu variabel diturunkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain.
Hubungan dua variabel atau lebih dikatakn hubungan negatif, bila nilai satu
variabel dinaikkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain, dan juga
sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan, maka akan menaikkan nilai variabel
yang lain.

Terdapat bermacam-macam teknik statistik korelasi yang dapat digunakan


untuk menguji hipotesis asosiatif:

1. Statistik Parametris
Statistik parametris digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif
(hubungan antar variabel) yang meliputi: Korelasi Product Moment,
Korelasi Ganda dan Korelasi Parsial.
2. Statistik nonparametris
Statistik nonparametris digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif
(hubungan antar variabel) yang meliputi: Koefisien Kontingensi, Korelasi
Spearman Rank, dan Korelasi Kendal Tau (�).

H. BAB VIII : ANALISIS REGRESI

Terdapat perbedaan yang mendasar antara analisis korelasi dan regresi.


Analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua
variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat simetris, kausal, dan reciprocal,
sedangkan analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh

12
perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen
dimanipulasi/dirubah-rubah atau dinaik-turunkan.

1. Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu


variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi
linier sederhana adalah:

Y = a + bX

Dimana:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka


peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah
garis naik, dan bila (-) naka arah garis turun.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai


tertentu.

2. Regresi Ganda

Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud


meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen
(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan
dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2.

Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah:

Y= a + b1X1 + b2X2

Persamaan regresi untuk tiga prediktor adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

13
Persamaan regresi untuk n prediktor adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + ... + bnXn

Untuk bisa membuat ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel
harus tersedia. Selanjutnya berdasarkan data itu peneliti harus dapat
menemukan persamaan melalui perhitungan.

I. BAB IX : ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS)


1. Pengertian

Analisis Jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan dari analisis regresi,


sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur
(regression is special case of path analysis). Analisis jalur digunakan untuk
melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab
akibat (bukan bentuk hubungan interaktif/reciprocal).

Penggunaan analisis jalur dalam analisis data penelitian didasarkan pada


beberapa asumsi sebagai berikut:

a. Hubungan antar variabel yang akan dianalisis berbentuk linier, aditif dan
kausal.
b. Variabel-variabel residual tidak berkorelasi dengan variabel yang
mendahuluinya, dan tidak juga berkorelasi dengan variabel yang lain.
c. Dalam model hubungan variabel hanya terdapat jalur kausal/sebab-akibat
searah.
d. Data setiap variabel yang dianalisis adalah data interval dan berasal dari
sumber yang sama.
2. Diagram Jalur (Path Diagram)

Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya, maka


peneliti harus menyusun model hubungan antar variabel yang dalam hal ini
disebut diagram jalur. Diagram jalur tersebut disusun berdasarkan kerangka
berfikir yang dikembangkan dari teori yang digunakan untuk penelitian. Ada dua
macam diagram jalur yaitu diagram jalur sederhana dan diagram jalur yang lebih
kompleks.

3. Koefisien Jalur

14
Dalam analisis jalur terdapat koefisien jalur. Koefisien jalur menunjukkan
kuatnya pengaruh variabel independen terhadap dependen. Bila koefisien jalur
rendah, dan angkanya di bawah 0,05, maka pengaruh jalur tersebut dianggap
rendah sehingga dapat dihilangkan.

4. Perhitungan Koefisien Jalur

Hubungan jalur antar variabel dalam diagram jalur adalah hubungan korelasi,
oleh karena itu perhitungan angka koefisien jalur menggunakan standar skor z.
Pada setiap variabel eksogen tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain
dalam diagram, sehingga yang ada hanyalah suku residualnya yang diberi notasi e.
Variabel ini sering disebut sebagai variabel residual. Tetapi pada variabel
dependen/endogen, karena sebenarnya banyak variabel eksogen yang
mempengaruhi, maka perhitungannya selain memperhatikan variabel eksogen
yang mempengaruhi langsung juga residualnya/errornya (e).

5. Pengujian Model

Yang dimaksud dengan pengujian model disini adalah menguji hipotesis yang
berbentuk diagram jalur atau hubungan antar variabel yang telah tersusun
berdasarkan teori. Untuk dapat menguji model, maka korelasi antar variabel
dalam diagram jalur tersebut terlebih dahulu disusun dalam matrik korelasi. Jika
matrik korelasi yang dihitung mendekati matrik R’, maka diagram jalur yang
dihipotesiskan tersebut diterima, tetapi bila matrik hasil perhitungan
menyimpang dari matrik R’, maka diagram jalur yang telah tersusun ditolak, dan
diganti dengan model lain.

J. BAB X : PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL (STRUCTURAL EQUATION


MODELING)
1. Pengertian

Pemodelan persamaan Structural (Structural Equation Modeling), biasa


disingkat dengan SEM memiliki sebutan lain, seperti: analisis struktur kovarian
(covariance structure analysis), analisis variabel laten (latent variabel analysis),
analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis), dan analisis linier
structural relations (lisrel) (Hair, dkk. 1998: 584).

15
Berdasarkan sebutan-sebutan tersebut, Pemodelan persamaan Structural
(SEM) dapat dideskripsikan sebagai suatu analisis yang menggabungkan
pendekatan analisis faktor (factor analysis), model struktural (structural model),
dan analisis jalur (path analysis).

2. SEM dan Analisis Jalur

Analisis SEM pada dasarnya untuk memperoleh suatu model struktural. Model
yang diperoleh dapat digunakan untuk prediksi atau pembuktian model. Di
samping itu, SEM juga dapat digunakan untuk melihat besar kecilnya pengaruh,
baik langsung, tak langsung maupun pengaruh total variabel bebas (variabel
eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).

a. Persamaan SEM dan Analisis Jalur:


1) Keduanya berkaitan dengan analisis konstruksi model.
2) Koefisien parameter model didasarkan atas analisis data sampel.
3) Pengujian parameter model dilakukan dengan cara membandingkan
matriks varian-kovariab hasil dugaan dengan matriks data empirik
(observasi).
b. Perbedaan SEM dan Analisis Jalur:
1) Pada SEM dapat dilakukan dua analisis sekaligus yaitu: analisis
pengujian hubungan kausal antar variabel laten (model struktural) dan
analisis pengujian validitas dan reliabilitas yang didasarkan atas
variabel manifes (model pengukuran).
2) SEM dapat diterapkan untuk model rekursif ataupun resiprokal,
sedangkan Analisis Jalur hanya dapat diterapkan pada model kausal
satu arah dan rekursif.
3) SEM tidak terganggu dengan adanya korelasi antar kesalahan (error),
sedangkan pada Analisis Jalur, antara error harus bebas (tidak saling
tergantung).
4) Hasil SEM mencakup faktor diterminan, model struktural, dan model
pengukuran. Analisis Jalur hanya mencakup faktor diterminan.
3. Model Pengukuran

Untuk melihat besar kecilnya koefisien validitas dapat dilihat besar kecilnya harga
muatan faktor (�). Semakin besar harga � maka dikatakan indikator semakin valid.

16
Ukuran untuk mengetahui berapa besarnya nilai � dikatakan valid dapat
menggunakan pengujian nilai t (t-value).

K. BAB XI : STATISTIK UNTUK PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS


INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dengan menggunakan instrumen yang
valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian
akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan
syarat untuk mendapatkan hasil penelitain yang valid dan reliabel.

Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang


berbentuk test untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen yang non test
untuk mengukur sikap. Instrumen yang berupa test jawabannya adalah “salah
atau benar), sedangkan instrumen sikap jawabnya tidak ada yang “salah atau
benar” tetapi bersifat “positif dan negatif”.

1. Pengujian Validitas Instrumen


a. Pengujian Validitas Konstruk (Contruct Validity)

Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat dari


ahli (judgement experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi
tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori
tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan ahli.

b. Pengujian Validitas Isi (Content Validity)


Untuk instrumen yang berbentuk test, maka pengujian validitas isi
dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan
matero pelajaran yang telah diajarkan.
c. Pengujian Validitas Eksternal
Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk
mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan
fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan.
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
a. Test-retest

17
Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan test-retest dilakukan
dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Jadi
dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama, dan waktunya yang
berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan
pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan
signifikan makan instrumen tersebut sudah dinyatakan reliebel. Pengujian
cara ini sering juga disebut stability.
b. Pengujian reliabilitas instrumen yang kedua adalah dilakukan
dengan membuat dua instrumen yang ekuivalen
Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda,
tetapi maksudnya sama. Sebagai contoh (untuk satu butir saja); Berapa
tahun pengalaman kerja Anda dilembaga ini?. Pertanyaan tersebut dapat
ekuivalen dengan pertanyaan berikut: Tahun berapa Anda mulai bekerja di
lembaga ini?.
c. Gabungan
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua
instrumen yang equivalen itu beberapa kali ke responden yang sama. Jadi
cara ini merupakan gabungan pertama dan kedua. Reliabilitas instrumen
dilakukan dengan mengkorelasikan dua instrumen, setelah itu
dikorelasikan pada pengujian kedua, dan selanjutnya dikorelasikan secara
silang.

d. Internal Consistency
Pengujian reliabilitas dengan Internal Consistency, dilakukan dengan cara
mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis
dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi
reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan
dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half), KR 20, KR 21
dan Anova Hoyt.

18
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


1. Pembahasan BAB I tentang Penelitian dan Statistik

Statistik menurut buku yang direview dapat diartikan sebagai alat. Alat
untuk analisis, dan alat untuk membuat keputusan. Sedangkan menurut
Husaini (2017:3), statistik (statistic) berasal dari kata state yang artinya
Negara. Kata statistic disebut Negara karena sejak dahulu kala statistic hanya
digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara saja. Kepentingan Negara
itu meliputi berbagai bidang kehidupan, sehingga lahirlah istilah statistic yang
pemakaiannya disesuaikan dengan lingkup datanya. Lebih detail disampaikan
oleh Fajri (2018:7), statistik adalah kumpulan atau himpunan angka-angka

19
baik yang belum tersusun maupun yang sudah di mana kumpulan angka
tersebut disajikan dalam bentuk grafik atau tabel. Statistik adalah kumpulan
data yang disajikan dalam bentuk tabel/daftar, gambar, diagram atau ukuran-
ukuran tertentu (Syofian, 2016:1).

Berdasarkan ketiga pendapat diatas, Statistik adalah kumpulan atau


himpunan angka-angka yang disajikan dalam bentuk grafik atau tabel, gambar,
diagram atau ukuran-ukuran.

2. Pembahasan BAB II tentang Statistik Deskriptif

Statistika Deskriptif menurut buku yang direview adalah statistik yang


digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu statistik hasil
penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas
(generalisasi/inferensi). Sedangkan menurut Fajri (2018:11), statistik
deskriptif merupakan jenis statistik yang digunakan untuk menganalisis data
pada satu variabel penelitian (univariat) tanpa menarik kesimpulan ataupun
prediksi. Lebih detail disampaikan oleh Syofian (2016:2), statistika deskriptif
adalah statistik yang berkenaan dengan bagaimana cara mendeskripsikan,
menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah
dipahami.

Berdasarkan kedua pendapat diatas, statistik deskriptif adalah statistik


yang digunakan untuk menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data
tanpa membuat kesimpulan atau prediksi.

3. Pembahasan BAB III tentang Populasi, Sampel, dan Pengujian


Normalitas Data

Populasi menurut buku yang direview adalah wilayah generalisasi yang


terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Selanjutnya Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Kemudian teknik pengujian

normalitas data dengan menggunakan Chi Kuadrad ( ). Pengujian normalitas

20
data dengan ( ) dilakukan dengan cara membandingkan kurve normal yang

berbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurve normal
baku/standard (A). Jadi membandingkan (B:A). Bila B tidak berbeda secara
signifikan dengan A, maka B merupakan data yang berdistribusi normal.

Menurut Indra (2019:17), populasi adalah wilayah yang terdiri atas


objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan sampel menurut Indra (2019:27) adalah sebagian dari jumlah dan
karakterikstik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Lebih detail disampaikan
lagi oleh Fajri (2018:40), populasi merupakan objek keseluruhan data
penelitian yang memiliki karakteristik tertentu yang menarik bagi seorang
peneliti yang nantinya akan diambil kesimpulan dari populasi tersebut.
Kemudian sampel menurut Fajri (2018:40) merupakan data yang diperoleh
dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Berdasarkan kedua pendapat diatas, populasi adalah suatu wilayah


yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Kemudian sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristiktik diberlakukan untuk populasi.

4. Pembahasan BAB IV tentang Konsep Dasar Pengujian Hipotesis

Bentuk rumusan hipotesis menurut buku yang direview ada tiga


macam yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif dan hipotesis hubungan
(asosiatif). Sedangkan menurut Fajri (2018:80), rumusan masalah penelitian
ada tiga yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis korelasional, dan hipotesis
komparatif. Lebih detail disampaikan oleh Syofian (2016:153), jenis-jenis
hipotesis penelitian yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan
hipotesis asosiatif. Berdasarkan kedua pendapat diatas, rumusan hipotesis
ada tiga yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan hipotesis asosiatif.

21
5. Pembahasan BAB V tentang pengujian hipotesis deskriptif (satu
sampel)

Pengujian hipotesis deskriptif menurut buku yang direview dapat


dilihat dari beberapa teknik yaitu statistik parametris dan statistik
nonparametris. Sedangkan menurut Syofian (2016:3), pengujian hipotesis
deskriptif dilihat dari sudut pandang statistik parametrik dan non-parametrik.
Lebih detail disampaikan oleh Fajri (2018:161) yang mengatakan bahwa ada
dua penggolongan statistika dalam menguji hipotesis yaitu parametrik dan
nonparametrik. Berdasarkan kedua pendapat diatas, pengujian hipotesis
terdiri dari statistik parametrik dan nonparametrik.

6. Pembahasan BAB VI tentang Pengujian Hipotesis Komparatif

Pengujian hipotesis komparatif menurut buku yang direview berarti


menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang
berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk
perbandingan. Sedangkan menurut Santosa (2018:86), menguji hipotesis
komparatif pada dasarnya adalah menguji hipotesis yang berkaitan dengan
perbandingan antar variabel yang terdiri dari dua sampel atau lebih dari dua
sampel. Lebih detail disampaikan oleh Wahdan (2017:197), pengujian
hipotesis dapat dilakukan dengan memperhatikan jenis datanya apakah
nominal, ordinal, interval, atau rasio.

Berdarkan kedua pendapat diatas, pengujian hipotesis komparatif


berarti menguji hipotesis yang berkaitan dengan perbandingan antar variabel
yang terdiri dari dua sampel atau lebih.

7. Pembahasan BAB VII tentang Pengujian Hipotesis Asosiatif

Pengujian hipotesis asosiatif menurut buku yang direview adalah dapat


digunakan beberapa teknik yaitu statistik parametris dan statistik
nonparametris. Sedangkan menurut Fajri (2018:262), pengujian hipotesis
asosiatif berdasarkan statistik parametrik dan nonparametrik. Lebih detail
disampaikan oleh Indra (2019:124) bahwa jenis pengujian hipotesis asosiatif

22
adalah statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Berdasarkan kedua
pendapat diatas, pengujian hipotesis asosiatif adalah statistik parametrik dan
nonparametrik.

8. Pembahasan BAB VIII tentang Analisis Regresi

Analisis regresi menurut buku yang direview terbagi dua yaitu regresi
linier sederhana dan regresi ganda. Sedangkan menurut Fajri (2018:376),
analisis regresi terbagi atas dua yaitu analisis regresi sederhana dan analisis
regresi ganda. Lebih detail disampaikan oleh Indra (2019:188), analisis regresi
terdiri dari regresi linier sederhana dan regresi ganda. Berdasarkan kedua
pendapat diatas, analisis regresi terbagi dua yaitu regresi linier sederhana dan
regresi ganda.

9. Pembahasan BAB IX tentang Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis Jalur (Path Analysis) menurut buku yang direview merupakan


pengembangan dari analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan
sebagai bentuk khusus dari analisis jalur (regression is special case of path
analysis). Sedangkan menurut Fajri (2018:399), analisis jalur adalah sebuah
metode untuk menganalisis pola hubungan kausal atau timbal balik dan
pengaruh tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. Lebih detail
disampaikan oleh Eng dan Ahmad (2017:125), analisis jalur ialah suatu teknik
untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda
jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara
langsung tetapi juga tidak secara langsung. Berdasarkan kedua pendapat
diatas, analisis jalur adalah metode yang menganalisis pola hubungan sebab
akibat baik secara langsung maupun tidak langsung.

10.Pembahasan BAB X tentang Pemodelan Struktural (Structural


Equation Modeling)

Pemodelan Struktural (Structural Equation Modeling) menurut buku


yang direview adalah suatu analisis yang menggabungkan pendekatan analisis
faktor (factor analysis), model struktural (structural model), dan analisis jalur

23
(path analysis). Sedangkan menurut Singgih (2018:14), SEM adalah teknik
statistik multivariat yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dan
analisis regresi (korelasi), yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan
antar variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antar indikator dengan
konstruknya, ataupun hubungan antar-konstruk.

Lebih detail disampaikan oleh Suryani dan Hendryadi (2016:226), SEM


merupakan singkatan dari Linear Structural Relations yang merupakan
program yang populer untuk peneliti dalam ilmu sosial, ilmu manajemen, ilmu
perilaku, ilmu biologi, ilmu pendidikan, dan bidang lainnya yang dapat
digunakan untuk menyesuaikan model dengan data.

Berdasarkan kedua pendapat diatas, SEM adalah suatu program


statistik yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi,
yang bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel dan menyesuaikan
model dengan data.

11. Pembahasan BAB XI tentang Statistik Untuk Pengujian Validitas dan


Reliabilitas Instumen Penelitian

Statistik Untuk Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instumen Penelitian


menurut buku yang direview adalah Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Jadi
instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil
penelitain yang valid dan reliabel.

Sedangkan menurut Syofian (2016:161), instrumen penelitian adalah suatu


alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan
menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang
dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Untuk dapat dikatakan
instrumen penelitian yang baik, paling tidak memenuhi lima kriteria, yaitu:
validitas, reliabilitas, sensitivitas, objektivitas, dan fisibilitas. Lebih detail
disampaikan oleh Arikunto (2017), instrumen penelitian adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk

24
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya.

Berdasarkan kedua pendapat diatas, instrumen penelitian adalah sebuah alat


yang digunakan dan dipilih untuk mengolah dan mengumpulkan data agar
kegiatan menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview adalah
sudah bagus dan pada cover cukup menarik sehingga para pembaca akan
suka membeli buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Sugiyono ini.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
adalah sudah bagus karena dalam aspek tata letak sudah bagus dan rapi,
juga tata tulis sudah bagus dan mudah dibaca serta penggunaan font yang
cukup bagus dan jelas membuat para pembaca mudah memahami isi buku
tersebut.
3. Dari aspek isi buku sudah jelas dan mudah dipahami, namun untuk
disetiap bab agar diberikan kesimpulan sehingga para pembaca mengerti
maksud dari tulisan isi buku tersebut pada setiap bab-nya.
4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah mudah dipahami. Karena
sudah memiliki penggunaan bahasa yang jelas dan tidak rancu.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan Statistik


adalah kumpulan atau himpunan angka-angka yang disajikan dalam bentuk grafik
atau tabel, gambar, diagram atau ukuran-ukuran. Statistik dapat dibedakan

25
menjadi dua, yaitu statistik Deskriptif dan statistik Inferensial. Statistik Deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu
statistik hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang
lebih luas (generalisasi/inferensi). Penelitian yang tidak menggunakan sampel,
analisisnya akan menggunakan statistik deskriptif. Demikian juga penelitian yang
menggunakan sampel, tetapi peneliti tidak bermaksud untuk membuat
kesimpulan terhadap populasi dari mana sampel diambil, maka statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif. Statistik inferensial adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan
(diinferensikan) untuk populasi di mana sampel diambil.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang


mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengujian normalitas

data dengan menggunakan Chi Kuadrad ( ). Pengujian normalitas data dengan (

) dilakukan dengan cara membandingkan kurve normal yang berbentuk dari

data yang telah terkumpul (B) dengan kurve normal baku/standard (A). Jadi
membandingkan (B:A). Bila B tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka B
merupakan data yang berdistribusi normal.

Rumusan hipotesis ada tiga yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif,


dan hipotesis asosiatif. Pengujian hipotesis terdiri dari statistik parametrik dan
nonparametrik. Pengujian hipotesis komparatif berarti menguji hipotesis
komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan
melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Pengujian hipotesis
asosiatif adalah statistik parametrik dan nonparametrik. Analisis regresi terbagi
dua yaitu regresi linier sederhana dan regresi ganda. Analisis jalur (path analysis)
adalah metode yang menganalisis pola hubungan sebab akibat baik secara
langsung maupun tidak langsung. SEM (Structural Equation Modeling) adalah
suatu program statistik yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dan
analisis regresi, yang bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel dan

26
menyesuaikan model dengan data. Instrumen penelitian adalah sebuah alat yang
digunakan dan dipilih untuk mengolah dan mengumpulkan data agar kegiatan
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

B. Rekomendasi

Dalam buku ini sebaiknya diberikan kesimpulan tanpa mengurangi contoh-


contoh yang akan menjelaskan maksud buku. Dengan memberikan kesimpulan
dan penggunaan bahasa yang sudah cukup bagus ini akan lebih memudahkan
pembaca untuk memahami buku tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2017. Pengembangan Instrumen Penelitian dan Penilaian


Program. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Habiby, W. N. 2017. Statistika Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah
University Press.
Hendryadi, S. 2016. Metode Riset Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Ismail, H. F. 2018. Statistika Untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-ilmu
Sosial. Jakarta: Kencana.
Jaya, I. 2019. Penerapan Statistik Untuk Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Kencana.

27
Santosa. 2018. Statistika Hospitalitas: Edisi Revisi. Yogyakarta: CV Budi
Utama).
Santoso, S. 2018. Konsep dasar dan aplikasi SEM dengan amos 24. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Syofian, S. 2016. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Sugiyono. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA.
Sutopo, E. Y., Slamet, A., & Si, M. 2017. Statistik Inferensial. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Usman, H., & Akbar, Pgh. S. 2017. Pengantar statistika. Jakarta: Bumi
Aksara.

28

Anda mungkin juga menyukai