Skripsi Teguh
Skripsi Teguh
Skripsi Teguh
SKRIPSI
PENELITIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Oleh :
TEGUH DERMAWAN
14121899
1
HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS
PADA REMAJA DI KELURAHAN ANDALAS WILAYAH KERJA
PUSKESMAS ANDALAS PADANG
TAHUN 2018
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Dalam Program Studi S1 Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Oleh :
TEGUH DERMAWAN
14121899
Teguh Dermawan
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja di
Kelurahan Andalas Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2018
vii + 68 halaman + 7 tabel + 2 gambar + 9 lampiran
ABSTRAK
Obesitas telah menjadi masalah global di seluruh dunia. Data World health
Organization (WHO) tahun 2017, proporsi epidemic secara global, dengan
setidaknya 2,8 juta orang meninggal setiap tahun. Pada tahun 2016, lebih dari 1,9
miliar orang dewasa mengalami obesitas. Tujuan Penelitian untuk mengetahui
hubungan aktifitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja di kelurahan
Andalas Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2018
Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional study. Waktu bulan
Desember 2017 sampai Agustus 2018 di Kelurahan Andalas Wilayah Kerja
Puskesmas Andalas Padang. Penelitian ini menggunakan teknik simple random
sampling Populasi adalah seluruh remaja usia 18-24 dengan jumlah sampel
berjumlah 73 orang. Pengumpulan data primer dan teknik pengolahan data analisa
univariat menggambarkan distribusi frekuensi tiap variabel sedangkan bivariat
menggunakan chi-square.
Hasil penelitian pada analisa univariat didapatkan bahwa remaja
mengalami obesitas 23 (31,5%), aktifitas fisik berat berat sebanyak 19 (26.0%)
pada remaja. Pada hasil uji Chi-Square didapatkan p value = 0,005 (p < 0,05), ada
hubungan aktifitas fisik dengan kejadian obesitas di Wilayah Puskesmas Andalas
Padang Tahun 2018.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin berat aktifitas yang
dilakukan remaja maka semakin kecil kemungkinan remaja mengalami obesitas,
Diharapkan kepada kepala Puskesmas dan perawat untuk melakukan penyuluhan
dan bimbingan tentang penyebab Obesitas pada remaja.
Daftar Pustaka : 36 (2005-2017)
Kata Kunci : Aktifitas Fisik, Kejadian Obesitas, dan Remaja
MERCUBAKTIJAYA PADANG STIKES
NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM
ABSTRACT
Obesity has become a global problem throughout the world, both from
developed and developing countries. Data from the World Health Organization
(WHO) in 2017, obesity has reached epidemic proportions globally, with at least
2.8 million people dying each year as a result of being overweight or obese. In
2016, more than 1.9 billion adults, aged 18 years and over, were obese. The
incidence of obesity causes death worldwide rather than being underweight
(WHO, 2017). Research Objectives to determine the relationship of physical
activity with the incidence of obesity in adolescents in Andalas village Padang
Andalas Health Center Work Area in 2018
The results of the univariate analysis showed that adolescents were 23 (31.5%)
obese, 19 (26.0%) heavy physical activity in adolescents. In the Chi-Square test
results obtained p value = 0.005 (p <0.05), there is a relationship of physical
activity with the incidence of obesity in Andalas Health Center Padang in 2018.
The conclusion of this study is that the heavier the activities carried out by
adolescents, the less likely teen a gers are obesity, it is expected that the heads of
Puskesmas and nurses to conduct counseling and guidance on the causes of
obesity in adolescents.
Bibliography: 36 (2005-2017)
Keywords: Physical Activity, Obesity and Adolescent Events
KATA PENGANTAR
Padang”
namun berkat dorongan semua pihak, skripsi ini dapat peneliti selesaikan. Maka
pada kesempatan peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada :
1. Ibu Meria Kontes, S.Kep selaku pembimbing I yang telah mengarahkan dan
2. Ibu Ns. Mira Andika, M.Kep selaku pembimbing II yang telah mengarahkan
Padang.
MERCUBAKTIJAYA Padang.
10. Yang teristimewa ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan rasa
hormat yang tak terhingga peneliti sampaikan kepada kedua orangtua dan
terima kasih kepada abang, kakak, adik, dan sahabat. Semangat dan do’a yang
dalam menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini semoga bantuan yang telah
“Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu penulis sangat terbuka
dalam menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis dan
Peneliti
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................ iii
DAFTAR BAGAN ................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 7
A. Analisa Univariat.................................................................. 53
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat.................................................................. 57
A. Kesimpulan .......................................................................... 65
B. Saran .................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Lampiran
Lampiran 5 : Kuesioner
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dewasa. Perbuatan atau tingkah laku remaja yang sangat sulit untuk di
mengerti. Masa remaja bisa juga dikenal dengan masa yang penuh
yang ditandai dengan terjadinya perubahan fisik dan psikologis. Salah satu
perubahan fisik yang terjadi pada remaja adalah perubahan berat badan.
Perubahan pada fase remaja akan terus berkembang, demikian pula aspek
(Ryde, 2011). Remaja lebih banyak memilih makanan yang siap saji atau
1
2
merupakan gangguan kronik baru yang segera menjadi pandemik global yang
salah satu gangguan kesehatan yang mendapat prioritas utama dalam upaya
juga sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau
(Sudoyo, 2007)
(WHO) tahun 2017, obesitas telah mencapai proporsi epidemic secara global,
dengan setidaknya 2,8 juta orang meninggal setiap tahun sebagai akibat
kelebihan berat badan atau obesitas. Pada tahun 2016, lebih dari 1,9 miliar
orang dewasa yaitu pada umur 18 tahun ke atas mengalami obesitas. Kejadian
kesehatan yang diakibatkan oleh obesitas mulai muncul pada awal tahun
pada wanita mencapai 32,9% dan laki-laki sebesar 19,7% (Kemenkes RI,
yaitu sebesar 10%. Hal ini menujukkan bahwa obesitas meningkat dalam
Andalas Padang, dari hasil survei dari Puskesmas Andalas jumlah obesitas
sedangkan remaja yang berusia 18-24 tahun berjumlah 283 orang (Puskesmas
behavior (perilaku), aktifitas fisik dan makanan yang tidak sehat, sosial
ekonomi, umur dan psikologi (Bustan, 2015). Obesitas juga disebabkan oleh
dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis seperti perubahan fisik
oleh aktifitas fisik yang kurang pada remaja meningkatkan resiko penyakit
(Hendra, 2016).
kanker (Bustan, 2015). Fenomena yang terjadi dari dampak tersebut akan
,pesimis, putus asa, termasuk peningkatan risiko depresi karena lebih sering
ditolak oleh rekan-rekan mereka serta digoda dan dikucilkan karena berat
dengan istilah obesitas yang merupakan suatu fenomena yang terjadi akibat
dan aktifitas fisik. Kegemukan yang tidak segera di atasi dapat berkembang
menjadi obesitas (Yani dkk, 2013). Bagi orang dengan kelebihan berat badan
penurunan berat yang utama dan sehat adalah dengan melakukan olahraga
melakukan aktifitas fisik atau olahraga yang tidak sesuai dengan proporsi
2010).
untuk sikap tentang pola makan terhadap kejadian obesitas adalah baik 52,3%
dan tindakan dalam pola makan terhadap kejadian obesitas tidak baik 52,3%
dan aktifitas fisik ringan 75,0%. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Nabila Zuhdy (2015) aktifitas fisik tidak ada berhubungan dengan pola
makan dan status gizi pada pelajar putri SMA di Denpasar Utara. Hasil
masalah gizi pada pelajar putri, selain kurang energi kronis 18,67%, terdapat
berhubungan signifikan dengan status gizi, sedangkan aktifitas fisik tidak ada
Andalas Padang adalah salah satunya wilayah yang banyak di tempati oleh
remaja dari berbagai kalangan. Hal ini menyebabkan daya beli yang besar
terjadinya kasus obesitas. Hasil survei awal yang peneliti lakukan terhadap 10
dan lebih senang bermain game dan membuka sosial media di hp atau
A. Rumusan masalah
adalah apakah ada Hubungan Aktifitas Fisik dengan kejadian Obesitas pada
tahun 2018 ?
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2018.
tahun 2018.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
3. Bagi Peneliti
perkuliahan.
8
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Pengertian
(Kusmiran, 2013).
sesuai dengan sosial dan budaya daerah setempat. WHO membagi usia
dalam 2 bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20
tahun. Batasan usia remaja Indonesia 11-24 tahun dan belum menikah.
adalah :
a. Sikap protes terhadap orang tua : Remaja pada usia ini cenderung tidak
b. Preokupasi dengan badan sendiri : Tubuh seorang remaja pada usia ini
dalam waktu lain remaja tampak masa bodoh dan tidak bertanggung
d. Peubahan eksternal
putri rata-rata pada usia 17-18 tahun dan penambahan tinggi remaja
remaja mengikuti jadwal yang sama dengan tinggi dan terjadi pada
sama sekali.
Menurut Pieter & Lubis (2010), bahaya fisik yang sering terjadi
a. Kematian
b. Bunuh diri
Bunuh diri atau percobaan bunuh diri pada remaja kini semakin
stress.
c. Cacat fisik
Cacat fisik ringan atau yang masih dapat diperbaiki tidak akan
remaja yaitu :
a. Kesulitan belajar
b. Kesulitan bergaul
sosial.
13
e. Perilaku seksual
masalah seksual.
f. Perilaku moral
B. Obesitas
1. Pengertian Obesitas
kronik baru yang segera menjadi pandemic global yang cukup sulit sekali
salah satunya remaja. Obesitas ini disebabkan karena aktifitas fisik yang
2012).
naiknya kadar insulin plasma, lipid darah, dan kadar lipoprotein naik, dan
(Hendra, 2016).
arthritis dan kanker (Bustan, 2015). Fenomena yang terjadi dari dampak
risiko depresi karena lebih sering ditolak oleh rekan-rekan mereka serta
3. Jenis Obesitas
perut, obesitas tipe buah apel disebut juga obesitas sentral, karena
circuference).
Nama lain dari type obesitas ini adalah peripheral obesity atau
gluteal obesty.
(kardiovaskuler).
anak-anak.
Obesitas pada tipe ini terjadi karena ukuran sel lemak menjadi
bertambah banyak dari normal ini terjadi pada usia dewasa karena
18
tipe hyperplastik.
penyakit.
berlebihan atau pembakaran yang kurang dari gerak olah raga yang
yaitu genetik, behavior (perilaku), aktifitas fisik, makan yang tidak sehat,
a. Genetik
tubuh. Hal ini memungkinkan karena pada saat ibu yang obesitas
sedang hamil maka unsur sel lemak yang berjumlah besar dan
sang bayi yang lahirpun memiliki unsur lemak tubuh yang relatif
b. Behavior (perilaku)
sehingga perilaku diet yang mereka terapkan salah atau tidak sesuai
c. Aktifitas fisik
dan sebgaian besar tersimpan sebagai lemak tubuh, dengan kata lain
badan normal, seperti rasa dan bau makanan atau saaatnya ingin
makan. Orang yang gemuk cenderung makan bila dia pengen makan,
bukan makan pada saaat ia lapar. Pola makan berlebihan inilah yang
e. Merokok
nafsu makan, dan kedua efek akan hilang pada mantan perokok.
21
f. Lingkungan
g. Sosial ekonomi
h. Umur
(Kurnianingsih, 2009).
j. Obat-obatan
k. Kehamilan
l. Psikologi
emosi yang dalam dan ini merupakan suatu pelindung bagi yang
5. Komplikasi Obesitas
a. Penyakit jantung
b. Hipertensi
c. Diabetes
d. Arthritis
urat dan terbentuknya kristal asam urat pada sendi. Penyakit ini
berat badan > 30% dari berat badan ideak dan kandungan asam urat
e. Kanker
dan Rahim. Wanita yang telah menopause, umumnya pada usia lebih
psikolgi.
6. Penanganaan Obesitas
Tujuan dari terapi obesitas tak lain untuk mencapai dan menjaga
berat badan yang sehat. Upaya yang dilakukan untuk mencapai berat
badan yang sehat dapat dilakukan dengan perubahan pola makan (diet)
26
banyak, berat badannya tetapi bisa naik. Setiap orang makan akan
yang lebih rendah dari kebutuhan dengan proporsi lemak yang lebih
obesitas jika :
2) Apabila nilai IMT lebih dari 27 dan ada komplikasi medis dari
7. Pencegahan Obesitas
a. Pencegahan Primer
kesehatan.
b. Pencegahan Sekunder
dan pembedahan.
8. Pengukuran Obesitas
perhitungan IMT adalah hasil pengukuran berat badan (dalam kg) dan
berikut :
Tabel 2.1
Klasifikasi Obesitas
IMT Kriteria
< 18,5 Underweight / sangat kurus
18,5 - 24,9 Health weight / kurus
25 - 29,9 Obesitas derajat 1 / normal
30 - 39,9 Obesitas derajat 2 / gemuk
> 40 Obesitas derajat 3 / morbid
Sumber : WHO, 2000
C. Aktifitas Fisik
1. Pengertian
disimpulkan yaitu :
1) Mengurangi stress
karena ada keuntungan bagi mereka dalam waktu jangka panjang dan
Beberapa keuntungan bagi remaja dari aktif secara fisik antara lain :
paru-paru.
tiga tingkatan, aktifitas fisik yang sesuai untuk remaja sebagai berikut :
les di luar sekolah, mengasuh adik, nonton TV, aktifitas main play
kurangnya aktifitas fisik anak penyebab dari obesitas. Agar terhindar dari
faktor tersebut :
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Pola makan
jumlah makanan dan porsi makanan lebih banyak, maka tubuh akan
pada tubuh seperti kekurangan sel darah merah, maka orang tersebut
energi yang masuk hanya sedikit terpakai untuk beraktifitas dan sebagian
(Musralianti, 2015).
34
yang keluar. Akibat dari sedikitnya energy yang keluar dari tubuh, maka
sisa dari energi tersebut akan tersimpan menjadi lemak dan kemudian
gaya hidup sedentary seperti remaja saat ini yang banyak terlibat dalam
energi. Hal ini dapat terlihat bahwa saat ini kecenderungan pengalihan
waktu yang biasa dilakukan anak-anak untuk bermain aktif di luar rumah
2017).
35
Tabel 2.2
Jenis Kegiatan pada Remaja
Tingkat Kegiatan
Ringan Membaca, menulis, makan, menonton
televise, mendengarkan radio, merapikan
tempat tidur, mandi, berdandan, berjalan
lambat, bermain kartu dan berbagai kegiatan
yang dikerjakan dengan duduk atau tanpa
menggerakkan lengan.
Sedang Bermain dengan mendorong benda, bermian
pingpong, menyetrika, merawat tanaman,
menjahit, mengetik, mencuci baju dengan
tangan, menjemur pakaian, berjalan
kecepatan sedang serta berbagai kegiatan
yang dikerjakan dengan berdiri atau duduk
yang banyak menggerakkan lengan.
Berat Berjalan cepat, bermain dengan mengangkat-
angkat benda berat, berlari, berenang,
bermain tenis, naik turun tangga, memanjat
bersepeda, bermain sky, dansa, sepak bola,
bermaian bowling, golf, berkebun, bermain
dengan banyak mengerakkan lengan
wawancara adalah bentuk metode yang lebih mudah dan murah. Pada
metode ini subjek diwawancara untuk mengingat jenis aktifitas fisik dan
lamanya aktifitas fisik tersebut dilakukan selama 24 jam yang lalu. Pada
form yang akan diisi oleh subjek yang diteliti atau sebagai pedoman
wawancara aktifitas fisik yang dilakukan selam 24 jam yang lalu (Welis,
2016).
aktifitas kurang gerak seperti menonton televisi atau main computer dan
Tabel 2.3
Nilai RMR Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
KERANGKA KONSEP
tajam dan segera menjadi salah satu gangguan kesehatan yang mendapat
masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis
energi yang masuk kedalam tubuh melalui makanan dengan aktifitas energi
yang tidak segera di atasi dapat berkembang menjadi obesitas (Yani dkk,
2013).
38
39
kanker (Bustan, 2015). Fenomena yang terjadi dari dampak tersebut akan
karena lebih sering ditolak oleh rekan-rekan mereka serta digoda dan
2016).
dan mental, serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar
Bagan 3.1
Faktor Risiko Kejadian Obesitas
o Genetik
o Behavior (perilaku)
Aktifitas fisik
o Makan yang tidak sehat
o Merokok
Obesitas
o Lingkungan
o Sosial ekonomi
o Umur
o Gaya hidup keluarga Dampak obesitas pada remaja :
o Obat-obatan 1. Mudah minder
o Kehamilan 2. Pesimis
o Psikologi 3. Stress
4. Putus asa
5. Tidak bersemangat
B. Kerangka Konsep
Bagan 3.2
Kerangka Konsep Hubungan Aktifitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas
pada Remaja di Kelurahan Andalas Wilayah Kerja Puskesmas Andalas
Padang tahun 2018
41
C. Hipotesis Penelitian
harus ditolak, berdasarkan fakta atau data empiris yang telah dikumpulkan
teoritis dan kerangka konseptual yang ditentukan, maka hipotesis yang akan
di uji adalah :
Andalas Padang dari bulan Desember 2017 sampai bulan Agustus 2018,
2018.
1. Populasi
2. Sampel
42
43
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑 2 )
Ket :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
ini adalah:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑2 )
283
𝑛=
1 + 283 (0,12 )
283
𝑛=
1 + 2,83
283
𝑛=
3,83
𝑛 = 73 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
sampel yang secara acak dengan cara undian, pengundian dilakukan pada
a. Kriteria Inklusi
(Hidayat, 2013).
44
b. Kriteria Eklusi
dengan cara undian atau lot dengan mencatat nama (Inisial) dan nomor
urut remaja yang ada di Kelurahan Andalas pada kertas yang digulung
1. Variabel
2. Defenisi Operasional
Tabel 4.1
Defensisi Operasional
membakar sehari-
energy dan hari
dijumlahkan remaja 2. Sedang bila
dalam satuan skor METs
METs sesuai 1202,0-2406,6
standar METs/menit/
APARQ minggu
E. Instrumen Penelitian
variabel yang akan diteliti untuk mendapatkan dari responden untuk diisi
aktifitas sehari seperti kegiatan olah raga, aktifitas domestik, hingga aktifitas
Dasar perhitungan IMT adalah hasil pengukuran berat badan (dalam kg) dan
F. Etika Penelitian
3. Kerahasiaan (Condidentiality)
4. Privacy
rahasianya.
48
5. Self Determination
1. Data Primer
pada remaja) dan variabel dependen (kejadian obesitas pada remaja) yang
diukur dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan untuk
2. Prosedur Penelitian
sebagai berikut :
minggu penelitian.
calon responden sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dan peneliti juga
responden.
menjadi responden.
responden.
h. Setelah semua data terkumpul peneliti melihat kembali apa ada data
kurang.
pengelolahan data
kedalam computer dengan cara di input untuk diolah. Setelah diedit dan
proses komputerisasi.
tidak ada kesalahan data sehingga data tersebut benar-benar siap untuk
kembali apakah data sudah benar atau belum. Data yang dimasukkan ke
master tabel tadi dicocokkan dan diperiksa kembali dengan data yang
52
menghubungkan jawaban satu sama lain sampai semua data sudah benar.
atau daftar, penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar untuk
master tabel sudah benar maka data dikelompokkan dalam bentuk tabel
Metode analisa data ini dilakukan dengan tujuan agar data-data hasil
1. Analisa Univariat
aktifitas fisik remaja dan variabel dependen yaitu obesitas pada remaja.
2. Analisa Bivariat
p value> 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel
0,05), maka ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan
HASIL PENELITIAN
A. Analisa Univariat
berikut :
Puskesmas Andalas Padang Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 5.1 di
bawah ini :
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kejadian Obesitas Pada Remaja di Kelurahan
Andalas Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2018
Kejadian Obesitas f %
Obesitas 23 31.5
Tidak Obesitas 50 68.5
Total 73 100.0
54
55
Puskesmas Andalas Padang Tahun 2018. Dapat dilihat pada tabel 5.2 di
bawah ini :
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Aktifitas Fisik pada Remaja di Keluruhan
Andalas Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2018
Aktifitas Fisik f %
Ringan 21 28.8
Sedang 33 45.2
Berat 19 26.0
Total 73 100.0
2018.
B. Analisa Bivariat
Tabel 5.3
Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Remaja di
Kelurahan Andalas Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang
Tahun 2018
aktifitas fisik sedang dan ringan. Pada hasil uji Chi-Square didapatkan p
value = 0,005 (p < 0,05), ada hubungan aktifitas fisik dengan kejadian
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
a. Kejadian Obesitas
yang siap saji atau yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah
57
58
yang siap saji atau yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah
(Lutfi, 2011).
membagi usia dalam 2 bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja
akhir 15-20 tahun. Batasan usia remaja Indonesia 11-24 tahun dan belum
menikah.
yaitu lebih dari 35% mengalami obesitas karena pola makan remaja.
remaja memiliki respon tubuh yang sangat cepat terhadap hal-hal baru
yang ada pada dirinya. Remaja dengan segudang aktifitas juga memiliki
usia salah satunya remaja. Obesitas ini disebabkan pola makan, gaya
dengan naiknya kadar insulin plasma, lipid darah, dan kadar lipoprotein
naik, dan kenaikan tekanan darah, yang merupakan faktor yang diketahui
(Hendra, 2016).
badan ideal dan dengan rata-rata IMT seluruh remaja yaitu 23,45% yang
memiliki berat badan dengan tinggi badan ideal. Berdasarkan hasil juga
2018.
b. Aktifitas fisik
Berdasarkan tabel 5.2 diatas didapatkan bahwa aktifitas fisik berat berat
atau energi bagi tubuh seseorang dalam pemeliharaan kesehatan fisik maupun
61
mental, serta dapat juga mempertahankan kualitas hidup seseorang agar tubuh
Aktifitas fisik melibatkan proses biokimia dan biomekanik. Aktifitas fisik dapat
2016).
Sementara 28,8% remaja di wilayah ini banyak melakukan aktifitas fisik ringan
menunjukkan ada hubungan antara aktifitas fisik dan obesitas pada mahasiswa
nilai p < 0,005. Hal ini berarti remaja yang melakukan aktifitas fisik ringan
lebih berisiko dari pada remaja yang beraktifitas berat. Hidayati (2009)
(2010) hubungan status gizi dengan aktivitas fisik pada remaja didapatkan
penelitian yang telah peneliti lakukan dan hasil penelitian Ramdani, didapatkan
kesamaan bahwa status gizi kurang baik dalam pertumbuhan remaja berdampak
62
pada berat badan kurang atau berat badan berlebih. Penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuning (2013) dengan judul faktor-
faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik pada remaja didapatkan bahwa 52,4%
kesehatan remaja itu sendiri serta berat badannya. Individu dengan aktifitas fisik
yang baik dan teratur memiliki kondisi tubuh yang sehat dan prima. Persentase
APARQ didapatkan bahwa remaja yang memiliki aktifitas teratur secara tidak
lengan, sehingga remaja memiliki tubuh yang fit dan proporsi tubuh yang
ideal pula.
B. Analisa Bivariat
aktif secara langsung remaja tersebut akan memiliki berat badan ideal.
membagi usia dalam 2 bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja
akhir 15-20 tahun. Batasan usia remaja Indonesia 11-24 tahun dan belum
menikah.
kronik baru yang segera menjadi pandemik global yang cukup sulit sekali
remaja. Berdasarka hasil uji statistik didapatkan pvalue 0,010 artinya ada
remaja.
dengan aktifitas fisik baik memiliki kondisi tubuh yang sehat dan prima.
didapatkan juga bahwa remaja yang memiliki aktifitas fisik sedang akan
65
memiliki proporsi tubuh yang ideal pula karena nutrisi yang masuk
seimbang dengan aktifitas yang dilakukan. Hal ini terlihat dari hasil
Remaja yang memiliki aktifitas berat seperti main sepak bola, naik turun
aktifitas remaja tersebut semakin maka akan semakin terhindar dari berat
fisik secara tidak langsung remaja akan lebih sehat karena keringat
dalam tubuh.
aktifitas fisik ringan yang mengalami obesitas yaitu 12 (57,1%). Hal ini
bisa terjadi karena remaja dengan aktifitas fisik ringan cendrung tidak
Remaja dengan aktifitas fisik ringan dan asupan makan tidak seimbang
aktifitas fisik ringan namun tidak obesitas. Hal ini bisa terjadi karena,
meski aktifitas fisik yang dilakukan remaja itu ringan namun kebiasaan
makan teratur, istirahat teratur dan tuntutan belajar dari orang tua tinggi,
sehingga asupan masuk dengan energi remaja seimbang. Oleh karena itu
ini terjadi karena remaja dengan aktifitas fisik sedang seperti mencuci
baju, mencuci piring, menyapu dan lain sebagainya namun tetap obesitas
karena pola makan yang tidak teratur dan didukung oleh faktor
sedang namum tidak obesitas. Hal ini disebabkan oleh remaja memiliki
aktifitas yang teratur dan gizi yang seimbnag serta tidak memiliki faktor
berat terdapat 6 (31,6%) yang mengalami obesitas. Hal ini dapat terjadi,
disebabkan oleh aktifitas yang berat, asupan nutrisi yang baik, pola
makan yang teratur, dan istirahat yang cukup sehingga remaja memiliki
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
2. Terdapat bahwa aktifitas fisik berat berat yaitu sebanyak 19 (26.0%) pada
Tahun 2018.
3. Terdapat bahwa remaja dengan aktifitas fisik berat yaitu sebesar 6 (31,6%)
fisik berat namun tidak obesitas. Pada hasil uji Chi-Square didapatkan p
value = 0,005 (p < 0,05), ada hubungan aktifitas fisik dengan kejadian
B. Saran
67
68
terjadinya Obesitas.
Andalas Padang.
3. Bagi Peneliti
Statistics
Valid 73 73
N
Missing 0 0
Frequency Table
Kejadian Obesitas
Aktivitas Fisik
Cases
Count 12 9 21
Count 5 28 33
Aktivitas Fisik Sedang Expected Count 10.4 22.6 33.0
Count 6 13 19
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.99.
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Kesehatan Kota Padang. 2015. Profil Dinas Kesehatan Kota Padang
tahun 2015
Hidayat, Aziz, Alimul. 2013. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika
Irianti, Monica, Tri. 2016. Hubungan Antara Status Merokok terhadap Obesitas
Sentral pada Orang Dewasa Sehat di Desa Kepuharjo Kecamatan
Cakringan Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
Kemenkes RI. 2016. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016.
Kemenkes RI
Maryam dkk. 2011. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Musralianti, Feby. 2015. Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Pola Makan
dengan Kejadian Obesitas pada Siswa di SMP Kristen Eben Haezar I
Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016
ISSN 2302 – 2493. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Ratulangi, Manado
Putra, Wismoyo, Nugraha. 2017. Hubungan Antara Pola Makan, Aktifitas Fisik
dan Gaya Hidup Sedentari dengan Overweight di SMA Negeri 5
Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 5 Nomor 3, September
2017, hlm. 298-310. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Putra, Adhitya, Irma. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet dengan Indeks
Massa Tubuh (IMT) Member Fitness Center di Gadjah Mada Medical
Center (GMC) Health Center. Skripsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta
Rumida. 2014. Pegaruh Perilaku Makan dan Aktivitas Fisik terhadap Kejadian
Obesitas pada PELAJAR di SMU Methodist Medan. Wahana Inovasi
Volume 3 No.1 Jan-Juni 2014 ISSN : 2089-8592. Poltekes Kemenkes
medan
Salam, Abdul. 2010. Faktor Resiko Kejadian Obesitas pada Remaja. Jurnal
MKMI Vol 6 No. 3 Juli 2010, hal 185-190. Program Studi Kesmas PPS
Unhas, Makassar
Vera. 2011. Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Obesitas Sentral Pada Tokoh
Agama di Kota Manado. GIZIDO Volume 4 No. 1 Mei 2012. Poltekkes
Kemenkes Manado
Wahyuni, Sri. 2013, Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Obesitas pada
Remaja di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Banda Aceh. Skripsi.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah Program Studi Diploma IV
Kebidanan Banda Aceh
Yani, Sri. Dkk. 2013. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Pola Makan dengan
Overweight dan Obesitas pada Mahasiswa Universitas Hasanuddin.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin
Zuhdy, Nabila. 2015. Hubungan Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Status
Gizi Pada Pelajar Putri SMA Kelas 1 di Denpasar Utara. Public health
and Preventive Medicine Archive Volume 3 Nomor 1. Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana
Lampiran
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa STIKes
MERCUBAKTIJAYA Padang Prodi S1 Keperawatan bermaksud akan
mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Aktifitas Fisik dengan
Kejadian Obesitas di Kelurahan Andalas Padang Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas Padang Tahun 2018”.
Nama : Teguh Dermawan
Nim : 14121899
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi
responden, karena kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan akan
digunakan untuk kepentigan penelitian saja. Informasi yang didapatkan hanya
digunakan peneliti untuk kepentingan penelitian.
Penelitian berharap agar kakak/adek berpartisipasi dalam penelitian ini dan
tanpa ada unsur paksaan. Jika terdapat hal yang kurang jelas mengenai penjelasan
penelitian ini, maka kakak/adek dapat menanyakan langsung ke peneliti atau
melalui nomor HP 085356232293. Apabila kakak/adek memutuskan kesediaanya
untuk ikut dalam penelitian ini, maka kakak/adek silahkan menandatangani
lembar persetujuan menjadi responden yang terdapat di belakang lembaran ini.
Jika kakak/adek tidak bersedia, itu adalah hak kakak/adek untuk menolak
berpastisipasi dan tidak aka nada paksaan dari peneliti. Atas kesediaan dan
partisipasi kakak/adek, saya ucapkan terima kasih.
TEGUH DERMAWAN
Lampiran 3
Nama : …………………………….
Umur : …………………………….
(……………...……………)
Lampiran 4
KISI-KISI KUESIONER
Jumlah
Variabel Aspek yang diukur No. Item
Item
Obesitas Berat Badan 1 B
Tinggi Badam
Aktifitas Fisik Format APARQ 1 C
yang diisi sesuai
aktifitas sehari-hari
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian :
1. Bacalah setiap pertanyaan dan alternatif dengan seksama.
2. Isilah semua item pertanyaan.
3. Mohon diperiksa kembali setiap jawaban yang telah saudara buat.
4. Kuesioner yang telah diisi lengkap mohon dikembalikan kepada peneliti.
Kode
Responden
A. Data Responden
Umur : ……………………………………………….
Alamat : ……………………………………………….
B. Obesitas
BB : …….. kg
TB : …….. cm
C. Aktifitas Fisik
Jumlah