Proposal SKRIPSI DEWI KARUNIA AGENG 22020112140045 PDF
Proposal SKRIPSI DEWI KARUNIA AGENG 22020112140045 PDF
Proposal SKRIPSI DEWI KARUNIA AGENG 22020112140045 PDF
SKRIPSI
Oleh :
22020112140045
DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG, 2016
i
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Penyayang, segala puji bagi Allah SWT. Berkat karunia dan rahmat-Nya semata
Metode Kanguru (PMK) pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di
Kota Semarang Tahun 2016” ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan skripsi
ini peneliti mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
kasih atas segala bimbingan, saran, dan semangat yang diberikan selama
6. Orang tua saya, Bapak Drs. Dwi Admono dan Ibu Dra. Tedjowati,
terimakasih atas segala dukungan, semangat, kasih sayang, materi dan doa
vi
yang tulus tiada henti yang menjadikan motivasi terbesar bagi saya untuk
terus belajar.
8. Direktur beserta jajaran Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang dan
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo terima kasih atas kesediaannya untuk
kekurangan. Kritik dan saran serta masukan dari berbagai pihak sangat
diharapkan. Peneliti berharap semoga hasil penelitian ini dapat diterima dan
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
viii
B. Penelitian Terkait ................................................................................. 38
C. Kerangka Teori..................................................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep ................................................................................. 42
B. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 42
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi .......................................................................................... 43
2. Sampel ............................................................................................ 43
D. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 46
E. Definisi Operasional, Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran ....... 46
F. Alat Penelitian dan Cara pengumpulan data
1. Alat Penelitian ................................................................................ 48
a. Uji Validitas ............................................................................. 50
b. Uji Reliabilitas ......................................................................... 55
2. Cara Pengumpulan Data................................................................. 56
G. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data ............................................................... 59
2. Analisa Data .................................................................................. 62
H. Etika Penelitian .................................................................................... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Distribusi Karakteristik Responden ..................................................... 66
B. Distribusi Tingkat Pengetahuan tentang PMK ..................................... 67
1. Distribusi Tingkat Pengetahuan tentang PMK ............................... 67
2. Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik .......... 67
3. Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Domain .................. 69
BAB V PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ...................................................................... 73
1. Usia ................................................................................................ 73
2. Tingkat Pendidikan ........................................................................ 74
3. Status Pekerjaan ............................................................................. 75
4. Pengalaman .................................................................................... 76
ix
B. Tingkat Pengetahuan ............................................................................ 77
1. Tingkat Pengetahuan PMK ............................................................ 77
2. Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik ........................... 78
3. Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Domain ................................... 84
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 91
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................... 92
B. Saran ..................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 95
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
4.9
xi
72
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan
xiv
Departemen Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Skripsi, November 2016
xv
Department of Nursing
Medical Faculty
Diponegoro University
Undergraduate Thesis, November 2016
ABSTRACT
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014 dan ditargetkan
bayi di Indonesia adalah asfiksia (37%) Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
dari kelahiran bayi adalah BBLR. Sedangkan di kota Semarang pada tahun
2014 tercatat sebanyak 563 bayi lahir dengan BBLR.4 Meskipun menduduki
urutan ke 2 dari penyebab kematian bayi, namun kasus bayi dengan BBLR
merupakan pemicu dari terjadinya kasus asfiksia dan infeksi / sepsis. Hal
memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah dan pembentukan antibodi yang
dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat disebabkan oleh
organ pada bayi tersebut. Masalah pada bayi BBLR yang sering terjadi adalah
melaporkan bahwa satu dari kebanyakan faktor kritis yang terjadi pada bayi
hipotermia. Bayi BBLR belum dapat mengatur suhu dengan sempurna dalam
lemak subkutan, brown fat dan penyimpanan glikogen yang rendah sehingga
mengungkapkan bahwa bayi dengan BBLR memiliki sedikit massa otot, lebih
sedikit cadangan brown fat, lebih sedikit lemak subkutan untuk menyimpan
3
panas dan sedikit kemampuan untuk mengontrol kapiler kulit. Hal tersebut
terjadinya hipotermia.5,10
lapangan yang terjadi adalah tidak semua bayi dengan BBLR dapat
tersedia di rumah sakit. Sering kali jumlah bayi yang membutuhkan incubator
lebih banyak daripada peralatan yang dimiliki oleh rumah sakit. Selain karena
yang cukup lama di rumah sakit sampai kondisi bayi stabil. Hal ini
karena itu, diperlukan suatu metode alternatif yang ekonomis dan efisien
menjaga kestabilan suhu tubuh, PMK juga dapat memberikan bonding antara
ibu dan bayi, melatih ibu dalam pemberian ASI (breastfeeding) dan melatih
sumber panas yang efektif untuk bayi dengan BBLR. Selain untuk menjaga
kehangatan bayi, metode kanguru juga dapat menjadikan tidur bayi lebih
digunakan pada bayi BBLR.12 Metode ini adalah metode perawatan yang
(hanya memakai popok dan topi), diletakkan secara vertikal pada dada ibu
skin contact diantara ibu dan bayi selama 30 menit yaitu dapat mengurangi
Kanguru (PMK) merupakan metode yang lebih baik untuk dilakukan daripada
metode “dibedong” sebagai salah satu strategi termoregulasi untuk bayi baru
tingkat retensi suhu tubuh yang lebih tinggi pada grup KMC dibandingkan
Metode kanguru dianjurkan untuk dilakukan oleh orang tua dari bayi
BBLR, baik ayah maupun ibu. Namun, biasanya metode ini dilakukan oleh
ibu. Ibu adalah seseorang yang memiliki keterikatan atau kedekatan dengan
baik dari ibu untuk menerapkan metode kanguru sebagai salah satu upaya
suatu materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi nyata atau dapat
PMK pada bayi BBLR menunjukkan bahwa salah satu faktor yang
dimana pengetahuan ibu yang baik akan menghasilkan sikap dan dukungan
dilakukan oleh Sri Bekti19 terkait “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas dengan
metode kanguru dirasa masih awam oleh para ibu. Mereka belum pernah
metode kanguru antara lain ibu harus mengetahui tentang pengertian dari
PMK, manfaat PMK untuk bayi dengan BBLR, cara dalam melakukan PMK
yang baik tentang PMK maka selanjutnya ibu dapat menentukan sikap dan
menunjukkan adanya hubungan yang positif antara pengetahuan dan sikap ibu
dalam menerapkan PMK pada bayi BBLR. Ibu yang memiliki pengetahuan
yang baik (76%) juga memiliki sikap yang baik terhadap pelaksanaan PMK
(70%).21
Kota Semarang. Kedua rumah sakit ini merupakan rumah sakit dengan
sebagai tempat penelitian adalah karena kedua rumah sakit tersebut sudah
menerapkan program edukasi tentang PMK kepada ibu dengan bayi BBLR.
Selain itu, angka kejadian BBLR di kedua rumah sakit tersebut cukup tinggi
tahun 2014 tercatat dari 563 kelahiran BBLR diantaranya terdapat 117 (21%)
bulan Januari – Maret 2016 terdapat 77 kasus BBLR dari 513 kelahiran total.
terdapat 93 kasus BBLR dari 560 kelahiran total. Kedua Rumah sakit ini
biasanya dijadikan sebagai rumah sakit rujukan. Perawatan untuk kasus bayi
unit dan di RSUD Tugurejo 6 unit. Rata-rata lama perawatan untuk bayi
BBLR adalah 4 hari, tetapi biasanya tergantung dengan berat badan lahir bayi
8
dan kondisi bayi tersebut. Dengan adanya fenomena jumlah incubator yang
perawatan metode kanguru. Untuk bayi BBLR yang kondisinya dirasa sudah
perinatologi kepada kedua orang tua dari bayi BBLR dengan durasi waktu
±30 menit. Edukasi yang diberikan terkait dengan bayi BBLR dan masalah
mengajarkan kepada orang tua bayi tentang cara untuk melakukan metode
kanguru. Pelaksanaan PMK ini biasanya dilakukan 1-2 kali dalam sehari
BBLR di kedua rumah sakit. Para ibu tersebut telah diberikan edukasi tentang
PMK oleh petugas kesehatan yaitu perawat dari ruang perinatologi. Hasilnya
dari PMK. Untuk pelaksanaan PMK, biasanya mereka masih dibantu oleh
perawat. Para ibu ini melakukan metode kanguru pada pagi hari mulai dari
jam 09.00 – 12.00 dan sore hari mulai dari jam 15.00-17.00. Latar belakang
9
pendidikan ibu adalah 3 orang berasal dari lulusan SMA dan 2 orang berasal
B. Rumusan Masalah
pada bayi BBLR menunjukkan bahwa belum adanya penanganan yang baik.
Salah satu pemicu terbesar dari kematian bayi adalah BBLR yang memiliki
peralatan yang sering dipakai untuk bayi BBLR dengan hipotermia, juga
dapat menggunakan perawatan metode kanguru. Metode ini lebih efektif dan
dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Metode kanguru dapat dilakukan
oleh orang tua dari bayi BBLR, baik ayah maupun ibu. Namun seringnya
dilakukan oleh ibu. Hasil studi yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti di
ibu dan bayi. Jika ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang perawatan
metode kanguru, ibu dapat menerapkan metode kanguru sebagai salah satu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kanguru (PMK) pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di
kota Semarang.
2. Tujuan Khusus
BBLR
D. Manfaat Penelitian
di rumah sakit. Hal ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit sebagai bahan
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai tolak ukur terhadap tingkat
tentang manfaat dan cara untuk melakukan metode kanguru tersebut, ibu
Hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar bagi peneliti selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
bayi yang beratnya kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia
berat badan lahir yang rendah (kurang dari 2500 gram). BBLR dapat
berat badan lahir sangat rendah (1500-1000 gram), dan berat badan
kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat
dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk usia
13
1) Faktor Ibu
indikator kuat untuk status gizi yang kurang/ buruk. Ibu yang
b) Umur
pada orang lain. Kelahiran bayi BBLR lebih tinggi pada ibu-
ibu muda berusia kurang dari 20 tahun. Hal ini terjadi karena
kelahiran BBLR.25,26
d) Paritas ibu
lemah.29
e) Gaya hidup
Asma bronchial
(asimptomatik)
Hipertensi
lahir rendah.29,30
2) Faktor kehamilan
a) Pre-eklampsia/ Eklampsia
janin berkurang.27,30
c) Hidramnion
d) Hamil ganda/Gemeli
e) Perdarahan Antepartum
3) Faktor janin
sistem organ pada bayi tersebut.5 Masalah pada bayi BBLR yang
1) Suhu Tubuh
36,5ºC – 37,5ºC.
2) Pernafasan
menyebabkan ikterus.
7) Gangguan Immunologik
yang terjadi pada bayi BBLR adalah masalah pengaturan suhu tubuh
yang belum sempurna.5 Oleh sebab itu bayi BBLR mudah mengalami
menyebabkan kematian.
berat (< 32°C).9,13 Proses kehilangan panas pada bayi BBLR dapat
1) Konduksi
melalui konduksi.
2) Evaporasi
3) Radiasi
panas melalui cara ini walaupun benda yang lebih dingin tersebut
4) Konveksi
oleh Ray dan Martinez di Bogota, Columbia pada tahun 1978 sebagai
perawatan yang cukup lama di rumah sakit sampai kondisi bayi stabil.
dengan kulit ibu (skin to skin contact). Bayi diletakkan di dada ayah
atau ibu pada posisi vertikal, hanya mengenakan popok dan topi.
1) Bayi yang lahir dengan berat lahir ≤ 2500 gram atau prematur
pada bayi melalui kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi secara
hangat pada bayi. Selain itu, denyut jantung bayi menjadi lebih stabil,
bayi dapat menetek lebih lama dan waktu tidur bayi menjadi lebih
penting dalam hubungan erat ibu dan serta tingkat kepuasan dan
Pada PMK, bayi terpapar oleh kuman komensal yang ada pada tubuh
mengalami sepsis sebesar 3,9% pada kelompok PMK dan 14,8% pada
pada bayi maka bayi dapat dipulangkan lebih cepat sehingga masa
(bonding dan attachment ) ibu dan bayi serta ayah dan bayi secara
sehingga ibu akan lebih sering memberikan air susunya sesuai dengan
kebutuhan bayi.37
28
dan bayi yang diberikan secara seling atau terus menerus dan dapat
dimulai segera setelah lahir atau saat kondisi bayi sudah stabil. Pada
payudara ibu dengan posisi kepala miring ke kiri atau ke kanan dan
popok dan topi. Posisi tungkai dan tangan bayi fleksi seperti posisi
kulit ibu secara alami dan terus menerus. Hasil penelitian Worku &
bahu
bayi
Gambar 2.1.
yang lain untuk terus dilakukan PMK.33,39 PMK dapat dilakukan secara
kontinyu di rumah sampai berat badan bayi sudah mencapai ≥ 2500 gram
kanguru kepada orang tua dari bayi BBLR. Edukasi dilakukan selama 1
kali dengan durasi waktu ± 30 menit. Edukasi dilakukan secara lisan oleh
6) Pastikan kulit ibu dan bayi menempel atau bersentuhan (skin to skin
contact)
11) Posisi tersebut dipertahankan terus baik ibu dalam posisi duduk
maupun berdiri.
12) Ibu melakukan PMK minimal 2 kali sehari dengan durasi waktu
selama ± 2 jam
3. Pengetahuan Ibu
dilakukan oleh Tri Budi Lestari17 menunjukkan bahwa salah satu faktor
1) Tahu (know)
atau apakah ibu mengetahui tentang metode kanguru. Atau apakah ibu
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (application)
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
ada.40 Sebagai contoh, ibu dapat mengulang kembali tentang apa yang
6) Evaluasi (evaluation)
1) Pengalaman
2) Tingkat Pendidikan
3) Keyakinan
4) Fasilitas
5) Motivasi
6) Penghasilan
informasi.40,41
7) Sosial Buadaya
kanguru itu sendiri, indikasi bayi yang boleh dilakukan metode kanguru
tentang manfaat metode kanguru, baik manfaat metode kanguru bagi bayi
misalkan tidak hanya secara lisan namun juga dapat dilakukan dengan
agar ibu tidak lupa dengan materi-materi yang telah disampaikan. Setelah
pada bayi BBLR. Setelah ibu memahami tentang manfaat dan cara
kanguru sebagai salah satu metode perawatan bagi bayi dengan BBLR.
B. Penelitian Terkait
RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2014 oleh Tri Budi Lestari, dkk.
keluarga.17
sudah baik (70%). Hasil uji korelasi kendall tau didapatkan nilai
rumah di RSKIA kota Bandung tahun 2012 oleh Rita Magdalena. Hasil
2014 oleh Sri Bekti, Fitriyani dan Nuniek Nizmah F. Hasil penelitian
AKB Menurun
C. Kerangka Teori
Tidak Terjadi Risiko Kematian Bayi
- Pengertian
- Manfaat
- Pelaksanaan / tata cara Kurang Baik Ibu tidak menerapkan PMK
Terjadi hipotermia
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
secara obyektif.43 Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat
BBLR.
dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dalam waktu tertentu
1. Populasi
penelitian ini adalah ibu dari bayi dengan BBLR di ruang perinatologi
RSUD Kota Semarang dan RSUD Tugurejo pada bulan September 2016.
populasi bayi di kedua rumah sakit tersebut pada bulan Agustus 2016
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.
kebetulan yang dijumpai oleh peneliti dan yang tersedia di suatu tempat
Keterangan :
n = 47,04 + 10%
n = 47 + 4,7
n = 52
52 ibu dari bayi dengan BBLR. Peneliti mengambil responden dari dua
rumah sakit yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.
pemilihan tempat penelitian ini adalah karena kedua rumah sakit tersebut
merupakan rumah sakit tipe B yang telah menerapkan program edukasi PMK
46
Tabel 3.1
1. Alat Penelitian
kuesioner, alat tulis, sumber dari rekam medis pasien dan alat-alat
kuesioner penelitian.
a. Uji Validitas
N
CVR = (na) – ( )
2
N
( )
2
Keterangan:
(nilai 3 atau 4)
CVR
CVI =
Jumlah pernyataan
Hasil dari uji expert yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal
yang sama dengan pertanyaan pada item yang lain. Sehingga atas
penelitian ini.
Keterangan :
n = jumlah responden
∑ = jumlah variabel
Y = skor total
tabel nilai r product moment. Bila r hitung sama atau lebih besar
b. Uji Reliabilitas
Keterangan :
Vt = varians total
yaitu :
Tabel 3.2
Nilai Keterangan
Kedokteran Undip
peneliti
58
Bila ada jawaban yang belum lengkap atau kurang jelas dari
ulang kuesioner.
data.
59
seluruh data yang terkumpul dan menyajikan data dengan susunan yang
a. Editing
b. Coding
1) Usia
2) Tingkat Pendidikan
Kode 2 = Lulus SD
3) Status Pekerjaan
Kode 1 = Bekerja
4) Pengalaman
Kode 1 = Pernah
Kode 1 = Baik
Pelaksanaan)
Kode 1 = Baik
61
c. Scoring
ibu, yaitu jika jawaban responden benar maka akan diberikan nilai 1,
d. Tabulating
e. Cleaning
analisa data.51 Peneliti akan melihat kembali satu persatu data yang
f. Entry
H. Analisa Data
Setelah data di olah dengan software statistik maka akan di dapatkan nilai
signifikasi data. Jika nilai signifikasi > 0.05 maka data tersebut
terdistribusi normal dengan nilai signifikasi > 0.05 yaitu 0,286. Sehingga,
hasil ukur tingkat pengetahuan ibu menggunakan mean data yaitu 16.
Pengetahuan ibu dikatakan pada kategori baik apabila skor yang diperoleh
> 16, dan pengetahuan ibu dikatakan kurang apabila skor yang diperoleh ≤
16. Selain hasil uji normalitas pada tingkat pengetahuan ibu, peneliti juga
BBLR). Data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk
Keterangan :
I. Etika Penelitian
Etika penelitian keperawatan adalah hal yang sangat penting karena penelitian
1. Autonomy
subjek penelitian, tujuan, dan jenis penelitian serta risiko dari penelitian
2. Anonimity
3. Beneficience
4. Non-Malaficience
jika kondisi responden sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Sehingga
5. Veracity
6. Justice