Laporan Anfis Mencit Prety

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Mencit (Mus musculus) adalah salah satu anggota kelompok kerajaan
hewan animalia.Hewan ini ditandai dengan ciri sebagai berikut
jinak,takut,cahaya,aktif pada malam hari,mudah berkembang biak,siklus hidup
yang pendek,dan tergolong poliestrus. Mencit (Mus musculus)merupakan
hewan yang paling umum digunakan pada penelitian laboratorium sebagai
hewan percobaan,yaitu sekitar 40-80%. Mencit memiliki banyak keunggulan
sebagai hewan percobaan (khususnya digunakan dalam penelitian biologi),
yaitu siklus hidup yang relatife pendek, jumlah anak per kelahiran banyak,
vaariasi sifat-sifatnya tinggi dan mudah dalam penanganannya (Fransius,2008).
Keuntungaan mencit yang tinggi membuat hewan ini memiliki banyak
fungsi diantaranya dimanfaatkan untuk hewan percobaan dalam model
penelitian penyakit pada manusia, hewan pemeliharaan maupun pakan bagi
hewan lain. Manfaat mencit yang tinggi menjadikan mencit harus selalu
tersedia dalam jumlah yang baanyak dengan produktifitas dan performa yang
baik. Aspek perkandangan merupaakan salah satu hal terpenting didalam
maanajemen pemeliharaan karena dengan menciptakan perkandangan yang
baik dengan memberikan kenyaman terhadap mencit sehingga peforma
menjadi meningkaat. Umumnya pemeliharaan mencit diindonesia
menggunakan kandang berbentuk akuarium atau kotak dari plastik dengan alas
serbuk kayu, gergaji, dan sekam padi. Alas kandang mencit biasanya
digunakan sebagai tempat untuk bermain, tempat tidur dan membuang kotoran
(urine serta fases). Fases dan urine yang bercampur dengan alas secara
langsung akan membuat menjadi kotor yang dapat mempengaruhi kesehatan
mencit. Oleh karena itu, perluh dicari media dan tipe alas kandang yang tepat
agar menghasilkan mencit yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh jenis alas kandang yang berbeda (sekam, pasir dan
zeloid) dengan dan tanpa penyekatan alas terhadap performa mencit. Peforma
mencit tersebut diukur dari peubah konsumsi pakan dan air minum,bobot
akhir,PBB,konversi pakan,mortalitas mencit dan kadar amoniak pada jenis alas
kandang yang berbeda-beda.
B.TUJUAN
1. Mengetahui cara-cara penanganan dan perlakuan terhadap hewan coba
mencit (Mus musculus).
2. Mengetahui cara pembiusan dengan menggunakan hewan coba mencit (Mus
musculus).
3. Mengetahuui teknik untuk melakukan dislokasi menggunakan hewan coba
mencit (Mus musculus).
4. Mengetahui bagian morfologi dan anatomi dan hewan coba mencit (Mus
musculus).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mencit merupakan turunan dari mencit liar yang telah mengalami
pembiakan secara selektif. Mencit dikelompokkan kedalam kindom
animalia,phylum chordata. Hewan ditermaksud hewan yang bertulang belakang
dan meyusui sehingga dimaksukan kedalam subphylum vertebrata dan kelas
mamalia. Selain itu hewan itu hewan ini juga memiliki kebiasaan mengerat (ordo
rodentia), dan merupakan family muridae, dengan nama genus Mus serta memiliki
nama spesies seperti Mus musculus L (Priyambodo,2003).
Mencit seecara biologis memiliki ciri umum,yaitu berupa rambut bewarna
putih atau keabua-abuan dengan warna perut sedikit lebih pucat. Mencit
merupakan hewan nocturnal yang sering melakukan aktivitasnya pada malam
hari. Perilaku mencit dipengaruhi oleh beberapa faktor,diantaranya faktor internal
seperti seks,perbedaan umur,hormone,kehamilan,dan penyakit:faktor eksternal
seperti makanan,minuman,dan lingkungan disekitarnya (Smith,2003).
Mencit termaksud dalam filum chordate yang artinya menpunyai chorda
dorsalis, batang saraf dorsal tunggal dan mempunyai celah insang pada masa
embrionya dan tidak berfungsi sebagai alat pernapasan. Mencit dikelompokan
dalam klasis mamalia. Seperti telah diketahui ,mamalia adalah kelompok hewan
veterbrata yang mendudukitempat tertinggi dalam perkembangan hewan. Nama
mamalia merunjuk pada ciri utama anggota mamalia yaitu adanya kelenjar mamae
atau kelenjar air susu yang dapat menghasilkan air susu (pada betina) yang dapat
diberikan ke keturunannya (Nugroho,2018).
Ciri lain mencit sebagai kelompok mamalia dan subklas theria adalah
mempunyai daun telinga (prinna), tengkorak bersendi pada tulang atlas melalui
dua condyles occipitalis, gigi-gigi dijumpai ada hewan mudah serta tua, eritrosit
tidak bernukleus, otak dengan 4 lobus opticus (Nugroho,2018).
Jantung merupakan organ muscular yang bergantung pada diafragma
didekat garis tengah rongga toraks pada mediastinum, yaitu rongga pada
pertengahan toraks antara paru kanan dan kiri. Jantung terletak lebih dekat kesisi
kiri disbanding kanan dadah dan basis dan jantung terletak diatas apeksnya.
Ukuran jantung sebesar ukuran kepalan tangan individu dan panjang sekitar 12 cm
dan lebar 9 cm.Pada pria, beratnya hampir 250-390 gram,sedangkan pada wanita
beratnya 200-275 gram (Marieb,2010).
Lambung merupakan bagian yang paling lebar dari saluran pencernaan,
mulai dari esophagus sampai duodenum dan berfungsi sebagai tempat penampung
makanan untuk dicerna menjadi “chime”dan mengatur pengaliran hasil cerna itu
usus kecil.kapasitas lambung kurang lebih 1,5 liter, tetapi dapat dilebarkan
sampai 2-3 liter.Lambung mempunyai peritoneum viscerale yang meliputi
permukaan arteriordan posterior (Harjadi,2009).
Lambung melepaskan makanan kedalam usus dua belas jari
(duodenum),yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk
kedalam duodenum melalui sfingter pylorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh
usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung
untuk berhenti mengalirkan makanan (Zuyina,2011).
Usus halus membentang dari pylorus sampai katup ileum panjangnya 12
kaki, dibagi menjadi duodenum,jejenum,dan ileum.Usus halus mempunyai dua
fungsi yaitu fungsi pencernaa dan fungsi absobsi.Fungsi pencernaan bila bagian
usus halus diregang oleh kimus, maka akan timbul kontraksi local sepanjang 1 cm
sehingga membentuk kontraksi segmentasi. Fungsi absorbs usus halus,absorbs
adalah pemindahan hasil akhir pencernaan karbohidrat,lemak dan protein melalui
dinding usus kesirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh
(Martini,2011).
Usus besar (kolon) fungsi utama kolon adalah absorbs air dan elektrolit
dari kimus. Kolon mengabsorbsi sekitar 600 ml air perhari, (usus halus
mengabsorbsi 8.000 ml). kapasitas absorbsi usus beasr 2.000 ml/hari, bila ada
kiriman yang berlebihan dari ileum akan menjadi diare (Martini,2011).
Paru-paru merupakan alat penting pada respirasi mempunyai struktur
seperti karet busa (spons) lunak dan kenyal, terletak dalam rongga dada (kapum
toraks) sebelah kiri dan kanan. Paru-paru berjumlah dua buah, yaitu paru-paru kiri
dan kanan. Paru-paru merupakan alat pernapasan utama.Paru-paru mengisi rongga
dada, dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah,besarnya, dan struktur
lainnya yang terletak didalam mediastinum.Paru-paru adalah organ yang
berbentuk kerucut dengan puncak diatas dan muncul sedikit lebih tinggi dari
klavikulasi didalam leher. Paru-paru dibagi oleh alur paru-paru menjadi beberapa
bagian yang disebut lobus. Paru kiri terdiri dari dua lobus (lobus superior dan
lobus inferior) dan paru kana terdiri dari tiga lobus (lobus superior,lobus
medius,lobus inferior) (Lidia,2015).
Hati organ yang paling besar didalam tubuh,warnyanya coklat dan
letaknya dibagian atas dalam rongga abdomen disebelah kanan bawah diafragma
dan terlindung oleh tulang rusuk, sehingga dalam keadaan normal.Hati menerima
darah teroksigenasi tetapi kaya akan nutrient vena porta hepatica (Sutiadi,2007).
Hati mempunyai 2 jenis peredaran darah yaitu,arteri hepatica,yaitu keluaar
dari aorta dan memberi 80% darah pada hati, darah ini mempunyai kejenuhan 95-
100% masuk kehati akan membentuk jaringan kapiler setalah bertemu dengan
kapiler vena,akhirnya keluar sebagai vena hepatica. Vena porta,yang terbentuk
dari lienalis dan vena mensentrika superior menghantarkan 20% darahnya kehati,
darah ini mempunyai kejenuhan 70%sebab beberapa O2 telah diambil oleh limfe
dan usus,guna darah ini membawah zat makanan kehati yang telah diabsorbsi oleh
mukosa dan usus halus. Darah berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel
hati dan setiap lobules disaluri oleh setiap pembuluh sinusoid darah atau kapiler
hepatica. Pembuluh dara halus berjalan diantara lobules hati disebut vena
interlobular (Setiadi,2007).
Ginjal sisa-sisa metabolisme sel, kecuali karbon dioksida,dibuang dari
tubuh,terlart dalam air,oleh ginjal. Setalah terkumpul dalam kandung kemih atau
urine (Green,2018).
Ginjal mendapat persarafan dari pleksus renalis (vasomotor). Saraf ini
berfugsi untuk menatur jumlah darah yang masuk kedalam ginjal, saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk keginjal. Diatas ginjal
terdapat kelenjar suprarenalis, kelenjar ini merupakan kelejar buntu yang
menghasilkan dua macam hormon adrenalis dan hormon kortison.adenal
dihasilkan oleh medulla. Sewaktu filtrate glomerulus memasuki tubulus ginjal,
filtrate ini mengalir melalui bagian-bagian tubulus. Sebelum diekskresikan
sebagai urine beberapa zat diabsorpsikembali secara selektif dari tubulus dan
kembali kedalam darah, sedangkan yang lain disekresikan dari darah kedalam
lumen tubulus. Pada akhirnya urine terbentuk dan semua zat dalam urine akan
menggambarkan penjumlahan dari tiga proses dasar ginjal (filtrasi
glomerulus,reabsorbsi tubulus dan sekresi tubulus (Syaifuddin,2014).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. WAKTU DAN TEMPAT
1. Waktu
Adapun waktu yang digunakan saat praktikum anatomi fisiologi
kali ini yaitu:
Hari : Selasa
Tanggal : 10 Desember 2019
Pukul : 10.00-12.00 wita
2. Tempat
Adapun tempat yang digunakan saat praktikum anatomi fisiologi
bertempat di lantai 2 gedung D Laboratorium Patologi Klinik
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu:
a. Toples
b. Alat bedah
c. Papan bedah
d. Jarum pentul
e. Pinset
f. Cawan porselin
g. Cawan petri
h. Silet
i. Gunting
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan saat praktikum yaitu:
a. Hewan coba mencit (mus musculus) 3 ekor
b. Eter/clorofrom
c. Kapas
d. Kertas lakmus (pH indikator)
e. Formalin
f. Aquadest
3. PROSEDUR KERJA
1. Pengamatan morfologi hewan coba mencit (mus musculus)
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Dipegang ekor mencit (mus musculus) dengan ibu jari dan telunjuk.
c. Diletakkan dan diamati bagian morfologi (foto) pada hewan mencit
(mus musculus).
2. Metode pembiusan
a. Diambil toples kosong sebagai wadah.
b. Dimasukkan kapas yang sudah yang sudah dicampurkan dengan
larutan eter/ clorofrom.
c. Dimasukkan mencit (mus musculus) pertama ke dalam wadah
tersebut.
d. Diperhatikan mencit (mus musculus) hingga mengalami pingsan atau
nafas satu-satu.
e. Diperhatikan mulut mencit (mus musculus) apakah berbusa atau tidak
kemudian ukur pH mulut.
f. Angkat mencit (mus musculus) ke papan bedah lalu beri pentul pada
bagian kaki dan tangan.
g. Dibedah bagian permukaan kulit pada abdomen mencit (mus
musculus) hingga tidak mengalami sobekan pada organ dan sistem
organnya.
h. Diamati bagian anatomi mencit (mus musculus) tersebut (foto).
i. Diangkat bagian organ dan sistem organnya kemudian bilas dengan
menggunakan aquadest.
j. Diletakkan ke cawan porselin yang berisi formalin.
3. Metode dislokasi
a. Diambil mencit (mus musculus) kedua
b. Dipegang mencit (mus musculus) tangan kiri memegang bagian kepala
dan tangan kanan memegang ekornya.
c. Ditarik secara keras bagian kepala dan ekor hingga terasa bunyi
“krek”.
d. Dipastikan mencit (mus musculus) tersebut mati.
e. Diangkat mencit (mus musculus) kepapan bedah lalu beri pentul pada
bagian kaki dan tangan.
f. Bedah bagian permukaan kulit pada abdomen mencit (mus musculus)
hingga tidak mengalami sobekan pada organ dan sistem organnya.
g. Diamati bagian anatomi mencit (mus musculus) tersebut (foto).
h. Diangkat bagian organ dan sistem organnya kemudian bilas dengan
menggunakan aquadest.
i. Diletakkan kecawan porselin yang berisi formalin.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Tabel pengamatan
No Metode Organ Waktu
Jantung Pada waktu
Paru-paru 2:20 menit
Lambung mencit mati
1 Pembiusan Hati
Usus besar
Usus halus
Ginjal
Limfa
Jantung
Paru-paru
Lambung
2 Dislokasi Hati -
Usus besar
Usus halus
Ginjal
Limfa
2. Gambar pengamatan
a) Morfologi mencit

Telinga Kepala

Gigi Mulut

Mata Hidung

Kaki depan Tubuh

Kaki belakang Ekor

b) Anatomi mencit

Paru-paru Jantung

Hati
Limfa
Lambung
Ginjal
Usus halus

Usus besar

Hati
Paru-paru

Ginjal

Lambung

Hati

Usus Halus

Usus Besar
B. GAMBAR PENGAMATAN

Alat dan Bahan Pengamatan Dislokasi pada


morfologi hewan coba
Hewan coba

Pembiusan hewan Mencit mengalami Pembedahan


coba menggunakan napas satu-satu abdomen hewan coba
larutan eter kemudian mati

Pengamatan anatomi Mendata organ Organ dibersihkan


hewan coba tubuh yang menggunakan
didapatkan aquades
\
Organ tubuh Organ mencit
dimasukkan kecawan diformalinkan
porselin yang berisi
formalin

C. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yang dilaksanakan pada hari selasa,10 Desember
2019 yang bertempat dilaboratorium patologi klinik DIV Teknologi
Laboratorium Medik Gedung D lantai 2 Universitas MegaRezky Makassar,
yang bertujuan untuk mengetahui cara penanganan, pembiusan, perlakuan,
dislokasi, bagian morfologi dan anatomi pada hewan coba mencit (Mua
musculus).
Morfologi bentuk tubuh yang dilihat dari luar termaksud warna. Pada
pengamatan morfologi yang dilakukan pada hewan coba mencit yang dilihat
adalah mencit memiliki 2 telinga, 2 mata, 2 kaki depan, 2 kaki belakang,
ekor, dan memiliki bulu berwarna putih yang melindungi kulit dari mencit
karena kulit mencit sangatlah tipis.
Anatomi merupakan ilmu yang mengkaji struktur organisme hewan
dengan melakuan pembedakan untuk mengamati bentuk organ pada hewan
coba.
Untuk mengamati organ pada hewan coba mencit maka dilakukan dua
perlakuan yaitu metode pembiusan dan metode dislokasi. Metode pertama
yang dilakukan adalah metode pembiusan dengan menggunakan larutan eter.
Fungsi larutan eter adalah untuk mematikan atau menghilangkan kesadaran
dari mencit dan juga sebagai obat bius dalam proses anestesi pada manusia.
Setelah proses pembedahan pada hewan coba mencit maka organ yang telah
diangkat dibilas dengan aquadest. Fungsi aquadest untuk membilas organ
mencit sebelum diawetkan. Sedangkan fungsi formalin untuk mengawetkan
organ mencit (Mus musculus).
Metode kedua yang dilakukan untuk mengamati organ pada hewan coba
mencit adalah metode dislokasi. Metode dislokasi dilakukan secara fisik yaitu
dengan menarik kepala dan ekor dari mencit tersebut secara bersamaan
sehingga tulang belakang patah dan saraf terputus hingga mencit tersebut
mati.
Adapun organ yang didapatkan saat pengamatan anatomi hewan coba
mencit yaitu jantung, hati, paru-paru, lambung, usus halus, usus besar, dan
ginjal.
Jantung terletakan dirongga dada, bentuknya merupai kerucut terbalik.
Bagian atas jntung, tempat masuknya pembuluh-pembuluh darah, disebut
basis jantung. Ujung kedua ventrikel disebut apeks jantung.
Fungsi paru-paru ialah pertukaran gas oksigen dan gas karbon
dioksida.Pada pernapasan melalui paru-paru oksigen dihirup melakui rongga
hidung.
Hati berfungsi sebagai pembentukan dan ekskresi empedu,saluran
empedu mengangkut empedu sedangkan kandungan empedu menyimpan dan
mengeluaarkan empedu. Hati mensekresi sekitar 1 liter empedu kuning setiap
hari. Unsur utama empedu adalah air (97%), elektrolit, garam empedu,
fosfolipid (letisin), kolestrol dan pigmen empedu.
Lambung terletak kurang lebih 3 cm disebalah kiri garis tengah, setinggi
vertebra thoracalis 11, dan 10 cm disebelah dalam dari rawan iga 7 kiri.
Pylorus letaknya diatas atau sedikit kanan dari linea mediana setinggi
veterbra lumbalis 1, pada linea transpyloricum.Berfungsi sebagai pompa
untuk menstranfor makanan keusus halus dengan kecepatan yang terkendali,
sfingter pilorik, mencegah aliran balik isi usus halus kedalam lambung.
Ginjal adalah salah satu kelenjar yang terletak dibagian belakkang
kavum abdominalis dibelakang peritoneum pada kedua sisi veterbra lumbalis
III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen.Bentuk ginjal seperti
biji kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar
dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal
wanita.Berfungsi memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat
toksis atau racun, mempetaankan suasana keseimbangan cairan,
mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh,
mempertimbangkan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh,
mengeluarakan sisa metabolisme hasil akhir dari ureum protein.
Fungsi usus besar adalah absorbsi air dan elektrolit dari kimus.Kolon
mengabsorbsi sekitar 600 ml air perhari, (usus halus mrngabsorbsi 8.000 ml).
Kapasitas absorbs usus besar 2.0000 ml/hari, bila ada kiriman yang
berlebihan dari ileum akan menjadi diare.
Usus halus membentang dari pylorus sampai katup panjangnya 12
kaki, dibagi menjadi duodenum, jejenum dan ileum.Usus halus berfungsi
sebagai pencernaan dan absorbs bahan-bahan nutrisi dan air.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pada praktikum kali ini, penangan dan perlakuan terhadap hewan coba
mencit dilakukan dengan dua metode yaitu metode pembiusan dan
metode dislokasi.
2. Pada praktikum kali ini, metode pembiusan dilakukan dengan memasukan
hewan coba mencit kedalam toples yang berisi kapas yang telah diberikan
larutan eter hingga mencit tersebut pinsang atau mengalami nafas satu-
satu kemudia mencit tersebut dibedah untuk mengamati organ pada
mencit tersebut.
3. Pada praktikum kali ini metode dislokasi dilakukan dengan menarik
kepala dan ekor mencit tersebut secara bersamaan hingga mencit tersebut
mati.
4. Pada praktikum kali ini, mengamati bagian morfologi mengamati apa saja
bentuk dari luar tubuh mencit tersebut seperti kaki, telinga, ekor, dll.
Sedangkan mengamati bagia anatomi dimaksukan untuk mengetaui organ
yang ada pada dalam tubuh mencit tersebut seperti hati, jantung,ginjal,dll.
B. SARAN
Diharapkan pada praktikum selanjutnya agar lebih memahi prosedur kerja,
melengkapi APD, dan bekerja sesuai ketentuan.

Anda mungkin juga menyukai