LP Antenatal
LP Antenatal
LP Antenatal
g. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan
oleh uterus yangmembesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
2) Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan
progesteron dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai
ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual
muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan
memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar
hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
c) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita.
Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami
penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido,
akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi
secara terbuka dan jujur dengan suami.
d) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan,
tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari
nafkah bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa
dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat
kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu
besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu
sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai
meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya
dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya
pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu
dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu
kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu –
waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya
akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu.
Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang
akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan
bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau
benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya.
Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester
juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi
orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka
laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah
mulai memilih nama unutk bayi mereka (Marjati dkk, 2010)
3. Jumlah Kunjungan Antenatal Care
Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas
kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan
pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa
selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan tetapi dapat juga
sebaliknya yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan
dirumahnya.
Selama kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu dipantau jika
terjadi penyimpangan dari keadaan normal dapat dideteksi secara dini
dan diberikan penanganan yang tepat. Oleh karena itu ibu hamil
diharuskan memeriksakan diri secara berkala selama kehamilannya.
Menurut Manuaba (2000 : 129), berdasarkan standar
pemeriksaan kehamilan dilakukan berulang dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid.
b. Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan.
c. Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan.
d. Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan
bersalin.
Dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar
minimal yaitu dengan pemeriksaan ANC 4 kali selama kehamilan
dengan distribusi sebagai berikut :
a. Minimal satu kali pada trimester I
b. Minimal satu kali pada trimester II
c. Minimal dua kali pada trimester III (Dep Kes RI, 2005 : 24)
Menurut Jumiarni (2004 : 34), frekuensi ANC diharapkan paling
kurang 8 kali (7 – 9 kali) sehingga pengawasan ibu dan janin dapat
dilaksanakan dengan optimal. Pemeriksaan kehamilan tersebut
dilaksanakan dengan jadwal dan kegiatan sebagai berikut :
a. Kunjungan 1 (0-12 minggu) kunjungan II 12-24 minggu
Pada kunjungan ini dilakukan:
Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstertric
dan ginekologi.
Pemeriksaan fisik ; Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu
tubuh, bunyi jantung, bunyi pernafasan, reflek patella,
edema dan lain-lain.
Pemeriksaan obstetric : Usia kehamilan, tinggi fundus
uteri, DJJ (kehamilan lebih dari 12 minggu), pengukuran
panggul luar.
Pemeriksaan laboratorium : urine lengkap, darah
(Haemoglobin, leukosit, Diff, Golongan darah, Rhesus,
sitologi, dan gula darah).
Penilaian status gizi, dilihat dari keseimbangan antara
berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).
Penilaian resiko kehamilan.
KIE pada ibu hamil tentang keberhasilan diri dan gizi ibu
hamil.
Pemberian imunisasi TT 1.
b. Kunjungan III, 28 – 32 Minggu
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, laju
pertumbuhan janin, kelainan atau cacat bawaan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Anemnese meliputi keluhan dan perkembangan yang
dirasakan oleh ibu.
Pemeriksaan fisik dan obstetric (pengukuran panggul luar
tak perlu dilakukan lagi).
Pemerksaan dengan USG. Biometri janin (besar dan usia
kehamilan), aktifitas janin, kelainan, cairan ketuban dan
letak plasenta, serta keadaan plasenta.
Penilaian resiko kehamilan.
KIE tentang perawatan payudara.
Pemberian imunisasi TT 2 dan vitamin bila perlu.
c. Kunjungan IV kehamilan 34 minggu.
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan dan
pemeriksaan laboratorium ulang. Kegiatannya adalah
Anamnese keluhan dan gerakan janin.
Pengamatan gerak janin
Pemeriksaan fisik dan obstetrik (pemeriksaa panggl dalam
bagi kehamilan pertama)
Penilaian resiko kehamilan.
Pemeriksaan laboratorium ulang : Hb, Ht, dan gula darah.
Nasehat senam hamil, perawatan payudara dan gizi.
d. Kunjungan V (36 minggu), Kunjungan VI (38 minggu),
Kunjungan VII (40 minggu) (2 minggu 1 kali)
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan,
aktifitas janin dan pertumbuhan janin secara klinis.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Anamnese meliputi keluhan, gerakan janin dan keluhan.
Pemeriksaan laboratorium ulang (Hb dan gula darah).
Pemeriksaan fisik dan obstetrik.
Penilaian resiko kehamilan.
USG ulang pada kunjungan 4.
KIE tentang senam hamil, perawatan payudaran, dan
persiapan persalinan.
Pengawasan penyakit yang menyertai kehamilan dan
komplikasi trimester III.
Penyuluhan diet 4 sehat 5 sempurna.
e. Kunjungan VIII 41 minggu, kunjungan IX 42 minggu (1 minggu
sekali)
Pemeriksaan terutama ditujukan kepada penilaian,
kesejahteraan janin dan fungsi plasenta serta persiapan
persalinan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Anamnese meliputi keluhan dan lain-lain.
Pengamatan gerak janin.
Pemeriksaan fisik dan obstetric.
Pemeriksaan USG yaitu pemeriksaan yang memantau
keadaan jantung janin sehubungan dengan timbulnya
kontraksi.
Memberi nasehat tentang tanda-tanda persalinan,
persiapan persalinan dan rencana untuk melahirkan.
Sesuai standar kunjungan ibu hamil diatas maka semakin
tua umur kehamilan harus semakin sering memeriksakan
kehamilannya, resiko kehamilan semakin tinggi, semakin
tinggi pula kebutuhan untuk memeriksakan kehamilannya.
4. Manifestasi klinik
1) Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya
pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini
sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid
terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran
persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada
pagi hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga
menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring
tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan
akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16
minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu
makan), tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-
bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai
membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang
karena uterus yang membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
Pipi : - Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan
pada kulit.
Perut : - Striae livide
Striae albican
Linea alba makin menghitam
Payyudara : - hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka
yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis erta
payudara.
2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus
uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak
nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh
tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan
diekskresi pada urine ibu.
3) Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan
alat fetal electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG (Marjati dkk, 2010).
5. Pemeriksaan Leopold
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian
tubuh fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua
tangan mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus
maka akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di
fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan
pada kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan
lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian
punggung janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan
daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi
abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas
panjang dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas,
gerakkan tangan turun perlahan dan menekan sekitar daerah
tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika
disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah
janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan
turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan
merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu:
Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar
yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika
hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga
panggul.
Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20
kali/menit. Bila ibu mengalami peningkatan frekuensi napas,
ibu akan mudah lelah atau kemungkinan dicurigai mempunyai
penyakit jantung.
f. Kepala dan Leher
Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat,
berwarna kuning/jaundice pada sclera
Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan
gigi
Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran
kelenjar tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran
vena jugularis
g. Payudara
Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal
melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil,
sedang, dan besar
Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
Retraksi akibat adanya lesi
Masa atau pembesaran pembuluh limfe
h. Abdomen
Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia
kehamilan > 12 minggu, atau pita ukuran bila usia
kehamilan > 22 minggu
Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi,
dan penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam
fundus
Konsistensi uterus
Leopold II :
Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih
goyang
Leopold IV :
Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan
berapa jauh sudah masuk PAP
i. Tangan dan kaki
Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada
kuku jari
Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan
hipo atau hiper
j. Pemeriksaan panggul
1) Panggul : genital luar
Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang
uretra, introitus
vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises,
cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah, bau)
Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk
mengetahui adanya pembengkakan masa atau cairan kista
5) Pemeriksaan Dalam
a. Vaginal Toucher (VT)
b. Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta
posisinya
Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
2. Penyipangan KDM
3. Diagnosa Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan
muntah.
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
akibat vomitus
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat
kehamilan.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea
sekunder akibat penekanan pembesaran uterus pada diafragama
dan peningkatan volume darah
5) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan
membrane mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik
sekunder akibat kadar estrogen dan progesterone
6) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan
darah dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
4. Intervensi keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan
muntah.
Kriteria hasil :
Meningkatkan masukan oral
Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
Timbang BB setiap hari
Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
Beri dorongan individu makan makanan yang kering
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
akibat vomitus
dan asupan cairan yang tidak adequat
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi
normal, yang terbukti dengan turgor kulit normal, membran
mukosa lembab, berat badan stabil, tanda-tanda vital dalam
batas normal; elektrolit, serum, hemoglobin, hematokrit, dan
berat jenis urin akan berada dalam batas normal
Klien tidak akan muntah lagi
Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang
adequat.
Intervensi:
Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain
(misalnya\
Ulkus
Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD,
input/output dan
berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat,
makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan
tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari
tidur.
Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan
suplemen mineral misalnya siano kobalamin (vit.B12),
asam folat (flovite), asam askorbat (vitamin C).
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat
kehamilan.
Kriteria hasil :
Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
Menggambarkan mekanisme kopinh yang efektif
Intervensi :
Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
Diskusikan kekhawatiran inin dengan klien dan pasangannya